You are on page 1of 37

Disusun untuk Menyelesaikan Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Akuntasi Pengantar
Jurusan Akuntasi Program Studi Akuntasi sektor Publik
Politeknik Negeri Sriwijaya

Oleh:
Nama : Talitha Rifdah Fidiamtiz
NIM : 2 APA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


PALEMBANG
2019
KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN MATERI PERSEDIAAN
1. Data penjualan dan pembelian persediaan selama tahun 2017 di PT. XY :
Tanggal Keterangan Kuantitas (unit) Harga (Rp)
1 Jan Persediaan awal 100 100.000
5 Feb Pembelian 300 120.000
7 Maret Penjualan 100 150.000
10 April Penjualan 100 150.000
2 Mei Pembelian 100 130.000
5 Juni Penjualan 200 160.000
6 Juli Pembelian 300 125.000
7 Oktober Penjualan 100 160.000
10 Penjualan 200 170.000
November
3 Desember Pembelian 100 130.000
 Perhitungan metode FIFO dari data di atas:
Tangga Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
l
Unit Harga Total Unit Harga/ Total Harga Uni Harga/Unit Total
/ Unit Harga Unit (Rp)* t (Rp)* Harga
(Rp)* (Rp)* (Rp)* (Rp)*
01 Jan - - - - - - 100 100 10.000
05 Feb 300 120 36.00 - - - 100 100 10.000
0
- - - - - 300 120 36.000
-
07 Mar - - - 100 100.000 10.000.000 300 120 36.000
10 Apr - - - 100 120.000 12.000.000 200 120 24.000
02 Mei 100 130 12.00 - - - 200 120 24.000
0
- - - - - 100 130 13.000
-
05 Jun - - - 200 120 24.000 100 130 13.000
06 Jul 300 125 37.50 - - - 100 130 13.000
0
- - - - - - 300 125 37.500
07 Okt - - - 100 130 13.000 300 125 37.500
10 Nov - - - 200 125.000 25.000.000 100 125 12.500
03 Des 100 130 13.00 - - - 100 125 12.500
0
- - - - - 100 130 13.000
-
Total 800 - 98.50 700 - 84.000 200 - 25.500
0
*hitungan ribu
 Perhitungan metode FIFO dari data di atas:
Tanggal Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
Uni Harga/ Total Unit Harga/Unit Total Unit Harga/Unit Total
t Unit Harga (Rp)* Harga (Rp)* Harga
(Rp)* (Rp)* (Rp)* (Rp)*
01 Jan - - - - - - 100 100 10.000
05 Feb 300 120 36.000 - - - 100 100 10.000
- - - - - - 300 120 36.000
07 Mar - - - 100 120 12.000 100 100 10.000
- - - - - - 200 120 24.000
10 Apr - - - 100 120 12.000 100 100 10.000
- - - - - - 100 120 12.000
02 Mei 100 130 12.000 - - - 100 100 10.000
- - - - - - 100 120 12.000
- - - - - - 100 130 13.000
05 Jun - - - 100 130 13.000 100 100 10.000
- - - 100 120 12.000
06 Jul 300 125 37.500 - - - 100 100 10.000
- - - - - - 300 125 37.500
07 Okt - - - 100 125 12.500 100 100 10.000
- - - - - - 200 125 25.000
10 Nov - - - 200 125 25.000 100 100 10.000

03 Des 100 130 13.000 - - - 100 100 10.000


- - - - - - 100 130 13.000
Total 800 - 98.500 700 - 86.500 200 - 23.000
*hitungan ribu
 Perhitungan metode Average dari data di atas:
Tanggal Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
Uni Harga/ Total Uni Harga/Unit Total Unit Harga/Unit Total
t Unit Harga t (Rp) Harga (Rp) Harga
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
01 Jan - - - - - - 100 100 10.000
05 Feb 300 120 36.000 - - - 400 110 44.000
07 Mar - - - 100 110 11.000 300 110 33.000
10 Apr 100 110 11.000 200 110 22.000

02 Mei 100 130 13.000 - - - 300 120 36.000


05 Jun - - - 200 120 24.000 100 120 12.000
06 Jul 300 125 37.500 - - - 400 122.5 49.000
07 Okt - - - 100 122.5 12.250 300 122.5 36.750
10 Nov - - - 200 122.5 24.500 100 122.5 12.250
03 Des 100 130 13.000 - - - 200 126,25 25.250
Total 800 - 99.500 700 - 82.750 200 - 25.250

2. PT Rindu pada Maret 2010 mempunyai data mutasi persediaan sebagai berikut.


Maret 2 Persediaan awal 200 kg @ Rp 500 = Rp 100.000
Maret 5 Pembelian 300 kg @ Rp 600 = Rp 180.000
Maret 8 Penjualan sebanyak 450 kg
Maret 9 Pembelian 700 kg @ Rp 800 = Rp 560.000
Maret 13 Penjualan sebanyak 300 kg
Maret 22 Penjualan sebanyak 500 kg
Maret 25 Pembelian 200 kg @ Rp 700 = Rp 170.000
Berdasarkan data di atas, hitunglah nilai persediaan pada tanggal 31 Maret jika menggunakan:
o Metode identitas khusus dengan persediaan yang berasal dari pembelian 5 Maret
300 kg dan 25 Maret 200 kg.
o Metode rata-rata (average method).
o Metode FIFO
o Metode LIFO
o Metode persediaan dasar jika ditetapkan persediaan dasar 200 kg dengan harga
Rp 800kg dan selisih antara kuantitas persediaan yang ada sesuai standar
akuntansi keuangan.
Jawaban:
1. Metode Identifikasi Khusus
Kuantitas persediaan: 1.700 kg – 1.150 kg = 550 kg dengan rincian:
Pembelian 5 Maret: 300 kg x Rp 600 = Rp 180.000
Pembelian 25 Maret: 200 kg x Rp 700 = Rp 140.000 +
Nilai Persediaan                                        Rp 320.000

2. Metode Rata-Rata
Metode Rata-Rata Sederhana
Kuantitas akhir: 1.400 kg – 1.250 kg = 150 kg dengan frekuensi pembelian 3 kali
Harga rata rata adalah (Rp 600,+Rp 700,+Rp 200) : 3 = Rp 500
Nilai Persediaan = 200 kg x Rp 500 = Rp 100.000
3. Metode FIFO
Persediaan akhir 900 kg terdiri dari:
Pembelian 25 Maret       = 200 x Rp 700 = Rp 140.000
Pembelian 9 Maret       = 700 x Rp 800 =   Rp 560.000 +
Nilai Persediaan akhir                                   Rp 700.000
4. Metode LIFO
Persediaan awal            = 200 x Rp 500 = Rp 100.000
Pembelian 9 Maret       = 700 x Rp 800=  Rp 560.000 +
Nilai Persediaan akhir                               Rp 660.000
5. Metode Persediaan Dasar
Persediaan dasar                      = 200 x Rp 500        = Rp 100.000
Harga rata-rata sederhana      = 150 x Rp 500        = Rp 500.000 +
Nilai Persediaan akhir                                                   Rp 600.000

3. Data penjualan

2 Januari Persediaan awal 200 unit @ Rp 9

10 Maret Pembelian 300 unit @ Rp 10

5 April Penjualan 200 unit @ Rp 15

7 Mei Penjualan 100 unit @ Rp 15

21
Pembelian 400 unit @ Rp 11
September

18
Pembelian 100 unit @ Rp 12
November

20
Penjualan 200 unit @ Rp 17
November

10 Penjualan 200 unit @ Rp 18


Desember

a. Hitunglah nilai persediaan akhir (per 31Desember 2001) sistem periodik dan perpetual
dengan metode FIFO, LIFO dan rata rata (average)
b. Hitunglah harga pokok penjualan dan laba kotor
Jawab:
PERSEDIAAN AKHIR
Sistem Periodik
Barang awal (2 Januari 2011)  = 200 unit
Pembelian = 800 unit
Barang tersedia dijual = 1000 unit
Penjualan = 700
Persediaan akhir (31 Desember 2011) = 300 unit
Barang tersedia untuk dijual

Tanggal Keterangan Unit Harga/unit Total harga

Persediaan
02/01 200 Rp. 9 Rp. 1.800
awal

10/03 pembelian 300 Rp.10 Rp. 3.000

21/09 pembelian 400 Rp. 11 Rp. 4.400

18/11 pembelian 100 Rp. 12 Rp. 1.200

1000 Rp. 10.400

1). Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO)


Persediaan akhir

Tanggal Unit Harga unit Total harga

21/09 200 Rp.11 Rp 2.200

18/11 100 Rp.12 Rp1.200

300 Rp.3.400

2). Masuk Terakhir Keluar Pertama (LIFO)


Persediaan akhir

Tanggal Unit Harga unit Total harga

02/01 200 Rp.9 Rp 1.800

10/03 100 Rp.10 Rp1.000

300 Rp2.800

3). Rata –rata (Average)


Harga rata-rata / unit = Rp10.400/1000 unit = Rp10,40
Persediaan akhir =300 unit x Rp.10,40 =Rp3.120
Sistem Perpetual

a. Masuk pertama keluar pertama (FIFO)

Pembelian Harga pokok penjualan Persediaan

Tgl Total
Harga/ Harga/ Total/ Harga/ Total/
Unit / Unit Unit
unit unit harga unit harga
harga

02/01 – – – – – – 200 90 1.800

300 10 3000 – – – 200 90 1.800


10/03
– – – – – – 300 10 3000

05/04 – – – 200 900 1.800 300 10 3.000

07/05 – – – 100 10 1000 200 10 2.000

400 11 4.400 – – – 200 10 2.000


21/09
– – – – – – 400 11 4.400

100 12 1.200 – – – 200 10 2.000


18/11 – – – – – – 400 11 4.400
– – – – – – 100 12 1.200
– – – 200 10 2000 400 11 4.400
20/11
– – – – – – 100 12 1.200

– – – 200 11 2.200 200 11 2.200


10/12
– – – – – – 100 12 1.200

Total 800 – 8.600 700 – 7.000 300 – 3.400

b. Masuk terakhir keluar pertama (LIFO)

Pembelian Harga pokok penjualan Persediaan

Tgl Total Total


Harga/ Harga/ Harga/ Total/
Unit / Unit / Unit
unit unit unit harga
harga harga

02/0
– – – – – – 200 90 1.800c.
1

10/0 300 10 3000 – – – 200 90 1.800


3 – – – – – – 300 10 3000

05/0 – – – 200 10 2000 200 9 1.800


4 – – – – – – 100 10 1.000

07/0
– – – 100 10 1000 200 9 1.800
5

21/0 400 11 4.400 – – – 200 9 1.800


9 – – – – – – 400 11 4.400

100 12 1.200 – – – 200 9 1.800


18/1
– – – – – – 400 11 4.400
1
– – – – – – 100 12 1.200

20/1 – – – 100 11 1.100 200 9 1.800


1 – – – 100 12 1.200 300 11 3.300

10/1 – – – 200 11 2.200 200 9 1.800


2 – – – – – – 100 11 1.100

Total 800 – 8.600 700 – 7.500 300 – 2.900

c. Metode rata – rata (average)

Pembelian Harga pokok penjualan Persediaan

Tgl
Harga/ Total/ Harga/ Total/ Harga/ Total/
Unit Unit Unit
unit harga unit harga unit harga

02/01 – – – – – – 200 90 1.800

10/03 300- 10 3000 – – – 500 9,60 4.800

05/04 – – – 200 9,60 1.920 300 9,60 2.880

07/05 – – – 100 9,60 1960 200 9,60 1.920


21/09 400 11 4.400 – – – 600 10,53 6.320

18/11 100 12 1.200 – – – 700 10,74 7.520

20/11 – – – 200 10,74 2.148 500 10,74 5.372

10/12 – – – 200 10,74 2.148 300 10,74 3.224

Total 800 – 8.600 700 – 7.176 300 – 3.224

HARGA POKOK PENJUALAN


Sistem Periodik

FIFO LIFO Rata – rata

Persediaan awal 1.800 1.800 1.800


Pembelian 8.600 8.600 8.600
Barang tersedia untuk dijual 10.400 10.400 10.400
Persediaan akhir (3.400) (2.800) (3.120)
Harga Pokok Penjualan 7.000 7.600 7.280

Sistem Perpetual

FIFO LIFO Rata – rata

Persediaan awal 1.800 1.800 1.800


Pembelian 8.600 8.600 8.600
Barang tersedia untuk dijual 10.400 10.400 10.400
Persediaan akhir (3.400) (2.900) (3.220)
Harga Pokok Penjualan 7.000 7.500 7.176

PENJUALAN

Tanggal Unit Harga /Unit Total harga

05/04 200 15 3.000


07/05 100 15 1.500
20/11 200 17 3.400
10/12 200 18 3.600

Total 700 11.500

LABA KOTOR
Sistem Periodik

FIFO LIFO Rata – rata

Penjualan 11.500 11.500 11.500

Harga pokok
7.000 7.600 7.280
penjualan

Laba kotor 4.500 3.900 4.220


FIFO LIFO Rata – rata

Penjualan 11.500 11.500 11.500

Harga pokok
7.000 7.500 7.176
penjualan

Laba kotor 4.500 4.000 4.324

Sistem Perpetual

JURNAL
Periodik (FIFO)
Mencatat Pembelian

Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit

Pembelian 8.600 -

Utang usaha/Kas – 8.600

Mencatat Penjualan

Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit

Piutang usaha/Kas 8.600 -

Pembelian – 11.500
Penyesuaian untuk Persedian

Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit

Ikhtisar labar rugi 1.800 -

Persediaan – 1.800

Persediaan 3.400

Ikhtisar laba rugi 3.400

Sistem Perpetual
Mencatat Pembelian

Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit

Persediaan 8.600 -

Utang usaha – 11.500

Mencatat penjualan

Tanggal Keterangan P/R Debet Kredit


Piutang usaha 1.800 -

Penjualan – 1.800

Harga Pokok
3.400
Penjualan

Persediaan 3.400

4. Dibawah ini terdapat catatan mengenai persediaan PT. Khatulistiwa selama bulan September
2008 sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Kuantitas Harga


1 Sept Persediaan awal 100 unit Rp.10.000
Pembelian, termin
5 Sept 2/10,n/60 500 unit Rp.12.000
Pembelian, termin
12 Sept 2/10,n/30 100 unit Rp.15.000
22 Sept Penjualan 300 unit Rp.25.000
Pembelian, termin
27 Sept 5/10,n/30 100 unit Rp 20.000
30 Sept Penjualan 50 unit Rp.30.000
Diminta: tentukan nilai persediaan akhir, harga pokok penjualan dan laba kotor jika
diasumsikan perusahaan menerapkan sistem periodik FIFO dan sistem perpetual LIFO.
Jawaban :

Periodik FIFO
Persediaan yang tersedia untuk dijual (unit) ialah:
100 + 500 + 100 + 100 = 800 unit
Persediaan yang tersedia untuk dijual:
[(100xRp. 10.000)+(500xRp.12.000)+(100xRp.15.000)+(100xRp.20.000)= Rp. 10.500.000

Unit persediaan akhir:


Persediaan yang tersedia untuk dijual – unit terjual
800 unit – 350 unit= 450 unit

Nilai unit akhir:

= 100 unit @ Rp. 20.000 = Rp. 2.000.000

= 100 unit @ Rp. 15.000 = Rp. 1.500.000

= 250 unit @ Rp. 12.000 = Rp. 3.000.000

450 unit = Rp. 6.500.000

Harga pokok penjualan:


Nilai persediaan yang tersedia untuk dijual – nilai persediaan akhir
Rp. 10.500.000 – Rp. 6.500.000= Rp. 4.000.000

Laba Kotor:
Hasil penjualan – Harga pokok penjualan
Rp. 9.000.000 – Rp. 4.000.000= Rp. 5.000.000
Perpetual LIFO

Pembelia Persedi
Tanggal n Harga Pokok Penjualan aan

Harga
unit /unit Total unit Harga Total harga unit Harga Total
harga /unit /unit harga

01/09 - - - - - - 100 10.000 1.000.000

6.000.0
05/09 300 12.000 00 - - - 100 10.000 1.000.000
- - - 500 12.000 6.000.000

1.500.0
12/09 100 15.000 00 - - - 100 10.000 1.000.000
- - - - - - 500 12.000 6.000.000
100 15.000 1.500.000

22/09 - - - 100 15.000 1.500.000 100 10.000 1.000.000


200 12.000 2.400.000 300 12.000 3.600.000

2.000.0
27/09 100 20.000 00 - - - 100 10.000 1.000.000
- - - - - - 300 12.000 3.600.000
100 20.000 2.000.000

30/09 50 20.000 1.000.000 100 10.000 1.000.000


- - - - - 300 12.000 3.600.000
- - - - 50 20.000 1.000.000

9.500.0
Total 700 - 00 350 - 4.900.000 450 - 5.600.000
Jadi dengan metode perpetual LIFO dapat diketahui hal-hal sebagai
berikut:
Nilai persediaan akhir Rp. 5.600.000
Harga Pokok penjualan Rp. 4.900.000
Laba kotor = Rp. 9.000.000 – Rp. 4.900.000
= Rp. 4.100.000

5. Data yang berhubungan dengan persediaan PT. Andromeda adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Kuantitas Harga


1 Juli Persediaan awal 55 unit Rp.320
8 Juli Pembelian 25 unit Rp.325
9 Juli Penjualan 60 unit Rp.400
13 Juli Pembelian 40 unit Rp.328
19 Juli Penjualan 30 unit Rp.600
23 Juli Pembelian 50 unit Rp.330
25 Juli Penjualan 10 unit Rp.620

Diminta: Hitunglah harga pokok persediaan pada 31 Juli 2005 jika PT. Andromeda
menggunakan penetapan harga pokok metode LIFO dengan sistem persediaan periodik dan
perpetual.
Jawaban:
Periodik LIFO
Unit tersedia untuk dijual
55 + 25 + 40 + 50= 170 unit
Nilai persediaan tersedia untuk dijual
[(55xRp. 320)+(25xRp.325)+(40xRp.328)+(50xRp.330)=
17.600+8.125+13.120+16.500= Rp. 55.345
Jumlah unit persediaan akhir
unit tersedia untuk dijual – unit yang terjual
170 unit – 100 unit = 70 unit
Nilai persediaan akhir (70 unit)

= Rp.
55 x Rp. 320 17.600
= Rp.
15 x Rp. 325 4.875

= Rp.
70 unit 22.475

Harga pokok penjualan


Nilai persediaan tersedia untuk dijual – nilai persediaan akhir
Rp. 55.345 – Rp. 22.475= Rp. 32.870

Laba Kotor

Hasil penjualan – harga pokok penjualan

[(400x60)+(600x30)+(620x10) – Rp.32.870]

(24.000+18.000+6.200) – Rp.32.870

Rp. 48.200 – Rp. 32.870

Rp. 15.330
Perpetual LIFO

Tgl Pembelian Penjualan Saldo

01/07 - - 55@Rp.320=Rp.17.600

25 @ Rp.325 =
08/07 Rp.8.125 - 55@Rp.320=Rp.17.600
25@ Rp.325=Rp. 8.125

25 @ Rp.325 =
09/07 - Rp.8.125 20@Rp. 320=Rp.6.400
35@ Rp.320 = Rp.
11.200

40 @ Rp.328 =
13/07 Rp.13.120 - 20@Rp. 320=Rp.6.400
40 @
Rp.328=Rp.13.120

30 @ Rp.328 = Rp.
19/07 - 9.840 20@Rp. 320=Rp.6.400
10@Rp.328=Rp.3.280

50 @ Rp. 330 = Rp.


23/07 16.500 - 20@Rp. 320=Rp.6.400
10@Rp.328=Rp 3.280
5@ Rp.330 = Rp.16.500

10 @ Rp.330 = Rp.
25/07 3.300 20@Rp. 320=Rp.6.400
10@Rp.328=Rp 3.280
40@Rp.330=Rp.13.200

31/07 115 unit Rp.37.745 100 unit Rp. 32.465 70 unit Rp. 22.880

Harga pokok penjualan Persediaan akhir

Jadi dengan menerapkan metode perpetual LIFO dapat diketahui sebagai berikut:

Nilai Persediaan akhir sebesar Rp.22.880


Harga pokok penjualan sebesar Rp.32.465
Laba Kotor = Rp.48.200 – Rp.32.465
= Rp. 5.735
6. Persediaan awal PT Comrie, dan data-data pembeliaan serta penjualan periode 3 bulan
adalah sebagai berikut:
Tanggal Transaksi Unit Harga per Unit
1 April Persediaan 30 $ 220
7 Pembelian 50 225
18 Penjualan 20 300
22 Penjualan 26 300
4 Mei Pembelian 30 230
10 Penjualan 20 310
21 Penjualan 10 310
31 Pembelian 40 235
5 Penjualan 30 315
13 Penjualan 24 315
21 Pembelian 40 240
28 Penjualan 28 320
Diminta:
Hitung harga pokok penjualan dalam catatan persediaan perpetual dengan menggunakan
metode first-in, first-out (FIFO), last-in, first-out (LIFO) dan Average.
Hitung harga pokok persediaan akhir!
Tentukanlah laba kotor dari penjualan !

Jawab:
Metode FIFO:
Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
Tgl Kwt H/unit Total Kwt H/Unit Total Kwt H/unit Total

1 -04 - - - - - - 30 $220 6.600


7 50 225 11.250 - - - 30 220 6.600
50 225 11.250
18 - - - 20 220 4.400 10 220 2.200
50 225 11.250
22 10 220 2.200
16 225 3.600 34 225 7.650
4-05 30 230 6.900 - - - 34 225 7.650
30 230 6.900
10-05 - - - 20 225 4.500 14 225 3.150
30 230 6.900
21 - - - 10 225 2.250 4 225 900
30 230 6.900
31 40 235 9.400 - - - 4 225 900
30 230 6.900
40 235 9.400
5-06 - - - 4 225 900 4 230 920
26 230 5.980 40 235 9.400
13 4 230 920
20 235 4700 20 235 4700
21 40 240 9600 20 235 4700
40 240 9600
28 20 235 4700
8 240 1920 32 240 7680
36.070

Laba-rugi FIFO:
Penjualan:
18/4 20 x 300 = $ 6.000
22/4 26 x 300 = 7.800
10/5 20 x 310 = 6.200
21/5 10 x 310 = 3.100
5/6 30 x 315 = 9.450
13/6 24 x 315 = 7.560
28/6 28 x 320 = 8.960 +

Total $ 49.070
HPP $ 36.070 _
Laba Kotor FIFO $ 13.000

Metode LIFO:
Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
Tgl Kwt H/unit Total Kwt H/Unit Total Kwt H/unit Total
1 -04 - - - - - - 30 $220 6.600
7 50 225 11.250 - - - 30 220 6.600
50 225 11.250
18 - - - 20 225 4.500 30 220 6.600
30 225 6.750
22 26 225 5.850 30 220 6.600
4 225 900
4-05 30 230 6.900 - - - 30 220 6.600
4 225 900
- - - 30 230 6.900
10-05 - - - 20 230 4.600 30 220 6.600
- - - 4 225 900
10 230 2.300
21 - - - 10 230 2.300 30 220 6.600
4 225 900
31 40 235 9.400 - - - 30 220 6.600
4 225 900
40 235 9.400
5-06 - - - 30 235 7.050 30 220 6.600
4 225 900
10 235 2.350
13-06 - - - 10 235 2.350 20 220 4.400
4 225 900 -- - -
10 220 2.200 - - -
21 40 240 9600 - - 20 220 4.400
40 240 9600

28 - - - 28 240 6720 20 220 4.400


12 240 2.880

Total Harga pokok penjualan $ 36.470

Laba-rugi LIFO:
Penjualan:
18/4 20 x 300 = $ 6.000
22/4 26 x 300 = 7.800
10/5 20 x 310 = 6.200
21/5 10 x 310 = 3.100
5/6 30 x 315 = 9.450
13/6 24 x 315 = 7.560
28/6 28 x 320 = 8.960 +

Total $ 49.070
HPP $ 36.470 _
Laba Kotor LIFO $ 12.600

Metode Rata -rata:


Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
Tgl Kwt H/unit Total Kwt H/Unit Total Kwt H/unit Total

1 -04 - - - - - - 30 $220 6.600


7 50 225 11.250 - - - 80 223,12 17.850

18 - - - 20 223,12 4.462,5 60 223,12 13.387,2

22 26 223,12 5.801,12 34 223,12 7.586,08

4-05 30 230 6.900 - - - 64 226,35 14.486,08

10-05 - - - 20 226,35 4.527 44 226,35 9.959,9

21 - - - 10 226,35 2.263,5 34 226,35 7.695,9

31 40 235 9400 - - - 74 231,03 17.095,9


5-06 - - - 30 231,03 6.930,77 44 231,03 10.165,32

13-06 -- - - 24 231,03 5.544,72 20 231,03 4.620,6

21 40 240 9600 - - - 60 237,01 14.220,6

28 - - - 28 237,01 6.636,28 32 237,01 7.584,32


Total Harga pokok penjualan $ 36.165,89
Laba-rugi Rata-rata:
Penjualan:
18/4 20 x 300 = $ 6.000
22/4 26 x 300 = 7.800
10/5 20 x 310 = 6.200
21/5 10 x 310 = 3.100
5/6 30 x 315 = 9.450
13/6 24 x 315 = 7.560
28/6 28 x 320 = 8.960
___________ +
Total $ 49.070
HPP $ 36.165,89 _
Laba Kotor Rata-rata $ 12.904,2

7. Perusahaan mencatat persediaan barang dagang dengan Metode Periodik(Fisik). Berikut ini
adalah data yang diperoleh selama bulan April 2013 : 
Menggunakan Sistem Periodik 
Tgl 1 April - : Persediaan Awal - 200 unit - @ Rp. 900
Tgl 10 April - : Pembelian - 300 unit - @ Rp. 1.000
Tgl 21 April - : Pembelian - 400 unit - @ Rp. 1.100
Tgl 23 April - : Pembelian - 100 unit - @ Rp. 1.200
Pada tanggal 30 April 2013 Persediaan Akhir sebanyak 300 unit

Diminta :
Berapa nilai akhir 30 april 2013 ?
Berapa Nilai HPP sblum bulan maret 2013 ?

JAWAB

1 April - : Persdn Awal - 200 unit - @ Rp. 900 - = Rp. 180.000 


10 April - : Pembelian - 300 unit - @ Rp. 1.000 - = Rp. 300.000
21 April - : Pembelian - 400 unit - @ Rp. 1.100 - = Rp. 440.000
23 April - : Pembelian - 100 unit - @ Rp. 1.200 - = Rp. 120.000
----------------- Total - 1.000 unit - @ Rp. 4.200 - = Rp.1.040.000 

Persediaan yang terjual akhir periode = 1.000 unit - 300 unit = 700 unit

1.) Metode FIFO Periodik

Persediaan akhir : 300 unit 

200 unit @ Rp. 1.100 = Rp. 220.000


100 unit @ Rp. 1.200 = Rp. 120.000
Nilai persediaan akhir = Rp. 340.000 

HPP = BTUD - Persediaan Akhir


hpp = Rp. 1.040.000 - Rp. 340.000
hpp = Rp. 700.000

2.) Metode LIFO Periodik 

Persediaan akhir : 300 unit 


100 unit @ Rp. 1.000 = Rp. 100.000
200 unit @ Rp. 900 = Rp. 180.000
Nilai persediaan akhir Rp. 280.00

HPP = BTUD - Persediaan Akhir


hpp = Rp. 1.040.000 - Rp. 280.000
hpp = Rp. 760.000

3.) Metode Average Periodik

 Rata-Rata Tertimbang

Persediaan akhir =
= 300 X Rp. 1.040.000/1.000
= 300 X 1.040
Nilai Persediaan akhir = Rp. 312.000

HPP = BTUD - Persediaan Akhir


= Rp. 1.040.000 - Rp. 312.000
= Rp. 728.000

 Rata-Rata Sederhana

Persediaan akhir = 300 unit X 4.200/4 


= 300 X 1.050
Nilai Persediaan akhir = Rp. 315.000
HPP = BTUD - Persediaan Akhir
= Rp. 1.040.000 - Rp. 315.000
= Rp. 725.000

8. Unit satuan barang yang sudah tersedia guna dijual selama tahun berjalan yakni seperti
berikut :

Rp
Januari 1 Persediaan 6 Unit Biaya Per Unit Rp 300.000
50.000

Rp
Maret 20 Persediaan 14 Unit Biaya Per Unit Rp 770.000
55.000

Rp Rp
Oktbr 30 Persediaan 20 Unit Biaya Per Unit
62.000 1.240.000

Rp
Tersedia untuk dijual 40
2.310.000

Ada 16 unit barang dalam perhitungan fisik persediaan per 31 Desember. Memakai sistem
periodik untuk bisa menentukan persediaan.
Selanjutnya hirunglah biaya persediaan tersebut memakai : 1) Metode FIFO, 2) Metode LIFo,
3) Metode biaya rata-rata.
Jawab Soal :
(1) Metode FIFO
= 16 Unit x Rp 62.000 = Ro 992.000
(2) Metode LIFO
= (6 Unit x Rp 50.000) + (10 unit x Rp 55.000) = Rp 850.000
(3) Metode Rata-rata
= Rp 2.310.000 / 40 = Rp 57.750
= 16 unit x Rp 57.750 = Rp 924.000
Kesimpulan :
Pada pembahasan dari ketiga metode tadi arus biaya yang berbeda diasumsikan untuk
masing-masing dari tiga metode alternatif biaya persediaan.
Coba anda perhatikan kalau biaya unitnya masih tetap stabil, semua metode akan
memperoleh hasil yang sama.
Namun dikarenakan harga kebutuhan yang tidak stabil dan terus berubah-rubah, tiga metode
diatas biasanya akan mendapatkan jumlah yang berbeda untuk :
Haarga Pokok Penjualan (HPP) untuk periode berjalan
Laba bersih dan laba kotor untuk periode tersebut
Persediaan akhir
Contoh ilsutasinya, misal saja penjualan sebesar Rp 3.900.000, diperoleh dari 130 unit x Rp
30.000, cuplikan laporan laba rugi dbawah ini memperlihatkan adanya pengaruh pada setiap
metode ketikan harga sedang naik.

Coba anda lihat penggalan laporan laba rugi diatas, Metode FIFO menghasilkan jumlah yang
paling rendah untuk Harga Pokok Penjualan. Namun menghasilkan jumlah yang paling tinggi
untuk laba bersih dan laba kotor serta persediaan akhir. Dalam hal ini, untuk metode
persediaan LIFO mampu menghasilkan jumlah yang paling tinggi untuk Harga Pokok
Penjualan. Namun menghasilkan jumlah yang paling rendah untuk laba bersih dan laba kotor
serta persediaan akhir. Sedangkan untuk metode penilaian persediaan biaya rata-rata mampu
menghasilkan jumlah diantara yang sudah dihasilkan LIFO dan FIFO
9. Perusahaan mencatat persediaan barang dagang dengan metode periodik. Berikut ini adalah
data yang diperoleh selama bulan Februari 2017 :
Tgl 1 Februari      : Persediaan Awal        200 unit               @ Rp. 5000
Tgl 10 Februari    : Pembelian                  300 unit               @ Rp. 5.500
Tgl 21 Februari    : Pembelian                  400 unit               @ Rp. 5.300
Tgl 23 Februari    : Pembelian                  100 unit               @ Rp. 5.200
Pada tanggal 30 Februari 2017 Persediaan Akhir sebanyak 300 unit
( menggunakan sistem periodik)

Diminta :
Hitunglah nilai persediaannya dan Harga Pokok Penjualannya..

Jawabannya :

Persediaan yang terjual akhir periode = 1.000 unit  -  300 unit  = 700 unit
1.    Metode FIFO Periodik
Nilai persediaan akhir :
Diketahui persediaan akhir nya 300 unit, maka menghitung nilai persediaannya adalah:
200 unit  @ Rp 5.300   =    Rp 1.060.000
100 unit   @ Rp 5.200  =    Rp    520.000
                                            Rp 1.580.000
Maka nilai persediaan akhir nya ialah Rp 1.580.000

HPP         = Barang tersedia untuk dijual  - Persediaan akhir


                = Rp 5.290.000  -  Rp 1.580.000
                = Rp 3.710.000
                                         
2.    Metode LIFO Periodik
Nilai persediaan akhir :
Diketahui persediaan akhir nya 300 unit, maka menghitung nilai persediaannya adalah:
100 unit  @ Rp 5.500      =    Rp     550.000
200 unit   @ Rp 5.000     =    Rp 1.000.000
                                               Rp 1.550.000
Maka nilai persediaan akhirnya ialah Rp 1.550.000

HPP        = Barang tersedia untuk dijual  - Persediaan akhir


                = Rp 5.290.000  -  Rp 1.550.00
                = Rp 3.740.000

3.    Metode Average Periodik


•    Rata-Rata Tertimbang:
Nilai persediaan akhir   = 300  x Rp 5.290.000/1.000
                                      = 300  x  Rp 5.290
                                      = Rp 1.587.000

HPP         = Barang tersedia untuk dijual  - Persediaan akhir


                = Rp 5.290.000  -  Rp 1.587.000
                = Rp 3.703.000

•    Rata-Rata Sederhana


Nilai persediaan akhir = 300 unit  x Rp 21.000/4     
                                    = 300  x  Rp 5.250
                                    = Rp 1.575.000

HPP    = Barang tersedia untuk dijual  - Persediaan akhir


           = Rp 5.290.000  -  Rp 1.575.00
           = Rp 3.715.000
10. PT Nivia Rotan melakukan pembelian tunai 10 unit kursi seharga Rp 500.000 per kursi dan
mendapatkan potongan sebesar 5 %. PT Nivia Rotan harus menanggung ongkos pengiriman
sebesar Rp 400.000.
11. Ketika barang telah diterima, ternyata terdapat 1 buah kursi yang cacat dan dikembalikan
lagi kepada supplier
12. Sebanyak 7 kursi terjual secara tunai dengan harga Rp 950.000 /unit dengan memberikan
diskon sebesar 5 % kepada pembeli dan untuk mengantar kursi tersebut hingga kerumah
pembeli, PT Nivia Rotan mengeluarkan uang sebesar Rp 100.000
13. Sebanyak 2 kursi dikembalikan lagi/direturn karena tidak memenuhi speksifikasi pembeli.

Maka pencatatan jurnal transaksi tersebut dengan metode fisik dan metode perpetual adalah
sebagai berikut, dan anda bisa membandingkan perbedaan diantara keduanya. 

Keterangan
Transaksi 01.

Jumlah Rp 5.150.000 diperoleh dari pembelian bersih. yaitu jumlah pembelian - diskon
pembelian kemudian ditambah biaya angkut pembelian

Total pembelian 10 unit: 10 X Rp 500.000 = Rp 5.000.000

Diskon pembelian : 5% x Rp 5.000.000 = Rp 250.000

Harga pembelian : Rp 5.000.000 - Rp 250.000 = Rp 4.750.000

Pembelian bersih : Rp 4.750.000 + Ongkir Rp 400.000 = Rp 5.150.000

Apabila dijurnal satu persatu akan terlihat seperti ini:


Transaksi no 2 : pencatatan adanya return pembelian.

Transaksi no 3: Disini terlihat perbedaan antara metode fisik dan perpetual

 Metode fisik hanya mencatat transaksi penjualan saja dan tidak mencatat pengeluaran
persediaan, karena persediaan akan dihitung secara fisik diakhir periode.
 Metode perpetual bukan hanya mencatat penjualan, namun juga mencatat pengeluaran
persediaan yang akan menambah harga pokok penjualan (HPP).

Penjelasan mengenai angka yang tertera bisa dilihat disini.

Transaksi no 4:

 Metode fisik hanya mencatat return penjualan dan tidak mencatat "persediaan" yang
datang kembali (return) karena nanti persediaan akan dicatat secara fisik diakhir
periode.
 Metode perpetual mencatat persediaan yang datang kembali.
Penjelasan mengenai angka yang tertera:

14. Perhatikan Contoh soal berikut ini.

1. Pada 21 Juli 2016 ada retur pembelian barang dagang yang dibeli secara kredit
sehingga utang berkurang sebesar Rp. 5.000.000,-
2. Pada 25 Juli 2016 terjadi transaksi retur pembelian dengan pembelian tunai sehingga
jumlah kas bertambah sebesar Rp2.500.000,-
3. Perusahaan memperoleh potongan (diskon) sebesar 2% dari sisa hutang dagang atas
pelunasannya pada tanggal 28 Februari.
4. Transaksi utang dagang sejumlah Rp20.000.000
5. Retur pembelian dengan potongan harga sebesar Rp 5.000.000
6. Utang dagang yang tersisa Rp 15.000.000
7. Potongan pembelian sebesar 2% yaitu Rp 300.000,-
8. Nilai utang dagang sebesar Rp14.700.000,-

Berikut ini jurnal transaksi-transaksi tersebut.

Tanggal Nama Akun Debet Kredit


17 Juli 2016 Pembelian Rp 25.000.000
  Kas Rp 25.000.000
(pembelian barang    
     
secara tunai)
      Rp 20.000.000
19 Juli 2016
Pembelian Rp 20.000.000
  Utang Dagang
Rp 5.000.000
  (pembelian barang    
secara kredit)   Rp 5.000.000
 
     
     

Utang dagang Rp 2.500.000  

Retur Pembelian   Rp 2.500.000


(pembelian barang    
21 Juli 2016
secara kredit)    
 

       
Kas Rp 5.000.000  
25 Juni 2016
Retur Pembelian
  (Pembelian secara
tunai) Rp 5.000.000
 
 
 
   
28 Juli 2016 Utang Dagang Rp 15.000.000

Kas
  Rp 14.700.000

Diskon Pembelian Rp 300.000


(Pelunasan faktur)  

Jika pelunasan dilakukan setelah tanggal 28 Februari contohnya pada tanggal 1 Agustus maka
transaksinya dicatat seperti berikut ini:

Tanggal Nama Akun Debet Kredit


Utang Dagang Rp 15.000.000
Kas
1 Agustus 2016 (pelunasan utang dagang
Rp 15.000.000
tanpa potongan pembelian)

15. PT Wahyuni Mandira mengestimasi retur penjualan yang akan terjadi


sepanjang tahun 2018 ialah 20% dari penjualan. Di tanggal 1 Januari
PT Wahyuni Mandira sukses menjual barang seharga Rp 20.000.000
kepada PT AWS secara kredit. Ternyata di bulan Maret 2018 PT AWS
melakukan retur ke PT Wahyuni Mandira dengan alasan ketiakpuasan
senilai Rp 400.000. buatlah jurnal yang dibutuhkan !

No. Keterangan Debet Kredit

1 Jurnal saat mencatat penjualan    


  Piutang Dagang Rp.20.000.000  

                Penjualan   Rp.20.000.000

       

Jurnal untuk mencatat estimasi


2    
retur penjualan

  Retur Penjualan Rp.2.000.000  

             Tunjangan Perkiraan  


    Rp.2.000.000
Retur Penjualan

  (20% x Rp 20.000.000)    

       

Jurnal pada saat


4    
pengembalian :

Tunjangan Perkiraan Retur


  Rp.400.000  
Penjualan

                Piutang Dagang   Rp.400.000

You might also like