KERANGKA ACUAN KERJA
PARADESC 2019:
KIDTOPIA
enLATAR BELAKANG
Pembangunan infrastruktur dan arsitektur di ndonesia selama lima tahun terakhir ini cukup pesat.
Hal ini dapat dilihat dari jumlah kas negara yang dialokasikan untuk pembangunan selama empat
tahun terakhir, yakni 4.000 triliun rupiah. Namun, bila ditinjau lebih lanjut ratusan bahkan ribuan
karya arsitektur baru di Indonesia, bangunan ataupun taman yang memicu perkembangan psikologis
anak masih terhitung kurang. Di Bandung sendiri, walaupun banyak bermunculan ruang-ruang
publik tematik, ruang-ruang tersebut—menurut observasi kami—tidak ditujukan langsung untuk
perkembangan psikologis anak-anak.
Penelitian belakangan ini mengenai sosiologi dan psikologi anak menyoroti signifikansi dari ruang
dan waktu dalam memberikan struktur untuk kehidupan sehari-hari anak-anak bagi ‘welfare’ kese-
jahteraanumum dan ‘well-being kesejahteraan mereka. Waktu dan ruang adalah fenomena kultur:
dan sosial yang mempengaruhi pola dan proses aksi dan interaksi. Agar suatukeadaan
psikologi anak berkembang dibutuhkan upaya untuk terjun ke dalam waktu dan rua
dengan keadaan yang berbeda-beda agar pola dan proses tersebut berlangsung.
Permasalahannya, Kehidupan anak-anak dalam komunitas modern hari ini kebanyakan adalah
‘sited’ dikondisikan, ‘insulated terisolasi, dan ‘distanced berjarak. Dalam satu generasi ini pun. ter-
dapat penurunan drastis peluang bagi anak-anak untuk main di luar.
*Apalagi ditambah dengan fenomena banyaknya anak-anak yang menghabiskan waktu mereka
dengan menggunakan gadget sejak usia belia. Menurut penelitian’ . anak-anak memerlukan kegia-
tan bereksplorasi dalam ruang dan waktu dengan bermain di luar, sebab kegiatan tersebut menye-
diakan tiga hal penting bagi anak-anak:
- ‘freedom and spontaneity kebebasan dan spontanitas dalam masa
kanak-kanak,
‘naturalness’ kealamian dan pengalaman sensoris yang kaya dimasa
kanak-kanak, serta
- ‘safety keamanan di masa kanak-kanak.
Tiga hal ini pun tidak dapat digantikan dengan kegiatan seperti bermain
gadget, maupun dengan cara membaca buku, atau kegiatan lainnya; sebab
waktu dan ruang tidak dapat direplikasi dengan hal-hal yang bersifat virtual
saja.
Dari fenomena-fenomena di atas. didapatkan sebuah permasalahan yang
kumulatif. Campak dari kehidupan dalam komunitas modern, teknologi, dan.
minimnya karya-karya arsitektur yang ramah anak sebagai sarana belajar
dan wadah eksplorasi menyebabkan kurang optimalnya perkembangan
anak-anak di Kota Bandung
Untuk menanggapi permasalahan tersebut, sayembara ini mengajak ka-
langan mahasiswa arsitektur dari berbagai universitas di Indonesia untuk
memahami dan mempelajari ruang dan waktu seperti apa yang men-
dorong perkembangan sosiologi dan psikologi anak-anak masyarakat
umum secara signifikan melalui karya arsitektur ramah anak.
dengan memperhatikan konteks budaya, lingkungan, infrastruktur, dan
Kota BandungTUJUAN
RUANG
LINGKUP
DESAIN
Sayembara ini bertujuan untuk merancang suatu ruang untuk
anak-anak yang kontekstual kepada kondisi masyarakat Bandung
Melalui sayembara ini diharapkan mahasiswa memiliki kepekaan dalam.
menghadapi persoalan ini, baik dengan inovasi maupun dengan ide-ide
menarik,
Rancangan juga diharapkan menerapkan strategi desain yang berke-
lanjutan. terutama dalam aspek sosial, ekonomi, serta memperhatikan
tahapan pengembangan berikutnya termasuk budaya; sehingga rancan-
gan yang dihasilkan boleh merupakan rancangan yang membangun
suatu budaya tertentu, memenuhi kebutuhan kota, dan juga meningkat-
kan kesadaran masyarakat akan pentingnya ruang publik dengan
pendekatan arsitektural.
Peserta diminta untuk meraneang “children space”. Desain diharap-
kan dapat memberi solusi terhadap fenomena dan permasalahan
proses belajar dan tumbuh-kembang anak secera fisik, psikis, dan mo-
torik. Peserta diperbolehkan untuk menentukan sendiri fungsi maupun
tipologi desain sesuai dengan konteks kebutuhan dan lingkungan.
Desain dapat berupa taman publik, taman bermain, community center.
tempat penitipan anak. kindergarten atau fungsi lainnya,KRITERIA DESAIN
KONSEP
Elemen-elemen desain menun-
jang dan mendukung proses bela-
jar dalam konteks eksplorasi mo-
torik anak.
NILAI BUDAYA
Desain mempertimbangkan kon-
teks budaya dan identitas pada
lokasi tapak rancangan, dan juga
mewadahi aktivitas atau rutinitas
masyarakat dan/atau komunitas
lokasi tapak rancan-
gan.
pada sekit
ERGONOMIS
Desain mempertimbangkan skala,
dimensi, dan ruang gerak yang
sesuai dengan standar ergonomi
anak.
IKEA
Qa
KREATIVITAS
Desain dapat diakses oleh seluruh
Pengguna tanpa pengecualian
umur, latar belakang, jenis ke-
lamin, dan sebagainya, dan juga
memperhatikan kemudahan
dalam segi pencapaian dan sirku-
lasi
KETERJANGKAUAN
Desain memiliki nilai ekonomis
yang dapat dijangkau oleh seluruh
masyarakat pada kawasan ran-
cangan,
AKSESIBILITAS
Desain dapat diakses oleh seluruh
Pengguna tanpa pengecualian
umur, latar belakang, jenis ke-
lamin, dan sebagainya. dan juga
memperhatikan _kemudahan
dalam segi pencapaian dan sirku-
lasiTAPAK
Tapak berada di Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, tepatnya di kawasan Jalan
Merdeka Bandung yang bersinggungan dengan jalan JI. R.E. Martadinata serta Jl. Pur-
nawarman.
Koordinat lokasi -6.907127, 107.610196
Oi» Letak tapak menurut Google Maps:
, bit.ly/tapak_lokasi_paradesc2019
Peserta memiliki dua pilihan tapak dengan ukuran yang kurang