Professional Documents
Culture Documents
Email: Wiyadi1968@gmail.com
Abstract
Emergency Department (ED) is the gateway for entry of patients experiencing emergency
department. The services provided by the emergency room are services that require fast, precise and
careful handling in determining the emergency priorities of patients to prevent disability and death.
The purpose of this research is to analyze the factors related to the response time of emergency
patients in ED Hospital A.W Syahranie by using observational or descriptive designs. The design of
this study was cross-sectional with accidental sampling method with a sample size of 323
respondents. The results of the study were analyzed univariate, bivariate and multivariate to look for
the dominant factor in emergency response time in the emergency room at A.W Syahranie Hospital
Samarinda. Univariate analysis looking for percentage and bivariate analyzed with Chi Square test
while multivariate with logistic regression. The results obtained P value> 0.05 for factors of payment
methods, attendance of staff, staff placement patterns, availability of brankers, and shifts and the
value of P <0.05 for factors of patient arrival time, patient priorities, nurse tenure and nurse education
level. The conclusion from the multivariate test found that the most dominant factor related to
response time was the length of service of the nurse.
Abstrak
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan pintu gerbang masuknya pasien yang mengalami gawat
darurat. Pelayanan yang diberikan oleh IGD merupakan pelayanan yang memerlukan penanganan
cepat, tepat dan cermat dalam menentukan prioritas kegawatdaruratan pasien untuk mencegah
kecacatan dan kemtian. Tujuan peneltian ini adalah menganalisa factor yang berhubungan dengan
waktu tanggap pasien gawatdarurat di IGD RSUD A.W Syahranie dengan mengunakan rancangan
observasional atau diskripif . Design penelitian ini adalah cross secsional dengan metode
samplingnya accidental sampling dengan besar sampel 323 responden. Hasil penelitian dianalisa
univariate, bivariate dan multivariate untuk mencari factor yang dominan terhadap waktu tanggap
pasien gawat darurat di IGD RSUD A.W Syahranie Samarinda. Analisa univariate mencari
prosentasi dan bivariate dianalisa dengan Chi Square sedangkan multivariate dengan Regresi
logistic. Hasil penelitian didapatkan nilai P> 0,05 untuk factor cara pembayaran, keberadaan petugas,
pola penempatan staf, ketersediaan branker, dan shif jaga dan nilai P< 0.05 untuk factor waktu
ketibaan pasien, prioritas pasien, masa kerja perawat dan tingkat pendidikan perawat. Kesimpulan
dari uji multivariat didapatkan factor yang paling dominan yang berhubungan dengan waktu tanggap
adalah masa kerja perawat.
78
Husada Mahakam : Jurnal Kesehatan Volume V No. 2 Mei 2020, Hal 78 - 84
79
Husada Mahakam : Jurnal Kesehatan Volume V No. 2 Mei 2020, Hal 78 - 84
80
Husada Mahakam : Jurnal Kesehatan Volume V No. 2 Mei 2020, Hal 78 - 84
81
Husada Mahakam : Jurnal Kesehatan Volume V No. 2 Mei 2020, Hal 78 - 84
Dari hasil uji Chi Squere hubungan hasil penelitian Fadhilah bahwa
factor penempatan staf dengan waktu keberadaan Brankar tidak ada
tanggap pasien di IGD RSUD A Wahab hubungan dengan waktu tanggap
Syahranie didapatkan nilaiexpectasi pasien gawat darurat yang datang ke
kurang dari 5 ada 2 sel (50%) artinya IGD9. Hubungan Waktu ketibaan
Uji Chi Squere tidak memenuhi dengan waktu tanggap pasien
persyaratan sehingga digunkan hasil uji gawatdarurat di IGD memiliki
alternative Fisher’s exact Test dengan hubungan yang signifikan (P=0.022)
hasil p=0,337 yang berarti lebih besar artinya kondisi sibuk dapat
dari α= 0,05, tidak ada hubungan yang menyebabkan waktu tanggapnya lebih
signifikan. panjang dari pada saat tidak sibuk.
Pada penelitian ini berdasarkan Hubungan factor prioritas pasien
uji Chi Square tidak ada hubungan dengan waktu tanggap pasien
antara factor keberadaan petugas gawatdarurat di IGD memiliki
dengan waktu tanggap pasien hubungan nyang signifikan (P= 0.000),
gawatdarurat di IGD, hal dikarenakan artinya pasien yang memiliki prioritas I
keberadaan petugas ada setiap saat. akan lebih cepat mendapatkan waktu
Kondisi ini memang harus terjadi tanggap dan pasien yang prioritasnya
karena IGD yang merupakan pintu II – V akan mendapatkan waktu
masuk dari sebuah rumah sakit dan tanggapnya yang lebih lama. Hal ini
RSUD A.W Syahranei sebagai rumah sama dengan hasil penelitian Apriani
sakit rujukan ke tiga yang mewajibkan (2017) dan Mahyati (2015) bahwa
petugas selalu ada selama 24 jam pasien yang prioritas I cepat mendapat
sesuai standar pelayanan IGD untuk waktu tanggap6. Hal ini juga sesuai
rumah sakit Type A 7. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Santoso
dengan hasil penelitian Fadhilah (2016) bahwa kondisi pasien yang
(2015) tidak ada hubungan antara gawat darurat mempengaruhi waktu
keberadaan perugas dengan waktu tanggap dimana pasien yang gawat
tanggap dimana petugas selalu ada daurat memiliki peluang 5 kali lebih
saat pasien datang9. Hubungan antara besar untuk waktu tanggap seseui
penempatan staf dengan waktu standar10 Hubungan factor shif jaga
tanggap pasien gawat darurat di IGD dengan waktu tanggap tidak terdapat
tidak signfikan, artinya bahwa hubungan yang signifikan (p=0.093)
penempatan staf sesuai dengan hal ini dikarena pada penelitian ini
kondisi ruangan, bila jumlah pasien jumlah kunjungan pada shif pagi, siang
meningkat maka, jumlah tenaga yang dan malam hampir merata. Pada
ditempatkan di Triase dapat ditambah penelitian ini berbeda dengan hasl
jumlahnya. Hal ini sama dengan hasil penelitian Mahyawati (2015) bahwa
penelitian Fadhilah (2015) tidak ada perbedaan shif jaga dapat
hubungan yang signifikan (P=1.000).9. mempengaruhi kecepatan tanggap
Pada penelitian ini hubungan karena adanya sirkadian ritme dimana
keberadaan brankar dengan waktu pada siang dan malam hari kondisi
tanggap didapatkan tidak tubuh mulai menurun1.
signifikan(p=1.000), di IGD RSUD A.W Pada penelitian ini factor masa kerja
Syahrenie jumlah brankar yang berhubungan secara signifikan
tersedia di ruang Triase sangat (P=0.000) dengan waktu tanggap.
memenuhi jumlahny sehingga setiap Semakin lama bekerja maka tingkat
kedatangan pasien brankar selalu ada. ketrampilan samakin meningkat atau
Hal sesuai denga standar pelayanan mahir. Hal ini sesuai dengan hasil
IGD 7. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Ahmad (2012) bahwaa
82
Husada Mahakam : Jurnal Kesehatan Volume V No. 2 Mei 2020, Hal 78 - 84
masa kerja perawat yang bekerja di penelitian ini factor yang paling
IGD Berhubungan dengan waktu dominan berhubungan dengan waktu
tanggap pasien gawatdarurat. tanggap adalah masa kerja perawat.
Hubungan factor Pendidikan
berdasarkan jumlah pasien dengan Ucapan terima kasih
waktu tanggap psein gawatdarurat di Ucapan terima kasih kami sampaikan
IGD memiliki hubungan kepada Direktur Poltekkes Kemenkes
yangbsignifikan (P= 0.000), hal ini Kalimantan Timur yang telah
sesui dengan teori bahwa Pendidikan memberikan kesempatan kepada kami
akan mempengaruhi kemampuan tim peneliti untuk melakukan
tindakan atau ketrampilan. Menurut penelitian dengan diberikan support
Tuwo (2019) semakin tingkat dana. Ucapan terima kasih juga kami
Pendidikan maka akan meningkatkan sampaikan kepada Ka.Pusat
ketrampilan dalam menilai pasien 11, Penelitian dan Pengabdian
hal ini juga sesui dengan penelitian masyarakat yangtelah memili judul
Apriani (2017) bahwa tingkat penelitian ini untuk mendapat dana
pendidikan dapat meingkatkan DIPA Poltekkes Kemenkes Kalimanta
kecepatan menilai tingkat Timur.
kegawatdaruratn pasien.6.
Berasarkan hasil pemodelan DAFTAR PUSTAKA
multivariate II didapatkan factor yang 1. Mahyawati, widaryati. Hubungan
dominan berhubungan dengan waktu Kegawadaruratan Pasien
tanggap pada penelitian adalah lama dengan Waktu Tanggap Perawat
kerja perawat di IGD RSUD A. di IGD RS PKU Muhammadiyah
W.Syahranie dengan nilai P = 0.00 Yogyakarta. e-Jurnal
dengan Odds Ratio 7,531 yang artinya keperawatan (e-kp). 2015:14.
pada orang yang memiliki masa kerja 2. Rose L, Scales DC, Atzema C,
lebih dari 5 tahun akan melakukan et al. Emergency department
waktu tanggapnya lebih cepat length of stay for critical care
sebanyak 7,5 kali dibandingkan admissions a population-based
dengan perawat yang memiliki masa study. Ann Am Thorac Soc.
kerja kurang dari 5 tahun. Hal ini 2016;13(8):1324-1332.
berbeda dengan hasil penelitian doi:10.1513/AnnalsATS.201511-
Maatilu yang menyatakan tidak ada 773OC
perbedaan antara lama kerja perawat 3. WILDE ET. DO EMERGENCY
dengan waktu tanggap terhadap MEDICAL SYSTEM
pasien gawat darurat di IGD RSUP. RESPONSE TIMES MATTER
Prof. Dr . R. D. Kandou Manado12. FOR HEALTH OUTCOMES.
Health Econ. 2013;22:790-806.
SIMPULAN doi:10.1002/hec.2851
Berdasarkan penelitian ini dapat 4. Diskominfo Kaltim. Profil
disimpulkan dari beberapa factor yang Kalimantan Timur. 2018.
berhuugan dengan waktu tangap 5. BPJS Kesehatan. Sistem
adalah factor waktu ketibaan, prioritas Rujukan BPJS Kesehatan
pasien, Pendidikan perawat, dan masa Berjenjang Terbaru Agustus
kerja perawat sementara factor yang 2018. 2018:1-16. bpjs-
tidak berhubungan adalah jenis kesehatan.go.id/bpjs/dmdocume
pembayaran, keberadaan petugas, nts/7c6f09ad0f0c398a171ac4a6
penempatan petugas, keberadaan 678a8f06.pdf.
branker dan shiht jaga perawat. Pada 6. Apriani SF. Hubungan
83
Husada Mahakam : Jurnal Kesehatan Volume V No. 2 Mei 2020, Hal 78 - 84
84