BUPATI BERAU KEPUTUSAN BUPATI BERAU NOMOR 516 TAHUN 2013 TENTANG PENCADANGAN KAWASAN KONSERVASI PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL SEBAGAI TAMAN PESISIR KEPULAUAN DERAWAN KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU, Menimbang bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan Bupati Berau Nomor 31 tahun 2005 tentang Kawasan Konservasi Laut Kabupaten Berau, diperlukan penyesuaian berdasarkan kajian dan data terbaru untuk ditetapkan sebagai Taman Pesisir yang merupakan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau - Pulau Kecil (KKP3K) oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia ; b. bahwa salah satu persayaratan Penetapan Taman Pesisir Daerah Kabupaten Berau, dibutuhkan Surat Keputusan pencadangan Taman Pesisir di Kabupaten Berau ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b tersebut diatas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Bupati Berau. Mengingat —: 1. _Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72) tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Memori Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820) ; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1973 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2994) jo. Pengumuman Pemerintah Republik Indonesia tentang Landas Kontinen Indonesia tanggal.17 Pebruari 1969 ; 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3260) ;10. a 12. 13. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3319) ; Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419) ; Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3493) ; Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Pengesahan United Nations Convention on Biological Diversity (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Keanekaragaman Hayati) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 4) ; Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3647) ; Undang-Undang Nomor 31 ‘Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073) ; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 4437) sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; Undang-Undan Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725) ; Undang-Undang Nomor 27 ‘Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739) ; Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966) ;14, 15. 16. 1%2 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 258 26. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059) ; Undang-Undatig Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234) ; Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 8132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3776) ; Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 134) ; Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833) ; Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1989 tentang Pengesahan Conventions Conserning The Protection or The World Culture and Natural Heritage (Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor 73) ; Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung ; Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 1991 tentang Pengesahan Convention On Wetlands of International Importance Especially as Water Flow Habitat (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 73) ; Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16 Tahun 2008 tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ; Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17 Tahun 2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ; Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 02 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan ; Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30 Tahun 2010 tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan; Keputusan Menteri Pertanian Nomor 604/Kpts/Um/8/1982 tentang Penunjukan Areal Hutan Pulau Semama Beserta Perairannya Seluas 220 Ha yang terletak di Daerah Tingkat II Berau, Daerah Tingkat I Kalimantan Timur Sebagai Suaka Marga Satwa dan Penunjukan Areal Hutan Pulau Sangalaki beserta Perairannya Seluas 280 Ha yang terletak di Daerah ‘Tingkat II Berau, Daerah Tingkat I Kalimantan Timur sebagai Taman Laut (mulai Berlaku tanggal 9 Agustus 1982) ;27. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 2 Tahun 2003 tentang Rencana Strategis Program Pembagunan Daerah Kabupaten berau Tahun 2001-2005 (Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 4) ; 28. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 24 Tahun 2002 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Berau (Lembaran Daerah Tahun 2002 Nomor 56) ; 29. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 10 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2012 Nomor 10) ; 30. Peraturan Bupati Berau Nomor 31 Tahun 2005 tentang Kawasan Konservasi Laut Kabupaten Berau (Berita Daerah Kabupaten Berau Tahun 2005 Nomor 31) ; 31. Peraturan Bupati Berau Nomor 47 Tahun 2012 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 (Berita Daerah Kabupaten Berau ‘Tahun 2012 Nomor 47). Memperhatikan: 1. Berita Acara Kesepakatan Bersama Kepala Kampung Menetapkan KESATU KEDUA Biduk-Biduk hasil kesepakatan bersama dalam Pertemuan Pengusulan Kawasan Konservasi Perairan Kecamatan Biduk-Biduk di Kantor Kecamatan Biduk- Biduk pada tanggal 13 September 2012; 2. Hasil Pertemuan Ahli dan Pihak Terkait tentang Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kabupaten Berau di Balai Mufakat pada tanggal 1 Mei 2013; 3. Hasil Rapat dan Telaah Pembahasan Pengajuan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Berau oleh SKPD Pemerintah Kabupaten Berau dan Universitas Mulawarman, yang dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Berau di Ruang Kakaban, Kantor Bupati Kabupaten Berau, pada tanggal 4 Juli 2013. MEMUTUSKAN : : Mencadangkan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Sebagai Taman Pesisir Kepulauan Derawan Kabupaten Berau sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini ; : Letak, Iuas dan batas kawasan sebagaimana dimaksud diktum KESATU Keputusan ini tercantum dalam Lampiran Peta Pencadangan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil Sebagai Taman Pesisir Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Keputusan Bupati ini ;KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM KETUJUH KEDELAPAN : Taman Pesisir Kepulauan Derawan sebagaimana dimaksud diktum KESATU dan KEDUA Keputusan ini dimanfaatkan untuk keperluan : a. Kegiatan perikanan berkelanjutan. b. Wisata bahari>*” c. Penelitian dan pengembangan. d. Pengembangan sosial ekonomi masyarakat. ¢. Pemanfaatan sumberdaya laut lainnya secara lestari. : Apabila di dalam kawasan tersebut terdapat lahan yang telah menjadi hak milik dan atau ijin pengelolaan pihak ketiga, pemanfaatannya akan dimusyawarahkan melalui Pengelolaan Taman Pesisir Kepulauan Derawan Kabupaten Berau ; : Pengelolaan Taman Pesisir Kepulauan Derawan Kabupaten Berau akan dilakukan oleh Badan atau Unit Pengelola Taman Pesisir Kepulauan Derawan Kabupaten Berau, Kegiatan pemanfaatan yang dilakukan di dalam area Taman Pesisir Kepulauan Derawan Kabupaten Berau harus mendapatkan rekomendasi dari Badan atau Unit Pengelola dan ijin Bupati Berau ; : Penetapan dan susunan Badan atau Unit Pengelola Taman Pesisir Kepulauan Derawan Kabupaten Berau akan diatur dalam Keputusan terpisah yang terkait dengan Surat Keputusan ; : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Berau ; : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Tanjung Redeb aTanggal,2 September 2013/Tembusan disampaikan kepada: Yth. 1. QAPSYD a 10. Te 12. 13. 14, 15. 16. 7s Menteri Dalam Negeri di Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan di Jakarta Wakil Bupati Berau di Tanjung Redeb Sekertaris Daerah Kabupaten Berau di Tanjung Redeb Ketua DPRD Kabupaten Bérau di Tanjung Redeb Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Berau di Tanjung Redeb Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Berau di Tanjung Redeb Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Berau di Tanjung Redeb Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Berau di Tanjung Redeb Kepala Dinas Perumahan dan Tata Ruang Kabupaten Berau di Tanjung Redeb Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Berau di Tanjung Redeb Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Berau di Tanjung Redeb Kepala Bappeda Kabupaten Berau di Tanjung Redeb Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah Kabupaten Berau di Tanjung Redeb Instansi-instansi yang terkait di Tempat ArsipSHOlou Tea ToRTOASOM wuDTeH "OpuRT ojar AUBIN MOOSTIOH TTL -| “ngasio wesemey Hemafour ang HeseFoKE eq some ueyBuequoduiom nod dejo, uDTe “9S/-11 erEIUE dnpry Buerey UednINy, -| “roxy 5G, oped wep BIVS'H IseUNSAP BIDEP FeBoqas Jsuan0ds9g -| “equmy-equiny wep niuod uesequmod yexoep tsuIod ~ -Bu0808 wep 1doy Suerey nqumuo) ‘unUIE ‘onoxBureUr UIOISISox{9 edepsOL, - oL6'e (refty eure eiad 1P)| soreqiay, uereejueutag Bu07| anpresinpral Burpuatig| -ekuumeioyeitied urerep yepnu 1eBe wexyensosIp BuOZ suTEEL “(y Ue Z ou UeBuap wUTES ~euresiaq) rexqeredseur Yolo Uexstyp Bred dq droyeouour yepns tur yeAeT eduresep wped - “ynansop e2e008 ‘yexezeXseur weBuap yexap exusero] BUDTEH - ‘wxoapurey wep eiOaIqroy wex] WeyepEdoy - uedeyucued yppqerd prep wBefioy eBBu “eU/PUT OO» * Buyseur- “yepuay Buopoaso; Buere>} uexesnuioy TeBUY,-| “(e10% Hor BITE ‘T10z Lid) %OS-11 Bree dnpry Suerey wedrany, -| zse't (nef eure e12¢ 1P)] serequal, uereeyueuted 8u0Z| ampresrnpral zesog uedunmrey “esuuwepojaSuad urerep yepnun seBe uejrensastp BuoZ Serva “(p UEP ¢ ou UeBLUSP wUTES ~euresioq) yeyeresseUr YoTO UeyMsMEp BueA dq drofeousur Yepns tur YeAem exuresep wpe - “equin}-equiny ueseiured yesoep reseqos - “yepuas Huojoaiag nun wep temas Unieg wped Burrey treqesToo| ALL, | “(Kpnooas) Suerey woys|soxja UexTeqied 1pefial ‘seveqioy, weyeRyuEUIed ‘wuog jpefusur uedeioued ueBuap uexdeseyid “exon Js1s eped UeUOgeBuiod TeqDTE esr Suerey ueynuioyp yedtreg wep (E10Z Mo} BITE) %SZ-0 Bree dnpry Suesey uednINy, - “yeyeresseu eq yeuresoy yedwiay, - sso't (nef eure wrod 1P)] sereqray, uereesreutag Bu0z| anpia npr pooy wesuney “(frano094) Strezey warsisoxa UerTeqzad ypetiar ‘sureqiay, ueEFUEUIaY euOZ ;pefuuE uedejouad ueBusp ueydereyic “(C107 #07 BNEW) %ST-T1 Bree dnpry Suerey uednINy, - sres0q exp redopioy ehueg “uedejou [rep jeuLIO;U ININUOTY -| ‘werehorod anye ureyep eaeyequog drojno Sues yarsep Weryednsow wuareD “yeurexeH deBBUEIC - gee (refi eure wrod 1P)] seyeqiay, uereejueutag Bu0Z| apie mnpra (qepan epreg wep yweqyASMe) weRTEIO39y, Ten) wesen 7, wuoz odjy, Hseq01 AVYAE NALVANGVA NVAVAAG NVNVINdSH AISISAd NVNVL IVOVEGS NOAA NVINd-NVINd NVG UISISAd ISVANASNOW NVSVM\VH NVONVGVONGd : DNVINGLTequmy-equiny uep ened) yey OpeUToU UUseIETEd |SEAOT - “nag efegas drotopred wReTeAseu ep WeINEN | q10's (ref wareya wa) seyeqial UeWweyuEUIag BUOZ| unng neq ue8uofuors| or “equmny-aqumy weseiumiad 18eI01 - -unurey Baeped uraeqsox> PAITUIOHN - “vu/pur oop + BioNQzoy wexy weTEpeday -| “(699) 38un dromno edwespeonreur wednymy unurent “(110% Lid) %0S-98 erewuE dnpry Buerey UedTINY, - sre (nefH eure e724] hp) sereqiay wevwesreurag wu07| and neq sesog Suezey]| -ehaueeyopaBured urefep Yophut se8e weyTensostp wuoz seIeE “LL ep 9 ou teBusp wures-euTESI0q) iC PIO ISEISTUNP YBTaI Buek YNNg Mog Bundurey TeYEIeKSoUI TAC WeINsN wepeATIO “yeqor ued saowBeeu wemny PMT - -yeqa| Bue anoxBrom weINY DATION - ash (refi eure m e70d {P)} seyeqiay, ueyeesueUIad BUOZ| nnd neq] erp anTaL| -exureeiojaBuad wepep Yepnw r8e ExTENSasIp BuoZ sBIe_ “(g WEP g ou WeBUOp wuTes-eUTBSI9q) 2d WeIO ISeISTUNP Year Buek YNNg Meg Bundurey eyEresSeuI TAC WeINsn wEeANIOWY - “regar Burs anouBuew wey PIITUIOW - (refi wurem wig 1) seyequay, uereesueUiad Bu0Z| yang neg exeng “fi mun “eduuvpjo[a8ued urepep yepnur refe ueypensostp ‘2uoe sere uep Jou weuap wures-wurweiog) a Mba Sundar wep tedaiag FuNiee, Sundurey yeyereseur ysjo uexTnsnip Sued 7qq dropeouow yepns Tur Yeu eAUTEsEp vPEd - ‘eaeng Tedepia} yseur eNpIC ~ “yepuos jejar euBurerey, usyestuay 7oy8un uNUIEU ‘Ise YoTO IseUTWOPIP UEP %4Gz-0 eEIUE dnprY BuEIey Vedran, -| ‘do Suexey nqurnisy wep yeqo] ues snoWBuEW WEINY PITA - geu't (nefty eure Pied 1P)) seqeqiay, ueyEsUEUIEG BUOZ| ainpig-anpral ‘weqein wep} yedarag Bunfuey| “yepuas nvpos eduBuerey ueqesruey yexSu uNUTTU ‘y4GZ-11 Bree dnpry Suezey uedaN, - “Bunpuy| worms, yeseqes weeny Bues ura eNqeT TesEAER droTeOUOW -| “ejesya jseunsop mvs GoTES TeredTIOW - Sut‘ (nefiy eurem wea 1P)| seyeqiay, UeyeEFUBUIDd wUOZ| arnpre npg nqurejex wenqet| “eduuepjojsSued urepep yepnut refe ueyrensosTp Buoz eeEg “{€ Wep Z ou weBUsp BUTES -uresioq) yexfereAsour Yyoqo uexTsNIp Sued 7dq dryeouour yepns ju yeABTEA BdurAsEp wed -| “te“(et0z mor eazeW) (%OT>) HANG LHP (%¢<) TES 2req HORATey 1ods edesoqaq weBUAp “(%S2-19) 4164 TEP (%0S-9z) BuBpas }s]puoy ureTep Fesoq weWeqas dnpry Suerey uedraNy, - Ane] eyreureu UeseuTod ese - sso'v (erezapy| ‘wuse Bid Ip) HUT BUOZ| sezenyy Suerey] vemg sereny Suerey “poy uo p uedexBtrouod wpe apepp see “pu wuoz relhoqas uexderoup myzod ‘w88uTYas MyNASEp TyISI0q Sued deyGuey rye UByeUNFBuU UE] wedexFuEUad BALEPY -| “(eyreur wep equmy-equmny ‘stred) yng] wyeurew weseyuned yeIseC -| "ey/pUur QOOT F Fedeousur BioAIQOY wey! UeIEpEday -| “Buupos jedures yepuor Buojo8i9) Suwsey Ueyesnoy WeABULL, -| “(er0z mor een) (¢S<) TEARS 27eq OROrEy yods edesoqoq weAuSP ‘(9egz-ts) apea wep (0405-92) Buepas ts}PuOX ureTep zesaq werBeqes dnpry Bussey uEdNNY,-| sze‘t wexoyy| eure 830d 1p) HUI wUOZ| serenw Swezey uepPg sesenw Suerey] [RUT wuo7 yp wederBueUed epe sep seBe ‘HUT euOZ FeBeqas WesdeonNp nod ‘a8uryps ‘jrainnsap repsr0q Sued dexSuey Tepe weeUNSBuOU UN WedeySuEUOd BAUEPY - “(ei “ou) eyereN neIng WeBuap wures seas npr Bere EdraNY,-| no] BITeUTeW LeseyuTod Ysexo] PeBeqas rsuodiog - ‘nerog niuieg wesese4 BupoWuOM unyseis edepz—4, - niuod uemjouod yeduray,- (yes9yy] ‘wureya viod 1p) nu wu0g| uesuene-Suer ep weyeresy| Buen neina| “pur euoz yp wedeySueuod pe aepn zeBe ‘Hur eucz jeReqas wexdeaup npzod ‘aBuTyes ‘sra{NASEp reRerIq BULK dexSuE r2Te UerfeUNBBuoU wo WedexBuEUOd eALTEPY - “pur vuoz Tp uedexBueuad wpe sepn see ‘nut wuoz eegos uexdeioup nysod ‘widuryos ‘sra{nnsop Tonsi0q BuvK deysuey yore uaZeUNBuoU WeNy WodexBuELO ekuEpY < “wu /8y oop = yedeousw Buyseur-Aujsou essemo|g EBLE ‘ou /puy oog + xonrurey wes “e{/pU QOST F BrOAIqIOY WeRy sBUN TeBuES Tey weyepeday -| “(102 aia) %0S-9¢ exeue dnpry Buresey wedran -| ‘yney ByeUTEU UeseUTIOd Isex0T TeBeqos suDodiog -| + nezeg niuiog Uesedes Buyoyuour unsere yedepay, -| “nuod wemppuod yeduy, « (qe22y wuse nm Bred Ip) HUT wUOZ| ueduepe-2uera| ep ere] euereW mend! -0u/84 oo» ¢ fedeouou: Surseur-Suyseur vssEMIO|G UeBUIP ‘ey/pur 00g ¥ exoarureH wey 'eu/PU OOS ¥ BIOAIGON West BBUN TeBUES Ley! UEVEpEdaH -| (1102 Lid) 08-92 exewwe dnpry Suerey wedrany, - “yoy ereureur Weseyurtad ysexoT TeBeqas ysunrod.og -| “nerog nied wesede, SupOWuoU unyseIs edepzo4, - caitiad uempoued yeduroy, « 880% (nofft eurem ered 1) seyequay, weywepueuiag Bu07| ueduera-Suera| wep BuEreWy| uesuere-Suena| 29 eyETEW NeTnG| ee“aaued Blojanrems qesep eBoqos [ui Yelsup UNyTeE|ToUIO ymun uemezog “q eBrea yep 188un dromno were wpy “NAuad wemjouad peiued wexednoyy - “BH eee ektroy ekutreseny weBunyrOd ‘unuren “esses seieq Uedujoued ype Yepns “PH O8z seN}9s Za6T/8/tiN/s14H/+09 (nefiy eurem vig] [ON UBIUAW Ys WeBUOP VALL TeBegos uUydeoyD WEIL “Vasu sod yedepiy -| c1u'T _[1P) seveqiay werweyueutad wuOZ| ueqeey| prereBues nein] oz “sunysa4, neIhd feBeqos [PUOISEN sorang wesemey uretep yseuig euarex “eXuseuor Uedeaued uexLequTZodyp nysad -| -eXuusejopBuod weep yepnul see UexFensasTp euOZ see - (oh) naa sunure] Sueped waysysoxo PITUIW - qpefuour ymaun aya epeday| ‘Bunteg| “(L10z 403 Bye) (%0S-97) IuBpes HOTS }ey BuBrey wedryNy, -| s6e yeqeredseur yajo ueyTsnsnig| enyesey| -Bundeg Taq] 6 ‘pu Buz yp uede(Bueuad wpe aepA see uy euor yeBeqas texdeyoyp njiod ‘eBBuryos ‘jnyNNIsap eyIss9q FuEA deyBue, we wexUNABuow wey! uedeysureuod ekuepy - -ey/351 009 + redeousw 18Bun wAnf woarurey, ‘wey essewioie “By /PUT OOPT F fedvouDUE BUN yRseULs2) eLonIqioy Wey! UBIEpeday 'UNUIEN -| “83un eyes Sued Surerey exesnsay yoxuN UeUOP (CTOL-OTOG Mor BIEN) %SC-TT Bru dnpry Suerey uedMNL -| got uy wu07| weqeyey| weqexey nema Bein} gt ynol weUIoM eseyUTIod yes9eC -| ‘2y/puy ogy = Suysour-Suysou exoarusey trop wioatqsoy wg woepedoy -| “yepuos Sutuepuso Suerey uexesnzay EAT sueqeyey ‘d UeTEpPS 1818 eped eAuEH “BBuN-Buepos Suojokrsy Fuerey ueyesns9y TeyBUL, -| (croz-o107 ov eIUeW) TEED “a nseu weTeqUISP HP} Ye|Oqes) WoqwTEY g UETE|PS jsI8 eped wperag (osu-19) yea IsIPUCY dupry Suesey wedrin ueBuap "yop wIeI-eyes dnpry Buesey wednany, -| ‘Bunsed (nein eure Brea] -Sunieg Sundurey rep wequyey “d (biG/Bundurex wIoax wepea) wo;eBuod sod zedups0, -| ero‘ _ |1p) swxequay wereEpTEUIO wUOZ| weqeyey] _woquxey norma] £7 -uvooe}30 uesejuqad Yes9eG - (rofy euzem eiaa 1) ungunrerew| “uised Buoso8 wep Suerey nqumias yedepioy,-| pov/o1_| _ seveqray, wewwepreurog wu07| unger Buos0] 91 “pur euoz 1p uedexSueuad ope >repn seBe ‘nur euoz peHeqas uexdeoup nyad ‘eBBuTySS ‘IIMUNSEP TepIsI0q BEX derPuey Te MEyEUNBUU uy EdePuEuod BALEpY -| ‘Suepos redures yopuos SuojoRiay SuereH wexesmsoy 1EABULL -| "eu /pur Oop ¢ Suisew-Buyseur wioaruTey UEP BIOAIGIOY WENT UeTEpeday - Ae“pur wuoe yp uedeySurewod pe soph seBe “hur euez jeeqas Wen waSuryps ‘jroTnNsap replsr0q Bed dexiSurey ype werreuRBusu wes ede “unure Sureped warsisoxa pHTUay -| “yopuar weSues Surerey ‘uexestuay 7eBUN weuap “(ETO MOI BIEN) %OS-TT BrBITE BueTEy ngumsay wedrany, - “yngasion ySe>{0] Ip yosnsou Sues weweyod yopresd depeysoy wesemeBuod umD_ROyeTOUr R|UN WeAETOU beep VEISTUT ePY - “yeduinjos yesqerekseur yojo yeuresoy deBBurep ues yer2ed -| (qexoy| pure MN iad 1p) HUT BuOZ| nyeg Sunfire] pred 01] + "weMes9q 'd IP TV INL SOd WeBuap wedepeysog eAUISEOT - “wy /puy oop + Suseui-Sujsem ezoaTurey wep BIOAIQIoY wes UeVepeday ~| -unure Bureped wiaysisox.a PATIO - ju} feReqos tep weswuTod YEIoeG - eq s1puoy urerep dnpry Burezey wednany, - “ang ereuremr Beg (vas0 pps “(110% Lid) ( (refry eurem ied 1) seqwqiay, UereerEUEY BUOZ| neg Bunfuy| emeroq| nemg B10] ez cecuueejojaiued weep Yepnut re#e uexrEnsasTp wuoz See - “(L10Z oy BEN) (%OS-92) BuEpes ORSIeH Buerey vEdnyNL -| (weft) Taq] ppefuau yraun ayia epedor| yeyeredseur ys] uexsTiG| remezaq| eBugeq2L Td) ee “pur euoz 1p uedexBueuad wpe yepn seBe ‘Hut wuaz feBegos ueydesayp nod ‘wBBuyos ‘yREITANSop ToRSr0q SuEK deyBuey yore MEZeUNABuOM Les UedeBuEUOd eAEpY -| 4 “ynoy erfeureur weseyupaod yezaed -| “ndesoxy ueoyy uma esereq “asefou eULOGU weyTeSEPIOG - “bu/pur ooz # Sujsew-Buyseus Bioarurey wep wxoarquoy Lex ueyepeday,-| “Buepas-yepuas BuojoBsas Bese lwexreenso9 yexu weBuop ‘(1 TOe Ld ‘TOS M01 wIEEHN) sOg-TT EINE dupry Suezey wedraNy, | sndtuad punou® Sumpaay jeSeqas sen] SueA unure] Sueped weredurey yedepsay, -| sgruopu Burrumq syuof yedupsy, - “uesemey seyeq Uedeyouad wpe umnjoq unUTeU “eH Oe SENIDS ZSEI “ON WeIUDW HS UedUDP wmrEsERIEW ExENG reBEgos UEXduIOND YeIAL, ‘VOS} in/s631/409 yedepr4 -| 069'9 (qexomy] eusem wjog Fp) HUF BU0Z| reqe>teni -eureurg neTna| qe. “muro Sraped woystsomo PINOY - “eu /pus 00s # Buyseur-Buyseur wionyuey wep BiOAiqs9Y Lexy UEyEpeday - “ey /pur 00s = SuIseur-BuIsew wsoATUTEY Uep BIOAIGIOY Wey! UETEpedoy, - ‘paup -Buvpos 81010819) Suesey weysTsy TexBuN ueBuap ‘%CZ-0 Bree dnpry Suey UedmINY, - -{erzou wep equuny-equiny ‘sred) ynoy wxfeurous ueseyuTTIed WeIseC « Easgoz'see THIOL (epnus nag] sexo] "ope Sued weymingax Wesuap wexFENsosTP wor weynUTed -| Gvo'y6T | wuTeK wed Ip) exuUET wUOZ] sr aer9104] eéuurey euoz| 92| oxos8ueu weBunpurtiod ueseisex, reBleqos WexSurepeotp MUN BIO BPUod YoIO PrEpUDTONNC - (nofya) axos8u0y rege] epesoq Eph unureu ‘nesog s1s1sad 1p JeqQoq Buyed Bue oaowuew ueny wesemey weyednsow -| OLb'LT uefunpuryeg uesemey| upp Sunyequres| ados8uey wesemey| LZ. ‘unure] Sueped wrors1soyo PITTUON -| mnqosiey sexo] yp qedunotu dromno wey} wuarey ‘uray TEU} Feeqes BAUNgSAUOUE WEABION -| qepuas yeBues BuojoBroy Burese>4 uwexesnsoy yoxun ueBuop ‘(zT 0-110 Mor we) %0S-TT Bru dnpry Buerey vedMINY, - “yngasso1 1S83j0] Ip syesnsou Suef ueueytied yoppeid depeyso) UesemeBuad uByroejou ynyUN UeAEIOU WEP JNEISTUT BP -| “Tad REV (1a) ye] WesuMpUTIOG WHSEALY (wofin eure Brad! reBoqos vive weseroN yodworsy) reg Sunfuwy Texeressou Yoo UETHSKY Buek yosoeG -| 121% |p) semqua, UEWwERNUIDG wUOZ] nig BuNfireL| — BuUNTeG SuETEy| og “unure] Sureped waysysoxo PIMTUIOW - “ye Byfeureur wesmjurtrod YeIseC - “Buuqjamn esurpelion uesqupunusu ‘(\pom) Surpurp adn uesuop sen] Suerey qr yp wpes9q Bues wAuLTEIIEG -| “ou /puy ogy 3 Bursour-Buyseur BiOATUTEN ep BIOAIqIOY LEN wEREPEdDY! -| “yepuar peBues BuojoBia; Suerey, (refiy eure 2104] ueestioy yexf8un weBueP “(I10Z Lid ‘O10 mor SIEM) KOS-TT BrEIWE dnpry Suezey wedmnL -| _p6r't |p) sereqiay wereENEUIeg wuz] —_nyeG Bunfues| _uesena BuErey| oz, Ssy Hund niva‘O3N NVAVSITVL “934 ov Es a SS Nvivig ‘944 VALWaWiN “O3y NYNWRIad NVG NVLNv13y S¥Ni. ISSMVINS LNWT NYAS NALVANS YM HYINKIAWSd