You are on page 1of 30
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 ‘TAHUN 2018 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI DAERAH PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN RIAU, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (3) Peraturan Presiden Nomor 97 tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah ‘Tangga perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tanga; i, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237); Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851); Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapakali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Menetapkan Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5347); Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 223); Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.10/MENLHK/SETJEN/ —PLB.0/4/2018 tentang Pedoman Penyusunan Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2009 tentang RPJPD Provinsi kepulauan Riau Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009 Nomor 2); Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 8 Tahun 2016 tentang RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 Nomor 8) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 8 Tahun 2016 tentang RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018 Nomor 1); MEMUTUSKAN: PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI DAERAH PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: Serer ~ 10. 11. 12. 13. 14, () (2) (1) Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan lingkungan hidup. Daerah adalah Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Riau. Kabupaten/Kota adalah Kabupeten Kota di Provinsi Kepulauan Riau. Pemerintah Kabupaten/Kota adalah Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau. Bupati/Walikota adalah Bupati/Walikota di Provinsi Kepulauan Riau. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau. Perangkat Daerah adalah perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Sampah Rumah Tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga adalah Sampah Rumah Tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya. Sumber Sampah adalah asal timbulan sampah. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang selanjutnya disebut Jakstrada adalah arah kebijakan dan strategi dalam pengurangan dan penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangea tingkat daerah yang terpadu dan berkelanjutan. BABII ARAH JAKSTRADA Bagian Kesatu Umum Pasal 2 Jakstrada memuat: a. arah kebijakan pengurangan dan penanganan Sampah Rumah ‘Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; dan b. strategi, program, dan target pengurangan dan penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Jakstrada sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam periode waktu Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2025. Pasal 3 Arah kebijakan pengurangan dan penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a meliputi peningkatan kinerja di bidang: (2) (3) a. pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; dan b. penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan melalui: a. pembatasan timbulan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; b. pemanfaatan kembali Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; dan/atau c. pendauran ulang Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan melalui: pemilahan; pengumpulan; pengangkutan; pengolahan; dan pemrosesan akhir. pao gp Bagian Kedua Strategi, Target, dan Program Pengurangan dan Penanganan Sampah Rumah ay ‘Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Pasal 4 Strategi pengurangan Sampah Rumah ‘Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b meliputi: a. melaksanakan norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; b. penguatan koordinasi dan kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; c. penguatan komitmen lembaga eksekutif dan legislatif di daerah dalam penyediaan anggaran pengurangan Sampah Rumah Tangea dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tanga; d.peningkatan kapasitas kepemimpinan, kelembagaan, dan sumber daya manusia dalam upaya pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; . _ pembentukan sistem informasi; f. penguatan keterlibatan masyarakat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi; 8. penerapan dan pengembangan sistem insentif dan disinsentif dalam pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; dan (2) q) h, penguatan komitmen dunia usaha melalui penerapan kewajiban produsen dalam pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Strategi penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b meliputi: a melaksanakan norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; penguatan koordinasi dan kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; penguatan komitmen lembaga eksekutif dan legislatif di daerah dalam penyediaan anggaran penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; peningkatan kapasitas kepemimpinan, kelembagaan, dan sumber daya manusia dalam penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; pembentukan sistem informasi; penguatan keterlibatan masyarakat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi; penerapan dan pengembangan skema investasi, operasional, dan pemeliharaan; penguatan penegakan hukum; penguatan keterlibatan dunia usaha melalui kemitraan dengan Pemerintah Pusat; penerapan teknologi penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang ramah lingkungan dan tepat guna; dan penerapan dan pengembangan sistem insentif dan disinsentif dalam penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Pasal 5 ‘Target pengurangan dan penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b meliputi: a pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebesar 30% (tiga puluh persen) dari angka timbulan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebelum adanya kebijakan dan strategi nasional pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga di tahun 2025; dan penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari angka timbulan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebelum adanya kebijakan dan strategi nasional penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga di tahun 2025. (2) Target pengurangan dan penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran | yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini, Pasal 6 Jakstrada sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 sampai dengan Pasal 5 dilaksanakan melalui program sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. BAB IIL PENYELENGGARAAN JAKSTRADA Pasal 7 (1) Jakstrada diselenggarakan sejalan dengan rencana pembangunan jangka panjang provinsi dan rencana pembangunan jangka menengah provinsi (2) Penyusunan Jakstrada sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman kepada Jakstranas. Pasal 8 (1) Dalam penyelenggaraan Jakstrada, Gubernur sesuai dengan kewenangannya bertugas untuk: a. melaksanakan dan mengoordinasikan penyelenggaraan Jakstrada Provinsi; b, _ melaksanakan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Jakstrada Provinsi; ¢. mengoordinasikan pemantauan dan evaluasi Jakstrada Provinsi; d. _ menyampaikan hasil pelaksanaan Jakstrada Provinsi kepada Menteri paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan ditembuskan kepada Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri dan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional; dan e. memberikan pendampingan kepada Bupati/Wali kota dalam menyusun Jakstrada Kabupaten/Kota. (2) Gubernur bertanggung jawab dalam pengadaan tanah, sarana, dan prasarana pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga di tingkat Provinsi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 9 (1) Pemantauan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b dan huruf ¢ dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai capaian pengurangan dan penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga di Provinsi. (2) Capaian pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diukur dengan indikator: a. b. besaran penurunan jumlah timbulan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga per kapita; besaran peningkatan jumlah Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang terdaur ulang di Sumber Sampah; dan besaran peningkatan jumlah Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang termanfaatkan kembali di Sumber Sampah. (3) Capaian penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diukur dengan indikator: a. b. besaran peningkatan jumlah Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang terpilah di Sumber Sampah; besaran penurunan jumlah Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang diangkut ke tempat pemrosesan akhir; besaran peningkatan jumlah Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang diangkut ke pusat pengolahan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga untuk menjadi bahan baku dan/atau sumber energi; besaran peningkatan jumlah Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang terolah menjadi bahan baku; besaran peningkatan jumlah Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang termanfaatkan menjadi sumber energi; dan besaran penurunan jumlah Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang terproses di tempat pemrosesan akhir. (4) Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) disusun dalam bentuk laporan Jakstrada Provinsi. (5) Terhadap laporan Jakstrada sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan evaluasi yang dikoordinasikan oleh Gubernur melalui : a. pembandingan antara capaian dengan target perencanaan; dan b. identifikasi dan penyelesaian hambatan pelaksanaan. (6) Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar perbaikan Jakstrada Provinsi BABIV PENDANAAN Pasal 10 Pendanaan penyelenggaraan Jakstrada dapat berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber dana lainnya yang sah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Gubernur ini ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan perundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Ditetapkan di Tanjungpinang pada Tanggal 13 novemger 208 GUBERNUR-KEPULAUAN RIAU, Diundangkan di Tanjungpinang pada Tanggal ‘3 novemser 208 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2018 NOMOR “(unyes/u0}) yedures we¢nqury rsuajod = 4 :ueBUEIy 9F'998 TLL | TS'L8b'LST | Eb LOT6tI | LOZLE'OPI | Eb'89L"ZTT 6S‘000°STT o0z‘ss9'Zo1 8U'ZZL'06 T wioy /uaTBdnG wep Isutaog JeySUr eaBuey, yeumy yedure stuafag yedureg up; ‘vSsuey, yeuny yedures| uedueingued yaBue, Oe %8E VLE %IT bt a4 YE %8T SeUBNSTEP WEEP, vSsuey, yeuny yedure: stusleg yedureg up; vSduey yeuny yedure: ueSuremueg 18.1, IZ'888°SLS Ep'Ssb'T9S | ES'LZTTSS | BZ‘00T' ZS | Lb‘s9e'cES P6'6CL ZS @S'SLz'e1s TL'GLObOS Tunyey /u0) seuensyer were; vague, yeuny yedure stuofog yedureg up] veS8uey, yeuny yedure yedureg ueinquiy, 1x19} EOE €t07 Ze0e 10e 0z0z 6107 B10e NOQHVL AOLVHIGNI neny wenendey Isuracug ABUL), Basu, yeuINY Yedureg stusfeg yedueg uep vsFuLL, Yeuny Yedureg uLBuEINBUEg WHEL + AVIA NVAV1Nday ISNIAONd LYON VOONVL HVINNY HVdWVS SINAPAS H¥dWvS NVC VOONWL HVAINY HV¥dWVS NVNVONVNGd NVC NVONVENONGd LAONWL wou adWaRON et BOY UNAM, IZ: jessuey, JOWON, nery ueneinday inuzaqny uemyeied : | weqdurey “(unye/u0)) yedures uemquin isusjod = g :ueSuExe13y, SL‘'T0'L0b 9e'ere 66E Z8'c09 LEE oz'908's6e | 29°%S6'E6E OL MIL %EL Sb‘Lr0'toe @8'229'01b $8°8Z6'L9E Oy /waTedTGRy ep Isutaoug yey pABuey, young yedure stuafag yedureg up| vauyy, yeumy yedi ueueSureuad yore, YSL %08 %EL ‘SeuBnSyeP WIEy| les8uey, yeuny yedure sjuofog yedureg ue eS8urey, qeuny yedure ueueSueuad 1982, 1Z'S88'CLS ep'Ssp' ToS €S'Lee TSS 8%'007'GbS | Lr‘BoE'Zes 6'6ZL' ZS ZS‘BL7'ETS TEZ10°b0S (unyes /ucr) seurensep wep waduey, qeuny yedure stuafag yedure, uep eS8uey, yeumna yedureg yedureg uemquny, isu9): ~ 20% 606 £202 GEO 170% ~_ 020% 6107 810% NOHVL MOLVHIGNI | nepi uenendey isursorg yexBuL, BBBuE!, yeumy Yedureg stuofeg yedureg uLp wABUEL YeuNy Yedureg UBUEBUBUAg IORI, * “Weang yeyupamidg ‘sosduiod ‘agddt | oy /qeH. eroe yenmamag ‘avawdd ‘cad uid | wefuensy vendurewax uep ueeueouaiad ueBuap wexfensasia waraey TEU yedures, stuafag uedurg uep vasuey yeu yedures equioy, uerwejueuiad ump ‘Buyin uesnepuod sremqun ueserequied pndyou Sued eam], yeumnyy yedures safes yedureg uep vai, yeurny uodures uesuainBuad uvresiiuy (e 7 weTEp ures wlio eye vuresi9q uemperod “eures19q uesminday ueunsnduad “1 seyesn erunp uep uayednqey werunanrg wep suAodd /Tesng ‘yequtsottag rue ares eli, wep ISeUFPIO0% ueensuad & vaiuey yeuny yedures spuafag uvp efuey, uewngy weSueiniiuod ehioupy ceyeysunag al szoz | zoe | ezoe | ezoz | tzoz | ozoz | 610z | g1oz | zt0z wOLaS RHE NvaLvs Nowa. WVaD0ad TOaLVaLS NVAVEIEay ON $@0@ ~ Z10% NOHVL HVNY HVdVS SINAPas HVdWVS NVC VOONVL HVINNY HVdNVS NYVIOTEONGd WVIVC NVI NVAVINdAH ISNIAOMd IOALVALS NVC NVMWPIEaY WwaDONd got WENION 6: peBBUEL, VOC NMAVL 12 > IOWON nery uenyndey museqny uesnqesag : j] endure] Wpag — Seurd om 7 yeyereiseur ‘suequpaddeg, ‘s1seq10q fein /4eX. HIG wowpynatod “sold MHTG preys “*ei0y /qe{UAd ep ese “aoudutag yeuins vreys ‘sostiauay values yeu ‘Vdde yedures epraqaUay stualos “ojutu0y yedues wep uppojuauay vadue) youn (a) ‘euresy wis /aey yedures isexinpe wep uepsjuousy | sopmog semiq rrequia;, “seun0yut “pnqapuauiay, “e10y 42H uvyeepTeUos ‘ysexrume0y “ddd ueyeureoay (e88ur)) ep Stein inyepout uopojuow9y “M09 /4e% ‘vs uemmepusd jexeredseur “u@epuauiay | HIG ‘e10N/qey /ueyeinjay ueTeTsa3, uEVeqHINO HDI wewuueued | 7 | or | zt | zt | st | or g ¥ >_| “wayeuresoy | weduequisBued “1 ueyensuag “2 ‘WreFeE BIO, (Hs}dnprH uedunysuyy] sPUNIOUE rere ‘wnsjs ueBup Oy MNd'dL uexseBaqup ‘avyysnputsog ‘ued ae Sa UEP seutg ‘esos ue yedures 314241 wioy dnpat Teuorsesodo wep, n uesunopiury Teuoiseu Sunre(of Bulg seuIC seu | 1 l ctor ir te | it ft | | | weyeuroay |“ uesumqurasuog WRF, quay yedures stusfog, yedures wep ‘eae, qeurny qedures uvfuunituad werep “yre291 dO uresefioy wep Isutadrg wep tsetc1s00%, MHIG ‘MHTN | Pion/aeN HIG |Z z 4 Zz z z z = = iseurpsooy, ueyenBuruag (z szoz| vzoz | ezoz | zzoz | toe | ozoz | er0z | et0z | £107 Oe vINVLA Nvalvs WVEDOUd logis | Nvaveisay woLas NOQHVL oda Ty WeseRE ‘Nina wourDy sisequoq, “qnquouoy euismod sreduawoy pes Sepuawoy wep wise “puyradauway yours ves ‘sosuawoy vives youn “vada pdureg stualag yedureg wep vite), yemns yedures: wepoiuoway requiay, “pnepaptouray eqwejumetuad wep Buen vies /aex uesemey wemepuod H1d ‘e10y/qey ‘ueyempy uBreroy wewusuna| iz | st | at | st | st | 6 | 8 | + | - | ‘werewesoy | wesuequottuad “z axaapey rsRom sues ep day sosdwog 1p Ayeq e291 Sued wer dao upp aoyemnpox ‘uoeureooy, ‘awaa ‘yay umiodsia ‘soma ‘aver sema ‘tay seuia “mdpnasia, ‘qesog seul “uemprptied sea ‘Wyn wep jsvuodoy “oxeN seug ‘uyseprag seuig ‘dana Sema ‘ueuwureod ep metps1eqa scoz| tz0z | ezoz | czoz | 1207 | ozoz | 6102 | e1oz | zt0z ee vain Nvnivs WyEDOwA raivais | Nvuvemay Holes YOUNES NOW, ‘eIsog SeuG | Tep Box/qey ‘Buequieddvg | wpyrog seu wioy /qusuird, ‘ero /qey ‘ysuraoid seuauTay, rsexinpo weurey HTC ‘soudurag “e10N/ 2X ‘uop “uerefeqad ‘sosuoway | sopurag sem eeu ‘Vddd “2101/42 amr, wepojuaUIOy, ANSI ‘ojurwi0y, “10% /GEX uepojuauay | yay wmuadsiq ‘euresy “e109 /qey uepeiUsUEy anda ‘pnoppusuray “m0 /qe ‘dnd HUPSICL ‘WeuaqaUIay *e109/42 ‘H8epusway | HTC ‘BION /qey HDL yeyunourg | cer | zit | zit | sor | 66 | ze | ez | sb | sz | wereuroay s ‘BACIUTE TeyNION jsueisur wep wday aordutag I eq ye_IaT dues ure, dao wep ueqeimjay suvyeureooy, ‘aad Hay wnsedsiq ‘sanqurdt ‘apived seu ‘edd seuig ‘sedpnqsid, ‘uyfepieg suid id seul, qysursog MHC ‘Suequoddeg “oy /qexured saoz | vzoz | ezoz | zz0z | 1z0z | ozoz | 610z | st0z | z10z VLD NVALYS WvaDoud ioaivais | NVIVeIEaN xOLIaS NOHVI ONANGNGd AOLIGS an mEpa | ‘waRUEL, YEN yedures siuafog yedureg wep vaiuay youn yedures, uesuvanduad simun qeyererefseut B10 /qey isedisnred wep: areas | HIG “B0M/qey, ueweyeurod dado wep _HId ueyeuresoy |S z + ¢ + s s L 3 ueyeysuytad “b ume yexn ado} mos dnpry wep uereg | uedunsiury 04 wid sema| 1 thele}tetetetu] - | omg Respro sued ure dO wep esaci/ ueqEIN|ay ‘uwreuresy, ‘soxuta “sedpnqsiq “wan uep — susadoy ‘yen soma mi0x1/qey ‘adepiag seu | uBexeysndiog ‘adnd sea | wep disry seu szoz | vzoz | e202 | ezoz | 1202 | ozoz | 102 | si0z | L102 nee vavin Nvnuivs wnvapoa Ioaivais | NvNvriaay AOLIaS NOHVI. yex9 gdo_wep HIG urereg e104 HIG. unyey /un euesn need eg, vasuey qeumy yedures sualog yedureg wep: vaduey, yeurnay yedures, ueinqur, wreserequtiod ye ddo_wep HIG were BI0y HIG ‘areeg OY ueTEUTEDOy, ueyeureoay, uesesey 1p eaduey, yuna, yedureg, ‘squatog uvdues wep vaBuey, yeu yedures, ueyeuiag uePURS ead * Teuoyu wep Teuoy eru9s ONONNGNAE wOLNaS VvAVLA, aOLas NVALVS WVaDONA TeTaTENSEaT | wep visems ‘RYIOd “INL “Teaqniaa sue sur “ype>I01 do ynanjes fanny weed ‘Suequiedeg ona Sueujddunfirey, 10m HT BOHTTEM YS yedureg ysi9g, aueudaunfuey ue sBI uvBueueoued (¢ “Buequisdeg: ‘erayeuins, aed ‘MHD 0x /aey HT nsBuny wep mas Buoxoy Bu0105 wUESIAd (7 unuEey ex HIG nedng ¥s WiSIog unuprey weseuoued (1 “Suvqmeddog, *exoyourng get “HHT wioy/aey HIG uoumnoct vaiuey yeuma yedures stuofog yedures uep vaduEL yeuna yedureg, ueueueuad ssp 00% reussuour ‘vuresi9q uesminday, ueunsnsuad yesoup ep yesng yeratioug, sejue wus: phox wep ISeUIGIO0y uvensuod vaiueL young updures stufog wep vsiuv, qeumy yedurs, uewesueuod efioury eres Buludg ‘/NAMNGNad YOLNaS VANVLO, HOLMES NVALVS WveIDOwd loaves NVNV IEE WEIL GIO uep “B0¥/qeH Hid ‘dnd SBUIG ‘dad ‘aldSd_ sos Sueny eyes wep Bue ByuoUIY 0 /Gey ‘aut | wppog sourc, ‘wanauowoy "oy /qex, ‘“uRepuowoy, na semq ‘seuaddeei/Ndd “eon /qey woway | Hd ‘wey /aex uy ‘nayuowoy | uenmoura| @ | 2 | - | 1 | - | t [ti ¢ | ¢ | waunod ueeqpokiuad (9 Teyereaseur au eujddunfuey, Nay wep Bo ao ynunyas vurdaunfrey, ‘unyNH versed BONEN, 610z Yedues ‘suequisdeg, exue a | Seqoa soudia Sueuidaomfirey, vureyedasoy, upp Bop Boy HIG | - - - - - - £ - ~ PION aduedurey (¢ au “INL “Te3RN08 vurdaunfues, stoz IsuBysuL rey) Nd¥_uep Bu | yedures seqog 40 unanyas purdaunfins, | Suemnddunfae, ‘amy wee mone | PioxpTeaA IDeA ‘Sueqedea, ereweu | wep Moxa, ‘pay ‘wiseumg | Sueuidanfuey, ureyedasoy ‘nyuiad ata HTM woxnta| - | - | - | - | - | - | - 4] ri - PION aduedwey szoz | bz0z | ezoz | zzoz | 1202 | oz0z | 6102 | stoz | z10z ee VLA, NVALYS WWVEDONA Ipaivais | NVEveIeay YOINaS Soren NOHWL WON TEH see reuoroy va, weyraL ddO | eioy/qeM HIG | - - - - - - 5 : 4 aun upunsiuequiod (¢ yea) dO ‘ddvaaa “suraold MHI | HIG “eM /qeX Qa ndsiq na seuig ‘Suequjeded “exoy /qeH ‘Nd “MHTH yeyupautad e10M/G2M Val ‘uBepusuioy, ‘wand ysesifeataar wep Adnaveusy ueprojuouey |e z £ € + + 1 * - aun ueunguequind (1 mrepour ere) yours yedures siuofos yedures up wauey eum yedures ueyenuiod japour uvirequiasiuag BLE uesasoidutod wep aye91 ‘ueypjoaued dao usp ‘wemnssuvsud ‘dead ‘ayayaa “uemdumsuad ‘caida ‘ueqemuod ‘ueqoded pndyjou Sues “udoy vaiiuey, qeumey ‘sold NHI. yodures ‘Hanatiouray sttofog “nauaUoy yedures wep ‘seuaddeg values young, Jac our9y, viox/qey | vio /uarednqey yeuewed uendueus9y qedureg ‘uiepuowoy | HIG ‘mI0y/quy uep uveueouaied ueBuap texrensasicr ueue8ueusd SHHDL ‘yerutrating s | s | wownsod ueresauy (1 szoz | +z0z | €z0z | ezoz | 1z0z ozoz | 6102 | gt0z | z10z ee vAVLO NVALYS wivaooxd Toauvas | nvaveieay wOLMAS NOY "eI GIO 7 ‘aved sould “WN “sexodoy “oaeN seu ‘redpnasia ‘uftepiog seuid “esos 8 ‘ue! seuid ‘aa ndsia “ueuwuneod ep weUsi9qoy “unpad sew ‘awaa “aay wnsedsiq Suequiodoa *ey0y /qe /A01d dnp uestuns(ury sema “Lida sapuaitia3y yesrerwseur yp “sosua9% vatiuey, qournas “vadauauiay, yedures “ojuywioyuaws9y stusfag ‘Seuswsy yedures uep “praspusus9y e10x/aex vague) youn 1s ynperout ‘anauauey | ueyuinjo/e ‘qeduress vesyeresseur ‘yitepuowoy | soc /uereuresay, eyed uereqqt9193, smi | eoy/oex a | er] zt | er | a | | or | 6 | ec | t | wereweey | uveuemieiag (1 | uerensusd “a aT, EU ‘updares squatog uedures uep vafuey, oun ‘yedureg, weuereuod wepep yResu9 Gado ures (95, wep ysujaoKg wep pseu quo wuia_‘wHTy| wow/aevua| 2 | ¢ | 2 | 2} 2} ei} 2a | - | reupiooy | uersituuad le Sto | roe | ez0z | zeoz | 1202 | oz0z | 6t0z | st0z | z10z eee vain Nvnuvs NVADONA Ipalvais | NVSVeIEay wOUNaS Nova. sod : oe wep ueyempy sueyeureaay Syeq301 dao. “aved sed “WXN ‘sesedoy, sapN seug ‘redpngsia, ‘uyfepiog semq. quisos seu. “wexrprpuad sear Wa ndsia “usueureied wep ueuIsraqa “upped seu ‘awaa ‘sapuauray, ueseaiey 1p ‘sosuaurayt ‘vaiuey, yeumny “Vaaatrourayy yedures ‘qyumoyuaway sjuafag, ‘Seuauray, yedures wep ‘pnqsypuauey eaduey yung, ‘idnavoury, Box /qey yedures, “u@epuouoy | HIG POx/qey ueyeriod SHHDH uewupoud | es | eo | oc | st | st] m | 6 | 2 | - | werewesoy | uvcuvsyeieg tc esa wep ueyempy sueyeuresoy Sz0% | Peo | Ez0z | Zz0z | 120% | ozoz | 6t0z | gtOZ | Z10z ‘ONANGNad vavin nvowvs wyapoad iaivais | Nvaversay Soe MOLES NOH 8 ep “ueyempey ‘ueyeureooy Bio /Gex remo, dao | wevwuresoy spud seurg “Bion /aex ‘yay umuodsig | HIG “BION /qeH ; seu “exo /4e4 Ad Hog Sueqn7 seua'uty| 19 | oo [os | es | us | 9s | ve | 2 | 6 | unuerfe vwemmne (4 ‘eisemg “eqesn need ‘esoq Sueqasnyox, ‘uvyeureooy, ‘riod INL “TERIOR sue su mey9L,— dd0 ‘wpysed seuIC “yay unsadsiq “Suvaaded “uday, TsuLolg MHC B08 /eX ‘aoxduiog ‘Lad | weyeurEsay sopuawsoy Swany uowsy, yeqeresseur 1p “srorwumg | yeruuoutag ‘yedures 51164 ged ‘MHD ‘muta | os | vs |e» | ev | oe | ze | oz | st | 1 | umyou/un | aun werune te FER dao ida srnqeyow sopusui3y, eiBuNy youn upp sostauiay ‘yedures “Vdd uray, stuslog ‘opummmoyuouroy edures uep “BeuoUDy stim, qeumay “pngxipuauies ‘qedareg “ianetuoutay, uweyeyad ‘sepuauioy, pow “MHTH | PION /aey HIG ueSuequiaduad (¢ szoz | veoz | ezoz | ceoz | 1202 | ozoz | 6r0z | gt0c | 2102 eae vain Nvniys wvaooxd IOSLVALS, HOLNaS nova, aed ‘wand uewey “MHD “NWNeWOWDy, ‘qnywowoy epH sued wo /qe% Seq nuosursip urDIsIs uedesauad wep weyridao| wox/aeyua| - | - -[-|-|]-|- = | = | wereureooy | ueymuaquiad (z Tera, vsiuey, suvjsuy wep qeuma wey, dO “8 yeyerexseut uvdures soq /ueqemox, s1sq1q siuabg ‘uereure99y eadueg yeuny, yedures ‘moy/TeH edures wep emiuey uipyied Seu stag yeuma, ‘sopuing sem yedures wep yedureg ‘yay umiadsiq wiiuey qeuny =| ueueBueued ‘Sunqupodeg yedures, urerep (eM uouviuoued spuasuysrp Ha ‘udoy sanguin uep jpuosar jsulsoud MEIC avy snuosur uaisis WoISIs U ‘wareums | — Buequjadu uederoued uep | wsuvqurosiod aed ‘HHT | “ox/aex HIG | 6 6 6 6 8 ZL z - - ueyeuroay | ueymiuaquiag (1 | wep uedessuag +) szoz| +202 | ezoz | zzoz | 120z | ozoz | 6t0z | S102 | 2102 Se viv Nvnuvs wnvapond Ioauvais | NVaVveiaa aOINaS NOHYL TRSERE : Tae ‘nsnpur mpepur ueseae>t uraseaey ‘sqersr91104 siseqaq ueseaney} waBuey, yeumTy “ueunpjnunrad yedures esate sjualas vjopiued “gag yedures wep ‘sapuiag seu waiuey youny sueueuresad yedurag up weyissogoy weuedueuod fwipuog seurd reqMFEpoUt Hay wruedsi orepn feioy/qe Ta Ios /qex, Buvs ueseaey, SSueqiedea | Hid “eox/qex Boa uad tudoy | Buequiadeg 1Beq nutasursip ysupold HIG “BON /qey urasis fexqeumng yequEaured uedesauad wep aed SMH | ‘udoy aoudurag | 21 1 OL +1 ZL 6 s - - ueyeuresay | weymuaquiag (p wEnaATUeHad uep wendumsuad ‘weyenuiod rere 180 rnyepour ureseaey siseqoq eae, yeu wpuad —seurd yedures “wI031/aeY squafag uedueiepiod voy /aey & uedures wep sug | sag /aeqempay vague y, young ‘sapurag seuId "109/43 yedueg ‘yay umodsiq uerjoreRuad wexnyepeut Sue usea vjojasuad eq Jnuasur wIISIS sexoqeung weruouted uederouad wep ged “HHT | ‘wdoyaoudurog | zt_| zt_| zt | or | er | or | s | - | - | wesemey | uexmuaqurad ie $t0z | +z0% | Ezz | coz | 1zoz | ozoz | 6tOz | soz | ATOZ hee vuwia NVALVS Wvanodd wawvais | xvaveiaax aoiLias NOHWL | uemnySuesued uep aso seysey ump ‘umum seymsey uugndumsuad ‘snsnip| “uvyeinurd szoz| veoz | ezoe | czoz | r20z | ozoz | 610 | etoz | £102 ay viNviA Nvaivs Wvaooud woaivais | Nvavriasy HOLMES ae NOHVL

You might also like