You are on page 1of 4
BABV ANALISIS PENGENDAPAN 1. Tujuan Praktikum 1, Memahami mekanisme reaksi senyawa ionik dan menggunakan hukum stoikiometri untuk analisis pengendapan 2. Mengendapkan barium kromat (BaCrO,) dan menentukan perscntase endapan barium kromat yang terbentuk 2. Teori Stoikiometri adalah hubungan kuantitatif antara perenksi dan produk dalam suatu persamaan kimia yang berimbang, Dalam suatu reaksi, reaktan biasanya tidak terdapat dalam jumlah yang stoikiomets (stoikiometric amounts), yaitu dalam perbandingan yang ditunjukan oleh persamaan yang setara. Karena tujuan reaksi adalah menghasilkan kuantitas maksimum senyawa yang berguna dari sejumlah tertentu material awal, seringkali suatu reaktan dimasukkan dalam jumlah berlebih untuk menjamin bahwa reaktan terscbut seluruhnya diubah menjadi produk yang diinginkan. Konsekuensinya, beberapa reaktan akan tersisa pada akhir reaksi, Reaktan yang perama kali habis digunakan pada reaksi kimia disebut pereaksi pembatas (limiting reagent), karena jumlah maksimum produk yang, terbentuk tergantung pada bezapa banyak dari jumlah awal dan reaktaa tersebut, Jika reaktan ini telah digunakan semua, tidak ada lagi produk yang dapat terbentuk. Pereaksi berlebih (excees reagent] adalah pereaksi yang terdapat dalam jumlah lebih besar daripada yang diperiukan untuk bereaksi dengan sejumlah tertentu perceksi pembatas, Penerapan hukum stoikiometri dapat dilakukan berdasarkan: 1) massa (metode “gavimetri); dan 2) berdasarkan volume (metode volumetri atau titrasi). Pada percobaan ini akan digunakan pendekatan stoikiometsi berdasarkan gravimetri pada analisis Pengendapen barium kromat, Barium klorida direaksikan dengan larutan kalium kromat Sehipgga terbentuk endapan barium kromat, Kemudian jumlah mol endapan barium komat yang terbentuk akan ditentukan berdasarkan hukum stoikiometry dengan Persentase hasil endapan barium kromat yang terbentuk dihitung berdasarkan berat endapan yang diperoleh secara teoritis, Semua barium klorida yang direaksikan diasumsikan berubah menjadi endapan barium kromat. Hasil teoritis ditentukan dari hukum stokiometri reaksi kimia. 3. Alat dan Bahan alat Buhen 1 Gelas beaker 250 mL 1, BaCl(padatan) 2, Neraca analitik 2. Akuades 3, Kertas saring whatmnan 3. 0.25MK;CrOq 4, Hotplate 5. Batang pengaduk 6, Oven 7, Gelas ukur 4. Prosedur Kerja Ll 2 6 ‘Timbang gelas beaker 250 mL dan catat bobotnya Kedalam gelas beaker masukkan kira-kira | gr (0,8 s/d 1,2 gr) BaClz dan timbang kombali dan catat bobotnya Kemnudian tambahkan 25 mL akuades, aduk-aduk sampai larutaa homogen, sesudah itu masukkan larutan K2CrOs 0,25 M sebanyak 25 mL, aduk-aduk kembali dan amati endapan yang terbentuk. Ujilah larutan dengan beberapa tetes K:CrO,, apakah penambahan endapar, masih terbentuk? Jika endapan BaCrO, masih terbentwk, tambahkan terus K;CrO, sampai penambahan endupan tidak terbentuk lagi. Panaskan sampai mendidih, dinginkan, dan saring dengan kertas saring Whatman yang sebelumaya telah dioven pada sui 60°C dan diketehui bobotnya. Enciapan beserta kertas saring Whatman dioven pada suhu 60°C hingga mencapai berat kering tetap dan timbang berat endapan Hitung berat endapan BaCrOy hasi] percobaan dan endapan BaCrO, hasil teoritis ‘Tentukan persentase hasil endapan Rumus Perhitungan: BaChyaq + K2CrOaag) §=———® BaCrOyy; +2 KClhag mol BaCly _ BBaGl, Mr Bac; mol BaCr0, ___ Koefisten reaksi BaCrO, Koefisien reaksi Bac, ~ Tl Bat, Berat teori BaCrOy = mol BaCrO, x Mr BaCrO, % hasil endapan BaCrO, _ erat BaGrO, hasil pereobaan | 100% berat BaCrO, hasil teoritis % kesalahan 100% - %hasil endapan BaCrOy Pe taungan masuk be lampicen ) , 41 Yonba hog LBahus Qiks Mt ase a PempamedealMUny ei Ie aloe !\ Cyunaber ) Nama NPM Judul Praktikum Tanggal LEMBAR KERJA Has \ Tabel |. Hasil pengamatan 1 Percobaan Kertas saring BaCh, BaCrO, Bobot (s) Pengumatan (wara) Tabel 2. Perhitungan hasil endapan BaCrO, Endapan_| Percobaan (g) Teoritis (g) | Hasil endapan (%) Kesalahan (%) ] Beco. | 4 i

You might also like