You are on page 1of 15

PENGARUH TIME PRESSURE, RISIKO AUDIT, TURNOVER

INTENTION, PROSEDUR REVIEW DAN KONTROL


KUALITAS TERHADAP PENGHENTIAN
PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT
( Studi Empiris Pada Auditor Kantor
Akuntan Publik di Pekanbaru,
Padang dan Medan)

Oleh :
Vina Handayani
Pembimbing : Yusralaini dan Riska Natasari
Faculty of Economics, Riau University, Pekanbaru, Indonesia
e-mail : vinahandayani@yahoo.co.id
The Effect of time pressure, audit risk, turnover intention and review produce and
quality control on premature signed off of audit procedure
(Empirical Study in the public accounting
firm in Pekanbaru, Padang and Medan)

ABSTRACT

This study aimed to examine the effect of time pressure, audit risk,
turnover intention, review procedure and quality control on premature signed off
of audit procedure. This study was conducted at the public accounting firm in
Pekanbaru, Padang and Medan. The population in this study were employed who
worked in the public accounting firm in Pekanbaru, Padang and Medan (34 the
public accounting firm). The sampling method used in this study is saturated
sampling method. The respondent in this study is the senior auditor, junior
auditor and supervisor. The sample used in this study were 102 respondents. The
hypotheses then tested is multiple linear regression analysis by using SPSS
version 21.0. The logistic regression show that time pressure, audit risk, turnover
intention, review procedure and quality control have an effect on premature
signed off of audit procedure. The magnitude of the effect (R2) t influence of time
pressure, audit risk, turnover intention, review procedure and quality control on
premature signed off of audit procedure was 74,5%. While the remaining 25,5%
is influenced by other independent variabel that are not observed in this study.

Keyword : time, turnover, procedur, quality, and audit

PENDAHULUAN

Jasa audit akuntan publik disajikan oleh manajemen dalam


dibutuhkan oleh pihak luar laporan keuangan. Dalam
perusahaan, hal ini disebabkan melaksanakan audit, auditor harus
karena pihak luar perusahaan mengumpulkan bukti yang berkaitan
memerlukan jasa audit akuntan dengan setiap tujuan khusus.
publik untuk menentukan keandalan Pengauditan ini melibatkan usaha
pertanggung jawaban keuangan yang peningkatan kualitas informasi bagi
Jom FEKON Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2268
pengambilan keputusan serta Terdapat juga pada kasus KAP BN
independensi dan kompetensi dari yang dikenakan sanksi melalui
pihak yang melakukan audit, Keputusan Menteri Keuangan
sehingga kesalahan yang terjadi (KMK) Nomor: 1093/KM.1/2009
dalam proses pengauditan akan tanggal 2 September 2009.
berakibat berkurangnya kualitas Selain itu Adanya masalah
informasi yang diterima oleh seorang akuntan publik yang
pengambil keputusan (Suryanita et melakukan audit atas laporan
al, 2007). keuangan perusahaan Raden Motor
Penghentian prematur atas untuk mendapatkan pinjaman modal
prosedur audit merupakan tindakan senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang
yang dilakukan auditor dengan tidak Jambi pada 2009. Biasa Sitepu
melaksanakan atau mengabaikan satu selaku auditor melakukan kesalahan
atau beberapa prosedur audit yang dalam laporan keuangan perusahaan
disyaratkan, namun auditor Raden Motor untuk mengajukan
mendokumentasikan semua prosedur pinjaman ke BRI, terdapat empat
audit telah diselesaikan secara wajar. kegiatan yang tidak masuk dalam
Praktik penghentian prematur atas data laporan keuangan yang dibuat
prosedur audit, tentu saja sangat dalam laporan tersebut. Empat
berpengaruh secara langsung kegiatan laporan keuangan milik
terhadap kualitas laporan audit yang Raden Motor tersebut tidak masuk
dihasilkan auditor, sebab apabila dalam laporan keuangan yang
salah satu langkah dalam prosedur diajukan ke BRI, sedangkan data
audit dihilangkan, maka kemung- laporan keuangan Raden Motor yang
kinan auditor membuat judgment diajukan ke BRI saat itu harus
yang salah akan semakin tinggi. lengkap tetapi dalam laporan
Kesalahan pembuatan opini atau keuangan yang diberikan Zein
judgment yang disebabkan karena Muhamad sebagai pimpinan Raden
auditor tidak melakukan prosedur Motor ada data yang dibuat tidak
audit yang mencukupi dapat semestinya dan tidak lengkap oleh
menyebabkan auditor dituntut secara akuntan publik (Kompas.com., 18
hukum (Herningsih, 2002). Mei 2010).
Dalam penelitian yang Menurut beberapa penelitian
dilakukan oleh Coben dan Bennie sebelumnya praktik penghentian
(2006), Duska (2007) menjelaskan prematur atas prosedur audit banyak
bebrapa contoh skandal akuntansi dilakukan auditor dalam kondisi time
dan auditing seperti kasus Enron, pressure (Weningtyas, Setiawan dan
World Com di USA, Global Triatmoko, 2006). Kondisi tekanan
Crossing, Qwest, Dynergy, CMS waktu (time pressure) adalah suatu
Energy, Tyco, Adelphia, kasus kondisi dimana auditor mendapatkan
Kimia Farma hingga ditutupnya tekanan dari tempatnya bekerja
salah satu Kantor Akuntan Publik untuk dapat menyelesaikan tugasnya
(KAP) terbesar di dunia yaitu KAP sesuai dengan waktu yang telah
Andersen menjadi suatu persoalan ditetapkan. Dalam bekerja auditor
yang cukup serius bagi profesi dihadapkan oleh adanya tekanan
akuntan publik dan menjadi waktu. Tekanan waktu (time
tantangan tersendiri untuk pressure) terdiri dari time budget
memperbaiki citra profesi audit ini. pressure dan time deadline pressure

Jom FEKON Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2269


(Biana, 2007). Berdasarkan hasil Turnover Intention meru-
penelitian terdahulu responden pakan keinginan (kesadaran atau
berpersepsi bahwa penghentian kesengajaan) auditor untuk mening-
prematur atas prosedur audit telah galkan organisasi atau mencari
terjadi (Herningsih, 2002; Monoarva, alternative pekerjaan ditempat lain.
2006; Weningtyas, Setiawan dan Penelitian Rahmah Liantih (2010),
Triatmoko, 2006). Meskipun Ceacilia Sri Mindarti (2012) mene-
memperoleh hasil penelitian yang mukan turnover intention berpe-
sama mengenai telah terjadinya ngaruh terhadap penghentian prema-
penghentian prematur atas prosedur tur atas prosedur audit. Namun hasil
audit, tetapi tidak satupun peneliti penelitian Harini (2010) mengung-
memperoleh hasil yang sama kapkan hasil yang berbeda bahwa
mengenai urutan prosedur audit yang turnover intention tidak berpengaruh
kemungkinan akan ditinggalkan jika terhadap penghentian prematur atas
dalam melaksanakan audit mereka prosedur audit.
dalam kondisi time pressure. Prosedur review merupakan
Penelitian ini diperkuat oleh proses memeriksa atau meninjau
Suryanita Weningtyas, Dedy ulang hal atau pekerjaan auditor
Setiawan, Hanung Triatmoko (2006), untuk mengatasi terjadinya indikasi
Ayu Puji Lestari (2010) dan Nova ketika auditor telah menyelesaikan
(2013) menemukan bahwa time tugasnya, padahal tugas yang
pressure berpengaruh terhadap disyaratkan tersebut gagal dilakukan
penghentian prematur atas prosedur (Weningtyas et al; 2006). Pada
audit. Namun penelitian Taufiq Penelitian Suryanita Weningtyas,
(2012) dan Rahmah (2010) Dedy Setiawan, Hanung Triatmoko
mengungkapkan hasil yang berbeda (2006), Ayu (2010), Taufiq (2012)
bahwa time pressure tidak dan Rahmah (2010) menemukan
berpengaruh terhadap penghentian bahwa prosedur review dan kontrol
prematur atas prosedur audit. kualitas berpengaruh terhadap
Menurut SA Seksi 312 risiko penghentian prematur atas prosedur
audit adalah risiko yang terjadi audit. Namun penelitian Nova
dalam hal auditor, tanpa disadari, (2013), Vida (2013) dan Wahyudi
tidak memodifikasi pendapatnya (2011) mengungkapkan hasil yang
sebagaimana mestinya atas suatu berbeda bahwa prosedur review dan
laporan keuangan yang mengandung kontrol kualitas tidak berpengaruh
salah saji material. Penelitian terhadap penghentian prematur atas
Suryanita Weningtyas, Dedy prosedur audit.
Setiawan, Hanung Triatmoko (2006), Berdasarkan uraian dari latar
Ayu (2010), Nova (2013), belakang masalah, maka penulis
menemukan bahwa risiko audit mengemukakan latar belakang ma-
berpengaruh terhadap penghentian salah penelitian diantaranya 1)
prematur atas prosedur audit. Namun Apakah terdapat pengaruh time pre-
hasil penelitian Wahyudi (2011) ssure terhadap penghentian prematur
mengungkapkan hasil yang berbeda atas prosedur audit? 2) Apakah
bahwa risiko audit tidak berpengaruh terdapat pengaruh risiko audit
terhadap penghentian prematur atas terhadap penghentian prematur atas
prosedur audit. prosedur audit? 3) Apakah terdapat
pengaruh turnover Intention terhadap

Jom FEKON Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2270


penghentian prematur atas prosedur dikemukakan untuk perilaku
audit? 4) Apakah terdapat pengaruh penghentian prematur atas prosedur
prosedur review dan kontrol kualitas audit ini antara lain time budget
terhadap penghentian prematur atas pressure, adanya anggapan bahwa
prosedur audit? beberapa langkah audit tidak terlalu
Adapun tujuan dalam pene- penting, deadline pressure, kema-
litian ini disusun untuk membantu lasan ataupun kebosanan dengan
pencapaian tujuan penelitian. Peneliti pekerjaan yang sama, supervisi yang
melakukan penelitian ini dengan kurang, dan karakteristik personal
tujuan 1) Menganalisis pengaruh auditor itu sendiri.
time pressure terhadap penghentian
prematur atas prosedur audit. 2) Time Pressure
Menganalisis pengaruh risiko audit Anggaran waktu merupakan
terhadap penghentian prematur atas hal yang sangat penting bagi Kantor
prosedur audit. 3) Menganalisis Akuntan Publik (KAP) karena
pengaruh turnover intention terhadap menyediakan dasar untuk mengu-
penghentian prematur atas prosedur rangi biaya audit, pengalokasian staf
audit. 4) Menganalisis pengaruh ke dalam pekerjaan audit dan sebagai
prosedur review dan kontrol kualitas dasar evaluasi kinerja staf auditor
terhadap penghentian prematur atas (Weningtyas, dkk., 2006).
prosedur audit. Time budget pressure
berguna sebagai dasar dalam
TELAAH PUSTAKA DAN menaksirkan atau memperkirakan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS biaya audit, mengalokasikan pers-
onal audit pada tugas tertentu dan
Penghentian Prematur Atas sebagai dasar evaluasi kinerja
Prosedur Audit personal auditor. Selain itu, time
Menurut Shapeero, et al, budget pressure secara tidak
(2003) penghentian preamtur atas langsung menyediakan bukti yang
prosedur audit diartikan sebagai terdokumentasi dalam rangka
suatu praktik ketika auditor mematuhi standar pekerjaan lapa-
mendokumentasikan prosedur audit ngan yang pertama yaitu peren-
secara lengkap tanpa benar-benar canaan dan supervise audit, memfa-
melakukannya atau mengabaikan/ silitasi review yang dilakukan
tidak melakukan beberapa prosedur sejawat, membantu dalam keadaan
audit yang disyaratkan tetapi auditor dimana terjadi tuntutan hukum atas
dapat memberikan opini atas suatu KAP, serta membantu auditor dalam
laporan keuangan. pelaksanaan kemahiran profesional
Kaplan (1995) menyatakan mereka.
perilaku ini muncul karena adanya
dilema antara biaya yang melekat Risiko Audit
pada proses audit dengan kualitas. Di PSA No. 5, 2001 menyatakan
satu sisi auditor dituntut untuk Risiko audit adalah risiko yang
mencapai kualitas audit profesio- terjadi dalam hal auditor tidak
nalnya, namun di sisi lain hambatan memodifikasi pendapat sebagaimana
biaya menyebabkan auditor terpaksa mestinya, atas suatu laporan ke-
menurunkan kualitas auditnya. uangan yang mengandung salah saji
Beberapa alasan yang sering material. Risiko ini muncul saat

Jom FEKON Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2271


auditor tidak melakukan konfirmasi, Pegaruh Time Pressure terhadap
perhitungan fisik dan melakukan Penghentian Prematur atas
pengurangan jumlah sampel. Prosedur Audit
Pada penelitian ini risiko Adanya time pressure yang
audit yang dimaksud adalah risiko diberikan oleh kantor akuntan publik
deteksi dikarenakan risiko ini kepada auditornya bertujuan untuk
berhubungan dengan apakah bukti mengurangi biaya audit. Semakin
audit yang dikumpulkan oleh auditor cepat waktu pengerjaan audit, maka
pada saat melaksanakan prosedur biaya pelaksanaan audit akan
audit dapat mendeteksi adanya salah semakin kecil. Keberadaan time
saji material. Dengan demikian pressure ini memaksa auditor untuk
ketika auditor menginginkan risiko menyelesaikan tugas secepatnya/
audit yang rendah, auditor akan sesuai dengan anggaran waktu yang
melakukan prosedur audit lebih telah ditetapkan (Sososutikno, 2003).
banyak sehingga kemungkinan Hasil penelitian Weningtyas,
dalam melakukan penghentian dkk. (2006) menemukan bahwa time
prematur atas prosedur audit lebih pressure berpengaruh signifikan
rendah (Lestari, 2010). terhadap penghentian prematur atas
prosedur audit. Hubungan antara
Turnover Intention time pressure dan penghentian
Keinginan berhenti dari organisasi prematur atas prosedur audit bersifat
(turnover intention) mencerminkan positif, semakin besar time pressure
keinginan (kesadaran dan kesenga- maka semakin besar pula untuk
jaan) individu untuk meninggalkan melakukan penghentian prematur
organisasi dan mencari alternative atas prosedur audit dan apabila time
pekerjaan di tempat lain (Setiawan pressure semakin kecil maka
dan Ghozali, 2006:15). Seorang semakin kecil pula untuk melakukan
karyawan yang merasa puas dalam penghentian prematur atas prosedur
pekerjaannya, akan menunjukkan audit.
sikap yang baik secara keseluruhan H1: Time pressure berpengaruh
di tempat kerja dan menyebabkan terhadap penghentian prematur
meningkatnya komitmen terhadap atas prosedur audit
organisasi yang akhirnya akan
menyebabkan rendahnya niat untuk Pengaruh Risiko Audit terhadap
keluar dari perusahaan (intention to Penghentian Prematur Atas
quit). Prosedur Audit
Risiko deteksi adalah risiko
Prosedur Review dan Kontrol sebagai akibat auditor tidak dapat
Kualitas mendeteksi salah saji material
Prosedur review merupakan proses yangterdapat dalam suatu asersi dan
memeriksa atau meninjau ulang hal ditentukan oleh efektivitas prosedur
atau pekerjaan untuk mengatasi audit dalam penerapannya oleh
terjadinya indikasi ketika staf auditor auditor.
telah menyelesaikan tugasnya, Dalam penelitian ini risiko
padahal tugas yang disyaratkan audit yang dimaksud adalah risiko
tersebut gagal dilakukan deteksi, karena sepertiyang telah
(Weningtyas et al; 2006). dinyatakan sebelumnya bahwa risiko
ini menyatakan suatu ketidakpastian

Jom FEKON Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2272


yang dihadapi auditor. Dimana keinginan untuk berhenti bekerja
kemungkinan bahan bukti yang telah (turnover intention) dengan
dikumpulkan oleh auditor tidak penerimaan penyimpangan perilaku
mampu untuk mendeteksi adanya dalam audit dengan kondisi adanya
salah saji meterial. lokus kendali eksternal dan komit-
Hasil penelitian Wibowo men pada organisasi. Hal ini
(2008) menunjukkan bukti empiris menunjukkan bahwa keinginan untuk
bahwa risiko audit secara signifikan berhenti bekerja dapat membuat
berpengaruh positif terhadap peng- seseorang menjadi kurang peduli
hentian prematur atas prosedur audit. terhadap apa yang ia lakukan di
Hal ini menunjukkan bahwa auditor dalam organisasinya, sehingga lebih
yang melakukan penghentian pre- dapat terlibat dalam penyimpangan
matur cenderung menilai risiko perilaku karena menurunnya keta-
deteksi yang besar terhadap prosedur kutakan akan kemungkinan jatuhnya
yang dihentikan. Ketika penetapan sanksi apabila perilaku tersebut
terhadap prosedur audit cenderung terdeteksi.
besar berarti auditor mengumpulkan Menurut Donelly, et al
bahan bukti audit yang tidak begitu (2003), keinginan untuk berhenti
luas, sehingga tidak dapat mende- bekerja mempunyai hubungan positif
teksi salah saji material. Agar bahan dengan tingkat penerimaan penyim-
bukti tersebut dapat mendeteksi pangan perilaku dalam audit, dimana
adanya salah saji material maka auditor dengan tingkat turnover
diperlukan jumlah bahan bukti yang intention yang tinggi lebih dapat
lebih banyak dan jumlah prosedur menerima penyimpangan perilaku
yang lebih banyak pula. Dengan dalam audit. Berdasarkan hasil
demikian, ketika risiko audit rendah, penelitian yang dilakukan oleh
maka auditor harus lebih banyak Irawati dan Mukhlasin (2005), serta
melakukan prosedur audit, sehingga Donelly, et al (2003), dapat
kemungkinan melakukan penghen- disimpulkan bahwa turnover
tian prematur atas prosedur audit intention mempengaruhi tindakan
akan semakin rendah (Weningtyas, penghentian prematur atas prosedur
et. al 2006). audit.
H2 : Risiko audit berpengaruh H3 : Turnover intention berpengaruh
terhadap penghentian prematur terhadap penghentian prematur
atas prosedur audit atas prosedur audit

Pengaruh Turnover Intention Pengaruh Prosedur review dan


terhadap Penghentian Prematur kontrol kualitas terhadap
Atas Prosedur Audit Penghentian Prematur Prosedur
Turnover Intention Audit
merupakan keinginan (kesadaran Dalam penelitiannya
atau kesengajaan) auditor untuk mengenai faktor-faktor yang
meninggalkan organisasi atau mempengaruhi terjadinya penghen-
mencari alternative pekerjaan ditem- tian prematur atas prosedur audit,
pat lain. Penelitian yang dilakukan Martini (2009) menemukan adanya
oleh Irawati dan Mukhlasin pengaruh kontrol kualitas terhadap
(2005:936) menunjukkan bahwa kecenderungan seorang auditor
terdapat hubungan positif antara dalam melakukan praktik penghen-

Jom FEKON Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2273


tian prematur atas prosedur audit. 3. Yang melakukan penghentian
Hasil penelitian tersebut mendukung prematur atas prosedur audit.
penelitian yang telah dilakukan oleh Responden dalam penelitian
Alderman dan Deitrick (1982), ini berjumlah 102 orang yang terdiri
Margheim dan Pany (1986), Malone dari auditor senior, auditor yunior
dan Roberts (1996), serta dan supervisor auditor yang bekerja
Weningtyas et al, (2006). Dalam di KAP kota Pekanbaru, Padang, dan
penelitiannya, Weningtyas et al Medan.
(2006) menemukan bahwa prosedur Prosedur pengumpulan data
review dan kontrol kualitas yang menggunakan pengumpulan data
dilakukan KAP berpengaruh secara primer, yaitu kuesioner. Kuesioner
signifikan terhadap penghentian yang telah terstruktur dibagi secara
prematur atas prosedur audit, dimana langsung kepada responden untuk
hubungan di antara keduanya bersifat diisi. Seluruh kuesioner terdiri dari
negatif. Artinya semakin efektif 102 buah akan dibagikan ke 34 KAP
penerapan prosedur review dan yang ada di kota Pekanbaru, Padang,
kontrol kualitas dalam suatu KAP, dan Medan..
maka semakin kecil kemungkinan Metode analisi data yang
auditor untuk melakukan digunakan dalam penelitian ini
penyimpangan dalam pelaksanaan diantaranya adalah analisis statistik
audit. deskriptif, uji asumsi klasik, dana
H4 : Prosedur review dan kontrol analisis regresi berganda dengan
kualitasberpengaruh terhadap menggunakan bantuaan SPSS versi
penghentian prematur atas 21.0 for windows.
prosedur audit
Defenisi Operasional dan
METODE PENELITIAN Pengukuran Variabel

Penelitian ini dilakukan pada Variabel Dependen


Kantor Akuntan Publik di Kota Variabel Dependen dalam
Pekanbaru, Padang, dan Medan. penelitian ini adalah penghentian
Adapun teknik pengambilan sampel prematur atas prosedur audit.
yang digunakan adalah purposive Variabel ini diukur menggunakan
sampling. Purposive sampling adalah instrumen yang digunakan oleh
tekhnik pengambilan sampel Raghunathan (1991) yang kemudian
berdasarkan penilaian peneliti bahwa dikembangkan oleh Heriningsih
dia adalah pihak yang paling baik (2002) yaitu dengan memodifikasi
dijadikan sampel penelitian. 10 item pertanyaan prosedur audit
Penentuan kriteria sampel yang telah disesuaikan dengan
didasarkan pada berdasarkan kriteria- kondisi di Indonesia, yang
kriteria tertentu : memungkinkan terjadi penghentian
1. Kantor Akuntan Publik yang secara prematur atas prosedur audit.
berdomisili di kota Pekanbaru, Indikator dalam penelitian ini adalah
Padang, dan Medan. pemahaman bisnis klien, pertim-
2. Auditor yang tergabung dalam bangan sistem pengendalian intern
KAP pada poin 1, yang memiliki klien, pertimbangan informasi asersi,
pengalaman kerja lebih dari 1 pertimbangan internal auditor klien,
tahun. prosedur analitis, konfirmasi,

Jom FEKON Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2274


penggunaan representasi manajemen, intention dalam penelitian ini dapat
penggunaan teknik audit berbantuan diukur melalui beberapa indikator
komputer (tabk), sampel audit, dan sebagai berikut: menyetujui tawaran
perhitungan fisik. bekerja di KAP lain, meninggalkan
organisasi (KAP) 2 tahun lagi,
Variabel Independen meninggalkan organisasi (KAP) 5
Penelitian menggunakan lima tahun lagi dan tetap berada dalam
variable independen yaitu : organisasi (KAP) sampai masa
a. Pengaruh Time Pressure pension.
Variable time pressure diukur d. Prosedur Review dan Kontrol
dengan menggunakan instrument Kualitas
yang dikembangkan oleh Heriningsih Pelaksanaan prosedur review
(2001) yang secara spesifik dan kontrol kualitas yang baik akan
mengukur terjadinya time pressure meningkat kemungkinan terdetek-
yang terdiri dari time budget sinya perilaku auditor yang
pressure dan time deadline pressure. menyimpang, seperti praktik
Time pressure dalam penelitian ini penghentian prematur atas prosedur
dapat diukur melalui beberapa audit. Kemudahan pendeteksian ini
indikator yaitu kurangnya anggaran akan membuat auditor berpikir 2 kali
waktu audit, mengaudit beberapa ketika akan melakukan tindakan
perusahaan pada periode yang yang menyimpang (Weningtyas et al,
bersamaan, melanggar anggaran 2006) yang terdiri dari 5 item
waktu audit yang telah direncanakan, pertanyaan.
penggunaan jam lembur saat
mengaudit dan waktu cadangan yang HASIL PENELITIAN DAN
disediakan untuk mengaudit hal-hal PEMBAHASAN
yang tidak terduga.
b. Risiko Audit Tingkat Pengembalian Kuisioner
PSA No. 5, 2001 menyatakan Hasil survei kuesioner yang
Risiko audit adalah risiko yang dilakukan dalam penelitian ini
terjadi dalam hal auditor tidak menunjukkan dari 102 kuesioner
memodifikasi pendapat sebagaimana yang disebarkan kepada 102
mestinya, atas suatu laporan respoden, didapat sebanyak 87
keuangan yang mengandung salah kuesioner yang memenuhi karak-
saji material. Risiko audit dalam teristik data penelitian.
penelitian ini dapat diukur melalui
beberapa indicator sebagai berikut: Hasil Statistik Deskriptif
tidak melakukan konfirmasi dengan Gambaran mengenai
pihak ketiga, tidak melakukan variabel-variabel penelitian yaitu
perhitungan fisik pada kas, investasi, penghentian prematur atas prosedur
persediaan,dan aktiva tetap, dan audit, time pressure, risiko audit,
mengurangi jumlah sampel audit. turnover intention, prosedur review
c. Turnover Intention dan kontrol kualitas disajikan dalam
Pengukuran variabel ini meng- tabel descriptive statistics yang
gunakan 4 item pertanyaan menunjukkan angka minimum,
berdasarkan instrumen yang maksimum, mean, dan standar
dikembangkan oleh Irawati dan deviasi yang dapat dilihat pada Tabel
Mukhlasin (2005). Turnover 1 berikut ini:

Jom FEKON Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2275


Tabel 1 seberapa besar tingkat keabsahan
Hasil Statistik Deskriptif sehingga dapat menghasilkan data
Std.
N Mean
Deviation yang memang benar-benar sesuai
Penghentian dengan kenyataan dan dapat
Prematur Atas 87 41.9885 4.07914
Prosedur Audit digunakan berkali-kali pada waktu
Time Pressure 87 21.2184 2.72979
Risiko Audit 87 11.7356 1.94972
yang berbeda. Berdasarkan hasil uji
Turnover
87 15.5747 2.34586
reliabiltias dapat dijustifikasi bahwa
Intention
Prosedur Review keseluruhan instrumen pernyataan
Dan Kontrol 87 21.5287 2.65820 yang digunakan untuk mengukur
Kualitas
Valid N (listwise) 87 variabel-variabel yang dianalisis
Sumber: Pengolahan Data SPSS 21, 2015 dalam penelitian ini dinyatakan
reliabel, hal ini terlihat dari nilai
Nilai rata-rata keempat cronbach alpha seluruh variabel
variabel tersebut lebih besar daripada
yang diteliti lebih besar dari 0.60.
nilai standar deviasinya sehingga
menunjukkan bahwa penyebaran
data sudah baik. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk
Hasil Uji Validitas Data mengetahui apakah variabel
Uji validitas data digunakan dependen, independen atau keduanya
untuk mengukur sah atau tidak suatu berdistribusi normal, mendekati
kuesioner. Di mana keseluruhan normal atau tidak. Model regresi
variabel penelitian terdiri dari 33 yang baik adalah memiliki distribusi
pernyataan yang harus dijawab oleh data normal atau mendekati normal.
responden. Uji signifikansi dilakukan
Pengujian normalitas dalam pene-
dengan membandingkan nilai rhitung
dengan r tabel untuk degree of litian ini menggunakan pendekatan
freedom (df) = n ± 2 dengan alpha P-P Plot data yang ditunjukkan
0,05, n adalah jumlah sampel menyebar di sekitar garis diagonal,
(Ghozali, 2013: 53). Dalam maka model regresi dapat dikatakan
penelitian ini df = n-2 (87-2) = 85, memenuhi asumsi normalitas
sehingga didapat rtabel untuk df (85) = (Santoso, 2004:34). Untuk lebih
0.211. jelasnya dapat dilihat pada gambar
Berdasarkan hasil uji grafik 2 di bawah ini:hasil uji
validitas di atas dapat dijustifikasi Normalitas data :
bahwa keseluruhan instrumen
pernyataan yang digunakan untuk
Gambar 1
mengukur variabel-variabel yang
Hasil Uji Normalitas
dianalisis dalam penelitian ini
dinyatakan valid, hal ini terlihat dari
nilai rhitung seluruh indikator variabel
lebih besar dari rtabel n 85 .
0.211.

Hasil Uji Reliabilitas Data


Uji reliabilitas dilakukan
dengan maksud untuk mengetahui Sumber : Pengolahan Data SPSS

Jom FEKON Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2276


Pada grafik normal P-P Plot Hasil Uji Heterokedastisitas Data
terlihat titik-titik menyebar di sekitar Hasil heteroskedastisitas
garis diagonal, serta penyebarannya dilakukan untuk menguji apakah
mengikuti arah garis diagonal. Kedua dalam model regresi terjadi
grafik ini menunjukkan bahwa model ketidaksamaan varian dari satu
pengamatan ke pengamatan yang
regresi layak dipakai karena asumsi
lain atau untuk melihat penyebaran
normalitas terpenuhi (Ghozali data. Jika variance dari residual satu
2013:163). pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homokedastisitas
Hasil Uji Multikolinieritas Data dan jika berbeda disebut
Uji multikolinieritas bertu- heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).
juan untuk menguji apakah regresi Model regresi yang baik adalah tidak
ditemukan adanya antar variabel terdapat heteroskedastisitas.
bebas atau independen. Dalam Pengujian heteroskedastisitas dalam
pengertian sederhana setiap variabel penelitian ini menggunakan uji
bebas menjadi variabel terikat dan glejser. Uji glejser dilakukan
dengan cara meregresikan antara
diregresi terhadap variabel bebas
variabel independen dengan absolut
lainnya. Suatu variabel dikatakan residual lebih dari 0.05 maka tidak
terbebas dari penyimpangan multiko- terjadi heteroskedastisitas (Fajriasari,
linieritas, apabila nilai tolerance 2013).
diantara 0.1-1.0, dan nilai VIF
diantara 1.0-10. Hasil uji multiko- Tabel 3
linieritas dalam penelitian ini ditun- Hasil Uji Heterokedastisitas
jukkan pada Tabel berikut ini: Model T Sig.
(Constant) 0.186 0.853
Tabel 2 Time Pressure (X1) -0.766 0.446
Hasil Uji Multikolinieritas Data
Risiko Audit (X2) 1.116 0.268
Model Tolerance VIF
Turnover Intention (X3) 0.207 0.836
Time Pressure (X1) 0.710 1.409 Prosedur Review Dan
0.619 0.537
Kontrol Kualitas (X4)
Risiko Audit (X2) 0.688 1.454 Sumber: Pengolahan Data SPSS 21
Turnover Intention
0.667 1.500
(X3) Hasil Analisi Regresi Berganda
Prosedur Review
dan Kontrol Kuaitas
0.678 1.474 Metode analisis data yang
Sumber: Pengolahan Data SPSS 21 digunakan pada penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda
Tabel di atas menunjukkan (Multiple Regression Analysis).
bahwa keseluruhan nilai tolerance Analisis regresi linier berganda
yang dihasilkan dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis
berada diantara 0.1-1.0, dan nilai pengaruh lebih dari satu variabel
VIF diantara 1.0-10. Dengan
independen terhadap variabel
demikian dapat dijustifikasi bahwa
dependen. Berikut ini adalah hasil uji
keseluruhan variabel bebas yang
digunakan dalam penelitian terbebas regresi yang didapat :
dari asumsi multikolinieritas.

Jom FEKON Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2277


Tabel 4 signifikansi 5 % dengan persamaan
Hasil Uji Regresi sebagai berikut:
Standardi
Unstandardi
zed
ttabel = n ± k ± 1: alpha/ 2
zed
Coefficie
Coefficients
Model nts = 87 ± 5 ±1: 0.05/ 2
Std.
B Erro Beta = 82 : 0,025
5,0
r
2,67
= 1.998
Constant
02 0 keterangan: n: jumlah
0.9 0.09
Time Pressure (X1)
40 9
0.629 k:jumlah variabel bebas
Risiko Audit (X2)
0.5
34
0.14
1
0.255 1: konstan
Turnover Intention (X3)
0.3 0.11
0.188
Hasil pengujian hipotesis secara
27 9
Prosedur Review Dan 0.2 0.10 pasrial (t) dapat dilihat pada table:
0.172
Kontrol Kualitas (X4) 64 4
Sumber: Data pengelohan SPSS 21
Tabel 5
Berdasarkan Tabel 4 yang Hasil Uji Statistik t
Variabel Bebas t Tabel t Hitung Sig.
didapat dari hasil analisis Time Pressure (X1) 1.998 9.511 0.000
menggunakan SPSS versi 21, maka Risiko Audit (X2) 1.998 3.799 0.000
didapat persamaan regresi linear Turnover Intention
1.998 2.759 0.007
(X3)
bergandanya adalah sebagai berikut: Prosedur review
dan kontrol kualitas 1.998 2.593 0.013
(X4)
< . 1 X1 2 X2 3X3
Sumber: Data pengelohan SPSS 21
4X4+e

Time Pressure Berpengaruh


Y = 0,756+ 0,321X1 + 0,197X2 + Terhadap Kinerja Pengelola
0.305X3+ e Keuangan.
Keterangan: Hasil uji hipotesis 1 dapat
X1 = Time Pressure dilihat pada tabel 5 dapat dilihat
X2 = Risiko audit bahwa > yaitu 9.511 >
X3 = Turnover Intention
1.998 dan sig.t (0,000) < 0,05 dengan
X4 = Prosedur Review
demikian dan
X5 = Kontrol Kualitas
diterima. Dari hasil pengujian
tersebut, maka dapat disimpulkan
Hasil Pengujian Hipotesis Dan bahwa time pressure berpengaruh
Pembahasan terhadap penghentian prematur atas
Uji t bertujuan untuk menguji
prosedur audit.
seberapa jauh pengaruh satu variabel
Adanya time pressure yang
independen secara individual dalam
diberikan oleh kantor akuntan publik
menerangkan variabel dependen.
kepada auditornya bertujuan untuk
Untuk dapat mengetahui apakah ada
mengurangi biaya audit. Semakin
pengaruh yang signifikan dari
cepat waktu pengerjaan audit, maka
masing-masing variabel independen,
biaya pelaksanaan audit akan
maka dibandingkan antara nilai thitung
semakin kecil. Keberadaan time
dengan ttabel serta membandingkan
pressure ini memaksa auditor untuk
nilai signifikan t dengan level of
menyelesaikan tugas secepatnya/
significant . 1LODL GDUL level of
sesuai dengan anggaran waktu yang
significant yang digunakan dalam
telah ditetapkan (Sososutikno, 2003).
penelitian ini adalah 5 persen (0.05).
Hasil ini konsisten dengan penelitian
Maka diketahui nilai ttabel pada taraf
yang dilakukan oleh Weningtyas,

Jom FEKON Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2278


dkk. (2006), dimana bahwa time penelitian sebelumnya yang
pressure berpengaruh signifikan dilakukan oleh Donelly, et al (2003).
terhadap penghentian prematur atas Menurut Donelly, et al (2003),
prosedur audit. Hubungan antara keinginan untuk berhenti bekerja
time pressure dan penghentian mempunyai hubungan positif dengan
prematur atas prosedur audit bersifat tingkat penerimaan Berdasarkan
positif. hasil penelitian yang dilakukan oleh
Irawati dan Mukhlasin (2005),
Risiko Audit Berpengaruh mempengaruhi tindakan penghentian
Terhadap Kinerja Pengelola prematur atas prosedur audit. serta
Keuangan. Donelly, et al (2003), dapat
Hasil uji hipotesis 2 dapat disimpulkan bahwa turnover
dilihat pada tabel 5 dapat dilihat intention intention yang tinggi lebih
bahwa > yaitu 3.799 > dapat menerima penyimpangan
1.998 dan sig.t (0,000) < 0,05 dengan perilaku dalam audit. penyimpangan
demikian dan H2 perilaku dalam audit, dimana auditor
diterima. Dari hasil pengujian dengan tingkat turnover.
tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa risiko audit berpengaruh Prosedur Review dan Kontrol
terhadap penghentian prematur atas Kualitas Berpengaruh Terhadap
prosedur audit. Kinerja Pengelola Keuangan.
Hasil penelitian ini konsisten Hasil uji hipotesis 4 dapat
dengan penelitian yang dilakukan dilihat pada tabel 5 dapat dilihat
oleh signifikan berpengaruh positif bahwa > yaitu 2.593 >
terhadap penghentian prematur atas
1.998 dan sig.t (0,013) < 0,05 dengan
prosedur audit. Dengan demikian,
ketika risiko audit rendah, maka demikian dan H4
auditor harus lebih banyak diterima. Dari hasil pengujian
melakukan prosedur audit, sehingga tersebut, maka dapat disimpulkan
kemungkinan melakukan bahwa prosedur review dan kontrol
penghentian prematur atas prosedur kualitas berpengaruh terhadap
audit akan semakin rendah penghentian prematur atas prosedur
(Weningtyas, et. al 2006).
audit.
Turnover Intention Berpengaruh Dalam penelitiannya engenai
Terhadap Kinerja Pengelola faktor-faktor yang mempengaruhi
Keuangan. terjadinya penghentian prematur atas
Hasil uji hipotesis 3 dapat prosedur audit, Martini (2009)
dilihat pada tabel 5 dapat dilihat menemukan melakukan praktik
bahwa > yaitu 2.759 > penghentian prematur atas prosedur
audit. Hasil penelitian adanya
1.998 dan sig.t (0,007) < 0,05 dengan
pengaruh kontrol kualitas terhadap
demikian dan H3
kecenderungan seorang auditor
diterima. Dari hasil pengujian
dalam (2006). Weningtyas et al
tersebut, maka dapat disimpulkan
(2006) menemukan bahwa prosedur
bahwa turnover intention
review dan kontrol Margheim dan
berpengaruh terhadap penghentian
Pany (1986), Malone dan Roberts
prematur atas prosedur audit. Hasil
(1996), serta Weningtyas et al,
penelitian ini konsisten dengan
Jom FEKON Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2279
mendukung penelitian yang telah time pressure berperngaruh terhadap
dilakukan oleh Alderman dan penghentian prematur atas prosedur
Deitrick (1982), prematur atas audit. Hasil penelitian yang
prosedur audit. Kualitas yang mendukung penelitian ini yaitu
dilakukan KAP berpengaruh secara Weningtyas, dkk. (2006)
signifikan terhadap penghentian menemukan bahwa time pressure
berpengaruh signifikan terhadap
Hasil Uji Koefisien Determinasi penghentian prematur atas prosedur
(R2) audit.
Koefisien determinasi (R2) 2. Hasil pengujian hipotesis
pada intinya mengukur seberapa kedua menunjukan bahwa variable
besar kemampuan variabel-variabel risiko audit berperngaruh terhadap
independen dalam menerangkan penghentian prematur atas prosedur
variasi variabel dependen. Berikut audit. Dan didukung oleh penelitian
hasil uji koefisien determinasi dalam yang dilakukan Wibowo (2008)
penelitian ini : menunjukkan bukti empiris bahwa
risiko audit secara signifikan
Tabel 6 berpengaruh positif terhadap
Hasil Uji Koefisien Determinasi penghentian prematur atas prosedur
Adjusted R
Model R R Square
Square
audit
1 .863a .745 .733 3. Hasil pengujian hipotesis
Sumber : Pengolahan Data SPSS 21 ketiga menunjukan bahwa variable
turnover intention berperngaruh
Berdasarkan tabel diatas, terhadap penghentian prematur atas
diketahui nilai Adjusted R Square prosedur audit. Ini di dukung dengan
sebesar 0.745. Artinya adalah bahwa penelitian yang dilakukan oleh
sumbangan pengaruh variabel Irawati dan Mukhlasin (2005), serta
independen terhadap variabel Donelly, et al (2003), menemukan
dependen adalah sebesar 74.5%. bahwa turnover intention
Sedangkan sisanya 25.5.% berpengaruh terhadap penghentian
dipengaruhi oleh variabel lain yang prematur atas prosedur audit.
tidak dimasukkan dalam model 4. Hasil pengujian hipotesis
regresi ini. keempat menunjukan bahwa variable
prosedur review dan kontrol kualitas
SIMPULAN DAN SARAN berperngaruh terhadap penghentian
prematur atas prosedur audit. Dan
Simpulan didukung oleh penelitian yang
Penelitian ini bertujuan untuk dilakukan oleh Weningtyas et al
menguji variable time pressure, (2006) menemukan bahwa prosedur
risiko audit, turnover intention, review dan kontrol kualitas
prosedur review dan kontrol kualitas berpengaruh secara signifikan
terhadap penghentian prematur atas terhadap penghentian prematur atas
prosedur audit pada KAP yang prosedur audit.
berada di Pekanbaru, Padang dan
Medan. Dari hasil peneitian dapat Saran
diambil kesimpulan sebagai berikut: Adapun saran dalam
1. Hasil pengujian hipotesis penelitian ini adalah :
pertama menunjukan bahwa variable
Jom FEKON Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2280
1. Bagi Kantor Akuntan Publik Harini, Dwi, Agus, Wahyudin Dan
perlu melaksanakan prosedur review Indah Annissyukurlillah.
yang tersusun dengan baik, 2010. Penerimaan Auditor
meningkatkan kontrol kualitas secara Atas Dysfunctional Audit
terus menerus sehingga Behavior: Sebuah Pendekatan
kemungkinan terjadinya penghentian Karakteristik Personal
prematur prosedur audit yang Auditor. Symposium
dilakukan oleh auditornya dapat Nasional Akuntansi Xiii
terdeteksi dan ditanggulangi serta
diharapkan penyebaran kuesioner Herningsih, Sucahyo. 2002.
merata ke semua jenjang/level Penghentian Prematur Atas
auditor yang bekerja. Prosedur Audit : Sebuah
2. Menggunakan responden yang Studi Empiris Pada Kantor
lebih bervariatif dan memperluas Akuntan Publik. Vol.5 No.2.
cakupan sampel serta populasi yang Wahana.
digunakan.
Inapty, Biana Adha., 2007. Pengaruh
3. Peneliti harus lebih dapat
Konflik Biaya Dengan
menjelaskan maksud isi kuesioner
Kualitas Audit Terdapat
agar pengisian kuesioner oleh
Dysfunctional Behavior:
responden dapat sesuai dengan yang
Studi Empiris Pada Kantor
diharapkan.
Akuntan Publik Di Indonesia.
4. Penelitian selanjutnya dapat
Tesis. Program Pascasarjana
dilakukan dengan menggunakan
Universitas Diponegoro
variabel lain yang dapat
mempengaruhi Irawati, Yuke Dan Thio Anastasia
terjadinyapenghentian prematur Petronila Mukhlasin. 2005.
prosedur audit. Misalnya dengan Hubungan Karakteristik
menambah pengujian faktor-faktor Personal Auditor Terhadap
dari segi internal karakteristik Tingkat Penerimaan
auditor dan segi ekternal Penyimpangan Perilaku
karakteristik auditor lainnya yang Dalam Audit.
kemungkinan dapat menyebabkan
terjadinya penghentian prematur atas Kaplan, Steven E. 1995. An
prosedur audit. Examination Of Auditors
Reporting Intentions Upon
DAFTAR PUSTAKA Discovery Of Procedures
Prematurely Sign-Off.
Donnely, David P., Jeffrey J. Q, And Auditing: A Journal Of
David. 2003. Auditor Practice And Theory Vol.14
Acceptance Of Dysfunctional No.2 Pp: 90-104.
Audit Behavior : An
Explanatory Model Using Lestari, Ayu Puji. 2010. Faktor-
$XGLWRUV¶ 3HUVRQDO Faktor Yang Mempengaruhi
Characteristics. Journal Of Perilaku Auditor Dalam
Behavioral Research In Penghentian Prematur
Accounting. Vol. 15. Prosedur Audit. Skripsi.
Universitas Diponegoro
Semarang.

Jom FEKON Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2281


Liantih, Rahmah. 2010. Analisis Underreporting And
Faktor-Faktor Yang Premature Sign Off In Public
Mempengaruhi Penghentian Acconting. Managerial
Prematur Atas Prosedur Auditing Journal, 18 (6/7).
Audit. Skripsi .Universitas
Islam Negeri Syarif Sososutiksno, Christina. 2005.
Hidayatullah. Jakarta. Relation Of Time Budget
Pressure By Dyfunctional
Malone, Charles F. And Robin W.
Behaviour And Its Influence
Roberts. 1996. Factor
Associated With The To Audit Quality. Vol. 7 No.
Incidence Of Reduced Audit Jurnal Bisnis Dan Akuntansi
Quality Behaviors. Auditing:
A Journal Of Practice And Weningtyas, Suryanita, Doddy
Theory Vol.15 No.2 Pp: 49- Setiawan Dan Hanung
64. Triatmoko. 2006.
Penghentian Prematur Atas
Mindarti, Ceacillia Dan Ellen Puspita Prosedur Audit. Simposium
Sari. 2014. Pengaruh Nasional Akuntansi Ix
Karakteristik Individu Padang
Terhadadap Kinerja Auditor
(Studi Empiris Auditor Di Wahyudi. 2011. Analisis
Kantor Akuntan Di Dyfunctional Audit Behavior:
Indonesia. Jurnal Ekonomi Sebuah Pendekatan,
Dan Bisnis Unisbank Karakteristik Personal
Semarang Auditor. Skripsi . Universitas
Negeri Semarang
Nisa, Vida Fikratun. 2013. Analisis
Faktor Eksternal Dan Internal (Kompas.Com., 18 Mei 2010).
Yang Mempengaruhi
Penghentian Prematur
Prosedur Audit. Jurnal
Universitas Diponegoro
Semarang.
Raghunatan, Bhanu. 1991.
Premature Sign-Off Audit
Procedures: An Analysis.
Accounting Horizons.
Setiawan, Ivan Aries Dan Imam
Ghozali. 2006. Akuntansi
Keprilakuan : Konsep Dan
Kajian Empiris Perilaku
Akuntansi. Badan Penerbit
Universitas Dipenogoro
Semarang.
Shapeero Mike, Hian Chye Koh,
Larry N.Killough. 2003.
Jom FEKON Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2282

You might also like