You are on page 1of 6

Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS KEBERSIHAN MULUT


PADA PEMAKAI GIGI TIRUAN SEBAGAI LEPASAN
DI KELURAHAN BATU KOTA KECAMATAN
MALALAYANG

1
Vlorenzy O. Muluwere
2
Ni Wayan Mariati
2
Dinar A. Wicaksono

1
Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
2
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: Vlorenzy_m@yahoo.com

Abstract: Oral health is an important factor in human life. One of the causes of a person ignores
his/her mouth and dental health problems is lacking of knowledge about oral hygiene. Oral hygiene
of a removable denture wearer should still be noted. Denture should be kept clean to prevent
further tooth loss, gingival inflammation or infection of bacteria and fungi, as well as unpleasant
smell of the denture. This study aimed to describe the knowledge and oral hygiene status of the
wearers of removable partial dentures in Batu Kota village, Malalayang. This was a descriptive
study. Respondents were selected with a total sampling method. The sample size was equal to the
total population of 30 people. Examination was performed by using mouth mirror and probe.
Knowledge and oral hygiene status in removable partial denture wearers were calculated in
percentages and the frequency distribution was evaluated by using the index O-HIS. The results
showed that most respondents had less knowledge of oral hygiene. There were 24 respondents
(80%) had less knowledge in maintaining dental health. Frequency distribution of respondents by
using examination of O-HIS majority status was poor oral hygiene in 16 respondents (53.33%).
Conclusion: In this study, most respondents had less knowledge in maintaining dental health
meanwhile a half of the respondents had poor oral hygiene.
Keywords: knowledge, dentures, oral hygiene.

Abstrak: Kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Salah
satu penyebab seseorang mengabaikan masalah kesehatan gigi dan mulutnya ialah faktor
pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut yang kurang. Kebersihan rongga mulut pada
pemakai gigi tiruan lepasan harus tetap diperhatikan. Gigi tiruan harus dijaga kebersihannya untuk
mencegah kehilangan gigi lebih lanjut, radang gingiva atau infeksi bakteri dan jamur, juga agar
gigi tiruan tersebut tidak berbau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan
dan status kebersihan mulut pada pemakai gigi tiruan sebagian lepasan di kelurahan Batu Kota
kecamatan Malalayang. Penelitian ini bersifat deskriptif. Responden dipilih dengan metode total
sampling dengan jumlah sampel sama dengan jumlah populasi 30 orang. Pemeriksaan dilakukan
menggunakan kaca mulut dan sonde. Pengetahuan dan status kebersihan mulut pada pemakai gigi
tiruan sebagian lepasan dihitung persentase dan distribusi frekuensinya dievaluasi dengan indeks
O-HIS. Hasil penelitian menunjukkan 24 orang (80%) memiliki pengetahuan kurang dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulut. Distribusi frekuensi responden berdasarkan status pemeriksaan
O-HIS terbanyak ialah status kebersihan gigi dan mulut buruk dengan jumlah 16 orang (53,33%).
Simpulan: Sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang mengenai kebersihan gigi dan
mulut dan sekitar separuh responden memiliki status kebersihan gigi dan mulut yang buruk.
Kata kunci: pengetahuan, gigi tiruan, kebersihan gigi dan mulut

197
Muluwere, Mariati, Wicaksono: Gambaran pengetahuan dan status...

Kebersihan rongga mulut pemakai gigi merupakan salah satu kelurahan yang ada
tiruan lepasan harus tetap diperhatikan, di kecamatan Malalayang dengan jumlah
karena kebersihan gigi tiruan dapat populasi penduduk sebesar 945 jiwa,hal
mendukung kesehatan rongga mulut secara inilah peneliti tertarik untuk meneliti
menyeluruh. Gigi tiruan harus dijaga tentang “Gambaran pengetahuan dan status
sebersih mungkin untuk mencegah kebersihan mulut pada pemakai gigitiruan
kehilangan gigi lebih lanjut, radang gingiva sebagian lepasan di kelurahan Batu Kota
atau infeksi bakteri dan jamur, juga agar kecamatan Malalayang.
gigitiruan tersebut tidak berbau.1
Kehilangan gigi dapat terjadi pada BAHAN DAN METODE PENELITIAN
siapa saja, akibatnya terjadi gangguan pada Jenis penelitian yang digunakan yaitu
fungsi pengunyahan, fungsi Temporo- deskriptif. Penelitian dilakukan di
mandibular Joint (TMJ), dan psikologis kelurahan Batu Kota lingkungan III
yaitu estetika dan fungsi bicara. Dalam kecamatan Malalayang kota Manado
kesehatan gigi dan mulut terutama untuk provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini
menghindari gangguan-gangguan yang berlangsung pada bulan September-
dapat terjadi akibat kehilangan gigi Oktober 2014.
tersebut, maka diperlukan penggantian gigi Populasi penelitian ialah seluruh
yang hilang dengan gigitiruan. Pemakaian masyarakat di kelurahan Batu Kota
gigitiruan dapat menyebabkan rongga lingkungan III yang menggunakan gigi
mulut lebih rentan terhadap karies dan tiruan sebagian lepasan yaitu sebanyak 30
penyakit periodontal, serta mempunyai orang. maka jumlah sampel yang
potensi yang dapat mengakibatkan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30
perubahan-perubahan patologik dalam orang.
mulut.2 Dalam penelitian ini pengambilan
Menurut World Health Organisation sampel menggunakan metode total
(WHO) dalam The World Oral Health sampling yaitu seluruh populasi terjangkau
Reportmenyatakan bahwa masyarakat yang memenuhi kriteria inklusi.4
Indonesia kurangnya menjaga kebersihan Data primer diperoleh dari lembar
gigi dan mulut berakibat pada peningkatan kuesioner yang diberikan pada masyarakat
prevalesi edentulousness yang mencapai kelurahan Batu Kota kecamatan
24% dengan rata-rata umur di atas 65 tahun Malalayang yang menjadi sampel
dan sebagian penduduk Indonesia yang penelitian. Data sekunder diperoleh dari
menderita gangguan kesehatan gigi dan kantor kelurahan Batu Kota, berupa data
mulut masih mencapai 90%.3 profil kelurahan, identitas kelurahan dan
Penelitian yang telah di lakukan jumlah masyarakat.
banyak masyarakat di kelurahan Batu Kota Pengambilan data mengenai
kecamatan Malalayang yang belum pengetahuan kebersihan gigi dan mulut
mengetahui kebersihan mulut pada dinilai melalui pengisian kuesioner,
pemakai gigitiruan lepasan ditemukan kemudian dilakukan pemeriksaan langsung
bahwamasyarakat memiliki tingkat dalam rongga mulut, dibantu dengan alat
pendidikan yang berbeda-beda, sebagian diagnostik pinset, sonde, dan kaca mulut
besar masyarakatnya lulusan sekolah serta dinilai OHI-Snya setelah subjek
menengah atas dengan status sosial mengisi informed consent. Data yang
ekonomi yang tergolong menengah ke diperoleh, diolah, dianalisis secara manual
bawah dan tingkat penghasilan yang dan pengajian data dalam bentuk tabel
rendah. Hal tersebut memengaruhi distribusi frekuensi.
pengetahuan masyarakat dalam memelihara
gigi tiruan yang mereka gunakan. HASIL PENELITIAN
Survei awal pada masyarakat di Responden dengan jenis kelamin laki-
kelurahan Batu Kota lingkungan III laki berjumlah 11 orang (36,67%) dan
198
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2015

responden perempuan berjumlah 19 orang berjumlah 24 responden (80,00%), baik


(63,33%) (Tabel 1). berjumlah 3 responden (10,00%) dan cukup
Sebagian besar responden berada pada berjumlah 3 responden (10,00%) (Tabel 5).
kelompok usia 51-60 tahun sebanyak 16
responden (53,33%) (Tabel 2) Tabel 4. Distribusi karakteristik berdasarkan
lama penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan
Tabel 1. Distribusi karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin Lama Penggunaan Jumlah %
(tahun) (n)
Jenis Jumlah %
kelamin (n) 1-5 20 66,67
Laki – laki 11 36,67 6-10 9 30,00
Perempuan 19 63,33 > 10 1 3,33
Total 30 100 Total 30 100

Tabel 2. Distribusi karakteristik responden Tabel 5. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
berdasarkan usia
Pengetahuan Jumlah %
Usia Jumlah % (Kategori) (n)
(tahun) (n) Baik 3 10,00
40-50 14 46,67 Cukup 3 10,00
51-60 16 53,33 Kurang 24 80,00
Total 30 100 Total 30 100

Tingkat pendidikan terakhir responden Responden mengetahui kesehatan gigi


yang paling banyak ialah sekolah dasar dan mulut pada pemakai gigi tiruan
(SD) yaitu sebanyak 15 responden sebagian lepasan buruk berjumlah 16
(50,00%), sedangkan paling sedikit responden (53,33%), sedangkan yang
berpendidikan perguruan tinggi berjumlah paling kecil baik berjumlah 2 responden
2 responden (6,66%) (Tabel 3). (6,67%) (Tabel 6).

Tabel 3. Distribusi karakteristik responden Tabel 6. Distribusi frekuensi responden


berdasarkan pendidikan terakhir berdasarkan status pemeriksaan OHI-S

Tingkat Jumlah % OHI-S (Kategori) Jumlah %


Pendidikan (n) (n)
SD 15 50,00 Baik 2 6,67
SLTP 5 16,67 Sedang 12 40,00
SLTA 8 26,67
Buruk 16 53,33
Perguruan
tinggi 2 6,66 Total 30 100
Total 30 100
Pada Tabel 7 terlihat bahwa 30
Sebagian besar responden telah responden mengetahui bahwa penggunaan
menggunakan gigi tiruan selama 1 – 5 gigi tiruan sebagian lepasan bisa
tahun yaitu sebanyak 20 responden menggantikan gigi yang hilang sedangkan
(66,67%) dan paling kecil yaitu pada 27 responden lainnya menjawab tidak tahu
penggunaan selama > 10 tahun sebanyak 1 bahwa penggunaan gigi tiruan sebagian
responden (3,33%) (Tabel 4). lepasan dapat mencegah bergesernya gigi
Responden mengetahui pengetahuan ke tempat yang kosong.
kesehatan gigi dan mulut yang kurang

199
Muluwere, Mariati, Wicaksono: Gambaran pengetahuan dan status...

Tabel 7. Distribusi frekuensi responden berdasarkan kuesioner

Tahu Tidak Tahu


No Pertanyaan
n % N %
Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan
1 30 10,00 0 0,00
bisa menggantikan gigi yang hilang
Pemakaian gigi tiriuan sebagian lepasan
2 11 3,67 19 6,33
dapat memperbaiki penampilan seseorang
Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan
3 12 4,00 18 6,00
dapat memperbaiki fungsi penggunaan
Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan
4 dapat memperbaiki cara bicara atau 10 3,33 20 6,67
pengucapan seseorang
Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan
5 dapat bermanfaat bagi kesehatan rongga 9 3,00 21 7,00
mulut
Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan
6 dapat mencegah bergesernya gigi ke 3 1,00 27 9,00
tempat gigi yang kosong
Gigi tiruan sebagian lepasan harus dilepas
7 8 2,67 22 7,33
pada malam hari sewaktu akan tidur
Gigi tiruan sebagian lepasan yang dilepas
8 dan tidak digunakan pada malam hari tidak 7 2,33 23 7,67
direndam dalam air
Membersihkan gigi asli atau gigi sisa dan
9 jaringan lunak mulutdapat mencegah jamur 6 2,00 24 8,00
dan bau mulut?
Kontrol ke dokter gigi setelah pemasangan
10 14 4,67 16 5,33
gigi tiriuan sebagian lepasan
Total 110 36,67 190 63,33

BAHASAN antara lain bertambahnya plak


Pengetahuan merupakan salah satu meningkatnya frekuensi karies dan
faktor yang berperan dalam proses memburuknya kebersihan mulut.1,5
perkembangan kesehatan seseorang. Masing-masing pertanyaan hanya
Semakin banyak pengetahuan seseorang diketahui oleh 8 responden sedangkan 22
terhadap kesehatan gigi dan mulut maka responden tidak mengetahui. Hal tersebut
semakin baik pula tingkat kesehatan yang menunjukkan bahwa pengetahuan
dimiliki seseorang. Berdasarkan hasil masyarakat tentang pengguna gigi tiruan
penelitian yang telah dilakukan dalam sebagian lepasan yang mereka gunakan
penelitian ini, didapatkan bahwa masih kurang. Masyarakat pengguna gigi
pengetahuan masyarakat pengguna gigi tiruan sebagian lepasan tersebut memang
tiruan sebagian lepasan di kelurahan Batu mengetahui bahwa gigi tiruan harus dilepas
Kota termasuk pada kategori kurang pada malam hari dan direndam dalam air,
dengan skor 36,67 %. Penelitian ini tampak namun mereka tidak mengetahui apa
bahwa pengetahuan masyarakat pengguna manfaan jika gigi tiruan tersebut dilepas
gigi tiruan sebagian lepasan mengenai dan apa dampak yang terjadi jika gigi
dampak buruk pada kebersihan rongga tiruan tidak direndam dalam air.1,2,6
mulut masih kurang. Hal tersebut tampak Pengetahuan masyarakat pengguna
bahwa masyarakat tidak mengetahui gigi tiruan sebagian lepasan ini disebabkan
akibat-akibat yang dapat terjadi dari oleh kurangnya pemahaman mereka
prmakaian gigi tiruan sebagian lepasan tentang cara pemeliharaan gigi tiruan yang
200
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2015

mereka gunakan. Masyarakat hanya dan CI-S. Penelitian berdasarkan kelompok


sekedar tahu saja, tanpa memahami usia menunjukkan bahwa sebagian besar
manfaat dan dampak dari pemakaian responden berada pada kelompok usia 51 -
tersebut. Selain itu, responden hanya 60 tahun yaitu sebanyak 16 responden
memperolah informasi dari mulut ke mulut (53,33%) paling banyak didapati
berdasarkan pengalaman orang lain, tanpa mengalami kehilangan gigi dan yang
menerima informasi dan instruksi dari yang menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan.
membuat gigi tiruan dalam hal menjaga Hasil penelitian tersebut sesuai dengan
kebersihan gigi dan mulut pada saat penelitian Lin et al. yang menyatakan lebih
pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan dari 90% seseorang berusia 60 tahun ke
mereka. Salah satu faktor yang atas telah mengalami kehilangan gigi
memengaruhi pengetahuan seseorang ialah karena telah dicabut ataupun indikasi untuk
tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat dicabut.8
pendidikan maka tingkat pengetahuannya Sesuai dengan penelitian yang
akan semakin banyak dengan demikian dilaporkan oleh Prabhu et al. yaitu
daya serap terhadap informasi juga akan Persentase penggunaan gigi tiruan sebagian
semakin tinggi.7 Berdasarkan penelitian ini, lepasan berdasarkan jenis kelamin, lebih
ada beberapa responden yang tingkat besar didapati pada jenis kelamin
pendidikannya SMP bahkan ada yang perempuan dibandingkan laki-laki.
pendidikannya masih tingkat SD. Hal Beberapa penelitian menunjukkan
tersebut memengaruhi pengetahuan mereka perempuan lebih beresiko mengalami
terhadap penggunaan gigi tiruan sebagian kehilangan gigi dibandingkan laki-laki
lepasan. dikarenakan berkurangnya kadar hormon
Status kebersihan mulut ialah suatu estrogen yang menyebabkan tulang
keadaan atau kondisi kebersihan gigi dan kehilangan kalsium yang terdapat juga pada
mulut yang menggambarkan kebersihan gigi.9
mulut baik, sedang atau buruk. Indeks atau Ditinjau berdasarkan tingkat
pengukuran kebersihan mulut yang pendidikan terakhir hasil, yang ada
merupakan Debris Index dan Calculus menunjukkan bahwa beberapa responden
Index. Untuk penilaian oral hygiene yang yang tingkat pendidikannya SLTP bahkan
melibatkan banyak populasi maka ada yang pendidikannya masih tingkat SD.
menggunakan OHI-S (Oral Hygiene Indeks Hal tersebut memengaruhi pengetahuan
– Simplified) 6 gigi yang diperiksa yaitu : mereka terhadap penggunaan gigi tiruan
molar pertama kanan kiri bawah (bagian sebagian lepasan karena semakin tinggi
lingual), molar pertama kanan kiri atas tingkat pendidikan maka tingkat
(bagian bukal), dan incisivus kanan atas pengetahuannya akan semakin banyak
(labial), serta incisivus kiri bawah dengan demikian daya serap terhadap
(lingual).12 informasi juga akan semakin tinggi.10
Hasil data menunjukkan bahwa Kebiasaan menjaga kebersihan gigi
responden memiliki OHI-S kategori baik dan mulut sebagai bentuk perilaku yang
yaitu sebanyak 2 responden (6,67%), didasari oleh pengetahuan akan
memiliki OHI-S kategori sedang 12 memengaruhi baik atau buruknya
responden (40,00%) dan memililki OHI-S kesehatan gigi dan mulut.11 Pemeliharaan
kategori buruk 16 responden (53,33%). kebersihan mulut yang tidak benar
Hasil analisis data juga menunjukkan perilakunya dalam menjaga kesehatan gigi
bahwa lebih besar responden yang dan mulut juga sehingga menyebabkan
memiliki OHI-S kategori buruk mudahnya penumpukan plak dan karang
dibandingkan dengan responden yang gigi sehingga rongga mulut kurang baik.
memiliki OHI-S kategori baik. Hasil ini Pemeliharaan gigi tiruan sebagian lepasan
diperoleh dari dua komponen yang sangat pentingdilakukan agar responden
menentukan perhitungan OHI-S yaitu DI-S terhindar dari plak dan karang gigi.
201
Muluwere, Mariati, Wicaksono: Gambaran pengetahuan dan status...

Menggunakan gigi tiruan membutuh- DAFTAR PUSTAKA


kan waktu dan kesabaran untuk adaptasi 1. Gunadi HA, Margo A, Burhan LK,
dan perawatannya, terutama bagi pemakai Suryatenggara F, dan Setiabudi I.
pemula. Gigi tiruan harus dilepas dari Buku ajaran geligi tiruan sebagian
mulut pada malam hari yaitu pada waktu lepasan. Jakarta: Hipokrates. 2012. p.
akan tidur untuk mengurangi kemungkinan 12-3, 33-41.
2. Dwiatmoko S, Kristiana D. Pengaruh
patahnya gigi tiruan dan agar kebersihan
komunikasi kesehatan secara lisan
gigi tiruan serta rongga mulut tetap terjaga. dan tulisan terhadap pengetahuan,
Gigi tiruan yang tidak dipakai pada malam sikap, dan kebersihan gigi tiruan para
hari, harus direndam dalam suatu tempat pemakai gigi tiruan lepasan. Dentika
berisi air bersih untuk menghindari dental journal. 2011. p. 14-6.
terjadinya proses pengeringan dan 3. Denloye. Oral hygiene status of mentally
berubahnya bentuk pada basis gigi tiruan handicapped school chidrenin ibadan.
berbahan resin. Gigi tiruan harus Odonto-Stomatologie Tropicale.
dibersihkan setiap selesai makan.Cara 2010. p. 20-1, 86.
membersihkannya yaitu di sikat dengan 4. Riduwan. Metode dan teknik menyusun
proposal penelitian. Bandung.
menggunakan sikat gigi dan pasta gigi atas
Alfabeta. 2014. p. 95
wadah berisi air untuk memperkecil
5. Handayani. Gigi palsu dan perawatannya.
kemungkinan gigi tiruan lepas dari 2012. http://id.shvoong.com
pegangan dan terjatuh. 6. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan
ilmu perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
SIMPULAN 2007. p. 133-51
Berdasarkan hasil penelitian yang 7. Am’jad M, Azad AA, Ayub MM, Qureshi
dilakukan dapat disimpulkan: MA, Javed M. Denture hygiene
1. Pengetahuan kebersihan gigi dan mulut habits in complete denture wearers at
mayoritas berada pada kategori kurang armed forces institute
baik. of dentistry.
2. Status kebersihan gigi dan mulut melalui Armed Forces Institute of Dentistry.
Pakistan [serial online] 2010; [cited 3
pemeriksaan OHI-S dengan sebagian
Oktober 2014]; Available from:
besar responden memiliki OHI-S yang
PURL:http://www.pafmj.org/showdet
kategori buruk. ails.php?id=398&t=o
8. Lin HC, Corbet EF, Lo ECM, Zhang HG.
SARAN Tooth loss, occluding pairs and
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut prosthetic status of Chinese adults. J
dengan sampel yang lebih banyak agar Dent Res [serial online] 2001 ; [cited
lebih menggambarkan suatu populasi. 2014 Oktober 6]. 80(5): (1491-95).
2. Berdasarkan pengetahuan masyarakat Available from: URL:
yang tergolong kurang, disarankan http//jdr.sagepub.com/content/80/5/14
kepada masyarakat pengguna gigi tiruan 91.full.pdf+html.
sebagian lepasan agar semakin 9. Prabhu N, Kumar S, D’souza M, Hedge
V. Partial edentulousness in a rural
meningkatkan pengetahuan mengenai
population based on Kennedy’s
pentingnya pemeliharaan gigi tiruan classification: An epidemiological
sebagian lepasan sehingga pengetahuan study. J Prosthodont [serial on the
masyarakat pun semakin meningkat. internet] 2009; [cited 2014 Oct 7];9:
3. Sosialisasi dari institusi kesehatan yang 18-23. Available from: URL
bekerja sama dengan Puskesmas http://www.cabdirect.org/abstracts/20
setempat agar pengetahuan masyarakat 093184715.html;swssionid=32F4F81
tentang pemeliharaan gigi tiruan 8A259491963AF33BD5286835C.
sebagian lepasan dapat meningkat, serta 10. Notoatmodjo S. Pendidikan dan perilaku
memotivasi masyarakat untuk menjaga kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta;
kebersihan gigi dan mulut. 2003.

202

You might also like