STANDAR KOMPETENS|
KLINIS PROFESI NERS
Masfuri, SKp, MN
Program Doktoral FIK UIPengembangan Standar Kompetensi Klinis Profesi Ners
Nama + Masfuri, SKp, MN.
NPM _ 1 1406597500
DISERTASIKATA PENGANTAR
Secar alami, pelayanan kesehatan selalu berubah. Sistem kesehatan di dunia dan di Indonesia
sedang mengalami berbagai reformasi dalam upaya untuk meningkatkan integrasi perawatan
multidisiplin dan memfasilitasi penyediaan berbagai level layanan yang lebih terukur,
terhubung, dan terkoordinasi. Scbagai bagian dari reformasi ini, terdapat kewajiban bagi
akademisi keperawatan untuk meningkatkan keterlibatan dalam rangka memberikan karya
ilmiah berbasis bukti untuk disajikan kepada para pemangku kepentingan.
Terbukti bahwa sistem Kesehatan terbaik dioperasikan oleh tim profesional kesehatan
multidisiplin yang bekerja sama untuk menyediakan pelayanan keschatan terintegrasi
Integrasi yang optimal dapat terbentuk dengan distribusi kewenangan perawatan dari seluruh
tim. Menjadi sangat penting bagi setiap anggota tim memiliki kesadaran tentang ruang lingkup
praktik dan kompetensi dari setiap jenis dan level kewenangan klinis yang diembannys.
Kebingungan peran dan ambiguitas peran akan menjadi hambatan utama untuk kolaborasi
Standar Kompetensi yang jelas menjadi sangat penting sebagai acuan dalam mengatur
kolaborasi interprofesional.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, standar
kompetensi disusun olch organisasi profesi (PPNI) dan ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan. Standar profesi yang di dalamnya termasuk standar kompetensi perawat telah
disyahkan dalam oleh Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES‘425/2020 tentang Standar Profesi Perawat. Dokumen lain yang terbit
sebelumnya adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat
Dokumen lain yang mengukur implementasi berbagai tugas perawat di rumah sakit terdapat
dalam Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi | yang efektif diberlakukan mulai bulan
Januari 2018.
Pendidikan vokasi keperawatan yang dilanjutkan dengan profesi ners dan ners spesialis telah
tumbuh dalam sistem pelayanan keschatan yang dinamis di Indonesia, Hal ini memerlukan
ceksplorasi secara berkesinambungan untuk mendefinisikan kembali batasan tugas tugas klinis
dalam lingkup praktik sesuai dengan batasan legal, tuntutan profesionalisme dan kebutuban
asuhan nyata yang dilakukan praktisi di lapangan. Eksplorasi berbagai tugas Klinis dan
kompetensi secara ilmiah seyogyanya dilakukan sccara periodik dapat diberikan kepada para
pengambil kebijakan dalam memastikan penetapan standar kompetensi, pemberian tugas dan
kewenangan klinis, dan arah pembinaanya.
Standar kompetens klinis profesi ners ini dikembangkan secara induktif dari survei lapangan
terkait tugas-tugas klinis perawat yang sering dilakukan oleh perawat pelaksana di seluruh
Indonesia. Penelitian tahap pertama tentang frekuensi tugas klinis dilakukan secara daring yang
dliikuti oleh 904 perawat, tetapi hanya dilengkapi oleh 410 responden dari 19 provinsi.
Penelitian berisi pertanyaan tertutup dari hasilliterartur review dan pertanyaan terbuka yang
diisi secara bebas olch responden. Tugas-tugas klinis yang jarang dilakukan oleh perawat
dilakukan validasitingkat kepentingan (importance level) oleh Anggota Kalegium
Keperawatan. Penelitian tahap pertama menghasilkan 162 tugas. Tugas-tugas klinis di atas,
selanjutnya dianalisis kesamaan dan asosiasinya dalam kelompok fungsi-fungsi yang sama
untuk membentuk kompetensi. Tugas-tugas Klinis ditambahkan untuk penyempurnaan
cakupan kompetensi dari hasil lizerarure review dan pendapat para ahli, Total terbentuk 39kompetensi dengan 267 tugas-tugas klinis yang terdiri dari 162 (61%) tugas perawat dari hasil
survei dan 105 (39%) tugas tambahan. Selanjutnya, tugas klinis dijadikan elemen kompetens
Elemen dari tugas Klinis ini selanjutnya dapat dijadikan dasar penentuan indikator yang terdiri
atas skill, pengetahuan, dan atau sikap untuk kepentingan pendidikan, pelatihan, penilaian
(assessmen), dan rekognisi pembelajaran lampau.
Melalui studi induktif, klasifikasi, dan generalisasi bertingkat (hicrarkis) memungkinkan setiap
kompetensi, tugas, skills, pengetahuan dan sikap memiliki hirarki keilmuan (body of
knowledge) keperawatan yang jelas. Metode dan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
pertimbangan dan masukan bagi pengembangan standar kompetensi, penilaian angka kredit
fungsional profesi ners di rumah sakit, dan akreditasi pada masa yang akan datang. Melalui
metode seperti ini, standar lebih aktual memotret tugas perawat dari hasil survet. Tambohan
Analisis tugas dari diteranure review dan pendapat abli dijadikan arah pengembangan tugas
sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia, Tambahan tugas dapat
dijadikan acuan pembinaan melalui kegialan profesional berkelanjutan (CPD) oleh organisasi
profesi. Selanjutnya, pemberlakuan standar diberi waktu yang cukup agar tugas-tugas
tambahan yang sebelumnya tidak sering dilakulan dan dianggap penting yang ada dalam
standar dilatihkan oleh pihak terkait sebelum pemberlakukan. Dengan demikian, potensi
masalah hukum akibat tidak terpenuhinya kompetensi minimal profesi ners dapat dihindari.STANDAR KOMPETENSI KLID
'S PROFESI NERS
Standar Kompetensi Klinis Profesi Ners yang selanjutnya disebut sebagai standar adalah
konsep holistik alas kemampuan yang harus dikuasai seorang perawat profesional, pemberi
asuhan keperawatan, di rumah sakit untuk memberikan asuhan dan pelayanan keperawatan
secara profesional, Hal itu mengacu pada fungsi menyeluruh dari profesi yang terdiri atas
gabungan sejumlh unit kompetensi. Standar Kompetensi Klinis Profesi Ners. ini
diperuntukkan bagi lulusan Pendidikan Nets yang telah lulus uji kompetensi nasional dan
‘memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).
Secara hierarkis, klasifikasi Standar Kompetensi Klinis Profesi Ners dapat disimpulkan sebagai
piramida dengan puncaknya disebut sebagai nilai perawat, Level berikutnya disebut sebagai
organisasi praktik, ranah, subranah, kompetensi, dan elemen kompetensi. Angka di dalam
piramida menunjukan jumlah komponen dalam setiap level (Gambar 1).
Gambar |: Hierarki Standar Kompetensi Klinis Profesi Ners
Standar dikembangkan secara induktif dari tugas-tugas keperawatan yang sering dilakukan
oleh perawat pelaksana dan diklasifikasikan secara bertingkat, kemudian disusun skema
klasifikasi standar kompetensi (Gambar 2). Berdasarkan skema standar kompetensi, klasifikasi
tingkat I adalah unit kompetensi. Unit kompetensi adalah kumpulan tugas-tugas yang
diperlukan untuk menjalankan fungsi dalam praktik secara mandiri (WHO, 2004).
Selanjutnya, Klasifikasi tingkat Il adalah subranah, Subranah ditentukan berdasarkan
modifikasi dari tugas perawal dan kewenangan pada bidang upaya keschatan perorangan
berdasarkan Undang-Undang Keperawatan No, 38 tahun 2014. Klasifikasi Tingkat Il] adalah
ranah. Ranah atau domain adalah lingkup area praktik yang memiliki kompetensi perhatian,
fungsi, dan arti yang serupa (Benner, 1984 dalam Bryckezynski, 2014). Klasifikasi tingkat
ranah, menggunakan § comin kompetensi ASEAN, yaitu (1) praktik etik dan legal, (2) praktik
ii erm] *keperawatan profesional, (3) kepemimpinan dan manajemen, (4) pendidikan dan riset, dan (5)
pengembangan kualitas, profesional dan personal.
Klasifikasi tingkat IV adalah organisasi praktik. Organisasi praktik dikembangkan berdasarkan
modifikasi konsep keperawatan dari theory of nursing as caring: @ model for transforming
practice dari Boykin & Schoenhofer (2001). Ada dua kategori tugas pekok perawat, yaitu (1)
kemampuan memberikan asuhan berfokus klien dan (2) kemampuan meningkatkan praktik.
Menurut theory of nursing as caring tersebul, perawat adalah kesatuan alas disiplin untuk
memahami dan memberi makna akan kehidupan di dunia dan profesi sebagai proses untuk
mencari, memperbaiki, dan mengembangkan caring (Purnell, 2014). Klasifikast tingkat V.
kelas tertinggi ini menggunakan pandangan dari teori Henderson (1966), perawat sebagai
profesi yang melakukan kontrak profesional harus mampu memahami keseluruhan kehidupan
manusia seutuhnya (wholes of mind and body) untuk dapat membantu memenuhi kemandirian
dan kesempurnaan jiwa raga dalam kehidupan (Pokorny, 2014). Proses klasifikasi bertahap ini
memastikan bahwa apa yang telah menjadi standar telah cksis dipraktikan sehari-hari oleh
lulusan Pendidikan Ners dan memiliki urutan akar teori dan body of knowledge yang jelas.
Gambar 2: Skema Klasifikasi Standar Kompetensi Klinis Profesi Ners
Struktur Klasifikasi Standar Kompetensi Klinis Perawat dalam Gambar | selanjuinya
dituliskan Tengkap dalam matrik (tabie). Susunan matrik terdiri atas ranah, subranah,
kompetensi, dan elemen kompetensi. Berikut ini adalah pengertian lengkap struktur
penulisanya.1. Ranah (domain)
Ranah atau domain adalah klasifikasi dari kompetensi berdasarkan analisis kesamaan dan
asosiasi kewenangan klinis yang terdapat dalam subranah dengan kesepakatan lima domain
kompetensi ASEAN yang telah ditentukan dalam AICCN (The ASEAN Joint Coordinating
Committe on Nursing) tahun 2009. Setiap ranah atau domain memiliki subranah
(subdomain) dan unit-unit kompetensi terkait sesuai dengan peran fungsional utama yang,
harus dilakukan olch perawat profesional lulusan Pendidikan Ners sebagai pemberi asuhan
2. Subranah (subdomain)
Subranah adalah klasifikasi kesamaan dan asosiasi dari unit kompetensi dalam
menjalankan kalagori tugas dan kewenangan sesuai Undang-Undang No.38/2014 dan
norma-norma keilmuan serta hukum terkait.
3. Unit Kompetensi
Unit kompetensi adalah serangkaian tugas klinis dalam satu fungsi praktik yang sama
sebagai bagian dari kemampuan untuk memberikan asuhan keperawatan profesional secara
holistik dari fungsi total standar kompetensi klinis profesi ners.
4. Elemen Kompetensi
Elemen kompetensi adalah bagian dari kompetensi yang berisi rincian tugas-tugas minimal
perawat sebagai penanggung jawab asuhan, khususnya, di rumah sakit. Tugas perawat
adalah serangkaian tindakan”yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu dengan
menggunakan rangkaian keterampilan. Keterampilan atau skiff adalah kemampuan untuk
mengikuti langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan tujuan tertentu yang
dapat dikontrol. Skil! tidak termasuk di dalam uraian standar ini.
Sebagai contoh, pemyataan kompetensinya memberikan medikasi sesuai kebutuhan Klien
Salah satu elemen kompetensi sebagai turunan tugas perawat adalah memberikan medikasi
melalui oral, Selanjutnya, salah satu turunan keterampilan (ski) dari memberikan
medikasi oral adalah menghitung dosis obat. Pengetahuan teoretis dan praktis adalah dasar
Biel teraaelngni rape menjalankan keterampilan yang dapat diamati atau
ima,
Halaman berikutnya berisi uraian matrik standar kompetensi klinis profesi ners secara
ddari semua ranah, subranah, unit kompetensi dan elemen kompetensi dari struktur
yang telah dijelaskan di atas.ah I: Prakttk Ettk, . dan Peka Budaya
Ranah 1 merupakan penerapkan prinsip etik dan legal dalam asuhan keperawatan dan
pelayanan kesehatan sesuai dengan kode etik keperawalan Indonesia, peraturan, hukum dan
lingkup kewenangan praktik dengan menerapkan sikap menghormati hak privasi dan martabat
klien dengan tetap mempertimbangkan nilai, norma, agama, dan budaya klien
Subranah dalam katagori ini adalah:
1.1 Praktik etik dan legal
1.2 Praktik peka budaya
a 11: Praktik etik de
No Unit Kempetensi Elemen Kompetensi
1 | Menjalankan praktik ‘Menghormaii harkat dan martabat manusia
keperawatan sesuai dengan
Bersikap baik, jujur. dan ctis
‘Menjalankan praktik dengan penuh cinta kasih
Advokasi kebutuhan dan hak Klien
standar perilaku etike
Berpartisipasi dalam penyelesaian dilema et
‘Mematubi norma, standar perilaku, dan kode clik perawat
Indonesia
Menjalankan praktik ‘Menjaga kerahasiaan informasi klien
keperawatan sesuai dengan [elakukan asuhan keperawalan sesuni standar baku
Tcbijakan SS Mendokumentasikan asuhan sesuai standar bake
prakai ‘Memints tanda tangan persetujuan tindskan kepada Klien
‘Mengikuti aturan dan kebijakan institusiterkait narkotika dan
peavalahgunaan obat
‘Mematuh aturan/kebijakan pelaporan (seperti Kekerasan,
penelantaran, penyakit menular)
‘Melaporkan kejadian tidak dibarapkan, kejadian nyaris Sede,
ddan kejadian sentinel
‘Mengikuti protocol monitoring Klien (seperti: pencegahan bunuh
dri dan celdis kesclamatan)
Sub rank 12: Praktik keperawatan poka budaya
3 | Memberikan asuhan
Kepernwatnn sesuai dengan
norma budaya Klien dan
Keluarganya
Menjaga privasi klien
Memberikan dukungan psikesosial, emosional, dan spiritual
"Mengidentifikasi potensi Konilik budaya Ehen/keluar
praktik pelayanan keschatan
Menghormati nilai dan budaya Klien keluarga dalam membuat
keputusan klinis
‘Menyadari kebutuhan penerjemah bahasa (interpreter)
Melibatkan klien‘keluarga dalam asuhan keperawatan
Berkontribusi dalam program pemberian art therapy
Menggunakan terapi komplementerialtemnatif (seperti
acupressure, music, herbal)
dengan| Memberikan asuhan sesuai_) Memberikan asuhan keperawatan dengan memperimbangkan
dengan nilsi, kepcreayaan, | praktik dictmakanan/obat scsuai agama dan kepercayaan klien
spiritual, dan agama klicn [ Memfasilitasi klien melaksanakan ritual aiau ibadak (seperti
sholat bagi agama Islam)
Menghadirkan pemuka agama scsuai dengan keinginan
klienvkeluarga
Memberikan perawatan menj
nz ajal
Memberikan perawatan jenazah
Ranab I: Praktik Keperawatan Profestonal
Ranah Il memberikan asuhan keperawatan berbasis bukti secara sistematik, komprehensif,
aman, dan efektif untuk mencapai hasil keschatan individu yang optimal dengan tetap menjaga
hubungan terapeutik serta berkolaborasi dengan tim perawatan dan tim kesehatan lain,
Subranah dalam katagori ini adalah:
2.1 Komunikasi
2.2 Pengkajian
2.3 Rencana keperawatan
2.4 Tindakan keperawatan
2:5 Praktik kolaborasi
2.6 Promasi keschatan
2.7 Monitoring dan evaluasi
Sub anh 2.2: Komunikasi
No Unit Kompetenst Elemen Kompetenst
4 Ee Shag Mengenalkan diri pada kliewkeluarza
interpersonal dalam lercmpati pada keadaan klien/keluarga
pemberian pelayanan Menjadi pendcngar yang baik bagi klicn/keluarga
Mengidentifikast isyarat (clues) verbal dan nonverbal yang
dickspresikan oleh klien/keluarza
Mengorientasi klicn/kchuarga tentang akses informasi dan
aturan rumah sakit
Menggunakan ko
kondisi lien
Memperjclas informasi scsuai keadaan kepada kliewkeluarga
‘Mengkomunikasikan perubahan status Kesehatan yang tidak
diharapkan
Mengklarifikasi reseplorder untuk klien
@ | Mengzunakan teknologi | Menezunakn bahasa yang tepat sesuai dengan teknologi
Komunikasi dan informasi | (tclepon/faks‘email/media sosial) yang digunakan dalam
dalam pelayanan komunikasi
‘Memilih teknologi yang tepat sesuai dengan tajuan dalam
bberkomunikast
‘Menggunakan aplikasi/program standar ditempat prakiik dalam
mencrapkan proses asuhan keperawatan
Sub ranah 21: Pengkajian
ii eam] *Unit Kompetonsi
Elemen Kompetensi
Mclakukan anamncsis dan
ampulan data secara
Mengumpulkan data awal atau riwayat keschatan saat
masuk/dirawat
‘Mengkaji latar belakang ekonomi, somal budaya dan spintual
serta praktik keschatan klien
‘Mengidentifikasi tingkat kemampuan komunikasi atau belajar
Klien /kelua
Mengidentifikasi riwayat penggunaan obat dan respon alergi
Mengidentifikasi fakior yang berkontribust pada perilaku atau
perubahan perilaku Klien
‘Mclakukan pemeriksaan
fisik dan penunjang sccara
sistematik
Melakukan pemeriksaan fisik
Melakukan pengkajian ulang terfokus
Mengkaji nyeri dengan skala nyeri
Mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi
Melakukan pemcrikssan fisik terfokus (seper= neurologis,
sirkulasi, dan pernafasan)
Melakukan penzkajian risike terfokus (seperti: keterlambatan
perkembangan, kemampuan funzsional. dan risiko jatuh)
Melakukan perekaman EKG (cleetrocardiogram)
Mengukur tckanan vena coniral (CVP)
Mengukur tanda-tanda vital (seperti: TD.N, 5. P)
Mengambil specimen untuk tes laboratoriumidi
nostic
Melakukan pengambilan dayah arteri (AGD)
Melakukan tes laboratortum sedethana (seperti: simp gula
darah kapiler. dan urinalisa)
Sub Ranah 2.3: Rencana ast
Menetapkan diagnosis
Kepermwatan
‘Menganalisis data hasil pengkajian sebagai dasar perumusan
masalah/diagnosis keperawatan
Menganalisis prioritas masalal/diagnosis keperawatan
Menetapkan daflar masalah’diagnosis keperawatan
Melakukan pembaruan diagnosis keperawatan sesuai
perkembangan klicn
‘Membuat rencana tindakan
Keperawatan
Menetapkan tujuan dan keitcria hasil asuhan secara spesifik
Menctapkan rencans findakon keperawatan sesuai prioritas
kebutuhan klien
‘Menetapkan tindakan mandir, kolaborasi, dan pelimpahan
wewenang
Memperbarui rencana asuhan sesuai perkembangan kilicn
Menyusun perencanaan pemulangan klien (discharge plan)
untuk asuhan yang berkesinambungan
Subran
nah 2.3: Promosi keschatan
Memberikan promosi
kesehatan
Meningkatkan pengelahuan, kemauan, dan kemampuan gaya
hhidup schat
Menjaga kesehatan dan kebugaran diri untukidalam praktik
Meningkatkan kemandirian klien dengan alat bantu
Memberikan pendidikan keschatan pada keluarga di ramah
sakit
n kien
‘Memberikan edukasi lisan atau tertulis untuk pemulanyNo Unit Kompetonsi
Elemen Kompetensi
Mendiskusikan masalah scksualitas klien (seperti keluarga
berencana, menopause, sexually transmitted disease (STD),
gangzuan ercksii
Konseling kesehatan klien di rumah sakit
‘Membantu transisi kehidupan yang diharapkan (scpertt: punya
bayi, parenting. pubertas, pensiun)
‘Membantu transisi kehidupan kelompok rentan (seperti:
ODGJ, NAPZA, lansia)
‘Berparfisipasi dalam program /kegiatan promesi keschatan dan
kesclamatan kerja
‘Memulangkan klien ke rumah atau ke fasilitas kesehatan lain
‘Melakukan kunjungan rumah (home visi)
anah 2.4: Tindakan keperawata
Mclakukan findakan untuk
Membantu klien melakukan activities of daily living (ADLS)
Pemenuhan kebutuhan
aktifitas dan gerak
Melatih mobilisasi, gerakan isometric. dan isotonik
‘Memberikan perawatan Klien dengan traksi
‘Memasang aiau melepas alat imobilisasi (seperti: bidai, Brace,
zips, back slab
‘Membanta latihan begalan menggurakan kruk pada Klien
fraktur pads fase pemulihan
‘Menggunakan ody mechanics yang tepat ketika mengangkat
dan memindahkan Klien
‘Menggunakan lat bantu transfer Klien (seperti slide Board,
transfer sheet, transfer stink)
13_| Melakukan findakan untuk
Melakukan verifikasi identitas Klien
meningkatkan keselamatan
‘Mengoricniasikan lingkungan pada klicn saat masuk/dirawat
dan kenyamanan klicn
‘Memberikan informasi untuk mencegah tingkah laku berisiko
Mengidentifikasi tanda penganiayaan dan penelantaran
‘Mengidentifikasi alasan ketidakpatuhan (seperti: keuangan,
hingkungan, stres, bosan, kurang: dukungan kelwarza)
‘Mengaturimenceeah komplikasi atas keadaan klien (seperti
risiko jatuh, restrain, kemoterapi, penurunan irmunitas)
Menindaklanjuti kejadian Klien paska Kecelakaan (seperti=
jatuh, kabur, medication error)
‘Memberikan asuhan klicn dalam prosedur diagnostik (X-Ray
MRI. CT Sean)
Melakukan intervensi untuk menjaga integritas kulit klien
Membantu klien mengkompensasi kerusakan sensor
Merawat klien dengan penurunan kesadaran
Merawat Klien dengan alat bantu (seperti: gigi palsu, acamata,
alat bantu dengar. kursi roda. kruk)
‘Memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan sia
tingkat tumbuh kembang klien
‘Memberi intervensi untuk meningkatkan tidur!istirahat
Memberikan intervensi nyeri nonfarmakologi (seperti: nafas
dalam, guided imagery. massage. reposisi, tcknik relaksasi alot
progresif dan teknik manajemen stres Iain
Melakukan upaya kewaspadaan standar (standard precaution)Unit Kompetonsi
Elemen Kompetensi
Mengzunakan teknis asepticiantiseptik
Memberikan intervensi untuk menurunkan peningkatan sub
tubuh
Menggunaken dan memonitor alat restrain atau seklusi yang
aman dan manusiawi
Melakukan perawatan klien di ruang isolasi tekanan negatif
Memberikan tindakan
keperawatan dasar
matcrnitas
Memberikan pendidikan keschatan tentang keluarga berencana
Merawat payudara (antenatal)
Melakukan perawatan vulva dan perincum (vulva hygiene)
Melatih ibu menyusui bayinya
Mem:
tor denyut jantung janin (fetal heart monitoring)
identifikasi risiko terjadinya kegawatdaruratan maternal
(seperti tanda dan zejala risiko perdarahan pre-intna-past
partum, risiko kejanz)
Memberikan asuhan pre-intra-past natal
‘Memiberikan pendampingan psikologis kasus maternal dengan
kchilangan/berduka (seperti: kasus abortus, IUFD)
identifikas risike post-partum depression/past-partam
Memberikan tindakan
kkeperawatan dasar pada
bayi
Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Mengukur panjang dan berat badan, lingkar dada, dan kepala
‘Merawat tali pusat bay!
Melakukan ambulasi bayi
‘Memandikan bayi
‘Merawat bayi dengan ventilator
‘Merawat bayi asfiksia (Pemasangan Single Nasal Pronge
untuk bayi Asfiksia)
Melakukan CPR (resusitasi jantung dan paru) bayi baru Iahir
sesuai kebutuban klicn
16 | Memberkan tindakan Pengkajian tingkat perkembangan anak
keperawatan dasar pada ‘Mengukur tinggi, berat badan, lingkar lengan dan lingkar
anak kepala anak
Memberikan stimulasi tumbuh kembang anak
Edukasi pemberian ASI cksklusif. makanan pengganti ASL
dan makanan anak
‘Memberikan imunisasi
Melakukan terapi bermain pada anak
17 | Melakukan tindakan’ ‘Aktifasi code blive (kedaruratan)
‘kegawatdaruratan ‘Melakukan prosedur emergensi (seperti resusitasi jantung paru,
Heimlich maneuver)
Memasang defibrilator
‘Memeriksa (cck) pacemaker klien
Melakukan triase dengan telepon untuk menentukan asuhan
yang dibutublean
Melakukan triage di UGD
TR_| Memberikan medikasi Mengikuti prinsip rainimal "5 benar™ dalam memberikan obat
medikasiUnit Kompetonsi Elemen Kompetensi
Memberikan medikasi melalui oral
Memberikan medikasi via rectum, vagina, mala/telanga/kidung
atau topical
Memberikan medikasi melalui gastrointestinal tube (NGT)
Memberikan medikasi intravens sccara lang in injcksi
Memberikan medikasi subcutaneous (SQ), intradermal atau
intramuscular
Memberikan obat kemoterapi
‘Melakukan tindakan untuk | Intervensi perbaikan status respirasi (seperti: nafas dalam
pemenuhan kcbutuhan baiuk efektif, physiotcrapi dada, pengaturan posisi)
oksigenasi
Memberikan oksizen sesuai modalitas yang diresepkan
Memberikan terapi inhalasi (seperti inhaler. nebulizer)
‘Melakukan penghisapan sckrest dijalan napas (seper
oropharyngeal, nasopharyngeal, tracheostomy, endotracheal)
Merawat klien dengan selang dada (water seal drainage)
Merawat tracheastomy
Merawat klien dengan ventilator
‘Melakukan tindakan untuk
Melakukan penilaian keseimbangan cairan dan elektrolit,
pemenuhan kebutuhan
cairan dan elektrolit Memasang infus
‘Memberikan cairan intravenous (IV) atau infus
‘Menghentikan terapi infus (aff infss)
Merawat intravenous (IV) site klien (seperti tempat penusukan
infus)
Mengzanti balutan vena central
Memberika nutrisi TPN (total parenteral nutrition)
‘Melakukan pemberian produk darah
‘Memonitor pemberian infus dan tranfusi darah
Melakukan tindakan untuk | engidentifikasi pola climinasi (urine dan fekal)
mengoptimalkan fungst ‘Memberi intervensi untuk meningkatkan climinasi (urine dan_
sliminasi fekal)
“Memasang katcter wrin
Merawat kateter rin
Melakukan klisma atau enema
Melepas kateter win
Melakukan findakan untuk | vtenghitung kebutuhan nutisi pasien
pemenuhan kebutuhan Mengidentifikast indikasi pemberian makanan oral, enteral
snutrisi atau parenteral
Memasang nasogastric tube (NGTY
Monitor fungsi nasogastric abe (NGT)
Mengganti nasogastric tube (NGT)
Melepas nasogastric tube (NGT)
Memberikan makanan atau merawat Klien dengan
gastrointestinal tube (g-tube), nasogastric tube (NGT), jejtmal
tube (j-tube)No Unit Kompetonsi Elemen Kompetensi
Memberikan makanan parenteral
‘Memonitor suction of nasogasinic tube (NGT) continuous atau
intermittent
75 _ | Melakukan asuhan ‘Merawat pasien sebelum dan setclah prosedur operasi
Perioperative ‘Memberikan asuhan inira-operative (scperti: mengatur posisi
operasi. menjaga area steril. observasi operasi)
‘Menjahit luka (hecting)
24 _| Melahukan perawatan Tula | wielakukan perawatan luka
davstnine, Merawat luka dengan debridemen, nekrotomi
Merawat klien dengan alat drainase (seperti: drain Iuka, selang
sal dialisa, drain laparotomy)
. Placer. Kika, teins,
hhidung, atau mata)
Melepas jahitun
‘Merawat stoma (seperti: kolostomi, ncfrostomi, urostomi)
25 | Memberikan asuhan Klien | Mengintegrasikan aspek psikososial dalam asuhan
dengan masalah psikososial | keperawatan
dan keschatan jiwa ‘Mengidentifikasi tanda dan gejala pcnyalahgunaan obat,
ketergantungan, ketagihan atau keracunan, depresi dan risiko
bush dir
Mengidentifikasi tanda dan gejala risiko- gangeuan psikesosial
dan emosional (seperti stress, ansictas, depresi, dan risiko
bunuh diri)
Mengidentifikasi pengrunaan mekanisme koping Klien
‘Memberikan asuhan keperawatan psikasosial pada klicn yang
beresiko
‘Memberikanimenyiapkan lingkungan fisik dan paikososial
fang terape
‘Meneegah gangguan citra tubuh, ketidakberdayaan dan
keputusasaan
‘Meningkatkan harga diri positif Klien
Meningkatkan pengzunakan mekanisme koping yang eft
Merawat klien dengan gangguan fungsi kognitif
Melakukan asuhan keperawatan Klien dengan perilaku
kekerasan verbal atau fisike
Berpartisipasi dalam program terapi perilaku Klien
Melakukan terapi aktivitas kelompok
‘Membantu keping Klien (seperticberduka/kehila
karena penganiayaan/penclantaran, bencans)
Berpartisipasi dalam perawatan klicn dengan ketergantungan
obat atau sejenisnya
gan, trauma
Sub Ranah 2.5: Monitoring dan evaluasi
Melakukan monitoring ‘Memantau efek terapeuitik dan efek samping dari pengobatan
perkembangan Klien atau prosedur
‘Memonitor hasil pemeriksaan diagnostik (seperts laboraionium,
Mengidentifikasi abnormalitas eelombang EKG
Memonitor pemenuhen kebutuhan nutrist dan cairan (seperti
intakeroutput)No Unit Kompetonsi
Elemen Kompetensi
Memonitor pemulthan klien dari sedasi (ancsthesia)
sedanp/sadar
Monitoring tanda tanda peningkatan tekanan intrakrania! (TK)
Monitor arteriovenous (AV) sunt
Menyampaikan dan melaporkan nilai kritis
27 _| Melakukan evaluasi
perkembangan klien
Mengidentifikasi fakior yang berpengaruh pada pemulihan
Iien
‘Membandingkan perkembangan Klien dengan yang normal
(target yang diharapkan)
Mengevaluasi respons klien terhadap medikesi dan tindakan
‘Mengevaluasi risike perilaku kekerasan pada Klien atau orang
lain
Mengevaluasi luka dengan skala luka
i aera)Ranah 11: Kepemimpinan dan M
Ranah Il] mengatur asuhan keperawatan Klien dan kelompok klien yang yang menjadi
tanggung jawabnya secara aman dan efektif dengan menggunakan prinsip-prinsip
kepemimpinan dan manajemen dalam tim perawatan dan tim kesehatan lain
Subranah dalam katagori ini adalah:
3.1. Kepemimpinan
3.2 Manajemen risiko
3.3. Manajemen asuhan keperawatan
ib Ranah 3.1: Kepernimpinan
No Unit Kompetensi Elemen Kompetensi
28 | Membangun kepercayaan | Menunjukan kematangan pribadi dalam berhubungan dengan
dalam tim asuhan tim
kenerawatan yang produktif | Membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dalam
tim
‘Bekerja sccara akiif, clektf, dan produktif dalam tim yang
telah ditetapkan
“Terbuka tethadap masukan orang lain demi perbaikan din
Berupaya mencapai standar praktik/kerja yang Icbih baik dat
yang ditetapkan
35 _| Berkontribust dalam ‘Membaca situasi dan memahami masalah di tempat keys
perubahan tntuke Beradaptasi dengan lingkungan untuk dapat melakukan
meningkatkan mutu praktik | perubahan
Mengkomunikasikan kepedulan untuk memcngaruht
perubahan
‘Menyampaikan ide perubahan secara informal kepada orang
rang tepat
Sub-ronah 3.2: Manajemen Risiko
30° | Melakukan tindakan untuk | Mengidentidikasi dan melaporkan keadaan bahaya lingkungan
‘mengatasi potensi bahaya | Berpartisipasi dalam penanggulangan bencana di dalam dan
Jingkungan juar RS
Memustikan keamanan pevalatan perawatan Klien (identilikast,
pelaporan dan atau pel
Melaporkan atau mer
lain
wan peralatan yang tidak aman)
fervensi praktik tidak aman dari staf
31 | Melakukan Gindakan untuk | Mengenali tagasitangzung jawab yang tidak sanggup dan peu
mengatasi potensi bahaya —|_mencari bantuan untule itu
stafiperawat dalam praktik [ Menyadari dan mengontrol Konfik slat melalui rantai
Komando yang tepat
Berpartisipasi dalam pregram sere
check-up rutin)
‘Menggunakan slat pelindung dint (APD) sesuai potenst
keterpaparan dari penyakit atau bahaya
Sub Ranah 3.3: Manajemen Asuhan Keperawatan
2 ‘Menerima Klien /pasien bart
Membuat dan memperbaharai dokumen reneana asuhan
keperawaian yang memenuhi persyaratan schagai
evidencelbukti hukum (seperti: Dokumen diswali dengan.
wakiu dan diakhiri dengan nama dan tanda tangan}
ning keschatan (§Mejaga kekinian, keakuratan data, medikas
pemberianya
jan catatan
‘Menggunakan aplikasi computcr untuk mencatat dan mencari
dokumen atau informasi Klinis klien
‘Mencatat onder (scperti verbal, tclepon) dari tenags keschatan
‘Membuat laporan shift
‘Melakukan serah terima (hand aver} di awallahir shift
B
Membuat prioritas _prakuk
untuk meningkatkan kinerja
im
‘Memprionitaskan beban kerja dan mengatur waktu secara
efektif
‘Mengorganisasikan dan memprioritaskan asuhan dalam
kelompok klien
Mendelegasikan tugas spesifik pada perawat vokasi dan atau
pembante rawat (pramuhusada)
‘Merujuk klien/keluarga kepada sumber yang tepal
‘Memberikan masukan terhadap kinerja staf lain
‘Menyuperfisi perawatan yang dilskukan orang lain
"Berkolaborast dengan profess
kkesehatan lain
Melakukan ronde/visite bersama tim kesehatan
Memahami dan menghargal setiap peran dan tanggungjawab
tim keschatan (inter-professional team)
Mengzunakan surat pelimpahan wewenang (standing onder)
untuk memberikan asuban tertentu
Membantu sceara aktif prosedur invasil
Berkolaborasi dengan tim Keschatan dalam mengambi
keputusan dan pelaksanaan asuhan terutama yang di luar
kewenangamnyaRanah
1V: Pendidikan dan Riset
Ranah IV memberikan pendidikan di sefting Klinis dengan menggunakan prinsip
preceptorship, melaksanakan dan menggunakan hasil-hasil penelitian terbaik dalam praktik
keperawatan.
Subranah dalam katagori ini adalah:
4.1 Pendidikan dalam setting klinis.
4.2 Praktik berbasis bukti (evidence based nursing practice)
4.3 Riset keperawatan
Subsranah 4.1: Pendidikan dalam setting klinis
No. Unit Kompetensi Elemen Kompetensi
35 | Berperan secara cfektif | Memberikan alau bespartisipasi dalam edukasi staf alaw
sebagai pendidik klinis | oriemtasi pezawai baru
ditempal praktike Berpartisipasi dalam pengenalan atau penguatan implemcntast
standard dan kebijakan klinis terbara
Menjadi mentor atau preseptor bagi mahasiswa
4.4 Sub-ranah 4.2: Praktik berhasic bukti (evidence haswt mvings practice)
36] Menggunakan hasil risct | Berkoniribusi dalam pengembangen rencana asuhan
keperawatan dengan data, teknologi. dan penelitian
Menggunakan metode pencari publikasi hasil riset yang elektt
keperawatan untuk meningkatkan kwalitas praktik
Menggunakan publikasi hasil riset untuk menilai efektivitas
pruktik
“Mampu menjadi angola tim pengembangan pedoman prakiik
berbasis bukt ilmiah
Sub-ranah 4.3: Riset keperawatan
37 | Melakukan riset Mengidentifikasi praktik keperawatan yang petlu riset
epee. Menjadi angzota tim riset
Mempublikasikan has risetRanah V: Pengembangan Kualitas Personal dan Professtonal
Ranah V berperan aktif dalam pengembangan kapasitas pribadi dan profesionalisme sepanjang
hayat untuk meningkatkan praktik dan peran profesional di masyarakat.
Subranah dalam katagor! ini adalah:
5.1 Pengembangan profesional
5.2 Pengembangan personal
personal
No. Unit Kompetenst Elemen Kompetenst
38 | Memiliki kesadaran untuk | Mengorganisasikan waktw untuk pengembangan dirt
peningkatan kualitas dirt | Melakukan refleksi diri untuk meningkatkan praktik
secara berkesinambungan [7a menilal kelebihen, Kekurangan dirt, dan kebutihon’
belajar yang harus ditempuh
‘Mencrima masukan konstruktif dari orang lain
“Menerima berbagai perbedaan pandanzan atau pendapal secara
posit
Menggunakan manajemen waktu secara cfektif
Mengatasi tres sccara dengan cfektif
‘Mengeunakan aplikusi/teknologi untuk pengembanzan dirt
‘Sub-ranah 5.2; Pengembangan profesional
39 | Bertangzung jawab ‘Memiliki pengetahuan prakiik keperawatan terki
‘tethadap peningkatan Berpartisipasi dalam program peningkatan kualitas
profesionalitas keperawatan | ysulan'pelayanan (seperti Standar Asuhan Keperawatan,
Panduan Asuhan Keperawatan)
“Terlibat aktif dalam kegiaian keprofesian
Memiliki rencana pengembangan profesional
Mengikuti pendidikan’pelatihan berkelanjutan untuk mencapat
angka kredit yang dipersyaratkan
“Membuat penyimpanan file dokumentasi eapain
pendidikan/pelatihan berkelanjutanREFERENSI
ASEAD (AJCCN). _hitps/asean org/asean-economic-
‘comm feaatanbnacteatds ¢-purview-of-aem/services/healtheare-
servioes/nursing-se icon!
Boykin, A. Schoenhofer, 5. 0, Schoenhofer, & 0. B., & National League for, N. (2001).
Nursing as Caring: A Model for Transforming Practice: Jones and Bartlett
Publishers.
Brykezynsky, K. (2014). Caring, clinical wisdom, and ethic in nursing practice. In Alligood,
M.R. (Ed,). Nursing theorists and their work, St Louis: Elsevier.
Fischer, 8.A. (2017). Developing nurses’ transformational leadership skills. Nursing standard
(Royal College of Nursing (Great Britain) : 1987), 31 51, 54-63.
Fukada M. (2018). Nursing Competency: Definition , Structure and Development. Yonago
Acta Med. 6 1):1-7.
Intemational Council of Nurses. (2009). JCN Framework of Competencies for the Nurse
Specialist. Geneva: penulis
International Labour Organization, (2015). Regional Model Competeney Standards: care
competencies. Bangkok: ILO Regional Office for Asia and the Pacific.
National Council of State Boards of Nursing. (2015). 20/4 RN Practice Analysis: Linking the
NCLEX-RN® Examination to Practice: U.S. and Canada. Chicago: Author.
Meleis, A] (2011). Theoretical nursing: development and progress. Philadelphia: Wolters
Kluwer Health/Lippineott Williams & Wilkins, [Google book version] diunduh dari
hitps://books. google.co.id/books?id=kPdBI vUlel ¥C&pg-PA32&hI=id&isouree=pbs_s
elected pagesiicad=2#v=onepagedsg=needs%2Mtheoriescf=false
Pokorny, ME (2014), Nursing theorist of historical significant, Dalam, Alligood, M. R.
(2014) Nursing theorist and their work, St louis: Elsevier.
Purnell M.I. (2014). The theory of nursing as caring: a model for transforming practice. In
Alligood, M. R. (Ed.). Nursing theorists and their work. St Louis: Elsevier.
Shahriari, M., Mohammadi, E. Abbaszadeh, A., & Bahrami, M. (2013). Nursing ethical values
and definitions: A literature review. franian Journal of Nursing and Midwifery Research,
18,1 -8,
World Health Organization. (2004), Competency in nursing. Geneva: WHO press