You are on page 1of 11

53

Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm, 53-63 e-ISSN:2548-9909

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ABSENSI FINGER PRINT


TERHADAP DISIPLIN PEGAWAI PADA MARKAS
KOMANDO DIREKTORAT PENGAMANAN BADAN
PENGUSAHAAN BATAM
Risfa Fadila1), Maryani Septiana2)
1) Prodi Administrasi Bisnis Terapan, Politeknik Negeri Batam, Batam, Indonesia,
Email : risfafadilaa@gmail.com
2) Prodi Administrasi Bisnis Terapan, Politeknik Negeri Batam, Batam, Indonesia,
Email: maryaniseptiana@polibatam.ac.id

Abstract
This study aims to examine and analyze the effect of the application of fingerprint attendance
on employee discipline in Markas Komando Direktorat Pengamanan Badan Pengusahaan
Batam. Data collected through distributing questionnaires to 55 respondents. A sampling
technique uses a saturation sampling. The data analysis method used is quantitative analysis
using validity and reliability testing, classic assumption test, F test, t test, coefficient of
determination and multiple linear regression analysis. The results of data analysis show that
1) the practical dimensions of fingerprint attendance have a positive but not significant effect
on employee discipline, 2) the accurate dimension of fingerprint attendance has a positive but
not significant effect on employee discipline, 3) high securities fingerprint attendance has a
positive and significant effect on employee discipline, 4) the dimensions of fingerprint
attendance hardware have a positive but not significant effect on employee discipline, 5)
practical, accurate, high security, and fingerprint attendance hardware simultaneously have a
positive and significant effect on employee discipline.
Keywords: discipline, fingerprint, attendance system.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh penerapan absensi
fingerprint terhadap disiplin pegawai di Markas Komando Direktorat Pengamanan Badan
Pengusahaan Batam. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 55
responden. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan sampling jenuh. Metode
analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan uji validitas dan
uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji F, uji t, koefisien determinasi dan analisis regresi linier
berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1) dimensi praktis absensi fingerprint
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap disiplin pegawai, 2) dimensi akurat
absensi fingerprint berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap disiplin pegawai, 3)
dimensi sekuritas tinggi absensi fingerprint berpengaruh positif dan signifikan terhadap
disiplin pegawai, 4) dimensi perangkat keras absensi fingerprint berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan terhadap disiplin pegawai, 5) dimensi praktis, akurat, sekuritas tinggi, dan
perangkat keras absensi fingerprint secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap disiplin pegawai.
Kata Kunci: Disiplin, Fingerprint, Sistem Absensi
54
Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm, 53-63

LATAR BELAKANG diterapkan sejak tahun 2015. Dalam


Di dalam sebuah perusahaan salah satu penggunaan absensi fingerprint masalah
faktor penting yang dapat menciptakan yang ditemukan di Markas Komando
sebuah perusahaan yang maju ialah sumber Direktorat Pengamanan Badan
daya manusia. Sumber daya manusia dapat Pengusahaan Batam adalah verifikasi sidik
memiliki definisi, seseorang yang bekerja jari yang dilakukan oleh pegawai terkadang
atau memiliki kemampuan untuk tidak terekam oleh mesin fingerprint
dikembangkan dan merupakan aset penting sehingga pegawai dianggap mangkir
yang bekerja demi mencapai tujuan dari bekerja pada hari tersebut. Tindakan
suatu organisasi. Namun didalam evaluasi yang dilakukan dengan
pelaksanaanya terkadang muncul penggunaan absensi fingerprint ini adalah
permasalahan yang berhubungan dengan setiap akhir bulan para pegawai akan
sumber daya manusia didalam sebuah menerima hasil rekap absensi pada bulan
perusahaan tersebut, sehingga akan itu, dimana dalam rekap tersebut apabila
berpengaruh terhadap kinerja dari pegawai. pegawai tidak masuk atau terlambat dalam
Maka dari itu tindakan pengawasan perlu bekerja, maka pada kolom rekap absen
dilakukan terhadap pegawai agar tujuan tersebut akan berwarna merah dan pegawai
suatu perusahaan dapat tercapai. Dalam tersebut akan mendapatkan sanksi berupa
melakukan pengawasan salah satu cara pemotongan gaji atas pelanggaran jam
yang dapat dilakukan sebuah perusahaan kerja tersebut.
adalah dengan memonitoring daftar absensi
kehadiran pegawai. Saat ini banyak Rumusan Masalah
perusahaan yang telah menggunakan sistem Berdasarkan latar belakang yang telah
yang lebih modern dalam pencatatan dipaparkan sebelumnya, maka rumusan
absensi guna tercapainya tujuan dalam masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
meningkatkan disiplin kerja pegawai, yaitu berikut:
sudah mulai menggunakan alat fingerprint. 1. Sejauh mana pengaruh dimensi praktis
Menurut Suryadi dalam Muslikhun (2016) (X1) absensi fingerprint terhadap
mengemukakan bahwa mesin absensi sidik disiplin pegawai di Markas Komando
jari (fingerprint) adalah mesin absensi yang Direktorat
menggunakan sidik jari, dimana sidik jari Pengamanan BadanPengusahaan
tiap orang memiliki bentuk yang berbeda- Batam.
beda oleh karena itu mesin tersebut 2. Sejauh mana pengaruh dimensi akurat
otomatis tidak dapat dimanipulasi. (X2) absensi fingerprint terhadap
Hal ini dapat melihat tindakan disiplin disiplin pegawai di Markas Komando
pegawai karena kedisiplinan pegawai Direktorat
merupakan salah satu ukuran kesuksesan Pengamanan BadanPengusahaan
dari sebuah perusahaan. Disamping itu Batam.
disiplin memberikan manfaat yang 3. Sejauh mana pengaruh dimensi
mendidik bagi para pegawai sehingga sekuritas tinggi (X3) absensi
menghasilkan kinerja yang baik. Pada fingerprint terhadap disiplin pegawai
dasarnya disiplin dapat mengambarkan di Markas Komando Direktorat
besarnya tanggung jawab seseorang Pengamanan Badan Pengusahaan
terhadap tugas yang diberikan dan upaya Batam.
pengendalian dan pengawasan kerja perlu 4. Sejauh mana pengaruh dimensi
dilakukan secara terus-menerus dan perangkat keras (X4) absensi
konsisten. fingerprint terhadap disiplin pegawai
Penerapan sistem absensi fingerprint di di Markas Komando Direktorat
Markas Komando Direktorat Keamanan Pengamanan Badan Pengusahaan
Pengamanan Badan Pengusahaan Batam Batam.
55
Risfa Fadila & Maryani S, Pengaruh Penerapan Sistem Absensi...

5. Sejauh mana pengaruh praktis, Pengusahaan Batam. Dan manfaat teoritis


dimensi, sekuritas tinggi, dan Bagi pembaca, dapat menambah wawasan
perangkat keras absensi fingerprint pengetahuan khususnya mengenai
terhadap disiplin pegawai di Markas penerapan absensi fingerprint terhadap
Komando Direktorat Pengamanan disiplin pegawai. Bagi penulis, dapat
Badan Pengusahaan Batam dijadikan bahan perbandingan antara teori
dengan kenyataan yang terjadi di sebuah
Tujuan Penelitian perusahaan sehingga dapat menambah
Berdasarkan uraian yang telah pengetahuan.
dipaparkan maka penelitian ini mempunyai
tujuan yang ingin dicapai yaitu: KAJIAN PUSTAKA
1. Untuk mengetahui sejauh mana Absensi Fingerprint
pengaruh antara dimensi praktis mesin Absensi adalah suatu kegiatan atau
absensi fingerprint terhadap disiplin rutinitas yang dilakukan oleh pegawai
pegawai di Markas Komando untuk membuktikan dirinya hadir atau tidak
Direktorat Pengamanan Badan hadir dalam bekerja disuatu instansi (Erna,
Pengusahaan Batam. 2012). Absensi ini berkaitan dengan
2. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan disiplin yang ditentukan oleh
pengaruh antara dimensi akurat mesin masing-masing instansi. Salah satu
absensi fingerprint terhadap disiplin penerapan teknologi guna mencapai tujuan
pegawai di Markas Komando dalam meningkatkan disiplin pegawai
Direktorat adalah dengan menerapkan absensi
Pengamanan BadanPengusahaan fingerprint pada sebuah instansi Menurut
Batam. Moch Tofik (2010) memberikan penjelasan
3. Untuk mengetahui sejauh mana bahwa fingerprint adalah teknologi yang
pengaruh antara dimensi sekuritas menunjang untuk keperluan absensi, yang
tinggi mesin absensi fingerprint di dalamnya mencakup pemasukan,
terhadap disiplin pegawai di Markas penyimpanan data jam masuk dan jam
Komando Direktorat Pengamanan pulang, memproses data tersebut menjadi
Badan Pengusahaan Batam. sebuah laporan yang nantinya dapat
4. Untuk mengetahui sejauh mana dipergunakan untuk pengambilan
pengaruh antara dimensi perangkat kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh
keras absensi fingerprint terhadap pimpinan.
disiplin pegawai di Markas Komando Menurut Moch Tofik (2010), ada tiga
Direktorat Pengamanan Badan dimensi absensi sidik jari (fingerprint)
Pengusahaan Batam yaitu:
5. Untuk mengetahui sejauh mana 1. Praktis, pegawai dapat membuktikan
pengaruh praktis, dimensi, sekuritas kehadiran hanya dengan meletakkan
tinggi, dan perangkat keras absensi salah satu jari pada mesin absensi
fingerprint terhadap disiplin pegawai fingerprint.
di Markas Komando Direktorat 2. Akurat, mesin absensi fingerprint
Pengamanan Badan Pengusahaan memiliki tingkat akurasi yang tinggi
Batam dalam merekam data absensi pegawai.
3. Sekuritas Tinggi, sistem absensi
Manfaat Penelitian
fingerprint memiliki resiko paling
Manfaat praktis yang diharapkan dari
kecil untuk dilakukan manipulasi.
peneltian ini adalah dapat menjadi saran
dan masukan untuk mengambil langkah Mesin absensi fingerprint merupakan
yang tepat dalam rangka meningkatkan sistem informasi manajemen yang
disiplin pegawai di Markas Komando mengandung elemen-elemen fisik seperti
Direktorat Pengamanan Badan yang diungkapkan oleh Davis (2005):
56
Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm, 53-63

a. Perangkat keras komputer, terdiri atas


komputer (merupakan pusat
pengelolaan, unit masukan/keluar, unit
penyimpanan file, dan peralatan
penyimpanan data).
b. Data Base, (dimana data-data yang ada
tersimpan terdapat di dalam media
penyimpanan komputer).
c. Prosedur, komponen-komponen
prosedur yang dapat dilihat dengan
nyata dan dipegang fisiknya. Prosedur
ini dapat berbentuk instruksi dan buku
bantuan operasional. OBJEK DAN RUANG LINGKUP
d. Personalia pengoperasian, seperti: PENELITIAN
operator komputer, analisa sistem Objek pada penelitian ini adalah
pembuatan program, personalia pegawai di Markas Komando Direktorat
penyimpanan data dan sistem Pengamanan Badan Pengusahaan Batam.
informasi.
Disiplin Pegawai Hipotesis
Menurut Zainul (2012) disiplin Dalam penelitian ini, terdapat lima
merupakan keadaan yang menyebabkan hipotesis diantaranya:
atau memberikan dorongan kepada
karyawan untuk berbuat dan melakukan H1 Dimensi praktis pada pada mesin
segala kegiatan sesuai dengan norma atau absensi fingerprint mempunyai
aturan yang telah ditetapkan. Disiplin pengaruh yang positif dan signifikan
menunjukkan suatu kondisi atau sikap terhadap disiplin pegawai
hormat yang ada ada diri pegawai terhadap H2 Dimensi akurat pada pada mesin
peraturan dan ketetapan perusahaan. absensi fingerprint mempunyai
Dengan demikian apabila peraturan atau pengaruh yang positif dan signifikan
ketetapan yang ada di dalam perusahaan terhadap disiplin pegawai
tersebut dilanggar, maka pegawai H3 Dimensi sekuritas tinggi pada pada
mempunyai disiplin kerja yang kurang mesin absensi fingerprint mempunyai
baik. Sebaliknya apabila pegawai taat pada pengaruh yang positif dan signifikan
ketetapan perusahaan, menunjukkan terhadap disiplin pegawai.
kondisi disiplin pegawai yang baik. H4 Dimensi perangkat keras pada pada
mesin absensi fingerprint mempunyai
Kerangka Pemikiran pengaruh yang positif dan signifikan
Kerangka Pemikiran adalah sebuah terhadap disiplin pegawai.
pemahaman yang melandasi pemahaman- H5 Dimensi praktis, akurat, sekuritas
pemahaman lainnya. Kerangka pemikiran tinggi, dan perangkat keras secara
digunakan untuk memperjelas gambaran isi simultan berpengaruh positif dan
penelitian. Kerangka dari penelitian ini signifikan terhadap disiplin pegawai.
adalah sebagai berikut: Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2018) populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
57
Risfa Fadila & Maryani S, Pengaruh Penerapan Sistem Absensi...

Populasi pada penelitian ini adalah pegawai Analisis Statistik Deskriptif


di Markas Komando Direktorat Statistik deskriptif adalah statistik yang
Pengamanan Badan Pengusahaan Batam. digunakan untuk menganalisis data dengan
Teknik penentuan sampel yang cara mendeskripsikan atau menggambarkan
digunakan dalam penelitian ini adalah data yang telah terkumpul sebagaimana
sampling jenuh, yaitu teknik penentuan adanya tanpa bermaksud membuat
sampel bila semua anggota populasi kesimpulan yang berlaku untuk umum dan
digunakan sebagai sampel (Sugiyono, generalisasi (Sugiyono,2017).
2018). Dalam penelitian ini, sampel adalah Validitas dan Reliabilitas
seluruh populasi di Markas Komandan Validitas menurut Sugiyono (2018),
Direktorat Pengamana Badan Pengusahaan derajat ketetapan antara data yang terjadi
Batam yang dijadikan sampling yaitu pada objek penelitian dengan data yang
sebanyak 55 pegawai dapat dilaporkan oleh penelitian. Dengan
. demikian data yang valid adalah data “yang
Jenis dan Sumber Data tidak berbeda” antara data yang dilaporkan
Jenis dan sumber data yang digunakan oleh peneliti dengan data yang
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.
a. Data primer adalah data yang diperoleh Hasil r hitung kita bandingkan dengan r
secara langsung dengan menyebarkan tabel dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung
kuesioner kepada pegawai di Markas maka valid.
Komando Direktorat Pengamanan
Badan Pengusahaan Batam.
b. Data sekunder adalah data yang sudah
ada dan tersusun secara sistematis serta
merupakan hasil penelitian atau
rangkuman dari dokumen-dokumen
yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti seperti buku, dan jurnal.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Kuisioner, adalah seperangkat
pertanyaan yang disusun untuk diajukan
kepada responden. Kuisionere ini
dimaksudkan untuk memperoleh
informasi tertulis dari responden.
2. Studi dokumen, mengumpulkan Berdasarkan tabel dapat diketahui
informasi dengan memperlajari sumber bahwa seluruh butir pernyataan tentang
data tertulis yang dilakukan untuk praktis, akurat, sekuritas tinggi, perangkat
memperoleh data sekunder yang ada keras, dan disiplin pegawai mempunyai
kaitannya dengan penelitian yang nilai rhitung > rtabel 0,2656, sehingga seluruh
dilakukan, misalnya struktur organisasi, butir pernyataan dikatakan valid.
dan jumlah pegawai. Uji reliabilitas menurut Sugiyono (2018),
dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh
Metode Analisis Data hasil pengukuran tetap konsisten apabila
Metode analisis data adalah proses dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
pengumpulan data secara sistematis untuk terhadap gejala yang sama dengan
mempermudah peneliti dalam memperoleh menggunakan alat pengukur yang sama.
kesimpulan.
58
Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm, 53-63

Hasil uji reliabilitas tersebut


menunjukkan bahwa semua variabel
mempunyai koefisien Alpha diatas 0,60 Dari tabel dapat dilihat bahwa
sehingga dapat dikatakan konsep pengukur dimensi praktis (X1) nilai tolerance 0,577 >
masing-masing variabel dari kuesioner 0,1 dan nilai VIF 1,732 < 10, dimensi
adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya akurat (X2) nilai tolerance 0,655 > 0,1 dan
item-item pada masing-masing konsep nilai VIF 1,527< 10, dimensi sekuritas
variabel tersebut layak digunakan sebagai tinggi (X3) nilai tolerance 0,595 > 0,1 dan
alat ukur. nilai VIF 1,681 < 10, dimensi perangkat
keras (X4) nilai tolerance 0,682 > 0,1 dan
Uji Asumsi Klasik nilai VIF 1,160 < 10. Merujuk hasil
Uji Normalitas perhitungan nilai Tolerance dan VIF dapat
Dalam penelitian ini untuk menguji disimpulkan bahwa tidak ada gejala
normalitas data penulis menggunakan multikolinearitas antar variabel independen
teknik one sample Kolmogorov-Smirnov dalam model regresi.
Test
Uji Heteroskedastisitas
Cara untuk mengetahui terjadi
heteroskedastisitas atau tidak yaitu dengan
melihak grafik Plot antara nilai prediksi
variabel dependen yaitu ZPRED dengan
residualnya SREID. Tidak terjadi
heteroskedastisitas yaitu apabila tidak ada
pola yang jelas serta titik-tik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Dari tabel dapat dilihat bahwa hasil
Uji Normalitas menyatakan nilai
Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,373 > 0,05.
Berdasarkan hasil tersebut dapat
dinyatakan data yang digunakan dalam
penelitian ini telah berdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas
Multikoliniaritas dapat dilihat dari
Berdasarkan gambar di atas terlihat
nilai tolerance dan nilai variance inflation
bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-
factor (VIF). Jika nilai Tolerance > 0,1 atau
titik tersebut mnyebar di atas dan di bawah
sama dengan nilai VIF < 10, maka dapat
angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
disimpulkan bahwa tidak ada
menunjukkan bahwa data dalam penelitian
multikoliniaritas antar variabel independen
ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
dalam modek regresi pada penelitian ini.
59
Risfa Fadila & Maryani S, Pengaruh Penerapan Sistem Absensi...

Analisis Regresi Linear Berganda

Dari hasil uji F pada penelitian ini


didapatkan angka signifikansi F sebesar
Berdasarkan pada tabel maka 0,000. Dengan signifikansi 95% (α=0,05).
didapatkan persamaan regresi linier Angka signifikansi F 0,000 < 0,05. Atas
berganda sebagai berikut: dasar perbandingan tersebut, maka H0
Y = 0,246 X1 + 0,794 X2 + 0,815 X3 + 0,331 ditolak atau berarti variabel praktis, akurat,
X4 sekuritas tinggi, dan perangkat keras
Persamaan di atas dapat dijelaskan mempunyai pengaruh yang signifikan
sebagai berikut: secara bersama-sama terhadap variabel
1. Nilai 0,246 pada variabel praktis (X1) disiplin pegawai.
adalah bernilai positif sehingga dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi Uji t
tingkat praktis sistem absensi Uji t dilakukan untuk melihat ada
fingerprint, maka akan semakin tinggi tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas
pula tingkat disiplin pegawai. (praktis, akurat, sekuritas tinggi, perangkat
2. Nilai 0,794 pada variabel akurat (X2) keras) terhadap variabel terikat (disiplin
adalah bernilai positif sehingga dapat pegawai) secara parsial.
dikatakan bahwa semakin tinggi
tingkat akurat sistem absensi
fingerprint, maka akan semakin tinggi
pula tingkat disiplin pegawai.
3. Nilai 0,815 pada variabel akurat (X3)
adalah bernilai positif sehingga dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi
tingkat sekuritas tinggi sistem absensi 1. Pengujian Hipotesis 1, dimensi praktis
fingerprint, maka akan semakin tinggi absensi fingerprint tidak berpengaruh
pula tingkat disiplin pegawai. terhadap disiplin pegawai.
4. Nilai 0,331 pada variabel akurat (X4) Berdasarkan tabel dapat diketahui
adalah bernilai positif sehingga dapat variabel X1 dimensi praktis memiliki
dikatakan bahwa semakin tinggi nilai signifikan sebesar 0,376. > α =
tingkat kualitas perangkat keras 0,05, maka dapat dikatakan variabel
absensi fingerprint, maka akan praktis absensi fingerprint tidak
semakin tinggi pula tingkat disiplin berpengaruh terhadap disiplin pegawai.
pegawai. Sehingga hipotesis pertama
menyatakan bahwa dimensi praktis
Uji F absensi fingerprint tidak berpengaruh
Uji F dilakukan untuk melihat ada signifikan terhadap disiplin pegawai.
tidaknya pengaruh variabel-variabel 2. Pengujian Hipotesis 2, dimensi praktis
bebas (praktis, akurat, sekuritas tinggi, akurat absensi fingerprint tidak
dan perangkat keras) terhadap variabel berpengaruh terhadap disiplin pegawai.
terikat (disiplin pegawai) secara Berdasarkan tabel dapat diketahui
bersama-sama. variabel X2 dimensi akurat memiliki
nilai signifikan sebesar 0,109. > α =
60
Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm, 53-63

0,05, maka dapat dikatakan variabel dalam menjelaskan variabel dependen,


akurat absensi fingerprint tidak terbatas.
berpengaruh terhadap disiplin pegawai Pada tabel dapat dilihat bahwa nilai
sehingga hipotesis kedua menyatakan Adjusted R2 adalah sebesar 0,321. Hal ini
bahwa dimensi akurat absensi dapat diartikan bahwa variabel independen
fingerprint tidak berpengaruh (praktis, akurat, sekuritas tinggi, dan
signifikan terhadap disiplin pegawai. perangkat keras) dapat menjelaskan
3. Pengujian Hipotesis 3, dimensi variabel dependen (disiplin pegawai)
sekuritas tinggi absensi fingerprint sebesar 32,1%, sedangkan selebihnya
berpengaruh terhadap disiplin pegawai. diterangkan oleh variabel lain yang tidak
Berdasarkan tabel dapat diketahui diajukan dalam penelitian ini.
variabel X3 dimensi sekuritas tinggi
memiliki nilai signifikan sebesar 0,043 Pembahasan
< α = 0,05, maka dapat dikatakan Hipotesis 1
variabel sekuritas tinggi absensi Pernyataan hipotesis pertama bahwa
fingerprint berpengaruh terhadap dimensi praktis absensi fingerprint
disiplin pegawai sehingga hipotesis berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ketiga menyatakan bahwa dimensi disiplin pegawai tidak terbukti. Hal ini
sekuritas tinggi absensi fingerprint dapat ditunjukkan dengan nilai signifikansi
berpengaruh signifikan terhadap t sebesar 0,376 yang jauh diatas 0,05 serta
disiplin pegawai. nilai koefisien regresi sebesar 0.246. Dapat
4. Pengujian Hipotesis 4, dimensi disimpulkan bahwa dimensi praktis absensi
perangakt keras absensi fingerprint fingerprint berpengaruh positif tetapi tidak
tidak berpengaruh terhadap disiplin signifikan terhadap disiplin pegawai. Hal
pegawai. ini berarti dimensi praktis kemudahan dan
Berdasarkan tabel dapat diketahui kecepatan absensi fingerprint, masih
variabel X4 dimensi perangkat keras kurang berpengaruh terhadap disiplin
memiliki nilai signifikan sebesar pegawai. Hal ini tidak sejalan dengan
0,296. > dari dari α = 0,05, maka dapat penelitian sebelumnya oleh Dodi (2017)
dikatakan variabel perangkat keras yang menyatakan bahwa dimensi praktis
absensi fingerprint tidak berpengaruh berpengaruh positif dan signifikan terhadap
terhadap disiplin pegawai sehingga disiplin pegawai.
hipotesis keempat menyatakan bahwa
dimensi perangkat keras absensi Hipotesis 2
fingerprint tidak berpengaruh Pernyataan hipotesis kedua bahwa
signifikan terhadap disiplin pegawai. dimensi akurat absnesi fingerprint
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Koefisien determinasi (R2)
disiplin pegawai tidak terbukti. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai signifikansi t
sebesar 0,109 yang jauh diatas 0,05 serta
nilai koefisien regresi sebesar 0,794. Dapat
disimpulkan bahwa dimensi akurat absensi
fingerprint berpengaruh positif tetapi tidak
Koefisien determinasi (R2) pada signifikan terhadap disiplin pegawai. Hal
intinya mengukur seberapa jauh ini menunjukkan mesin absensi dapat
kemampuan model dalam menerangkan melakukan proses pembacaan dan
variabel dependen. Nilai koefisien verifikasi sidik jari mesin fingerprint ini
determinasi (R2) yang kecil berarti memiliki ketelitian yang tinggi sehingga
kemampuan variabel-variabel independen dapat menghasilkan data rekam absensi
yang akurat, namun hal ini belum mampu
61
Risfa Fadila & Maryani S, Pengaruh Penerapan Sistem Absensi...

untuk meningkatkan disiplin pegawai. Hal sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh
ini tidak sejalan dengan penelitian Erna (2008) yang menyatakan bahwa
sebelumnya oleh Dodi (2017) yang dimensi perangkat keras berpengaruh
menyatakan bahwa dimensi akurat positif dan signifikan terhadap disiplin
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pegawai.
disiplin pegawai
Hipotesis 5
Hipotesis 3 Pernyataan hipotesis kelima bahwa
Pernyataan hipotesis ketiga bahwa dimensi praktis, akurat, sekuritas tinggi,
dimensi sekuritas tinggi absensi fingerprint dan perangkat keras secara simulatan dan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap signifikan terhadap disiplin pegawai
disiplin pegawai terbukti. Hal ini terbukti. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
ditunjukkan dengan nilai signifikansi t signifikansi f sebesar 0,000 yang lebih kecil
sebesar 0,43 yang lebih kecil dari 0,05 dari 0,005. Dapat disimpulkan bahwa
serta nilai koefisien regresi sebesar 0,815. dimensi praktis, akurat, sekuritas tinggi,
Dapat disimpulkan bahwa dimensi dan perangkat keras secara simultan
sekuritas tinggi absensi fingerprint berpengaruh positif dan signifikan terhadap
berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin pegawai.
disiplin pegawai. Hal ini dapat dilihat
dengan kepercayaan pegawai pada Kesimpulan
kemampuan sistem absensi fingerprint 1. Variabel praktis berpengaruh positif
dalam hal melindungi privasi, keamanan tetapi tidak signifikan dengan nilai
data dari pihak-pihak lain dan memiliki koefisien regresi sebesar 0,246 (24,6
kemungkinan paling kecil untuk persen). Variabel akurat berpengaruh
dimanipulasi. Hal ini sejalan dengan positif tetapi tidak signifikan dengan
penelitian sebelumnya oleh Yulianti (2017) nilai koefisien regresi sebesar 0,794
yang menyatakan bahwa dimensi sekuritas (79,4 persen). Variabel perangkat keras
tinggi berpengaruh positif dan signifikan berpengaruh positif tetapi tidak
terhadap disiplin pegawai. signifikan dengan nilai koefisien
regresi sebesar 0,331 (33,1 persen).
Hipotesis 4 2. Sedangkan variabel sekuritas tinggi
Pernyataan hipotesis keempat berpengaruh positif dan signifikan
bahwa dimensi perangkat keras absensi terhadap disiplin pegawai. Hal ini
fingerprint terhadap disiplin pegawai ditunjukkan nilai signifikansi t sebesar
berperngaruh positif dan signifikan 0,43 yang lebih kecil dari 0,05.
terhadap disiplin pegawai tidak terbukti. 3. Pada pengujian hipotesis dengan
Hal ini ditunjukkan dengan nilai menggunakan uji F (secara bersama-
signifikansi t sebesar 0,296 yang jauh lebih sama atau simultan) dapat dijelaskan
besar dari 0,05 serta nilai koefisien sebesar bahwa keempat variabel yaitu praktis
0,331. Dapat disimpulkan bahwa dimensi (X1), akurat (X2), sekuritas tinggi (X3),
perangkat keras absensi fingerprint dan perangkat keras (X4) secara
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan bersama-sama berpengaruh terhadap
terhadap disiplin pegawai. Hal ini dapat disiplin pegawai. Hal ini ditunjukkan
dilihat jawaban dari beberapa pegawai yang dari nilai signifikansi F sebesar 0,000 <
merasa mesin absensi terkadang mengalami 0,05.
kerusakan yang menyebabkan rekam sidik 4. Nilai koefisien determinasi (R2) yang
jari para pegawai tidak terekam ke dalam dihasilkan adalah 0,32. Hal ini berarti
sistem komputer sehingga pegawai merasa sebesar 32 persen variabel disiplin
mesin absensi fingerprint tidak berjalan pegawai dapat dijelaskan oleh variabel
sesuai dengan fungsinya. Hal ini tidak praktis, akurat, sekuritas tinggi, dan
62
Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm, 53-63

perangkat keras secara bersama-sama, cepat dikarenakan sebagian pegawai


sedangkan sisanya sebesar 68 persen melakukan pekerjaan atau aktivitas di
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak luar kantor.
terdapat dalam penelitian ini. 2. Masih terdapat beberapa jawaban
kuesioner yang tidak konsisten
Saran menurut pengamatan peneliti. Karena
Berdasarkan kesimpulan yang telah responden yang cenderung kurang
dilakukan, maka saran yang dapat teliti terhadap pernyataan yang ada.
diberikan pada penelitian ini yaitu:
1. Dengan penerapan absensi fingerprint
yang praktis untuk meningkatkan DAFTAR PUSTAKA
disiplin pegawai di Markas Komando Afifah, T. (2017). Pengaruh Kepuasan
Direktorat Pengamanan Badan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Dan
Pengusahaan Batam, hendaknya pihak Dampaknya Terhadap Kinerja.
institusi selalu memantau, meninjau, dan Jurnal Administrasi Bisnis, 47.
memperbaiki pelaksanaan sistem absensi Harlie, M. (2010). Pengaruh Disiplin Kerja,
yang sudah ada. Hal ini juga dapat Motivasi dan Pengembangan Karier
mengurangi sikap pegawai yang tidak Terhadap Kinerja Pegawai Negeri
terlalu disiplin dengan sistem absensi Sipli Pada Pemerintah Kabupaten
yang sudah berjalan selama ini. Tabalog di Tanjung Kalimantan
2. Dalam perekaman data mesin absensi Selatan. Jurnal Manajemen dan
fingerprint cukup memiliki tingkat Akuntansi.
akurasi yang tinggi dan sebaiknya dalam Hartanto, Hendriana, S., & Maulida, Y.
hal ini institusi dapat memberikan (2018, April). Analisis Pengaruh
jaminan keamanan rekam sidik jari Kondisi Kerja, Motivasi Kerja, Dan
secara transparan sehingga data Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
kehadiran tidak dapat dimanipulasi. Pegawai Kantor Wilayah Direktorat
3. Peningkatan teknologi mesin absensi Jenderal Kekayaan Negara Riau,
fingerprint yang lebih baik khususnya Sumatra Barat, Dan Kepulauan
dalam hal ketepatan scanner dalam Riau. Jurnal Tepak Manajemen
membaca sidik jari. Hal ini Bisnis, X.
dimaksudkan untuk mengatasi masalah Hertyana, H. (2016). Pengaruh Sistem
deteksi/tidak terbacanya jari yang Absensi Fingerprint Terhadap
diletakkan pada sensor mesin Kinerja Karyawan Pada PT.
fingerprint. Deltacomsel Indonesia. Jurnal
4. Perlakuan adil dengan memberikan Teknik Komputer AMIK BSI, II.
reward bagi pegawai yang menaati Indah Puji Hartatik, S. M. (2014). Buku
peraturan dan kebijakan dan Praktis Mengembangkan SDM.
memberikan punishment bagi yang Jogjakarta: Laksana.
melanggar disiplin terutama mengenai Maeyasari, E. (2012). Pengaruh Efektifitas
jam kerja. Penerapan Absensi Fingerprint
Terhadap Disiplin Pegawai Negeri
Keterbatasan Sipil Di Sekretariat Daerah
Penelitian ini telah diusahakan dan Kabupaten Lebak.
dilaksanakan sesuai dengna prosedur Malayu, H. (2013). Manajemen Sumber
ilmiah, namun demikian masih memiliki Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
keterbatasan yaitu: Aksara.
1. Dalam melakukan penyebaran Mushlikhun, Hasiolan, L. B., & Fathoni, A.
kuesioner, pengisisan oleh responden (2016). Pengaruh Mekanisme
tidak dapat dilakukan dalam waktu Finger Print, Prosedur Finger Print,
63
Risfa Fadila & Maryani S, Pengaruh Penerapan Sistem Absensi...

Pencapaian Target Finger Print Sugiyono, P. D. (2018). Metode Penelitian


Terhadap Kedisiplinan Pegawai di Bisnis (Pendekatan Kuantitatif,
Sekretariat DPR Kota Semarang. Kualitatif dan R&D). Bandung:
Journal of Management. Alfabeta.
Nurmalasari, Hartini, S., Adiwihardja, C., Sujarweni, V. (2015). Metode Penelitian
& Muniroh. (2018). Efektivitas Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta:
Penerapan Absensi Fingerprint Pustakabarupress.
Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Taboh, P. (2012). Pengaruh Komunikasi
PT. Hillconjaya Sakti Jakarta. dan Disiplin Kerja Terhadap
Jurnal Seminar Nasional Inovasi Kinerja Karyawan Pada PT. Sentosa
dan Tren (SNIT), A-55 - A-60. Abadi Semesta PangkalPinang.
Nurraini. (2013). Manajemen Sumber Daya Tofik, M. (2010). Panduan Praktis
Manusia. Pekanbaru: Yayasan Aini Membuat Aplikasi Penggajian
Syam. Microsoft Excel 2007. Jakarta:
Ogbanufe, O., & Kim, D. J. (2017). Media Kita.
Comparing Fingerprint-based Ulya. (2017). Pengaruh Keefektifan
Biometrics Authentication versus penggunaan mesin absensi
Traditional Authentication Methods fingerprint dan kondisi lingkungan
for e-Payment. Decision Support kerja non fisik terhadap
Systems , 106, 1-14. kedisiplinan karyawan. Skripsi
Octarina, A. (2013). Pengaruh Etos Kerja eprints walisongo.
Dan Disiplin Kerja Terhadap Zainul Hidyat, M. (2012). Pengaruh
Kinerja Pegawai. Lingkungan Kerja dan Disiplin
Pangestika, A. A. (2015). Pengembangan Kerja serta Motivasi Kerja
Sumber Daya Dengan Statistical Terhadap Kinerja Karyawan
Thinking. Official Statistics. Perusahaan Daerah Air Mineral
Prihatinta, T. (2017). Hubungan Tingkat (PDAM). WIGA, 2.
Kehadiran Melalui Penerapan
Absensi Fingerprint Terhadap
Tingkat Disiplin Kerja Karyawan
Kontrak Di Politeknik Negeri
Madiun. Epicheirisi.
Rantung, R. (2013). Manfaat Dan Pengaruh
Penggaruh Absensi Sidik Jari
Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Di Universitas Klabat.
Journal of Business and Economics.
Santoso. (2016). Perencanaan dan
Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen
Menggunakan Radio Frequency
Identification (RFID) . Seminar
Nasional Inovasi dan Aplikasi
Teknologi di Industri (SENIATI).
Setiawan, D. R., & Yulianti. (2017, Maret).
Pengaruh Absensi Fingerprint
Terhadap Disiplin Kerja Karyawan
Pada PT. Sanbio Laboratories
Gunung Putri Kabupaten Bogor.
Jurnal Majalah Ilmiah Institut
STIAMI, 14, 70-81.

You might also like