Hasil Penelitian Jurnal.Teknol, dan Industri Pangan, Vol. XVIII No. 1 Th. 2007
EKSTRAKS! PEWARNA ALAMI DARI BUAH ARBEN (Rubus idaeus Linn.)
DAN APLIKASINYA PADA SISTEM PANGAN
{Extraction of Natural Coiorant from Red Raspberry (Rubus idaeus Linn.)
‘and Its Application in Food System]
Tensiska, Een Sukarminah" dan Dita Natalia
° Sit Pengojar pada Juruson Teknoog' Indus Pangan, Fakutes Teknoog| indus Pertanian UNPAD
2 Alumni Progyam Sludi Teknologi Pangan, Fakulles Peranian UNPAD
Derma 12 Januar 2007 /Osetjl 19 Jub 2007
ABSTRACT
Red respbery frit has not been optimally utilized even though it contains anthocyanin pigment. The pigment can
bo used as a natural colorant which also function as antioxidant. The aim ofthis study was to determine the appropriate
sohent fr anthocyanin extraction from red respbory fr and ts possbity for food colorant. The research was stated with
[relminary research to determine eppropiele eciiulens (ite, acetic and tartaric ac) with evels of 0,1 0,250.5 0,75 and
41%. The main research was divided into three slages, which were: (1) to datormine the appropriate solvent of extraction
(aquadest, ethanol and et acetal); (2) the best extract was deierined is coor stably in pH of, 2 3, 4, 5.6, 7, , 9 end
(3) to examine the pigment solubility info some food system (aqua %dest, 25% of acetic acd, 95 % of ethanol end
‘coconut oi). The best extract also was examined as solubility in carbonated crink (pH oF 3.69), pasteurized mik (pH of 6.49)
‘and yogurt (pH of 2.6). The resuts showed thatthe extraction using aquest with 0 75 % of tartan acié resulted in the
highest total anthocyanin and showed the best color intensty. This extract was stable at pH of 2-5 and i solubility was
best in equescus system with low pHs, thus i can be applied for aqueous product wth fow ps
‘Key words: od raspteny fru, snthocyenn, food colorant, aquedest, pH
PENDAHULUAN
Aic-akhr ii penggunaan bahen tambaban
pangan khususnya pevama banyak mendepat sorotan
Karena produsen pangan olahan teulama skala indus
rumah tangga banyak menyalahgunkan pawarna yang
sebenamya bukan untuk pengan. Alasan ulama
penyalahgunaan fersebut adalah Karena pewerna food
grade harganya relalf mahal sehingga biaya produksi
}uga akan menjadi lebih mahal. Disamping itu beberapa
ewama sintelk pun temyata tidek aman dgunakan
luntuk angen Karena sifainya yang toksk, bebkan
beberapa diantaranya bersfat Karsinogenk. Oleh
arena tu, perlu clcarisumber-sumber pewama aiami
yang. dapat digunakan dalam pengolanan pangan
sohingga dihasiken pewarna yang aman dengan harga
rela murah.
Salah satu pigmen yang dapat diekstrak dari
umber bahan alam adateh antosianin yang_termasuk
golongan senyawa flavoncld. Pigmen ini berperan
ferhadap ‘imbulnya wama merah ningga bi pada
beberapa bunga, bush dan daun Andersen dan
Bemard, 001).
‘Menurut Burdock (1997), salah satu contoh
pigmen antosiarin yang sudah digunaken sebagai behan
ewame pangan adalah enacinia yang ciperolsh dari
fekstrak kult bush anggur dan telah diproduksi dalam
skola besar. Selain iy antosianin juga dihasikan dari
kolompok buah bed sepert crandeny dan elderteny.
Kelompok buah beri merypakan buah yang cukup
Derpotensi sebagai bahan pewarna alami. Salah satu
golongan buch ben yang cibuddayakon ot Indonesia
axelah buch red raspbery (Rubus idacus (Unn)) stay
lebin dkenal dengan buah erben. Keleinan dan tuah
axben adalah umur panen singkat, mudah dibuddaya,
‘apat berproduksi sepenjang lahun, dan harga ela
murah. Oleh Karena itu, buah arben dapat menjacl
alta sumber bahan pewama alam.
Isles pigmen dapat clakuken dengan cara
mengekstak banan dengan menggunakan pelaut yang
sesuai Kepolarannya dengan zat yang akan dekstrak
Ekstaksi senyawa golongen favonoid_cianjurkan
Sldwukan pada suesana asam Karena asam bertungs!
mendonaturasl membran sel tanamen, kemudian
molantkan pigmen antosininsehingga dapat kelua dai
sel, seria mencegeh oksidasi favonod (Robinson,
4965). Senyawe golongan flavonoid tormasuk senyewa
polar dan dapat dieksteksi dengan pelaut yang berstt
polar pula. Beberapa pelarut yang besiat polar
iantaranya etanol, at, dan etl asetat
ene ni bortyjuan uni menentukan eis
part yang teat dalam proses ekstrats|antosianin darbuch arben serta Kemungkinan aplikasi okstrak pigmen
tersebut pada sistem pangan yeng akan dipengaruhi
oleh oH -ya,
METODOLOGI
Bahan dan alat
Behan baku yaltu buah arben diperoioh dart
petani arben di Desa Nyampay, Cikole ~ Lembang,
Kabupaten Bandung, Bahan kimia yang dgunakan
‘tancl 96 %, ot aselat, dan akuaces.
Peralta utama yang digunakan adalah rotary
‘eveporatorvakum, sontrfuge dan _spektrofotomeler
Utrospec 3000 pro uuivsible dan alat-alat golas,
Metode
Penelian ini terdit dari_parcobaan
pendabuluan dan percobaan tema. Percobean
pendahulan mpl (1) penentuan jenis asam untuk
‘kstraksi, (2) penentuen Konsentrasi asam dat jenis
‘sam terpiin, Percobaan utema ted dai (1) penentuan
jenis polarut organk untuk ekstaksi, (2) penenivan
kestablan okstrak plgmen terhadap pH; (3) apis!
‘ekstrakpigmen pacia sistem pangan.
ada percobaan pendahuiuan, penentuan nis
‘sam untuk memberkan suasana asam peda proses
‘ekstraksi dgunekan asem svat, asam aselat dan asam
tartarat_masing-masing dengan konsentas! 0,5. %
Penentuan konsenvasi asam dati jis asam ‘erpth
yalu 0.1 (0.25 05 10,75 dan 1 % . Pelarut yang
‘igunakan untuk ekstraksi pada percobsan pendahuluen
adeleh akuades. Kriteria perakuan terboik dlihat dari
fingginya aniosinin yang dapat terekstrak
eda percobean utama, jnis pelarut organk
yang diyj adalah akuades, etanol dan et aselat. Analisis,
yang diakuken meiput total antosianin (Giusti dan
Worstad, 2001), intonsitas wara (FAO, 1984) dan
perhitungen rendemen ekstrak kasar.
Pada ekstak terbak yas ekstrak dengan
petorut yang menghasiken kadar antosianin teringgi
dilakukan_pengujan kestabiian nama terhadep pH,
pengujen kelautan dalam beberapa sistem pangan dan
aplkasi pada beberapa sistem pangan. Uj keslabian
vwamna tehadep pH dlakuKan dengan molrutkan ekstak
pigmen pada kisaran pH 1 sampai pH 9. Pengujan
kelarutan dalam beberapa sistem pangan diakukan
dengan cara_menambahkan masing-masing 2 teles
ekstak pekal pigmen ke dalam akuades, asam asetat
25 %, etanol 96% dan minyak kelepa. Ekstra pigmen
ini lapikeskan beberapa sistem pangan dengan cara
menambanken 2 fetes eksirak pekat pada 100 mi
minuman bersoda yang tidok berwama (aquasous pH
‘ser, susu pasteurisasi (emulsi pH notral) den yogurt
(ermulsi pH asam)
%
Exstraksi pigmen antosianin
Tsolasi pigmen anlesiarin dari buch arben
dlakukan dengen modfikas metode Wiaya, Wijnarko
den Susanio (2001). Eksraksi cui dengan
menimbang buah sebanyak 50g, lalu ditambahkan 1/3
beogian dari total larutan_pengekstek (600m). dan
dinancurkan dengan blender. Larutan pengekstrak (pada
Percobaan pendahuluan adalah akuades, sedangkan
oda percobaan vara sesualpoiakuen yatu aku,
etanol alau etilasetat) dibuat dalam kondisi asam (pada
percobaan pendehulvan sesuai pekvan, sedangkan
eda percobsan uiama adalah jeris asam dan
konsentrasi terpiih). —Setelah_ itu hancuran buah
dipindahan ke dalam geles Kimia dan sisa tartan
pengekstrak (23 bagian) ditambankan ke dalam
hancuran buch. Kemucian diakukan proses sks
secara maserasi yalu mengadul cempuran buah dan
pelartlersebut dengan pengaduk magnetk pada subu
rag sala 24 am. Has yang dpercen dsentifuges
lal supematanye daring dengan penyanng vakum,
Firat yang dgerleh.dpekatkan cengen roteveper
schingga dperoen ekstrakpexat yang sap danas.
Penentuan total antosianin dengan metode pH
differensial (Giusti dan Worlstad, 2001)
Penetapan antosianin ilakukan dengan
rmelode perbedaan pH yaitu pH 1,0 dan pH 48. Pada
pH 1,0 antosianin berbentuk senyawa berwama oxonium
dan pada pH 4,5 berbentuk karbinol tak berwarna. Hal
fersebut dapat diakukan dengan membuat suaty alkuot
larutan antosianin dalam aie yeng pH-nya 1,0 dan 4,5
Untuk kemudian diukur absorbansinya
Pembuatan larutan buffer pH 1,0 dan pH 4,5
Untuk membuat larutan buffer pH 1.0
clgunakan KC! sebanyak 1,86 9 dicampur dengan 960
ml air suling (akvedes) dan diatur pH-nya hingga
mencapai 1 dengan menggunakan HC! peket
Selenjtnyalarutandipindarkan ke dalam abu ok 1 L
dan dtambehkan air suling sampel volume larutan 1L
Sedangkan untuk laruian buffer pH 45 digunakan
CHsCO:Na 34.0 sebanyak 54,43 9 dleampur dengan
960 mi air suing. Kemudian pH diukur den clatur
dengan HCl pekat hingga dipercl larutan dengan pit
45. Selanjtnya lacutan dipindahkan ke dalam labu
ukur 4 dan cSencerkan dengan air suing. sampai
volume tL
Pengukuran dan perhitungan konsentrasi antosianin
total
1, Fakior pengenceran yang tepat untuk sampel harus
itentukan teriebin dahl dengan cata melarutkan
sampel dengan buffer KCI pH 1 hingga diperoleh
absorbansi Kurang dari 1,2 pada panjang gelombang
510nm
2, Selanjutnya ciukur absorbant akuades poda panjang
gelombang yang akan digunakan (510 dan 700 am)Hasil Penelitian
Jurnal.Teknol. dan Industri Pangan, Vol. XVII No. 1h, 2007
untuk mencar fk nol. Panjang gelombang 510 am
‘alah panjang getombang meksimum untuk sznicin-
S-ukosida sedangken penjang gelombang 700 am
‘unluk mongoreksi endapan yang masinlerdapat pada
sampel Jka sampel benar-benar jemih maka
absorbansi pada 700 nm adalah 0.
3. Dua laren sampel iiaptan, pada sampel pertama