Professional Documents
Culture Documents
Naskah Publikasi PDF
Naskah Publikasi PDF
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
QUIRINA SUMARIYEM
201310201180
1
Hubungan Motivasi dengan Kepatuhan Perawat dalam Praktik Hand Hygiene
2
Hubungan Motivasi dengan Kepatuhan Perawat dalam Praktik Hand Hygiene
ABSTRACT
Background of the study: Hand hygiene is a major in controlling and preventing the infection at
hospital. Nurses are people who serve directly to the patients. If they do not obey in
implementing hand hygiene, it can cause nosocomial infection that will impact to the length of
inpatient care in the health care.
Objective of the study: to find the correlation between motication towards nurses’ obedience in
implementing hand hygiene at cendana IRNA I room RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta year 2014.
Research methods: this research was descriptive correlational study by using Crossectional
approach. The research subjects were all nurses who had duty at cendana IRNA I Room RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta/ The sample of the data was taken by using saturation sampling which
amount of 40 participants. The data were gathered by using questionnaire.
Researh findings: the result of analytical statistic in this research showed that the motivation
towards nurses’ obedience in implementing hand hygiene by using Spearman’s Rho was p >
0.05, it means that the value was 0.000 and coefficient correlation value was 0.059. It showed
that there is a significant correlation.
Conclusion: There is a significant correlation between motivation towards nurses’ obedience in
implementing hand hygiene at cendana IRNA I room RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Suggestion: Nurses are expected to maintain and improve the hand hygiene obedience as that
procedure to reduce the nosocomial infection rate.
Keywords: hand hygiene, motivation, obedience.
4
Hubungan Motivasi dengan Kepatuhan Perawat dalam Praktik Hand Hygiene
Tabel 1.1 .Tabulasi Silang Karakteristik Responden Dengan Motivasi Perawat Dalam Praktik Hand Hygiene di
Ruang Cendana IRNA I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Motivasi
Karakteristik Baik Cukup Kurang Jumlah
F % F % F % F %
Umur
20-25 2 5 0 - 0 - 2 5
26-30 7 17.5 0 - 0 - 7 17.5
31-35 7 17.5 0 - 0 - 7 17.5
36-40 7 17.5 0 - 0 - 7 17.5
41-45 7 17.5 1 2.5 0 - 8 20
46-50 6 15 0 - 0 - 6 15
51-55 3 7.5 0 - 0 - 3 7.5
Jumlah 39 97.5 1 2.5 0 - 40 100
Jenis Kelamin
Laki-laki 10 25 0 - 0 - 10 25
Perempuan 29 72.5 1 2.5 0 - 30 75
Jumlah 39 97.5 1 2.5 0 - 40 100
Pendidikan
D3 36 90 1 2.5 0 - 37 92.5
S1 3 7.5 0 - 0 - 3 7.5
Jumlah 39 97.5 1 2.5 0 - 40 100
Lama Bekerja
0-1 tahun 1 2.5 0 - 0 - 1 2.5
1-4 tahun 7 17.5 0 - 0 - 7 17.5
>5tahun 31 77.5 1 2.5 0 - 32 80
Jumlah 39 97.5 1 2.5 0 - 40 100
5
Hubungan Motivasi dengan Kepatuhan Perawat dalam Praktik Hand Hygiene
Status
Kepegawaian
PNS 34 85 1 2.5 0 - 35 87.5
Swadana 4 10 0 - 0 - 4 10
THL 1 2.5 0 - 0 - 1 2.5
Jumlah 39 97.5 1 2.5 0 - 40 100
Status
Pernikahan
Menikah 35 87.5 1 2.5 0 - 36 90
Belum Menikah 4 10 0 - 0 - 4 10
Jumlah 39 97.5 1 2.5 0 - 40 100
Sumber : Data Primer 2015
Berdasarkan tabulasi silang antara orang (80%)terdapat pada lama kerja lebih
karakteristik responden dengan motivasi dari 5 tahun Menurut Siagian (2004),
perawat dilihat berdasarkan karakteristik pendapat tentang produktifitas kerja, sering
umur, perawat yang memiliki motivasi baik seorang menejer beranggapan bahwa
terbanyak pada kelompok usia 26- 30 tahun semakin lama seseorang berkarya dalam
yaitu 17,5%, usia 31-35 tahun 17,5%, usia suatu organisasi semakin tinggi pula
36-40 tahun 17,5%, usia 36-40 tahun 17,5% produktifitasnya, karena ia semakin
dan usia 41-45 17,5%. Dalam penelitian ini berpengalaman dan ketrampilannya
usia terbanyak adalah berada pada usia 26- menyelesaikan tugas semakin tinggi pula.
45 tahun, sehingga tidak dapat diambil
kesimpulan hubungan motivasi dengan Berdasarkan status perkawinan
kepatuhan. responden yang memiliki motivasi baik
terbanyak adalah sudah menikah yaitu 36
Berdasarkan jenis kelamin perawat oang ( 90%). Dlam penelitian ini tidak dapat
memiliki motivasi baik adalah pada kategori diambil kesimpulan ada hubungan atau tidak
jenis kelamin perempuan yaitu 29 status perkawialan dengan motivasi ,karena
orang(72,5%). Hal tersebut dapat terjadi responden dalam penelitian ini adalah 90%
karena dalam penelitian ini responden sudah menikah.
terbanyak adalah perempuan. Menurut
Siagian (2004), pendapat tentang perbedaan B. Motivasi Perawat Dalam Praktik Hand
hasil kerja dari maing- masing jenis kelamin Hygiene
tidak ada perbedaan yang nyata. Berbeda Motivasi perawat dalam praktik hang
dengan hasil penelitian Cahyati (2010) pada hygiene berdasarkan hasil penelitian dapat
mahasiswa saat praktik di laboratorium disimpulkan bahwa kepatuhan perawat
mikrobiologi Fakultas kedokteran dalam praktik hand hygiene terbanyak
Universitas Sebelas Maret Surakarta dimana dalam kategori baik.
mahasiswa perempuan memliliki tahapan Tabel1.2. Distribusi Frekuensi Motivasi Perawat
Dalam Praktik Hand Hygiene
cuci tangan yang lebh baik dari laki-laki
dengan nlai p< 0,05 dan nilai r square 0,087 Motivasi Frekuensi Prosentase
No.
atau ada pengaruh variabel bebas yaitu jenis Perawat (F) (%)
kelamin terhadap variabel terikat cuci 1. Baik 39 97,5
tangan sebesar 8,7%. 2. Cukup 1 2,5
3. Kurang 0 -
Berdasar lama kerja responden yang Jumlah 40 100,00
memiliki motivasi baik terbanyak yaitu 32 Sumber : Data Primer 2015
6
Hubungan Motivasi dengan Kepatuhan Perawat dalam Praktik Hand Hygiene
7
Hubungan Motivasi dengan Kepatuhan Perawat dalam Praktik Hand Hygiene
8
Hubungan Motivasi dengan Kepatuhan Perawat dalam Praktik Hand Hygiene
9
Hubungan Motivasi dengan Kepatuhan Perawat dalam Praktik Hand Hygiene
perawat di RS Grha Husada Gresik. Hal ini 2. Tim pengendalian dan pencegahan
diperkuat dengan penelitian yang
Infeksi Rumah Sakit
dilakukan oleh Susianti (2013) yang
menyatakan bahwa ada hubungan yang Agar melakukan evaluasi tentang
bermakna antara motivasi dengan kepatuhan perawat dalam praktik cuci
kepatuhan perawat dalam menerapkan tangan secara kontinyu sehingga cuci
Save Lives Clean Your Hands, dengan hasl tangan 5 saat dan 6 langkah menjadi
analisa uji statistik didapatkan nilai budaya bagi semua tenaga kesehatan.
signifikansi 0,009. 3. Bagi peneliti selanjutnya
SIMPULAN DAN SARAN a. Peneliti dapat menggunakan alat ukur
yaitu dengan lembar observasi untuk
A. Simpul menilai kepatuhan.
10
Hubungan Motivasi dengan Kepatuhan Perawat dalam Praktik Hand Hygiene
Danamik. 2011. Perawat. Faktor-faktor PPIRS RSUP Dr. Sardjito. 2011. Buku
yang Berhubungan dengan Saku Bagi Petugas Kesehatan
Kepatuhan Melakukan Hand Kebersihan Tangan Kunci Kendali
Hygiene di Ruang Rawat Inap Prima Infeksi.
I RS Imamanuel Bandung.
http://journals.unpad.ac.id/ejournal/ar Ruci, 2013. Gambaran Tingkat Kepatuhan
ticle/view/683 diakses tanggal 2 Perawat akan Cuci Tangan dalam
Agustus 2014. Terapi Oksigenasi dan Tingkat
Kejadian Pneumonia di RSUD dr.
Depkes. 2011. Pedoman Pencegahan dan Rubini.
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit http://jurnal.untan.ac.id/index.php./j
dan Fasilitas Kesehatan Lainnya. mkeperawatanFK/article.view/4045.
Cetakan ketiga. Kementrian Diakses tanggal 20 Januari 2015
Kesehatan RI, Jakarta
Sabarguna, B. 2007. Pengendalian Infeksi
Nosokomial. Konsursium RSI
Indar. I. 2013. Faktor-Faktor yang Jateng.
Berhubungan dengan Kelengkapan
Rekam Medis di RSUD H.Padjonga Siagian, S. P. 2004. Teori Motivasi dan
Dg. Ngalle Takalar Aplikasinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.
file:///c:users/U%20S%20E%20R/Do Sujarweni W. 2014. Metodologi
wnload/680-1073-1-SM.pdf. Diakses Penelitian Keperawatan.Gava Media,
tanggal 6 Februari 2015. Yogyakarta.
11