You are on page 1of 165
SKEMA SERTIFIKASI PROFESI ‘Skema sertifikasi ree merupakan skema sertifkasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh LPUK. Kemasan Kompetensi yang digunakan mengacu pada Nasional Indonesia berdasarkan 391 Tahun 2016 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Konstruksi Golongan Pokok Konstruksi Khusus Bidang Keahlian Teknik Mekanikal. Skema sertifikasi ini terdiri dari Sub kualifikasi Anil Teknik -Muda, Ahli Teknik -Madya dan Ahli Teknik -Utama, digunakan untuk memastikan kompetensi kerja Jabatan Keahlian Teknik Mekanikal-Muda, Keahlian Teknik Mekanikal-Madya dan Ahli Teknik Mekanikal- Utama dan sebagai acuan dalam asesmen bagi setiap sub kualifkasi Mekanikal oleh LPJK. Ditetapkan tanggal: Disahkan tanggal Oleh : Oleh : 1 Dr. Ir. Pintor Tua Simatupang, M.T. Ir. Mislan Rivai, MM Ketua Komite Standarisasi Ketua LPUKN Zz Nomor Dokumen: LPJKN-Mekanikal-301 Revisi ke dua (Il): SKK.011/2018 Nomor Salinan ‘Status Distibusi Tak terkendalt 1 SKEMA SERTIFIKASI LATARBELAKANG Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi beserta peraturen Pelaksanaannya menyatakan bahwa tenaga kerja yang meleksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan Pengawasan konstruksi harus memitki sertfikat Keahlian dawatau keterampilan. Keharusan memiliki sertiikat keahiian dan/atau keterampiian: menceminkan adanya tuntutan kualtas tenaga kerja yang kompeten. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat (standar baku) yang dipertukan untuk mengukur kualitas kerja jasa konstruksi Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerizan, pada pasal 10 ayat (2), menetapkan bahwa pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelathan yang ‘mengacu pada Standar Kompetensi Kerja. Hal itu diperjelas lagi dengan peraturan pelaksanaannya yang ‘ertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional 1, Pasal 3 huruf (b) menyatakan bahwa prinsip dasar petathan kerja adalah berbasis pada kompetensi kerja 2, Pasal 4 ayat (1) menyatakan bahwa program pelatinan Kerja disusun berdasarkan SKKNI, standar intemasional, dan/atau standar khusus Persyaratan unjuk kerja, jenis jabatan dan/atau pekerjaan seseorang pertu ditetapkan dalam sualu Pengaturan standar yakni Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Standar ini harus memiliki ekivalensi atau kesetaraan dengan Standar yang bertaku di negara lain, bahkan berlaku secara intemasional. Ketentuan mengenai pengaturan Standar kompetensi di Indonesia tertuang di dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. 2 Undang-Undang Repub Indonesia dan Peraturan Pemerintah tersebut menyebutkan tentang Kompetensi yaitu suatu ungkapan kualitas sumber daya manusia yang terbentuk dengan berdasarkan kesatuan yang utuh atas tiga (3) aspek kompetensi yang terdir atas: aspek pengetahuan (domain kogniti atau knowledge), aspek kemampuan (domain psychomotorik atau skil), dan aspek sikap Kerja (domain affektif atau atttude/abilty), atau secara defini pengertian kompetensiiatah penguasaan disipin keilmuan dan Pengelahuan serta keterampilan menerapkan metode dan teknik tertentu yang didukung sikap perileku Kerja yang tepat, untuk mencapai dar/atau mewujudkan hasi tetentu secara mandini dawatau berkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan. Jadi, apabila telah mempunyaikompetensi kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya, seseorang atau ‘sekelompok orang akan dapat menghasikan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan tertentu yang seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut: dalam kondisi tertentu, mampu dan mau melakukan suatu pekerjaan, sesuai volume dan dimensi yang ditentukan, dengan kualitas sesuai Standar dan mutu/spesifikasi, selesai dalam tempo yang ditentukan. Indikator ini penting untuk memastikan 2 3 4, ‘ualitas SDM secara jelas, lugas, terukur, dan untuk mengukur produktivtas tenaga kerja dikaitkan dengan Pertitungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing Proyek gedung merupakan proyek yang terdir dari beberapa disiplin imu terutama struktur, arsitektur, dan Mekanikal elektrikal plumbing (MEP). Pekerjaan MEP karena sangat berhubungan dengan pekerjaan arsiteKtural. Di dalam satu proyek semua divisi pekerjaan saling kejar-kejaran untuk memenubi target skedul.Itulah mengapa bekerja di proyek sangat menguras pikiran dan fisk. Semua divisi berpacu untuk ‘mengikuti skedul. Apabila salah satu divsi pekerjaan telat, divisi pekerjaan lain akan terkena dampaknya SKEMA SERTIFIKASI Perencanaan instalasi Iistrit, perencanaan pemasangan aneka macam mesin, mendesain pemasangen insalasi elektrikal dll. Hal ini sangat berhubungan dengan kompetensi seorang Ahi Teknik Mekanikal terhadap hasil pekerjaan tersebut. Untuk mengukur Kompetensi seseorang dalam bidang Ahii Teknik,

You might also like