You are on page 1of 54
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017 ‘TENTANG INSTRUMEN EKONOMI LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIX INDONESIA, Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43 ayat (4) dan Pasal 55 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Linglungan Hidup, niah tentang Iastrumen perlu menciapkan Pevaluran Pert Ekonomi Linglamgan Midup; Mengingat 1. Pasal 5 Indonesia ‘Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Perlindungar. dan Pengelolaan Lirgkungan Hidup (Lembaran lik Indonesia Tahun 2009 Nomor MEMUTUSKAN Menetapkan ; PERATURAN PEMERINTAH TENTANG INSTRUMEN EKONOMI LINGKUNGAN LIDUP. al (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik BABI KETENTUAN UMUM Pasa. 1 Nalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup adalah seperangkat kebijakan ckonomi untuk mendorong Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau Setiap Orang ke arah Pelestarian Funysi Lingkungan Hidup. Pendanaan Lingkungan Hidup adalah suai sistem dan mekan'sme pengelolaan dana yang digunakan bugi | pembiayaan upaya perlindungan dan pengelolaan Engktmngan hidup. 3. Insentif adalah upaya memberikan dorongan ateu daya tarik secara moneler dan atau non moneter kepada Sotiap Orang -naupun Pererintah Pusat dan-Porne: agar melakukan kegialan yang berdampak posit! pada cadangan samber daya alam dan kualitas fungsi Lingiungan hidup. auth Daerah 4. Disinsentif adalah pengenaan beban atau encaman secara moneter danfatau non monster kepada Setiap Urang msupun Pemerintaa Pusat dan Pemerintah Daerah agar mergurang’ kegiaian yang berdampak negatil pad cadangan sumber daya. alam dan kualitas fungsi Tingsungan hidup. 5. Neraca Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut Nemen SDA dan LH adalah gatnbaran mengenai cadangan/asct sumber daya alam dan lingkungan hidup serta perubahannya. 6 Neraca Anus Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang selanjutnya discbut Neraca Arus SDA dan LH acaleh gaudacad allan input alam dari ingkungen ke dalam ekonomi dan aliran limbal da-i ekonomi ke lingkungan 7. Produk EE 9. 10. qi IDEN REPUBLIC INDORESIA ie Produk Dumestik Bruto dan Produk Domestix Regional Bruty yang tencakup Penyusutan Sumber Daya Alam dan Kerusakan Lingkurgan Hidup yang selanyutnya disebut PDB dan PDR Lil adalah perhilungan alternatif dari produk domestik brite dan produle domestile regional brute yang mempechitungkan penyusutan sumber daya slam dan kerusalsan lingkungan hidup. Jasa Linglaingan Hidup adalah manfaat dari ekosistem can linglaingan hidap bagi manusia dan keberlangsungan kchidupan yang diantaranya mencakup penyediean sumber daya alam, pengaturan alam dan Jinglungan hidup, penyokong proses alam, dan pelestarian nilai buds Penycdia Jasa Lingkungan Hidup adalah Setiap Orang, Pemeriatah Fusat, dan Pemerintah Daerah yang menjaga dan/atau mengelola—lingkungan = bidup untuk mernpertahankan dan/atau meningkatkan kualitas Jasa Lingkungan Lidup Pemanfaat Jasa Lirglungan Hidup adalah Setiap Orang, Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Daerah yang menggunakaa Jasa Linglsangan Hicup. Kempensasi/Imbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daerah ada‘ah pengalihan sejumlah vang dan/ateu sesuatu yang dapat dinilal dengan wacg antara Pemanfaat Jasa Lingkumgan Hidup dengan Penyedia Jasa Lingkungan Hidup tmelalui perjanjian terikat berbasis kinerja untuk meningkatkan Jasa Lingkungar: Hidup. Pembayaran Jasa vingkungan Hidup adalah pengalihan sejimlah uang den/atau sesuatu yang dapat cinilai dengan ang anter orang atau kelompok masyaralal sebagai Pemanfaat Jasa Lingkungan Hidup dan Penyedia Jasa Lingkurgan H cup i.elalui perjanjian terika | borbesis kinerja untuk meningkatkan Jaaa Lingkungan Hidup. Dana Jaminar Pemvlihan Lingkungan Tidup adalah dana gang disizpken oleh suatu Usaha dan/atau Kegiatan unuuis peauliban Kualitas lingkungan hidup yang rusale dan/arau cemar karena kegiarannya. 34- Dana 15. 16. a, 18, 19, 20, 8 PEUELIE INDOMESLA Dana Peauapeilangan Pencemaran dan/etau Korusakan dan Pemuliian Liigkungan Hidup adalah dena yang disiapkan oleh Penerirtah Vusat dan/atau Pemerintah Deerak untuk menanggulangi dan mewnuilikan pencemaran dan/atau ke-usakan lingkungan hidup. Dena Amanah/Baatuan Konservasi adalah dana yang berasa. dari suumber hibah dan donasi uatak kepentiapan konservasi lingkungen hidup Pengadaan Barang dan Jasa Ramah Lingkungan Hicup adalah pengadaan barang dan jasa yang memprioritaskan barang clan jasa yang berlabel ramah lingkuangen hidup Perdagangan Tzin Pembuangen Limbah dan/atau Umisi adalah jual heli kuota limbah dan/atan ermisi yang, diizinkan untuk dibuang ke media lingkungan hidup antar penanggung jawah SJsahn can/atan Kagiatan Lembaga Keuangan dan Pasar Modal yang selan‘ulnya disebut Lembags Casa Keuangan adalah lembaga yang melaksanakan kegistan di seklor perbankean, pasar model, perasuransian, dare pensiun, lebaga pembiayaan, dan aga jasa keuargan lainnya lem Aguransi Lingkungan Hidup adelah produk asuransi yang memberikan perlindungan pada saat terjadi pencemaren dan /alau kerusaken lingkungan hidup. Label Ramah Lingkungan Hiduy adalah psmberian tance atau label pada preduk yang ramah lingkungan hidup. Penghargaan Kinerja di Bidang Perlindungen dan Pengelolaan Lingkangan Hidup adalah kegiatan untuk memberikan penghargean lerhadap kinerja dalam rangka perlindungan dax. pengelolaan linglungan hidup. Konservasi Sumber Daya Alan: adalah peagelolaan suznber daya alam untuk menjamin pemanlaatannya secare bijaksara serta kesinambungan ketersediaanaya dengan ictap memol’haré dan mneningkatkan kualitas nial serta keanekarayamannya. PRESIDEN REPUBLIK INDON 23, Pelestarian Fungsi Linykungen Hidup adalah rangkaian upaya untuk meme'ihara kelangsungan daya dukung dan caya tampung linglangar: hidup. 24. Setiap Orang adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hulum maupun yang tidak berbadan hukum, 25. Usaha dan/alau Kegiatan adalah scgala beatul aktivitas yang dapat menimbulkan perubuhan terhadap rona lingismgan hidup serta menyebablsan dampals terhadap lingsungan hidup. 26. Pemerintah Pusat adalah Preeiden Republik Indonesia yang memegeng kekuasaan pemeriniahan Negara ! Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan meniert sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Daser Negara Repuolik Indonesia Tahun 1945 | 27, Pemerintah Daerah acidah kepala cacrah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerak yang mermispin pelak urasanpemerintahan yang menjadi kewenangan daeral otonom, 28, Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemeriniahan di bidang perlincungen dan pengelolaan linglaangan hidup. Pasa. 2 Tnstrumen Ekonomi Lingkungan [dup bertujuan untuk: = menjamin akuntabilitas dan penaalan hukum dalam penyelenggara: perlindungan dan pengelolaan lingkcangan hidup. b, mengubah pola pilr don perilaku pemangkn kepentingan falara pembangunan dan kegiatan ekonomi. sqipayakan pengelolean Pendanaan Lingkungan. veratur, erstruktur, dan terukur . Hidup yeng sistematis | 4. membangum dan mendoromg kepereayaan publik dan internasional dalari pengclolaan Pendangan Lingkungan H:dup. ee pes REPUDLIS INDONESIA Pasal 3 Tastrumen Blonoaii Lingkurigan Hidup meliputi: a, -perencanaan pembanguaan dun kegialan ekonomi; b. Pendanaan Lingkungan Hidup; dan. . Insenrif dan/atau Disinsentif, BARIT PERENCANAAN PENBANGUNAN DAN KEGIATAN BKONOML Bagian Kesatu Umum Pasal4 Instrumen perencanaan pembangunan dan kegiatan ckonomi agairnana cdimaksud alam Pasal 3 hurufa meliput a. Neraca SDA dan LI; b. penyusunan PDB dan PDRB LH; . Karnpensasi/Imbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Dacrah; dan d. internalisasi biaya ingkungan hidup. Pasa 8 (l) Instrumen percuvanaan pembangunan dan kegiaten ekonomi sebagaimena dimaksud dalam Pasal + hurut a, huru’ b, dan hurufe dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemcrintah aerah untuk menginternalisasiken aspek bngkungan hidup ke dalam perencarevn dan penyclenggaraan perabangunan dan kegiatan ekonomi. me aimee IDEN BEBUBLIK INDONESIA (2) Perencanaan dan penyclenggaraan pecubanguaan dan kegiatan ckonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedixit mencakup bidang: a. pengelolaan sumber daya alam; Db. penataan ruang; ¢. Kouse:vasi Sumber Daya Alam; dan €. Pelestarian uagsi Lingicungan Hidup, (3) Peneragan instrumen perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi scbagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf¢ dan hurut dilakukan olch Pemcrintal Pusat dan Pemezintah Daerah. (4) Penerazan instruren porencanaan cmbangunan dan yialan) ekonomi sehagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf ¢ dilakukan olch Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Setiap Orang. (5) Peneravan insiruren perencanaan pembangunan dan kegiaten ekonomi scbagaimana cimaksud dalam Pasal 4 huruf d dilakukan cleh Sctiap Orang. Bagian Kedua Neraca Sumber Daya Alun dan Lingkungan Hidup dan Produk Dumestik Bruto dan Produk Domestik Regional Bruto ang Mencaluip Penyusutan Sumber Daya Alam dan Kerusakan Lirgloangan Hidup Pasa. 6 (1) Neraca SDA dar LH disusun sesuai kebutuhen dan Jenjang pemerintahan. (QQ) Neraca SDA dan LE scbagaimans dimaksud pada ayat (1) disusun olch instansi yang memiliki u:gas pemerintahan di bidang statistik, (3) Neraca SDA dan LE scbagaimane dimaksud pada ayat (1) digusun berdasarican ke PEAUIELIE INDONESIA data dan informasi Stalistile dasar; b. data dan informasi statistik sektoral yang berasal dari kementerian, lenbaga, dan /atau Pemerintah Dacrah; nasil inventarisasi sumber daya alam dan lingkungan nidup. (4| Kementerian, lembag ala Pemneriniah Darrah yang memiliki Kewenangan lerkail bidang suber daya lar dan lingcungan hidup wajib menyediakan data dan nasi stalistile sektoral schagaimana dimaksud pada wuf b untuk penyusunan Neraca SDA éan LiL stamsi yang memiliki tugas pomerintahan di bidang statistik. a Pasal 7 {1| Neraca SDA dan LH sebagaimana dimaksud calam Pasal 6 disajiken dalam ben’ & nerava asel dalam satuan fisiis; dan b. neraca aset dalam satuan mata uang. (2) Neraca eset dalam satuan mata uang sebagaimana dimaksud pada ayal (1) huruf b dilengkapi dengan perhitungan Neraca Arus SDA dan LH. (3) Neraca eset dalam satuan mata uang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disajikan setelah berkoordinasi dengan iastansi yaig memiliki tugas pemerintahan. di Didang keuangan. Pasal 3 ca ascl sud dalam Pasal PDB dan PDRB LIT disasun berdasarkan data nera dalam gacuan mata uang sebagaimana dima 7 ayat (2) -¥- Pasa 9 + Ketentuan Icbih lanjut mengenai tata cara penyusunan Neraca SDA dan LH sebapaimana dimalsud dalam Pasal 7 secta peayusunan PDB dan PDB LH sebegaimana dimaksad dalam Pasal 8 diacur dengan feraturan kepala badan yang memiliki lugas pemerintahan di tidang s:atistile. Bagian Keliga Kompensasi/mbal Jasa Linglungan ITidup Antar Daerali Pasal 10 Kompensasi/lmbal Jaga Lingkungan Hidup Antar Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Taruf ¢ diberikan oleh Pemanfaal Jase Lingkungan Hidup alas manfaat dan/atau akses Wrhadap Jasa Lingkungan Hidup yang dikelola dan/atau dipulihkan oleh Penyedia Jasa Lingkungan Hid-p. QQ) casa Lingkungan —Tlidup yang —diberikeam Kompensasi/Imbal Jasa Lingkungan Hicup Antar Daerah sedagaimana dimalsud dalam ayat (1) meliputi a, perlindungan tata air; b: perlindungan Keanekaragaman hayati;, © penyerapan dan penyimpanan karhon; d. pelestarian keindahan alam; dan/atau ¢ Jesa Lingkungan Hidup lainnye. (3) smpensasi/Imbal Jase Lingkungan Hidup Anlar Daerah sebagaimana dimaxeud pada ayat (1) dapat dilakmkan oleh: i ah; b. Pemerintah Daerait cengan Pemerintah Daerah; nerintah Daer: a. Pemerintah Pusat dengari Pet ¢. Pemerintah Pusat dengan Setinp Orang; atau Ipest INDONES A. 10- Kerpensasi/linbal Jusa Lingkangan Hidup Antar Dacrah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakeanakan secara: e. terpisah; atau b, terpadu. Kompensasi/lmbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Dacrah yang dilaksanakan secara terpadu sebagaimana dimaksud pada aya’ (4) huruf b wajib dilakuxan untuk Kompensasi/Imbal Jesa Linglaingan Hidus Ancar Daerah antara Pemeriniah Daerah dengan Setiap Orang yeng derada dalam wilayah admainistratif yang berbeda. Pasal 11 Bentuk Kompensas//lmbal Jasa Lingktmgan Hidup Antar Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 melipati: a ang; alau b, scsuatu lainnya yang dapat dinilai dengan uang, Nilai Kompensasi/Imbal Jase Lingkungan Hidup Antar Deersh sebagzaimana dimaksud dale Pasel 10 oaling sedikit ditentukan cengan mesopercimbangkan a biaya ekonomi upaya Pelestarian Fungsi Lingleungan Hidup; b. biaya nemberdayaan masyarakat; dan biaya pelaksanaan xerjasama. Pasel 12 Kompeasasi/Imbal Jasa Linglungan Hidup Antar Daerah scbagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) diberikan dengan ketentuan: Penyedia Jasa Lingkungan Tlidup memiliki bulsti pemilikan/penzuasaan lahan; (3) a) b. Penyedia Jasa _Lingkungan Hidup — memailik kewenangan untuk menyediskan, monghasillan, dan/atau meningkatsari Jasa Lingsungan Hicup; c. perhitungsn Jasa Lingkungan Hidup — dan kumnpensas’ /imbal jasa terulcur; den cd. rincian kempensasi/imbal jusa termuat dalam dokumen renaiia kerja dan anggaran Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangar.. Dalam hal Sctiap Grang bertindak sebagai Penyedia Jasa Lingkungan Incup, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah rmclakukan verifikasi dan velidasi terhadap Penyedia Jasa Lingkungan tersebut. Kompensagi /{rabal Jasa Linglaangan Hicdap Antar Dacrali yung diberikan wajib digunaken untuk kepentingan: a. pemulihan linexungan hidup;, b, konservasi; ©. pengayaan keaacke 4. peningkatar Fungsi Lingkungan Hidup; ¢. pengembangan energi terbaruken; f pengemhangan perekonomian berbasis keberlanjutan; f- pengemhangan — infrastrukhar —_penctukcungnya; anjatau h. kegiatan lainnya sesuai dengan perkembargan dan ‘kebutuhan penyediaan Jasa Ling:ungan Hidup yang disepakati antara Pemanfaat Jasa Lingkungan Hidup dan Penyedia dasa Lingkeungan (dup Pasal 13 Kompensasi/tmnbal Jase Lingkugan Midup Antar Dacrah aritara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Dacral serta aniar Pemeriatah Daerah sebayaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) burufadan hurufb dilaksanakan melalu a. hibah daerah dari Permerintah Pusat selaku ninfaat Jaga Lingkungan Hidup kepada Pemprintah Daerah selaku Penycdlia Jase Linglungan Fidup atau sebaliknya; atau 7 b. hibah dacrah atay belanja bantuan kevangan urusan lingkungan hidup dari Pemerintah Daerah provinsi atau Pemerintah Daerah kabupaten/kola selaku Pemanfaat Jasa Lingkungan Hidup kepada Pomerintah Daerah siaiau Pemerintah Daerah kabupaten/kota selalc: Ponyedia Jasa Lingkungan Sumber dana pe naan Kompensasi/Imbal Jasa Ling’sungan Hidup Antar Daerah bersumber dari anggaran ncapatan dan belanja negara, aaggaran perdapatan dan belanja daerah, dan/atau dana lainnya yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-uncaagan. Dasal 14 Kompensasi/Imbal Jasa Linglkungan Hidup Antar Daerah antara Pemerintah Pusat ata Pemerintah Deerak dengan Sctiap Orang scbagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayal (3) hurufe dan hureld dilaksanakan melalui mekanisme: a, hibah daecah, bantuan sosial, atau belanja barang dan jasa uctuk wrusan lingkungan bidup dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sclaku Pomanfaal-Jasa Lingkungan Hidup kepada Setiap Orang selalaa Henyedia Jasa Lingkungan Tidup; atau b, pemberian dari Seliap Orang selaku Pemantaat Jasa Lingkungan Hidup kepada Pemerintah Pusat atau Pemcrintah Daerah selaku Penyedie Jasa Lingkungan Hidup Sumber dana pelaksanaan Kompensasi/imbal Jas Lingleangan Widup Antar Daerah yang harus disediakan Pemerintah Pusat atau Pernesintah Daerah selakcu Pemanfaat Jasa Lingktngan Hichip bersumber deri: 2. anggaran @) 2) &. anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaran pendapatan dar. belanja dacrah, dan/atau dana lainnya yang sah dan dak mengikat sesuai dengan ketentan peraturan perundang-undangan yang diberikan langsung; dan/atau b. hasil Kompensasi/iubal Jasa Lingkungan Lidup Anter Daerah sebagaimana dimeksud dalam Pasal 13 ayat (1). Pasal 15 Komponsasi/Imbal Josa Linglungan Hidup Anta Darah antara Femerintah Pusat dengan Pernerinlah Daerah, antar Pemerintah Dacrah, dan anltara Pemerintah Fusat/Pemerintah Daerah dengan Setiap Orang. sehagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14 dituanglean dalam perjanjian kerjasama. Petjanjian kesjasama scbayaimana dinvaksud pada ayal. (1) poling sedilét memuat a para pihak; b. tujuan; © jumlah: d, suber pendanaan; e persy: ft alans re penyeluran; g. tala cara pelaporan dan pemantauan; dan :. hak dan kewajiban pemberi dan penerima Dalam hal pelaksanaan Kompensasi/Imbal Jasa Lirgkungan “dup Antar Daerah dilaksanakan secara terpadu, para pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) nuruf a meliputi a, Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah Pemanfaat Jasa Lingkungan Hidup; b. Peme-intah Duerah tempat Setiap Orang Penyedia Jasa Lingkungan Hidup berada; dan Jase Lingkungaa Lidup. Setiap Orang Ponye: (4) Perjaniian (4) Perjanjian kerjasama dilaksanakan sesnai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan asal Ie (1) Dalam melasanakan kerjasama Kompensasi/Imbal Jasa Lingiungan Hidup Antar Daerah sebagaimana dimaksud alam Pasal 18, Penyedia Jaga Linglungan Hidup dan Pomanfaat Jase Lingkungan Hidup dapat a. membeatak wadah atau forum —_kerjasama Kompensasi/Imbal Jasa Lingkungan Hidup Antar Dacrah; danjateu b, meminta bantuan facilitator (Q Pasili meliputi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hunaf b a, fasilitator Pemerin‘ah Pusat atau Pemerintah Daerah provinsi scsuai kewenangannya; dan/atau b. fasililator yang berasal dari orang perseorangan, organisasi lingkungan hidup, perguruan tinggi, atau organisasi lain yang disepakati Pasel 2 Pelaksartaan Kompensasl/lmbal Jasa Linglungan [idup Antar Daerah dilaksanalean sesuai dengan kelentuan peraturan perundang-uncangan. Bagian Keempat Internalisasi Hiaye Lingkungan Hidup Pagal 18 (1) Intemalisasi biaya lingkungan hidup sebegaimana dimaksud dalam Pasal 4 buru! d dilaksanakan dengan memasiixkati biaya pencemaran dan/atau kerusaken lingkungan hichap dalam perhizungan oiaya procuksi aww biaya suatu Usa‘ia dan/atau Kegiatan. (2) Interaalisasi ... Biaya pencern sebagaimana dimaksud dalam Pagal 18 ay b. d (i) K INDONESIA -15- Internalisasi biays lingkumgan hidup dilasanakan oleh penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiat an dan/etau kerusakan lingcungan hidap (1) meliputi biaya: pence hicup; aban pencemacan dan/atau kerisakan Jingkungan pemantauan (erhadap pencemaran dan/atau kerusakan Ingkungan hidup; pemelikaraan lingkungan hidup; pengelolaan limbeh dan emisi; pomulihen lingkungan hicup pasca operasi; dan perkiraan penanganan risiko lingkungan BAB IIL PENDANAAN LINGKUNGAN TIDUP. Bagian Kesaru Umum Pasal 20 Idotrumen Pendanaan Lingkurgen Hidup sebegairnana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b meliputi: Dana Jaminan Pemulihan Lingkungan Hidup; p b. Dana Penanggulangan Penicemara: — dani/ateu Kerusakan dan Pemulihan Lingkungan Hidup; dan ¢ Dana Amanah/Bantuan Kenservasi (2) lustrumen ... Dana ay 16 - Instrumen Pendanaan Lingkungan Hidup sebagnimana dimakeud pada ayat (1) dapat menjedi inckanisme poncrapan instrumen perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi dan/atau instrumen Insentif dan/alau Disinsentif Bagian Kedua finan Pe:mulihan Lingkungan Hidup Pasal 21 Dana Jaminan Pemzulihon Lingkungan — Hidup sebaguimang dimaksud dalem Pasal 20 ayat (1) hurcf a digunakan untuk macieksanakan kegiatan: a, penangguiangan deadaan darurat lingkangan hidup di wilayeh Usaha dan/atau Kegiatan yang discbabkan oleh Usaha dan/atau Kegiatannya; dan b. _ permulihan linglemgen hidup pases operasi di wilayah Usaha dan/atau Kegiatan yang discbabsan oleh Usaha dan/atau Keglatannya. Kegiatan penangmulangan keadaan darurat lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayal (1) buru! a dilakukan dengan cara: a. pergisdlasian pencemaran dan/atan kerusakan lingkungan hidup; b. penghentian sumber — pencemaran dan/atat gkungan hidup; dan/al c. cara Jain sesuai dengan perkembangan ilu pengetahuan daa Leknologi. Kegiatan pemulihas lingkungan hidup pasca opezasi scbagaimana dimakstd pada ayal (1) anuf b dilalcakan dengan cara mbersihan unsur pencemar dan/atau perusal lingkungan bidap; ». remediasi, c. rehabilitasi: dq. resterasi; dan/atau ©. upaya ... (2) 8) 4 ESIBLA REPLOLIA INDONESIA “17 © penenganan dengan cara lain yang sesuai perkerrbangan ilamu pengetahuan dan (eknologi atau sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Pasal 24 Dana Jaman Pemtulian Lingkungan —Tlidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayal (1) hurul a disediaken dalam bentuk: a. deposito berjangke; 1. Udbungan bersama; c, bank garansi; d. polis asuransi; dan/atau ¢. lainava sesuai peraturan perundang-undangan. Penempaian Dana Jartinan Pemvalihan Lingkungan Hidup dalam bentuk deposito berjengka dan labungan bersama sebagaimana dimaksud peda aya! (1) burufe dan hurulb walib disimpan di bank pemeriolah yang dilunjuk oleh Meateri, menteri/kepala lembage pemerintah non kementerian, Porcrintah Daeraa provinsi, atau Pemerintah Daerah ‘sabupaten/ kota. ‘Buti penempatan Dana Jaminan Pemulihan Lingkungan Hidup sepageimana dimaksud pada ayat (1) diserahkan ‘kepada Menteri, menteri/iepala lembaga pemerintah non Kemenierian, -Perrerintah Daerah provinsi, atau Femerintah = Daerah inbupaten/Icota sesuai kewenungennya. Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme, tata cara perhitungan, dan penetapan besarnya Dana Jaminan Fervulihan Lingkungan Hidup sebagaimana dimeksud pada ayat (1) diatur olch menteri yang moembidangi masing-masing Usaha dan/atat. Kegiatan sesual dengan kewenangannya, Pasal 23 . 1a- Pasal 23 () Dana Jaminan Pemulihen Lingkungan — Hidup sobagaimana dimeksud dalam Pasal 22 digunalan penarggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan setelah mendapatkan perselujuan instansi pemberi iin usaha atau scsuai dengan pera-uran perumdang-undang: (2) Penanggung jawab Usaha dan/atau Keglatac walil memenuhi ‘kekurangan pembigyaan bila dana agaimana dmaksud peda ayat (1) tidak mencukupi Pasal 24 Penyediaan Dana Jaminan Pemulihan Lingkungan Hidup agaimana ‘dimakeud dalam Pasal 21 ayat (I) tidak membebaskan kewajiban penanggung jawab Usaha can/atau Kegiatan untuk melakukan pencegahan pencemaran can/atau perusakan lingkungan hidup akibat Usaha dan/atau Kegiatannya Pasual 25 Penerapin Dana Jaminan Pemulihan Lingkungan Llidup scbagaimana dimaksud dalam Pagal 21 sampai dengan Pasal 24 dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundany: uundangan. Bagian Kelig Dana Penanggulangan Pencemacan dan/atau Kerusakan dan Perulihan Lingkungan Hidup Pasal 26 (1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah znenyiapkan Dana Penanggulangan Pencemaran dan/atau Kerusakart dan Pemulihen Linglungan (idup scbagaimana dimaksud Cala Pasa! 20 ayal (1) huruf b untuls a. memastilean diarye dana untuk penanggtangan pencemaran dan/atan kemsakan lirgkungan hidup dan pemulihan fungel lingkungan hidup; b, menjemin .. IDEM KINROMES IA, 9. b, menjamin terpulihkannya kembali fungsi lingkungan kidup; dan c. menjamin pelestarian tungsi aumosier. Dana Penanggulangan Pencemaran den/atau Kerusakan dan Pemulian Lingxungan Hidup scbagaimaca dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk: #. ponunggulangun pencemaran dan/atau kerusakan lingkucgan hidup pada lokasi yeng tidak ciketabul sumber dan/atau pelakucya; dan b. pemulthan lingkungan hidup alkibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkangan aidup yang tidak diketahui sumber dan /atau pelakunya. Penauiggulangan pencemaran danfatau kerusakan lingloungan hidup sevagaimana dimaksud pada ayal (2) hucuf a meccakup kegiatan 4 pemberian informusi peringatan — pencemaran dan/ata isakan lingkungan hidup kepada masyarakat; >, pengisolasian pencemaran dan/alau kerusalkan lingkungan hidup; ©. penghentian sumber pencumaran — dan/atau kerusakan lingkungan hidup; dan/atan d. cara lain yang sesuai dengan perkembangan ilu pengevahuan dan teknologi. a ayat (3) hurul d a lain scbagaimana dimaksud pai ling, sed:kil (erdiri atas: a, kegiatan tanggap darurat; bv. kegiatan Pelesturian Pungsi Linglaangan Hidvp yang. menjadi baglan dari titigasi dan adaptasi perubahan iklimn; c¢. observasi, identifisasi, amalisa laboratorium yerifikasi. pencemaren dan/alau —_kerusakan lingkungan ldap; Pemulihan lingkungan hidep akibat pencemaran dan/atau erusakan lingkungen bhidup sebagaimena dimaksud pada ayat (2) burul b dilavkean melabui tahapan: a. pembersiban .. (1) a. pembersinan unsur pencemar dan/atau pe: linglamgar hidup; b. remediasi; ¢. rehabilitasi; d. resterasi; dan/atau para lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan telsnologi, Pelaxsanaan nenanggulangéin pencemaran dan/atau kerusakan dan pemulihan lingicungan hidup sebagaimana Gimaksud pade ayat. (3), ayat (4), den ayal (5) dlakukan wai dengan ketentusn peraturan perandang- undangan. asa 27 Dana Penangex dan Pemulihan Lingkungan Hidup sel dalam Pasal 26 bersumber dari: atau Kerusalean ksud langan Peneemaran dar agairnaria dim a, anggaran pendapatan dan belanja negara; b ¢, sumber dana lainaya yeng sah dan tidak mengikar sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan. pendapatan dan belanja daerah; dan/atau na dimaksud pade ayat /1) dapat tibusl lngkungan hidup. Penggunean dana sesaga.mana dimaksud pada ayat (1) cilakseunelketrt 0 a. bupati/wali keta dan/atau pihal: Jain yang ditunjuk antule pencemaran dan/ateu kerusakan lingkurgan nidup yang terjedi peda wilayah administrasi kapupaten/ kota; b. gubernur dan/atau pihak lain yang ditunjuk untalc penvemaran dan atau kerusalcan lingleingan hidup yang terjadi pada linlas wilayah adiuiaistras! kabupaten/ kota; atau ce. Mente, menteri/kepala lembaga non kementerian, danjatau pihak jain yang dituajuk untuk peace n danifalau kerusakan lingkungan bichap yang terjadi pada lintas wilayah administrasi provinsi. nein (4) Dana (4) 4) 2h PRSsIDE REPUBLIK INDONESIA -m- Dana yang dipumakan oleh Menteri, menteri/kepala Jombaga non kementerian, gubercur, dan/ataw pill lain scbagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dan huruf ¢ digunaken sebagai dau pendamping penanggulangan pencermaran dan/acau kerusakan den pemulihan lingkungan hidup, Ketentuan lebih lanjut, mengenai penggunaan Dana Penanggulangan Pencemaren dan/atau Kerusaken dar Pemulihan Linglngan Hidup dilaksanakan sesuai dengan kelentuan peraturan perundang undangen Bagian Keempat Dana Amanah/Bantuan Kenservasi Pasal 28 Dana Ammcah/Bantuan Konservasi — scbagaimmana dimalcsud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf © bersurber dari pibah dan donasi Dana Amanah/Bantuan Konservasi sebagairrana dimmakoud pada ayat (1) dikelola berdaserlum kesepalatan pemberi hibah dan conasi dengan Pemerintah Pusat dan/atau masyarakat, Danéimanch/Bantuan Konservasi kepada Pemerintah usat sebagaimena dirnaksud pada ayat (2) dilaksanaken sesuai dengan ketentian peraturen perundang, undangan ants Konservasi Ingkungan hidep yang dibieyai dari Dana Amanah/Bantuan Konservasi scbagaimana dimaksud alam Pasal 28 ayat (1) meliputi: a, Konservasi Sumber Daya Alam; b. pencadanigan sunzber daya alam; dan c. _pelesiarian fungsi aumosfer, Xonservasi Sumber Daya Alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruls meliputi kegiatan’ a. perlindungan a. perlindungan; b. pengawetan; dar pemanfaatan. Pelestarian fungsi atmosfer sebagaimana dimakeud pada ayat (1) auruf c dapat dilekukan melalui a. kegiatan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup yang menjadi bagian dari mitigasi perubahan iklim; ». keyialaz Polestarian Pungsi Lingkangan Hidur menjadi bagian dari adaplasi perubahan ildim; ©. perlindungan lapisan ozon; d. kegialan pendukung pengendalian p dan rubahan iklin &. kegiatan laitkgya yang diatur oleh Menteri Seiain kegiatan yang dimaksud pada ayat [3), Menteri dapat melakukan kegiatan lain setelah beroordinasi dengan menteri/kepala leambage terkait, Pelaksanaan kegiatan Konservasi linglaingan hidup sebagnimiara dimaksud pada cyat (1) dilakukan scsuai dengan kelentuan poratdran porundang-undangan, Pencatalan pemenfeatan Wana Amanah/Bantuan chageimana dimakeud dalam Pasal 28 niuan — peraturan Konservas ditaksanakean scsuai dengan ke perundang-undangan. Ragian Kelima Pengelolaat Pendanaan Lingkungan Iidup Pasel 30 Pengeloluan Pendanaan Lingkunyan Hidup yang, berasal deri Dana Penanggulengan Pencemaran dan/atau Kerusakan dan Pemulitian Lingkungen Ilidup dan Dana Amanah/ Bantuan Ko ang dixelola Pemerinualt Pugal melalui mekani a. pola RePUBLIK IhEoarsL 288 a. pola pengelolaan keuangen badan layanan umum; atau b. pola pengelolaan kevangan lainnya ses peraluren perundang-undangan, dengan Mekanisme dengan pengelolaan keuangan badan layanan umum sebagaimana dengan ayat (1) huruf a dapat menunjuk dan menetapkan bank kusicdign. Ketentuan lebin lanjul mengenai pengelolaan Pendanaan Lingkungan Hidup dengan menggenakan mekanisme sebagaimana ayal (2) diatur dengan Peraturan Presiden, BAR IV (SENTIF DAN/ATAU DISINSENTIF Bagian Kesatu Pasal 31 Insirumer Exonomi Lingkungan Hidup yang diterapkan ii Insentif dan/atau Disinsentif sebayaimeca sud dalam Pasal 3 hucuf ¢ meliputi: sister Label Ramah a. pengembangan ingkungan Hidup: v. Pengadaan Barang dan Jasa Ramah Lingkangan Hida; . penerapan pajak, retribusi, dan subsidi lingkunyan hidup; d. pengembangan sistem Lembaga Jasa Keuangan yang ramah Lingktingan hidup, ¢. pengembangan sistem Perdagangan [vin Pembuangen Lanbah dan/atau Emisi; f pergembangan Asurinsi Lingkungan Hidup; g. pengembangan sistem Pentbayaran Jasa Lingbunges Hidup; dan a, sistern Penghargaan Kinerja di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Linglangan Uidap. (2) (neerumen, (a) Instrumen sebagaimana ditnaksud pada ayai (1) berfungsi sebagai Insentif untuk melalukan kegiaten yan berdampak positif pada sumber daya alam dan fingsi Engkuagan hidup dalam bencuk: a, pemberian keringazan kewajiban; bh. perberian kemadahan dan/ataa __pelongenran persyeratan pelaksanaan kegiatan; perberian fasililas dan/atan baniuan; d. pemberian dorongan den bimbingan; e. perberian pengekuan dan/atau penghargaan; dan/atau f£. pemberitahuan kineria positif xepada publi Instrumen sebagaimana dimaksud pada ayal (1) yang berfungsi sebagai Disinsentif agar mengurangi kegiatan yang berdampak nepatif pada sumber daya alam dan fungsi Hingkwagan hidup dalara ber tulks: penambakan kewajiban: penambahan dan/atau pengetatan persyaratan pelaksanaan kegiatan; dan/atau «. pemberitahuan kinerje negatif kepada publi. Instrumen Insentif danjatex Disinsenti’ sebagaimana cimakeud pada ayat (2) dan cyat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketcntuan poraturan perundang undangan. Posal 32 Penerintah Pusat dan Peraerintah Daerah — wejib mencrapken Insencif dan/ateu Disinsentf sebagaimana dimaksud dalare. Pasal 31 kepada Scliap Orang untuk: we hukcumn; a, molaksanakan penasls teclakeananya ttickanisme reward and punishment, c. wendistsibusikan dampak dan risike lnglungen hidup secara acl; dd. mclakuken inevasi; . melakukan .. ESIDEN NACHE Th e melakukan kegiatan di bidang perlindurgan dan pengelolaan lingkungan hidup melebibii dipersyaraikan; dan menerapkan pola konsumsi dan produlssi berkelanjuten. (2) Penerspan Insentif dan/atau Disinsentif mempertimbangkan prioritas nasional Bagian Kedua Sistem Label Ramah Linglungan Hidup Pasal 33 cia | Ramah Lingkungan Hidup sebagaimana dimalesud dalam Pasal 41 ayat (1) ‘amuf a diborikan Pemerintah Pusat paca produk yang ramah lingkungact. (} Label ramah linglungsn hidup sebagaimana dimaksud jada ayat (1] digunalan unlux: a. pengakuan atas pemenuhan — ki frulcam; teria penaatan b. pengakuen ates pemenuhan kriteria inovasi dan upaya perlinchmgan dan pengelolaan lingkungan hicup melebihi yang dipersyaratean; dan informas' dan perlindungan bagi masyarakat. Ramah Lingkungan Hidup meligutd a. label yang diberikan Pemerin.uhi Pusat; dan hb label selain hurul a yang dibubuhken oleh Usutia Ganfatau Kegiatan yang telen mendapatican peagakuan dari Pemenriah Pusat atau Jembaga indupenden yang ditanjuk. Pasal 34 (i) Tala cara ponerapon Label Ramah Lingkuagan Iidup mecliputi: a. kriteria 26- a, kriteria persyaratan perolehan label; dan db on ckanisme pemberian label Kriterla persyaratan perulehan dabel sebagaimana dimalsud pada ayat (1) hurufa meliputi a, Ieileria ramah lingkungan hidup yang mmelipui seluruh aspek lingkungan bidup sepanjang deur hidup produk; bv. kuiloria keberlanjutan proses produksi; c. Ieriteria keberlanjutan eumber daya alam; dan/atan d._ Ikviteria legalitas. (3) Mckanisme pemberian label sebagaimana dimaksud pada ayat (Jj buruf b meliputi &, pemberian lebel yang dibcrikan Pemerintah Pusat dilaksanakan dalam bentuk pencantuman label olca Menteri, menteri/kepala lembaga yang membidangi Usaha dan/alau Kegiaten, atau lembaga independe yang ditunpuk; atau b. pemberian label sclain yang diberikan oleh Pemerintah Pusar. cilaksanakan dala bentuk pemberian pengakuan oleh Menteri atau lembaga independen yang ditunjulc (4) Ketentuan lebih Janjut. mengenat persyaratan perolehan label dan mekanisme pemberian label diasur dalam Peraturan Menteri. (5) Menteri/kepala lembaga yang rmembidangi Usaha gan/alau Kegidtan Capat mengatar Jebih lanjut dengan merigavu pada Peraturan Menteri Pasal 35 Setiap orang yang memprodulsi dan/atau imemasulkan hararg dan jasa, lermasuk teknologi, yang diperdagangkan ke dalam wilayah Negara Kesetuan Republik Inconesia, dapat mencantuxkan Label Ramah Lingkungan Hidup sesuai ketentuan peraturan perundeng-uadangan. Bagian (a i) PRLSIDEN REDUBLIK IND Bagian Ketig Pengsdaan Barang dan Jasa Ramah Lingkungan Hidtp Pssal 36 Pengadaan Barang dan Jasa Ramah Jingkungan Hidup setagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) barat b dilaksanakan oleh kemeaterian/lombaga/satuan | perarigkat daerah/institus’ ct Pengadaan Barang den Jasa Ramah Lingxungan Hidup scbagaimana dimaksud pada aval (1) digumaken untuk: a mendoruny kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah/nslitusi menggunakan barang dan jasa ramah lingkungan hidup; dan b, mendorong peluang pasar bagi barang dan jasa yang telah memperoleh Label Ramah Lingkumgar. Hidup Pasal 37 sa Ramah ‘Tata cara penerapar. Pengadaen Barang dan Js Lingkungan Hidup mencakup: a. porsyaratan preduk barang dan jasay dan b. pelaksanaan pengadaan barang dan jasa Persyaratan produk barang dan jasa sebagaimana dimaksuc pada ayat (1) huruf a terdiri dari: a. telah memperoleh Label Ramah Lingkungan Hidup: dan \clah mesuk dalam daftar barang dan jasa rama ingleungan hidup yang ditetapkan oleh Menteri b. Pelaxsaruat pengadaan barang dan jasa sebagaimane dimaksud pada avat (1) “uruf b dilakukan sesuat dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagian Bagiaa Keempal Ponerapan Pajak, Ketribusi, dan Subsidi iagkungan Hidu> asal 38 (1) Penerapan pajak, retribusi, dan subsidi lingkungan hidup sebagaimane dimakeud dalam Pasal 31 syat (1) huruf dilaksanakan oleh Pemerintah Pusa: can Pemeriniah Daerah. (2) Penerapan pajak, retribusi, dan subsidi linglungan hidup scbagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan benruk: a. pengenaan tarif pajalk pusat dan daerah pada Setiap Orang yang memarfaatkan sumber daya alam berdasazkan krileria dampak lingkungan hidup; b, pengenaan tarif retibus’ jasa umum dacrah berdasarkan penghitungan biaya penyediaan sarana dan prasarana yang mencegah pencemaran dan/elau kerusakan lingkungan aiduy; ¢. penerapan subsidi non cnergi yang dibatasi da jangka waktu tertentu kepada Seliap Orang yang kegiatan produksinya berdampak pada perbaikan fungsi lingkungan hidup. (3) Penerepan pajak, retribusi, dan subsidi lingkangan hidup scbageimaza disnekeud pada ayat (1) digunakan untux: a. mdndorong Pelestarian Fungsi Lingkungan Uidup; b. membezikan dororgan moneter untuk melaksanakan kegiaian yang berdampek positif pada sumber daya alam dat: lingkungan hidup; dan memberixan beban :noneter untuk smiengurangi kepiatan yang berdampak negati? pada sumber diya alam dan lingkangan hidup, Pasal 39 (1) Pajak pusat dan dacrah sebagaimana cimaksud dalam Pasal $8 ayat (2) hurufa mencaluup kegiatan pengambilan dan/sieu penggunaan: a. airtanah .. i?) i) GREHIERR REPUBLIC INBOMESie -29 - a. air tanah; b. air permukaan; & sarang burung walet d. bukan logam dan batuan; ¢. bahan bakar kendaraen Lereiutor; f, kendaraan bermotor; dan g, Kegiatan lainnya yang sesuai dengen kriteria dampak Lngkcungan hidup Kriteria dampak lingkungan hidup sebagaimana dimakesud dalaun Pasal 38 ayat (2) burul a mencakup: a. penye sutan sumber daya alam; b. pencemarar lingkangan hidup; dan ¢. kerusakan lirgkungan hidup. Penghitungan bebot yang mencerminkan kriteria damnpak lingkungan hidup scbagaimana dimalcsid pada ayat (2) men‘adi perlimbangan dalam dasar pengenaan pajak. Penghitungan dasar pengenaan pujak sebagaimana dimakeud pada ayat (3) diatur sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang undangan. Pasal 40 Pengenaan tarif retribusi jasa unuun duersh scbagaimana dimalgud dalam pasel 36 ayat (2) huruf b dikenakan berdasarkan: a. jenis, kerskteristik, dan volume limbah yang dihasikan; b. jeris, karakteristik, dan volume sampah yang dihasilkan; ¢. biaya membangun sarari can prasarana pengoleh limbah dan/atau sampab; d. biaya @) a dan prasarane pengoluh limbah dan/atau sarapeh; dan c. Diaya pengawasan untuk pengolahan limbah danfetau sampal Pongenaan tarif sebagaimara dimakeud pada ayat (J) didasarkan parla besaran ate proporsi pergunean jas sarana.dan prasarant Dalam pengenaan tarif retriousi, emerintah Daerah dapat menerapkan pengenaan progresif atas casar karakteristile dam besaran volume limbah aleu sampah yang dihasilican Tata cara pengenaan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peramuran perundang-undangan Pasal 41 Subsidi sebagaimana dimatcsud dalam Pasal 38 ayat (2) huruf c diberikan kepaca Setiap Orang yang memenuhi keriteria a memproduksi barang dan/atau jasa yang muna lingkungan h:dup; by : au Kegiatan mikro, kecil, dan menengah yang berupaya sneneegal penceraran dan/atau kerusekan lingkungan hidup; dan/atau ©. menghasilkan produk dan telnologi uniluk dan/atau herdempak kepada perbaikan fungsi lingkungan hidup. - Kritera penezima subsidi setagaimana dimaksud pada ayal (1) disusun olch menteri/kepala lermbaga yang membidangi Usaha dan/atau Kegialan dan/atau gubernur atau bupati/wali kota sctelah berkoordinasi dengan Menteri Fenganggeran dau penyaluran subsidi dilaksanalan sesuai dengan kelentuan peraturan — perundang- undangan. Bagian Pengembangan istem Lembage Jasa Keuangan yarg Ramah Ling! ogan Hicup Pasal 42 (1) Pengembangan siste Lembaga Jasa Keuangan yang ramah lingkungan hicup sebagaiinane dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) huru’d dilaksanekan oleh otorilas yang Derlugas di Lidany jasa keuarigen, \2) Pengembangan sistera Lembaga Jasa Keuangan yang ramah lingkungan hidup yal, (1) digunakan antak: cbayaimana dimaksud pada a micherapkan pembiayean yang memperhatikan 4 Jingkungan hidup; pele b, mendorong penitelan hulesm; dan ©. mendorong inv stasi rameh Hingkungan Bagian Keeram Pengembacigan Sistem Perdagangan Izin Pembuangan Limbah dan/atau Emisi Pasal 43 (1) Pongembongan sistem Perdagangan Izin Pembuangun Limbah dan/atau Emisi scbageimane dimakeud dalam Pasal 31 ayat (1) huruf ¢ dilaksanakan oleh Pemerintah Pusal dan Pemerintah Dacrah (2) Pengembangar: sistem Perdagangan Ivin Pembuangen Limbah dar/ateu Rmisi scoagsimana dimakead pada ayat ()) digunekan Pemerintah Pusat dan Pemerintab Dacral untak. menurunkan tingkal. pencemaran lingkungan hidup; >. tmengetur alokasi Kuota izin pembuangan limba Ganjatau emist secara adil dan proporsional: e. mendukung (2) i ES DEN REPLIBLIK INDOMES: mendukung pelaksanaan Kompensasi/Imbal Jasa lingkiagan Hidup Antar Daerah; dan d. mendulcang pencrapan perbaiken _pengelolaan dampak secara tenas menerus Pasal 44 Tala care pengembangan sistem Perdagangan Tia Pembuangan Limbah dan/atau Emisi mencakup: a. penetapan dan pengacurar. alokasi kuota dain yang diperdagangkan berdasarkan daya dukung den daya tampung lingkungan hicup; b, sistem perdagangan melalui kesepakatan realokavi bebar. Iucta masing-masing pibak yang lakuikan perdaganyan; dan c pelaksanwan pementauan dan pengewesan Dalam menetapsen dan mengatur alozasi kuota izin sebagaimana dimaksud pada ayal (1) hurul a, Pemerintah Pusal dan Pereriniah Daerah wajib menclaphast od a, masa berlaku — alok pemutakhirannya: dan b. nilai, —kriteria alckasi — kuota—_berdas kkementeriar /lembaga terkait jaota dan per dan persyarean — penentuan akan’ —_rekomendasi Dalam melaksanakar sister perdagangen scbagaimana dimaksud pada ayat (1) buruf b, Pemerintah Pusal dan Pemerintah Daerah wajib menetapkan a. kelembagaan pelaksanaan sistem perdagangan b. mekanisme sistem perdegengen; das c. ketentuan penerapan — Instrumen Ekonomi ngkungan Hidup lainnya yang terkail dan mendorong efektivitas delaksanaan perdagangan, Keteatuan lebih lanjut mengenai pengembangas sister Perdagangan Izin Pombvangan Limbah — dan/atau Fmisi diatur dalam Peraturan Menteri, _setelah berkeardinasi dengan kementerian/lembaga terkait Bagian Bagian Ketujuh Pengembangan Asuransi Lingkungan Ilidup Pasal 45 (2) Pengembangan Asucansl al Mga Hidup sebagaimana dimaksud Pasal t (1) huruf f dilaksanakan oleh Pemerintah Pasat. 2) Pengembangan Asuransi Lingkungan Hiduo sebagsimana dimaksud pada ayal (1) ditujuxan untuk melindungi Sotiap Orang yang memiliki potensi dampak dar. risilo linglecngan aidup. Pasal 46 | (1) Penyembangen Asurensi Lingkungan Uidup dilakukan | dalam bentuk penerapan dasar penghilungan yang paling sedikit. mencakup a. tngkal, risike lingkungan hidup; dan b, perkiraan pembiayaan keadaen dararal lingleungsct hidur, Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan Asuransi Lingkungan Hidup scbagaimana dimeksud pada ayat (1) die(ur dalam Peraturan Menteri. (3) Penyelengguraan Asuransi Lingsungan Hicap diletukan berdasarkan ketentuan peraturen perundang undangoa. Bagan Kedelapan Pengembangan Sistem Pembayaran Jasa Lingleangen Hidup Pasal 47 (l) Pernerimtah = Pusat dan Pyimerintzh Daerah mengembangkan sistem Pembayaran dasa Lingkuagen Hidup sebagaimuna dimaksud Pasul $1 eyat (1) huruf g untuk dilakesanzkan Seliap Orang. (2) Pengembangan ... @) BRESIA PERIBL IC INDONT -94- Pengerrbargen oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Dacran scbageimana dimaksud pada ayat (1) berape fasilitasi mekanisme pengalinan sejumlah wang dari Penyedia Jasa Lingkungan H.dup kepada Pemaniaat Jasa Lingkungan Hidup dalam perjanjiaa torikat berbasis kinerja. Pengembangen sistem Pembayaran Jasa ‘Linglounpan Hidup sehagainar untule: . dimaksud pada ayat (1) digunalan a, mendorong masyarakat untuk melaksanakan upaya Konservasi. Sumber Daya Alarn dan Pelestarian Funggi Lingkungan H dan cung kincrja pelaksanaan Kompensasi/Tmbal Jasa Lirgkungan Hidup Aniar Dacreh yang an oleh Pemerintaa Pusat dan Pemerintah ual kewenangennya. Pasal 48 Pengembangan sistem Pembayaran Jasa Linglungan Hidup :nencak.p kebijakan penyel fasilitas! pengembangan kelembagaan; dan Jasilitasi resolusi xorfliie. Kebijaka penyelenggaraan sebagaimana dimaksud pada zyat (1) huruf ¢ mencaleup: a. identifikasi Jasa Lingkungan Hidup yang harus dibayar; b. gefentuan penghitungan besaran Jasa Lingkungan Hidup; erfikasi dan validesi Pemanfeat Jasa Lingkungen Hidup daa Penyedia Jasa Lingkungan Hidup; d. sistem REPUIBLIk INDONESIA = a5 d. sistem informasi dan pemantauan pelaksanaan; dan peningkatan kapasitas (3) Vasilitasi pengembangan kelembagaan — sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hucuf b, mencakup: a. pengembangan slandardisesi kompetensi fasilitater; b, pengemlangan — mekanisme = dant kelembagaan; dan entuk ¢, peningkalan kapasitas. Fasilitasi resolusi konllik sebageimana dimaksud pada ayat (1) huruf ec dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan porundang-undangan. (5) Kerentuan lebih lanjut mengenai pengembangan sistem Pembayaran Jasa Lingkungan Hidup distur decgan Peraturan Menteri Bagian Kesembilen Sistem Penghargaan Kinerja di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungon Hidup Pasal 49 (\) Sistem Penghargaan Kinerja di Bidang Perlindtmgan dat Poagelolaan Linglsungan Hidup sebagaimana dimalsud dalam Pasal 3: ayat (1) buruf h dilaksanaken olch Pemerintsli Pusat dan Femerintah Daczah kepada Sebap Orang danjalau Usaha dan/atau keglalan yang memenuli kriluria: a, berjasa dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingsungan bidup; dan b. der‘asa dalam pengelolaan sumber deya alam. (2) Sistem BEELIEL IS FSDONES I ~ 36: (©) Sistem penghargaan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakun untule: A. pena: an hulevm; asi; dan merdorong tipaya Konservasi Sumber Daya Alam dan Pelestarian Pungs: Lingkungan Hidup. Pagal 50 (l) Penghargaen Kinerja di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dilaksarexan dela: benluk uang dan/atau penghargaen lainnya. (2) Penghargaan Kinerja di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkurmer Hidup sebagaimana dimaks pada ayat (1) me pembangunan dan dan/atau Disingentif, giatan ekonomi dan (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria kinerja di bidang perlindungan dan pengelolaan linglaaagan —hidup sebagaimana dimaksucd dalam Pasal 49 ayat (1) diatur deagan Peraluran Menteri BABV PEMBIAYAAN Pasal 51 Tembiayaan penyelenggaraan Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup dibs A anggaran pe: Ekonomi Lingkunyan Hidup yang, diselengeacal Pemerintah Pusats auikan pada: capaian dec belanja negara bagi Insuumen an oleh REPUBLIC INDUN -37 anggaran pendapatan dan belanja dacrah bagi Instrumen Ekenomi Linglungan Hidup yang disclenggaraxer: oleh Pemerinlah Daerah; da stmber dana lainnya yang sah den lidak mengilat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan BAB VI KETENTUAN PRRALIHAN Pasal 52 Pada saat Peraturan Pemerinzah ini mulai berlaku, semua perature pelaksanaan Instrumen Ekonomi Lingkungan Nidup yang telah ada tetap derlaku sepanjang tdax bertentangan dengan Peraluran Pemerinlath ict Dengan mempertimbangkan prioritas nasional, kesiapan kelembagaan, mekenisme dan sistem perdukung, penerapen kewajiban Dara Jaminan — Pernnlihan Linglungan Iidup dan pengembangan _ sisLern Perdagangan Izin Pembuangan limbah dan/atau [irri dilaksanakan paling lambat dalam 7 (tajuh) tahun scjak berlakunya Peraruran Pemerintah ini, BAB VI XUTENTUAN PENUTUP Pasal SB Semua peraturan pelaksanaan yang diperlasan untuk un lesai aksenalean Peraturan Pemeriniah ini harus dis st paling laribat 2 (dua) tahun sejak diundangkannya Peratuzan Peuterintah ini. Peraturan Pemerintah Pasal 64 i mulai berlake pada tanggal indangken REPLELLLG INBORES IA 3g Agar setiap orang mengetahuinya, — memerintahkan pengundangan —Peraturan Pemerintah ini dengan penempalannya delam Lembaran Negara Republik Indon: Ditetapican di Jakarta pada (anggal 10 November 2017 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, td. JOKG WIDODO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 10 November 2017 MENTERI HUKUM DAN HAK ASAST MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, utd, YASONNA IL LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 228 Salinan sesuai dengan aslinya KRMENTERIAN SEKREVARIAT NEGARA REPUBLIK LINDON lA plh. Asisten Deputi Bidang Perekonomian, <“Sepati Hideng Hukum den Se S undanga Vy @Ngdane andangan 2% Ng PRESIDEN RIERIILIC INDORIESIA PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG INST RUME) EKONOMI LINGKUNGAN HIDUP. UMUM Undang-Undang Nemor 92 Tahun 2009 tentang Peslindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur mengenai Instrumien Ekonomi Lingkungan Hidup yang dikelompokkan dalam upaya pengendalian, khususnya dalam rangka pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan Jingkungan hidup. Kelentuan Pasal 42 ayat (1) Undang Undang Nomor 32 ‘Tahun 2G09 lenlang Perlindumgan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa: “Dalam ranglsa melostarikan funga) linglungan hicnp, Pemerintah dan pemerintsh daezah wajib mengembangken dan menerapkan Instrumen exoromi Lingkungan Hidup". Instrumen Ekonomi Lingsungan Hidup meliputi: a. perencanean pembangunan dan kegiatan ckoaomi; b, Pendanaan Lingkcungan Hidup; dan ¢. Insenlif dan/atau Disinsentif. Moncermati conteks wajib bagi Pemerintah Fusat dan Pemerintah Daerah sebegaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengeloluan Lingkungan Hidup, berbagai instrumen ekonomi harus dikeiwbangkan dan diterapken scsuai dengan tajuan pemanfaatan instrumen ekonomi dimaksud, yaitu agar pengeloiaan lingkeungan hidup di Indonesia mampu berjalan dengan efelcuf dan elisien, memenuii prinsip kehati-hatian, serta benar-benar mengarah pada keberlanjutea. Instrume: It LIK INDONESIA 2 Tnstrumen ekonomi penting dikembanglan karene memperkuat sistem yaay Lersifat mengatur (regulatory). Pendekatan ini menckankan adanya Keuntungan ekonomi bagi penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan bile mematuhi persyaralan lingkungan hidup sebagairmana diatur oleh peraturan gerindang-undangan. Pendekatan ekonomi diperlukan intuk merangsang penanggung jawab Usaha danjatau Ke menaati persyaralan linglungen hidup karena aniara lain terhindar d membayar pinali atau mendapat hukuman, menghemat pongeluaran karena mergginakan praklik cfisiensi, dan mendapatkan Inseutif apabile eyiacaimya memberikan dampak positif pada upaya pencegahan kerasakan dan pelestarian Jingkumgan hidur Tenerapan instrumer: ekonomi sebagai Insentif dan Disinsentif barat koi dengan 2 (dua) sisi mala wang. Kemudahan dar dorongan diberile: ketika terpenuhi ketaatan, dan bahkan besaran Insertif dapat terus eniagkal scjalan dengan semakin membaicnya kinerja, Sebaliknya, beban dan tambahan kewajiban ditimpakan saat kinerja crus turun dan dablean leriudiizasi tidak t Pencrapan instrumen ekonomi dibutull Gai alam dan lingkungan bidup, y Keanckaragaman hayati, adaah sureher daya milk bersama slat publik, Barang publik meniliki karakkeristik ekses terbuka, seringéali tidale mempunyal pas , dan secara umam dibargai rendeh (undervalue). Instramen ekonomi melalui perencanaan pernbangunan dan kegia‘an ckonom! diantarenya mengutamakan pendelatan valuasi yang telah memasukkan trantaat ckosistem yang non murket sebagai nilai yang harus Giperhitanykics secara riil. Delam praktikrya, pendekala:. seperti ini akan memudehken pengaargaan alas jasé-jasa lingkungan hidup let para penggunanya dan terdorong keing’nan untuk menjaga keberlanjutannya ita diantaranya vkas'st PASAL DEM! PASAL Pasal | Cukup jelas Cukup jelas. Pasel 3 Cubup jelas. Fasal 4. Pas Cukup jelé Pasal Cukup jelas. Pasal © Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup ielas. Ayal. (3) Huruf a Yang dimaksud dengan “slalistix dusui” adalea statistik yang pemanfaa.annya ditajakan untuk keperluan yang bersifat haa: baik bagi pemerintan maupun masyarakat, yang meuuiliki cisi-cisi Enlas — sckioral, nasional, — makro ang penyclenggaraai ggung jawab instansi yang memiiild tuyis pemerintahan di bidang statistik. Hurufb Ya dimaksud dengan ‘statist k sektoral’ adalah statistik yang pemanfaatamnya ditujukan untuk menenubl kebutuhen instansi tertentu. dalam rangka —penyelenggaraan —_{ugas-tugas pemerintahan daz) pembangunan yang morapaken tugas pokok instansi pevierintah yeng bersangkatan. Turut ¢ Cuikup jelas Ayat (4) Cukup jelas Pesal 7 Culcap jelas basal & Lildigunakan sebay ii informnasi mengenal indisator penyusutan sumber daya alam dan Tingkungan hidup untuk kemadian digunalan sebagai falcor penyesuaien dalem penyusunan PDB dan PORD LH Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Hurula Perlindungan tata air tidak meliputi nilai perolehan air. Hurufb Cukup jelas. Huruf ¢ Cutan Buruf d Culp jolus. Hurufe Yang dimaksud dengan “Jasa Lingkuagan Hidup Jainmya” adalah jasa jasa Iingsungan tidup yang masuk dalam kategeri fungsi penyediaan samber daya alam (provisioning), pengaturan alarm dan lingkungan hidup (regulating), peayckong proses alam (cupporting), dex. pelestarian nilai budaya (cultural), lermasuk jnga diantaranya jasa pensmpung dan perjernily buangen limba aunt cuuisi (sil Ayat (3) PFRURLIK INDON (3) Cukup jelas. Ayal (4) Curup joles: ‘vat (5) Pencrapan Kompensasi/Tubal Jasa Lingkungan Hidup Antar Daera! sccara terpadu adalah saat Pemerintah Daerah selaku Pemarfaat Jasa Linglcungan Hidup dan Setiap Orang atan kelompok masyarakat solalaa Penyedis Jasa Lingkungan Hickip berada dalam wilayan kewenangan ‘veda, Ponerapsn terpadu dilaksanakan kecens anggaran Pemerintah Daerah Lersebul harus dimasukken terleb! cahulu ke dalam anggaran Pemerintah Sacrah dimana Seliap Orang alu kelunpok masyarakal tersebut berada untuk kemudian disalurkan Pernctinta’ Daerah penerima kepada Setiap Orang atau kelompok masyarakat tersebul sesuai ketentuan peraturan porundang-undengan. ng Pasal LL ‘Ayal (1) Culeup jelas. Ayat (2) Burl a Yang dimaksud dengan “blaya ekonomi upaya Pelestarian Pungsi Lirgkimgan Hidup” adalah biaya yang terjaci karena upaya dan Kegiaian pelestarian lingkungan hidup, seperti: vemibelian bibit tanamen, pemeliharaaci tanaman Huruf b Yaag dimaksud dengan ‘*biaya pemberdayaan masyaraket” ah biaya yang Limbul sebagai implixasi agar masyarakat yang terlibar dalam skema kezjasama dapat memenuhi kewajibannys, seperti pelatihan tentang pemeliharaan tanaman. Huruf ¢ RESUSLIK INOS 6 Huraf ¢ Yang dimaksud dengan “biaya pelaksanaan ker} ain biaye acmitistrasi, biaya operasional. sama” antara Pasai 12 Cukup jelas. Pasal 13 Ayat (1) Huruf a Yang dimaksud dengan “hibah decreh” adalah pemberian dengan pengalihan hak alas sesuatu dari Pernerintah Pusat atau pihak lain kepada Pemerintah Daerah atau sebaliknya yan spesifik (glah ditetapkan peruntukannya dan dilalcukan melalui perjanjian Hurut b Yang dimaksud dengan “bantuan Seuangan” acaluh belanja Pemerintah Daerah yang diberikun scpoda Pemerintah Dacrah lain dalam rangka pemerataan dan/ateu peningkatan kemampuan keaangan. Yang dimaksud dengan “urusan lingsungan hidup* adelala paca sub bidang pengendalian pencemaran dan kerusaka lingkengan hidas. Ayat (2) Cxkup jelas. Pasal 14 Ayat (1) Burufa asi/Imbal Jusu Lingkungan llidup Antar Daerah kepada Orang melalui bantuan sosiel didasarkan pada pemenukan Kriteria perlindungan masyaialse¢ dasi keenangkinan (erjadinya risilo sosial. Kompensasi Pasal 15 Kompensasi/Imbal.Jasa Lingkungan Hidup Antar Dacrah kepada ap Orang melalui belanja barn dan jase untuk uresan lingkungan hidup berupa serah terima barang dan/ataujasa dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi, atau Pemerintah Daerah kubupaten/kota kepada Setiep Orang, Hurufb Cukup jelas, (2) Cukup jelas. Ayat (1) Cukup jelas, Ayat (2) Murula Cukup jelas. Horufb Taruf ¢ Yang di jumlah? mencalaap kategori, jeris, dan besaran jumlaa Jasa Linglangan Iidup yang dimaksud dan n'ai Knmpensasi/Imbal Jasa Lingsungan Hidup Antar Darul yang diberikan. Huuld Culp jelas. Tharuf ¢ Cukup jelas. thuruf ¢ Yang dimaksud dengan “lata cari psayaluran” meneakup diaitaranya mekanisme © penyaluran —sesuai—_ bentuk ifimbal Jasa Lingkuagan Hidup Antar Daerah yang nm, talé laksana kelembagaan dan administratiinya, axcu dan frekuensinya Kompen diberil Jangka Hurufg-.. PRESIDEN ELI INDONESIA -38 Huruf ¢ Cukur jel Luruf fi Cukup jelas. Ayat (2) Cutrup jelas. (3) Culcup jelas. Pasal 16 Cukup jelas. Pasal. 17 Cukup jelas. Cukup jelas, Pasal 19 Siaya pencemaran dan/atau kerusakec lingungan hidup dapat d antumkan dalam dekuren lingkungan hidup, lepuran pemantavan ingkungan hidup, laporan pengelolaan lingkungan hidup, rencana kerja tahuaan, atau dukumen lainnya teri al 20 Ayat (1) Huai ait pengelolaan linglstungan hidup. e gistang: P Dana Jaminan Perilihan Lingkungan TTidup dapat berbentuk dana Jamincn reklamasi, dans jaminan pasca lumbang, aguransi pengelolaan Limbah B3 atena nomenklatur lein sesusi dengan peraturan perundang-andangan sektor telmie terkait, Huruf b Hurut bh Cukup jelas. Hurufe¢ Culaas jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Pasal 21 Cukup jelas Pasal 22 Cukup jelas J Cukup jelas, Pasal 24 Cukup jelas Pasal 25 Cukup i Pasa 26 Cukunp jelas. Pasal 27 Ayat (1) Hurufa Culsyp jelas. Huruf Cukup jelas. Turuf ¢ . pr TEPLIBLIK IP DONESIA

You might also like