Professional Documents
Culture Documents
Kinerja Durabilitas Campuran Beton Aspal PDF
Kinerja Durabilitas Campuran Beton Aspal PDF
Abstract
The Durability of asphalt concrete mixture have effect to the performance and road
serviceability. High durability will indicate the road that it is more durability and have more
resistance from water and weather effect.
The objective of this research is to know the performance of asphalt concrete about durability
with Marshall immersion modified and vary of compacting temperature. Marshall immersion
modified that conducted is 1, 2, 4, 6 and 8 days. The compacting temperature from 90 oC, 100oC,
110oC and 130oC. To See the durability of asphalt concrete mixture is used retained strength
index (IKS) , stability deformation index (IPS), the First Durability Index (IDP) and the second
durability index (IDK). This research is conducted at transport and road laboratory Fakultas Teknik
Universitas Tadulako.
From this research indicated that the durability of asphalt concrete mixture still in specification of
Bina Marga namely that the value of IKS is over 75%. High durability occurred on compacting
temperature 120oC, with one day of saturating. The retained strength index (IKS) decrease with
the increasing of saturated duration. The first Stability index, (IDP) would lost of strengthening
except 4 days saturated. In generally, High Stability Deformation Index (IPS) occurred on
compacting temperature 120oC. The second durability index on varying compacting
temperature and varying of saturating in generally would lost of strengthening, except on four
days saturated increase the strength about 3.4% or increase 56,57kg.
Key word : Durability, Asphalt concrete, Compacting temperature, Marshall immersion
Abstrak
Durabilitas campuran beton aspal mempunyai pengaruh terhadap kinerja dan umur layanan
suatu jalan. Durabilitas yang tinggi memberikan indikasi bahwa jalan tersebut lebih awet dan
mempunyai ketahanan dari pengaruh cuaca dan air.
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui kinerja durabilitas campuran beton aspal dengan
melakukan modifikasi rendaman Marshall dan variasi suhu pemadatan. Modifikasi rendaman
Marshall yang dilakukan adalah 1, 2, 4, 6 dan 8 hari serta variasi suhu pemadatan dimulaidari
90oC, 100oC, 110oC, 120 oC dan 130oC. Untuk melihat kinerja durabilitas campuran beton aspal
digunakan indikator Indeks Kekuatan Sisa (IKS), Indeks Penurunan Stabilitas, yaitu Indeks
Durabilitas Pertama (IDP) dan Indeks Durabilitas Kedua (IDK). Penelitian ini dilakukan di
laboratorium Transportasi dan Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Tadulako.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa durabilitas campuran beton aspal masih memenuhi
persyaratan bina marga yaitu nilai IKS lebih besar 75%. Durabilitas tertinggi dicapai pada suhu
pemadatan 120 oC dengan lama rendaman satu hari. Nilai Indeks Kekuatan Sisa (IKS) menurun
dengan meningkatnya durasi rendaman. Indeks Durabilitas Pertama (IDP) umumnya mengalami
kehilangan kekuatan, kecuali pada rendaman 4 hari mengalami peingkatan kekuatan. Indeks
Penururnan Stabilitas tertinggi terjadi pada suhu pemadatan 120oC. Indeks Durabilitas Kedua
(IDK) pada berbagai suhu pemadatan dan variasi rendaman umumnya mengalami kehilangan
kekuatan kecuali pada variasi redaman 4 hari justru terjadi penambahan kekuatan sebesar 3.4%
atau naik sekitar 56,57 Kg.
Kata kunci: Durabilitas, Beton Aspal, Suhu Pemadatan, Marshall Rendaman
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 1, Pebruari 2009: 45 - 61
awal (kerusakan dini) antara lain akibat Salah satu parameter kinerja
pengaruh beban lalu lintas kendaraan campuran beton aspal adalah
yang berlebihan (over loading), ketahanan (durability) perkerasan
temperatur (cuaca), air, dan konstruksi akibat pengaruh cuaca dan air. Untuk
perkerasan yang kurang memenuhi mendapatkan durabilitas yang baik
persyaratan teknis. biasanya dibutuhkan kadar aspal yang
Pada saat musim hujan tiba, tinggi. Walaupun dengan
tidak sedikit jalan-jalan yang ada di menggunakan kadar aspal yang tinggi
Indonesia terendam oleh air akibat tetapi bila jalan tersebut selalu
banjir. Hal ini dapat mempengaruhi terendam oleh air maka lambat laun
kinerja perkerasan aspal khususnya jalan akan cepat mengalami kerusakan
masalah ketahanan atau keawetan (getas) sebelum mencapai batas umur
jalan (durability). Indikasi awal yang rencana.
dapat dijadikan sebagai hipotesis Kondisi jalan yang selalu
bahwa semakin lama perkerasan aspal terendam oleh air akan menurunkan
terendam oleh air, maka sifat durabilitas sifat durabilitas lapisan perkerasan aspal.
suatu campuran aspal tersebut juga Hal ini menjadi lebih buruk lagi jika pada
akan berkurang sehingga lambat laun saat pemadatan tidak dilakukan pada
perkerasan jalan akan lebih cepat getas suhu pemadatan yang standar.
(rapuh). Akibatnya dapat menurunkan kinerja
Berkaitan sifat durabilitas beton aspal seperti nilai stabilitas
campuran beton aspal, selain pengaruh rendah, rongga antar butir atau
air, faktor pemadatan juga mempunyai campuran kurang padat dan sifat
peran yang sangat penting terhadap durabilitas jelek (buruk).
kinerja beton aspal. Pada saat dilakukan Dari beberapa uraian
suatu pemadatan, maka rongga antar permasalahan tersebut di atas, maka
butiran atau campuran menjadi kecil timbul pertanyaan-pertanyaan yang
dan rapat sehingga diperoleh suatu perlu untuk dijawab antara lain:
lapisan kedap air. Hasil pemadatan 1) Berapa suhu pemadatan yang
yang optimal dapat tercapai jika optimal dan lama modifikasi
pemadatan tersebut dilakukan pada perendaman Marshall yang dapat
suhu tertentu dan sesuai dengan menghasilkan sifat durabilitas
spesifikasi. Terkadang proses yang terjadi campuran beton aspal yang masih
di lapangan bahwa pada waktu sesuai dengan yang disyaratkan oleh
pemadatan, kontrol terhadap suhu Bina Marga?
campuran kurang diperhatikan atau 2) Bagaimana hubungan antara suhu
sengaja diabaikan oleh pihak kontraktor pemadatan dan lama perendaman
mengingat kerugian yang akan terhadap kinerja durabilitas
ditimbulkan. Pemadatan biasanya campuran beton aspal?
masih tetap dilakukan walaupun suhu
Tujuan Penelitian yang ingin dicapai dari
campuran tersebut sudah tidak
penelitian ini adalah :
memenuhi spesifikasi sehingga tidak
1) Untuk mengetahui suhu pemadatan
diperoleh kepadatan yang optimal. Hal
yang optimal dan lama rendaman
ini disebabkan karena rongga antar
yang dapat menghasilkan kinerja
butir atau campuran kurang padat dan
durabilitas campuran yang masih
rapat serta masih terdapat rongga (pori-
memenuhi standar Bina Marga.
pori). Bila rongga antara butiran dan
2) Untuk mengetahui hubungan antara
rongga antar campuran tersebut kurang
variasi suhu pemadatan dan lama
padat, maka pori-pori yang ada dalam
rendaman terhadap kinerja
campuran dapat dengan mudah
durabilitas campuran beton aspal
dimasuki oleh air sehingga lapisan
menjadi cepat getas (sifat Hasil yang diharapkan dari
durabilitasnya berkurang). penelitian ini adalah sebagai bahan
referensi atau pertimbangan bagi pihak
46
Kinerja Durabilitas Campuran Beton Aspal Ditinjau dari Faktor Variasi
Suhu Pemadatan dan Lama Perendaman
(Anas Tahir dan Arief Setiawan)
47
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 1, Pebruari 2009: 45 - 61
48
Kinerja Durabilitas Campuran Beton Aspal Ditinjau dari Faktor Variasi
Suhu Pemadatan dan Lama Perendaman
(Anas Tahir dan Arief Setiawan)
selama waktu T2 (HUNTER, 1994). Dari 2.5 Indeks Durabilitas Kedua (IDK)
nilai stabilitas Marshall yang diperoleh Indeks Durabilitas Kedua dapat
pada kedua perendaman tersebut, dihitung dengan menggunakan
ditentukan Indeks Kekuatan Sisa (IKS) rumusan sebagai berikut :
Marshall dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut (HUNTER, 1 n 1 n 1
1994) : a
tn i 1
ai (Si Si 1 )[2tn (ti ti 1 )]
2tn i 0
S2 ..........................................(3)
IKS x100% ……………….(1)
S1
Di mana :
Si+1 = prosentase kekuatan sisa pada
Di mana :
waktu ti+1
S1 = nilai rata-rata stabilitas Marshall Si = prosentase kekuatan sisa pada
setelah perendaman selama T1 waktu ti
menit (Kg) ti , ti+1 = periode perendaman (dimulai
S2 = nilai rata-rata stabilitas Marshall dari awal pengujian)
setelah perendaman selama T2 tn = total waktu perendaman
menit (Kg)
IKS= Indeks Kekuatan Sisa (%) Indeks durabilitas ini
menggambarkan kehilangan kekuatan
Nilai IKS yang disyaratkan oleh satu hari. Nilai ‘a’ positif
Bina Marga adalah minimum 75%. Nilai menggambarkan kehilangan kekuatan,
tersebut menandakan bahwa sedangkan nilai ‘a’ negatif merupakan
campuran aspal masih dianggap cukup pertambahan kekuatan. Berdasarkan
tahan terhadap kerusakan yang definisi tersebut, maka nilai a < 100. Oleh
ditimbulkan oleh pengaruh air. karena itu, memungkinkan untuk
menyatakan prosentase ekuivalen
kekuatan sisa satu hari S a sebagai
2.4 Indeks Durabilitas Pertama (IDP)
berikut :
Indeks Durabilitas Pertama
dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut: Sa (100 a) …………………..(4)
Di mana : a
r = Indeks Penurunan Stabilitas (%) A xS o ……………………..(5)
100
Si+1 = Persentase kekuatan sisa pada
waktu ti+1
Si = Persentase kekuatan sisa pada 2.6 Kadar Aspal Optimum
waktu ti Kadar aspal ditentukan
ti , ti+1 = Periode perendaman (dimulai berdasarkan prosentase berat aspal
dari awal pengujian) terhadap berat campuran, yang
Nilai ‘r’ yang positif mengindikasikan besarnya berkisar 4-7%. Nilai perkiraan ini
kehilangan kekuatan, sedangkan nilai ‘r’ biasanya hanya digunakan sebagai
negatif mengindikasikan adanya petunjuk, sementara untuk menentukan
perolehan kekuatan kadar aspal optimum, dilakukan dengan
melakukan perkiraan awal kadar aspal
rancangan yang dapat diperoleh dari
49
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 1, Pebruari 2009: 45 - 61
rumus di bawah ini (R.Anwar Yamin, agregat kasar yaitu agregat yang
2002). tertahan pada saringan no.4, agregat
halus yaitu agregat yang lolos saringan
Pb 0.035 % CA 0.045 (% FA) 0.18 (% Filler ) Kons tan ta no.4 dan tertahan saringan no.200, dan
aspal AC penetrasi 60/70, serta filler dari
.........................................(6) abu batu untuk bahan campuran Lapis
Di mana : Aspal Beton (LASTON). Pengujian sifat-
Pb = Kadar Aspal sifat bahan mengikuti metode
CA = Agregat Kasar pengujian bahan yang telah umum
FA = Agregat Halus, digunakan, seperti American
Nilai konstanta sekitar 0.5 – 1.0 untuk Association of State Highway and
Beton Aspal, dan 2.0 – 3.0 untuk HRS Transportation Officials (AASHTO), British
Standard (BS) dan Standar Nasional
Indonesia (SNI). Hasil-hasil pengujian
3. Metode Penelitian
menunjukkan bahwa bahan-bahan
3.1 Penyiapan dan Pengujian
campuran memenuhi spesifikasi untuk
Karakteristik Bahan
digunakan sebagai bahan campuran
Bahan-bahan campuran beraspal.
beraspal yang digunakan meliputi
50
Kinerja Durabilitas Campuran Beton Aspal Ditinjau dari Faktor Variasi
Suhu Pemadatan dan Lama Perendaman
(Anas Tahir dan Arief Setiawan)
Tabel 3. (lanjutan)
Metode Spesifikasi
No. Uraian Unit
Pengujian Min Max
1 2 3 4 5 6
2. Titik lembek (Ring and Ball) SNI 06-2434-1991 C 48 58
3. Titik Nyala (Clev.Open Cup) SNI 06-2433-1991 C 200 -
Kehilangan Berat (163C, 5
4. SNI 06-2440-1991 % berat - 0.8
jam)
Kelarutan Bahan Aspal
5. AASHTO T-44 % berat 99 -
(CCl4/CS2)
6. Daktilitas (25C, 5 cm/mnt) SNI 06-2432-1991 cm - 100
Penetrasi Setelah Kehilangan
7. SNI 06-2456-1991 % awal 54 -
Berat
Daktilitas Setelah Kehilangan
8. SNI 06-2432-1991 cm 75 -
Berat
9. Berat Jenis (25C) SNI 06-2441-1991 - 1 -
a b
Keterangan Gambar:
c d
a, b = batas nilai stabilitas
e f
c,d = batas nilai kelelehan
g h e, f = batas nilai VIM
i j g,h = Batas nilai VFB
i, j = Batas nilai MQ
KAO = (e % + h %) / 2
3.2 Pembuatan rancangan benda uji gradasi ideal Campuran No. IV Lapis
Rancangan benda uji yang Beton Aspal oleh Bina Marga.
akan dibuat didasarkan pada gradasi Jumlah rencana benda uji yang
agregat campuran yang dipilih, yaitu dibutuhkan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 4.
51
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 1, Pebruari 2009: 45 - 61
52
Kinerja Durabilitas Campuran Beton Aspal Ditinjau dari Faktor Variasi
Suhu Pemadatan dan Lama Perendaman
(Anas Tahir dan Arief Setiawan)
53
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 1, Pebruari 2009: 45 - 61
54
Kinerja Durabilitas Campuran Beton Aspal Ditinjau dari Faktor Variasi
Suhu Pemadatan dan Lama Perendaman
(Anas Tahir dan Arief Setiawan)
VMA
MQ
Flow
St abilit as
VFB
VIM
Kepadat an
120.00
100.00
Nilai IKS (%)
80.00 90oC
100oC
60.00
110oC
40.00 120oC
20.00 130oC
0.00
1 2 4 6 8
Lam a Rendam an (Hari)
55
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 1, Pebruari 2009: 45 - 61
Indeks Kekuatan Sisa seperti pada 6 dan 8 Hari) memberikan hasil yang
Tabel 8. masih memenuhi syarat yang telah
Pada tabel tersebut menunjukkan ditetapkan oleh Bina Marga yaitu
bahwa nilai Indeks Kekuatan Sisa (IKS) minimal 75%. Namun pada rendaman
untuk suhu pemadatan (90oC,100 oC, 8 hari nilai IKS hampir memenuhi
110 oC, 120 oC dan 130 oC) dan standar yang telah ditentukan oleh
modifikasi rendaman Marshall (1, 2, 4, Bina Marga.
56
Kinerja Durabilitas Campuran Beton Aspal Ditinjau dari Faktor Variasi
Suhu Pemadatan dan Lama Perendaman
(Anas Tahir dan Arief Setiawan)
120.00
100.00
Nilai IKS (%)
57
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 1, Pebruari 2009: 45 - 61
58
Kinerja Durabilitas Campuran Beton Aspal Ditinjau dari Faktor Variasi
Suhu Pemadatan dan Lama Perendaman
(Anas Tahir dan Arief Setiawan)
59
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 1, Pebruari 2009: 45 - 61
60
Kinerja Durabilitas Campuran Beton Aspal Ditinjau dari Faktor Variasi
Suhu Pemadatan dan Lama Perendaman
(Anas Tahir dan Arief Setiawan)
61