You are on page 1of 155
KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 894/MENKES/SKB/VIII/2001 NOMOR 35 TAHUN 2001 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL NUTRISIONIS DAN ANGKA KREDITNYA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA KEPUTUSAN BERSAMA, MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, NOMOR : 894/MENKES/SKB/VII1/2001 NOMOR :35 TAHUN 2001 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL. NUTRISIONIS DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, Menimbang —: a. bahwa dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 23/KEP/M.PAN/4/2001 telah ditetapkan Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka kreditnya; b. bahwa untuk kelancaran dan tertib administrasi dalam pelaksanaan keputusan tersebut, dipandang perlu menetapkan Keputusan Bersama Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka kreditnya Mengingat —: 1, Undang- undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang- undang Nomor 43 Tahun 1999; 1 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); Undang-undang Nomor 22 Tahun 2000 tentang Pemerintahan Daeral (Lembaran Negara Nomor 60 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri: Peraturan Pemerintah Nomor7 Tahun 1977 tentang Peraturan. Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana tetah beberapa kali di ubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2001; Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan. Fungsionai Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan; Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi seba Daerah Otonom (Lembaran Negara Nomor 54 Tahun 2000, Tambahfn Lembaran Negara Nomor 3952); Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatin, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil; . Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; . Keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 2001; . Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor,62 Tahun 2001; 14. Keputusan Presiden Nomor 178 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tugas Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 2001; MEMUTUSKAN Menetapkan: KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL, NUTRISIONIS DAN ANGKA KREDITNYA BAB fF KETENTUAN UMUM. . Pasal | Dalam Keputusan Bersama ini yang dimaksud dengan ; 1. Nutrisionis, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik Tim penilai angka kredit, adatali Tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Nutrisionis. 3. Angka kredit, adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nitai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Nutrisionis dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatan. 4, Pejabat yang berwenang mengangkat, membebaskan sementara dan memberhentikan dalam dan dari jabatan Nutrisionis adalah pimpinan instansi masing-masing atau pejabat Jain yang ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5, Pemberhentian, adalah pemberhentian dari jabatan Nutrisionis, bukan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil. 6. Pimpinan Unit Kerja, adalah pejabat yang diberi wgas, tanggung jawab, wewenang, dan hak oleh pejabat yang berwenang untuk memimpin suatu unit kerja sebagai bagian dari organisasi yang ada. z 7. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat, adalah Menteri, Jaksa Agung, Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, Sekretaris Militer, Sekretaris Presiden, Sekretaris Wakil Presiden, Kepala Kepolisian Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi / Tinggi Negara Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi, adalah Gudernur 9. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kablipaten/Kota, adalah BupatiWalikota. et BABIL USUL DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT 1 kredit Nutrisionis disampaikan setelah menurut perhitungan kredit yang disyaratkan yntuk telah dapat dipenuhi, dan dibuat kenaikan jabat menurut contoh forme a, Untuk Nutrisionis Terampil sebagaimana tersebut pada Lampiran 1; b. Untuk Nutrisionis Abli sebagaimana tersebut pada Lampiran TT; 7 (2) Setiap usul penetapan angka kredit Nutrisionis dilampiri dengan : Surat pernyataan melakukan kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetk, dan bukti fisiknya, dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran 1; b. Surat pemyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi dan bukti fisiknya, dibuat_menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran IV; c. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik dan bukti fisiknya, dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran V; 4. Salinan atau fotokopi ijazah/Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan dan atau keterangan/penghargaan yang pernah diterima yang disahkan oleh pejabat yang: berwenang mengesahkan, apabila ada. (3) Usul penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat, dilakukan selambat- lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat sebagai berikut + _ (L 3) (4) a. Untuk kenaikan pangkat periode Januari, angka kredit ditetapkan selambat-lambatnya pada bulan Oktober tahun sebelumnya Untuk Kenaikan pangkat periode April, angka kredit ditetapkan selambat- lambatnya pada bulan Januari tahun yang bersangkutan. c. Untuk kenaikan pangkat periode Juli, angka kredit ditetapkan selambat- lambatnya pada bulan April tahun yang bersangkstan, d. Untuk kenaikan pangkat periode Oktober, angka kredit ditetapkan selambat- fambatnya pada bulan Juli tahun yang bersangkut: c Pasal 3 Setiap usul penetapan angka kredit bagi Nutrisionis harus dinilai secara seksama oleh Tim Penitai, dengan berpedoman pada Lampiran I dan Lampiran Il Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 23/KEP/M.PAN/ 4/ 2001 Hasil penilaian Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh pejubut yang berwenang menetapkan angka kredit dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran VI, dengan ketentuan a. Asli penetapan angka kredit (PAK) disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau Kepala Kantor Regional BN yang bersangkutan. ‘Tembusan disampaikan antara lain kepada : 1), Nutrisionis yang bersangkutan; 2). Pimpinan Unit Kerja Nutrisionis yang bersangkutan; 3). Sekretaris Tim Penilai Nutrisionis yang bersangkutan; 4). Pejabat.yang berwenang menetapkan angka kredit. s Apabila pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit berhalangan sehingga tidak dapat menetapkan angka kredit sampai batas waktu yang telah ditetapkan dalam Pasal 2 ayat (3), maka pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit tersebut dapat mendelegasikan kepada pejabat lain satu tingkat lebih rendah sebagaimana ditentukan dalam Pasal 14 ayat (1) Keputusan Menteri Negara Nomor 23/KEP/M.PAN/4/2001. 9° Spesimen tanda tangan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 23/KEP/M.PAN/4/2001, disampaikan kepada Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan. 5 (5) Apabila terdapat pergantian pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, maka spesimen tanda tangan pejabat baru dimaksud disampaikan kepada Kepala - BKN atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan BAB Ill TIM PENILAL Pasal 4 i (1) Syarat pengangkatan untuk menjadi anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai fastansi, Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/ Kota sebagai berikut : a. Sekurang-kurangnya menduduki jabatan/pangkat setingkat dengan jabatan/ pangkat Nutrisionis yang dinilai; b. Mempunyai kompetensi untuk menilai prestasi kerja Nutrisionis; dan c. Dapat aktif metakukan penilaian (2) Masa jabatan Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota adalah 3 (tiga) tahun. (3) Jumlah Anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Provinsi_ dan Tim Penilai Kabupaten/Kota yang beras: Nutrisionis pada dasarnya harus lebih banyak dari pada anggota Tim Pe yang berasal dari Pejabat lain diluar Nutrisionis. a Pasal 5 7 (1) Tugas Pokok Tim Penilai Pusat adalah : a. Membantu Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat dalam menetapkan angka kredit Nutrisionis Madya yang berada dilingkungan dan instansi lainnya baik Pusat maupun Daerah, . Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat yang berhubungan dengan penetapan angka kredit bagi Nutrisionis Madya yang berada di lingkungan Instansi lainnya baik Pusat dan Daerah. (2) Tugas pokok Tim Penilai Direktorat, adalah : a. Membantu Direktur Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat dalam menetapkan angka kredit Nutrisionis Pelaksana sampai s dengan Nutsisionis Penyelia dan Nuttisionis Pertama serta Nutrisionis Muda yang bekerja pada institusi pelayanan gizi, makanan dan dietetik tingkat pusat di fingkungan Departemen Kesehatan Rl; b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Gizi Masya rakat Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat yang berhubungan dengan penetapan angke kredit bagi Nutrisionis sebagaimana dimaksud huruf a, (3) Tugas pokok Tim Penilai Instansi adalah a, Membantu Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan (serendah- rendahnya eselon I) atau pejabat lain yang ditunjuk dalam menetapkan angka kredit Nutrisionis Pelaksana sampai dengan Nutrisionis Penyelia dan Nutrisionis Pertama serta Nutrisionis Muda yang bekerja pada institu pelayanan gizi, makanan dan dietetik yang berada di luar Departemen Kesehatan R.l; b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk yang berhubungan dengan penetapan angka kredit bagi Nutrisionis sebagaimana dimaksud huruf a (4) Tugas pokok Tim Penilai Provinsi, adalah : a, Membantu Kepata Dinas Kesehatan Provinsi dalam menetapkan angka Kredit Nuvisionis Pelaksana’sampai dengan Nuteisionis Penyelia dan Nutri nis Pertama serta Nutrisionis Muda yang bekerjn pada institusi pelayanan ‘anan dan dietetik di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsiz nakan tigas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Ke- sehatan Provinsi yang bethubungan dengan penetapan angka kredit bagi Nutrisionis sebagaimana dimaksud huruf a. (5) Tugas pokok Tim Penilai Kabupaten /Kota, adalah : a. s Membantu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bersangkutan dalam menetapkan angka kredit Nutrisionis Pelaksana’ sampai dengan Nutrisionis Penyelia dan Nutrisionis Pertama serta Nutrisionis Muda yang bekerja pada institusi pelayanan gizi, makanan dan dietetik di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; . Melaksanakan tugas-tugas Jain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kese- hatan Kabupaten/Kota yang bersangkutan yang berhubungan dengan pene tapan angka kredit bagi Nutrisionis sebagaimana dimaksud huruf a. (6) Dalam hal komposisi anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota yang berasal dari Nutrisionis tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud datam pasal 4 ayat (3), maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari pejabat lain yang mempunyai kompetensi/pengalaman di bidang Nutrisionis. (7) Dalam hal Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk karena belum ada yang memenuhi persyaratan Anggota Tim Penilai, maka penilaian dan penetapan angka kredit dapat dimintakan kepada Tim Penilai Direktoga/Tim Penilai Pusat demikian pula apabila ‘Tim Penilai Provinsi belum dapat dibentuk dapat dimintakan penilaian dan penetapan angka kredit kepada Tim Penilai Direktoray/Tim Penilai Pusat. (8) Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota yang berhalangan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan atau pensiun, maka ketua Tim Penilai dapat mengusulkan penggantian Tim Penilai kepada Pejabat yang berwenang menetapkan Tim Penilai. (9) Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai yang turut dinilai, ketua Tim Penilai dapat mengetngkat pengganti anggota Tim Penilai yang bersangkutan, (10) Tata kerja dan tata cara penilaian Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Instansi, TimPenilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Koca ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Pasal 6 (1) Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya, dibentuk Sekretariat Tim Penilai yang dipimpin oleh seorang Sekretaris. (2) Sekretaris Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), secara fungsional dijabat oleh pejabat di bidang kepegawaian. (3) Sekretariat Tim Penilai dibentuk dan ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang sebagaimana ditentukan dalam Pasal 15 ayat (2) Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 23/KEP/M.PAN/ 4/2001. a B cl @B) ) Pasal 7 Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, dapat membentuk Tim Penilai Teknis yang anggotanya terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil atau bukan Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai kemampuan teknis yang diperlukan Tugas pokok Tim Penilai ‘Teknis adalah memberikan saran dan pendapat kepada Ketua Tim Penilai dalam hal memberikan pesitaian kegiatan yang bersifat khusus atau keahlian tertentu, Tim Penilai Teknis menerima tugas dari dan bertanggung jawab kepada Ketua Tim Penilai BAB IV KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT Pasal 8 Penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), digunakan sebagai dasar untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan Gan kenaikan pangkat sésuiai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (19, setiap kali dapat dipertimbangkan apabils a. Sekurang-kurangnya telah | (satu) tahun dalam jabatan terakhir; b. Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi; dan c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam:ayat (1), setiap kali dapat dipertimbangkan apabila : a, Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir; b. Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; dan c. Setiap unsur penilaian prestasi_ kerja sekurang-kurangnya bernilai baik * dalam 2 (dua) tahun terakhir, 4) (5) © 7 & 10 Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat yang menduduki jabatan Nurisionis Madya pangkat Pembina Tingkat 1, golongan ruang IV/b untuk menjadi Pembina Utama Muda golon gan ruang IV/c ditetapkan dengan Keputusan Presiden setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara. Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Pusat yang menduduki jabatan : a. Nutrisionis Pelaksana pangkat Pengatur, golongan ruang l/c untuk menjadi Pengatue Ti golongan ruang Id sampai_ dengan Nutrisionis Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang IlW/d, dan b. Nutrisionis Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang IIV/a untuk menjadi Penata Muda TingkatT golongan ruang Ill/b sampai dengan Nutrisionis Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b., ditetapkan oleh pejabat pembina kepegawaian Pusat yang bersangkutan setelah men dapat pertimbangan teknis Kepala BKN Penetapan kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud ayat (5) dapat didelegasikan atau dikuasakan kepada pejabat fain di lingkungannya sepanjang untuk kenaikan pangkat: a. Nutrisionis Pe Pengatur Ting He menjadi dengan Nuirisionis Penyelia longan rang IIc; dian b. Nutrisionis Pertama pangkat Penata Muda Penata Muda Tingkat | golongan ruang H/o Muda pangkat Penata Tingkat I golongan rus ngkat Pegawai Negeri Sipil Daerah yang meriduduki jabatan : Pel cing Ie menjadi ur Tingkat 1, golongan ruang II/d sampai dengan Nutrisionis Penyelia ¢ Penata Tingkat I gotongan ruang ILi/d; dan Nutrisionis Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang [ll/a_untuk menjadi Penata Muda Tingkat I golongan ruang Ill/b sampai dengan Nutri sionis Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c ditetap kan oleh pejabat pembina Kepegawaian Daerah setelah mendapat pertimbang- an teknis Kepala Kantor Regional BKN. Kenaikan pan z g co Penetapan kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud ayat(7) dapat didelegasikan atau dikuasakan kepada pejabat lain di lingkunganaya sepanjang untuk kenaikan pangkat : a. Nutrisionis Pelaksana pangkat Pengatur, golongan ruang I/e menjadi Pengatur Tingkat I, golongan ruang [1/d sampai dengan Nutcisionis Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang IIV/d, dan b. Nutrisionis Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang Illa menjadi Penata Muda Tingkat 1 golongan ruang III/b sampai dengan Nutrisionis Muda pangkat Penata Tingkat! golongan ruang I11/d, Pasal 9 (1) Nutrisionis yang menduduki pangkat Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d ke bawah yang memperoleh ijazah Sarjana/Diploma IV, dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya sebagai penyesuaian ijazah, dengan kelentuan : a. Pendidikan/ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar yang diperoleh sesuai dengan jabatan Nutrisionis; . Sekurang-kurangnya telah I (satu) tahun dalam pangkat terakhie; Setiap unsur penilaian prestasi kerja. sekurang- kurangnya bernilai_baik dalam 1 (satu) tahun (erakhir; dan 4d. Memenubi jumlah angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk pangkat Penata Muda, golongan ruang HI/a. s (2). Nutiisionis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat dipertimbangkan untuk diangkat dalam jabatan Nuttisionis Abli. Pasal 10 Nutrisionis yang memiliki angka Kredit melebihi angka kredit_ yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya BAB V : PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN Pasal II Pengangkatan, pembebasan sementara dan pemberhentian dalam dan dari jabatan Nutrisionis, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesivai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan ketentuan sebagai berikut 1 a 8 a Pengangkatan pertama kali dan pengangkatan kembali dalam jabatan Nutrisionis ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Jampiran VII; Pembebasan sementara dari jabatan Nurisionis ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada lampiran VIEL Pasal 12 Untuk menjamin tingkat kinerja Nutrisionis dalain mencapai angka kredit untuk, kenaikan jabatan/pangkat, maka dalam pengangkatan Nutrisionis harus memperhitungkan keseimbangan antara rasio beban kerja dengan jumlah Nutrisionis sesuai dengan jenjang jabatan. : Di samping harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pengangkatan Nutrisionis dapat dilakukan apabila formasi jabatannya telah ditetapkan oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pasal 13 Nuttisionis dibebaskan sementara dari jabatannyit apabila Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangka tidala dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi bagi : 1) Nutrisionis Pelaksana pangkat Pengatur, golongan raang [l/c sampai dengan Nutrisionis Penyelia pangkat Penata golongan ruang II/c: 2) Nutrisionis Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang Ill/a sampai dengan Nutrisionis Madya pangkat Pembina Tingkat | golongan ruang IVib; b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhic tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang- kurangnya : 1) 10 (sepuluh) bagi Nutrisionis Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang IIl/d; 2) 20(dua puluh) bagi Nutrisionis Madya pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c; c. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980; d, Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Pera turan Pemerintah Nomor 4 tahun 1966, atau e. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Nutrisionis; Cati diluar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterus nya; atau g. Tugas belajar lebih dari 6{enam) bulan. 3 Nutrisionis yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c, selama menjalani masa hukuman disiplin tetap melaksanakan tugas pokoknya, tetapi kegiatan tersebut tidak diberi angka kredit 6) Nutrisionis yang dibebaskan sementara karena tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, selama pembebasan sementara dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya secara pilihan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, apabila : fa. Sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir; dan b. setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir, Pasal 14 Nutrisionis diberhentikan dari jabatannya apabila : 1. dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali jenis hukuman disiptin berat berupa penurunan pangkat; 2. dalam jangka waktu 1 (satu) fihun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a, tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 3, dalam jangka waktu J (satu) tahun’sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b, tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan, BAB VI . PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN Pasal 15 (1) Nutrisionis yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang dapat diangkat kembali dalam jabatannya, apabila masa berlakunya hukuman disiptin tersebut telah berakhir. 13 (2) Nutrisionis yang dibebaskan sementara karena diberhentikan sementara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 1966, dapat diangkat kembali dalam jabatan Nutrisionis, apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan. : (3) Nutrisionis yang ditugaskan diluar jabatan Nutrisionis dapat diangkat kembali dalam jabatannya, apabila telah selesai melaksanakan tugas jabatan Nutrisionis. | (4) Nutrisionis yang dibebaskan sementara Karena cuti diluar tanggungan negara dan telah diangkat kembali pada instansi semula, dapat diangkat kembali dalam jabatan Nutrisionis. (5) Nutrisionis yang telah selesai tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, dapat di angkat kembali dalam jabatan Nutrisionis. Pasal 16 Pengangkatan kembali dalam jabatan Nuttisionis sebagaimana tersebut dalam Pasal 15, ditetapkan berdasarkan angka kredit terakhir yang dimitiki BABVIL PENYESUATAN DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT Pasal 17 (1) Pegawai Negeri Sipil yang telah melaksanakan tugas/kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik berdasarkan keputusan/surat pernyataan melakukan tugas dari pejabat yang berwenang dan pada saat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 23/KEP/M.PAN/4/2001 ditetapkan masih melaksanakan tugas/kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik dapat diangkat dalam jabatan Nutrisionis melalui penyesuaian/inpassing dengan ketentuan sebagai berikut : a. Untuk Nutrisionis Terampil harus memenuhi syarat : 1, Berijazah serendah-rendahnya Diploma III Gizi; 2. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur golongan ruang I/c; dan 3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam I (satu) tahun terakhir. 14 b. Untuk Nutrisionis Ahli harus memenuhi syarat : 1. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana (S1)/ Diploma IV; 2. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda golongan ruang Hl/a; dan 3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam I (satu) tahun terakhir. (2) Jenjang jabatan dan jumlah angka kredit penyesuaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), didasarkan pada pendidikan, pangkat dan masa kerja dalam pangkat terakhir sebagaimana tersebut dalam Jampiran V dan Lampiran VI Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 23/KEP/ M.PAN/4/2001. (3) Masa kerja dalam pangkat terakhir untuk penyesuaian sebagaimana dimaksud Lampiran V dan Lampiran VI Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 23/KEP/M.PAN/4/2001 dihitung dalam pembulatan ke bawah, yaitu : a. kurang I(satu) tahun, dihitung kurang 1(satu) tahun; b. 1 (satu) tahun sampai dengan kurang dari 2 (dua) tahun, dihitung | (satu) tahun; c. 2(duta) tahun sampai dengan kurang dari 3(tiga) tahun, dihitung 2 (dua) tahun; d. 3Ciga) tahun sampai dengan kurang dari 4(empat) tahun, dihitung 3 (tiga) tahun; dan e. 4 (empat) tahun atau [ebih, dihitung 4(empac) tahun, (4) Penyesuaian dalam jabatan dan angka kredit Nutrisionis, ditetapkar oleh pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Nutrisionis dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut dalam lampiran IX. (5. Pegawai Negeri Sipil yang tidak memenuhi ketentuan/syarat sebagaimana dimaksud datam ayat (1), tidak dapat diangkat dalam jabatan Nutrisionis melalui inpassing/penyesuaian. Pasal 18 Penyesuaian dalam jabatan dan angka krediit Nutrsionis di lingkungan Instansi Pusat dan Daerah’ ditetapkan techitung mulai tanggal 1 Oktober 2001 dan hharus sudah selesai ditetapkan selambat-lambatnya pada akhir Desember 2001. a Pegawai Negeri Sipil yang dalam masa penyesuaian/inpassing (Oktober 2001) telah dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya, maka sebelum disesuaikan dalam jabatan dan angka kredit terlebih dahulu dipertimbangkan kenaikan 2 15 pangkatnya dan dalam penyesuaian jabatan dan angka kredit digunakan pangkat yang terakhir (3) Terhitung mulai periode kenaikan pangkat Januari 2002, kenaikan pangkat semua Nutrisionis di lingkungan Instansi Pusat dan Daerah sudah ditetapkan dengan angka kredit di samping memenuhi syarat lain yang sudah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku BAB VIIL KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 19 Pegawai Negeri Sipil yang ada pada saat penyesuaian (Oktober 2001) tekih memiliki pangkat tertinggi berdasarkan pendidikan/jabatan terakhir, kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dapat dipertimbangkan mulai periode kenaikan pangkat Januari 2001. Pasaf 20 Nutrisionis yang pada saat menjalani pembebasan sementara karenia . Dijatuhi hukuman disiplin tingkat s atau berat (kecuali pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil); Ditugaskan secara penuh di luar jabatan; atau c. Cuti diluar tanggungan negara; mencapai batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil, diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan mendapat hak-hak kepegawaian sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. BAB IX PENUTUP Pasal 21 Pelaksanaan teknis yang belum diatur dalam Keputusan Bersama ini akan diatur kemudian oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara baik secara bersama-sama atau sendiri-sendiri sesuai dengan bidang tugas masing-masing. 16 Pasal 22 (1) Untuk memperjelas dan mempermudah pelaksanzan Keputusan Bersama ini, dilampirkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 23/KEP/M .PAN/4/2001 sebagai mana tersebut pada Lampiran X. Untuk menjamia adanya persamaan persepsi dan pola pikir serta pola tindak dalam pembinaan Nutrisionis, maka Instansi Pembina wajib melaksanakan sosialisasi dan fasilitasi kepada pejabat yang berkepentingan dan kepada Nutrisionis baik di Instansi Pusat maupun di Instansi Daerah. 8 Pasal 23 Keputusan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Pasal 24 Keputusan Bersama ini disampaikan kepada yang berkepentingan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya Ditetapkan di: Jakarta Pada Tanggal : 16 Agustus 2001 Dr. Achmad Sujudi 17 vray LINN [or auve "10D VMAA VSVN | 6 VAT “id AVAL SINOISPILAN Nvivave [8 LAL / ONVNA TOOLYAON VANLIGSYA VYONV NVNONALHYSdIG HWTAL ONVA NVMIGIGNAd i NUAVTSH SINSE X : UIHVT TVOONVLNVG LvaWaL O8dYVA PIAS YOWON 19 alafefalo dN’ WAN | NVONVYOUd NVONVUTLAN a meee US “ TWOONVL NVIVTINGd YSVAL ‘ YOWON Md NVUYAL SINOISIULNN LIGGUa VYONV NvdVLENad TASH YVLdvd 1007 SALSNOV 91: IVWOONVL 1002 NNHVLSE = YOWON 1OO@/IHA/EAS/STANAWYGS > YOWON Tid NVYAL SINOISIYLAN NVLVE¥E VUVOIN NYIVAVOSdIN NVOVE VIvday NVG LUGS VAONW NVdVLINSd TAS UVLAVa NVLVH3SSS RIALNSIN VAVSU98 NVSMLAdTH 1] NVUIE VT = HOLNOD wee wel ox o¢ Biue ekueMET "9 wet OT ~ 1g eacIUe eAUEUIET “¢ wre OOp = [9] euzue eAueUIET “py wet Org - 1op BIEIuE EAUCUIET “¢ Gel op - 199 eave ekuUIET 7 wre! 096 ~ 1p9 Wiga] CUE “F “yeyytuas nvie (TLL) unynvjad up uexiprpuag rues, teins wdepuaLT vuas Synsiaip uep ueunyeur ‘1218 veuekejad Buepiq Ip jeuorsZuny ueynetod uep uexiprpuad nnyIBuay “g Ty ewordianwapexy Z AT euoidiqveaehes “T aejo8 pyezelt edepua wep yRjoyas weAIpIpuad NNYLSUOW “V NVWIGIGNSd VINVLN UNSNN 8 Co 9 5 ¢ e HVIWaL| Nuva | vwvt |uviwar| oNvE vv | IVTUINSd WL “INSNONAd ISNVLSNI LMYANAW LGTY VAONY IVTINIC ONVA 8S NYG YNSNA on 20 Tiep ueyndunduay e + wejnauy wuvoual unsMAUaIAL *€ Surpig tseinqey (7 seine (1 maep yejORuaA"@ ep unyjndunsusy t tununyen cubouas UASMKUSWA Z 21 Suryis isvmqul (Z yseinquL (T ep yrjoduay “4 viep ueyindunduayy “e + upunyea ¢ euvouDs unsMAUYA ynavetp wep woueyeut ‘218 ueuedvjad yeuny wyBursad ueydercuayy “y ILILAIG NVO NVNVXVIN ‘IZIO NVNVAV Tad 1 z Jores9it| 2p ep weyndwinduayy e slwxniprepynt unsn cusp “9 ueSuvours unsnduayy “p wiep sistjeuesuayy “> eiep qe|Osuay aq Diep UnyNaUASTaA uvuey eurouss unsnkuayy *¢ ‘Suvlis iseingeL BUNGELTT eiep yejoBuayy-q wiep ueyndumnduayy ucuping vuxouar unsmkuay “p Buelts iseinquy (Z sseinqey (T wep UE|ORuayy “q z 22° rep yopoSuayn a niep ueyindunsuayy -e = NPIAIpUL i uvymingay uNsnUayR *6 yer cia) snsnuy sepurig (Z uinuin zepurng ([ ymiun erep yejouay “q eiep ueyinduinSusyq “e sne3Ip sucueyew ‘1218 epuris unsnAUayy “2 ssringey (1 2 BIE YRIOSuay “q wiep uexindwinduayy “© Panerp “AB wwwopad unsnkuayy *L “ueuryeus ep yeoRuayy -q zt 23 sopunyiag (Z ( stuf Q) 49d) touig (1 ucieureSued yimun viop unyynduunduayy “e 2 yna1e1p uep unueyeu ‘1218 ueeepeay, urreweSuad uswinnsur unsnduayy “1 yhartp uep ueuoyeur 1213 yepestun ucjeweSuad urycursyepayy “g egoaeifn urxeursyejayy 2 viep yojouay -q ueiesus ueydeykuay -e anarerp ‘woueyous ‘1218 ueymngaypopueis yocuropadystuyntpyepynt ueducoury ucyede]ay (pms ueyeuEse]OPA “OT c Suvany 1218 smes uweSuap vitjeq youe eped ueyrinued uep ueyninduad ueyequer ubueyeu uepaquiod ynqun naing wep {rung ‘cureg yeue vrep ueyndwnsuay “p| : muauay uezeses yoduojoy uped 128 se8mad ymun yuor=tp 7p ueuEyeUL 1218 ueynefod Haw UEye UEydELKUTY “€ uoyunuad 7p ueyninkued “La Ueueyeur dosar-dasat ueSuequisusd ep uewnsnXuad wenpiaday ymun iedursias uvSued ueyeq ‘NaS %oItE "ME SHOE 713 IsuInsUoY YnIun wEseN|D¥ ‘npueksod vecuesyrjad Sueiuar erep ueyindunBusyq “Z 1o}0uy2) uep euep ‘visnuew ekep saquins nadiyau ynarerp 7p uoweyeus *z18 yay IEP uLYyNdUINTUd/A “| nar2ip uep ueuExeUL “28 ypjesow ueSuenSSucuad ueydercuayy “> Tuoyis WsoNaqUL wsejnguy (1 uvrewvBuad vrep yejoSuayy "e z 2s HE HII ‘ueursew ‘1218 ueuekefad wwousxejed (Seq ueynejad uesMyCIoW "b 059 + sonjas seruy{ uep wesfoud seruy, uenuimind undaisiad ueymyR|OA “f anaraip vucp uewryous “1238 Buepig 1p wore1Box uveursypjad unyderousu wep YIU ‘7, ismnsuy up yriuuauag $y ‘ueuedel:p ynoraip uep uewexeut "1218 Buepiq {p unje1Soy uedessiod ueymye|Op “T yuai91p wep ucuryew ‘1213 ueueXejad uexpuesyelay “| uenjaday 18eq 1218 sapey, uojea zesep wiep ueyIncunSuayy “7 218 minus uerejtued mun yedurajas uemeses yodwojay eure erep ueyyndumsusyy "9 musiia) ueseses yoduiojay ronsas (248 eeuTyOIg erp URyindunsuay-¢ t 26 ueduns SuUMe Ip UEjMmL we|eP cuoses 7p uowe[eiad ‘uedued “yareut “uoyeq weyiodejaw usp wou “TT duns Buena ip wouring weyep ‘unis 7p uoyoyeiad ‘ueSued “warout “uoyeg uwxiodejew uep TOU “OT urdurts Suey up urnsSunuuewey weyep urues 2p uvie|tiad ‘ursued ‘yaw ‘ueyeg urysodcjou wep wIesUaA “6 218 ueuekejad (Soy cueres wep urreyeI0d ore ‘ueye uRduTIAUIAy “g. ue ‘ueBued Dy pues uep uerejeiod ‘uedued “oreur ‘upyeg ewUOUaUE UEP BSYLOUIPL “L asap y uEREM Tas ueueAejad eueies wep uereye1od ‘ueBued*yowui ‘ueyeq UEXEIpAkUI|A, “9 ‘ueses uep uereyesad ‘uegued “uareur ‘ueyeg uoymngay unsnKua. “¢ zt 27 (GS yejoxas Your) uLjNg pd (aLisrys jas Yeu) URINAL “G (eujeg Xeue) ueueing e edo mew yun 1p snwin “Gd QL uninynSuod ueynyEOA, oF ueuring “9 uenduyaq wavy + uedunts Suen: unesyuouied UeAMARION vfoy yekojaun uemurunid fonsos uejnain vueses uerepeiad unSurd ‘yore ‘ueyeq uoyan|ekuayy vt elo, yeduyttun uoerujussod ueSuop ronsas ubuejng vuLses ‘umefeiod ‘ueSued ‘uereu ‘ueyeg uexunjeAuayy €1 vfiay yeep jiun ueequnuued ueSuap tenses ucnS2uruyueuey cueses uoreyesad “uoSued ‘\preur “weyeq ueysnye ua al c ueymingay Iensog “q (sav ‘aD ueunyey "e + efiay qedequasuun 1p vsemap SuBI0 eped LW] uenynuad ueynyelayA CUAD wounyey, “9 (Sav'gD uounyeL °¢ ALISAMONDS Your uEINAL, “e ebay yecepmptun ip aun “qaqa ueinynSuad ueynyLIoWq ~~ ehiey yekeumptun PVF wemmynsuad ueynyepayy UND weunyey, 3 ueymngay fensag "J ueunyey ¢ °3 (sav ‘ay) wounyey P a t 29 2g (218 waue viep uenduinSued [Sef RUDY RUE IsUINSUOY vod miep uejndwnSuad |1seH “2 LAT ueanynSuod tse °2 Wl vesnynSuad 118eH “4 unwin “gf “ag uesnynBuad sey °e seve ueysodefaus UEP IED “bZ wait ueuryeur 1218 ueSunpuny ueSumeysed uDxnyxC[a “EZ ag 18aq TeHst wef pz uounyem [jeoas UeyMABIDIAL “ZZ (uesuepry yoruos vms-eies tsuoM424] POO}) uoify {Seq arp asauuroue UANALaAI “TZ ueunyer efiay yexeyin pun PLY 0g den ueueyew ysunsuoy, vod viep uejndwinBuod uoyMyePaW “OZ ci ys0q reaedaud ueyeipakuayy “Eg winipok jnsdoy ueyerpaduay “Ze Insdey ueyeipacuayw “Te eseig v1 snsnyy Jepueis yaip_ueyeipoduayy a ‘snsnypy 3100 UOULLUT UEXEIPAAUDW “GZ snsnyy Tarp ueyetpekuayy “8Z USviq UEUEYEUL UEYEIPAAUDY “LZ ang pypraua ucyequit weuryew uCyCIpacuay “9Z Vai5 uoyiymuad neve yejoxes euy “ {__j 18 weynynXuad nere euyeg ucyequrey ueurycur ueyEIpacuaA “Sz lip assumreu fiseyy “E 4 31 uRysapas iaip SEINSUOY “q nun 1zi8 iseynsuoy “ ped unstmnsuad ueyMyelaW “6e nye] Sued wrel $7 1e9°y > yaIp asouureuy “Pp LT ueanynuad (sey “2 VT weanynduad ytsepy “ juin “Lag eunyNduad [seH -e pped uvsemeStiad UByMyRIAW “BE Jepucis fensas eueysepas YoIp [SeYNSUOY URINARIO “LE ‘ojisn uep vfeuras ‘tyatousus nqy “wITeq 2 Snsnyy 1218 ISeYNSUOY URANAR[IW. “9¢ VAM wep aan ‘BOW ‘AAV mek WNUIN 1218 [SUYNsUOY ULYNYAL|IAL “CE 118 yeqo uexeIpekuayl “ye t 32 snsnuyy sepueys 1aip ueeipecuag *} neo ueueyeus ueeipacuad 2 snsnipy 7p weespasuog P wueqiapas ioip ueeipadueg > eseig BUT eu uPEIpakad @ TraunqyyeToass syouepenteg 1 LINd ueeipaduag “e + urjnia) ueyerouad UDINAC|IA Th snsnyy sepurrs orp uecypakuuad "} ama eeu ipakuag °9 snsnyy 1oip ueeipaduag ‘P 1 ‘eueysopas 1aIp ueeipeduad “2 reseiq uouryew uncipaduad “q uungyyejoxes yeurenreay] Ld ueetpakuag “e + ueupy uererouad ueAMACIW “OY t 33 sepuuis ‘y2iS urwAvciad ueseses sedjed “J INT "WII weanynguad (wvas) & (YETS/4 LTS) UPIMMEL “A (npuvAsod) ueueing “e i713 smeis ‘NOMS ‘waxwses *2sop exon tp snwin “gg aq wemynsuad uvieiSoy venmueuiad wen CaN" T naaip uep ueweyeus 8 ueueXojad ueeuesyejod meIUDWIOW “gy TeAeatp BUe|OS uaypy Tarp uorejuad UeAMAR!W “bh Groopucp a auepaucep | vedesrtoep uenaved wane “eh | seypiduioy | weBuact-q sepuris mnsag "e sdtsysaud uep 1yedued urauoied UnsnkUW “Zh tc Pee Y Of /uenssuryy “q weep eanoas UIE] ISMASUE IP nvie Sy tp ip urwIedSuajadued ueuekefad neiuewayy ynoveip uoueyeu! “18 ueuedcyad Soy vuLp ULvUNSBuEg “P ynareip “weueyeus "1418 wuvsqrjadpopey yejung 2 (cues ueynjnkuad yrjuinf uep ureoeur ‘uvamses) 1218 ueyninkuag -q rego “Vv UA, pos jnsdey) 1218 ueuedeiad tsnqunsiq. °e sue MUN UEMTIURWAd UEAMATIIA, anuin ‘qq ‘eb uesynSuod ueyei3oy uburing LINg uenmuewiad ueynye [ayy “LN wojumnffurescur ‘218 smeis ‘NCTMS ‘uereses Inumng/yeqoras yeuBrenteg “LW uererfay ueneyuewad ueAMAe aL z Unduysip taeD9s ueriSoy aye tp (nun “ge “gu, weinyaduad) (218 ueuedejad unieiSoy [sey Isenpeaasuayy, Hororp wep ueUeyCUL uouekejad JUpIQIP Isenfeas UeAMALIA “A (jatp yojwinf uep wesew UeTeSes) un 12/8 urynynkuad neyarwrayy (tp yejwnf uep weoeus “uereses) cuEqsapas 12(p iscinsuoy uenequoured ueymc[o UNA Uep veIp min uouejng uoneiueuiod UEXTAEISAL vueuring “2 ueuey gt/uenssuy“q weno} - eivoas ubueyEus uryeq uncunsiuod neruewoy, ucuejng “> 36 visauopul urnyereuag nul] edequis7 yato myep Buk yorunyt yepefew wepeg -q feuoiseu vies0s ueyseparp wep uemiqs Suvd nynq ymUDg wee “e Suek nyng ymuaq weIEq “e ueysseyyqndip Suck weieyaso ep ueueyeu 18 Suepiqip tsen[eao uep OAS awwy91 URIEYSsay pyLIAIIIP wep ueuryeur “1218 Bu yon}: eXsexysiim eésey renquaW “ ISHdOUd NVONVENGONSd wii qd uvieiBay jsey isenjesa AMAL “Z 37 ‘ppsquOpUy UTNYyRIDsUIy, nuwyy vSequsa7] Galo inyeIp Suck yevuntt yojefew wreyecy “q jouoiseu waves uoyzeparp wep uexNas91 Suck nyng ymuaq weg “ uvyiseytigndip Suek ynayaip uep ueuryew ‘1218 ueuedefed Suepig 1p urunpesjueyowialiey * ynotoyp uep ucueyew 1218 Suepiq tp eAuuye] weyEG uep nyng snpeduad/ueyyeulatioua “a novaip wep UeNeU ‘128 Suepiq tp uenusoied weyep yeu, uesin uop ueseSe# uenefun vdniaq cursestad ueyiedurecusyl “pt ypyeyeus ymuaq wee “q Tang yng wee -e sueyssetiand tp yep ‘Burd ueweyasoy NOI wep ueutyeu't2i3 Suepig 1p Upuas unsoSeS [suy yea uesejn neIe urnefun ednsoq stim wAsey “E c 38 refeges uty uereyasay eSeuay, “> uaipy ieSeqas iemorod wSeuRy -q eee Ip sluyar urBuiquiig uexHaquUiE “Zz sa woipy eBeqas yeAwIDd woCUAL -q ayy eBeqas sipaw eBeuay, -e vpedsy ucueyeu urvjojaguad Suepig ip sturyar ueBurquig uop uryeiwSuad ueyusquiayy, “T Suupiqyp stuyas urBuiquiig ueyuroquiay “D| puas yNoIIp uep ueueyeUE Ygo1Dup uep UEueyeUL ysuad wepep venw 1p Buck ims YensquvenqUapy “¢ pyar ymuag weg —q =H a * ueyiserigndep yepn Suek yna.aip ngjnq jmusq we}Eq “eC 39 uerwyasayynaioip wep Suepiq yp eund eda ojouyay uryBuequauay “| 03191 UEIEYDSOY AndIoIp uep weuBeUE bund red) Sojouyai uexduequeduayy 9 z 43 noyuaredngey “2 + rsuinoig “@ Teuorseusauyjeuoiseyy “e ep ueedieysuadvesel epuey, “| sel ‘epur) / ueeSseyduad epuer yedepusy “y a : Hexdun efuelioy tseisosd sere yousowiod [1 ‘dIN retuog weqefog peBBuRI reyuag wy requfog ure), ‘dIN reusg WL ema [e88ue1 ~ repfuag Wy UES ‘dIN InsnBuag wqrfog + ye33uer ~ asp € z 1 up Sued uryeg / inspy uexdwey pag 45 vr LINN [Or nuve 709 WININ VSVN | 6 VAY FIM SINOISIULAN Nvivave | 8 LAL / ONVAY “TOOMVHONVE | L ae VANLIGR WON NVMDNALIHUSdIG HVTSL ONVA NVYIGIGNAd NUAV TAX SINSE ‘Odduv LIAS YOWON 9 s UHVTIVOONVL NVG LvaWaL | 7 a z T 7 ‘diN VAN | NVONYUOUId NVONVUSLAW [oN cre YS veer THON L NWIV TINE WSVIA ‘ YOWON ITHV SINOISIALON LIGSUN VXONY NVdVLANSd TNSN UVLAVA [002 SALSNOV 91: IVOONVL 100% NNHVLS€ : YOWON NOOZ/IIA/EAS/SAANAN/YER YOWON VaVON NVIVMAVOSdEy NVGVE V1vddx NVC NVIWHASEY [USLNaW WAVSUdE NVSALAday TTHY SINOISTALAN LIGA VXONV N¥dVLANAd TNSN YVLIVG INVUIWY1 ‘HOLNOD ¥ yejwing WET OB ~ Of eAMIUE EAUBLIET "9 wel opt - 18 eee ekuCUIET“s wel Ob - 19] eatiue eAuCU] “p wel Ovo - [Op eaUD BKucuMy “E uref 096 - 1p9 wee eAueUIE] “Z wel 096 uiqel_eXuewey ] “reqymuas nere (Td.LLS) woynejed vep UCy:prpuad we] rang redepusws vues "YnoToIp wep ULURySUL “1218 URUeADIOd ZuepLq 4p [euorsBuny weynejad wep ueyrpipuad nnyLSuoyy “g, ALewodigyeurties 5 {| euelreg wosed “Z IORIOT T aepa8pyezeti redepuaur uep yejoxas uexprpusd amy suayy-y NvwIGIGNSd | 1 VINVIN YNSNA 3 L 9 s v € Hvar! Nuva [vad [Avia] nuvE VAI IVTINAd WIL “INSNONAd ISNVLSNI LTINNA LITA VAONY IVTINIG ONVA €NS Nvd yNsNn. “ON 47 ueSuvsues unyifecuayy “> upSuesues unsndusyq “q. uy (Z jndunjsaq (1 + esEDs BiUp SisteuRsudyq “e uounyey Bueauas unsnduayy “Z ueSueouts ueyeundusskuay “p ueSueoues ueysfeAuayy °9 ueuvours unsnduay “q anyeuy (7 Jnduysaq (1 psvoas wiep SisifeueSusyy “e sueunyer ¢ eueouaL UnsMkUOW, “T {naroip wep ueuEyEU ‘218 ueuekejad youn, weySueiod ueydercuayy -y HAIG NVG NYNVMVW ‘IZID NVNVAVT3d ueSucours ueyeundwacuay -p weduroues uvyifekuayy “> C uvSuroues unsmkusy “q Snduysog (1 + ieoas vrep sISteURBUDY -v : UBUEINg eUEDUII UNSMAUOAL “p guns uRyILPAUDIA “9 weSucoues unsnAtioy “q aneuy (Z unoas riep sisyourduayy “e piney cucsuas unsnduoyy “¢ ueSuraues ueyeusndurakuay “Pp z 49 nyuiduioy urSuap wyekuag (Z yudwoy vduey vcuopad urSuroues uoysfecuayy “2 isoytdwoy ursuap inyekuag (Z isexudwoy edue wyedueg (1 ‘uvwopad ueSuesues unsnduayy “q ynueuy (Z sndunysog (1 euvoas vlep sisteueBuayy “e ‘urwopad unsnduayy 9 ueSueouer ueyeundwakua “Pp + _veSuroues ueyrfeduayy 9 urGurouer unsncuayy “q uaep sisipeueSuay “e stuynfpyerynt unsnkuayy “¢ z Ben suyijdwoy eduey wyekusg. (1 tped sepuris ueSucoues uryeuindurscuay “Pp Iseyrjdwoy uefuap uyeduag (Z yseyytduioy edum ayeciiog (1 puvIs ueSuEoULa UEyLTRAUDA “> juioy uwSuap nyehuad (Z iseypduioy due wyekuad (1 ‘eped sepueys ueSurouws unsnduayy -q snsnyy swpurig (Z uinwin sepueig. (j rep sisiouruayy -v Haepueis unsnkuayy, *2 iscyndwoy ueSuap wyekuag (z scyydwoy eduer wyedeueg (1 uewoped ueSueoue usyeunduiekuayy “p z 51 eb UeyeAvjay ipms urvuesyejad ueyderouayy *y YOL wEyferuay “2 YOL unsnkuayy -p ueyekeay (pms ussode] ueysfexuay “2 uvyeAvjay pms ursode] unsnkuay -q nep isiqeuesuayy -e veymngayjsepuersjueuiopod sstuxn{pyepynl ueBucoues ueyeAvjoy IPMS“ ueymngay usSuvoues ueyoundusocuay “p ucymingay ueSuroues ueysfexuayy “2 ueymngoy uesuvoues unsnduayy -@ sisomduay, syrngoy un tsrytduioy ueSusn wyeduag (Z z 52 ynieuy (Z 53 gnduysog (1 eunoas ciep sisteuesuayy -e =P yhoisip wep ueueyeur ueepzoy ybjescar uereweBuad ueynyepWy -Z vownnsut ueydmauay + uoxyieqiad ueymyeFoW “2 eqo9 ifn ueAMIIA “P uoumnsut ueSussues unsnkusl “9 esodord uvysfeduam -q tf wsodoid unsnkusw -e | ynaTeIp ep “ueUEyEUL “1218 ueEEpEDY ueyeureSuad uoumnnsut unsnduayy “7 NOIeIp WEP ‘uEUExeUT 8 yejesem uryeuSuad urxeUEALIOW. “gt, weSuzoues ueyedeiay ueydeiouayy “1 {pms uvewesyejad uesode] unsndusy, “y z “qneiatp uep weueyeus ueuvdejad jeaspef wep wenn unsnduayy “¢ -unseses yoduioyay eped ynoioip uep ueueyeu "1219 yepesous oSueuad ueSucoues enquia}A, “p ueseses yoduroyay, >ra1p Uep uEUEELY “1z18 yereseUL uvSuynSSueuad stiuowd ueyderouayy -¢ muaual weseses yodwo[sy eped yn=OIp wep ueunyous ‘1218 yejesew ueyxzesepI9q (8 ueSueinSSucuod ymusg unsnkuayy “Z uereses aiayp wep weueyoUE aouisuay “1 NP wep weLTexCUL yoduojay yensas ueroureuad sey unsnduayy -q z vepig ip ueurdejad ism ynaiaip wep uziodejad ep uvyeresuad ‘muaysa1 wesnses yodwo|ay uereySay eped ynaratp uep ucueyeu uvytequod ueier8ay ueeeurquiod 8 uererSoy wet 18 unie180y Iscurpiooy uEyeuesyejout ymun eAuSuefunuad eyes ynaiaip ep ucueycur “1218 erep UryIndwnsudy uenursied injpyow rai8 ueSunnSSucued mun BXep saquins undunysuayy vAep zaquuns jurou Suek 0149s Sey ep ureaBord smut ueeyapuad uEyNyRIayy ‘pe Suek soquins-roquins voxwunSekepuaw uop undutySusy ° vkep sequins Suctua wep ueyindumduayy z La 02 denas ‘stuynf ensas tsumsuoy ejod urep weindwinSued uere|tuod ueynyojayy “oy Sues0 9] douos py psey uerejuad ueymRIaW “6 Suvio p} denas sepueis uesuap rensas WT veinynSuad sey uereptuad ueynyeiay -g Buei0 oF denas sepueis depeysan num “gy “ag weimynBuod jsey werojUed ueAMATIaW “y weunyor vfs Yexeia mere Wun Ip (OY) 159q 1218 Iw9Ne sSugjecaid viep ueinduinduad uexmxCiaW. “9 . weungey vliay yodetim neve wun Ip y UA weSueinyay 1urp (syaiop erep ueyIndunBuay, -¢ ueio | denas vhiey yeceym neve yun 1p isedjed amynBuayy “yp 218 uouvdtjad purses ‘ueyepesad ‘ueSued “Ueto ueyed 3Isy IsestEIUDAUL uEyNyDIOW, -¢ Joryas seiuy ‘wiesBosd seqUy Be y101 294 un wsurisut (Seq ueeBoy uEAMARIOAL “7 z 56 yodwojay iorp/i2iS weynindued urxMy[A-LT rseytduioy z ueSuaq “> isex{duioy j uefuog -@ jdwoy eduy -e Ap ISCIMSUOY UEAMAL|OA "9 T tscytdwoy ¢ uvSuap 2 sseytiduioy z ueSuap -q —t— ttt seyyjdwoy | ueBuap -v Snsnyy 1oip Iseynsuoy UEyNAL|OPY “C1 ‘qe1) Suefunuad ad UEANAL|IW “pL IP Ct uveesytiowed 1u1oue JsuoyeAsad wimp MACIOW “EL sepueis rensas V WA uesueunyay uereyuad uryNyePaYy-ZI [: Sueso 0} depos sepung ronsos sedjed uereytuad uexmyepayy “11 z 57 yodwoyey ripyizi8 istinsuoy “2 snsnyy sepuvis 1aip tstyjnsuoy -q snsnyy a3 ismtnsuosy ed urseaesuad ueynycyoyy tz snsmypy ay IS 19Ip UEeIPOKUad “2 sie ueuryew ueeipauag -p snsnyy ueueyew ueeIpakuag “> stig uoucyow ueeipakuag -q leangy YeIOAaS AUEANIEa/T Ld WeEIpIuog “e 1: eped uvesypausad ueynyeiayy ‘oz ueueyeuL stunsuoy vjod eyep uejndwnSusd tped ursemeSuad ueynyeray ‘61 S¥ wemnkany eq 18 ueynynkuad uexnyeyoyy -gT z qwsodosd unsnkusyy -q Joued siusf seILOLd unsnkus, “ev “| = ynaratp uep 1213 Suupiq woop uedesar uentauad ueyNyelayA 97, _Bojouyar ojaSuad yodse ynaiorp ‘ucuryous ueuedejad urii8ay ueueuesypjod Sucwuar sistoue uexeuRsyE|ay “CZ Suyjy94 ueunfuny eped ebay, ULL worep UdITy TaIp uEFETUad weyMALIOpE "pz syudinoy ¢-urSu9q “a uiduioy Z weRuag “rt voip isdusysasd uep yeduad yensas tarp uvcuvouared unsnduapy¢z tvs vito ep UEuEUILay JepuRs ‘nus sepuEs ‘daso1 repunis ‘nquing sepurys ‘Isi0d sepurig Wd wep weuryeu ginw very uesomeduad URYNyEIOAL-Zz z 59 ‘hlaioip wep weUnyeU “1218 ueUeAejad Suvpiq wojep ueyn{ns ursode] unsnduayy “6z | op uouryeur ‘23 unyniny woyMyD|ayA "gz sseyyduioy uesuap wyecueg -q tseyyfdwoy eduer wpyekusg “e 1p UEP UeU EU F215) uvurcey snsvy rensas (213 ueynina ueynyeToyy “Zz, uenjoted uerode] ueypuindwosuayy *t uontyauad sey weyHfeAUaWy “Y weiode_unsnkuayy “8. wiep yojo8uayy “2 lesodoid uryeumndurakuayy “p resodoud ueysfekuoyy “> z jeu vreoas UETeHSoy, UAE (P (INWIA) “gE “EL ueMyNBued) 218 uouvdeyod uprey 291p yctuinf wep weaeus ‘uereses) Smsnyy Jepueis “oIp IseIAsUOY MeIUEMIO, “E vem -q uewging -e veawo9s ure] rsmnsut neve SUP Anavw1p uep ueuryeur “128 ueuekejad uvqeiS0y vuep ueeunSuad neueway *z uviemosad ‘uereses : y “WA Isyarep “Isedjed “UNI 'VT11 weanynBuad ueeroy nemewoyy *T anaraip wep weuvyou ‘1218 ueuckejad ureuesyefed neweUrayA ~ + z 61 * ueiewieaay “esap - ‘unyer s1yfe Ip weIBUIEDDy uvp ueuvyeus ‘1218 ueurkerad jay_euEp UeEUNSBuDd IsunTEAeBuay, “9 unger aiyyeep (ismmsuy yejunt wep wezeus) uecuesyejad ueyejad isunfeaasuay, “s “unger s1yye1p (yeqwin{ uop weoew ‘ueseses) snsnyy uep wunuin 1738 ueynynduad sey isonyenaduayy “p 218 ucuedepad isnquasy cungen anyye uep yofuoup uereuresoy ‘esopip ( "YMA Insdey “uinpok tnsdey) Sby ISENIEADTUDW “¢ tang LW “9 Yrjoyos your LW -e 1 LINd unierBay jysvy isenjeaaduayy -z z 62 “uerei8oy ye eped (Sy uep sewuseysng) {NAIOIp Uep UrURYEUL ‘IZ ueUeAEId weweidex isenqena [sey BsteUEsUOY - SU 1218 uouekejad uewesZoq ueyninduad sep] “2 | ueeuasyejad depeysay tsen(en uEyMyela - Ip Isvynsuoy wereIBay, -p Su ueduedg] ip 218 weurdojad uewtBay youn] wySueIg -9 Jepums depeyson raip ekeig umes “q { | 63 visauopuy uenyeiofuag nuny] eSequisy 4yoI0 inyeip uvk youu yopefews wrejeq -q (buo|seu wivs9s uexsepatp wep ueyuqioup Sued nyng ynusg Weyeg -e + urysseysiqndip 8uxé uereyasayyyniaro1p weueyour "1218 Sucpiq sp tsenjeae uep roauns ‘uvntjouad sey you sym eKreS *} ean uereyasoy / 4N919Ip uep ueueyeUI “218 Suepia tp yorurys wAsey 7 sym vAsey TenQua “y 5 ISAIOUd NVONVEINSONSd sit (Sy uep scursaysng) jnaaIp uep ueueyeUr rai ucuedejad uereiBay / uexsodeyay “|| (Sx wep seuisaysng) weyeiday isenjena ueyLfeXuayy Or zt 64 eyasaypynaraip uEp UeUEyEUT pid 1p yRtwyt wenurauad wreyep wo} UEse|A UEP “UeseTEd “ueMefuN vdnioq vueustad uryieduiedusy yerexews ymuag wiojeq -q yng ymuag weyed e reyiseysiqndip yep Suek ueieyasoxpytieratp uep uvueyeur ‘1Z1F Suepig {p urpuss unseSe jisey yoru! new uvnefun ednaag stim eAaeyy eisauOp eT inquio7| y>IO yopefour urejeg “4 [euotseu ese9as ueyeparp UEP ungiqipup Suek ayng ymuaq wejeq “e S unyiseytiqndip Burd ueieyasoy / YareIp uep ueueyoU “1213 Sucpeg tp wrpuas uesedes [isey yorum uespjn nove uenefun edaaq sym wAsey z iquauiad umpep enwip x" QUAL “€ yupeyvus ymuaq wore, -q yng ymausq weEq - ucyseqriandip yepn Sued Ynieip usp ueuexeu ‘1218 uuEkejad Suepig tp wemnpes j ueyeusafiay -z . tsauopuy uenyriaduag nur] eaeqwer] yoo imqeip Surk yewwy yepelew wereq -q euorseu eies9s uvysepaip uep ueyquanp Sued nyng ynusq WEE “e ueyiseyyqndip Buck yhoistp up ueueyeur “1218 ueuedejad Sunpig ip uvinpesy weyourotiay °| ynarstp wep ueueyeur Suepig tp exuure] ueyeq-ueyeg Inq INpedUaUL / UeAYoUIafioUDYE “g, uep z 66 {yARIaIP UEP UeULyeL “1218 BuLpig Ip stuynipyepnly uewopad nang enquiayy “ z 67 up ning renqwoy *] uep ueueyeur ‘2d quid) “OD ueeuindurasuad ryisioq Sued wep ueueyeus “218 ueue Acad ICpIg IP WISIS uBySMUNTUa| °Z uoratyequiad rw}su-te}u Sunpuesuaus Suck ynareip wep uoueyew ‘1213 Suepiq uoundejad waists uzysnummayy “7 wiaip uEp ueUEyeUs i2td Sunpig 1p ueuedejad waysis uRysMUMDYY “y ueueycur uvereSSusjodudd uawofeurus Suepiqip OfoUya ueySucquiosuayy *Z olouya UEySucquaSuaW -} 1ey39) 18 Suepiq quioduay “y 63 wo88ue wSeqas -¢ emay tweqag -t uyex denas yerwut tseBoq9p weBeqas uses uniadiog ; mnyySuayy “7 vuosed jwieqag “a JOquins wim wEEGag “—p soyrquiad waeqag “> soresapour wSeqag -q uesesesuind weqag -e jey denas wnisoduns YOYIeuWas NMASUO, “| umeyasoypynoiotp wep ueurxeu 21S Sueprg Ip vAseyeYoyseuros naySuoW “gq 1yey2a1 urreyasoy eas ynaroIp wep uBuExRM! “218 Suepi tp uoweysag Suv yuvjau seleSuayy MULALSIG NVG NVNVYVIN "IZIO NVNVAV Tad NVLVIDSY ONWINANGd ONVINANSd YNSNA 69 sorjog *¢ eucfieg vaseg “Z AT Pwojdiqyeuetres *y sv8m Suepiq ueSuap senses qepn Suek eure] ueeuelresay 40j98 yojosadurayy StuotstANH [euOIssung 9g WHY wOBZun ipeluayy Joye MOBuy -q JHyR smanBueg -e 2 refeqes moyjuaredageyytsurroad weySury -z anye woBFuy -g Jaye snunBuog -v iHiegas feuosewouyreuorseu wyBULL, “| 2 yesay uereyasoy tues \no|atp uep ueueyew ‘1218 SuEpig 1p Saou tsesyueB10 wOsBue ipeluapy zt 70 7 © SWwopeyy ULrEULOYay RIAD -z vioysuarednqey -9 suyAolg “q [euoIsWIOUY/CUOISENY “v WeYSUN vAunlsoy Isersaad sere YRULZOWIOg (Sued / esef epuey “| suse epuey / uovdseysuad epuei wdepuay “y z ‘IN tu2q reqefog Weuuad wl reqefeg ume IN ieusg wy emoy ce [easuey ‘dIN insnBuag wqeleg + yoraun = PPjueg wny weee> asp € z t up Suck ueyeg / ynspy esd CONTOR: LAMPIRAN Ill: KEPUTUSAN BERSAMA MENTERT : SURAT PERNYATAAN KESEHATAN DAN KEPALA BADAN MELAKUKAN KEGIATAN KEPEGAWAIAN NEGARA PELAVANAN GIZI, MAKANAN NOMOR — 894/MENKES/SKB/VIIV2001 DAN DIETETIK, NOMOR — : 35 TAHUN 2001 TANGGAL : 16 AGUSTUS 200) SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN GIZ1, MAKANAN DAN DIETETIK Yang bertanda tangun i bawah ini Nama NIP Pangkav/golongan ruang/TMT Jabataa Unit kerja menyatakan bahwa Nama fae aoa 7 aoe NIP Pangkal/golongan ruang/TMT Jabatan Unit kerja jCab melokukon kegiutan pekiyanan gii, makanan dan ditetik sebagai berikut No Uraian Keyiutan Tunggal | Satuin | Jumntah Tjomtats Keterangant 4 Pelayanan Gizi Hasit | Votume AK Bukti Fisik fakonan dan Dietetik Kegiatun . 2 3 4 5 6 7 Atasan langsung NIP 73 CUNIUH SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN PENGEMBANGAN PROFEST LAMPIRAN IV: KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR — : 894/MENKES/SKB/V'II/200) NOMOR —: 35 TAHUN 2001 TANGGAL : 16 AGUSTUS 2001 SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI anda tangan di bawah ini Nama NIP Pangkat/golongan evang/TMT Jubatan Unit kerja menyataksan bahwet Nama NIP Pangkal/golongan ru; Jabatan Unit kerja telah metakukan pen, n protesi_ sebagai berikuc No Uraian Tangeat | Satan | Jul | suntan : Pengeibanzan Protesi Masil | Volume | Ak a Kegiatan : i 2 3 4 3 6 7 1 2. 3. Dst. I 74 Pernyataun ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya Atasan langsung, NIP CONTOR: LAMPIRAN V : KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI . SURAT PERNYATAAN KESEHATAN DAN KEPALA BADAN MELAKUKAN KEGIATAN KEPEGAWAIAN [!EGARA. : PENUNJANG PELAYANAN NOMOR — : 894/MENKES/SKB/VIN/2001 GIZI, MAKANAN DAN DIETETIK NOMOR — : 35 TAHUN 2001 TANGGAL ; 16 AGUSTUS 2001 SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG PELAYANAN GIZI, MAKANAN DAN DIETETIK Yang bertands tanga di bawsath ini Nama NIP Pangkavgotongan nang/TMT Jabatan Unit kerja menyatakaan bahwa Nama a NIP : Pangkat/golongan 1 ; : * Jabtan Unit kerja ‘ telah melakuksn kegistan pemun; i, makanen din dietetik: sebagai berikut - . Ne Uroian Kegistan Satuan Jumla 7 yyy Ketecangan/ Penunjaang Pelay:inan Hasil | Volume AK Bukei Fisik Gizi, Makanan dan Kegiatun : Diet: 1 2 3 + 5 6 7 L. 2. 3 Det, Demikian pernyataan ini dibuat untuk dupat dipergunakan sebagalmmana mestinya Atasurf langsung, NIP Lusiua: LAMPIRAN VE: KEPUTUS, IN BERSAMA MENTERI PENETAPAN ANGKA KESEHATAN DAN KEPALA BADAN INSTANSI KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR — : 894/MENKES/SKB/VIIU2001 NOMOR —: 35 TAHUN 2001 TANGGAL : 16 AGUSTUS 2001 PENETAPAN ANGKA KREDIT NOMOR MASA PENILAIAN TOL, .. S/D TGL. 0 KETERANGAN PERORANGAN NAMA NIP NOMOR SER] KARPEG Ne o 3 7 JENIS KELAMIN 3 PENDIDIKAN YANG TELAH DIPERHITUNGKAN ANGKA KREDITNYA PANGK STCO! RUANGrTMT. JABATAN NUTRISIONIS. MASA KERJA GOL, [ LAMA. BARU UNIT KERJA, IL PENETARAN ANGKa KREDIT LAMA | iARU] JOMLAn UNSUR UTAMA, a. Pendidikan 1) Pendidikan sekoleh dan memperoteh \jnzah /gelar. 2) Pendidikan dan get di bidang pelayanan gizi, mnkanan dan dietetik dan mendapatkan Sura(fanda ‘Tamat Pendidikan dan Pelaiihan(STTPL) naa Fungsionst b, Pelayanan gizi, makanan dan dievetik ¢. Pengembanean Protest JUMLAH UNSUR UTAMA, UNSUR PENUNJANG Kegiotan yang iendukung pelaksanaan tugas Nutrisionis JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG 76 UL Dapat dipertimbangkan untuk dinaikan dalam Jabatat ee ceeceee PANkAl ccs cccccee TMT... Ditetapkan di: Pada tanggat : .. Nama Jabatan Asli disampaikan dengan hormat kepada : Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN di....... TEMBUSAN disampaikan kepada Nutrisionis yang bersangkutan; Pemimpin Unit Kerja yang bersangkutan; —« Sekretaris Tim Penilai yang bersangkutau; Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi_ yang bersangkutan CRene ed CONTOH, LAMPIRAN VII: KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KEPUTUSAN TENTANG KESEHATAN DAN KEPALA BADAN PENGANGKATAN PERTAMA KALY KEPEGAWAIAN NEGARA PENGANGKATAN KEMBALI NOMOR — : 894/MENKES/SKB/VIIU2001 DALAM JABATAN NUTRISIONIS NOMOR — : 35 TAHUN 2001 TANGGAL : 16 AGUSTUS 2001 KEPUTUSAN TENTANG PENGANGKATAN PERTAMA KALUPENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN NUTRISIONIS TERAMPIL/ NUTRISIONIS AHLI *) in Keputusan Menteri Negara Penduyagunaan VKep/M PAN/4/200! tanggal 4 April 2001 Menimb; Aparatur Negara Nomor dlipandang perlu untwk mengangkst / mengungkat Kembali *) Sandra dakar Jubatan Nuteisionis TersimpiVAi *) b sane , Nomor § Tahun 1974 tentang Pokok-pokak Kepegwaisin diubah dengan Unusg-tndag No, 3 Faluen (999. Meagingst 1 Undang-unda sina tel 2, Undang-unding Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintalian Daerah (Lenberan Negara Nomor 60 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3 i Pemerintah Noor 7 Tahun 1977 tentang Perawuran Gai ant telah beberapse kali diubah terakhie Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2001 Muran Peinerintah Nomor 96 Tahun 2000; tentang Wewenang Pengang - kutan, Pemindshan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 5.Keputusan Menteri Negura Pendayagunsan Aparatur Negara Nomor 23/ KEP/M PAN/4/2001 Jabatan Fungsional Nuttisionis dan Angka Kreditnya; 6.Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawian Ne Nomor 894/MENKES/SKB/VIII/2001 dan Nomor 35 Tahun 2001 tentar Petunjuk Peluksanaan Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka Kreditoy. nt 78 MEMUTUSKAN Menetapkan PERTAMA Terhitung mulai tanggal ...cssseseninee sssssenstcessessces chan . mengangkavimengangkat kembili +) Pegavai Neger Si a Nama sath b. NIP Sait ¢. Pangkat / golongan ruang /TMT : 4. Unit kerja dalam jabatan sso dengan angka kredit sebesur eae ) KEDUA Belated eae ree eat KETIGA at . KEEMPAT Apabils: kermudi hari temnyata terdapat Kekeliruun dalam keputusan ini, akan dliadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya, Asli fusan in disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinys, Ditetapkan di Pada tanggal Nama Jabatan Nama Pejabat NIP TEMBUSAN : Keputusun ini disampaikun dengan hormat kepada Kepala Badan Kepegawian Negara / Kepula Kuntor Regional BKN yang bersangkuta Kepula Biro / Bagian Kepegawaian instansi yang bersangkutan:*) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; Kepalit Kantor Perbendaharaan dan Kes Negars / Kepala Biro atau Bagian Keuangan Duerah yang bersungkutan;#) *) Coret yang tidak perta 79 CONTOH KEPUTUSAN TENTANG PEMBEBASAN SEMENTARA LAMPIRAN VIE: KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DARI JABATAN NUTRISIONIS NOMOR — : 894/MENKES/SKB/VIIV/2001 Menimbang 80 NOMOR —: 38 TAHUN 2001 TANGGAL : 16 AGUSTUS 2001 KEPUTUSAN NOMOR: TENTANG PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN NUTRISIONIS TERAMPIL/ NUTRISIONIS AHLI *) - Keputusan Menteri bala Saudara -NIP...... pangkat / golongan ruang .......berdasarkiin Keputusan dari, Nomor Tanggal .......dipandang perlu untuk mem bebaskan sementari dari Jubatan Nutrisionis Terampil/Nutrisionis Ahi *) Unuiing-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian seb gaimanal telah diabah dengonUndang-undang No, 43Tahua 1999, Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintalian Daeral (Lem. baran Negart Nomor 60 Tahun 1999,Tambahan Lembaran Negara Nomor3839); Peraturan Pemnerintah Nomor7 Tahun 1977 tentong Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagiimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peratu Pemerintsh Nomor 26 Tahun 2001; Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000; tentang Wewenung Pengangkatan, Pemindahan dan Pembeshentian Pegawai Negeri Sipil; legara Pendayaguniuan Aparatur Negara Nomor 23/KEP M PAN/4/2001 tentang Jabutan Fungsional Nutrision’s dan Angka Kreditnya; - Keputusan Bersama Menteri Keschatan dan Kepala Badan Kepegawian Negara Nomor 894/MENKES/SKB/VI11/2001 dan Nomor 35 Tahun 2001 tentang Petun- juk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Nutri sionis dan Angka Kreditnya, : MEMUTUSKAN Menetapkan PERTAMA = Terhitung mula tnggal ‘membebasktn sementara Pegawai Negeri Sipit a Nama b. NIP ©, Pangkat golongan rung ! TMT Unit kerja 7 ari jabatan dengan angka kredit sebesar ¢ ‘ elabata ae KEDUA Sata ne -- dapat diangkat kembali dalam Jabatan —apabila telah... KETIGA, KEEMPAT —; Apabil Kemudian hari ternyata terdapat Keketirvan dalam keputusan ini, akan dliadakan perbaikan dun perhitungan Kembali sebugaimans mestinya aikun kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan san sebagaimana mestiny: Asli’Keputusan ini dissin tuntuk diketahui dan ditndah . Ditetapkan di . Pada tan Nama jal TEMBUSAN : Keputusan ini disampaikan dengan hormat kepada J. Kepala Budan Kepegawaian Negara/ Kepula Kantor Regional BKN yang bersungkutan;*) 2. Kepala Biro /Bagian Kepegawaian yang bersangkutan;*) 3.Pejubat yang berwenang menetapkan angka kredit; 4.Kepala Kuntor Perbenduharaan dan Kas Negara/ kepala Biro atau Bagian Kewangan Daerah*) 5. Pejabat instansi lain yang berkepentingun *) Coret yung tidak perlu 81 LAMPIRAN IX: KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KEPUTUSAN PENYESUAIAN, KESEHATAN DAN KEPALA BADAN. 7 DALAM JABATAN DAN KEPEGAWAIAN NEGARA ANGKA KREDIT NUTRISIONIS, NOMOR — : 894/MENKES/SKB/VIII2001 : NOMOR — : 35 TAHUN 2001 TANGGAL : 16 AGUSTUS 2001 KEPUTUSAN NOMOR = waa. ceeeee TENTANG ‘| PENYESUAIAN DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT NUTRISIONIS TERAMPIL/ NUTRISIONIS AHLI *) buhwa Saudera ....., NIP..... dengan Keputusan ....... Nomor FE + terhitung muta tanggul telah dituguskan metakukan Kegiatan pada... sess. Menimbang a b bahvwa dengun beriskunya Keputusun Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 2/KEP/M.PAN/4/2001_dipandang perlu menctupkan keputs yesuaian dalam jabatan dan angka kredit Nutrisionis: Mengingst {. Undung-vadang Nomor § Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawitan seba - gsimani telah diubah dengan Undang-undang No.43 Tabtin 1999. ng Peinerintahan Dera (Lembar 2. Undang-undaag Nonior 22 Tahun 199 st Lembaran Negara Nomor 3839); an Neyara Nomor 60 Tahun 1999,Tarabth 3. Peraearun Pemerintah Nomo: 7 Tahun 1977 tentang Persturan Guji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana tekih beberapi kali diubah terukhir dengan Pera furan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2001 4-Peraturan Pemeriatah Nomor 96 Tahun 2000; tentang Wewenang Pengan Pennindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil: 5.Peraturan Pemeriatuh Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kensikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil; 6 Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 23/KEPY MPANA/2001 tentang Jabatan Fungsional Nuteisionis din Angka Kreditnys; 7 Keputusan Bersama Mentesi Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 894/MENKES/SKB/VIIH2001 dan Nomor 35 Tahun 2001 ten : tang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Nutrisionis dun Angka Kreditnya, 82 MEMUTUSKAN Menetpkan PERTAMA ‘Teshitung mulai tanggal Pegawai Negeri Sipil 7 1. Nama a. 2 NIP 3. Pangkat / golongan ruang / TMT. 4. Unit kerja disesuaikan dalam jabitan esses dengan angku kredit sebesar ( ) sesuai dengan Lampiran V atau Lampiran VI Keputusan Menteri Negara Pendayagunaun Aparatur Negara Nomor 23/KEP/M.PAN/4/2001 KEDUA 7 eee . KETIGA cee KEEMPAT Apabi Kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan di sdakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya Asti Keputusan ini disampuikan kepada Peguwai Negeri Sipil yang Versangkut am untuk éiketahui dan di induhkan sebugaimana mestinys Ditetapkan i 6 7 Pada tanggat - Nama Jabatan Nama Pejabat NIP Tembusan : Keputusan ini disampaikan dengan hormat kepada + L. Kepala Badan Kepegawian Negara / Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkuta 2. Kepala Biro /Bugiun Kepegawaian instansi yang bersangkutun:*) 3. Pejabut yang berwenang menctapkan angka kredit; iG 4, Kepala Kantor Perbendaharaan dun Kas Negaru/Kepalu Biro ats Bagian Keuangan Daerah yang bersangkutan;*) *) Coret yang tiduk pecla KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 23/KEP/M.PAN/4/2001 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL NUTRISIONIS DAN ANGKA KREDITNYA Menimbang, Mengingat MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA. REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 23 /KEP/M.PAN/4/2001 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL NUTRISIONIS DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA ra. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu _pelayanan perbaikan gizi, diperlukan adanya Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan secara penuh sebagai Nutrisionis unmk melaksanakanperbaikan gizi masyarakat secara_ profesional; b. bahwa untuk menjamin pembinaan karier kepangkatan, jabatan dan peningkatan profesionalisme Nutrisionis, dipandang perlu menetapkan Jabatan Fungsional Nutrisionis dar angka kredimnya. 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang: undang Nomor 43 Tahun 1999; v Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; e . Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; s |. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil. Sebagaimana telah beberapa kali di ubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1997; Memperhatikan Menetapkan 5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 ‘Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan; . Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Propinsi sebagai Daerah Otonom; : a co . Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil; 11. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil: 12. Keputusan Presiden Nomor 163 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Pungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara; 13. Keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000 tentang Kedudukun, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen; Usul Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia dengan suratnya Nomor 67A/Menkes-Kesos/tl/2001 tanggal 31 Januari 2001; v Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan suratnya Nomor K.26-14/V.4-28/28 tanggal 27 Februari 2001. MEMUTUSKAN : : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL, NUTRISIONIS DAN ANGKA KREDITNYA. BAB I KETENTUAN UMUM i“ Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan ; 1 Nutrisionis adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang' secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan — kegiatan_teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik baik di masyarakat_maupun rumah sakit. Nutisionis Terampil adalah Jabatan Fungsional Nutrisionis keterampilan yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yang berkaitan dengan penerapan prinsip, konsep, dan metode operasional kegiatan di bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik Nutrisionis ‘Abli adalah Jabatan Fungsional Nutrisionis keahlian yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pengetahuan, penerapan konsep, teorit ilmu, dan seni untuk mengelola kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik serta_ pemberian pengajaran dengan cara sistematis dan tepat guna di bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik. Pelaksanaan pelayanan gizi, makanan dan dietetik adalah rangkaian kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dictetik dalam rangka mencapai status kesehatan optimal dalam bidang gizi, makanan dan dietetik yang tepat dalam kondisi schat atau sakit serta melindungi masyarakat dari malpraktek di bidang gizi, makanan dan dietetik. Gizi adalah pengetahuan tentang makanan, mekanisme pencemaan makanan di dalam tubuh manusia serta keterkaitan makanan dengan kesehatan. Makanan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, yang dimasak, diolah, tanpa dimasak/diolah yang dipergunakan untuk konsumsi manusia 7. Dietetik adalah praktek dan penerapan ilmu dan seni pengaturan macam dan jumlah makanan berdasarkan kondisi kesehatan, kebutuhan gizi dan sosial ekonomi Klien 8. Angka Kredit adalah angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh seorang Nutrisionis dalam mengerjakan butir kegiatan dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Nutrisionis 9. Tim Penilai Angka Kredit adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang bertugas menilai prestasi kerja Nutrisionis. BAB II RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK Pasal 2 Jabatan Fungsional Nutrisionis termasuk dalam — Rumpun Kesehatan ‘ Pasal 3 (1) Nutrisionis— berkedudukan sebagai pelaksana —_teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik di lingkungan Departemen Kesenatan dan Kesejahteraan Sosial atau instansi di Juar Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosia (2) Nutrisionis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil. Pasal 4 Tugas pokok Nutrisionis adalah melaksanakan pelayanan di bidang gizi, makanan dan dietetik yang meliputi pengamatan, penyusunan program, pelaksanaan, penilaiangizi_bagi perorangan, kelompok di masyarakat dan di Rumah Sakit. BAB ‘II UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN Pasal 5 Unsur dan sub unsur kegiatan Nutrisionis yang dinilai angka kreditnya terdiri dari: 1. Pendidikan, meliputi : a. Mengikuti pendidikan sekolah dan mendapat gelar/ijazah; b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang gizi atau makanan dan dietetik serta mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan (STTPL) atau sertifikat. 2. Pelayanan gizi, makanan dan dietetik meliputi a. Mempersiapkan perangkat lunak pelayanan gizi, makanan dan dietetik; b. Mela dietetil nakan pengamatan masalah gizi, makanan dan c. Menyiapkan penanggufangan masalah gizi, makanan dan dietetik; d. Melaksanakan pelayanan gizi, makanan dan dietetik; fe. Memantau pelaksanaan pelayanan gizi, makanan dan diete f. Melakukan evaluasi di bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik; 3. Pengembangan profesi, meliputi : a. Membuat karya tlis/karya | ilmiah di bidang gizi, makanan dan dietetik/kesehatan terkait; b, Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan tainnya i bidang gizi, makanan dan dietetik; , makanan c. Memberikan bimbingan teknis di bidang gi dan dietetik; (lt) (2) d. Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang gizi, makanan dan dietetik; e, Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang gizi, makanan dan dietetik. serta kesehatan terkait ; f. Merumuskan sistem pelayanan gizi, makanan atau dietetik yang paling tepat dan mutakhir g. Membuat buku standar/peraturan di bidang gizi, makanan dan dietetik Penunjang kegiatan pelayanan gizi, makanan dan diatetik, meliputi : a, Mengajar atau melatih yang berkaitan dengan bidang gizi, makanan dan dietetik seria kesehatan terkait; b. Mengikuti kegiatan seminar/lokakarya dalam bidang gizi, makanan dan dietetik serta kesehatan terkait; c. Menjadi anggota organisasi profesi di bidang gizi, makanan dan dietetik serta kesehatan terkait; d, Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Nutrisionis; . Memperolah gelar kesarjanaan lainnya; f. Mendapat penghargaan / tanda jasa. BAB IV JENJANG JABATAN DAN PANGKAT Pasal 6 Jabatan Nutrisionis terdiri dari Nutrisionis Terampil dan Nutrisionis Ali. Jenjang Jabatan Nuttisionis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi yaitu: QB) (4) A a. Nuvrisionis Terampil, terdiri dari: 1. Nutrisionis Pelaksana; 2. Nutrisionis Pelaksana Lanjutan; 3. Nutrisionis Penyelia. b. Nutrisionis Ahli, terdiri dari : 1. Nutrisionis Pertama; 2. Nutrisionis Muda; 3. Nutrisionis Madya; Jenjang pangkat dan golongan ruang Nutrisionis Terampil sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf a dari yang terendah sampai dengan tertinggi, yaitu: a. Nutrisionis Pelaksana : 3. Pengatur, golongan ruang W/c. 2. Pengatur Tingkat I, golongan ruang U/d. b. Nutrisionis Pelaksana Lanjutan 1. Penata Muda, golongan ruang III/a 2. Penata Muda Tingkat. I, golongan ruang ILV/b. ¢. Nutrisionis Penyelia 1. Penaia, golongan ruang Ii/c. 2. Penata Tingkat. I, golongan ruang [1I/d Jenjang pangkat dan golongan ruang Nutrisionis Abli sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b dari yang terendah sampai dengan tertinggi yaitu : a. Nutrisionis Pertama : 1. Penata Muda, golongan ruang IIl/a 2, Penata Muda Tingkat I, golongan ruang ILL/b. b. Nutrisionis Muda : 1 2. c. 2 3 . Penata, golongan ruang IU/c. Penata Tingkat I, golongan ruang HI/d, Nutrisionis Madya Pembina, golongan ruang IV/a. . Pembina Tingkat I, golongan ruang TV/b. . Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. BABV RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI DALAM MEMBERIKAN ANGKA KREDIT (). Rine Pasal 7 ian kegiatan Nutrisionis Terampil adalah sebagai Berikut: a. Nutrisionis Pelaksana: 1. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam rangka menyusun rencana tahunan; 2. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam rangka menyusun rencana 3 bulanan; 3. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam rangka menyusun rencana bulanan; 4, Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya dalam rangka menyusun rencana harian; 10. i 12. 13, 14, 1s. Mengumputkan data dan literatur dalam rangka menyusun juklak/juknis di bidang gizi, makanan dan dietetik; Mengumpulkan data dalam rangka —menyusun pedoman gizi, makanan dan dietetik; Mengumpulkan data dalam rangka menyusun standar gizi, makanan dan dietetik; Mengumpulkan data untuk pengamatan masalah dibidang gizi, makanan dan dietetik secara sekander; Mengumpulkan data anak balita, bumil dan buteki untuk pemberian makanan tambahan, penyuluhan dan pemulihan pada anak balita dengan status gizi Kurang; Mengumpulkan ‘data makanan-kelompok sasaran setempat untuk penilaian mutu gizi, makanan dan dietetik; ‘ Memeriksa dan menerima bahan materi, pangan, peralatan dan sarana pelayanan gizi, makanan dan dietetik; Menyimpan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dicteti! Mencatat dan melaporkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana diruang penyimpanan sarana harian; Menyalurkan bahan, materi pangan, peralatan, dan sarana sesuai permintaan unit atau wilayah kerja secara harian/mingguan; Memeriksa ruang penyimpanan makanan, secara harian (tiap 10 harian); 16, 17. 18, 19, 20. 21 22, 23. 24. 25, 27, 28. 29, 30. Meiakukan pengukuran Tinggi Badan (TB), Beran Badan (BB), umur di unit atau wilayah kerja secara bulanan bagi anak balita; Melakukan pengukucan TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja secara 4 bulanan bagi anak sekolah sD; Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja sesuai kebutuhan; Melakukan pengukuran. Lingkar Lengan Atas (LILA) di unit atau wilayah kerja; Melakukan pengukuran Indeks Messa Tubuh (IMT) pada orang: dewasa di unit/wilayah kerja sesuai kebutuhan; Melakukan anamnese diet klien (food frekwensi dan rata-rata contoh hidangan); ‘ Melakukan recall makanan 24 jam lewat bagi klien; * Melakukan perhitungan Kandungan gizi_ makanan Klien; Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB, ‘TB, dan Umur; Mencatat. dan melaporkan atas hasil pengukuran IMT; Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran LILA; Mencatat dan Melaporkan anamnese diet; Menyediakan makanan tambahan untuk balita atau penyuluhan gizi; Menyediakan makanan biasa tambahan; Menyediakan kapsul vitamin A; 10 Ny ale 32. 33 44 35. 36 37 38, 39, 40. Al. 42. Menyediakan kapsul yodium; Menyediakan preparat besi; Menyediakan obat gizi; Melakukan pencatatan harian, penyediaan makanan biasa; Melakukan pencatatan harian, penyediaan diet sederhana; Memantau diet Klien selama dirawat; Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa metiputi sasaran, status gizi dan SKDN (jumlah balita yang ada/terdaftar, jumlah belita yang memiliki Kartu Menuju Sehat, jumlah balita yang ditimbang, jumlah balita yang naik timbangannya) secara bulanan pada posyandu; Memantau kegiatan PMT Balita, anak sekolah dan Bumil meliputi sasaran, status gizi dan SKDN terhadap macam/jumlah PMT; Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di Rumah Sakit (RS) dan masyarakat secara bulanan; Memantau pelayanan penyelenggaraan diet di RS dan institusi lain secara harian; Memantau penggunaan bahan makanan secara harian; Memantau penggunaan bahan makanan secara mingguan/sepuluh harian Nutisionis Pelaksana Lanjutan: 1 Mengumpulkan data dalam rangka menyusun rencana lima tahunan; 2. Mengolah data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi dalam rangka menyusun rencana lima tahunan; AL 10. Ih. 12 13, 14, Mengolah data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi dalam rangka menyusun rencana tahunan; Mengolah data petayanan gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi dalam rangka menyusun rencana triwalan; Mengolah data gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi dalam rangka menyusun rencana bulanan; Mengolah data gizi, makanan dan dietetik dalam rangka menyusun rencana harian; Mengolah data. dalam = rangka—_-menyusun juklak/juknis di bidang gizi, makanan dan dietetik; Mengolah data gizi, makanan dan dietetik dengan cara menabulasi untuk menyusun pedoman gizi, makanan dan dietetik; Mengolah data menurut standar umum dalam rangka menyusun standar gizi, makanan dan dietetik; Mengumpulkan data dalam rangka menyusun kebutuhan gizi, dietetik individu; Menyiapkan sasaran_pelaksanaan studi kelayakan rancangan ——petunjuk ——_—pelaksanaan/petunjuk teknis/pedoman/standar /kebutuhan di bidang gizi, makanan dan dietetik; Menguimpulkan data dalam rangka —menyusun instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik; Mengumpulkan data untuk melakukan pengamatan primer (per 10 jenis); Mengolah data dengan tabulasi untuk melakukan pengamatan masalah keadaan gizi, makanan dan dietetik; 15. 16 17 18, 19. 20, 21 22, 23. 24, 26. a Menyiapkan bahan materi pelatihan gizi, makanan dan dietetik untuk petugas gizi pada kelompok sasaran tertentu; Mengumpulkan data biokimia gizi sesuai kelompok sasaran tertentu; Mengumpulkan data dasar calon kader gizi bagi keperluan pelatihan gizi, makanan dan dietetik untuk kader; Menyiapkan kegiatan pelayanan makanan dan dietetik kegiatan di bidang gizi, makanan dan dictetik; Menetapkan pelaksanaan pelayanan makanan dan dietetik kegiatan di bidang gizi, makanan dan dietetik, Menyiapkan pertemuan lintas program dan lintas sektor + C50; Melakukan pelatihan bagi pelaksana pelayanan gizi, makanan dan dietetik; Menyusun kebutuhan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana pelayanan gizi, makanan dan dietetik; Menyediakan bahan, materi pangan, peralatan dan sarana pelayanan gizi, makanan dan dietetik; Mencatat dan melaporkan balan, materi, pangan, peralatan dan sarana di ruang penyimpanan secara bulanan; Menyalurkan — bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana sesuai permintaan unit atau wilayah kerja secara bulanan; Memeriksa rang penyimpanan secara mingguan; Melakukan pengukuran terhadap TB, BB, umur bagi anak sekolah /SLTP di unit atau wilayah kerja secara (riwulan; 13 28. 8 31 33 34. 35. 36. 37. 38. 39, 40. 41 42. Melakukan pengukuran terhadap ‘TR, Anak Baru Sekolah (ABS) secara tahunan; Melakukan pengukuran tahunan terhadap IMT; Melakukan pengukuran terhadap IMT pada orang dewasa di unit atau wilayah kerja secara tahunan; Mengumpulkan data pola konsumsi makanan tiap 20 RT di unit atau wilayah kerja secara tahunan; _ Mencatat dan melaporkan hasil pengukuran palpasi; Menecatat dan melaporkan hasil pengumpulan data pola konsumsi makanan; Mencatat dan pelaporan hasil pengumpulan data anemi gizi besi; Menfyediakan makanan tambahan bagi anak sckolah atau pemulihan gizi; Menygdiakan makanan tambahan bagi bumil dan buteki; Melakukan konsultasi gizi umum karena Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB), Kekurangan Energi Protein (KEP), dan Kekurangan Vitamin A (KVA), Melakukan konsultasi diet sederhana sesuai standar; Melakukan pencatatan harian, penyediaan Program Makanan Tambahan 1 (PMT 1) bagi balita, anak sekolah, bumil; Melakukan pencatatan harian terhadap penyediaan diet khusus; Melakukan pencatatan harian terhadap penyediaan makanan cair; Melakukun pencatatan triwatan terhadap penyediaan makanan biasa; Ad es 43, 44 45. 46. 47. 48. 49, 50. 51 52. 53. 54 Melakukan pencatatan triwulan terhadap penyediaan diet sederhana; ‘in diet -sesuai penyakit dan standar; Menyusun perencas preskripsi diet sesuai Memantau pelaksanaan kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa meliputi sasaran, status gizi dan SKDN secara triwulan bagi SLTP/SLTA; Memantau pelaksanaan kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa meliputi sasaran, status gizi dan SKDN secara empat bulanan bagi SD/MI, Memantau pelaksanaan kegiatan pengukuran LILA, IMT, palpasi meliputi,deteksi Vitamin A meliputi sasaran, perawatan gizi, dan standar gizi secara triwulanan; Memantau —pelaksanaan ‘kegiatan—_distribusi pelayanan gizi_ meliputi. kapsul —yodium/pil besi/kapsul Vit.A, obat gizi secara triwulanan; ‘ Memantau pelaksanaan penyuluhan gizi meliputi sasaran, macam dan jumlzh penyuluhan sarana secara triwulanan; Memantau jumlah kader/pelaksanagizi, makanan dan dietetik secara triwulanan; Memantau penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik di tingkat desa, kecamatan, 1 pelayanan penyelenggaraan diet di RS stitusi lain secara mingguan/ 10 harian; Memani atau di Memantau bulanan mutu diet dan PMT; Mengevaluasi di bidang layanan gizi, makanan dan dietetikhasil Kegiatan pelayanan gizi_ terhadap pengukuran TB, BB, umur pada akhir kegiatan secara deskriptif;, 5S. Mengevaluasi hasil kegiatan di bidang layanan gizi, makanan dan dietetik terhadap PMT balita c. Nutrisionis Penyelia: 1 6. 9. 10. Mengotah data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan tabulasi silang dalam rangka — menyusun rencana lima tahunan; ‘Mengolah data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan tabulasi silang dalam rangka — menyusun yencana tahiinan; Mengolah pelayanan gizi, makanan dap dietetik dengan tabulasi silang dalam rangka menyusun rencana triwulan; Mengolah data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dengan tabulasi silang dalam rangka menyusun rencana bulanan; Menganalisis data pelayanan gizi, makanan dan dietetik dalam rangka menyusun rencana harian; Menyusun rancangan pelayanan gizi, makenan dan dietetik dalam rangka menyusun rencana hacia; Mengolah data dengan tabulasi silang dalam rangka menyusun pedoman gizi, makanan dan dietetik; Mengolah data dengan menggunakan standar Khusus dalam rangka menyusun standar gizi, makanan dan diet Mengolah data dalam rangka menyusun kebutuhan gizi dan dietetik; Mengolah data untuk melaksanakan studi kelayakan rancangan —petunjuk —_pelaksanaan/petunjuk teknis/pedoman/standar/peraturan di bidang gizi, makanan dan dietetik; & li 12. 13 15. 16. 18. 19. 20. 21. 22. 23. Melaksanakan uji coba untuk melaksanakan studi kelayakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis/pedoman/standar/peraturan di bidang gizi, makanan dan dietetik; Mengolah data untuk menyusun — instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik; Mengolah data pengamatan masalah di bidang gizi, makanan dan dietetik dengan tabulasi silang; Mengumpulkan data kebutuhan pelatihan gizi, makanan dan dietetika meliputi sumber daya manusia, dana dan teknologi; Mengumpulkan data tentang pelaksanaan posyandu, konsumsi gizi , KMS balita, SKDN, Balok SKDN, bahan pangan setempat untuk keperluan penyusunan dan pengembangan resep_ makanan PMT, penyuluhan dan pemulihan; Mencatat dan melaporkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana di ruang penyimpanan makanan secara triwulan; Menyalurkan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana sesuai permintaan unit atau wilayah kerja secara triwulan; Memeriksa ruang penyimpanan makanan secara bulanan; Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja secara tiga tahunan; Menyediakan diet khusus; Menyediakan makanan cair khusus; Menyediakan diet standar khusus; Melakukan konsultasi gizi khusus : balita, buteki, remaja dan usia; 17 28. 29. 30. 31 32. 33 34, 35, 36. 37. F 38, 39, Melakukan pengawasan pada hasil pengukuran TB, BB, umur; . Melakukan pengawasan pada hasil_ pengukuran LILA; Melakukan pengawasan pada hasil pengukuran IMT; Melakukan pengawasan pada hasil anamnese diet; Melakukan pengawasan pada recall makanan 24 jam yang lalu; Melakukan pengawasan pada konsultasi gizi umum; Melakukan pengawasan pada konsultasi__ diet sederhana; Melakukan pencatatan harian untuk penyediaan diet standar khusus; Melakukan pencatatan triwulan terhadap penyediaan PMT J, Balita, Anak Balita, Buri); Melakukan pencatatan triwulan tethadap penyediaan diet khusus; Melakukan pencatatan triwulan terhadap penyediaan makanan cair; Melakukan pencatatan triwulan terhadap penyediaan diet standar khusus; Menyusun perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet dengan 1 komplikasi; Mengumpulkan data penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; Memantau pelaksanaan pelayanan penyelenggaraan diet di RS atau di Instansi lain secara bulanan; Memantau pelayanan penggunaan bahan makanan secara bulanan; 18 40. 4 Memantau konsultasi diet secara sederhana meliputi sasaran, macam dan jumlah diet; Memantau penyuluhan gizi umum meliputi sasaran, macam dan jumlah diet; (2) Rincian kegiatan Nutrisionis Ahli adalah sebagai beriket: a. Nutrisionis Pertama 10. Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara deskriptif dalam —rangka menyusun rencana lima tahunan; Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara deskriptif dalam rangka menyusun reneana tahunan; Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara deskriptif dalam rangka memnyusun rencana triwulan; Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara deskriptif dalam rangka menyusun rencana bulanan; Menganalisis data dalam rangka ~— menyusun juklak/juknis. di bidang gizi, makanan dan dieteti Menganalisis data secara deskriptif’ dalam rangka menyusun pedoman gizi, makanan dan dietetik; Menganalisis data secara standar umum dalam rangka menyusun standar gizi, makanan dan dictetik; Menyusun rancangan standar gizi, makanan dan dietetik pada penyakit tanpa komplikasi; Menganalisis data dalam = rangka — menyusun kebutuhan gizi, makanan dan dietetik individu; Menganalisis uji coba studi Kelayakan rancangan juklak/juknis/pedoman/standar/ Kebutuhan — gizi, makanan dan dietetik; 19 i. 12. 13, 14, 15. 16. 17, 18. 19. 2 22, Melaksanakan studi kelayakan Tancangan juklak/juknis/pedoman/standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik; Menyusua laporan pelaksanaan studi kelayakan rancangan juklak/juknis/pedonvan/standar/ kebutuhan gizi, makanan dan dietetik; Menyusun proposal untuk menyusun instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik; Melakukan uji coba instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik ; Menganalisis data pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik secara deskriptif, Mengumpulkan data tentang sumber daya untuk penanggulangan masalah di bidang gizi, makanan dan dietetik; Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya «wntuk melaksanakan —koordinasi kegiatan gizi, pemantauan dan penilaian kegiatan gizi, pembinaan kegiatan perbaikan gizi, makanan dan dietetik pada kegiatan kelompok sasaran fertentu, pencatatan dan pelaporan; Melakukan pelatihan bagi pengelola _institusi pelayanan di bidang gizi, makanan dan dietetik, Melakukan inventarisasifisik bahan, materi, pangan, peralatan & sarana pelayanan gizi setiap triwolan; Melakukan pengukuran palpasi di unit atau wilayah kerja tahunan; Mengumpulkan data deteksi dini kekurangan vitamin A di unit atau wilayah kerja tahunan; Mengumpulkan data prevalensi anemi_ gizi besi (AGB) di unit atau wilayah kerja tahunan; > 23 24, 25, 27 28. 29. 30. 31. 32, 33. 34 35. 36. Melakukan penilaian hasil pengumpulan data prevalensi anemi gizi besi; Melakukan —penilaian pemeriksaan- penunjang meliputi laboratorium, ktinik dil; Melakukan konsultasi diet khusus dengan satu komplikasi; Melakukan konsultasi_ diet KEP berat tanpa komplikasi; Melakukan penyuluhan gizi/diet kelompok; Melakukan pemeriksaza pada penyediaan makanan biasa; Melakukan pemeriksaan pada penyediaan makanan khusus; Melakukan pengawasan harian mutu makanan dan PMTmeliputi standar porsi, standar bumbu, standar resep, standar ment, keamanan dan cita yasa; Meayusun perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet dengan 2 (dua) komplikasiz Melakukan penilaian diet Klien dalam tim kerja pada kunjungan keliling; Mengolah data penelitian terapan dalam bidang-gizi dan dietetik; Melakukan rujukan gizi sesuai kasus pelayanan gizi, makanan dan dietetik tethadap penyakit tanpa komplikasi; Melakukan rujukan tenaga dalam pelayanan gizi, makanan dan dietetik; Memantau kegiatan pengukuran LILA, IMT, Palpasi, deteksi vitamin A meliputi sasaran, perawatan gizi, standar gizi di tingkat desa dan kecamatan secara tahunan; 21 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43 44 Memantau penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik di RS atau insticusi tain secara bulanan; Memantau konsultasi diet khusus, standar khusus meliputi sasaran, macam dan jumlah diet; Memantau penyuluhan gizi khusus, individu, kelompok metiputi sasaran, macam dan jumlah diet; Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan gizi terhadap pengukuran TB, BB, umur pada akhir kegiatan secara analitik; Mengevaluasi hasil Kegiatan PMT di desa, kecamatan di tengah dan di akhir kegiatan pada PMT anak sekolah; Mengevaluasi hasil distribusi pelayanan gizi meliputi Kapsul yodium, kapsul vit.A, pil besi, obat gizi di desa, kecamatan di tengah dan diakhir kegiatan; Mengevaluasi hasil penyuluban gizi umum dan khusus meliputi sasaran, macam dan jumlah di akhir kegiatan; Melakukan evaluasi- penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik di kecamatan di akhir kegiatan. Nutrisionis Muda: 1 Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik secta penunjangnya secara analitik dalam —rangka menyusun rencana lima tahunan; Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangayd secaraanalitik dalam rangka menyusun rencana tahunan; Menyusun rancangan rencana tahunan pelayanan gizi, makanan dan dietetik; 22 10. i. 12. 13. 14. 15. 16. . Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik. serta penunjangnya secara analitik dalam —_rangka menyusun rencana triwulanan; Menyusun rancangan rencana triwulanan pelayanan gizi, makanan dan dietetik; Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya secara analitik dalam —rangka menyusun rencana bulanan; Menyusun rancangan rencana bulanan pelayanan gizi, makanan dan dietetik; Menyusun rancangan —petunjuk —_pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang gizi, makanan dan dietetik; Menganalisis data secara analitik dalam rangka menyusun pedoman gizi, makanan dan dietetik; Menyusun rancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit tanpa komplikasi; Menyajikan rancangan pedoman makanan dan dietetik untuk. penyakit tanpa komplikasi; Asi; Menyempurnakan — rancangan pedoman _gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit tanpa komplikasi; Menganalisis data dengan standar khusus dalam rangka menyusun standar gizi, makanan dan dietetik; Menyajikan rancangan standar gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit tanpa komplikasi; Menyempurnakan rancangan_standar gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit tanpa komplikasi; Menyusun rancangan standar gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit dengan komplikasi; W. 18, 19, 21. 22. 23, 24 25. 26. 21. 28. 29. Menyusun rancangan kebutuhan gizi, dietetik individu; Menyusun laporan studi kelayakan rancangan petunjek —pelaksanaan/petunjuk —teknis/pedoman/ standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik; Menyajikan laporan studi kelayakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk — teknis/pedoman/ standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik; Menyusun Term Of Reference (TOR) pelaksanaan studi kelayakan dalam rangka menyusun rancangan petunjuk —pelaksanaan/peiunjuk — teknis/pedoman/ standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik; Menyajikan proposal penyusunan —_instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik; Menyusun rancangan instrumen —_ pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik; Melakukan —perbaikan —rancangan —_instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik; Menganalisis data pengamuatan masalah di bidang gizi, makanan dan dietetik secara analitik; Melakukan identifikasi bentuk pelayanan gizi, makanan dan dietetik sesuai dengan kelompok sasaran; Menyusun bentuk penanggulangan gizi, berdasarkan masalah gizi, makanan dan dietetik pada kelompok sasaran tertentu; Melakukan pendekatan lintas program dan °Lintas sektor yang memiliki sumber daya; Menghimpun sumber daya untuk penanggulangan gizi melalui pertemuan; Melakukan pelatihan bagi instansi unit kerja terkait lintas program dan lintas sektor; 24 30. 31 32 34, 35. 36, 37 38. 39. 40. 41 42. 43 44. 45 Melakukan penilaian basil pengukuran BB, TB, umur sesuai standar; Melakukan penilaian hasil pengukuran LILA sesuai standar; Melakukan penilaian hasil IMT; Melakukan penilaian pengumpulan data pola konsumsi sesuai juknis; Melakukan penilaian palpasi sesuai standar; Melakukan penilaian kekurangan Vitamin .A sesuai standar; Melakukan konsultasi diet khusus dengan dua komplikasi; Melakukan konsultasi diet KEP berat dengan satu komplikasi; Melakukan pemeriksaan pada penyediaan PMT I, Balita, Anfaik Sekolah dan Bumil; Melakukan pemeriksaan pada penyediaan makanan cair; Melakukan pengawasan konsultasi gizi khusus; Melakukan pengawasan Konsultasi__—_gizi/diet kelompok; Menyusun perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet dengan tiga komplikasi; Menganalisa pelaksanaan kegiatan layanan_ gizi, dan , dietetik aspek pengelolaan dan leknologi; Menganalisa data hasil penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; Menyusun laporan hasil penetilian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; 46. 47. 48. 49 50, Si Metakukan rujukan gizi sesuai kasus pelayanan gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit dengan komplikasi; Menyusun laporan rujukan dalam bidang pelayanan gizi, makanan-dan dietetik; Memantau penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik di RS atau institusi lain secara triwulan; Mengevaluasi hasil kegiatan PMT Ibu hamil (Bumil) di desa, kecamatan di tengah dan akhir kegiatan; ‘Mengevaluasi pelatihan pelaksanaan gizi, makanan dan dietetik metiputi macam, jumlah dan institusi akhir kegiatan di desa dan di kecamatan; Mengevaluasi satuan biaya diet terhadap standar pada akhir kegiatan; Melakukan evaluasi kegiatan Konsultasi diet pada akhir kegiatan; ¢. Nutrisionis Madya: 1 Menyusun rancangan rencana lima tahunan kegiatan gizi, makanan dan dietetik; Menyajikan rancangan rencana lima tahunan makanan dan dietetik; Menyempurnakan rancangan rencana lima tabunan kegiatan gizi, makanan dan dieteti nan kegiatan Menyajikan rancangan rencana tah gizi, makanan dan dietetik; Menyempurnakan rancangan~ rencana — tahuaan kegiatan gizi, makanan dan dietetik; Menyajikan rancangan rencana triwulan kegiatan gizi, makanan dan dietetik ; Menyempurnakan rancanganrencana _triwulan kegiatan gizi, makanan dan dieteti 26 10, i 12. 13. 14. 15 16, 17. 18. 19 Menyajikan rancangan rencana bulanan kegiatan gizi, makanan dan dietetik; Menyempurnakan raneangan rencana__bulanan kegiatan gizi, makanan dan dietetik, Menyajikan rancangan —petunjuk —_pelaksanaan/ petunjuk ‘teknis di bidang gizi, makanan dan dietetik; Menyempurnakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang gizi, makanan dan dietetik; Menyusun rancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit dengan komplikasi; Menyajikan rancangan pedoman gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit dengan komplikasi; Menyempurnakan rancangan pedoman__gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit dengan + komplikasi; Menyajikan rancangan standar di bidang gizi, makanan dan dietetik untuk penyakit dengan komplikasi; ‘Menyempurnakan rancangan standar di bidang gizi, makanan dan dietetik untuk — penyakit dengan komplikasi; Menyajikan rancangan kebutuhan di bidang —gizi, makanan dan dietetik; Menyempurnakan rancangan kebutuhan di bidang gizi, makanan dan dietetik; Menyajikan TOR studi kelayakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk — teknis/pedoman/ standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik; a7 20. 24. 25, 28 29. 30, 31 32 33 34 Menetapkan pelaksanaan studi kelayakan rancangan petunjuk — pelaksanaan/petunjuk — teknis/pedoman/ standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik; Menetapkan kelayakan —rancangan _petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis/pedoman/standat/ kebutuhan gizi, makanan dan dietetik; _ Menetapkan instrumen pengamatan keadaan — gizi, makanan dan dietetik; Menyusun hasil pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik; Menyajikan hasil pengamatan keadaan — gizi, makanan dan dietetik; Menyempurnakan hasil pengamatan keadaan — gizi, makanan dan dietetik; Menetapkan prioritas penanggulangan masalah gizi, makanan dan dietetik pada kelompok sasaran; Membuat rancangan pehanggulangan masalah gizi, makanan dan dietetik pada kelompok sasaran; Menyusun urutan dan jadwal pelayanan — gizi, makanan dan dietetik; Menghimpun dan mendayagunakan sumber-sumber yang ada; Melakukan konsultasi diet khusus dengan tiga komplikasi; Melakukan konsultasi diet KEP berat dengan dua komplikasi; Melakukan penyuluhan gizi bagi karyawan RS; Melakukan pengawasan pads pengumpulan data pola konsumsi dan makanan; Melakukan pemeriksaan pada penyediaan diet standar khusus; 28 35 36. 37, 38. 39. 41 42 43. 44 45. 46. 47. 48. Melakukan pengawasan pada konsultasi diet standar khusus; Menyusun prioritas jenis penelitian terapan dalam bidang gizi clan dietetik; Menyusun proposal penelitian terapan dalam bidang, gizi dan dietetik; Menyajikan proposal penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; Menyempurnakan proposal penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; Menyajikan hasil penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; Menyempurnakan laporan penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; Mengevaluasi —materi/bahan peratatan— kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietctik di desa, kecamatan pada akhir tahun; i Mengevaliasi perangkat lunak kegiatan pelayanan gizi lapangan dan RS pada akhir tahun; Mengevaluasi hasil penyuluhan kegialan pelayanan gizi, makanan dan dietetik pada akhir tahun; Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan gizi RS; Menganalisa hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietelik pada Puskesmas dan RS di akhir kegiatan; Menyajikan evaluasi kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik pada Puskesmas dan RS; Membuat laporan kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik pada Puskesmas dan RS. 29 (3) Nutrisionis Pelaksana sampai dengan Nutrisionis Penyelia yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi dan penunjang kegiatan pelayanan gizi, makanan dan diatetik diberikan nilai angka Kredit sebagaimana tersebut dalam Lampiran I Keputusan ini (4) Nutrisionis Pertama sampai dengan Nutrisionis Madya yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi dan penunjang kegiatan pelayanan gizi, makanan dan diatetik diberikan nilai angka kredit sebagaimana tersebut dalam Lampiran IT Keputusan i Pasal 8 Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Nutcisionis yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dan (2), maka Nuirisionis yang satu tingkat di atas atau satu tingkal di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut berdasarkan tertulis dari pimpinan unit pelaksana teknis/unit penugasan se kerja yang bersangkutan. Pasal 9 Penilaian angka kredit pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, ditetapkan sebagai berikut: 1. Nutrisionis yang melaksanakan twgas pelayanan gizi, makanan dan dietetik di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80 % (delapan puluh persen) dari angka Kredit setiap butir kegiatan yang dilakukan, sebagaimana tersebut dalam Lampiran I dan U Keputusan ini; 2. Nutrsionis yang melaksanakan tugas pelayanan gizi, makanan dan dietetik di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap butir kegiatan yang dilakukan, sebagaimana tersebut dalam Lampiran I dan If Keputusan ini. a ) @) (a) (dy Q) Pasal 10 Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit terdiri dari: a. Unsur utama; b, Unsur penunjang. Unsur wama terdii dari: a. Pendidik: b. Pelayanan gizi, makanan dan dietetik; c. Pengembangan profesi Unsur penunjang adalah kegiatan yang —mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 4 Rincian kegiatan dan angka Kredit masing-masing unsur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah: a. Nutrisionis Terampil sebagaimana tersebut dalam Lampiran 1 Keputusan ini; b. Nutrisionis Ahli sebagaimana tersebut dalam Lampiran II Keputusan ini. Pasal 11 Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenubi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat Nutisionis Terampil adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran IM Keputusan ini, dan untuk Nutrisionis Ali adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran IV Keputusan ini, dengan ketentuan: kurangnya 80% (delapan puluh persen) angka I dari unsur utama; dan a, Sekuran, kredit bei b. Sebanyak-banyaknya 20 % (dua puluh persen) angka Kredit berasal dari unsur penunjang. Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Nutrisionis Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c, diwajibkan mengumpulkan sekurang- kurangnya 12 (dua belas) angka Kredit dari kegiatan unsur pengembangan profesi. (@y Nutrisionis yang telah mencapai angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan— untuk —-kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut diperhiwungkan untuk Kenaikan _jabatan/pangkat berikuinya. : (4) Nutrisionis yang telah mencapai angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat | pada tahun —pertama dalam masa jabatan/pangkat yang didudukinya, pada tahun berikutnya diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20 % (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan Nutrisionis. (5) Nitwisionis Penyelia pangkat Penata 'Tingkat I golongan ruang IIV/d, setiap tahun diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) yang berasal dari ,_ Kegiatan unsur utara (6) Nutrisionis Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang [V/c setiap tahun diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-Kurangnya 20 (dua puluh) yang berasal dari kegiatan unsur utama. Pasal 12 (1) Nutrisionis yang secara bersama-sama_membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang gizi, makanan dan dietetik, pembagian angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut a, 60 % (enam pulwh persen) bagi penulis utama; b. 40 % (empat puluh persen) bagi semua penulis pembantu. (2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b sebanyak-banyaknya terdiri dari 3 (tiga) orang. 32 ay Q) a BAB VI PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Pasal 13 Penilaian prestasi kerja Nutrisionis oleh Tim Penilai diJakukan setelah menurut perhitungan sementara Nutrisionis yang bersangkutan telah memenubi jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk Kkenatkan jabatan /pangkat setingkat lebih tinggi Penilaian prestasi kerja Nutrisionis dilakukan_ sekurang- kurangnya 4 (empat) kali dalam sam tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil. Pasal 14 Pejabat_ yang berwenang menetapkan angka Kredit Nutrisionis adalah: a, Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehattn dan Kesejabteraan Sosial bagi Nutrisionis Madya yang berada di_lingkungan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial dan Instansi Pusat dan Daerah di luar Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. b. Direktur Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat bagi Nutrisionis Pelaksana sampai dengan Nutrisionis Penyelia dan Nutrisionis Pertama serta Nutrisionis Muda yang bekerja pada institusi pelayanan gizi, makanan dan dietelik yang berada dilingkungan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial c. Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan atau pejabat Jain yang ditunjuk bagi Nuttisionis Pelaksana sampai dengan Nutrisionis Penyelia dan Nutrisionis Pertama serta sampai dengan Nutrisionis Muda yang bekerja pada institusi. pelayanan gizi, makanan dan dietetik di lingkungen Instansi Pusat di luar Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial 33 @ 4. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi bagi Nutrisionis Pelaksana sampai dengan Nutrisionis Penyelia dan Nutrisionis Pertama sampai dengan Nutrisionis Muda yang bekerja pada institusi pelayanan gizi, tmakanan dan dietetik di lingkungan Pemerintah Daerah Propinsi. e. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bagi Nutrisionis Pelaksuna sampai dengan Nutrisionis Penyelia dan Nutrisionis Pertama’serta Nutrisionis Muda yang bekerja pada institusi pelayanan gizi, makanan dan dietetik di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (I) dibantu oleh a. Tim Penilai Jabatan Nutrisionis Tingkat Pusat bagi Direktur Jenderal Bina Kesehatan masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, selanjutnya disebut Tim Penilai Pusat . b. Tim Penilai Jabatan Nutrisionis Tingkat Ditektorat bagi Direktur Gizi Masyarakat yang bersangkutan atau pejabat yang ditunjuk, selanjutnyadisebut_ Tim —Penilai Direktorat. ‘ c. Tim Penilai Jabatan Nutrisionis Tingkat Instansi bagi Pimpinan Unit Kerja dilingkungan Instansi Pusat di war Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, selanjutnya disebut Tim Penilai Instansi d. Tim Penilai Jabatan Nutrisionis Tingkat Propinsi bagi Kepala Dinas Kesehatan Propinsi selanjutnya disebut Tim Penilai Propinsi.. c. Tim Penilai Jabatan Nutrisionis Tingkat Kabupaten/Kota bagi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selanjutnya disebut Tim Penilai Kabupaten/Kota. Pasal 15 Keanggotaan Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Direktorat,Tim Penilai Instansi ,Tim Penilai Propinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dengan susunan sebagai berikut : 34 @) (3) a. Seorang Ketua merangkap anggota; b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota; c. Seorang Sekretaris merangkap anggota; J. Sekurang-kurangnya 4 (einpat) orang anggota Pembentukan dan.susunan anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Propinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota ditetapkan masing- masing oleh: a, Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial untuk Tim Penilai Pusat. b. Direktur Gizi Masyarakat untuk Tim Penilai Direktorat. c. Pimpinan Instansi yang bersangkutan untuk Tim Penilai Instansi. d. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi untuk Tim Penilai Propinsi e. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota Anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Divektorat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Propinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota adalah Nutrisionis dan pejabat lain di lingkungan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial dan instansi- lain di luar Departemen Kes Kesejahteraan Sosial di Tingkat Pusat, Propinsi dan Kabupaten/ Kota yang menguasai bidang gizi, makanan dan dietetik dengan ketentuan: hatan dan a, Jabatan/pangkal serendah rendahnya sama dengan jabatan/pangkat Nutrisionis yang dinilai; b. Memiliki keahlian atau kemampuan untuk menilai prestasi_ kerja Nuttisionis; ¢. Dapat aktif melakukan penilaian. 35

You might also like