You are on page 1of 12
Hasandi, Herdhiana & Handoko JP2EA Vol. 2, No. 1, Juni 2016, 69-80 Ekonomi Akuntansi JP2E, A Jurnal Pendidikan dan, Pembelsjaran PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN, BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG Shella Auggractd Hasan ', Ria Ueslliana’, Suspy Tasnloko* "Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP, Universitas Langlangbuana Article Info Abstract Keywords problem based learning model citical thinking ability Correspondence Author Trhellaanggraeni@ogmailcom, ‘eherdhianal 4@gmailcom, Deangginghardokos4@gmail com Students’ Hinking ability can be improved through learning, bur che ceacher's effort implementing, the learning Is noe yet oriented (@ the siudents to improve the thinking ability of high level especially the critical chinking ability, aseal on these problems, ir needs an innovation in learning that alms to find a suitable learning model ro improve critical thinking skills. The research micthod used is experiaiental method Implemenation of research conducted at SMK Negeri 3 Bandung vith stuey population is the students of dass XI majoring in Accounting. Sampling using purposive sample technique. The results ate obtained as follows. (1) The application of PBL. model in the experimental class js done very well (2) "There isa difference of mean of students’ critical thinking ability on the subject of eat, return and lightness in the experimental class applying the PBL model and the control cliss using the teacher's usual leirning. (3) Improvement of student! critical thinking elill on cutting, recurn and lightness in experiment class is higher, because there isa significant improvementand control class does not increase significantly which cin be seen from the gain test result with hig! and modente in the control class: This happens because the cquean of sae TOL medal cuppuct she eniilenw ve iniprove their critical thinking sills. (erpretation result in experimental class How to Cite Tlasanadi, 8; [Terdhona, Foy Wandoko, 5- (2010) Venganl Penerapan Medel Problem Based Leaming ‘Tehadsp Peningkatan Kemanpuan Berpikit Kritis Sinwa Pada Mata Pelajaran Akuniansi Perusahaan Dagang, WP2EA, Vol, 2s No. 1, Jun. 2016, 69-80. o Husandi, Herdhiana & Handoko PENDAHULUAN Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain. salsh satunya adalah dalam menyiapkan sumber days manusia, Schagai contoh, tanangin Indonesia untuk dapat mengembangkan potensi sumber days rem yeu change jedi siya, alan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Instiiute of Management Development mengenai IMD World Talent Repart 2015 salut pesingkar cenaga beabaka dan terampil di dunia pada tahun 2015 dilesahui babwa poset Iodavecia surun 16 petingkat, 2 dari sebdumaya peringkat ke-25 paula tabuin 2014 menjadi peringkar ke di mahi 2005 dari 61 nega yang di survai. Salah Mu fakwwr peniyumbanng penunans peringkat (ersebut adalah kesiapan sumber daya manusia. Indonesia yang dirasa kurang (kemenkeu.go.id) Verxtidikan sangat berperan peuting dalam mempersiapkan sumber days manusia ‘yang manpu menghuclapi globalisasi, Dalam cra ylobal, dunia penslidikan di Indonesia pada saat ini dan yang akan datang masih menghadapi tanrangan yang semakin berat seria kompleks, Proses penclidikin ideal tak hanya mempeniapkan generas) banger nampa hidup hari ini tapi metcka dibekal keahlian khusus untuk bekal masa depan, Salah setu solusi mendapatkan keteranpilan Liusue yaitu dengan adanys pond kejuruan bagi masyarakat. Pendidikan kejuruan —_merupakan pendidikan yang mempersiapkan siwa untuk dapar bekerja dalam bidang tertenty (UU No. 13 tahun 2003), Arti pendidikan kejuruan tet ijatnland. lalhet pedniiras pemerineah (PP) No. 29 tahun 1990, yaieu pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamukan pengembangan kenmpuan siswa untuk mlaksinakan jenis pekerjaan terientt, Dalim Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 paal 15 dluraikan bahwa Sekelah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan menengah yang mempersiapkan una sed speek JP2EA Vol. 2, No. 1, Juni 2016, 69-80 siswa terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Salah satu bidang keablian yang dibutuhkan dalam dunia industri adatah akuntansi. Menurut Departemen Pendidisan Nasional (Depdiknas), akunransi merupakan hahan kajian mengenai suacu sistem uneuk seagheetlmer pfacmnest. esthniian- Largan. sransaksi kevangan. [nformasi tersebut dapat digunakan dalam —rangka_ pengambilan keputusan dan rmnggung jawab di bidang Keuaigan balk lelh peak chon fakuntans’ —perusahaan), _pemerintah (akuntansi pemerintah), ataupun omganisasi masyaratat lainnya (akuntansi publik). Namun dengan adanya MEA, lulusan SMK memiliki tantangin yang besir, Dengan sunny pettus arian seb day di Asia, SMK ditunrur untuk meningkatkan kualitas lalusan schingga para Julusaty mampu bersaing di dunia industri Salah satu Standar Kompetenst Lulusan (SKI) pada saruan pendidikan Sekolah Mensngih —-Kejuruan/Madeasaht Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)} yaitu_ menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatf, dan inovatif dalam pengambilan kepurusan (Lampiran Permendiknas No.23- Tahun 2006). Kompetensi-kompetensi —térsebut diperlukan pada saat siswa memasuki dunia dunia indusiri yang diverapkan dalam kompetensi kunci dan 4 as selalu harus dimi Oleh Karena pembelajaran, Kemampuan di atas selaras dengan hompetensi inti pada kurikulum tahun 2013 ‘leh setiap tenaga kerja. tu, perlu dipethatikan dalam gang Heme: lps lok aoa yal memahami dan menerapkan_ pengetahuan faktual, — konseptual, prosedural, dan metakognitif, Sehingga siswa perl memiliki heritampuan berpihir tinghat: tinggi eleh sarunya adalah kemampuan berpskir kits Berpikir kritis. merupakan proses merumuskan alasan yang, tertib secara aktif dan terampll dar! menyusun konsep, mengaplikasikan, menga-nalisis, sintesis, atau Husandi, Herdhiana & Handoko mengevaluasi informasi yang dikumpulkan melalui prose pengamatan, pengaliman, pengukuran kemampuan berpikir kits siswa, pemberian alasan (reasoning) atau komuntkasi sebagai dasor dalam menentukan tindakan, Pada era globalisasi seperti sekirang ini, adanya pengetahuan dan informasibelum seta ial smny-alewalbnes trees ees jika diimbangi dengan kecerampilan berpikir Jets maka siswa akan lebih sigp- dalam menyelesaikan permasalahan unnuk dapar ng tepat, Kates berpikir kris merupakan kemampuan yang angst penting untuk kehidupan, dunia industri dan efehtif dalam menghadapi semua aspek kehidupan lainnya. Berdasarkan rantangan dan permasalahan ‘yang aha aalapl soma ath maka siswaperlu myemiliki kemampuan beipikir kits. samun kemampuan berpikie fkritis yang. dimiliki siswa mash rendah sehunggn pesla untuk ditngkatkan, Berprkir Jeiis dapar dilacindalam proses pembelajaran, namin pid unumoya—pelaksanoan pembelsjaran yang dilakukan oleh sebagian pesir guru akuntansi biastnya dengan mengawalipembelajaran_ menggunakan ceramah, memberikan eontoh penggunaan kkonsep untuk menyelesailan scal dan diakhist dengan larihan mengerjakan soal-soal, narawn tidak memberikan peemasalahan yang dapat melatih kemampuar berpitir keris siswa, cohinggy sleun hanya meniilii kemampitan menghapal. Guru dapat membangun keterampilan hempikir keitis, gui dapat _memberikan pengalanan belajar dengan mendesiin proses pembelijaran, Guru mendesain perbelajaran Hise 7N8 malibatkan keterampilan berpikir siswa dan ridibatkan proses mengonalisis berdasirkan pemasalahan yang sehenarnya, _sehingga memherihan keldunsean beepthie pel peseres diidk. Salah sarw mode! pembelajaran yang dapat diterapkan adalah Problem Based Learning (PBL) atau pembelsjaran betbasis masala, Model senbuat hepritusan | he tindusut mv wiembertleon parmacalahan PBL selain sebagai model JP2EA Vol. 2, No. 1, Juni 2016, 69-80 pombelajaran yang disarankan’ dalam hurikulum 2013, model tersebut juga berksitan dengan penggunaan kecerdusan dari dal dis individ yang berada dalam kelas atau finghungan untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan, dan koncekstual, Selain iru melalui model PBL siswa memparclal: pongilaman dalam romangant masalah-masalh yang realists, dan menckanan pada penggunaan komunilasi, kerjasama, dan sumber-sumber ya fnresuniuskan ide dacs mengembangkan keterampilan berpikir. Peran guru pada pembelajaran dengon: menggunskan .racdel PBL hanya sebagai motivator, fsilitator dan pembimbing bag} siswa sehingea memberikan keleluasaan sinwa dalam berpikie dan dapar nsnggunahaut senna Reananipuan espAbts kritisnya untuk menyelesaikan masalah, Tujuan dilam penelitian ini adalh 1) Untuk mengeahui penerapan model PBL. 2) Untuk mengetahur perbedaan kemampaan berpikir kritis siswa pada kelus eksperimen yang menggunakan model PBL dengan kelas kontol yang. menggunakan pembelajaran yang: bisa “digunalas guru.” 3) Unk mengukur apakah penerapan model PRL dapar-meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran akuntansi perusahaan dagang. KAJIAN LITERATUR Model PBL (Model Pembelajaran Berbasis Masalah) Model pembdlajaran berbasismasalah (PBL) adalah pembelajaran yang. mlibackan siswa secara langsung,dilakukan secara indhidu dan sil masalal (erstruktur (masalah dunia nyata atau simulasi-masalah yang kompleks) dan menyajikan solusi yang tepa. Model pernbeljaraa ini et atk crab ererampilan siswa dalam mencapal materi Iaalae maroeaahlian pembelajaran, Rusman (2013:230) —mengermukakan bahwa “pembelajaranberbasts_ masalah berksitan dengan penggunaan incelegensi dari Husandi, Herdhiana & Handoko akin dirt individu yang berada dalam sebuah kel orang, aa fingkungan—unuk ‘memecahkan masalah yang bermakna, rlevan dan kontekstual” —Pengertian — model pembelsjaran secara lebih luas dikemukakan olely Yunus Abidin (2014:160) bahwa, Model pembelijaran herbasis masaldh -merupakan rmeiel 6 pombelsjarnn menyeiiatoan pengalaman orentik: yang mendorong,siswa mengonsiruksi untuk —belsjar—akeif pengetabuan, dan mengint Uelsjar di sekolal nyata secara ilmiah. Model ini menempatkan situasi masalah. cebagai pusat pembelajaran, rmenarik dan mempertahankan minat siswa, yang keduanya digunakan agar siswa mampa _mengungkapkan pendapamnya tentang sesuat sevata null prtapehul Karakteristik dan Keunggulan Model PBL menurut Yunus Abidin (2014:161) model Ppeinbelajornn ertyasis muasalaty —memilikt arakteristike sebagai bevikas: 1) Masalah menjadi titik awal pembelajarsn. 2) Masalah yang diganakan dalam masalah yang beesifat kontekstual dan otentik, 3) Masalah mendorong lahienyskemampuan _siswa bempendiapat seeara multi perspektif, 4) Masilah yang digunakan dapat mengembanglan pengetaluan, skap, dan kererampilan serta kompetensi siswa, 5) Model pembeljaranherbasis —masalah hrorotientasl pads pengembsngan tulajar mandiri. 6) Model pembelajaran berbasis masalah_memanfaatkan sumber belajar. 7) Model pembelajaran—herbasis masala dilakukan —mellui—pembelajaran yang menekankan ——aktivitss.—_-kolahorati, omiadlaile caw ti 2) Model pembelijaran herbasis masalah menekankan oti peningaya —pemerlehan — keterampilan rmenefiti, memecahkan —masalah, dan penguasan —pengcahuan, 9) Model pembelsjaran berbasis nasalah mendorong siswa agar manypi berpikir uingkat tinggi analitis, sintesis, dan evaluarif. 10) Model pembelajaran berbasis- masalah diakhin dengan evaluasi, kajian pengalaman belajar, JP2EA Vol. 2, No. 1, Juni 2016, 69-80 dan kajian proses pembelajaran, Berdisarkan karukteristk di atas, model pembelajaran berbasis masalah metmilikt heberapa Keunggulan. Keunggulan tersebut dipaparkan Kemendikbud (2013b) sebagai herikut: 1) Dengan model pembelajran herbasis masalah akan terjadipembelajaran Secmnalinn suacu masalah akan menerapkan pengetahvan yang dinilikinya atau berusiha. mengetahui pengetahuan yang diperlukan. Belajar dapat ia bermikina dan dapue dipeluss Keka siswa berhadapan dengan situasi_ tempat onsep diterapkan. 2) Dalam situ: iva ynmgs bulajow mumnounhlonns pembelajaran berbasis masilah, —siswa mengintegrasikan —pengerahuan dan Keterumpilan —secara—simultan dan nusogaplthastharwaya akan honteha yang relevan. 3) Model pembelajaran bet masala dapat meningkarkan Kemumpuan berpikir kritis, menumbubhan inisiacif’ siswa dalam bekerja, motivast ingemal untuk belajar, dan dapat mengembangkan — hubungan interpersonal dalam bekerja Sintaks au langkab-langkeah pembelajarat menggundkan Medel Problem Based Learning menurut Yunus Abidin (2014153) sebagai ——besikuts 1) Prapembelajaran. Tahap ini merupakan egistan yang dihkukan guru di sebclum pembelajaran inc dimmu, Pada hap ini gun merancang mempersiapkin media dan csimber helajar, mengompaniadean 50 sampel dengan tarat signifikansi @ = 5%, Hipotesis untuk eae Kodi Lala adalah subagat berths Ho: data skor pretest berdistribusi tidak normal Ha: data skor pretest berdistribusi normal Iedlua sampel atau keds Kelas inex nila signiflkans bebih besar dari 0,05 maka sesual dengan keriteria_pengambilan —kepurusan ormalicas can dapat dinyatakan bahwa Ha diterima, Arti Ha diterima yaitu kemampuan berikir kritis pada dikelas model awal siswa Husandi, Herdhiana & Handoko eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi nionmal Setelah dilakukan uj normalitas dan diketahui bahywa data kedua kelis berdistibust normal, maka selnjunya dapat dilakurkan uit homogenitas untuk kedua kelax dengan (ujuan mengetalui kedua varians sama atau berbeda Rumusin hiporsis yang digunakan dalam pong nda berikut: HG: kedua varians nila tidak homogen Ha: kedua varians nilai homogen Maka berdassi hipotesis, Ha. dit techs eopmpunyal yasione yang homogen. Kemampuan berpikir itis setelah penerapan model PBL J'ada jengujlan ini akan dijelaskan mengensi pengaruh sari peilakoonn yang liverihan pale Thermage webegst ets cksperinen dan unuk menguji hipotesis penclitian yang menyatakan —-bahwat “Terdapat ——perbeduan ——_peningkatan Kkemampuan berpikir knits siswa yang pembelijaraniya menerapkan model PBL dengan siswa ying’ pembelajarannya tidak menerapkan’ mode! PBL. Selanjarnya pengujianhipotesispenditian dapat menggunakan uji t kedva sampel melalui snfiware SPSS. vers 22.0 menggunakan Independent Samples T-Test denysn asunnsi kedua vasrians homogen (equal varias assumed) dengan taraf signfikansi 0.05. Analisis Data ‘Tes Awal (Presest) adalah untae mongerahis kemampuan berpikir eksperimen dan kemampuan berpikir kritis awal kelas kontrol, Hipotesistersebue diramuskan dalam bentuk hipotesis statistik (uji dua pihak) sebagai beikur: Ha + Raacrars bamamsguian haepélie by siswa Kelas eksperimen din Kelas kontrol pada tes awal besbeda atau sami seer signiMkan Ha: Rata-rata kemampuan berpikir kritis Jiu kslas cksperimen dan lites kontrol pad tes awal tidak hetheda secara signifikan. Dari basil uji hiporesis menuejukan babwa Ho ditolak din Ha diterima atau kemampuana berplklr kris kelas ekspertmen dan kelas kontrol tidak terdapat perbedaan eecamaan —recans kritis wal kelas JP2EA Vol. 2, No. 1, Juni 2016, 69-80 secarasignifikan antara protes las cksperimen dan pretest kelas kontrol. Analisis Data Tes Akhir (Posttest), Karena rerata husil pretest kelas eksperimen dan kelas konirol menunjukkan hasil yang sama atau tidak verdapat perbedaan yang signifkan, maka uncuk melihat perbedaan Nuemssmpuan burpilde lide sine cute penerapan model PBL ketika pemibelajanan {kelas eksperimen) adalah dengan melakukan Independent Samples T-Test pada dara hail postest. Viporests yan jukan dalam est data hasil postest adalah sebagai besilnt, HO : Tidak terdapat perbedaan antara ata- rata kemampuan berpikir kritis siswa kelay eksperimen dengan kelis kontrol Tha, Tesdayt cemampuan berpikir kertis siswa cksperimen dengan kel kontrol Berdasarkan eugput Independent Samples T- Test data diproteh nila sig z-tailed) sebesar 0,000. Nilai signifikans’ postest 0,000 « 0,05 maki sesual dasarpengambilan. kepurusan dalam uji Andependent Samples T=Tese dapat disimpullan bahya Ho dito dan HI petbedaan a Kelas diterima, yang arvinya bahwa terdapat perbedaan antars ratirata kemampuan herpikir kritis Kelas eksperimen yang menetapkan model PBL dalam pembelajaran dan kel konmcrol yang tidak diberikan perlakuan khusus dalam pembelajaran, Pengujian Hiporesis Menggunalean Uji Gain, Uji gain perlu dilakukan untuk mengetahui —perbedaan_peningkatan kemampuan bespikir keris sisws, Pada pencltian ini, uji gain menggunitkan veteronft svel 2010, Berdasarkan basil uji gain di stas, Aapar redthar pace blac obspiarimen §€ dean mengalami peningkatan dengan interpretast vinggi, semencaca kelas kontrol tidak memiliki siswa dengan interpretasi tingg Pada kelas chaperimen puts hanya terdapat 2 share yang memiliki interpreasi rendah sementara kelas kontrol memibiki 14 siswa dengan rendal, Dengan demikian maka kelas ceksperimen memulkt incerprerast yang lebih tinggi dalam —peningkatan_kemampuan Husandi, Herdhiana & Handoko berpikir krtis dibanding Kelas kontrol. Maka hripotesiy dapat diterins, yaitu tenfapay peibedaan peningkatan kemampuian berpikir levis siswa yang pembelajarannya menerapkan model PBL. dengan siswa yang pembelzjarannya tidak menerapkan model PBL. Pembahasan Kemampuan awal berpikir kritis siswa ddapac terlihat dari hasiltesawal yang diberikan (preiesiy dan ses pila aki penibelaja (posttest). Setelah mendapatkan hasil es siswa, moka daper rerlthar kemempuan ewal sews dah berpikie kris seeta peningkatan kemampuan siswa setelah penerapan model PBL, Pada pelaksinain penetitian, model PBL Kherapkan keuka pres pernbelapsran dt kets clsperimen sementara Kelas. komtzol tidak diberikan akan khusus apapun sehingga an menggunakan model pembelajaran yang biasaditerapkan. Variable yang diteiti pada penelitin ini adalah penerspan model PBL sebagui varabel bbobas (x) clan kemampuan berpikihriti siswa sebagai variabel cerikac (y). Tntrumen untuk mengetahui proses penerapan model PBL addlah dengan —-menggunakan — lembar observasi, sementara—instrumen yang dligurtakin untuk mengetahui kemampuan berpikir kris siswa menggunakan tes uraian. Data yang diperoleh dari hasil penclitian tendiel daci hall lembae obsorvast dan havi eos siswa (data terlampin). Setelah memperoteh data hasil dari penditian di lapangan dan pengolahan data yang teluh dilakukan, maka ddidaparkanhasil —perhicungan statistika, Analisis data preese diwali dengan pengujian cisiheallse stile dochigitihad pauls vclip kedua kelas sampel (eksperimen dan kontrol) bberasal dati populsi yang berdisribusi normal atau tidak. Tingujian ornialicas menggunakan uj Shapiro-Wilediksucenakany jurnlal setup kela sampel 35. Tara signifikanst 0,05 yang ditenrukan adalah > 0,05, Hasil penelsian menunjukan bahwa kedua Kelas sampd berasal dari popubsi yang berdistribus JP2EA Vol. 2, No. 1, Juni 2016, 69-80 normal, elas eksperimen memiliki hasil rigniffkanst sebesar 0,87 dan kelas kontrol merniliki basi sioiftkansi 0.183, Setelah_mengerahul sampel berdistribusi normal, selanjutnya —dilakukan uj homogenitas menggunakan uji Levene dengan taraf signifikansi > 0,05. Hasil uji Levene Vecupe alae eksperimen din kontrol sebesar 0,314. Dari hasil rersebur terlihar bahwa hasilsignifikanst 0,314 > 0,05 schingga dapac disimpulkan bala kedua sanipel beianal lait populasi- populasi yang memiliki varians yang sama atau homogen, Analisis dats rer awal dilanjudkan dengan menggunakan uji statistik paramettik untuk membukikan hiporesis dengan menggumkan uji t dan uji gain. Hipotesis nilai sigeiftearat —uncule yeni young lajhan saat slestint yal “Terdapar —_ parbedian eningkatan kemampuan berpikir krtix sinwa yang pembelajarannya teneraphan model PBL dengan sswa yang pembelayarinnya tidak menerapkan model PBL. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan, analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumaya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model PBL pada Kelis eksperimen terlaksana sangat baik yang dapac terlihar dari hasil observasi penetapan model PBL oleh guru dan very peredaan somts Lemnampuad ‘berptlie Laie siswa pada pokok pembahasan potongan, returdan keringanan di kelas eksperimen yang menerapkan model PBL dan Kelas kontrol yang menggunakan pembehjaran yang. biasa digunskan guru. Peningkatan. kensampaan tor pes potongan, rer dan keringanan di elas cksperimen lebih tinggi, Karena terdapat rningkatan yang signifikan dan kelas kontrol lak mengalami— puniogkatan signifikan dengan hasilincerpretas ting pada elas eksperimen dan sedang pada kelas kontrol. Hal ini terjadi Karena sinsak: dari model PBL menunjang siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kets bias stews pascbahatas Husandi, Herdhiana & Handoko REFERENSI Abidin, Yunus, (2014). Desain Sister Pembelijaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Reflka Adicama. Alvonco, Johnson. (2013). The Way OF ‘Thinking. Jakarta: PT Gramedia. Arifin, Zainal (2013). Evaluasi Pembelajaran: Deine, Talenih, Deoradser, Bandinge DT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Subarsimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, 2nd Ed. Jakartse Bunt Aksara. Darmansyah. (2015). Pencatatan Persediaan. Teredia, bhup://darmansyah.weblog.esaungguaci 4/2015/03/21/pencataran_ persediaan’. [30 Agustus 2016] Fisher, Ale. (2009). Derpthir Kris. Seba Penganta. Jakarta: Eslangga, Hidayat, Asep. (2010). Langkah-Langhah Perhitungan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas, bandung : Universitas Langlangbuana, Hidayay, Ujang S. (2011), Model- Model Pembelijaran Berbasis Paikern. Bandung: Siliwangi. Inch, Edward $., Barbara Warnick, and Danielle Endres, (2006). Critical Thingking and Cummunication: The Use cof reason in argument. 5th Ed. Boston: ‘Omegarype Typography. lis, Eneng. (2015). Pengembangan Metode Pembelsjaran Unkut Unruk Meningkatkan Kemampuan Sincesis. Tesis Sarjana pada FKIP Universitas Langlangbuana : Tidak dicerbitkan, Joyce B., Weil M., and Calhoun E, (2011). Modal: MadalPangojatan. Vrgyabarrs Pustaka Belajar. Kuswana, Wowo Sunaryo, (2012). Taksonomi —_Kognitif;Perkembangan Ragam Berpildr, Bandung: PT Remeja 1. (2015), Pengembangan Bahan Ajar Smarthook Berbasis Sains Untuk Meningkatkan Kemandirian Belaja. Tesis Sarjana pada FKIP- Universitas JP2EA Vol. 2, No. 1, Juni 2016, 69-80 Langlangbuana ; Tidak diterbitkan. Mulyasa, E. (2014). Pengembangan dan Implementasi —Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaia Rosdakarya. Neobika, Amos. (2014). Metode Peneliian dan Statistika, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Depublilelndameris. (2003). Udang Undang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sekewcariat Negara, Rosnawati, R. (2013). Berpikir K Pesubelaj nach Mendukung Pembencukan Karakter Siewa, Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY (dalam Seminar Nasional Pendidikan di Universitas Sanata Dharma). Rvs (2019). ‘Munel-Itelel Pembelajaran: ‘Mengembangkan Profesionalisme Guru. (2nd ed.), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Setiawan Joko dan Royint M. (2013). Kemampuan Berpikir Krits Siswa Smp. Dalam Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar Dengan Metode Inkuiri, Jamal Pendidikan Matematika, Vol (1), 1-9. Sanjaya, Wina, (2013 Penelitiany Pendidikan: Jenis, Metode din Prosedur, Takara: Kencana. Sudjana, Nana, (2014). Penilaian Hasil Proses. Belajar Mengojar. Bandung: PT’ Remaja Rosdakarya Oret. Sugiyano O15). Metride — Penelitian Pendidikan: — Pendekatan —_Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, Sugiyono, (2015). Statistika untuk Penelisan. Bandung : Alfibeta Siewampenne, HM. (DAT). Kanasnmnpilen Metakognitif’ dan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pembelajaran Genecika (Arrikulasi Konsep dan Verifikasi Empiris). Suprananco, Kusaer. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha lmu. Suryadl, (2013). Strategt_Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Husandi, Herdhiana & Handoko Remaja Rosdakarya Susetyo, Budi, (2010). Statistika untuk Analisis Data Penelitian, Bandung: PT. Refika Aditama Seryosati, Purtji. (2012). Mewde Penditian Perudidikans dan Pengembangan, (2nd ed). Jakarta: Keneana Prenada Media Caimp Trianto. (2010). Model Pembelajaran “Terpadu, Jakarta: Burni Aksara, Yaumi, Muhammad. (20)3). Prinsip-Prinsip Desaiis Pembelajtad, Jakarta: Kencaine Prenada Media Group. 0 JP2EA Vol. 2, No. 1, Juni 2016, 69-80

You might also like