You are on page 1of 8

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE

ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (SISTEM ABC)


(Studi Kasus pada CV. Indah Cemerlang Malang)

Ayu Esa Dwi Prastiti


Muhammad Saifi
Zahro Z.A
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
email: ayuesadwip@ymail.com

ABSTRACT

Activity Based Costing System is a method that can reduce distortion the cost of occuring in calculation cost
accounting traditional. Distortion cost happened to cost accounting for on traditional accounting system
traditional cost using only one cost driver so that of unit produced as a base determine how overhead a
product. This study attemps to been given cost accounting traditional in determining the cost of good
production and been given Activity Based Costing System in determining production. This research using
methods descriptive the case study located in CV. Indah Cemerlang Malang. The result of this research shows
that calculation occuring difference between traditional cost accounting with Activity Based Costing System,
paving stone suffered overcosting Rp.16.952.888 , batako suffered undercosting Rp.11.067.402, and beton
buis suffered undercosting Rp.5.172.403. CV. Indah Cemerlang expected to replace cost accounting
traditional method with the Activity Based Costing System the calculation more accure compared with the
cost accounting traditional and can help management in this matter.

Keywords : Production Cost Determination, Activity Based Costing System/

ABSTRAK

Activity Based Costing System (Sistem ABC) adalah metode yang dapat mengurangi distorsi biaya yang terjadi
dalam perhitungan akuntansi biaya traditional. Distorsi biaya terjadi pada akuntansi biaya tradisional karena
pada sistem akuntansi biaya tradisional hanya menggunakan satu pemicu biaya yaitu unit yang diproduksi
sebagai dasar untuk menentukan berapa biaya overhead suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perhitungan akuntansi biaya tradisional dalam menentukan harga pokok produksi, mengetahui
perhitungan Activity Based Costing System dalam menentukan harga pokok produksi. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang berlokasi di CV. Indah Cemerlang
Malang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perbedaan perhitungan antara akuntansi biaya
tradisional dengan menggunakan Activity Based Costing System, paving stone mengalami overcosting
Rp.16.952.888, batako mengalami undercosting sebesar Rp.11.067.402, dan beton buis mengalami
undercosting sebesar Rp.5.172.403. CV. Indah Cemerlang Malang diharapkan dapat mengganti metode
akuntansi biaya tradisional dengan metode Activity Based Costing System dalam menentukan harga pokok
produksi karena Activity Based Costing System perhitungannya lebih akurat dibandingkan dengan metode
akuntansi biaya tradisional dan dapat membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan.

Kata kunci : Penentuan Harga Pokok Produksi, Sistem ABC9

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 1 Oktober 2016| 16


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. PENDAHULUAN6 Tabel 1 Harga Jual Produk” pada CV. Indah
Activity Based Costing System (Sistem ABC) Cemerlang Malang Tahun 2015
merupakan sistem yang membentuk kelompok No. Produk Harga
biaya berdasarkan aktivitas secara terstruktur 1. Paving Stone* Rp.40.000 / m2
dengan dasar alokasi biaya berdasarkan aktivitas 2. Batako* Rp.43.000 / m2
yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk 3. Beton Buis* Rp.60.000/ biji
atau jasa, yang merupakan pemicu biaya (cost Sumber: CV. Indah Cemerlang Malang
driver) untuk kelompok biaya tersebut. Sistem ini Langkah antisipatif untuk menanggulangi hal
menghasilkan perhitungan biaya yang lebih akurat. tersebut adalah perusahaan harus melakukan
Sehingga pengalokasian biaya ke produk dengan perhitungan biaya yang lebih akurat demi
menghitung dasar alokasi biaya dari setiap aktivitas pencapaian laba yang maksimal dan untuk meraih
yang digunakan produk yang berbeda akan keunggulan kompetitif diantara pesaing-pesaing
menghasilkan penghitungan biaya yang lebih yang sejenis. Perusahaan dapat menggunakan
akurat. metode Activity Based Costing System(Sistem
CV. Indah Cemerlang Malang merupakan ABC) untuk perhitungan biaya yang lebih akurat.
perusahaan manufaktur dalam bidang conblock CV. Indah Cemerlang telah memenuhi persyaratan
(paving stone), batako, beton dan tegel pertama dalam penerapan metode Activity Based Costing
yang ada di kota Malang. .Bahan baku yang System (Sistem ABC) karena memiliki produk
digunakan oleh perusahaan yaitu semen abu-abu, yang berbeda atau diversifikasi produk, biaya tidak
pasir, abu batu dan steenslah. Orientasi pasar dari langsung dalam jumlah yang cukup signifikan, dan
CV. Indah Cemerlang Malang adalah pasar lokal berada dalam lingkungan persaingan yang
dan pasar luar Malang. Pemilihan CV. Indah kompetitif.
Cemerlang karena perusahaan ini masih Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik
menggunakan metode akuntansi biaya tradisional untuk menganalisa penerapan metode Activity
dalam perhitungan harga per unit-nya atau harga Based Costing System (Sistem ABC) tersebut pada
pokok produksi. Hal ini belum memenuhi CV. Indah Cemerlang Malang dalam penentuan
kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi harga pokok produksi perusahaan yang
yang akurat. Penggunaan metode akuntasi biaya bersangkutan, sehingga peneliti bermaksud
tradisional dapat menyebabkan terjadinya distorsi melakukan penelitian dengan judul “Analisis
biaya pada perhitungan harga pokok produksi. Penentun Harga Pokok Produksi dengan
Produk yang dihasilkan perusahaan dapat Metode Activity Based Costing System (Sistem
mengalami kekurangan biaya (undercosting) atau ABC) (Studi Kasus pada CV. Indah Cemerlang
mengalami kelebihan biaya (overcosting). Malang)”.
Pembebanan biaya yang kurang akurat yang
disebabkan oleh metode akuntansi biaya 2. KAJIAN9PUSTAKA
tradisional yang selama ini diterapkan oleh
2.1 Akuntansi0Biaya
perusahaan akan berpengaruh dalam menetapkan 2.1.1 Pengertian7Akuntansi2Biaya
harga pokok produksi per unit. Perhitungan harga Menurut (Mulyadi,2014:7) akuntansi biaya
pokok produksi per unit yang telah ditetapkan oleh adalah suatu sistem informasi yang menghasilkan
perusahaan akan berpengaruh terhadap harga jual informasi biaya dan informasi operasi suatu
produk, apabila perusahaan menetapkan harga jual organisasi atau perusahaan yang digunakan sebagai
yang terlalu tinggi maka membuat konsumen akan dasar dalam pengukuran, penganalisis, pelaporkan,
beralih kepada perusahaan yang sejenis lainnya dan dan pengambilan keputusan. Menurut (Supriyono,
apabila perusahaan menetapkan harga jual yang 2012:12) informasi biaya yang dihasilkan oleh
terlalu rendah maka perusahaan akan mengalami akuntansi biaya sangat bermanfaat bagi
kerugian. Berikut adalah harga jual produk pada manajemen perusahaan karena sebagai dasar
CV. Indah Cemerlang Tahun 2015: pengambilan keputusan manajemen dalam
mencapai tujuan perusahaan.
2.1.2 Tujuan1Akuntansi7Biaya
Menurut Mulyadi (2012:7-8) akuntansi biaya
mempunyai tiga tujuan pokok: penentuan kos
produk, pengendalian biaya, dan pengambilan
keputusan khusus. Untuk memenuhi tujuan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 1 Oktober 2016| 17


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
penentuan kos produk, akuntansi mencatat, hasil kali tarif dengan dasar pembebanan pada
menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya produk.
pembuatan produk atau penyerahan jasa. 2.2.3.2 ObjekoBiaya
Pengendalian biaya harus didahului dengan Pengertian objek biaya menurut Carter
penentuan biaya yang seharusnya dikeluarkan (2009:31), objek biaya di definisikan sebagai suatu
untuk memproduksi satu satuan produk. item atau aktivitas yang biayanya diakumulasi dan
Pengambilan keputusan khusus menyangkut masa diukur. Objek biaya adalah merupakan aktivitas
yang akan datang. atau sesuatu yang diakumulasaikan kemudian
2.2 Biaya1 diukur dan dibebankan untuk tujuan manajemen.
2.2.1 Pengertian0Biaya2 2.2.3.2 Pembebanan@Biaya
MenurutaHansenzdanxMowenc(2009:47) Pembebanan biaya adalah setiap item yang
Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dibiayai, yang diukur dan dibebankan, dimana
dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa proses pembebanan tersebut harus dilakukan
yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau secara akurat yang keakuratannya dapat ditelusuri
dimasa depan bagi organisasi. melalui penelusuran biaya (Horngren ,dkk
MenurutmSupriyono (2012:16) biaya adalah harga 2006:31).
perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam 2.3 Harga%Pokok%Produksi
rangka memperoleh penghasilan (revenues) dan 2.3.1 Pengertian%Harga%Pokok%Produksi
akan dipakai sebagai pengurangan penghasilan. Harga pokok produksi dapat diartikan
Biaya adalah sumber daya ekonomi yang sebagai semua biaya produksi yang digunakan
dikorbankan untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk memproses suatu bahan baku sampai barang
untuk mendapatkan manfaat dimasa sekarang dan jadi dalam suatu periode tertentu. Harga pokok
dimasa yang akan datang. produksi mempunyai peranan yang penting dalam
2.2.2 Klasifikasi=Biaya pengambilan keputusan perusahaan seperti
Klasifikasi biaya dalam akuntansi biaya menerima pesanan atau menolak pesanan, membeli
sangat diperlukan pada umummnya ditentukan atas bahan baku dan lain-lain. Informasi mengenai
dasar tujuan yang hendak dicapai dengan harga pokok produksi menjadi dasar manajemen
penggolongan tersebut. Biaya terdiri dari berbagai untuk menentukan harga jual produk (Horngren,
golongan, menurut Mulyadi (2014:13-16) Datar & Foster,2008:45).
digolongkan sebagai berikut: 2.3.2 MetodesPengumpulansHPP
1) Penggolongan Biaya Menurut Objek Konsep harga pokok tersebut tidak selalu
Pengeluaran relevan dengan kebutuhan perusahaan. Setiap
2) Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok perusahaan memiliki perbedaan dalam hal
dalam Perusahaan organisasi produksi dan bauran, maka konsep
3) Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya harga pokok tidak diterapkan di lingkungan
dengan Sesuatu yang Dibiayai perusahaan manufaktur yang maju, sehingga
4) Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya muncul metode Activity Based Costing System
dalam Hubungannya dengan Perubahan (Sistem ABC) sebagai pengganti metode akuntasi
Volume Aktivitas. biaya tradisional (Full Costing dan Variabel
5) Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Costing).
Manfaatnya 2.4 AkuntansigBiayagTradisional
2.2.3 BiayapOverheadpPabrik Akuntansi biaya tradisional terdiri atas tiga
2.2.3.1 PengertianzBiayazOverheadzPabrik elemen yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
Overhead pabrik dapat diartikan sebagai langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan
merupakan biaya-biaya yang selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung merupakan
baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung dan biaya langsung sehingga tidak menimbulkan
biaya overhead tidak dengan mudah diidentifikasi masalah pembebanan produk. Sistem tradisional
atau dibebankan pada produk. (Carter,2009:438). bisa merupakan sistem perhitungan satu atau dua
2.2.3.1 Alokasi$Biaya$Overhead$Pabrik tahap. Sistem biaya tradisional menggunakan dua
Penentuan biaya produksi, biaya bahan baku, tahap hanya apabila jika departemen atau pusat
dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan biaya lain dibuat (Carter,2009:533)
kedalam produk secara langsung. Biaya overhead
pabrik dibebankan ke dalam produk berdasarkan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 1 Oktober 2016| 18


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2.4.1 Pengertian Activity Based Costing System adanya pekerjaan untuk menghasilkan sesuatu,
(Sistem ABC) maka aktivitas juga mengkonsumsi sumber
ABC (Activity Based Costing System) adalah daya.
suatu metode perhitungan biaya produksi yang 2) Kelompok biaya (cost pool), adalah
membebankan biaya melalui aktivitas-aktivitas sekelompok aktivitas sebagai tujuan akuntansi
penyebab terjadinya biaya. (Kamaruddin,2013:13). biaya dimana biaya dikumpulkan atau
Melalui ABC sistem diharapkan dapat membantu dikelompokkan.
para manajer untuk mengurangi aktivitas-aktivitas 3) Pemicu biaya (cost driver), adalah sesuatu yang
yang memberikan nilai tambah sehingga digunakan sebagai dasar terhadap perubahan
perusahaan dapat menawarkan produknya dengan total biaya untuk suatu objek biaya.
harga yang kompetitif (Blocher, dkk,2011:206). 4) Tarif kolompok (pool rate), adalah tarif biaya
2.4.2 TujuanedanePerananeProsedur ABC overhead per unit cost driver yang dihitung
Tujuan ABC digunakan untuk meningkatkan untuk suatu kelompok aktivitas. Tarif
akurasi analisis biaya dengan memperbaiki cara kelompok dihitung dengan cara total biya
penelusuran biaya ke objek biaya. Peranan ABC overhead untuk kelompok aktivitas tertentu
sistem yaitu: dibagi dengan dasar pengukuran yang
1) Pembebanan biaya tidak langsung dan biaya digunakan oleh kelompok aktivitas tersebut.
pendukung. 5) Harga pokok produksi menggunakan metode
2) Pembebanan biaya dan alokasi biaya: biaya Activity Based Costing System (Sistem ABC)
langsung dan biaya tidak langsung. merupakan keseluruhan sumber daya yang
2.4.3 ManfaatfActivityfBasedfCostingfSystem dikeluarkan sebagai akibat aktivitas produksi
(Sistem ABC) yang terdiri dari biaya bahan baku langsung,
Sistem ABC secara jelas memunjukkan biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
pengaruh perbedaan aktivitas dan perubahan overhead pabrik, biaya aktivitas yang ditelusuri
produk atau jasa terhadap biaya. ke produk melalui pemicu-pemicu biaya
2.4.4 PemicusBiayas(Cost Driver) berdasarkan unit dan non unit.
Penyebabsbiyas(costdriver)sialahssuatusffktr 3.3 LokasiqPenelitian*
yangsmendatangkanstimbulnyasbiayasdariskegiat Penelitian ini dilakukan pada CV. Indah
an.Apabilasterjadisperalihansdalamscostsdriver Cemerlang Malang yang berlokasi di Jl. Rogonoto
makasakansmempengaruhisbiayaskegiatanssecara No. 261 Singosari,MalangJawaTimur.
total.Sebagaisexamplesadalahssuatusfactorys,biaa 3.4SumberpData*
listrikssebagaisobjeksbiaya,sedangkanskuantitassj Sumber data menggunakan data primer dan
amsmesinsadalahssebagaispemicusbiayas(costdriv sekunder
er)syangsmemastikansbesarskecilnyastotalsbiayas 3.5TehnikiPengumpulaniData*
listrik. Tehnik pengumpulan data menggunakan
dokumentasi dan wawancara.
3. METODEoPENELITIAN 3.6InstrumenlPenelitian*
3.1 JenisoPenelitian* Instrumen penelitian ini menggunakan dokumen
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan wawancara.
deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang 3.7AnalisisoData*
menggambarkan dan meringkas berbagai kondisi, Langkah-langkah analisis data dalam penerapan
situasi atau variabel. Peneliti berusaha menjelaskan Activiy Based Costing System (Sistem ABC) adalah
objek yang diteliti dengan cara membuat deskripsi sebagai berikut:
atau gambaran tentang permasalahan yang telah a. Melakukan perhitungan harga pokok produksi
diidentifikasi, serta dilakukan secara intensif dan dengan menggunakan metode akuntansi biaya
terinci pada suatu organisasi tertentu. tradisional.
3.2 FokusnPenelitian* b. Melakukan perhitungan harga pokok produksi
Fokus penelitian skripsi, adalah sebagai berikut: dengan menggunakan metode Activity Based
a. Harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan Costing System (Sistem ABC), dengan cara:
baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, 1) Mengklasifikasi aktivitas
dan biaya overhead pabrik. 2) Mengumpulkan cost pool yang sama
b. Activity Based Costing System (Sistem ABC) 3) Menentukan cost driver (pemicu biaya)
1) Aktivitas berperan penting dalam pembebanan 4) Menghitung pool rate (tarif kelompok)
biaya ke objek biaya.Aktivitas menimbulkan adalah tarif biaya dihitung berdasarkan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 1 Oktober 2016| 19


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pembagian antara jumlah biaya aktivitas
masing-masing ke kelompok cost pool Tabel 2 Perhitungan HPP CV. Indah Cemerlang
dengan cost driver. MalangudenganuMenggunkanuMetode
5) Melakukan perbandingan perhitungan AkuntansiuBiayauTradisionaluTahun 2015
Keterangan Paving Stone Batako Beton Buis
antara perhitungan denganmenggunakan
metode akuntansi biaya tradisional dengan Biaya Bahan Baku 907.197.984 193.398.000 81.000.000

perhitungan dengan menggunakan metode Biaya TKL 75.597.984 15.000.000 9.000.000


Activity Based Costing System (Sistem
Biaya Overhead 78.294.249,3 4.236.701,802 105.917,5451
ABC). Pabrik

4. HASILrPEMBAHASAN Total Biaya Produksi 1.061.090.217 212.634.701,8 90.105.917,55

4.1 Perhitungan Tarif Biaya Overhead Pabrik pada Persediaan Awal 1.143.324.000 326.664.000 163.332.000
CV. Indah Cemerlang Malang dengan
Menggunakan Sistem Akuntansi Biaya Persediaan Akhir (228.664.000) (65.332.000) (32.666.400)

Tradisional Harga Pokok 1.975.750.217 473.966.701,8 220.771.517,5


Tarif Overhead pabrik pada CV. Indah Produksi
Cemerlang Malang dengan menggunakan metode
akuntansi biaya tradisional dapat dihitung dengan Sumber: Data Diolah
menggunakan cara membagi biaya overhead 4.3Perhitungan HPPyBerdasarkanyActivityy
pabrik dengan jumlah produksi, adalah sebagai BasedyCostingySystemy(Sistem ABC)
berikut: Perhitungan biaya yang dilakukan oleh CV.
Tarif Overhead Pabrik = Rp 82.880.479 Indah Cemerlang dengan menggunakan metode
2.347.500 unit akuntansi biaya tradisional seperti pada tabel
=Rp.35,30584835/unit diatas dapat menyebabkan terjadinya distorsi
Biaya Overhead pabrik diperoleh dengan cara biaya. Penyebab terjadinya distorsi biaya adalah
mengalikan jumlah realisasi masing-masing unit biaya overhead pabrik pada produk hanya
produk yang diproduksi dengan tarif overhead per berdasarkan jumlah unit yang diproduksi saja.
unit. Distorsi biaya yang terjadi akibat perhitungan
a. Paving Stone = Rp. 35,30584835 x 2.217.600 biaya menggunakan metode akuntansi biaya
= Rp.78.294.249,3 tradisional dapat diperbaiki dengan menggunakan
b. Batako = Rp. 35,30584835 x 120.000 metode Activity Based Costing System (Sistem
= Rp.4.236.701,802 ABC). Activity Based Costing System (Sistem
c. Beton Buis = Rp. 35,30584835 x 3000 ABC) membebankan biaya overhead pabrik
= Rp.105.917,5451 berdasarkan pada aktivitas-aktivitas yang terjadi
untuk memproduksi suatu produk. Penerapan
4.2Perhitungan HPP CV. Indah Cemerlang
Activity Based Costing System (Sistem ABC)
Malang dengan Menggunakan Sistem
dalam menentukan harga pokok produksi
Akuntansi Biaya Tradisional
dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:
CV. Indah Cemerlang Malang dalam
a. Mengklasifikasi aktivitas
melakukan perhitungan harga pokok produksi
Tahapan awal untuk mengidentifikasi biaya
menggunakan metode akuntansi biaya tradisional,
sumber daya dan aktivitas perusahaan
adalah sebagai berikut:
diperlukan pengklasifikasian berbagai aktivitas
perusahaan ke dalam beberapa kelompok
berdasarkan aktivitas-aktivitas biaya seperti
aktivitas berlevel unit, level batch, level produk,
dan level fasilitas. Aktivitas-aktivitas yang
terdapat pada CV. Indah Cemerlang adalah
sebagi berikut:
1) Pemakaian Bahan Pembantu
Aktivitas pemakaian bahan pembantu
termasuk aktivitas berlevel unit.
2) Pemakaian Tenaga Kerja Langsung
Aktivitas pemakaian tenaga kerja langsung
termasuk dalam aktivitas berlevel fasilitas.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 1 Oktober 2016| 20


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
3) Penyusutan Mesin 1) Jumlah unit produksi
Aktivitas penyusutan mesin termasuk dalam 2) Jumlah jam mesin
aktivitas berlevel fasilitas karena mampu 3) Jumlah jam Tenaga Kerja Langsung
menunjang kegiatan operasional perusahaan. 4) Jumlah pengiriman
4) Pemeliharaan Mesin 5) Luas lantai
Aktivitas pemeliharaan mesin termasuk d. Menghitung Pool Rate
dalam aktivitas berlevel fasilitas karena Pool rate dihitung dengan cara membagi total
pemeliharaan mesin mampu menunjang biaya overhead untuk kelompok aktivitas
kegiatan operasional perusahaan. tertentu dengan pemicu biaya (cost driver)
5) Penyusutan Gedung kelompok aktivitas.
Aktivitas penyusutan gedung termasuk Langkah terakhir dalam penetapan harga
dalam aktivitas berlevel fasilitas. pokok produksi dengan menggunakan Activity
6) Pemeliharaan Gedung Based Costing System (Sistem ABC) adalah
Aktivitas pemeliharaan gedung termasuk perhitungan biaya overhead ke masing-masing cost
dalam aktivitas berlevel fasilitas. driver untuk masing-masing jenis produk dikalikan
7) Penyusutan Kendaraan dengan masing-masing cost pool sehingga
Aktivitas penyusutan kendaraan termasuk diperoleh biaya overhead pabrik yang dibebankan
dalam aktivitas berlevel fasilitas. untuk masing-masing jenis produk pada CV. Indah
8) Pemeliharaan Kendaraan Cemerlang. Hasil perhitungan biaya overhead
Aktivitas pemeliharaan kendaraan termasuk pabrik dengan menggunakan metode Activity
dalam aktivitas berlevel fasilitas. Based Costing System (Sistem ABC) pada produk
9) Pemakaian Bahan Bakar paving stone sebesar Rp.61.341.361,4, pada
Pemakaian bahan bakar merupakan aktivitas produk batako sebesar Rp.15.304.104,62, dan pada
berlevel unit karena biaya bahan bakar akan produk beton buis sebesar Rp.5.278.320,52.
meningkat seiring dengan peningkatan setiap Setelah menghitung biaya overhead pabrik untuk
unit yang diproduksi oleh perusahaan. masing-masing produk yang terdapat pada CV.
10) Pemakaian Listrik dan Air Indah Cemerlang yaitu paving stone, batako, dan
Aktivitas ini termasuk dalam aktivitas beton buis tahap berikutnya adalah melakukan
berlevel unit. perhitungan pada harga pokok produksi dengan
11) Pemakaiann Telepon menggunakan metode Activity Based Costing
Aktivitas ini termasuk dalam aktivitas System (Sistem ABC).
berlevel unit.
12) Pengiriman 4.4 Perbandingan HPP CV. Indah Cemerlang
Aktivitas pengiriman termasuk dalam Berdasarkan Metode Akuntansi Biaya
Tradisional dengan Metode Activity Based
aktivitas berlevel batch karena berkaitan
Costing Sytem (Sistem ABC)
dengan sekelompok unit produk yang
Setelah melakukan perhitungan biaya
dihasilkan lalu dikirimkan kepada konsumen.
overhead pabrik untuk produk paving stone,
b. Menghubungkan biaya dengan aktivitas
batako, dan beton buis dengan menggunakan
Langkah selanjutnya dalam penerapan Activity
metode Activity Based Costing Sytem(Sistem
Based Costing System (Sistem ABC) adalah
ABC) akan diperoleh harga pokok produksi yang
mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas.
baru dan dapat dibandingkan dengan harga pokok
c. Mengumpulkan cost pool yang sejenis
produksi yang dihitung dengan menggunakan
Pada langkah ini berbagai biaya overhead yang
metode akuntansi biaya tradisional. Hal ini
telah ditentukan masing-masing level
dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan
aktivitasnya tersebut dikelompokkan ke dalam
yang terjadi dalam kedua perhitungan tersebut dan
cost pool yang sejenis berdasarkan rasio
bisa dijadikan dasar oleh manajemen untuk
konsumsi yang sama untuk satu cost pool,
evaluasi dan pengambilan keputusan.
dimana masing-masing kelompok terdiri dari
Harga pokok produksi dengan menggunakan
biaya-biaya yang tergantung pada suatu faktor
akuntansi biaya tradisional untuk produk paving
pemicu (cost driver). Cost driver adalah faktor
stone sebesar Rp.1.975.750.217, untuk produk
yang menjelaskan konsumsi overhead. Adapun
batako sebesar Rp.473.966.701,8, dan untuk
cost driver yang digunakan oleh CV.Indah
produk beton buis sebesar Rp.220.771.517,5.
Cemerlang adalah sebagai berikut:
Harga pokok produksi dengan menggunakan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 1 Oktober 2016| 21


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
metode Activity Based Costing System (Sistem 5. KESIMPULAN DAN SARAN
ABC) untuk produk paving stone sebesar 5.1 Kesimpulan Dan Saran
Rp.1.958.797.329, untuk produk batako sebesar Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Rp.485.034.104,6, dan untuk produk beton buis dilakukan dan hasil analisis data mengenai
sebesar Rp. 225.943.920,5. Perhitungan dengan penerapan Activity Based Costing System (Sistem
menggunakan dua metode tersebut menghasilkan ABC) pada perusahaan CV. Indah Cemerlang
perbedaan pembebanan overhead pabrik yang dapat disimpulkan bahwa:
mengakibatkan adanya perbedaan hasil harga a. Penentuan harga pokok produksi yang selama
pokok produksi. Produk paving stone mengalami ini digunakan oleh CV. Indah Cemerlang
overcosting atau pembebanan biaya terlalu tinggi dengan menggunakan mtode akuntansi biaya
sebesar Rp.16.952.888, produk batako mengalami tradisional, dimana dasar pembebanan biaya
undercosting atau pembebanan biaya terlalu overhead pabrik hanya menggunakan satu
rendah sebesar Rp.11.067.402.8, dan produk beton pemicu biaya tunggal, yaitu jumlah unit yang
buis mengalami undercosting atau pembebanan diproduksi. Menerapkan metode sistem
biaya terlalu rendah sebesar Rp.5.172.403. akuntansi biaya tradisional akan mengakibatkan
terjadinya distorsi biaya dalam menetapkan
Perbandingan perhitungan dengan harga pokok produksi. Dampak yang akan
menggunakan dua metode yaitu metode akuntansi terjadi adalah terjadinya pembebanan biaya
biaya tradisional dan metode Activity Based yang terlalu rendah (undercosting) atau
Costing System (Sistem ABC) yang ditunjukkan terjadinya pembebanan biaya yang terlalu tinggi
oleh tabel 30 cukup jelas. Perhitungan (overcosting).
menggunakan metode akuntansi biaya tradisional b. Perhitungan harga pokok produksi dengan
yang membebankan biaya hanya menggunakan menggunakan metode akuntansi biaya
satu pemicu saja yaitu unit produksi, dibandingkan tradisional dengan menggunakan satu dasar
dengan menggunakan metode Activity Based alokasi yaitu jumlah unit yang diproduksi. Hasil
Costing System (Sistem ABC) yang membebankan perhitungan harga pokok produksi
biaya berdasarkan aktivitas dengan menggunakan menggunakan metode akuntansi biaya
beberapa pemicu biaya. Pembebanan biaya yang tradisional untuk produk paving stone sebesar
tidak tepat dapat mengakibatkan distorsi biaya, Rp.1.975.750.217, untuk produk batako sebesar
sehingga menimbulkan pembebanan biaya Rp.473.966.701,8, dan untuk produk beton buis
overhead pabrik yang berasal dari satu pemicu sebesar Rp.220.771.517,5.
biaya, yaitu jumlah unit yang diproduksi. Dampak c. Perhitungan harga pokok produksi dengan
yang diperoleh apabila tetap menggunakan metode menggunakan metode Activity Based Costing
akuntansi biaya tradisonal maka jumlah overhead System (Sistem ABC) dilakukan dengan
yang tidak tepat sangat berpengaruh pada menggunakan beberapa pemicu biaya. Pemicu
pengambilan keputusan yang salah pada penetapan biaya yang digunakan adalah jumlah unit yang
harga jual produk pada perusahaan. Perhitungan diproduksi, jumlah jam tenaga kerja langsung,
harga pokok produksi dengan menggunakan jumlah jam mesin, jumlah pengiriman, dan
metode Activity Based Costing System (Sistem jumlah luas lantai (m2) yang digunakan untuk
ABC) menjadi sistem perhitungan yang akurat dan proses produksi. Hasil perhitungan dengan
dapat membantu pihak manajemen dalam menggunakan metode Activity Based Costing
pengambilan keputusan.Dengan demikian, System (Sistem ABC) untuk produk paving
perhitungan harga pokok produksi dengan stone sebesar Rp.1.958.797.329, untuk produk
menggunakan metode Activity Based Costing batako sebesar Rp.485.034.104,6, dan untuk
System (Sistem ABC) yang lebih akurat diharapkan produk beton buis sebesar Rp.225.943.920,5.
dapat membantu perusahaan dalam pengambilan d. Terdapat perbedaan hasil perhitungan harga
keputusan terhadap penetapan harga jual produk pokok produksi dengan mnggunakan metode
dan perusahaan dapat menetapkan laba sesuai yang akuntansi biaya tradisional dengan
diharapkan dengan tetap memperhatikan faktor menggunakan metode Activity Based Costing
lain di luar biaya produksi seperti persaingan pasar. System (Sistem ABC). Perhitungan dengan dua
metode tersebut menghasilkan perbedaan biaya
overhead pabrik yang mengakibatkan adanya
perbedaan hasil harga pokok produksi. Produk
paving stone mengalami overcosting atau

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 1 Oktober 2016| 22


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pembebanan biaya terlalu tinggi sebesar Garrison, H Ray dan Eric W Noreen. 2000.
Rp.16.952.888, produk batako mengalami Akuntansi Manajerial. Buku Satu.
undercosting atau pembebanan biaya terlalu Diterjemahkan oleh Totok Budi
rendah sebesar Rp.11.067402,8, dan produk Santoso. Jakarta: Salemba Empat.
beton buis mengalami undercosting atau Hansen, Don R dan Mowen, Maryanne M. 2000.
pembebanan biaya terlalu rendah sebesar senilai Manajemen Biaya: Akuntansi dan
Rp.5.172.403. Pengendalian. Buku Satu. Diterjemahkan
5.2 SARAN oleh Thomson Learning. Jakarta:
Adapun saran yang diberikan peneliti kepada Salemba Empat.
CV. Indah Cemerlang adalah sebagai berikut:
a. Sistem akuntansi biaya tradisional yang Horngren, Charles T, Srikant M Datar, dan George
digunakan oleh CV. Indah Cemerlang kurang Foster. 2008. Akuntansi Biaya:
akurat dalam perhitungan untuk biaya Penekanan Manajerial. Jilid Satu.
produknya, maka sebaiknya meninjau kembali Diterjemahkan oleh Lestari. Jakarta:
sistem yang digunakan. Erlangga.
b. CV. Indah Cemerlang hendaknya Kamaruddin, Ahmad. 2013. Akuntansi
mempertimbangkan untuk menerapkan metode Manajemen. Edisi Revisi.
Activity Based Costing System (Sistem ABC)
sebagai alternatif mengingat pentingnya Jakarta: Rajawali Pers
informasi biaya produk bagi manajemen. Mulyadi. 2003. Activity Based Costing Sytem Edisi
c. CV. Indah Cemerlang sebaiknya ke 6. Cetakan ke Satu. Yogyakarta: UPP
mempertimbangkan perhitungan harga pokok AMP YKPN.
produksi dengan menggunakan metode Activity
Based Costing System (Sistem ABC) melakukan Nazir, Moh. 2009. Metode penelitian. Cetakan
pembebanan biaya overhead pabrik pada Ketujuh. Bogor: Ghalia Indonesia.
masing-masing produk didasarkan pada pemicu
biaya (cost driver) yang tepat, sehingga tarif
yang dihasilkan sesuai dengan konsumsi
masing-masing produk.
d. Sebelum menerapkan metode Activity Based
Costing System (Sistem ABC), pihak
manajemen CV. Indah Cemerlang harus
melakukan pengenalan terhadap metode
Activity Based Costing System (Sistem ABC)
kepada semua pihak yang terkait dalam
perusahaan. Hal ini perlu dilakukan, karena
dalam penerapan metode Activity Based Costing
System (Sistem ABC) memerlukan persiapan
dan waktu yang cukup lama untuk menelusuri
biaya ke masing-masing aktivitas dan juga
membutuhkan tenaga kerja dan biaya yang tidak
sedikit.

DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Edward J, David E Stout, dan Gary


Cokins. 2011. Manajemen Biaya:
Penekanan Strategis. Buku Satu.
Diterjemahkan oleh David Wijaya.
Jakarta: Salemba Empat.
Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya Edisi 14.
Buku Satu. Diterjemahkan oleh Krista.
Jakarta: Salemba Empat.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 1 Oktober 2016| 23


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like