You are on page 1of 10
Gambar Kerja Instalasi Tenaga Listrik Satu Fasa ga li 3.2. Memahami gambar kerja (rancangan) pemasangan instalasi tena 42. Menggamber instalasi tenaga listrik satu fasa Setelah mempelajar materi ini peserta dik dinarapkan mampu rmengidentifkas simbol enis kabel; rmengidentfkasisimbo! kotak kontal imengidentfikasisimboltusukkotak: smengidentifkassimbol nis pipa dan kotaksambung: rengidentifkassimbol jenis pengaman; rmembuat gambar situasi install istrik sembuat gambar tataletak Komponen instalasiistrik ‘rembuat gambar hubungan perlengkapan tataletak Komponen instal istik .membuat gambar diagram satu gars install strik 3. membuat gambar pengawataninstaas Il membuat gambar tataletak Komponen pada PHB: dan . membuat gambar pengawatan pada PHB. mponenyangdikenaldan digunaa, bahar bahar sia SMK jue ; ai jemenuhi a ses mponen tesebut DES sig) ae jstrik terdapat pada benda key, tersebut diletakkan, Dibidang instalasitenaga list seorang instalatur harus m ee teknik listrik sudah seharusnya mengen, vrenaga simbolnya. Biasanya simbol komponen eC aoe on atau berada di sekitar boks atau dus di mat w Tanda Pengenal Kabel Sesuai dengan PUIL 2000, kabel instalasi listrikyang permukaan kabel terdiri atas 1. tanda standarnya (SNI, SPLN, dan IEC); 2. produsen; serta ut 3 jt uran inti kabel tersebut. an “eal memakai kabel tanpa ada tanda pengenalnya (polos) yang tidak memenuhi standar PUIL 2000. 1. Warna Selongsong Kabel Instalasi Listrik a Warna selongsong kabel merupakan hal penting dalam instalasi listrik. Jangan menyimpang dari PUIL dalam memastikan warna selongsong kabel. Ketentuan PUIL untuk kabel instalailstrik disyaratkan sebagai berikut. a. Warna selongsong merah untuk fase R. Warna selongsong kuning untuk fase S. Warna selongsong hitam untuk fase T. Warna selongsong biru untuk penghantar netral. Warna selongsong loreng hijau kuning untuk penghantar pembumian/ pentanahan. 2. Pengujian Kabel Instalasi Listrik Ketika menerima kabel saat membeli dari toko, perlu diperhatikan apakah kabel tersebut dalam kondisi baik atau tidak cacat. Apabila pembelian kabel dengan jumlah yang besar perlu disertakan sertifikat pabrikan, Selain itu, perlu dicek ukuran dan resistansiisolasinya. Simbol-simbol kabel atau penghantar pada instalasilstrik sebagai berikut. a. Untuk kabel penghantar fasa, simbol yang digunakan adalah seperti Gambar 241. ditetapkan dapat dilihat di sepanjang pang 3 _—_> —f#— Gambar2.1 Simbol penghantarfasa ‘Sumber: Wahyu Utami Dewi b. Untuk kabel penghantar netral, simbol yang digunakan seperti pada Gambar . —_~ Gamibar22Simbol penghantar neal Sumber Wahyu Utami Dewi Untuk kabel penghantar pembumian/pentanahan, simbol yang digunakan seperti pada Gambar 2.3. [SH Gambor 23 Simbo penghantar pembumian Sumber Wahyu Utami Dewi d._Simbol penghantar pembumian dan penghantarnetral yang digabung seper pada Gambar 2.4. ‘Gambar 24 Simbol penghantar fsa, etal don pembumian Sumber: Wahyu tari dew e. Simbol pengawatan kabel atau penghantar pada instal: penghantar fasa, netral, dan pembumian (ground). ———————— Fre istrik terdiri atas, amber 25 Simbol pengawatan penghantar fas, ner dan pembumian ‘Sumber Wahyu Utami dew GO Simbol Jenis Kotak Kontak Kotakkontakadalah komponen atau bahan instalasilistik yang berfungsisebagai pemutus ketika terjagi Kontakantara arus positf,arusnegatif, dan grounding pada instaasilistrik. ‘Model-model kotak kontak meliputi 1. kotak kontak biasa; 2, kotak kontak khusus; dan 3. kotak kontak tertutup. ar Key nals Tenaga Lik Sats. »»> ilihat pada Tabel 2.1 ber Adi simbol atau lambang dari kotak kontak dapat dilihat ps betiku, “insite Tabel 2.1 Simbol Kotak Kontak Keterangan No. | _Lambang/Simbol 1 Kotak kontak a 2 Kotak kontak ganda, misalnya 3 buah tusuk : ~e 3. Kotak kontak dengan kontak penganan, misalnya a deret kotak pembumian 4. Kotak kontak tertutup. 5. Kotak kontak dengan sakelar tunggal 6 Kotak kontak dengan sakelar interlok 7 Kotak kontak dengan transformator pemisah, “A misalnya untuk alat ukur 8 ae Kotak kontak untuk telepon, teleks, dan Peranti elektronik, misalnya sebagainya Sumber Waka tam Dewi B Simbol Jenis Pengaman nf {Gambar 26 Simbol pengaman ebur dengan ontaks Sumber: Prin Sumardptl 2008, g Macam-Macam Gambar Instalasi Tenaga Listrik ‘Gambar-gambar instalasi sangat penting peranannya bagi seorang instalatur dalam memasang instalasilistrik, bak pada bangunan sederhana maupun bangunan bertingkat. ‘Adapun gambar-gambar instalasilistrik di antaranya sebagai berikut. 1. Gambar Situasi Gambar situasi mempunyai tujuan bahwa dalam pembuatan gambar ini seorang instalatur wajib mengetahui letak rumah yang akan dipasang sambungan instalasi listriknya serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN. Keterangan- keterangan ini diperlukan PLN untuk menentukan kemungkinan penyembungan dan biayanya. Denah gambar situasi seperti di bawah ini menunjukkan keberadaan rumah konsumen yang akan dipasang instalasilistriknya. Gambar 27 Denah gambarlolas! ‘Sumber: Pin Sumardjat 2008 2. Gambar Rancangan Tata Letak Gambar rancangan tata letak bertujuan agar seorang instalatur mengerti tata letak peralatan listrik pada bangunan yang akan dipasang sesuai dengan pembagian kelompoknya. Dari keterangan-keterangan yang dicantumkan pada gambar rancangan tata letak dapat diambil kesimpulan instalasi tersebut membahayakan orangatau tidak dan apakah dapat menimbulkan bahaya kebakaran atau gangguan bagi konsumen. Gambar rancangan tata letak menerangkan berapa komponen seperti sakelar, fiting, dan kotak-kontak yang akan dipasang pada bangunan. Jumlah komponen instalasilistrk tersebut harus disesuaikan dengan ruangan yang ada. Di bawah ini adalah contoh gambar rancangan tata letak pada bangunan sederhana. Gambar Kerja nstalas Tenaga Uistrik: » pln an Canscaner = 4 € GGambar 2.8 Rancangan tata letak Sumber: rif Sullivan, 2017, Gambar Rancangan Hubungan Perlengakapan Listrik Tujuan dari pembuatan gamber rancan seorang instalatur mengetahuititktii Penempatan kotak kontak pada bang harus digambar dan panjang salura gan hubungan perlengkapan lisrikyaitu agar ik ampu yang dikendalikan suatu sakelar dan junan yang akan dipasang, Saluran-salurannya n harus diukur yang agar dapat menentukan Perkiraan biayanya, terutama kebutuhan kabel yang kemungkinan tidak sesuai dengan perhitungan. Jaci, perlu diingat bahwa pelaksanan tidak akan sesuai dengan gambar. Di bawab ini adalah contoh gambar rancangan perlengkapan listrik, ‘Gambar 29 Hubungan perlengkapan iste Sumber: Best Solution Indonesia tt ris Tunggal gram garis tunggal dalam pembuatannya mempunyal tujuan agar seorang instalatur mengetahui jalur jalur pemasangan kabel dan berapa jumlah jenis kabel yang akan lewat pada jalur tersebut. Contoh gambar diagram garis tunggal dapat dihat pada Gambar 2.10. ‘Gambar2.10 Gamba diagram gais tunggal ‘Sumber: rif Sullivan, 2017 > tnstalas! Tenaga Listik ad 5. Gambar Diagram Pengawatan Gambar diagram pengawatan dalam pembuatannya bertujuan agar seorang instalatur dapat mengetahui lebih detail jenis serta penggambaran kabel dan perlengkapan listrik pada instalasi yang akan dipasang. Gambar diagram pengawatan dapat dilihat pada Gambar 2.11. CGambar 2.11 Gambardlagram pengawatan ‘umber Arie Sullvan, 2017 B Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) atau panel hubung bagi banyak digunakan diindustri- industri atau Bangunan yang membutuhkan suplai daya yang cukup besar. Biasanya di industri PHB berbentuk lemari besi (cubicle). PHB berupa panel hubung bagimenggunakan pengaman berupa sekring atau MCB dengan batas yang sesuai dengan standar. Gambar 2.12 memaparkan PHB yang dipasang di rumah-rumah konsumen dan PHB yang dipasang di industri-industri atau bangunan bertingkat. PHB sendiri harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, tahan terhadap lembab, dan kokoh. (Gamba 2.12 PHB satu fsa Sumber Wahyy Utami Dew! Panel hubung bagi adalah alat yang digunakan untuk mengamankan segala kecelakaan di rangkaian instalasilistrik berupa hubung singkat atau beban lebih. Panel hubung bagi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu 1. panel utama/MDP (Main Distribution Panel); 2. panel cabang/SDP (Sub Distribution Panel); dan 3. panel beban/SSDP (Sub-sub Distribution Panel). Komponen-komponen PHB tersusun rapi dalam panel/cubicle karena penataan PHB diatur dalam PUIL. Ketentuan dalam penataan PHB, yaitu 1, terlihat rapi dan teratur; serta 2. dipasang pada ruang yang cukup luas agar operasi dan pemeliharaan dapat dikerjakan tanpa bantuan tanga, meja, atau perkakas lain. ON Tata cara penyambungan penghantar untuk PHB datur dalam PUIL, dl ata, sebagai berikut. 1 2 a 4, 5. Harus memakal terminal, kecualljka sudah tersedia sarana sambungan pada py, Rel terminal kabel yang masuk harus terpisah dari rel sambungan daya, Apabila dipasok dari 2sumber yang berbeda, sikult suplatharus diberijarakrminin,y Sem, Tersedianya ruang yang cukup luas untuk pemeliharaan, pemeriksaan, perbaika, Pelayanan, dan tidak mengganggu lalu lintas. \ Untuk semua mur, baut, dan komponen penyambungan yang terbuat dari logan, yang digunakan untuk konstruksi sambungan pada PHB harus terbuat dari logan, antikarat untuk menjamin kontak listrik yang sempurna. Sedangkan sambungan, dua jenis logam yang berlainan harus menggunakan konektor khusus (bimetal) Berikut penjelasan mengenai pemasangan dan kostruksi PHB. 1 Pemasangan dan Konstruksi pada PHB Pemasangan sakelar masuk pada PHB minimal harus dipasang satu, sedangkan pada setiap penghantar yang keluar setidaknya harus dipasang satu sakelar Pengaman proteksi arus (pengaman lebur, MCB, MCCB, atau sejenisnya). Untuk batas kemampuan sakelar masuk minimal 10 A dan arus minimal sama dengan KHA Penghantar. Sakelar yang masuk harus diberi tanda khusus untuk membedakan yang lain dan diberi jarak minimal 5 cm terhadap sakelar keluar. Pemasangan sakelar keluar pada PHB harus diapasang instalasi. Apabila menyuplai minimal 3 PHB di sisi hilir maka dapat memasok 3 motor atau lebih dengan harga minimal di atas 1,5 kw dalare ruangan yang sama dan sirkuit keluar memiliki arus minimal 100 A. Konstruksi celuar pada PHB dibatasi dan diatur maksimal 6 sirkuit yang keluar. Untuk kelompok penerangan tersendiri, kelompok instalasi tenaga sendir serta sambungan fasa tunggal/fasa tiga masing-masing sendir. Konstruksi peletakan pengaman febur untuk sirkuit masuk pengaman lebur dipasang setelah sakelar dan untuk sirkuit yang keluar pengaman lebur dipasang sebelum sakelar, sedangkan konstruksi pengkabelan harus dihindarkan adanya induksi magnetik yang menyebabkan panasnya pelindung akibat arus pusat. Konstruksi pemisah harus dipasang pada sirkuit masuk dan sirkuit keluar,kedua sisi pemutus tanda“buka’ (o) dan"tutup" (|) harus terlihat jelas. Sedangkan konstruksi pemisah tidak boleh terbuka sendiri akibat getaran dan akibat gaya berat. Konstruksi sambungan pembumian pada PHB harus memerhatikan sistem pembumian yang dikehendaki sebagai berikut. a. Apabila rel proteksi pada PHB utama dihubungkan ke rel netral (system TN-Ch rel tersebut harus dibumikan, b. _Apabila rel proteksi pada PHB utama terpisah dari rel netral (systemTT),hany? rel proteksi yang dibumikan. Apabila sakelar masuk dilengkapi ELCB, rel tidak boleh dibumikan. Pada PHB Kedudukan Pemisah Kedudukan pemisah yang berada di PHB harus dilihat dengan jelas sehingga P24 keadaan terbuka semua bagian bertegangan cukup aman terhadap tegangan sents! Konstruksi pengkabelan harus dilakukan dengan baik. Pengukuran, pemeriks22™ pembumian, dan penghubung singkat harus dapat dilakukan dengan muda Semua BKT harus dihubungkan ke terminal pembumian serta penyambungan harus dilakukan dengan sepatu kabel, Semiua kabel-kabel di dalam PHB baik untuk Penyambungan, lampuiindikator, dan pengukuran harus dibuat seminimal mungkin dan teratur alurnya, Untuk konstruksi PHB yang dipasang diluar, perlengkapan harus terbuat dari material yang tahan cuaca dan harus dihindari adanya alr pada PHB. . _Instalasi dari PHB Instalasi Lemari Hubung Bagi (LHB), Kotak Hubung Bagi (KHB), dan Meja Hubung Bagi (MHB). LHB, KHB, dan MHB merupakan bentuk dari PHB tertutup yang pemasangannya harus di tempat yang bebas lembab, kering, berventilasi cukup, dan tidak terkena hujan. Apabila pintu terbuka ke depan secara maksimal,jarak uujung pintu depan dinding minimal 45 cm dan untuk instalasiditempat umum harus diberi dudukan minimal setinggi 1,2 meter dari tanah. b. PHB tertutup pasangan luar Pada PHB tertutup yang dipasang di luar, Konstruksi dan penempatan harus memperhatikan hal-hal berikut: 1) ikatan dudukan harus kokoh dan tidak mudah roboh; 2) lubang ventilasiharus dipasang dengan baikagar binatangkecil dan benda kecil tidak dapat masuk; 3) tidak diperbolehkan adanya komponen hubung bagi yang terlihat dari luar dan pintu PH8 harus dikunci; 4) _ semua bagian metal pada lemari PHB nontegangan harus dibumikan; dan 5) _lemari PHB harus dipasang di tempat yang bebas banji. PHB terbuka pasangan dalam Untuk PHB terbuka yang dipasang di dalam harus memenuhi persyaratan berikut: 1) lokasi pemasangan phb harus diisolasi dengan pembatan fisik; 2) _apabila dipagar harus terbuat dari logam dan dibumikan; 3) tidak diperbolehkan ditempatkan dekat dengan saluran gas; 4) ruang bebas di belakang PHB yang tidak terpasang pada ruang khusus harus dipagar dan terkunci; 5) apabila panjang PH8 maksimum 1,2m dan lebar ruang bebas dibelakang kurang lebih 0,3 m maka pekerjaan instalasi kabel harus dibuat dengan mudah; dan 6) dinding di belakang PHB tidak boleh terbuat dari bahan yang mudah terbakar. d._Instalasi proteksi pada PHB Pemasangan pemutus dan pengaman lebur harus mempunyai daya hubung singkat sekurang-kurangnya sama dengan daya hubung pendek pada PHB. Pengaman lebur tipe D dengan | nominal 25 A tidak diperbolehkan dipasang dibelakang pengaman lebur dengan | nominal minimal 200 A tanpa proteksi perantara. Untuk sakelar tidak boleh dipasang pada penghantar pembumian, kecuali pada penghantar netral atau nol. Gamba Kara nstaas Tenaga istic Satu Fs »

You might also like