Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Desain pembelajaran di beberapa sekolah dasar masih menggunakan metode pembelajaran yang kurang
memberikan kebermaknaan dalam pembelajaran dan kurangnya keterlibatan siswa secara langsung dalam setiap proses
pembelajaran sehingga kompetensi yang dimiliki kurang berkembang serta belum melibatkan proses rekayasa,
teknologi di dalamnya. Desain Pembelajaran yang kurang bermakna tersebut belum dapat memenuhi tuntutan
kemampuan 4C (Creativity, Collaboration, Communication, and Critical thinking). Penelitian ini dilakukan untuk
menghasilkan suatu produk desain pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) di
sekolah dasar berdasarkan kemampuan 4C. Metode penelitian kualitatif digunakan dengan data dari hasil FGD (Focus
Group Discuss). Data dikumpulkan dengan wawancara secara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukan
bahwa desain pembelajaran berdasarkan kemampuan 4C yang telah dikembangkan secara valid dan dapat digunakan.
Proses validasi dilakukan dengan petimbangan ahli, dan keterpakaian dari hasil FGD. Respon guru pada FGD
menyatakan sudah baik, mudah dipahami dan dapat digunakan di Sekolah Dasar. Desain pembelajaran STEM ini dapat
dijadikan alternatif oleh guru dalam melakukan proses pembelajaran yang melibatkan proses rekayasa serta teknologi
sehingga dapat memenuhi tuntutan kemampuan 4C.
Kata Kunci : Desain pembelajaran STEM, Kemampuan 4C, Sekolah Dasar.
© 2020 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .4, No. 1 (2020 ) 76-86 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Irman Artobatama1, Ghullam Hamdu2, Rosarina Giyartini3 77
Analisis Desain Pembelajaran STEM berdasarkan Kemampuan 4C di SD
yang potensial digunakan untuk membangun proses pembelajaran. Melalui STEM ini,
keterampilan abad 21 (Beers, 2011). siswa dituntun menjadi pemecah masalah,
Kata STEM diluncurkan oleh National penemu, inovator, membangun kemandirian,
Science Foundation AS pada tahun 1990-an berpikir logis, melek teknologi, dan mampu
sebagai tema gerakan reformasi pendidikan menghubungkan pendidikan STEM dengan
dalam keempat bidang disiplin tersebut untuk dunia nyatanya.
menumbuhkan angkatan kerja bidang-bidang Implementasi pendidikan STEM pertama
STEM, serta mengembangkan warga negara kali diterapkan di Indonesia dengan
yang melek STEM, serta meningkatkan daya menggunakan kurikulum 2013, yang memiliki
saing global AS dalam inovasi iptek (Hanover ciri diantaranya pembelajaran tematik,
Research, 2014). pendekatan saintifik, kontekstual, pendidikan
Pembelajaran STEM dengan karakter, dan penilaian otentik. Selain itu
mengintegrasikan keempat komponennya kurikulum 2013 menekankan pada
mampu menghasilkan aktivitas berpikir siswa kompetensi yang harus dimiliki yakni 4C,
yang berguna untuk membantu memunculkan PPK, literasi, dan HOTS. Implementasi
berpikir kritis siswa yang ditandai dengan kurikulum 2013 dengan benar dipercaya dapat
kemampuan memecahkan masalah, mengatasi permasalahan sumber daya
mengambil keputusan, menganalisis asumsi, manusia di Indonesia (Sani, 2014).
mengevaluasi, dan melakukan penyelidikan. Kurikulum 2013 dirancang bertujuan
Pendidikan STEM adalah pendekatan untuk mempersiapkan generasi yang mampu
interdisiplin pada pembelajaran, yang membangun inovasi dan kreativitas, selain itu
didalamnya siswa menggunakan sains, dapat menumbuhkan sikap semangat pada diri
teknologi, teknik, dan matematika dalam siswa karena kurikulum 2013 merancang
konteks nyata yang mengkoneksikan antara pembelajaran dengan menyatukan setiap mata
sekolah, dunia kerja, dan dunia global, pelajaran sehingga tidak terlihat dominasi
sehingga mengembangkan literasi STEM pada mata pelajaran. Sejalan dengan tujuan
yang memupukan peserta didik bersaing kurikulum 2013, untuk sekolah dasar
dalam era ekonomi baru (Sapitri, 2019). Salah menggunakan pembelajaran tematik yaitu
satu usaha yang bisa dilakukan untuk pembelajaran yang disusun secara terpadu
menghadapi tantangan ekonomi adalah tidak dalam bentuk tema pembelajaran.
hanya memperbaiki pendidikan sesuai dengan Pembelajaran tematik merupakan
standar nasional saja, tetapi bagaimana sistem pembelajaran yang menggunakan tema
pendidikan sesuai dengan standar yang sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran
diberlakukan secara internasional seperti yang memadukan beberapa muatan pelajaran
standar pendidikan sains (Santoso & Yang, dalam satu kali tatap muka. Pembelajaran
2016). Maka dari itu, pembelajaran STEM tematik integratif berbasis STEM (Science,
perlu menjadi rujukan bagi pendidikan di Technology, Engineering, and Mathematics)
Indonesia. sangat perlu dilaksanakan. Sesuai dengan
STEM dapat berkembang apabila Standar Kompetensi Lulusan bahwa sasaran
dikaitkan dengan lingkungan, sehingga pembelajaran mencakup pengembangan ranah
terwujud sebuah pembelajaran yang sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
menghadirkan dunia nyata yang dialami siswa dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan
dalam kehidupan sehari-hari (Herak, 2011). (Khoeriyah & Mawardi, 2018).
Pembelajaran STEM ini merupakan salah satu Sehubungan dengan hal tersebut,
cara untuk meningkatkan sumber daya diperlukan suatu pembelajaran yang
manusia dengan tingkat pengetahuan yang berkualitas yang berangkat dari desain
tinggi yaitu mencipta. Selain itu STEM pembelajaran yang dirancang dimana mampu
menciptakan generasi yang menyukai meningkatkan keberhasilan dalam mencapai
pembelajaran sains dan matematika serta tujuan pembelajaran. Dalam menyusun desain
meningkatkan prestasi siswa karena pembelajaran berbasis STEM, langkah-
termotivasi dan terlibat langsung dalam langkah pembelajaran STEM dikaitkan
© 2020 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .4, No. 1 (2020 ) 76-86 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
78 Irman Artobatama1, Ghullam Hamdu2, Rosarina Giyartini3
Analisis Desain Pembelajaran STEM berdasarkan Kemampuan 4C di SD
© 2020 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .4, No. 1 (2020 ) 76-86 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Irman Artobatama1, Ghullam Hamdu2, Rosarina Giyartini3 79
Analisis Desain Pembelajaran STEM berdasarkan Kemampuan 4C di SD
memenuhi unsur STEM dan kemampuan 4C. melaksanakan FGD dengan jumlah 7
Menutup diskusi untuk menyimpulkan hasil mahasiswa termasuk peneliti untuk
FGD. mengidentifikasi masalah yang ada. Peneliti
Subjek data diperoleh dari 7 mahasiswa melakukan studi literatur terhadap rangkaian
termasuk peneliti yang melaksanakan FGD. proses pembelajaran yang dilakukan di kelas.
FGD tersebut membahas mengenai perangkat Dari hasil studi literatur dapat disimpulkan
pembelajaran STEM yang terdiri dari Desain bahwa proses pembelajaran masih
Pembelajaran STEM, Lembar Kerja Siswa konvensional, variasi metode pembelajaran
STEM, Media Lightning Tamiya Car STEM, belum dapat dikembangkan sehingga
Buku Pengayaan STEM, Penilaian Kinerja pembelajaran yang menyenangkan dan
STEM, Soal HOTS STEM dan Video bermakna belum tercapai secara optimal.
Pembelajaran STEM di kelas VI Sekolah Penggunaan metode ceramah masih
Dasar. Konsep IPA, Matematika, Bahasa mendominasi metode pembelajaran sehingga
Indonesia, Teknik dan rekayasa yang berimplikasi pada proses pembelajaran yang
dikembangkan pembelajaran agar sesuai berpusat pada guru.
dengan keterampilan abad 21. Pengembangan desain pembelajaran
Pengembangan media dilakukan oleh STEM berdasarkan kemampuan 4C di SD
praktikan atau guru sebelum dilakukan FGD. merupakan desain pembelajaran yang
Pembuatan media Lightning Tamiya Car yang diterapkan di sekolah dasar dengan tujuan
dibuat oleh siswa untuk meningkatkan untuk menerapkan keterampilan kreatifitas,
keterampilan 4C. kolaborasi, komunikasi dan berpikir kritis.
Melalui Pembelajaran STEM yang terdiri dari
HASIL DAN PEMBAHASAN sains, teknologi, rekayasa, dan matematika
Desain pembelajaran merujuk pada diharapkan dapat meningkatkan kualitas
seperangkat kegiatan merancang dan pembelajaran (Firman, 2015).
mengembangkan kegiatan pembelajaran Desain pembelajaran STEM ini telah
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dirancang sedemikian rupa hingga mengalami
dengan keberhasilan pembelajaran tersebut tiga kali revisi. Setelah dilakukan validasi
(Wisnu Wibowo, 2018). Desain pembelajaran produk desain pembelajaran berbasis STEM
merupakan pengembangan sistem oleh validator ahli dan hasil FGD yang telah
pembelajaran dan sistem pelaksanaannya dilaksanakan, terdapat perbaikan untuk
termasuk sarana serta prosedur untuk rancangan desain pembelajaran berbasis
meningkatkan mutu belajar (Permanasari, STEM berupa Rencana Pelaksanaan
2016, hlm. 21). Desain pembelajaran Pembelajaran (RPP) pada (draft 1, 2 dan 3).
merupakan proses sistematis pengembangan Produk diperbaiki sesuai dengan saran
paket pembelajaran menggunakan teori perbaikan yang diberikan oleh validator ahli
belajar dan teori pembelajaran untuk dan peserta FGD. Pada tahap ini, peneliti akan
menjamin terwujudnya pembelajaran yang mendeskripsikan pada Tabel 1. RPP Hasil
berkualitas (Mulholland & Greenfield, 2003). Revisi 1, 2, dan 3 agar terlihat lebih jelas
Langkah identifikasi dan analisis masalah perubahannya.
pada penelitian ini dilakukan dengan studi
literatur dan studi lapangan serta
Tabel 1.
RPP Hasil Revisi 1, 2 dan 3
Komponen
No Revisi Sebelum Revisi Setelah Revisi
RPP
Penggunaan konteks kalimat Penggunaan kata diperbaiki.
Revisi Tujuan kurang tepat. 1. Melalui tayangan video, siswa
1.
1 Pembelajaran 1. Dengan video, siswa bisa dapat menjelaskan komponen
menjelaskan komponen listrik listrik dan fungsinya dalam
© 2020 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .4, No. 1 (2020 ) 76-86 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
80 Irman Artobatama1, Ghullam Hamdu2, Rosarina Giyartini3
Analisis Desain Pembelajaran STEM berdasarkan Kemampuan 4C di SD
Berdasarkan Tabel 1. hasil revisi terdapat dekat, sistematis dan menggunakan suatu
tiga kali revisi. Revisi pertama mengenai pendekatan sistem terhadap pengetahuan serta
tujuan pembelajaran dan indikator yang pembelajaran manusia.
kurang tepat. Revisi kedua mengenai kegiatan Dari pendapat beberapa ahli mengenai
pembelajaran tahap 5 tentang percobaan desain pembelajaran, diketahui bahwa dalam
media. Kemudian revisi ketiga mengenai merancang pembelajaran bukan hanya RPP
kegiatan pembelajaran penutup yang belum saja (Widowati et al., 2017), tetapi merancang
spesifik. tahap-tahap pembelajaran yang sistematis
Rothwell & Kazanas, (1998, hlm. 58) yang telah diuji keefektifannya sehingga
menyebutkan bahwa : dapat digunakan dengan baik, karena
“Desain pembelajaran lebih dari sekedar mengembangkan desain pembelajaran yang
penciptaan pembelajaran tetapi juga baik dapat menjamin kualitas dari setiap
dihubungkan dengan konsep yang lebih pembelajaran yang dilakukan (Nurdyansyah
luas dari analisis masalah-masalah kinerja & Fahyuni, 2016). Desain pembelajaran yang
manusia secara sistematis, diciptakan dengan baik dapat meminimalisir
mengidentifikasi akar penyebab masalah masalah-masalah yang sering terjadi dalam
tersebut, mempertimbangkan solusi pembelajaran, baik itu dalam masalah kinerja
beragam untuk menentukan akar penyebab pendidik, ketercapaian tujuan pembelajaran
dan mengimplementasikan solusi tersebut dan lain-lain. Selain itu dalam
melalui cara-cara yang didesain untuk mengembangkan desain pembelajaran
meminimalisir konsekuensi yang tidak diharapkan dapat memahami karakteristik-
diharapkan dari tindakan korektif”. karakteristik individual, sehingga desain yang
Sedangkan Branch, (2010) menjelaskan diciptakan dapat dipahami oleh setiap
bahwa desain pembelajaran berpusat pada individual (Suryadi, 2013; Ananda, 2019).
pembelajaran individual, memiliki tahap-
tahap yang mempunyai rentang jauh dan
© 2020 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .4, No. 1 (2020 ) 76-86 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Irman Artobatama1, Ghullam Hamdu2, Rosarina Giyartini3 81
Analisis Desain Pembelajaran STEM berdasarkan Kemampuan 4C di SD
© 2020 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .4, No. 1 (2020 ) 76-86 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
82 Irman Artobatama1, Ghullam Hamdu2, Rosarina Giyartini3
Analisis Desain Pembelajaran STEM berdasarkan Kemampuan 4C di SD
© 2020 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .4, No. 1 (2020 ) 76-86 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Irman Artobatama1, Ghullam Hamdu2, Rosarina Giyartini3 83
Analisis Desain Pembelajaran STEM berdasarkan Kemampuan 4C di SD
terdiri dari sekolah dan siswa yang kurikulum 2013. Pembelajaran berbasis
mumpuni, berikut dengan keterangan masalah dapat dijadikan solusi dalam
sasaran secara rinci seperti kelas dan mengembangkan pembelajaran berbasis
materi yang sesuai. rekayasa.
2. Penentuan prosedur pelaksanaan Dapat disimpulkan hasil penelitian
pembelajaran STEM berdasarkan terdahulu yang telah dikaji oleh peneliti
kemampuan 4C dan kesesuaian bermula dari permasalahan yang sama, yakni
pemaduan materi pelajaran pada pembelajaran yang masih didominasi dengan
kurikulum 2013. metode konvensional, kenyataan di lapangan
3. Pengembangan prosedur pelaksanaan berbalik dengan pembelajaran yang
pembelajaran dalam RPP yang akan diharapkan pada kurikulum 2013, maka dari
dikembangkan terdiri dari satu itu peneliti mengembangkan temuan – temuan
pembelajaran. serta asumsi penelitian yang relevan tersebut
4. Pengembangan desain/RPP STEM menjadi dasar teoritis dari pelaksanaan
berbentuk bahan ajar cetak yang siap penelitian ini. Desain pembelajaran yang
digunakan untuk pembelajaran. dikembangkan peneliti dirancang dengan
Produk yang dikembangkan dari mempertimbangkan keberadaan STEM
pengembangan ini adalah produk berupa sebagai suatu desain pembelajaran modern
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan yang dapat mengembangkan keterampilan
spesifikasi sebagai berikut : abad 21 yaitu : (1) creativity and innovation;
a. RPP STEM ini ditunjukkan untuk peserta (2) critical thinking and problem solving; dan
didik di kelas VI materi Rangkaian (3) communication and collaboration dengan
Listrik Sederhana pada pelajaran IPA menekankan pada penggunaan media
yang dipadukan dengan mata pelajaran Lightning Tamiya Car yang disesuaikan
Matematika dan Bahasa Indonesia dengan materi pembelajaran sebagai aktivitas
dengan tema Tokoh dan Penemuan. pada pembelajaran STEM sehingga dapat
b. RPP berisi prosedur pelaksanaan menghasilkan produk rekayasa yang
pembelajaran berdasarkan kemampuan dilaksanakan dengan berbasis pada nilai –
4C dan pemaduan materi pelajaran yang nilai STEM di Sekolah Dasar kelas VI pada
telah disesuaikan dengan prinsip tema Tokoh dan Penemuan. Selain itu
pemaduan mata pelajaran dalam penelitian ini juga akan menghasilkan produk
kurikulum 2013. akhir yang berupa perangkat pengembangan
c. Prosedur pelaksanaan pembelajaran desain pembelajaran sesuai dengan
dalam RPP yang akan dikembangkan pembelajaran yang diharapkan dalam
terdiri dari satu pembelajaran. Kurikulum 2013 dengan berdasarkan
d. RPP STEM yang dikembangkan kemampuan 4C dan STEM sebagai upaya
berbentuk bahan ajar cetak prototype optimalisasi pendidikan di era global.
yang siap digunakan saat pembelajaran.
5. Materi Pembelajaran Kompetensi
4. Posisi Teoritis Peneliti Dasar IPA, Matematika dan Bahasa
Berdasarkan hasil kajian penelitian Indonesia
terdahulu yang relevan dengan penelitian Berdasarkan hasil FGD, Desain
yang dikembangkan peneliti, dapat dimaknai Pembelajaran/RPP STEM terdapat tiga materi
bahwa permasalahan umum dalam pembelajaran dari tiga mata pelajaran berbeda
pelaksanaan proses pembelajaran terdapat yakni Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika
pada pengembangan desain pembelajaran. dan Bahasa Indonesia.
Pembelajaran yang dirancang dengan tujuan Materi pembelajaran dalam penelitian ini
untuk menghasilkan suatu produk melalui mencakup pelajaran IPA dan Matematika dan
kegiatan rekayasa perlu memperhatikan Bahasa Indonesia di kelas VI, dengan tema
model serta metode pembelajaran yang tepat Tokoh dan Penemuan. Dalam kurikulum 2013
untuk mencapai optimalitas pembelajaran terdapat Kompetensi Inti dan Kompetensi
yang aktif dan menyenangkan sesuai
© 2020 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .4, No. 1 (2020 ) 76-86 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
84 Irman Artobatama1, Ghullam Hamdu2, Rosarina Giyartini3
Analisis Desain Pembelajaran STEM berdasarkan Kemampuan 4C di SD
Dasar. Adapun Kompetensi Dasar (KD), dan kontekstual yang diharapkan dapat
dengan tema Tokoh dan Penemuan ialah: meningkatkan kompetensi belajar siswa.
Tabel 2 Dengan karakteristik kurikulum 2013
Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam tersebut untuk menciptakan proses
No. Kompetensi Dasar pembelajaran yang baik, maka perlu
3.4 Mengidentifikasi komponen- merancang desain pembelajaran berupa
komponen listrik dan fungsinya dalam tahapan-tahapan pembelajaran yang
rangkaian listrik sederhana. sistematis, yang dapat meminimalisir
4.4 Melakukan percobaan rangkaian masalah-masalah yang sering dihadapi dalam
listrik sederhana secara seri dan dunia pendidikan.
paralel.
DAFTAR PUSTAKA
Tabel 3
Kompetensi Dasar Matematika Ananda, R. (2019). Perencanaan
No. Kompetensi Dasar Pembelajaran (Amiruddin (ed.); 1st ed.).
3.4 Menjelaskan titik pusat, jari-jari, Lembaga Peduli Pengembangan
diameter, busur, tali busur, tembereng, Pendidikan Indonesia (LPPPI).
dan juring
4.4. Mengidentifikasi titik pusat, jari-jari, Ariani, W. (2016). Manajemen Kualitas.
diameter, busur, tali busur, tembereng, Jurnal Managemen.
dan juring
Beers, S. Z. (2011). 21 st Century Skills :
Tabel 4 Preparing Students for THEIR Future.
Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia STEM: Science, Technology,
Engineering, Math.
No. Kompetensi Dasar
3.1 Menggali isi teks penjelasan Branch, R. M. (2010). Instructional design:
(eksplanasi) ilmiah yang didengar The ADDIE approach. In Instructional
dan dibaca. Design: The ADDIE Approach.
4.1 Menyajikan hasil penggalian https://doi.org/10.1007/978-0-387-
informasi dari teks penjelasan 09506-6
(eksplanasi) ilmiah secara lisan,
tulis, dan visual dengan Cresswell, J. W., Plano-Clark, V. L.,
menggunakan kosakata baku dan Gutmann, M. L., & Hanson, W. E.
kalimat efektif. (2003). Advanced mixed methods
research designs. Handbook of Mixed
Methods in Social and Behavioral
SIMPULAN
Research.
Dari telaah dan pembahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran STEM Dr. Rusman. (2017). Belajar & Pembelajaran:
potensial digunakan dalam meningkatkan Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
kemampuan 4C. STEM dalam In PT Kharisma Putra Utama.
pembelajarannya mengintegrasikan 4 bidang https://doi.org/JFDS354
disiplin ilmu yaitu sains, teknologi, [pii]\r10.1111/j.1750-3841.2007.00354.x
engineering dan matematik yang dirancang
mampu menghasilkan aktivitas berpikir siswa Firman, H. (2015). Pendidikan Sains Berbasis
yang berguna untuk membantu memunculkan STEM: Konsep, Pengembangan, Dan
berpikir kritis siswa yang ditandai dengan Peranan Riset Pascasarjana (pp. 1–9).
kemampuan memecahkan masalah, Disampaikan pada Seminar Nasional
mengambil keputusan, menganalisis asumsi, Pendidikan IPA dan PLKH Universitas
mengevaluasi, dan melakukan penyelidikan. Pakuan, Agustus.
Selain itu pembelajaran STEM sejalan
dengan karakteristik kurikulum 2013 yang Hanover Research. (2014). Trends in Higher
merancang pembelajaran Tematik, saintifik Education Marketing, Recruitment, and
Technology. Hanover Research.
© 2020 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .4, No. 1 (2020 ) 76-86 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Irman Artobatama1, Ghullam Hamdu2, Rosarina Giyartini3 85
Analisis Desain Pembelajaran STEM berdasarkan Kemampuan 4C di SD
© 2020 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .4, No. 1 (2020 ) 76-86 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
86 Irman Artobatama1, Ghullam Hamdu2, Rosarina Giyartini3
Analisis Desain Pembelajaran STEM berdasarkan Kemampuan 4C di SD
© 2020 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .4, No. 1 (2020 ) 76-86 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved