You are on page 1of 20
STANDAR KOMPETENS| KLINIS PROFESI NERS Masfuri, SKp, MN Program Doktoral FIK UI Pengembangan Standar Kompetensi Klinis Profesi Ners Nama + Masfuri, SKp, MN. NPM _ 1 1406597500 DISERTASI KATA PENGANTAR Secar alami, pelayanan kesehatan selalu berubah. Sistem kesehatan di dunia dan di Indonesia sedang mengalami berbagai reformasi dalam upaya untuk meningkatkan integrasi perawatan multidisiplin dan memfasilitasi penyediaan berbagai level layanan yang lebih terukur, terhubung, dan terkoordinasi. Scbagai bagian dari reformasi ini, terdapat kewajiban bagi akademisi keperawatan untuk meningkatkan keterlibatan dalam rangka memberikan karya ilmiah berbasis bukti untuk disajikan kepada para pemangku kepentingan. Terbukti bahwa sistem Kesehatan terbaik dioperasikan oleh tim profesional kesehatan multidisiplin yang bekerja sama untuk menyediakan pelayanan keschatan terintegrasi Integrasi yang optimal dapat terbentuk dengan distribusi kewenangan perawatan dari seluruh tim. Menjadi sangat penting bagi setiap anggota tim memiliki kesadaran tentang ruang lingkup praktik dan kompetensi dari setiap jenis dan level kewenangan klinis yang diembannys. Kebingungan peran dan ambiguitas peran akan menjadi hambatan utama untuk kolaborasi Standar Kompetensi yang jelas menjadi sangat penting sebagai acuan dalam mengatur kolaborasi interprofesional. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, standar kompetensi disusun olch organisasi profesi (PPNI) dan ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Standar profesi yang di dalamnya termasuk standar kompetensi perawat telah disyahkan dalam oleh Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES‘425/2020 tentang Standar Profesi Perawat. Dokumen lain yang terbit sebelumnya adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat Dokumen lain yang mengukur implementasi berbagai tugas perawat di rumah sakit terdapat dalam Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi | yang efektif diberlakukan mulai bulan Januari 2018. Pendidikan vokasi keperawatan yang dilanjutkan dengan profesi ners dan ners spesialis telah tumbuh dalam sistem pelayanan keschatan yang dinamis di Indonesia, Hal ini memerlukan ceksplorasi secara berkesinambungan untuk mendefinisikan kembali batasan tugas tugas klinis dalam lingkup praktik sesuai dengan batasan legal, tuntutan profesionalisme dan kebutuban asuhan nyata yang dilakukan praktisi di lapangan. Eksplorasi berbagai tugas Klinis dan kompetensi secara ilmiah seyogyanya dilakukan sccara periodik dapat diberikan kepada para pengambil kebijakan dalam memastikan penetapan standar kompetensi, pemberian tugas dan kewenangan klinis, dan arah pembinaanya. Standar kompetens klinis profesi ners ini dikembangkan secara induktif dari survei lapangan terkait tugas-tugas klinis perawat yang sering dilakukan oleh perawat pelaksana di seluruh Indonesia. Penelitian tahap pertama tentang frekuensi tugas klinis dilakukan secara daring yang dliikuti oleh 904 perawat, tetapi hanya dilengkapi oleh 410 responden dari 19 provinsi. Penelitian berisi pertanyaan tertutup dari hasilliterartur review dan pertanyaan terbuka yang diisi secara bebas olch responden. Tugas-tugas klinis yang jarang dilakukan oleh perawat dilakukan validasitingkat kepentingan (importance level) oleh Anggota Kalegium Keperawatan. Penelitian tahap pertama menghasilkan 162 tugas. Tugas-tugas klinis di atas, selanjutnya dianalisis kesamaan dan asosiasinya dalam kelompok fungsi-fungsi yang sama untuk membentuk kompetensi. Tugas-tugas Klinis ditambahkan untuk penyempurnaan cakupan kompetensi dari hasil lizerarure review dan pendapat para ahli, Total terbentuk 39 kompetensi dengan 267 tugas-tugas klinis yang terdiri dari 162 (61%) tugas perawat dari hasil survei dan 105 (39%) tugas tambahan. Selanjutnya, tugas klinis dijadikan elemen kompetens Elemen dari tugas Klinis ini selanjutnya dapat dijadikan dasar penentuan indikator yang terdiri atas skill, pengetahuan, dan atau sikap untuk kepentingan pendidikan, pelatihan, penilaian (assessmen), dan rekognisi pembelajaran lampau. Melalui studi induktif, klasifikasi, dan generalisasi bertingkat (hicrarkis) memungkinkan setiap kompetensi, tugas, skills, pengetahuan dan sikap memiliki hirarki keilmuan (body of knowledge) keperawatan yang jelas. Metode dan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dan masukan bagi pengembangan standar kompetensi, penilaian angka kredit fungsional profesi ners di rumah sakit, dan akreditasi pada masa yang akan datang. Melalui metode seperti ini, standar lebih aktual memotret tugas perawat dari hasil survet. Tambohan Analisis tugas dari diteranure review dan pendapat abli dijadikan arah pengembangan tugas sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia, Tambahan tugas dapat dijadikan acuan pembinaan melalui kegialan profesional berkelanjutan (CPD) oleh organisasi profesi. Selanjutnya, pemberlakuan standar diberi waktu yang cukup agar tugas-tugas tambahan yang sebelumnya tidak sering dilakulan dan dianggap penting yang ada dalam standar dilatihkan oleh pihak terkait sebelum pemberlakukan. Dengan demikian, potensi masalah hukum akibat tidak terpenuhinya kompetensi minimal profesi ners dapat dihindari. STANDAR KOMPETENSI KLID 'S PROFESI NERS Standar Kompetensi Klinis Profesi Ners yang selanjutnya disebut sebagai standar adalah konsep holistik alas kemampuan yang harus dikuasai seorang perawat profesional, pemberi asuhan keperawatan, di rumah sakit untuk memberikan asuhan dan pelayanan keperawatan secara profesional, Hal itu mengacu pada fungsi menyeluruh dari profesi yang terdiri atas gabungan sejumlh unit kompetensi. Standar Kompetensi Klinis Profesi Ners. ini diperuntukkan bagi lulusan Pendidikan Nets yang telah lulus uji kompetensi nasional dan ‘memiliki Surat Tanda Registrasi (STR). Secara hierarkis, klasifikasi Standar Kompetensi Klinis Profesi Ners dapat disimpulkan sebagai piramida dengan puncaknya disebut sebagai nilai perawat, Level berikutnya disebut sebagai organisasi praktik, ranah, subranah, kompetensi, dan elemen kompetensi. Angka di dalam piramida menunjukan jumlah komponen dalam setiap level (Gambar 1). Gambar |: Hierarki Standar Kompetensi Klinis Profesi Ners Standar dikembangkan secara induktif dari tugas-tugas keperawatan yang sering dilakukan oleh perawat pelaksana dan diklasifikasikan secara bertingkat, kemudian disusun skema klasifikasi standar kompetensi (Gambar 2). Berdasarkan skema standar kompetensi, klasifikasi tingkat I adalah unit kompetensi. Unit kompetensi adalah kumpulan tugas-tugas yang diperlukan untuk menjalankan fungsi dalam praktik secara mandiri (WHO, 2004). Selanjutnya, Klasifikasi tingkat Il adalah subranah, Subranah ditentukan berdasarkan modifikasi dari tugas perawal dan kewenangan pada bidang upaya keschatan perorangan berdasarkan Undang-Undang Keperawatan No, 38 tahun 2014. Klasifikasi Tingkat Il] adalah ranah. Ranah atau domain adalah lingkup area praktik yang memiliki kompetensi perhatian, fungsi, dan arti yang serupa (Benner, 1984 dalam Bryckezynski, 2014). Klasifikasi tingkat ranah, menggunakan § comin kompetensi ASEAN, yaitu (1) praktik etik dan legal, (2) praktik ii erm] * keperawatan profesional, (3) kepemimpinan dan manajemen, (4) pendidikan dan riset, dan (5) pengembangan kualitas, profesional dan personal. Klasifikasi tingkat IV adalah organisasi praktik. Organisasi praktik dikembangkan berdasarkan modifikasi konsep keperawatan dari theory of nursing as caring: @ model for transforming practice dari Boykin & Schoenhofer (2001). Ada dua kategori tugas pekok perawat, yaitu (1) kemampuan memberikan asuhan berfokus klien dan (2) kemampuan meningkatkan praktik. Menurut theory of nursing as caring tersebul, perawat adalah kesatuan alas disiplin untuk memahami dan memberi makna akan kehidupan di dunia dan profesi sebagai proses untuk mencari, memperbaiki, dan mengembangkan caring (Purnell, 2014). Klasifikast tingkat V. kelas tertinggi ini menggunakan pandangan dari teori Henderson (1966), perawat sebagai profesi yang melakukan kontrak profesional harus mampu memahami keseluruhan kehidupan manusia seutuhnya (wholes of mind and body) untuk dapat membantu memenuhi kemandirian dan kesempurnaan jiwa raga dalam kehidupan (Pokorny, 2014). Proses klasifikasi bertahap ini memastikan bahwa apa yang telah menjadi standar telah cksis dipraktikan sehari-hari oleh lulusan Pendidikan Ners dan memiliki urutan akar teori dan body of knowledge yang jelas. Gambar 2: Skema Klasifikasi Standar Kompetensi Klinis Profesi Ners Struktur Klasifikasi Standar Kompetensi Klinis Perawat dalam Gambar | selanjuinya dituliskan Tengkap dalam matrik (tabie). Susunan matrik terdiri atas ranah, subranah, kompetensi, dan elemen kompetensi. Berikut ini adalah pengertian lengkap struktur penulisanya. 1. Ranah (domain) Ranah atau domain adalah klasifikasi dari kompetensi berdasarkan analisis kesamaan dan asosiasi kewenangan klinis yang terdapat dalam subranah dengan kesepakatan lima domain kompetensi ASEAN yang telah ditentukan dalam AICCN (The ASEAN Joint Coordinating Committe on Nursing) tahun 2009. Setiap ranah atau domain memiliki subranah (subdomain) dan unit-unit kompetensi terkait sesuai dengan peran fungsional utama yang, harus dilakukan olch perawat profesional lulusan Pendidikan Ners sebagai pemberi asuhan 2. Subranah (subdomain) Subranah adalah klasifikasi kesamaan dan asosiasi dari unit kompetensi dalam menjalankan kalagori tugas dan kewenangan sesuai Undang-Undang No.38/2014 dan norma-norma keilmuan serta hukum terkait. 3. Unit Kompetensi Unit kompetensi adalah serangkaian tugas klinis dalam satu fungsi praktik yang sama sebagai bagian dari kemampuan untuk memberikan asuhan keperawatan profesional secara holistik dari fungsi total standar kompetensi klinis profesi ners. 4. Elemen Kompetensi Elemen kompetensi adalah bagian dari kompetensi yang berisi rincian tugas-tugas minimal perawat sebagai penanggung jawab asuhan, khususnya, di rumah sakit. Tugas perawat adalah serangkaian tindakan”yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan rangkaian keterampilan. Keterampilan atau skiff adalah kemampuan untuk mengikuti langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan tujuan tertentu yang dapat dikontrol. Skil! tidak termasuk di dalam uraian standar ini. Sebagai contoh, pemyataan kompetensinya memberikan medikasi sesuai kebutuhan Klien Salah satu elemen kompetensi sebagai turunan tugas perawat adalah memberikan medikasi melalui oral, Selanjutnya, salah satu turunan keterampilan (ski) dari memberikan medikasi oral adalah menghitung dosis obat. Pengetahuan teoretis dan praktis adalah dasar Biel teraaelngni rape menjalankan keterampilan yang dapat diamati atau ima, Halaman berikutnya berisi uraian matrik standar kompetensi klinis profesi ners secara ddari semua ranah, subranah, unit kompetensi dan elemen kompetensi dari struktur yang telah dijelaskan di atas. ah I: Prakttk Ettk, . dan Peka Budaya Ranah 1 merupakan penerapkan prinsip etik dan legal dalam asuhan keperawatan dan pelayanan kesehatan sesuai dengan kode etik keperawalan Indonesia, peraturan, hukum dan lingkup kewenangan praktik dengan menerapkan sikap menghormati hak privasi dan martabat klien dengan tetap mempertimbangkan nilai, norma, agama, dan budaya klien Subranah dalam katagori ini adalah: 1.1 Praktik etik dan legal 1.2 Praktik peka budaya a 11: Praktik etik de No Unit Kempetensi Elemen Kompetensi 1 | Menjalankan praktik ‘Menghormaii harkat dan martabat manusia keperawatan sesuai dengan Bersikap baik, jujur. dan ctis ‘Menjalankan praktik dengan penuh cinta kasih Advokasi kebutuhan dan hak Klien standar perilaku etike Berpartisipasi dalam penyelesaian dilema et ‘Mematubi norma, standar perilaku, dan kode clik perawat Indonesia Menjalankan praktik ‘Menjaga kerahasiaan informasi klien keperawatan sesuai dengan [elakukan asuhan keperawalan sesuni standar baku Tcbijakan SS Mendokumentasikan asuhan sesuai standar bake prakai ‘Memints tanda tangan persetujuan tindskan kepada Klien ‘Mengikuti aturan dan kebijakan institusiterkait narkotika dan peavalahgunaan obat ‘Mematuh aturan/kebijakan pelaporan (seperti Kekerasan, penelantaran, penyakit menular) ‘Melaporkan kejadian tidak dibarapkan, kejadian nyaris Sede, ddan kejadian sentinel ‘Mengikuti protocol monitoring Klien (seperti: pencegahan bunuh dri dan celdis kesclamatan) Sub rank 12: Praktik keperawatan poka budaya 3 | Memberikan asuhan Kepernwatnn sesuai dengan norma budaya Klien dan Keluarganya Menjaga privasi klien Memberikan dukungan psikesosial, emosional, dan spiritual "Mengidentifikasi potensi Konilik budaya Ehen/keluar praktik pelayanan keschatan Menghormati nilai dan budaya Klien keluarga dalam membuat keputusan klinis ‘Menyadari kebutuhan penerjemah bahasa (interpreter) Melibatkan klien‘keluarga dalam asuhan keperawatan Berkontribusi dalam program pemberian art therapy Menggunakan terapi komplementerialtemnatif (seperti acupressure, music, herbal) dengan | Memberikan asuhan sesuai_) Memberikan asuhan keperawatan dengan memperimbangkan dengan nilsi, kepcreayaan, | praktik dictmakanan/obat scsuai agama dan kepercayaan klien spiritual, dan agama klicn [ Memfasilitasi klien melaksanakan ritual aiau ibadak (seperti sholat bagi agama Islam) Menghadirkan pemuka agama scsuai dengan keinginan klienvkeluarga Memberikan perawatan menj nz ajal Memberikan perawatan jenazah Ranab I: Praktik Keperawatan Profestonal Ranah Il memberikan asuhan keperawatan berbasis bukti secara sistematik, komprehensif, aman, dan efektif untuk mencapai hasil keschatan individu yang optimal dengan tetap menjaga hubungan terapeutik serta berkolaborasi dengan tim perawatan dan tim kesehatan lain, Subranah dalam katagori ini adalah: 2.1 Komunikasi 2.2 Pengkajian 2.3 Rencana keperawatan 2.4 Tindakan keperawatan 2:5 Praktik kolaborasi 2.6 Promasi keschatan 2.7 Monitoring dan evaluasi Sub anh 2.2: Komunikasi No Unit Kompetenst Elemen Kompetenst 4 Ee Shag Mengenalkan diri pada kliewkeluarza interpersonal dalam lercmpati pada keadaan klien/keluarga pemberian pelayanan Menjadi pendcngar yang baik bagi klicn/keluarga Mengidentifikast isyarat (clues) verbal dan nonverbal yang dickspresikan oleh klien/keluarza Mengorientasi klicn/kchuarga tentang akses informasi dan aturan rumah sakit Menggunakan ko kondisi lien Memperjclas informasi scsuai keadaan kepada kliewkeluarga ‘Mengkomunikasikan perubahan status Kesehatan yang tidak diharapkan Mengklarifikasi reseplorder untuk klien @ | Mengzunakan teknologi | Menezunakn bahasa yang tepat sesuai dengan teknologi Komunikasi dan informasi | (tclepon/faks‘email/media sosial) yang digunakan dalam dalam pelayanan komunikasi ‘Memilih teknologi yang tepat sesuai dengan tajuan dalam bberkomunikast ‘Menggunakan aplikasi/program standar ditempat prakiik dalam mencrapkan proses asuhan keperawatan Sub ranah 21: Pengkajian ii eam] * Unit Kompetonsi Elemen Kompetensi Mclakukan anamncsis dan ampulan data secara Mengumpulkan data awal atau riwayat keschatan saat masuk/dirawat ‘Mengkaji latar belakang ekonomi, somal budaya dan spintual serta praktik keschatan klien ‘Mengidentifikasi tingkat kemampuan komunikasi atau belajar Klien /kelua Mengidentifikasi riwayat penggunaan obat dan respon alergi Mengidentifikasi fakior yang berkontribust pada perilaku atau perubahan perilaku Klien ‘Mclakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sccara sistematik Melakukan pemeriksaan fisik Melakukan pengkajian ulang terfokus Mengkaji nyeri dengan skala nyeri Mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi Melakukan pemcrikssan fisik terfokus (seper= neurologis, sirkulasi, dan pernafasan) Melakukan penzkajian risike terfokus (seperti: keterlambatan perkembangan, kemampuan funzsional. dan risiko jatuh) Melakukan perekaman EKG (cleetrocardiogram) Mengukur tckanan vena coniral (CVP) Mengukur tanda-tanda vital (seperti: TD.N, 5. P) Mengambil specimen untuk tes laboratoriumidi nostic Melakukan pengambilan dayah arteri (AGD) Melakukan tes laboratortum sedethana (seperti: simp gula darah kapiler. dan urinalisa) Sub Ranah 2.3: Rencana ast Menetapkan diagnosis Kepermwatan ‘Menganalisis data hasil pengkajian sebagai dasar perumusan masalah/diagnosis keperawatan Menganalisis prioritas masalal/diagnosis keperawatan Menetapkan daflar masalah’diagnosis keperawatan Melakukan pembaruan diagnosis keperawatan sesuai perkembangan klicn ‘Membuat rencana tindakan Keperawatan Menetapkan tujuan dan keitcria hasil asuhan secara spesifik Menctapkan rencans findakon keperawatan sesuai prioritas kebutuhan klien ‘Menetapkan tindakan mandir, kolaborasi, dan pelimpahan wewenang Memperbarui rencana asuhan sesuai perkembangan kilicn Menyusun perencanaan pemulangan klien (discharge plan) untuk asuhan yang berkesinambungan Subran nah 2.3: Promosi keschatan Memberikan promosi kesehatan Meningkatkan pengelahuan, kemauan, dan kemampuan gaya hhidup schat Menjaga kesehatan dan kebugaran diri untukidalam praktik Meningkatkan kemandirian klien dengan alat bantu Memberikan pendidikan keschatan pada keluarga di ramah sakit n kien ‘Memberikan edukasi lisan atau tertulis untuk pemulany No Unit Kompetonsi Elemen Kompetensi Mendiskusikan masalah scksualitas klien (seperti keluarga berencana, menopause, sexually transmitted disease (STD), gangzuan ercksii Konseling kesehatan klien di rumah sakit ‘Membantu transisi kehidupan yang diharapkan (scpertt: punya bayi, parenting. pubertas, pensiun) ‘Membantu transisi kehidupan kelompok rentan (seperti: ODGJ, NAPZA, lansia) ‘Berparfisipasi dalam program /kegiatan promesi keschatan dan kesclamatan kerja ‘Memulangkan klien ke rumah atau ke fasilitas kesehatan lain ‘Melakukan kunjungan rumah (home visi) anah 2.4: Tindakan keperawata Mclakukan findakan untuk Membantu klien melakukan activities of daily living (ADLS) Pemenuhan kebutuhan aktifitas dan gerak Melatih mobilisasi, gerakan isometric. dan isotonik ‘Memberikan perawatan Klien dengan traksi ‘Memasang aiau melepas alat imobilisasi (seperti: bidai, Brace, zips, back slab ‘Membanta latihan begalan menggurakan kruk pada Klien fraktur pads fase pemulihan ‘Menggunakan ody mechanics yang tepat ketika mengangkat dan memindahkan Klien ‘Menggunakan lat bantu transfer Klien (seperti slide Board, transfer sheet, transfer stink) 13_| Melakukan findakan untuk Melakukan verifikasi identitas Klien meningkatkan keselamatan ‘Mengoricniasikan lingkungan pada klicn saat masuk/dirawat dan kenyamanan klicn ‘Memberikan informasi untuk mencegah tingkah laku berisiko Mengidentifikasi tanda penganiayaan dan penelantaran ‘Mengidentifikasi alasan ketidakpatuhan (seperti: keuangan, hingkungan, stres, bosan, kurang: dukungan kelwarza) ‘Mengaturimenceeah komplikasi atas keadaan klien (seperti risiko jatuh, restrain, kemoterapi, penurunan irmunitas) Menindaklanjuti kejadian Klien paska Kecelakaan (seperti= jatuh, kabur, medication error) ‘Memberikan asuhan klicn dalam prosedur diagnostik (X-Ray MRI. CT Sean) Melakukan intervensi untuk menjaga integritas kulit klien Membantu klien mengkompensasi kerusakan sensor Merawat klien dengan penurunan kesadaran Merawat Klien dengan alat bantu (seperti: gigi palsu, acamata, alat bantu dengar. kursi roda. kruk) ‘Memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan sia tingkat tumbuh kembang klien ‘Memberi intervensi untuk meningkatkan tidur!istirahat Memberikan intervensi nyeri nonfarmakologi (seperti: nafas dalam, guided imagery. massage. reposisi, tcknik relaksasi alot progresif dan teknik manajemen stres Iain Melakukan upaya kewaspadaan standar (standard precaution) Unit Kompetonsi Elemen Kompetensi Mengzunakan teknis asepticiantiseptik Memberikan intervensi untuk menurunkan peningkatan sub tubuh Menggunaken dan memonitor alat restrain atau seklusi yang aman dan manusiawi Melakukan perawatan klien di ruang isolasi tekanan negatif Memberikan tindakan keperawatan dasar matcrnitas Memberikan pendidikan keschatan tentang keluarga berencana Merawat payudara (antenatal) Melakukan perawatan vulva dan perincum (vulva hygiene) Melatih ibu menyusui bayinya Mem: tor denyut jantung janin (fetal heart monitoring) identifikasi risiko terjadinya kegawatdaruratan maternal (seperti tanda dan zejala risiko perdarahan pre-intna-past partum, risiko kejanz) Memberikan asuhan pre-intra-past natal ‘Memiberikan pendampingan psikologis kasus maternal dengan kchilangan/berduka (seperti: kasus abortus, IUFD) identifikas risike post-partum depression/past-partam Memberikan tindakan kkeperawatan dasar pada bayi Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir Mengukur panjang dan berat badan, lingkar dada, dan kepala ‘Merawat tali pusat bay! Melakukan ambulasi bayi ‘Memandikan bayi ‘Merawat bayi dengan ventilator ‘Merawat bayi asfiksia (Pemasangan Single Nasal Pronge untuk bayi Asfiksia) Melakukan CPR (resusitasi jantung dan paru) bayi baru Iahir sesuai kebutuban klicn 16 | Memberkan tindakan Pengkajian tingkat perkembangan anak keperawatan dasar pada ‘Mengukur tinggi, berat badan, lingkar lengan dan lingkar anak kepala anak Memberikan stimulasi tumbuh kembang anak Edukasi pemberian ASI cksklusif. makanan pengganti ASL dan makanan anak ‘Memberikan imunisasi Melakukan terapi bermain pada anak 17 | Melakukan tindakan’ ‘Aktifasi code blive (kedaruratan) ‘kegawatdaruratan ‘Melakukan prosedur emergensi (seperti resusitasi jantung paru, Heimlich maneuver) Memasang defibrilator ‘Memeriksa (cck) pacemaker klien Melakukan triase dengan telepon untuk menentukan asuhan yang dibutublean Melakukan triage di UGD TR_| Memberikan medikasi Mengikuti prinsip rainimal "5 benar™ dalam memberikan obat medikasi Unit Kompetonsi Elemen Kompetensi Memberikan medikasi melalui oral Memberikan medikasi via rectum, vagina, mala/telanga/kidung atau topical Memberikan medikasi melalui gastrointestinal tube (NGT) Memberikan medikasi intravens sccara lang in injcksi Memberikan medikasi subcutaneous (SQ), intradermal atau intramuscular Memberikan obat kemoterapi ‘Melakukan tindakan untuk | Intervensi perbaikan status respirasi (seperti: nafas dalam pemenuhan kcbutuhan baiuk efektif, physiotcrapi dada, pengaturan posisi) oksigenasi Memberikan oksizen sesuai modalitas yang diresepkan Memberikan terapi inhalasi (seperti inhaler. nebulizer) ‘Melakukan penghisapan sckrest dijalan napas (seper oropharyngeal, nasopharyngeal, tracheostomy, endotracheal) Merawat klien dengan selang dada (water seal drainage) Merawat tracheastomy Merawat klien dengan ventilator ‘Melakukan tindakan untuk Melakukan penilaian keseimbangan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit Memasang infus ‘Memberikan cairan intravenous (IV) atau infus ‘Menghentikan terapi infus (aff infss) Merawat intravenous (IV) site klien (seperti tempat penusukan infus) Mengzanti balutan vena central Memberika nutrisi TPN (total parenteral nutrition) ‘Melakukan pemberian produk darah ‘Memonitor pemberian infus dan tranfusi darah Melakukan tindakan untuk | engidentifikasi pola climinasi (urine dan fekal) mengoptimalkan fungst ‘Memberi intervensi untuk meningkatkan climinasi (urine dan_ sliminasi fekal) “Memasang katcter wrin Merawat kateter rin Melakukan klisma atau enema Melepas kateter win Melakukan findakan untuk | vtenghitung kebutuhan nutisi pasien pemenuhan kebutuhan Mengidentifikast indikasi pemberian makanan oral, enteral snutrisi atau parenteral Memasang nasogastric tube (NGTY Monitor fungsi nasogastric abe (NGT) Mengganti nasogastric tube (NGT) Melepas nasogastric tube (NGT) Memberikan makanan atau merawat Klien dengan gastrointestinal tube (g-tube), nasogastric tube (NGT), jejtmal tube (j-tube) No Unit Kompetonsi Elemen Kompetensi Memberikan makanan parenteral ‘Memonitor suction of nasogasinic tube (NGT) continuous atau intermittent 75 _ | Melakukan asuhan ‘Merawat pasien sebelum dan setclah prosedur operasi Perioperative ‘Memberikan asuhan inira-operative (scperti: mengatur posisi operasi. menjaga area steril. observasi operasi) ‘Menjahit luka (hecting) 24 _| Melahukan perawatan Tula | wielakukan perawatan luka davstnine, Merawat luka dengan debridemen, nekrotomi Merawat klien dengan alat drainase (seperti: drain Iuka, selang sal dialisa, drain laparotomy) . Placer. Kika, teins, hhidung, atau mata) Melepas jahitun ‘Merawat stoma (seperti: kolostomi, ncfrostomi, urostomi) 25 | Memberikan asuhan Klien | Mengintegrasikan aspek psikososial dalam asuhan dengan masalah psikososial | keperawatan dan keschatan jiwa ‘Mengidentifikasi tanda dan gejala pcnyalahgunaan obat, ketergantungan, ketagihan atau keracunan, depresi dan risiko bush dir Mengidentifikasi tanda dan gejala risiko- gangeuan psikesosial dan emosional (seperti stress, ansictas, depresi, dan risiko bunuh diri) Mengidentifikasi pengrunaan mekanisme koping Klien ‘Memberikan asuhan keperawatan psikasosial pada klicn yang beresiko ‘Memberikanimenyiapkan lingkungan fisik dan paikososial fang terape ‘Meneegah gangguan citra tubuh, ketidakberdayaan dan keputusasaan ‘Meningkatkan harga diri positif Klien Meningkatkan pengzunakan mekanisme koping yang eft Merawat klien dengan gangguan fungsi kognitif Melakukan asuhan keperawatan Klien dengan perilaku kekerasan verbal atau fisike Berpartisipasi dalam program terapi perilaku Klien Melakukan terapi aktivitas kelompok ‘Membantu keping Klien (seperticberduka/kehila karena penganiayaan/penclantaran, bencans) Berpartisipasi dalam perawatan klicn dengan ketergantungan obat atau sejenisnya gan, trauma Sub Ranah 2.5: Monitoring dan evaluasi Melakukan monitoring ‘Memantau efek terapeuitik dan efek samping dari pengobatan perkembangan Klien atau prosedur ‘Memonitor hasil pemeriksaan diagnostik (seperts laboraionium, Mengidentifikasi abnormalitas eelombang EKG Memonitor pemenuhen kebutuhan nutrist dan cairan (seperti intakeroutput) No Unit Kompetonsi Elemen Kompetensi Memonitor pemulthan klien dari sedasi (ancsthesia) sedanp/sadar Monitoring tanda tanda peningkatan tekanan intrakrania! (TK) Monitor arteriovenous (AV) sunt Menyampaikan dan melaporkan nilai kritis 27 _| Melakukan evaluasi perkembangan klien Mengidentifikasi fakior yang berpengaruh pada pemulihan Iien ‘Membandingkan perkembangan Klien dengan yang normal (target yang diharapkan) Mengevaluasi respons klien terhadap medikesi dan tindakan ‘Mengevaluasi risike perilaku kekerasan pada Klien atau orang lain Mengevaluasi luka dengan skala luka i aera) Ranah 11: Kepemimpinan dan M Ranah Il] mengatur asuhan keperawatan Klien dan kelompok klien yang yang menjadi tanggung jawabnya secara aman dan efektif dengan menggunakan prinsip-prinsip kepemimpinan dan manajemen dalam tim perawatan dan tim kesehatan lain Subranah dalam katagori ini adalah: 3.1. Kepemimpinan 3.2 Manajemen risiko 3.3. Manajemen asuhan keperawatan ib Ranah 3.1: Kepernimpinan No Unit Kompetensi Elemen Kompetensi 28 | Membangun kepercayaan | Menunjukan kematangan pribadi dalam berhubungan dengan dalam tim asuhan tim kenerawatan yang produktif | Membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dalam tim ‘Bekerja sccara akiif, clektf, dan produktif dalam tim yang telah ditetapkan “Terbuka tethadap masukan orang lain demi perbaikan din Berupaya mencapai standar praktik/kerja yang Icbih baik dat yang ditetapkan 35 _| Berkontribust dalam ‘Membaca situasi dan memahami masalah di tempat keys perubahan tntuke Beradaptasi dengan lingkungan untuk dapat melakukan meningkatkan mutu praktik | perubahan Mengkomunikasikan kepedulan untuk memcngaruht perubahan ‘Menyampaikan ide perubahan secara informal kepada orang rang tepat Sub-ronah 3.2: Manajemen Risiko 30° | Melakukan tindakan untuk | Mengidentidikasi dan melaporkan keadaan bahaya lingkungan ‘mengatasi potensi bahaya | Berpartisipasi dalam penanggulangan bencana di dalam dan Jingkungan juar RS Memustikan keamanan pevalatan perawatan Klien (identilikast, pelaporan dan atau pel Melaporkan atau mer lain wan peralatan yang tidak aman) fervensi praktik tidak aman dari staf 31 | Melakukan Gindakan untuk | Mengenali tagasitangzung jawab yang tidak sanggup dan peu mengatasi potensi bahaya —|_mencari bantuan untule itu stafiperawat dalam praktik [ Menyadari dan mengontrol Konfik slat melalui rantai Komando yang tepat Berpartisipasi dalam pregram sere check-up rutin) ‘Menggunakan slat pelindung dint (APD) sesuai potenst keterpaparan dari penyakit atau bahaya Sub Ranah 3.3: Manajemen Asuhan Keperawatan 2 ‘Menerima Klien /pasien bart Membuat dan memperbaharai dokumen reneana asuhan keperawaian yang memenuhi persyaratan schagai evidencelbukti hukum (seperti: Dokumen diswali dengan. wakiu dan diakhiri dengan nama dan tanda tangan} ning keschatan (§ Mejaga kekinian, keakuratan data, medikas pemberianya jan catatan ‘Menggunakan aplikasi computcr untuk mencatat dan mencari dokumen atau informasi Klinis klien ‘Mencatat onder (scperti verbal, tclepon) dari tenags keschatan ‘Membuat laporan shift ‘Melakukan serah terima (hand aver} di awallahir shift B Membuat prioritas _prakuk untuk meningkatkan kinerja im ‘Memprionitaskan beban kerja dan mengatur waktu secara efektif ‘Mengorganisasikan dan memprioritaskan asuhan dalam kelompok klien Mendelegasikan tugas spesifik pada perawat vokasi dan atau pembante rawat (pramuhusada) ‘Merujuk klien/keluarga kepada sumber yang tepal ‘Memberikan masukan terhadap kinerja staf lain ‘Menyuperfisi perawatan yang dilskukan orang lain "Berkolaborast dengan profess kkesehatan lain Melakukan ronde/visite bersama tim kesehatan Memahami dan menghargal setiap peran dan tanggungjawab tim keschatan (inter-professional team) Mengzunakan surat pelimpahan wewenang (standing onder) untuk memberikan asuban tertentu Membantu sceara aktif prosedur invasil Berkolaborasi dengan tim Keschatan dalam mengambi keputusan dan pelaksanaan asuhan terutama yang di luar kewenangamnya Ranah 1V: Pendidikan dan Riset Ranah IV memberikan pendidikan di sefting Klinis dengan menggunakan prinsip preceptorship, melaksanakan dan menggunakan hasil-hasil penelitian terbaik dalam praktik keperawatan. Subranah dalam katagori ini adalah: 4.1 Pendidikan dalam setting klinis. 4.2 Praktik berbasis bukti (evidence based nursing practice) 4.3 Riset keperawatan Subsranah 4.1: Pendidikan dalam setting klinis No. Unit Kompetensi Elemen Kompetensi 35 | Berperan secara cfektif | Memberikan alau bespartisipasi dalam edukasi staf alaw sebagai pendidik klinis | oriemtasi pezawai baru ditempal praktike Berpartisipasi dalam pengenalan atau penguatan implemcntast standard dan kebijakan klinis terbara Menjadi mentor atau preseptor bagi mahasiswa 4.4 Sub-ranah 4.2: Praktik berhasic bukti (evidence haswt mvings practice) 36] Menggunakan hasil risct | Berkoniribusi dalam pengembangen rencana asuhan keperawatan dengan data, teknologi. dan penelitian Menggunakan metode pencari publikasi hasil riset yang elektt keperawatan untuk meningkatkan kwalitas praktik Menggunakan publikasi hasil riset untuk menilai efektivitas pruktik “Mampu menjadi angola tim pengembangan pedoman prakiik berbasis bukt ilmiah Sub-ranah 4.3: Riset keperawatan 37 | Melakukan riset Mengidentifikasi praktik keperawatan yang petlu riset epee. Menjadi angzota tim riset Mempublikasikan has riset Ranah V: Pengembangan Kualitas Personal dan Professtonal Ranah V berperan aktif dalam pengembangan kapasitas pribadi dan profesionalisme sepanjang hayat untuk meningkatkan praktik dan peran profesional di masyarakat. Subranah dalam katagor! ini adalah: 5.1 Pengembangan profesional 5.2 Pengembangan personal personal No. Unit Kompetenst Elemen Kompetenst 38 | Memiliki kesadaran untuk | Mengorganisasikan waktw untuk pengembangan dirt peningkatan kualitas dirt | Melakukan refleksi diri untuk meningkatkan praktik secara berkesinambungan [7a menilal kelebihen, Kekurangan dirt, dan kebutihon’ belajar yang harus ditempuh ‘Mencrima masukan konstruktif dari orang lain “Menerima berbagai perbedaan pandanzan atau pendapal secara posit Menggunakan manajemen waktu secara cfektif Mengatasi tres sccara dengan cfektif ‘Mengeunakan aplikusi/teknologi untuk pengembanzan dirt ‘Sub-ranah 5.2; Pengembangan profesional 39 | Bertangzung jawab ‘Memiliki pengetahuan prakiik keperawatan terki ‘tethadap peningkatan Berpartisipasi dalam program peningkatan kualitas profesionalitas keperawatan | ysulan'pelayanan (seperti Standar Asuhan Keperawatan, Panduan Asuhan Keperawatan) “Terlibat aktif dalam kegiaian keprofesian Memiliki rencana pengembangan profesional Mengikuti pendidikan’pelatihan berkelanjutan untuk mencapat angka kredit yang dipersyaratkan “Membuat penyimpanan file dokumentasi eapain pendidikan/pelatihan berkelanjutan REFERENSI ASEAD (AJCCN). _hitps/asean org/asean-economic- ‘comm feaatanbnacteatds ¢-purview-of-aem/services/healtheare- servioes/nursing-se icon! Boykin, A. Schoenhofer, 5. 0, Schoenhofer, & 0. B., & National League for, N. (2001). Nursing as Caring: A Model for Transforming Practice: Jones and Bartlett Publishers. Brykezynsky, K. (2014). Caring, clinical wisdom, and ethic in nursing practice. In Alligood, M.R. (Ed,). Nursing theorists and their work, St Louis: Elsevier. Fischer, 8.A. (2017). Developing nurses’ transformational leadership skills. Nursing standard (Royal College of Nursing (Great Britain) : 1987), 31 51, 54-63. Fukada M. (2018). Nursing Competency: Definition , Structure and Development. Yonago Acta Med. 6 1):1-7. Intemational Council of Nurses. (2009). JCN Framework of Competencies for the Nurse Specialist. Geneva: penulis International Labour Organization, (2015). Regional Model Competeney Standards: care competencies. Bangkok: ILO Regional Office for Asia and the Pacific. National Council of State Boards of Nursing. (2015). 20/4 RN Practice Analysis: Linking the NCLEX-RN® Examination to Practice: U.S. and Canada. Chicago: Author. Meleis, A] (2011). Theoretical nursing: development and progress. Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippineott Williams & Wilkins, [Google book version] diunduh dari hitps://books. google.co.id/books?id=kPdBI vUlel ¥C&pg-PA32&hI=id&isouree=pbs_s elected pagesiicad=2#v=onepagedsg=needs%2Mtheoriescf=false Pokorny, ME (2014), Nursing theorist of historical significant, Dalam, Alligood, M. R. (2014) Nursing theorist and their work, St louis: Elsevier. Purnell M.I. (2014). The theory of nursing as caring: a model for transforming practice. In Alligood, M. R. (Ed.). Nursing theorists and their work. St Louis: Elsevier. Shahriari, M., Mohammadi, E. Abbaszadeh, A., & Bahrami, M. (2013). Nursing ethical values and definitions: A literature review. franian Journal of Nursing and Midwifery Research, 18,1 -8, World Health Organization. (2004), Competency in nursing. Geneva: WHO press

You might also like