You are on page 1of 5
palam membuat perhitungan itu, Mendel meng p gen-gen pembawa sifat itu berpisah secara bebas tethadap manya sewaktu terjadi pembentukan gamet. Hukum Mendel II gisebut juga Hukum Pengelompokan Gen secara Bebas. Jadi, pada dihibrid BbKk misalnya, terjadi pengelompokan gen: en B mengelompok dengan K —> gamet BK gen B mengelompok dengan k —» gamet Bk genb mengelompok dengan K — gamet bK gen b mengelompok dengan k — gamet bk Rasio (perbandingan) fenotipe F, pada persilangan monohibrid = 3; 1, sedangkan rasio fenotipe F, dihibrid = 9 : 3: 3: 1. Akan tetapi, dalam kenyataannya di alam, rasio yang diperoleh tidak persis seperti angka rasio tersebut, melainkan hanya mendekati. Misalnya: 1) Pada persilangan monohibrid, diperoleh perbandingan keadaan batang tanaman tinggi : pendek = 787 : 277 Angka tersebut menunjukkan rasio mendekati 3 : 1. 2) Pada persilangan dihibrid, diperoleh rasio: bulat kuning = 315 tanaman bulat hijau = 101 tanaman kisut kuning = 108 tanaman kisut hijau == 32 tanaman Angka-angka tersebut menunjukkan rasio mendekati eS cbs la Pada dihibridisasi intermediet (dominansi tidak penuh), fenotipe F, tidak sama dengan salah satu fenotipe sel induk, tetapi mempunyai sifat di antara kedua gen dominan dan gen tesesif, seperti terlihat pada diagram berikut. Pi dtumm >< Q Iimm (lebar, merah) (sempit, putih) Gamet: LM Im Fy LiMm (sedang, merah jambu) Pa: LiMm >< LIMm Gamet: LM, Lm, IM, Im Lebar, merah LLMM 1 7 Lebar, merah jambu — LLMm 2 2 Lebar, putih Umm 1 1 ‘Sedang, merah LMM 2 2 Sedang, merah jambu | LIMm 4 4 Sedang, putih Limm: 2 2 ‘Sempit, merah MM 1 ‘i Sempit, merah jambu | lIMm 2 2 Sempit, putih limm Agere Be. Hubungan antara banyaknya sifat beda, gamet, kombinasi F,, dan genotipe F, apabila bersifat dominan penuh, dapat dilihat pada Tabel 5.5. Adapun hubungan antara banyaknya sifat beda dengan kemungkinan macam fenotipe dan perbandingan fenotipe F, dapat dicari dengan sistem Segitiga Pascal seperti pada Tabel 5.6. Jika prinsip-prinsip Mendel kita jadikan empat prinsip, dapat kita simpulkan seperti berikut. 5.5 Hubungan antara Banyaknya Sifat Beda, Jumlah Gamet, serta Kombinasi Fenotipe dan 15101051 dan seterusnya 1) Prinsip hereditas: menyatakan bahwa pewarisan sifat-sifat organisme dikendalikan oleh faktor-faktor menurun (gen). Setiap individu berkembang dari zigot yang merupakan penyatuan gamet jantan (spermatozoa) dan gamet betina (ovum). Melalui gamet-gamet inilah informasi genetik dari kedua orang tua atau induk diturunkan kepada individu yang dibentuknya. Informasi genetik merupakan struktur nyata, yaitu gen yang terkandung dalam kromosom. Prinsip segregasi bebas: pada pembentukan gamet, pasangan gen memisah secara bebas sehingga tiap gamet mendapatkan salah satu gen dari pasangan gen (alel) tersebut. 3) _Prinsip berpasangan secara bebas: pada pembuahan (fertilisasi), gen-gen dari gamet jantan maupun gen-gen dari gamet betina akan berpasangan secara bebas. 4) Prinsip dominansi penuh atau tidak penuh (intermediet): pada dominansi penuh, 2) fenotipe gen dominan akan menutupi =; AT. (a pengaruh gen resesif. Sementara itu, pada prinsip dominansi tidak penuh, fenotipe gen pada individu heterozigot berada di antara pengaruh kedua alel gen yang menyusunnya. a aa >< AA

You might also like