Professional Documents
Culture Documents
1562-Article Text-3558-1-10-20180504 PDF
1562-Article Text-3558-1-10-20180504 PDF
2,Oktober,hal 242-251(2015)
ABSTRACT
This paper is motivated by still many problems associated with employment in the city of Pekanbaru,
especially women workers. The phenomenon that is seen on the issues of women's employment, among
others; the number of female labor force continues to increase every year, there are many companies in
the use of female labor is not in accordance with the legislation, there are still many women are
employed at night, there are still many rights of women workers which are not given such a right to
breastfeeding, menstruation, and so forth, and there are still many heard the cases of sexual harassment
of women workers, and there are many women workers are employed minors by companies, and other
problems. Resulting in discrimination against female workers in finding employment and occupation.
Therefore the article wants to know how the government protection for these women workers. The
government has issued Law of the Republic of Indonesia Number 13 of 2003 on Labour, which also
clearly and Resolute has been protecting the rights of these women workers. Pekanbaru City Government
has also been instrumental to the protection of women workers is through oversight of companies that use
tenga this work, and provide sanctions against companies that do not implement the Employment Act is in
the use of women workers in the company. Pekanbaru City Government has also provided counseling to
women workers and corporate users of the Employment Act. Nevertheless suggested to the Municipality
to be more intensive in protecting women's labor, so that a variety of issues related to women's labor
force can be minimized, and the female labor force can be enabled through the protection of the female
labor force
.
Keywords: Labour Administration, Protection, Labor, Labor Women, the City Government
ABSTRAK
Tulisan ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya masalah-masalah yang terkait dengan ketenagakerjaan
di Kota Pekanbaru khususnya tenaga kerja wanita. Fenomena yang terlihat terkait dengan permasalahan
ketenagakerjaan wanita ini, antara lain; jumlah tenaga kerja wanita yang terus meningkat setiap tahunnya,
masih banyaknya perusahaan-perusahaan dalam menggunakan tenaga kerja wanita ini tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, masih banyaknya wanita yang dipekerjakan di malam hari, masih
banyaknya hak-hak dari tenaga kerja wanita ini yang tidak diberikan seperti hak menyusui bayi, cuti haid,
dan lain sebagainya, serta masih banyaknya terdengar terjadinya kasus-kasus pelecehan seksual terhadap
tenaga kerja wanita, dan masih banyaknya tenaga kerja wanita dibawah umur yang pekerjakan oleh
perusahaan-perusahaan, dan permasalahan-permasalahan lainnya. Sehingga berakibat terjadinya
diskriminasi terhadap tenaga kerja wanita dalam mendapatkan pekerjaan dan jabatan. Oleh karena itu
tulisan ingin mengetahui bagaimana perlindungan pemerintah terhadap tenaga kerja wanita ini.
Pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, yang didalamnya secara jelas dan Tegas telah melindungi hak-hak dari tenaga kerja
wanita ini. Pemerintah Kota Pekanbaru juga telah berperan terhadap perlindungan tenaga kerja wanita ini
melalui pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang menggunakan tenga kerja ini, dan
memberikan sanksi terhadap perusahaan yang tidak melaksanakan Undang-Undang Ketenagakerjaan ini
dalam menggunakan tenaga kerja wanita di perusahaannya. Pemerintah Kota Pekanbaru juga telah
memberikan penyuluhan-penyuluhan terhadap tenaga kerja wanita dan perusahaan pengguna tentang
Undang-Undang Ketenagakerjaan. Namun demikian disarankan kepada Pemerintah Kota untuk lebih
intensif dalam melindungi tenaga kerja wanita ini, agar berbagai permasalahan yang terkait dengan tenaga
kerja wanita ini dapat diminimalkan, dan tenaga kerja wanita dapat lebih difungsikan melalui
perlindungan terhadap tenaga kerja wanita tersebut.
Kata Kunci : Administrasi Ketenagakerjaan, Perlindungan, Tenaga Kerja, Tenaga Kerja Wanita,
Pemerintah Kota.
242
Sri Maulidiah PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 242-251(2015)
243
Sri Maulidiah PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 242-251(2015)
Dari tabel di atas, terlihat bahwa Dengan seiring terus bertambahnya jumlah
persentase jumlah penduduk laki-laki dan penduduk di Kota Pekanbaru, maka jumlah
jumlah penduduk wanita di kota Pekanbaru tenaga kerja dan angkatan kerja di Kota
dari tahun 2008-2013 persentasenya hampir pekanbaru juga akan terus meningkat secara
seimbang, kondisi ini tentunya merupakan signifikan. Menyangkut masalah
suatu kekuatan bagi atau sebagai suatu ketenagakerjaan seringkali berkaitan dengan
potensi yang cukup besar dalam kemajuan masalah pembangunan dibidang
pembangunan Kota Pekanbaru, oleh sebab kependudukan, lapangan pekerjaan,
itu penduduk wanita perlu didayagunakan pemerataan kesempatan kerja, kemampuan
dan diberdayakan secara tepat dan benar. sumberdaya manusia, jumlah pengangguran
244
Sri Maulidiah PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 242-251(2015)
serta perlindungan kerja terhadap tenaga Terkait dengan pekerja dibawah umur,
kerja, khususnya perlindungan tenaga kerja Menurut Trunham dalam Todaro (1998),
wanita oleh pemerintah. memperkirakan bahwa pengangguran
Banyak permasalahan yang terjadi pada dikalangan pemuda disebagian besar negara
bidang ketenagakerjaan khususnya tenaga berkembang atau sedang membangun
kerja wanita seperti; penggunaan tenaga mencapai 30 persen. Para pemuda
kerja wanita pada malam hari oleh pengangguran tersebut cenderung
perusahaan-perusahaan atau usaha lainya terkonsentrasi di daerah perkotaan, sebagian
tanpa izin dari Menteri Ketenagakerjaan besar di antara mereka adalah para pencari
padahal Undang-Undang telah mengaturnya, kerja yang datang dari luar kota dengan
kurangnya perusahaan-perusahaan harapan untuk memperoleh pekerjaan layak
memberikan dispensasi atau keringanan di kota. Pengangguran di kalangan pemuda
waktu terhadap wanita hamil, wanita sedang terjadi baik berpendidikan maupun yang
menyusui, dan wanita haid, serta banyaknya tidak berpendidikan, pria maupun wanita.
masalah-masalah lainnya terhadap tenaga Masalah ketenagakerjaan di negara sedang
kerja wanita seperti pelecehan hak dan berkembang atau sedang membangun yang
pelecehan seksual, yang sering terjadi pada utama ialah tingginya tingkat pengangguran
tenaga kerja wanita di Kota Pekanbaru, antara mereka yang berusia 15 hingga 24
padahal pemerintah telah melindungi tenaga tahun, dan yang paling parah ada sekitar 60
kerja wanita tersebut melalui Undang- juta anak-anak yang bekerja sepanjang hari
Undang Republik Indonesia Nomor 13 untuk mendapatkan imbalan yang tidak
Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. memadai dan hanya cukup untuk membeli
Disisi yang lain, dilihat dari sisi kuantitas makan harian saja bagi mereka.
wanita di Kota Pekanbaru, seperti jumlah Permasalahan-permasalahan yang terkait
angkatan kerja wanita cenderung meningkat dengan tenaga kerja wanita di Kota
dari tahun ke tahun, hal ini di sebabkan Pekabaru juga dapat terlihat dari tingginya
dengan pesatnya peningkatan jumlah angka kecelakaan kerja yang terjadi di
penduduk wanita, dan ditambah lagi dengan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan
adanya fenomena-fenomena lainnya tentang tenaga kerja wanita, hal ini akibat dari
tenaga kerja wanita, dan pada hakekatnya kurangnya perusahaan untuk memperhatikan
telah memberikan peluang dan membuka program Keselamatan Kecelakaan Kerja
ruang gerak bidang kewanitaan seperti; (K3), sehingga angka kecelakaan kerja dari
semakin tingginya tingkat pendidikan tenaga kerja wanita di perusahaan-
wanita, semakin luasnya lapangan pekerjaan perusahaan, khususnya perusahaan besar
yang membutuhkan sentuhan dari tangan- terus meningkat dari tahun ke tahunnya.
tangan wanita, tuntutan ekonomi keluarga Sehubungan dengan permasalahan dan
yang sangat mendesak, dan juga semakin fenomena terkait dengan tenaga kerja wanita
berkurangnya peluang serta penghasilan di seperti yang diuraikan di atas, maka tulisan
sektor pertanian dan perkebunan yang selam ini membahas dan menganalisis tentang
ini menjadi andalan bagi penduduk administrasi ketenagakerjaan studi
khususnya penduduk pedesaan. perlindungan pemerintaha terhadap tenaga
Peningkatan jumlah tenaga kerja wanita kerja wanita yang dipekerjakan oleh
tidak hanya masalah pada tenaga kerja perusahaan-perusahaan di kota Pekanbaru
wanita yang sudah dewasa akan tetapi yang dianggap masih sangat perlu
banyak juga tenaga kerja wanita yang belum perlindungan dan perhatian dari pemerintah
dewasa atau dibawah umur yang seharusnya khususnya pemerintah kota Pekanbaru
masih belajar di bangku sekolah akan tetapi melalui peraturan perundang-undangan yang
sudah dipekerjakan oleh perusahaan- mengatur ketenagakerjaan.
perusahaan, permasalahan ini sebenarnya
telah mendapat perlindungan yang kuat dari
pemerintah melalui peraturan perundang-
undangan khususnya Undang-Undang
Ketenagakerjaan.
245
Sri Maulidiah PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 242-251(2015)
246
Sri Maulidiah PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 242-251(2015)
dilakukan pemikiran agar para pekerja dapat a. Norma keselamatan kerja, yang
terjaga dan terlindungi keselamatannya meliputi: keselamatan kerja yang
dalam menjalankan pekerjaannya di tempat bertalian dengan mesin, pesawat, alat -
bekerja. Demikian pula perlu untuk alat kerja, bahan dan proses
diusahakan ketenangan dan kesehatan bagi pengerjaanya, keadaan tempat kerja dan
pekerja, para pekerja harus diperhatikan lingkungannya serta cara –cara
semaksimal mungkin, sehingga melakukan pekerjaan.
kewaspadaan dalam menjalankan pekerjaan b. Norma keselamatan kerja dan Heigiene
dapat lebih terjamin. Pemikiran-pemikiran kesehatan perusahaan, yang meliputi:
itu merupakan program perlindungan pemeliharaan dan mempertinggi derajat
pekerja, yang dalam praktek sehari-hari kesehatan pekerja, dilakukan dengan
berguna untuk dapat mempertahankan mengatur pemberian obat-obatan,
produktifitas dan kestabilan perusahaan. perawatan tenaga kerja yang sakit. Serta
Perlindungan pekerja dapat dilakukan baik mengatur persediaan tempat, cara, dan
dengan jalan memberikan tuntunan atau syarat kerja yang memenuhi heigiene
dengan jalan meningkatkan penegakan hak - kesehatan perusahaan dan kesehatan
hak asasi manusia, perlindungan fisik dan pekerja untuk mencegah penyakit, baik
teknis serta sosial dan ekonomi melalui sebagai akibat kerja atau penyakit umum
norma yang berlaku dalam lingkungan kerja serta menempatkan syarat kesehatan bagi
itu. perumahan pekerja.
Perlindungan terhadap tenaga kerja ini c. Norma kerja, yang meliputi:
harus dilakukan oleh pemerintah melalui perlindungan terhadap pekerja yang
kebijakan tentang ketenaga kerjaan, karena bertalian dengan waktu bekerja, sistem
salah satu fungi pemerintah adalah pengupahan, istirahat cuti, kerja anak,
melindung seluruh warganegeranya, kerja wanita, kesusilaan, ibadah menurut
pemerintah menurut Sumaryadi (2010;18) agama dan keyakinan masing-masing
adalah; sebagai organisasi yang memiliki yang dianut pekerja dan yang diakui oleh
kekuasaan untuk membuat dan menerapkan pemerintah, kewajiban sosial
hukum serta undang-undang. Pemerintah kemasyarakatan, dan sebagainya guna
merupakan sebuah organisasi yang memelihara kegairahan dan moril kerja
memiliki: yang menjamin daya guna kerja yang
1. Otoritas yang memerintah dari suatu unit tinggi serta menjaga perlakuan yang
politik; sesuai dengan marta bat manusia dan
2. Kekuasaan yang memerintah suatu moral.
masyarakat politik d. Kepada pekerja yang mendapatkan
3. Aparatur yang merupakan badan kecelakaan kerja dan/atau menderita
pemerintahan yang berfungsi dan penyakit umum akibat pekerjaan berhak
menjalankan pemerintahan. atas ganti rugi perawatan dan rehabilitasi
4. Kekuasaan untuk membuat peraturan akibat kecelakaan dan/atau penyakit
perundang-undangan untuk menangani akibat pekerjaan ahli warisnya berhak
perselisihan dan membicarakan putusan mendapa tkan ganti kerugian.
administrasi dan dengan monopoli atas
kekuasaan yang sah. Menurut Soepomo dalam Asikin
(1993:76) bahwa perlindungan pekerja dapat
Oleh karena itu, pemerintah memiliki di bagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :
kewenangan yang sah untuk melindungi a. Perlindungan Ekonomis, yaitu
warganya khususnya tenaga wanita melalui perlindungan tenaga kerja dalam bentuk
peraturan perundang-undangan yang dalam penghasilan yang cukup, termasuk bila
hal ini tentunya Undang-Undang tenaga kerja tidak mampu bekerja di luar
Ketenagakerjaan. Menurut Kartasapoetra kehendaknya.
dan Indraningsih (1982: 42-43), Dengan b. Perlindungan Sosial, yaitu perlindungan
demikian norma perindungan pekerja tenaga kerja dalam bentuk jaminan
mencakup: kesehatan kerja, dan kebebasan berserikat
247
Sri Maulidiah PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 242-251(2015)
248
Sri Maulidiah PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 242-251(2015)
249
Sri Maulidiah PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 242-251(2015)
jelaskan dalam UU No.13 tahun 2003 Pasal kepada pemerintah daerah untuk
78 ayat 1 dan 2. melaksanakan pengawasan terhadap
penggunaan tenaga kerja oleh perusahaan-
3. Pengaturan Istirahat/ Cuti Tahunan. perusahaan di daerah, hal ini dilaksanakan
oleh Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Daerah
Pengusaha wajib memberikan waktu Kota/Kabupaten.
istirahat dan cuti kepada pekerja/buruh, hal Pemerintah Kota juga telah memberikan
ini sesuai penjelasan UU No.13 tahun 2003 sanksi terhadap perusahaan-perusahaan yang
yaitu Pasal 79 ayat 1. Sedangkan waktu tidak memberikan hak-hak dari tenaga kerja
istirahat dan cuti yang harus diberikan oleh wanita ini serta perusahaan-perusahaan yang
perusahaan kepada pekerja/buruh menurut tidak memperhatikan prosedur dan
Pasal 79 ayat 2 sebagai beikut; pertama, persyaratan dalam penggunaan tenaga kerja
istirahat antara jam kerja, sekurang- wanita seperti menggunakan tenaga kerja
kurangnya setengah jam setelah bekerja wanita di malam hari.
selama 4 (empat) jam terus menerus dan Pemerintah Kota Pekanbaru juga telah
waktu istirahat tersebut tidak termasuk jam memberikan sosialisasi dalam bentuk
kerja; Kedua, istirahat mingguan 1 (satu) penyuluhan-penyuluhan terhadap tenaga
hari untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) kerja wanita dan perusahaan-perusahaan
minggu atau 2 ( dua) hari untuk 5 (lima) hari yang menggunakan tenaga kerja wanita
kerja dalam 1(satu) minggu; Ketiga, cuti tentang Undang-Undang Nomor 13 Tahun
tahunan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) 2003 tentang Ketenagakerjaan, sehingga
hari kerja setelah pekerja/buruh yang diharapkan semua komponen yang terkait
bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) dengan penggunaan tenaga kerja wanita ini
bulan secara terus menerus; Keempat, akan dapat mengetahui dan lebih memahami
istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 tentang substansi dari Undang-Undang
(dua) bulan dan dilaksanakan pada tahun Ketenagakerjaan sebagai wujud nyata dari
ketujuh dan kedelapan masing-masing 1 perlindungan pemerintah terhadap tenaga
(satu) bagi pekerja/buruh yang telah bekerja kerja wanita. Sehingga hak-hak dari tenaga
selama 6 (enam) tahun secara terus-menerus kerja wanita akan dapat terlindungi dan
pada perusahaan yang sama pada ketentuan masalah-masalah yang terkait dengan tenaga
pekerja/buruh tersebut tidak berhak lagi atas kerja wanita ini akan dapat diminimalkan.
istirahat tahunannya dalam 2 (dua) tahun
berjalan dan selanjutnya berlaku untuk
setiap kelipatan masa kerja 6 (enam) tahun. PENUTUP
Berdasarkan pasal-pasal tersebut di atas,
telah menunjukkan bagaimana upaya Kesimpulan
pemerintah, khususnya pemerintah kota
dalam melakukan perlindungan terhadap Berdasarkan hasil uraian dan analisis
tenaga kerja, salah satu upaya pemerintah tentang perlindungan pemerintah terhadap
adalah dengan menerbitkan Undang-Undang tenaga kerja wanita maka dapat diambil
Tentang Ketenagakerjaan. beberapa kesimpulan, yakni;
a. Masihnya banyak tenaga kerja wanita
4. Pengawasan Pemerintah Terhadap yang dipekerjakan oleh perusahaan-
Penggunaan Tenaga Kerja Wanita. perusahaan.
b. Perlindungan pemerintah terhadap tenaga
Melalui Undang-Undang Nomor 13 kerja wanita adalah melalui Undang-
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang tentang ketenagakerjaan.
pemerintah telah diberikan amanah untuk c. Perlindungan pemerintah yang dilakukan
mengawasi penggunaan tenaga kerja wanita terhadap tenaga kerja wanita adalah dari
di perusahaan-perusahaa atau unit-unit usaha sisi Pengawasan terhadap pelaksanaan
lainnya. Dalam hal pengawasan ini Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
pemerintah memberikan kewenangan tentang Ketenagakerjaan, pemberian
250
Sri Maulidiah PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 242-251(2015)
http://www.bps.go.id/aboutus.php?sp=1.
2014
251