You are on page 1of 23
BAGIAN V ASAS PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT A.Hakekat pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan sepanjang hayat (life-long.education), yang dimunculkan bean dalam dunia pendidikan pada tghun enampuluhan oleh para perencana pendidiken, sébenarnya telah merupalan fenomena yang alamiah dalam kehidupan manusia. Kenyataat ini memberi petunjuk mengenar pentingnya delajar Sepang aya fife long lcrite) dalam Kehidupan manusia di dalam upaya memenuhi belajar (learning needs) dan kebutuhan pendidikan (educational needs)” Dapat dikemukakan gecara singkat bahwa Kehadiran pendidikan sepanjang hayat discbabkan oleh munculnya kebutuhan belajar dan kebutuhan pendidikan yang. terus tumbuh dan berkembang selama alur kehidupan manusia, Pendidikan sepanjang hayst, sebagaimana dijelaskan oleb UNESCO In- stitute for Education (1979), mémberikan.srgh terhadap pendidikan luar ae ‘agar jalur perididikan ini dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip 1. pendidikan hanya berakhir apabila’mamusis telah meninggalkan dunia fana ini, 2. pendidikan luar sekolah, merupakan motivasi yang kuat bagi peserta didik untuk berperan dalam merencenakan dan melakukan kegiatan belajer secara terorganisasi dan sistimatis, egiatan belajar ditujukan untuk mesuperolch, memporbeharui, dan/atau meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan aspirasi yang telah dimiliki dan, yang mau tidak mau, harvs dimiliki oleh peserta didik atau masyarakat berhubung dengan adanya perubthan yang terus menerus sepanjang kehidupan, ) ie 175 ) fibt untuk toveapainya Kepuacaa di. fini! yap telakkannye. Fuings! peadidikan sepanjang hayat adalah -sebagal kelcustan writs memotivasi bagi ‘pesecta didik agar: ‘dayt melakukaitkegialanbelajer berdasarkan dorongan vie arahan dar dirinye zendiri (self-directed ledrning) dengan cara berpikir ‘Gaarberbuat di dalam dan teshadap dunia kehidupsanys. Dengan demikias dorongan yang timbul ‘daci dalam diri seseorafg untuk melainulan kegiatan telajer selama hayatnya merupakan prasyacafuatuk terjadinys pendidican sepacgattg haat, . é ‘Sebagaimans telah disingguag.diatas babs di samping yendidikan sepanjang hayat tordapat pula istilch belajar sepanjang hayat. ~Delker (1974) rengomukakan bahia beiajar‘sepanjadg bayar Adatah parbustan ransia scedang terlibat di dalamaye. Kegiafan belajar'sepanjang bayat terwujud Spubila taedapat. dorongsn pads difi eescorang atau Kelompok wntuk remenuhi kebutuben helajar dan kepuasan dis sorta apaba ade kesadaran, “an somangat untuk belajareclana hnyat ikandung bean Kesadaran dan ‘somangat itolah yang harus dén dapat ditumbubKembangkan oleh sistem, peadidikan yang dianut oleh masyarakat. Siogkataye, belajar sepanjang peyat-lebih menekanksn pada kegiatan belsjsr yang kerkesinambungan Jaidupan manusia di dunia ini. 176 dan sistimatis melalui proses kegiatan belajar-membelajarkan dalam rangka mencapai tujuan belajar, Pendidikan sepanjang hayst, menurut Gestrellus - (1977), mencakup interaksi.belajar-membelajarkan, ‘penentuan bahan belajar dan metode belajar, lembaga penyelenggara program pendidikan, organisasi penyelenggaraan, fasilitas, administrasi, dan kondisi lingkumgan yang men- dukung kegiatan belajar yang berkelanjutan, Ke dalam pendidikan sepanjang hhayat ini tormasuk pula peranan pendidik dan peserta didik yang harus dan dapat saling belajar, pengelolaan kegiatan belajar, dan falctor-faktor lainnya yang mendukung terjadinya proses belajar. im Pendidikan sepanjang hayat dapat dijabarkan ke dalam program-program pendidiken sekolah dan, pendidikan Iuar sekolah, ‘Dalam. prakteknya, pro- _gram-program dalam jalur pendidiksh luar sekolah dipandang oleh sebagian pakar pendidiken: lebih maimpu mengembangkan -kphadirannya untuk mengkondisikan tumbubnya kesadayan, minat dan semangat masyarakat untuk melaksanakan kegiatan belajar yang berkesinambungan, Melalui. berbagai Kegiatan pendidikan luar sekolih seperti belajar dalam kelompok sebaya (peer groups), upaya peningkatai-taraf hidup-keluarga, belajar di Perpustakaan, dan kegiatan belajar dalam lingkungan kerja; lapangan usaha, Jembage, dan masyarakat memungkinkan setiap orang dapat terlibat secara Jangsung dalam proses pendidikaa sepanjang bayat, Proses belajar dalam kegiatan-kegiatan tersebut, menurut Pucheu (1974), tidak dapat digoloagkan ke dalam pendidikan dalam arti sempit seperti hanya untuk tenerima informasi sebagaimana umumnya terjadi dalam pendidikan sekolah, ‘Dalam makos luas, proses belajar itu adalalr upsya geseorang atau kelompok untuk mencati, memperoleh, dan/atauf' meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan aspirasi yang dilakukan secara berkelanjutan di dalam dunia Kehidupan inyata’ dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan Kepuasan diri sesitai dengan laju perubshan kebidupan yang makin cepat, Proses belajar dalam lingkup pendidikan gepanjang hayat, melalui pro- gram-program pendidikan Juar sekolah, dapat ditempuh dengan berbagai cara, Misalnya, seseorang yang ingin mempelajari teknik-teknik membuat barang kerajinan tangan, memasarkan basil produksi, dan mengelola unit usaha maka. mungkin ia dapat menempub langkah-langkah: (a) menyaksikan atau mengamati orang Jain yang melakukan kegiatan tertentu, (b) membantu orang lain yang membuat barang atau yang melakukan usahs, (c) ikut serta dengan orang lain yang melakukan kegiatan, dan (d) mengerjakan sendiri pekerjaan atau-Kegiatan tertentu. Melalui salah. satu. atau lebih Iangkah- Jangkah tersebut tahap demi tahap ia dapat mengembangkan pengetahuan, 17 Basrempilan, stkap- Han sspinisnys anti mencapsi kepiasin dalare ‘pening dir “Repeke-aspek tingkah ink nas hog perlu ditingkatkan Fe ea _farens;perubalian aspek-eepek tingkah lak at aka pega peingenn taf buy dn Eblosoy telajar Kelompok (grovp study), kegintan bela} ‘euid), dan kopiatan bolas melalul tdia“ise. ‘Kogiatan blac toranbut apsbijalaan di berbegal tempat expert di tempat ker, runidh ibadat, rumah tinggsl, gedoag:peckumpulan; sekolaty tempat ‘bermain, lapangea ‘ola raga,-dan polanggang roma : igen, peadidikan:luat sekolth fisehonggivatos dengan’ melbetkte postata: did (wargabelafar) Sali ‘cogiatin:pbreactnaan, peliksansan, dan penihian proose, basiban ‘pengasuh Kopistah bea. Peoorta didik pur ‘porpartibipast dalam tau ‘neliksanakan tindak lanjut Yopalan belajar, Pengombangad atau Gindak fant ini mengendung dua tujuan yaita pertama, withk memanfaatiar hail kegistan belajic ‘bagi ‘utamakan pendekatan manusiawi di dalam meagembangkan potensi-potensi ‘yang dimailiki peserta didik. Upaya untuk mengembangkan potensi-potensi itu didasarkan atas keyakinan bahwa peserta didik tiemiliki kemampuan untuk melibatkan diri-dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai program kegiatan belajar serta untuk meéngidentifikasi sumber belajar, bahan belajar, dan cara~kah ngarah képada saling membutuhkan dan Saliag ketérgantutig'0 antara seseorang dengait yang'laitinya, Pada akhimya orang'iti'aket! hidup © mandiri. Walaupun dalam kehidupan mandiri itu terdapat interaksi saling membutubkan dan saling’mempengaruhi antare dirinya deiigan: hain, aktualisasi diri itu berpusat pada dan berasal dari difiniéseridit: Perubahan sikap dan perilaku di atas, yaitu dari mengganfungkén diri menjadi mandiri, merupakan indikator orang terditik (educated person). Di pihak lain seseorang yang hidupnya hanya mepggantungkan diri kepada orang lain disebut orang yang belum atau tidak tend (unediicated person). Paulo Freire méiny ikakiin bahwa munculnya dréng-orang yang termasuk ‘golongan beluimi/tidak’terdidik sering disebabkan oleh proses pendidikan di sekolabi-sekolah yang didomitiasi guru dan ole Kondiai lingkungan-sosial- budaya di masyarakat. . Dalam*proses pendidikan sekolah-perilaku guru sering menumbuhkan sikap murid untuk.menggantungkan diri. Guru yang otoriter, menganggap dirinya serba lebih, dan menjadikan dirinya sebagai 182 model yang harus diticu oleh murid-cenderung.akan menanamkan sikap ketergantungan dalam diri-murid, dan pada gilirannya, sikap tersebut-akan terbawe oleh murid dan Julusan ke dalam kebidupan:bermasyarakat:: Di tua, dan para necnimpin syarakat, anak-anak, staf ‘Orang-orang yang dipan- srs mevgattaaiael Egwnmpoaa di Celie Gal bert oll hap lingkungan, serta mincapai kepuasan diri dan kemi@juan, fingkungan- nya. gasin th tan: 2. Perubahan dari sikap dan perilaku pasif ke arahsikap dan perilaku_ eR teat bac Wb Ries gi es sinakk | Seseorang yang memiliki sikap pasif cenderung akan menerima kenyatean dirinya sebagaimana adanya. Ia tidak memahami dengan baik kenyataan diri dan tidak merespon dengan tepat terhadap kebutuban dan masaleh yang dihadapi dalam kehidupannya. Orang yang bersikap pasif sering menyerah kepada nasib, Ia seakan-akan erasing dari lingkungannya dan tidak berupaya secara optimal untuk meningkatkan taraf bidypnya.» 5 . Orang yang bersikap dan berperilakc aktif senantiasa memperluas dan meniagkatkan Wawasan dari berorientasi kuantiias ke arsh pandangan yang berorientasi kyalitas, . Dengan perkaitaan lain, orang. yang oktif tidak hanya momperhatikan jumlah materi dan frekwensi kegiatan melainkan lebih mutu materi dan nyata kegiatan ity. _ Orang yang aktif _ smenyukai dan membiasakan diri untuk bekerjasama, berpartisipasi, dan berprestasi. Ia lebih mengutamakan kebiasaan'memberi sesuatu yang ber- makna kepada orang lain, misalnya pengetahuan, keterampilan, dan bantuan materi dibandingkan dengan menerima suatu pemberian dari orang lain. Baginya, tangan di atas-lébih baik daripada tangan yang mencngadah di bawah tangan orang Iain. Orang yang bersikap dan berperilaku aktif cenderiing akan berorientasi kepada kehidupan yang lebih baik di masa depan. 183 + > Secata singkat dapat dikemukakan bahwa orang mendewase ditandai dengan perkembangan yang dinamis dari sikap dan perilaku pasif ke arah sikep.dan perilaku aktif. 3. Perubahan dari sikap subjektif ke arah sikap objektif ” Ofang yang bersikap subjektif sering memandang dan mengharapkan ofang-orang yang berads di lingkungan sekitarnya’ selélu memperhafikan kepetingan dirinys. Ia menganggap bahwa lingkiingan sosial dan lingkungan alam itv séolsh-olah.disediakan untuk ‘Kepentingan dirinya setidi. Te ig baba dirinya merupakad'titik pusat kehidupan did jgkungan sosial dan Tingkiinga alarit teeiet a berpikir déa Berbudt di-dalarn dan tertindap lingkudpennys: “a-shenyadari bahwa keberadaan dirinya dan ia pun terus:berupaya mengembangkan dirinya dalam tatanan lingkuhgan yang meminita kepedulian dari-dirinya. Singkat- nya; ofang yang berbikap objektif seldlu berusaha untuk mengalcuslisasikan poténsi dirinya dan-memanfaatkan potensi iti untuk Souja ‘iti dan kemajuan lingkungannya. 4, Perubahan dari sikap dan perilaku menerimia informasi para memberi inforniasi on Orang yang hanya menerima informas eaten ein terbatas. Is hanya mampu menyerap ihformasi seperti gegdsan atau'pendapat 1 Jain: Inforniasi itu ia terima tanpé memberikan keri =i 1pu mengolah informasi lain yang berkaitan. Ie bérupaya untuk menganslisis informasi dan ‘motigaithaitya dengan kebututian, sikap, pengétabuah dan Keterdmpilan’ yang telah in miiliki. ° Infotmasi yang diterims ‘mungkin digunakan dalam upaya memecahkan masalah yang dihadapi. la mampu 184 speniberikan informasi yang tepat sesuai dengan Kebituban dan masala YE “Thadapi orang lan, Informasi yang diberikcan itu disesusiks donut tingkat femarspuan pibak yang menerimanys sehingga informs! ins muda untuk KomaiePtjan dipahami. Ia berupaya untuk memilil dan’ memberitan infor- sraat yang Kegunaannya dirasakan oleh penerima informasi, 6er mampa membantu orang lain dalam mengoleb dan mengembangkan informasi ters as hm ari pemilikan kecakapan yang terbatas ke arab pemilikan keéakapan yang lebih tinggi a ‘Apabila seseorang telah ‘mempelajari suatu pengetabuan atau keterampilan dan teldh merasa berhasil dalam menggunakannya, orang tersebut akati mierasa puas dengan kemampuan yang dimilikinya, dan kemudian tienghenitiken Upayanya untuk meni Kkemampuannya. Andaikata dalant'suatu ketike terdapat basil peciomuan dan perkemibangan baru yang berkaitan deigan Kerbampuannys itu dan ia dituntit ‘untiik mienyesuidilcan Kemampuan yaug télati dimiliki dengan hasil pensmiian dan perkertibangan teevtekebut maka orang itu cindervng untuk berpegang teguh pada Kemhch- _ Dalamy situast-deinikian seorass perididik ‘dapat ‘meimbantu ‘stat memotivasi orang itu agar merasa perlu terhadap sesuatu'yang baru dan berksitan dengan kemampuannys serta selalu berupays ‘untuk meningkatkan Kemampuannya melalui kegiatan belajar, Melalut Kegiatan belajar inilah seseorang yang telah memiliki suatu kecakapan yang terbatas,karena ruang dan Waktu tertentu akan selalu berupaya ‘unfuk meningkatkin dan memper- tuas Recakapannya itu... Dengan demikian, orang itt ‘selalu: siap untuk mengikuti dan mempelajati perubaban yang terus berlangsung di dalam kehidupan:pribadi, berkeluarga, bermasyarakat dan berbangsa. 6. Perubahan dari tanggung jawab yang terbatas ke arah tanggung jawitb’ yang lebih luas as Kecenderungan timbulnya tanggung jawab terbatas pada diri seseorang sering terjadi dalam berbagai situasi kehidupan. ‘Sebagai misal, pandangan orang tua terbadap anak-anak dalam kehidupan keluarga, pandangan gua terbadap murid dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, pandangan pimpinac terhadap stafnya dalam Jingkungen Kerja, dan lain sebagainys menunjukkan situasi keterbatasan tanggung jawab. Oratig tua éering meng anggap bahiwa anak-anak dalam keluarga i tanggunig jawab ter- tentu saja. Berdasarkan anggapaa ini make ‘anak-anak dipersiapkan dan 185 disrablan untuk memikul tanggung jawab yang teratas scbagaimana dikehen- daki olch orang tuanye: caf c Seorang, guru dalam pendidikan sckolah sering beranggapan bahwa tanggung jawab murid ialah untuk menyerap-pelajaran yang diberikan guru, Dengan demikian peranan guru menjadi sangat dominan dalam pengambilan Keputusan yang berkaitan dengan materi, metoda, teknik dan eumber belajar yang harus diikuti oleh siswa. Hasil keputusan guru menentukan peranan tanggung jawab siswa berdasarkan pandangan guru. Dalam pengembilan kepunodn is gra menperatian porbedean sow dalam prteang an: _ecakapan, minat, kebutuhan belajar, status sosial ekonomi, one lingkung vantiys. di Seortng pimpiskn sats organisa! it prusebaan meoctapkaaingung Jawats yang hiarus dipikul oleh staf atau karyawannya berdasarkan peraturan yang berlaku di lembaganya masing-masing. Proses, pengtapan tanggung -kadang dilakukan tanpa mempertimbangkan perbedaan aig da nr ccree eae tanggung jawab. -Pihsk yang menetapkan suatu tanggung jawab yang dipikul, oleh orang lain didasarlan atas anggapan bahwa pengambil keputusan itu harus mempunyai tanggung jawab tertentu sesuai dengan keputusan pibak yang menetapkan. Dalam kehidupan modern terdapat kecenderungan bahwa seseorang yang mempunyai tangeung jawab terbatas tidak akan mampu untuk memecahkan persoalan sccara tuntas. Kehidupan masyarakat yang makin maju menuntut setiap orang untuk tidak terpaku.oleh peran, tugas, atau tanggung jawab yang terbatas, Sebalilnya ia hagas memiliki tanggung jawab yang lebih las, dapat menembus dinding pembatas spesiali ‘sétu tugas dengan tugas lainnya éaling mempengaruhi. Adanya pemahaman terhadap tanggung jawab yang luas dapat mendorong seseorang untuk bekerjasams dan berkoordinasi dengan pihak Inin yang mempunyal tugas terldiit, “Kerjasama dan koordinasi itu dapat dilakukan melalui pendekatan yang. berbeds-beda namun mempunyai kessmaan dalam tujuan, Manfeat Iain dari keri i jalsh dapat meningkatkan terwujudnya kegiatan terpadu-dan is interdi Dari uraian d tes dapat dikemukakan bahwa perubahan dari tangguog jawab yang'terbatas Ke arah tangguing jawab yang lebih luas dapat memper- 186 lancer térwujudaya program-program pendidikan Juar sekolah yang terpadu serta memperluas jalinan kerjasama yang positip antara pihak-pihak penyelenggara program pendidikanluar sekolah, 7. Perubahan ‘dari pemilikan minat terbatas ke arah’ pemilikan minat beragam ‘Minat menupakan aspek afektif yang terdapat pada diri seseorang schingga orang iti tertarik, menyukai atau menyenangi.suatu benda, peristiwa atau kegiatan; Dalam kehidupan kanak-kanak minat ini berkaitan dengan kegiatan pergaulan dengan teman-teman atau kelompok sebaya. Minat'yang | berkembang pads masa remaje' dan masa dewasa pada dasaraya werupskan perluasan minat yang telah dimiliki pada masa kanak-kanak. “ Faktor internal dan eksternal yang mendorong perkembangan minat akan berkaitan'erat detigan dimensi-dimensi orang mendewasa, . Perkembangan’ minat terjadi antara lain melalui kegiatan bekerjasama dengan orang Iain dan dengan kepedilian terhadap hal-bal baru yang terjadi dalam lingkungannya. Bagi orang mendewasa, kegiatan bersama orang lain itu dapat memperluas minat, Kegiatai bersama menuntut minat yang beragam dibandingkan dengan kegiatan perorangan, Sebagai misal untuk menanggapi-hal-hal yang baru dalam lingkungarinya seseorang perlu memiliki berbagai minat yang ‘Derkaitan ‘dengan berbagai aspek perubahan dalam lingkungan itu. Minat dapat dikembangkan melalui kegiatan dialog antara manusia dengan lingkung. annya. Melalui dialog ini dapat dikembangkan berbagai minat baik ter- hadap’benda, peristiwa, maupun terhadap kegiatan yang dapat dikaitkan dengan upaya meningkatkan dirj dan upaya memajukan lingkungannya, 8, Perubahan dari sikap-mementingkan diri sendiri ke arah memper- hatikan orang lain Sikap mementingkay diri sendiri itu tumbuh sejak masa kanak-kanak, Anak-anak memperhatikan ‘sepenuhnya tentang kepentingan dirinya. ‘Mereka menganggap babwa-alam lingkungan sekitar harus memenuhi kepea- tingan dirinya: Dirinya dianggap sebagai titik pusat perbatian dari dan dalam Jingkungannya. : Sejalan dengan perkembangan ke arah kedewasaan, anak mulai memper- hatikan orang lain. Ia tidak hanya memperhatikan diri sendiri melainkan mengarahkan sikap dan perilakunya ke dunia sekitamya, Hubungan dan Kerjasama dengan orang Jain mulai dianggap penting. Sikap untuk mem- ‘bantu dan menolong orang lain pun mulai tumbub dalam dirinya. Dalam mengembangkan sikap peserta didik untuk memperhatikan kepen- 187 tingan orang lain, pendidikan eekolah pada umumanya mengguaakan pen- dekatan yang berbeda dengen pendekatan pendidiken Ivar sekolah, Pendidikan sekolah mendekatinya dengan upaya memotivasi dan merangsang agar pesorta didik berkompetisi antara yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan kegiatan saling menolong diantara sesamanya pada umumnye dilakeukan di luar proves belajar mengajar di sekolah. Sebaliknya, pendidian Iuar-sekolah mengembangkansikap peserta didik agar memperhaikan orang lain, tanpa mengutainakay persaingan,. Proses. belajar-membelajarkan. menitikberatkan pada’ partisipasi di kalangan peserta didik, satiate +Kegiatan membantu dan menolong teman dan rang Jain dijadikan salah cant indikator keberbasilin proses belajar-membelajarkan, Pada diri orang ‘orang ain cenderung alan fumbuh sikap meagharapkan sesuatu yang diberikan orang lain kepada dirinys lebih beset dari yang dapat ia berikan kepada orang lain, Sedangkan pada diri seseorang 9. Perubahan dari sikap menolak kenyataan diri ke arah menerima Keadaan diri Dalam masa kehidupanjkatak-Kanak terdapat kesan uum bahwa seorang soak alsin memandsng dirinya seolah-olah seorang:raja yang sedang bertahta (liatas singgacens. Ta mengangeap lingkungan sekitarnya harus tundok pada Keinginan dirinya’dan harus sizemberikan kepuasan pada diriaya, Bérstiata gadih, selalu ikut campur urusan orang lain, tidak berlaku sopan, dan Iain sebagainys merupakan perbuatan yang tidak memperoleh tanggapan Positip dati orang'nin, Pada dirinyn timbul pandangan bahwa sieap tan Perilaleu yang titak disénang! orang tain itu adalah tidak balk, Sikap dan Perilaku demikian tak baik pula bagi dirinys. Keadaan ini dapat merubah sikap kekaguman yang berlebihan terhadap dirinya menjadi penolakan ‘echadap sikap dan tindakan yang tidak memperoleh respon positip dari orang iain. : 188 Orang mendewasa akan bersikap menerima Kenyataan diri secara rasional. Ia mengerti bahwa dirinya memiliki potensi untuk berkembang, dan berupaya agar dirinys dapat diterima dan diakui orang lain serta menyadari bahwa orang lain mempunyai potensi untuk berkembang yang mungkin berbeda dengan potensi yang ada dalam dirinya sendiri, Penerimaan terhadap kenyataan diri ini mengandung makna bahwa seseorang mampu menyadari potensi dirinya'dan meriggunakannya untuk kemajuan diri dan lingkungannya sehingga ia dapat diakui-dan dihargai oleh orang lain, Sikep untuk menerima kenyataan diri sendiri mengakibatkan seseorang dapat menerima, mengakui dan menghargai orang lain, Dengan demikian akan tumbub sikap saling menerima, saling.mengakui.dan saling menghor- mati terhadap keberadaan dan perbedaan potensi orang-orang dan perkem- bangannya, 10, Perubahan dari identitas diri yang beragam ke arah integritas diri Perubahan identitas diri, sebagaimana dikemukakan oleh Erickson (1950), melalui delapan thapan perkembangan sebagai berikut : a. Pertumbuban fisik disertai dengan perkembangan sikap percaya dan tidak percaya, b. Pertumbuhan sendi-sendi yang bersamaan dengan berkembangnya ke- inginan dan rasa malu, ¢. Pertumbuhan alat vital yang disertai dengan perkembangan inisiatip untuk melakukan kegiatan dan ree rasa bersalah apabila melakukan pelanggaran, 4. Pertumbuban potensi untuk berkembang aisocti dorongan untuk berak- tifitas dan untuk menghindari rasa rendah diri, Pertumbuhan usia muda bersamaan dengan perkembangan hasrat dan upaya menjalin keakraban serta menghindarkan diri dari isolasi oleh orang lain, Perkembangan masa remaja disertai dengan peningkatan upaya untuk menghindari peranan dan penampilan diri yang tidak dikehendaki oleh orang lain dan masyarakat, . Perkembangan masa dewasa disertai dengan perluasan orientasi ke dunia juar serta dorongan untuk maju dan untuk mengatasi faktor-faktor yang menghambat kemajuan hidupnya, . Perkembangan integritas diri yang bersamaan dengan meningkatnya upaya untuk menghindarkan diri dari kepribadian terpecah. 2 op a 189 ~ Pada umumnya satu tahapan yang telah dicapai oleh seseorang merupakan Jangkab lanjutan dari tahapan sebelumaye. Walaupun demikian perkem- bangain dari satu tahapan ke tabapan berikutaya tidak dapat dipisabkan dengan batas-batas yang togas dari tahapan tereebut lebih bercorak perubahan yang bersifat umum. Perkembangan diri dalam satu tahapan yang mengalami hhambatan dapat menyebabkan frustasi pada diri seseorang yang meng -alaminya. Hambatan itupun dapat menahan perkembangan seseorang untuk memasuki tahapan berikutnya. ‘Tahapan perkembangan identitas diri yang telah dikemukakan Erickson itu menunjukkan arah perubahan'sikap dari "Saya tidak taku siapa saya" ke arali “Saya mengertt dan-mengakui'stapa saya ini*. Perubahan yang discbut terakhir memberi rhakna bahwa seseorang yang telah memahami potensi dirinya cenderung akan mengguaakan potegsi itu untuk melakukan kegiatan yang mengbasilkan manfaat bagi diri dan lingkungannya. 14, Perubahasi dari berpikir teknis ke arah berpikir prinsip Pikiran seseorang pada masa kanak-kansk soring memperhatikan sesuatu yang dianggap unik. Setiap Keadaan atau peristiwa dianggap berdiri sendiri dan dipandang tidak ada kaitannya dengan keadaan atau peristiwa lain. Apabila seseorang makin dewasa, dan apabila disertai dengan kegiatan belajar yang tepat, maka pemikirannya akan makin berkembang untuk menemukan prinsip-prinsip yang terdapat dalam sesuatu yang dihadapinya. Penemuan prinsip-prinsip itu didorong oleh perkembangan kemampuan dalam melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang. Pandangannya akan lebih menyeluruh dan ia dapat mengaitkan sesuatu dengan hal lain berdasarkan prinsip-prinsip yang telah ditemukan sebelumnya. Pada diri seseorang yang berpikir atas dasar prinsip. akan lahir proses penalaran dalam dirinya, yang pada gilirannya ia akan mampu berpikir ‘kreatif dan inovatif dalam memecahkan permasalaban yang dihadapinya. Ia akan mengenali masalah atau poristiwa yang torjadi dengan menggunakan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan keyakinan serta akan dapat menetapkan dan melaksanakan tindakan yang tepat untuk menghadapi masalah-masalah dalam kebidupan. Faktor penyebab kemampuan seseorang untuk berpikir berdasarkan prin- sip ini-antara lain adalah pengalaman belajar yang dilalui pada saat ia mengikuti pendidikan sekolah. Guru cendening memaksakan agar prinsip- prinsip yang dikemukakannya dijadikan pegangan oleh peserta didik. Peng- alaman belajar tersebut akan menghambat pikiran peserta didik untuk 190 meneniukan atau mengembangkan prinsip-prinsip. Sebaliknya, pendidikan luar sekolah menggusakan pendekatan pembelajaran kepada peserta didik agar mereka mimpu menémukan dan mengembangkan prinsip-prissip melaluli perialarannya’Serta mampu menggunakan prinsip-prinsip itu di dalam berpikir dan berbuat di dalam dan terhadap lingkungannya. 12, Perubahan dari pandangan mendatar ke arah wawasan mendalam Dunia kanak-kaoak adalah dunia kenystaan dan masa kegembiraan. Setiap Sarees dibarapkan oleh anak-anak untuk dapat menyenangkan Mereka ‘babva kesulitan, kesusahan, dan bahaya tidak pedlu ada kayens, ygan dengan kesenangiin yang inereka inginkan. Segala ham Seri ir dais be pet (Oleh Karena itm pandangan mereka’ mendatar. “Pasidangan ini ‘muneal Karena ba} yang menyenangkan sje yang ieroks aku har ada di dunia ini. Di dalam proses: mendewasa, sejalan dengan ertoagbuhan Tiik, akin terjadi perubahan pandangan terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi. ‘Suatu peristiwa yang terjadi saat ini dipandang mempunyai kaitan dengan peristiwa pada masa Jalu dan yang mungkin terjadi pada miasa yang akan: datang. Proses perubahan pandaiigan tersebut timbul apabila lingkungan memberiken dukungan. Apabila dalam proses mendewasa mercka berada dalam lingkungan yang kondusif untuk berpikir maka mereka akan lebih tanggap terhadap masalah.dan peristiwa yang timbul di masa Jampau dan masa sekerang, gerta akan mengsitkennya dengan mAsalah dan peristiwa yang mungkin terjadi pada masa‘datang. ° ‘Namun proses berpikir demikian kadang-kadang terhambat oleh “paksaan sosial" di masyarakat. Dalam kondisi demikian, seseorang sering tidak dapat mengembangken pikirannya secara optimal karena seolah-olah “dipaisa” oleh lingkungan untuk mémandang sesuatu dengan cara yang telah ‘dibakukan dalam kehidupan masyaraket. Oleb karena itu kegiatan bérpikit secara luas jarang terjadi di dalam lingkungan tasyarakat yang diliputi oleh "paksdan. ‘Untuk mengeimbangkan kemampuan dan cara berpikir, pendidikan luir sekolah hendaknya'mengembangkan kegiatan belajar-membelajarkan yang dapat membantu peserta didik untuk melakukan "praxis" dalam berpikir dan bertindak terbadap kehidupannya. Praxis ini, menurut Freire, mencakup daur kegiatan refleksi, aksi, dani refleksi. kembali, Refleksi ialah kegiatan memikirkan dan menanggapi tiasalah serta menemukan cara pemecahannys. ‘Aksi adalah pelaksanaan pemecahan masalah. Sedangkan réfleksi kembali 191 mencakup upaya pemikiran lanjutan terhadap proses dan hasil tindakin serta terhddap permasalaban yang muungkin timbul kemudian. 13Perubahan dari sikap dan perilaku meniru ke arah inovatit Kogiatan yang dianggap efektif pada saat permulaan kegiatan belajar, terutama pada masé-kasak-kanak, ialah melalui cara peniruan terhadap sikap dan perilaku orang lain. Proses penerimaan informasi dan cara melakukan suatu perbuatan dilakukan melalui peniruan (imitation). Menjelang usia dewasa peniruan ini sering dijadikan cara untuk mem- pelajari sesuatu yang dianggap bart. Alasanny: menjadi cara yang telah lama diginakan dalam ki dianggap sebiagal cara yang’ paling baik dalam kegiatan belajar. Anggapan inilah yang sering dijadikin pertimbangan oleh para pefditlik dalum mieran- cang program pendidikan iwaruk mientransfer (memindahkan) pengétahuan, Keterampilan, dan sikap dari pendidik kepada peserta didik melalui penituan, Akibat yang ditimbulkan proses peniruan ini adalah kecenderungan terham- batnya kemampuan peserta didik uituk mendewasa, yaiti tntuk mencari dan mengembangkan cara-cara yang tepat dalam memenuhi kebutuhannya, Adapun orang yarig mendewasa, ia memiliki motivasi yang (inggi dan merasa bangga untuk menemukan sésuatu yang bari. Ia memiliki rasa percaya pada kemampuan diri sendiri dan menganggap bahwa dirinya dapat menemukan sesuatu yang haru atau berinovasi untuk memenuhi kebuthan- nya atau untuk memecabkan masaléh yang dihadapi. Pendekatan yang sering digunakan untuk berindvasi adalah mengksji hasil upaya atau kegiatan orang Jain serta menelusuri proses penemuan yang dilakukan olch pihak lain, Melalui pendekatan ini eeseorang aksin berusaha untuk menomukan sesuatu yang baru dengan melakukan kegiatan berpikir kritis, kreatif dan inovatif secara berkelanjutan. . 14Perubahan dari sikap terikat oleh keseragaman ke arah tenggang rasa terhadap perbedaan ‘Suatu lingkungan yang tidak kondusif untuk proses mendewasa, terutama pada masa kanak-kanak, adalah lingkungan yang cenderung memaksekan suatu keharusan untuk adanya jawaban, pendapat, kegiatan, dan respon yang seragam terhadap suatu stimuli yang datang dari luar dirinya. Di pihak Jain, tingkungan yang mendorong kesempatan berpikir secara fasional dan terbuka akan merangsang seseorang untuk berpikir dan bertin- dak bebas, bertanggung jawab, dan percaya pada kemampuan d ‘kungan masyarakat demikian akan mendorong orang-orang untuk me1 192 dan menghargai pandangan dan perbuatan yang berbeda terhadap suaty rangsangan atau masalah yang dibadapi oleh masyarakat. Mereka menyadari pentingny@ perbedean sehingga tenggnng rasa ferbadsp perbedaan itu dapat berkembang, Sikap tenggang rasa inlah yang menjadi prasyarat untuk membina keselarasan dan keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakst, berbangsa, dan bemnegara, 15Perubahan dari-keterikatan kepada emosi-ke arah tindakan rasional ‘Dalam kehidupan keluarga dan proses:pendidikan masyarakat tradisional Galen oléh ganjaran dan bukuman., Dalam kenyataannye hukuman lebih . jaran: i jadikan alat pengontrol tingkah aku anggota masyarekat., Salah satu ak ibatnya adalah reaksi ter~ membangkasig, memberoatak, menarik dis, dan menghayal. Dalam kondisi Gemikian Kematipuan. seseorang wituk-mengembangkan cara borpikir Sebaliknya, orang yang mendevasa akaa, mampu berpikir rasional; Te mampu ‘untuk mipmahami keadasa diri dan ‘qmengendaliken dirinys dalam ~ perpikir dan berbuat:tanpa dikvasai perasaan.. Ia pun rmanipu uatulpieng hindarkan diri deri perbuatad-yang hanya mengandalkan kekuatan fisiky dominasi mayoritas, dan tindakan yang, dapat merugikan diri dan lingkung- annya. -Singkatnya, orang ‘mendewasa senantiasa dapat mengembangkan diri secara rasional dan. mampu menghindarkan diri dari.dominasi kekuatan mayoritas.dan tradisl yang. "mengharibat” kemajuan dri dan masyarakat, Berdasarkan dimensi-dimensi sa sebagaimana telah dipsparkain daiaes uraian tersobut di atas maka sémpailah pada tige kesimpulan pokok 1, Jumlah dan jenisjenis dimensiyang telah dibabas; itu masih mungkin ‘untuk ditambah, diperluas, atau. dikurangi, Namus ke-limabelas dimensi itu dapat dijadikan Kriteria umum untuk mengideatifikasi kecenderungne perubhan setiap orang mendewasa sebelum adanya basi-hasit penelitian baru mengenai dimensi mendewase itu. ‘ Dimensi-dimensi mendewasa dapat dijadikan masukan untuk dipertin- bangkan dalam merencanakan program-program pendidikan luar sekolah yang bertujuan untuk membantu peserta didik dan anggota masyarakat agar mereka mengembangkan kemempuan dirinya ‘untuk mendewasa. Dimensi-dimensi di atas dapat dijadikan indikator dalam menentukan 193 ” peskembangan-ofaig yang mendewasa, Perkembangan mendewasa perlu dilakukan dalatn proses belsjar-mémbelajarkan secara beriahap, terpadu, ddan berkelanjutan sesusi dengan prinsip pendidikan sepanjang hayat, 3. Ponerapan dimensi-dimensi mendowasa dalam pendidiken luar solslah dapat dilakukin melalui prinsip-prinsip di-bawal ini: : a. Programn-kegiatan belajar-membelajarkan hendaknya memberikan tan kepada peserta dik agar mereka mampu mengombangkan diri dalam berbagei dimensi mendewasa. Sebagai misal, walaupun Suatuprograi kegiatan belajarsmeinbelajarkan sedang menitikbératkan penerapan:kaidah-kaideh tersebut,’. program. pembelajaran dapat diran- cang untuk mengembangkan wawasan: berpikir secara .terbuka, momupuk inirat, mengembangkan pandangan cbjektif, dan menum- bubkan sikap tenggang rasa terhadap adanya pérbedaan pandangan dalam masyarakat, 5 - Proses pengembangan diri yaig-mendewasa-hendaknya'dilaloikan melalui: pendekatan. kontinum. , Pendekatan’ ini menuinjukkan. proses Pengembangan yang berkelanjitan dengan menerapkan Prinsip-prinsip Pedagogi dan. andragogi. Sebagai -ilustrasi, prosea pengémbangan Pengertiam peserta didik yang pada muldaya menggunakan Prinsip mengajar yang -didominasi pendidik dapat dilanjutkan~ dengan menggunakan: prinsip mombelajarkain peserta: didik. Prinsip yang disebut terakhir dapat dijabarkan dalam diskusi, dialog, kerja kélon- pok, dan-Ivin sebagainya yang:méngarah pada-pembebasan Peserta didik-dari ketorgantungan sepenuhnya’ kepada pendidik (sumber belajar). Prinsip ini diharapkan dapat mengembangkan cara berpikir kreatif, sikap. rasional, Kreativitas, dan aktivitas saling memberi dan saling menerima informasi baik antara pendi dengan peserta’didik, antar poserta didik maupun antara Peserta didik dengan liugkungan sosialnya. ice c. Proses mendewasa pada diri peserta didik akan berkembang dimulai dari tingkat perkembangan yang paling rendah menuju tingkat perkem- bangan yang lebih tinggi. Proses ini akan berlangsung selama hidup, Dalam proses mendewasa, peserta didik cenderung akan melakukan Kegintan belajar berdasarkan pengalaman dan kebutuban belajar peserta s 194 didik, “Peserta didik akan menerims dan menginterpretasi suatu pesan tau baban belajar sesuai dengan dimensi mendewasa yang tela dialaminya yang mungkin berbeda dengan dimensi mendewasa yang tialami orang lain, Sebagai misel, program kegiatan belajar yang diikuti oleh sepulub orang peserta didik, mempunyai tujuan untuk mengembangkan semua dimensi mendewasa, Namun dalam Kenyataannya, pengalaman dan kebutuban peserta didik berbeda antara yang satu dengen yang lainnye. Dalam kondisi demikian program icegiatan belajar-membelajarkan sebaiknya dirancang setelah memper” timbangkan perbedaan pengalaman, Kebutubsn, dan taraf mendewass setiap peserta didik. ~* : 4, Program Kegiatan-belajar-inéribelajarkan hendaknya befpustt pads peserta didik, ‘Di samping program tereebut dirancang dengan mermper- hatikan kebutuhan‘belajar; potensi mendéwasa; dan ‘latar belakang pengalaman para peserta didik mereka pun dilibatkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dai penilgian program belajar-me belajarkan. Dengan perkitaan program itu diarahkan tujuan belajar dan didésarkan atas Kebutuhan belajar, potensi ‘mendewasa para peserta didik. BN ag pce ee Penerapan asas pendidikan sepanjang bayst dalaif program-program pendidikan Ivar sekolah perlu dilakukan’secara pragmatis. Melalui care ini program pendidikan luar sekolah dirancang dan dilaksanakan untuk men- dukung upaya peningkatan kualitas bidup dan kehidupan peserta didik dan rmasyarakat. Setiap program bendaknya disusua oleh, bersama, dan untuk posefta didik dengan bantuan péndidik atau sumber, belajar, dan bukan Ffeusun oleh pihak luar tanpa mengindabkken kebutuban, keinginan dan aspirasi peserta didik. ‘Konsekcuensi logis dari penerapan asas pendidikan sepanjang hayat ialah bahwa pendidikan luar sekolah menempatiai para peserta didike sebagai it central eetiap program pendidikan, Hal int mengandung makna bahwa poserts idik dipandang sebagai insan yang harus dan dapat berkembang Kemar- puannya untuk mengaktualisas dirinya. Potensi mereka diakui dan dihargai oleh pendidik, sedangkan pengalaman, bakat, minat dan kecakapannya dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam setiap program pendidikan, ‘Aspirasi tentang keagamean, keindaban, etka pergaulan, Kerjesema, saling rnembantu, dan keberbasilan dalam kehidupan hendaknya menjadi masukan yang berharga dalam penyusunan program pendidikan Iuar sekolah. 4 195 ~4 ‘Peserta didik dipandang sebagai insan yang berkeinginani untuk menyum- bangkan potensi dirinys-bagi pengembangan tata sosial dan tata ada. Peserta:didik berhasrat untuk mengubdh tata sosial dan tata’ yang dianggap:menghambat perkembangan:pribadi dan lingkungannya. Secara singkat.dapat dikemukaken bahwa nielélui penerapan asas pendidikan-sepan- jang hayat maka peserta didik dipandang senantiasa berupaya untuk memper- baharui-kualitas hidup dan kehidupannya ke arah yang makin baik sesvai dengan. -perkembangan, aspirasi meréka-dan: sesuai: ‘pula dengan tuntutan perubahan yang terus-mehingkat'< ‘Asas-pendidikan sepanjang hayat dalam peddidikaa luar seKolah berkaitan erat dengan asas relevansi.dengan pengembangan masyarakat, Ruang lingkup pengembangan miasyardkat yang‘meliputi Permasalahan yang: dihadapi, pengertian, prinsip-prinsip, fokus:garépan, ‘dasi-implikasinya dalam pen- Aidikan luar sekolab akan dibabas pads be Kechnpsoyt

You might also like