You are on page 1of 9

MOBILE TRACKING GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

MELALUI MEDIA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)

Tiyo Budiawan*, Imam Santoso**, Ajub Ajulian Zahra**


Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Abstract
Highly demanded need of information in this current era requires availability of fast and accurate
information service. One example is information about position. All this time information about position was
obtained from the map that made it less practical for use. Therefore a positioning tool that is easy to use, fast,
and accurate is required. Currently, there is an accurate tool positioning using satellites which is GPS (Global
Positioning System). The current position via coordinates are displayed by GPS can be found out.
This final project builds a system of coordinates response providers via SMS. This system uses a
GPS sensor to detect vehicle position in the form of latitude and longitude coordinates. Users who have a
cellular phone just send SMS with a specific format to the system. Then the system will send SMS to the user
containing the last location information. Users can find out where these locations via Google Map application.
This tool uses the main components include a GPS module EG-T10, Siemens M35 mobile phone,
ATmega162 microcontroller, and LCD. Testing was conducted at a certain distances, various conditions
(obstacle, weather, and time), several operators, and displaced position.
The test results showed that this tool has a level of accuracy in giving the coordinate datas of 16.25
meters, can be used to access the coordinates of object between cities, independent of weather and time, can
monitor the migratory position of certain time duration, and can be mapped offline in the digital map.

Keywords : GPS, SMS, Microcontroller ATmega162.

PENDAHULUAN menghasilkan sistem tracking dengan GPS


Dunia teknologi berkembang sangat yang handal dan akurat. Sehingga mampu
pesat. Terlebih lagi dalam bidang elektronika menghasilkan alat yang berguna bagi
komunikasi. Belakangan ini dikenal teknologi masyarakat.
GPS (Global Positioning System). Teknologi
ini mampu memberikan informasi kedudukan DASAR TEORI
benda yang berada dipermukaan bumi. Pengertian GPS
Informasi yang disajikan memiliki koordinat GPS (Global Positioning System)
tiga dimensi, yaitu posisi terhadap garis adalah sistem satelit navigasi dan penentuan
lintang, bujur dan ketinggian dari permukaan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh
laut. Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk
Dalam penelitian ini, percobaan memberikan posisi dan kecepatan tiga
dilakukan terhadap sistem GPS yang dimensi serta informasi mengenai waktu.
terpasang di suatu tempat. Kemudian data- GPS terdiri dari 3 segmen yaitu segmen
data GPS diakses jarak jauh dengan angkasa, kontrol/pengendali, dan pengguna.
menggunakan ponsel. Jenis aplikasi ponsel Segmen angkasa terdiri dari 24 satelit yang
yang digunakan adalah aplikasi SMS. beroperasi dalam 6 orbit pada ketinggian
Sehingga dalam sistem ini, jika pengguna 20.200 km dengan periode 12 jam (satelit
menginnginkan informasi letak, perintah akan kembali ke titik yang sama dalam 12
diberikan dengan SMS. Isi SMS dibuat jam). Segmen Kontrol/Pengendali terdapat
dengan kode-kode sehingga pengguna ilegal pusat pengendali utama yang terdapat di
dapat dibatasi. Colorodo Springs, dan 5 stasiun pemantau
Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah lainnya dan 3 antena yang tersebar di bumi
membangun sistem yang mampu ini. Pada sisi pengguna dibutuhkan penerima
GPS yang biasanya terdiri dari penerima, akan ditunda pengiriman ke tujuan hingga
prosesor, dan antena. tujuan aktif kembali.

Modul GPS EG-T10 Mikrokontroler ATmega162


GPS-Modul EG-T10 adalah AVR (Alf and Vegard’s Risc
perangkat penerima GPS dalam bentuk Processor) merupakan seri mikrokontroler 8-
modul elektronik tanpa display. Modul ini bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC
dapat menerima sinyal dari 12 satelit GPS (Reduced Instruction Set Computer). Hampir
dan dapat melakukan komputasi untuk semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus
mendapatakan hasil pengukuran dalam clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang
frekuensi 1 Hz. Modul ini menggunakan membutuhkan 12 siklus clock. AVR
komponen TTL dan interface dengan mempunyai 32 register serbaguna,
komunikasi UART. Beberpa fitur yang Timer/Counter fleksibel dengan mode
diberikan oleh modul GPS ini adalah compare, interrupt internal dan eksternal,
 Tertanam chipset SIRFstarII dengan serial UART, programmable Watchdog
performa yang tinggi Timer, dan mode power saving.
 Tracking GPS memalui 12 channel Adapun kapabilitas detail Atmega
satelit 162 adalah sebagai berikut:
 Memiliki power saving  Sistem mikroprosesor 8-bit berbasis
 Memiliki SRAM 1Mb RISC dengan kecepatan 16 MHz.
 Memiliki flash memory 4Mb  Kapabilitas memori flash 16 KByte,
 Dual TTL UART interface SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM
 Memiliki ukuran 2.8” x 1.6” x 0.58” (Electrically Erasable Programmable
 Waktu pengukuran kembali 0.1 detik Read Only Memori) sebesar 512 byte.
 Support standarisasi NMEA-0183 dan  ADC internal dengan fidelitas 10 bit
Sirf binary protocol sebanyak 8 channel.
 Frekuensi kerja L1, 1575.42 MHz  Portal komunikasi serial (USART)
 Akurasi 15 meter, 2D RMS dan 5 meter dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps
DGPS terkoreksi yang terdiri dari 2 buah USART
 Menggunakan datuum WGS-84  Enam pilihan mode sleep untuk
menghemat penggunaan daya listrik.
SMS
SMS merupakan layanan pesan teks
yang banyak diaplikasikan pada layanan PERANCANGAN SISTEM
komunikasi tanpa kabel. Dalam sistem SMS,
mekanisme utama yang dilakukan dalam Perancangan Perangkat Keras
sistem adalah mengirimkan pesan singkat Perangkat keras dari mobile tracking
dari satu terminal pelanggan ke terminal GPS yang akan dibangun meliputi sistem
pelanggan yang dituju. Pengiriman pesan minimum mikrokontroler ATmega162,
singkat antar terminal ini dapat terjadi karena Modul GPS, LCD, dan Base Terminal.
adanya Short Message Service Center
(SMSC). Tugas perangkat SMSC ini adalah
menyimpan dan mengirimkan (store-and-
forward) pesan singkat. Untuk melakukan
tugas tersebut, SMSC melakukan pencarian
rute tujuan akhir dari pesan singkat.
Layanan SMS merupakan jenis
layanan yang bersifat bukan waktu nyata
karena sebuah pesan singkat yang dikirim ke
suatu tujuan, bila tujuan tidak aktif maka
Gambar 1 Blok diagram sistem
Tiap-tiap bagian dari diagram blok sistem di Komunikasi HP dengan mikrokontroler
atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Komunikasi mikrokontroler dan HP
1) Mikrokontroler ATmega162 yang menggunakan protokol UART. HP
berfungsi sebagai pusat pada sistem menggunakan tegangan kerja 3.7V dan
mobile tracking ini yang diprogram mikrokontroler menggunakan tegangan kerja
dengan menggunakan bahasa C. 5V. Dengan adanya perbedaan tegangan kerja
2) Serial interface, merupakan rangkaian ini, maka diperlukan penyesuai tegangan
antarmuka mikrokontroller dengan kerja yaitu konverter RS232. Dengan
telepon seluler (Base Terminal ). menggunakan komponen ini, maka sekaligus
3) LCD (Liquid Crystal Display) mikrokontroler mampu berkomunikasi
berfungsi sebagai media tampilan. dengan PC yang menggunakan protokol
4) GPS Module berupa GPS Received RS232. Gambar 3 berikut adalah diagram
Card yang berfungsi menerima data koneksi mikrokontroler dan HP.
GPS. PC
5) Base Terminal, juga merupakan
peralatan Mobile Station yang berupa IC MAX IC MAX
telepon seluler yang mampu 232 232
melakukan fungsi pengiriman dan Mikrokontrol
penerimaan pesan-pesan pendek HP GSM er ATmega
Siemens 162
melewati gerbang kabel data serial
denagn menggunakan mode PDU. Gambar 3 Diagram koneksi mikrokontroler
6) Power Supply, merupakan perangkat dengan HP
yang memberikan sumber tegangan
catu daya terhadap mikrokontroller dan LCD (Liquid Cristal Display)
beberapa komponen yang ada. LCD digunakan untuk menampilkan
informasi. Informasi yang disajikan berupa
koordinat hasil pembacaan GPS. LCD
Komunikasi GPS dengan Mikrokontroler dioperasikan dengan mode 4 bit dengan
Komunikasi mikrokontroler dan GPS tujuan untuk penghematan port, selain itu
dilakukan dengan komunikasi UART untuk kondisi default inisialisasi LCD dari Code
itu diperlukan port khusus untuk mewujudkan Vision AVR menggunakan 4 bit.
komunikasi ini. Port yang digunakan adalah
PB.2 dan PB.3. Sementara itu untuk
komunikasi dengan GPS diperlukan pin
koneksi pin 11 dan pin 12. Gambar 2 adalah
konsep koneksi yang digunakan
GPS ATmega 162

TX RX
11 PB.2

12 PB.3 Gambar 4 Koneksi mikrokontroler dengan LCD

RX TX
Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan perangkat lunak
Gambar 2 Konsep komunikasi mikrokontroler digunakan sebagai acuan dalam membuat
dengan GPS program yang melayani seluruh sistem.
Perancangan perangkat lunak ini
menggunakan bahasa pemrograman C dan
kompiler Code Vision AVR.
Pada program penanganan sistem, PENGUJIAN DAN ANALISIS
ada beberapa tahapan yang harus dilakukan.
Adapun tahapannya adalah sebagai berikut: Pengujian pada jarak tertentu
a. Inisialisasi sistem. Pengujian dilakukan pada jarak dekat
b. Membaca sms baru. dan jarak jauh. Pengujian pertama dilakukan
c. Membaca data GPS oleh mikrokontroler. pada titik-titik terdekat. Sebagai contoh
d. Menampilkan data GPS ke penampil pengujian dilakukan di lapangan sepakbola.
LCD. Selanjutnya dilakukan pengambilan koordinat
e. Memeriksa format sms. data GPS ke berbagai arah setiap 5 m.
f. Mengirim sms sebagai tanggapan sistem. Pengujian dibandingkan penerima GPS dari
Program utama dalam perangkat ini nokia E71.
mengatur keseluruhan jalannya program yang Tabel 1 Hasil pengujian berbagai posisi dan
meliputi subrutin-subrutin yang menjalankan arahpergeseran di lapangan sepakbola
fungsi-fungsi tertentu yang dibutuhkan untuk
Koordinat
sistem. Diagram alir program utama dapat Pergeser Koordinat
No GPS Nokia
dilihat pada gambar 5 an (m) Alat
E71
S07° 01.80' S7.0300°
1 Pusat
E110° 27.57' E110.4595°
S07° 01.80' S7.0300°
2 Barat 5
E110° 27.57' E110.4595°
S07° 01.80' S7.0298°
3 Barat 20
E110° 27.56' E110.4591°
S07° 01.80' S7.0300°
5 Selatan 5
E110° 27.57' E110.4595°
Selatan S07° 01.81' S7.0303°
6
10 E110° 27.57' E110.4593°
Selatan S07° 01.82' S7.0305°
8
30 E110° 27.57' E110.4593°
S07° 01.80' S7.0300°
9 Timur 5
E110° 27.57' E110.4595°
S07° 01.80' S7.0300°
11 Timur 15
E110° 27.58' E110.4598°
S07° 01.80' S7.0302°
12 Utara 5
E110° 27.57' E110.4595°
S07° 01.79' S7.0297°
14 Utara 15
E110° 27.57' E110.4595°
S07° 01.78' S7.0293°
16 Utara 30
E110° 27.57' E110.4595°
S07° 01.77' S7.0293°
18 Utara 45
E110° 27.57' E110.4595°

Secara keseluruhan bahwa bila


dilakukan pergeseran ke arah barat dan timur,
maka yang berubah adalah koordinat bujur.
Sedangkan pergeseran ke arah utara dan
selatan, maka yang berubah adalah koordinat
lintangnya.
Kesalahan relatif diperoleh dengan
rumus sebagai berikut
| x−k |
e= × 100%
k
Gambar 5 Diagram alir program utama
dengan e = kesalahan relatif Dari tabel di atas diperoleh rata-rata
x = koordinat alat kesalahan relatif untuk koordinat lintang
k = koordinat pembanding selatan sebesar 1.93x10-3% dan untuk
koordinat bujur timur sebesar 4.85x10-4%.
Untuk rata-rata kesalahan relatif Nilai kesalahan sangat kecil menunjukkan
didapatkan koordinat lintang selatan sebesar bahwa alat bisa digunakan untuk akses lokasi
1.62x10-3% dan untuk koordinat bujur timur jarak jauh.
sebesar 7.29x10-4%. Nilai kesalahan sangat Dari tabel di atas posisi koordinat di
kecil menunjukkan bahwa alat mempunyai ubah kedalam peta dijital dari google maps.
nilai akurasi yang baik.
Bila diasumsikan P adalah jarak
perubahan koordinat pada setiap arah. P1
untuk arah barat, P2 untuk arah Selatan, P3
untuk arah timur, dan P4 untuk arah utara
maka rata- rata setiap P adalah sebagai
berikut: Gambar 6 Posisi pengujian di ringroad Kendal
berdasarkan alat
P1 = 20 m
10 + (30 − 10 ) 10 + 20
P2 = = = 15 m
2 2
P 3 = 15 m
15 + (30 − 15 ) + (45 − 30 ) 15 + 15 + 15
P4 = = = 15 m
3 3
Rata-rata pergeseran setiap
perubahan koordinat pada semua arah adalah Gambar 7 Posisi pengujian di Ringroad Kendal
berdasarkan penerima GPS ponsel
P1 + P2 + P3 + P4 20 + 15 + 15 + 15 65 Nokia E71
x= = = = 16,25m
4 4 4 Dari kedua gambar di atas, dapat
Dari hasil di atas maka didapatkan disimpulkan bahwa sistem memiliki tingkat
hasil rata-rata pergeseran sebesar 16,25 m akurasi yang sama dengan penerima GPS dari
Selanjutnya dilakukan pengujian ponsel Nokia E71.
pada jarak jauh. Pengujian ini juga
dibandingkan dengan perangkat penerima Pengujian dengan penghalang tertentu
GPS ponsel nokia E71. Untuk mengetahui kemampuan alat
dalam menangkap sinyal GPS. Maka alat di
Tabel 2 Perbandingan pengujian posisi koordinat posisikan di bawah penghalang tertentu.
alat dengan penerima GPS nokia E71
pada pengukuran jarak jauh Tabel 3 Hasil pengujian dengan penghalang
Koordinat tertentu
Koordinat
No Lokasi GPS Nokia Status
Alat No Penghalang Koordinat
E71 SMS
1 Kendal S06° 56.55' S6.9426° 1 Gedung ,,,.,,.,0 Berhasil
E110° 15.41' E110.2569° 0M,,.M,.00
2 Weleri S06° 57.32' S6.9555° 2 Beton ,,,.,,.,0 Berhasil
E110° 04.06' E110.0677° 0M,,.M,.00
3 Tulis S06° 57.08' S6.9513° 3 Pohon S06° 57.08' Berhasil
E109° 47.90' E109.7983° kerindangan E109° 47.90'
4 Pekalo S06° 53.38' S6.8899° sedang
ngan E109° 39.43' E109.6572° 4 Pohon ,,,.,,.,0 Berhasil
5 Pemala S06° 52.30' S6.8719° kerindangan 0M,,.M,.00
ng E109° 21.93' E110.3654° tinggi
6 Tegal S06° 52.57' S6.8761° 5 Teras rumah S06° 57.08' Berhasil
E109° 05.97' E109.0993° E109° 47.90'
Dari tabel dapat disimpulkan bahwa Dari tabel di atas diperoleh rata-rata
untuk memperoleh data koordinat GPS, maka kesalahan relatif untuk koordinat lintang
antena GPS harus on sky atau tanpa selatan 3.54x10-4% dan untuk koordinat bujur
penghalang. timur 0 %. Nilai kesalahan sangat kecil
menunjukkan bahwa sinyal GPS masih bisa
Pengujian dengan Berbagai Kondisi diterima meskipun dalam kondisi mendung
Waktu maupun hujan. Jadi dapat disimpulkan sistem
Pengujian dilakukan di satu tempat tidak tergantung cuaca.
dengan waktu yang berbeda-beda. Tujuannya
untuk mengetahui apakah koordinat data GPS Pengujian dengan Beberapa Operator
tetap atau berubah dari waktu ke waktu. Operator yang digunakan antara lain
PT. Telkomsel (Simpati/As), PT. Indosat Tbk
Tabel 4 Hasil pengujian dengan berbagai kondisi (Mentari/IM3), PT. Excelcomindo Pratama
waktu (XL), Hutchison Telecom Internasional
Koordinat (Three), PT. Natrindo Telepon Seluler (Axis).
Koordinat
No WIB GPS Nokia Pengujian menggunakan operator GSM
Alat
E71
menyesuaikan dengan tipe ponsel yang
S07° 02.71' S7.0453°
1 06.34 digunakan pada Sistem. Pengujian divariasi
E110° 26.60' E110.4433°
S07° 02.71' S7.0453°
misalkan operator sistem menggunakan
2 12.51 Telkomsel, maka operator klien divariasi dari
E110° 26.60' E110.4433°
S07° 02.72' S7.0455° operator Telkomsel sendiri sampai Natrindo.
3 15.39 Begitu juga seterusnya.
E110° 26.60' E110.4435°
S07° 02.72' S7.0455° Dari hasil pengujian status sms gagal
4 20.50
E110° 26.60' E110.4435 bila operator klien menggunakan HCTP. Hal
5 23.10
S07° 02.72' S7.0450° ini dikarenakan operator HCTP terdiri dari 11
E110° 26.60' E110.4435° digit nomor, padahal alat sudah diatur untuk
menanggapi klien dengan 12 digit nomor
Dari tabel di atas diperoleh rata-rata saja. Untuk operator yang terpasang pada
kesalahan relatif untuk koordinat lintang sistem dapat digunakan 11 dan 12 digit
selatan 2.96x10-3 % dan untuk koordinat nomor.
bujur timur 9.87x10-3 %. Nilai kesalahan
sangat kecil menunjukkan bahwa sistem tidak Pengujian dengan Posisi Alat Bergerak
tergantung waktu. pada Jalur Tertentu
Pengujian kali ini alat bergerak pada
Pengujian dengan berbagai kondisi cuaca jalur tertentu. Klien mengirim SMS terus-
Pengujian dilakukan dengan berbagai menerus ke alat. Jalur pengujian dari Jalan
kondisi cuaca. Tujuannya untuk mengetahui Kinijaya-Sendangguwo menuju Jalan
pengaruh cuaca terhadap koordinat data GPS. Pahlawan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar di bawah.
Tabel 5 Hasil pengujian dengan berbagai kondisi
cuaca
Koordinat
Cuac Koordinat
No GPS Nokia
a Alat
E71
1 S07° 02.72' S7.0453°
Cerah
E110° 26.60' E110.4433°
2 Mend S07° 02.72' S7.0453°
ung E110° 26.60' E110.4433°
3 Geri S07° 02.72' S7.0453°
mis E110° 26.60' E110.4433° Gambar 8 Peta Jalur pengujian dari Jl.Kinijaya-
4 Hujan S07° 02.71' S7.0453° Sendangguwo menuju Jl.Pahlawan Semarang
deras E110° 26.60' E110.4433°
Tabel 6 Koordinat hasil pengujian dengan posisi PENUTUP
alat bergerak pada jalur tertentu
No Koordinat Simbol Kesimpulan
1 S07° 01.26' E110° 27.39' A Dari hasil pengujian didapatkan
2 S07° 01.09' E110° 27.32' B bahwa GPS memiliki tingkat ketelitian dalam
3 S07° 01.03' E110° 27.28' C memberikan data sebesar 16,25m, dapat
4 S07° 00.81' E110° 27.05' D digunakan untuk mengakses koordinat objek
5 S07° 00.76' E110° 26.85' E antar-kota (Semarang-Tegal), pengaksesan
6 S07° 00.70' E110° 26.72' F koordinat objek tidak tergantung waktu dan
7 S07° 00.64' E110° 26.49' G cuaca, sistem bekerja secara bertahap, sistem
8 S07° 00.59' E110° 26.32' H dapat memantau posisi yang berpindah dan
9 S07° 00.55' E110° 26.06' I posisi koordinat objek tersebut bisa
10 S07° 00.42' E110° 25.92' J dipetakan di peta digital secara offline,
11 S07° 00.29' E110° 25.87' K selanjutnya sistem gagal bila antena GPS ada
12 S07° 00.28' E110° 25.73' L halangan, jawaban respon alat belum selesai,
13 S07° 00.21' E110° 25.56' M dan bila tidak ada catudaya
14 S07° 00.11' E110° 25.47' N
15 S07° 00.09' E110° 25.45' O Saran
Perlu dikembangkan penelitian
16 S06° 59.89' E110° 25.27' P
dengan ponsel jenis lain atau penggunaan
17 S06° 59.85' E110° 25.17' Q
modul GSM agar data yang diberikan GPS
18 S06° 59.66' E110° 25.24' R lebih bervariasi, ditambahkan aplikasi
19 S06° 59.46' E110° 25.31' S berbasis web untuk menampilkan posisi alat,
dan perlu dikembangkan sistem yang
Dari setiap koordinat pada tabel di terintegrasi dengan UPS (Uninteruptably
atas kemudian di ubah dalam google maps. Power Supply).
Bila masing-masing titik koordinat
dihubungkan maka akan terbentuk sebuah
jalur. DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Hasanuddin Z, Penentuan Posisi


dengan GPS dan Aplikasinya,
Pradnya Paramita, Jakarta, 2000.
Andrianto, Heri, Pemprograman
Mikrokontroler AVR ATMEGA16
Menggunakan Bahasa C (CodeVision
AVR), Penerbit Informatika,
Bandung, 2008.
Gambar 9 Peta jalur hasil transformasi setiap titik Bejo, Agus, C&AVR Rahasia Kemudahan
koordinat pengujian. Bahasa C dalam Mikrokontroler
ATMega8535, Graha Ilmu,
Dari gambar di atas dapat dilihat Yogyakarta, 2008.
bahwa jalur hasil pengujian mempunyai Budiharto, Widodo, Panduan Praktikum
bentuk yang hampir sama dengan jalur yang Mikrokontroler AVR Atmega16, Elex
sebenarnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa Media Komputindo, Jakarta, 2008.
alat dapat digunakan dalam kondisi bergerak ELCOM, Hebatnya Google maps +
untuk mengetahui jalur yang ditempuh, Pintarnya Google Street, Penerbit
Andi, Yogyakarta, 2010.
Heryanto, M.Ary dan Wisnu Adi P.,
Pemrograman Bahasa C untuk
Mikrokontroler ATMEGA8535, BIOGRAFI PENULIS
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2008.
Rozidi, R.I, Membuat Sendiri SMS Gateway Tiyo Budiawan, lahir di
(ESME) Berbasis Protokol SMPP, Tegal menempuh
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2004. pendidikan di SDN 02
Joni, I Made dan Budi Raharjo, Margadana Tegal,
Pemprograman C dan SLTPN 17 Tegal,
Implementasinya, Penerbit SMAN 1 Tegal, dan saat
Informatika, Bandung, 2008. ini sedang
Yousman, Yeyep, Google Earth, Penerbit menyelesaikan
Andi, Yogyakarta, 2008. pendidikan Strata Satu
----------, AT Command Set (GSM 07.07, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
GSM 07.05, Siemens Specific Universitas Diponegoro konsentrasi Teknik
Command. Elektronika dan Telekomunikasi.
----------, Atmega162 Data Sheet,
http://www.atmel.com.
----------, CodeVisionAVR Version 1.24.7 Menyetujui dan mengesahkan,
Data Sheet
----------, Elink GPS Module EG-T10 Data
Sheet Pembimbing I

Imam Santoso, S.T., M.T.


NIP. 197012031997021001
Tanggal :

Pembimbing II

Ajub Ajulian Zahra, S.T., M.T.


NIP. 197107191998022001
Tanggal :

You might also like