Professional Documents
Culture Documents
The Determinants and Impact of the Existence of Broiler Business in East Nusa
Tenggara Province
Article history
Received: Mar 20, 2020;
ABSTRACT
Accepted: Aug 30, 2020
The research objective is to determine the determinants and impact of broiler
* Corresponding author: chicken companies in East Nusa Tenggara. This research was conducted for 6 (six)
E-mail:
months from September 2018-February 2019 with the research locations in
aryahabaora@gmail.com
Kupang Regency and Kupang City which were determined by purposive
DOI: sampling. The research method is descriptive employing surveys, observations,
10.46549/jipvet.v10i2.101 and interviews. The informants consisted of 8 (eight) people, namely Head of
Animal Husbandry Office of Kupang Regency, Head of Animal Husbandry Field
at the Agriculture Office of Kupang City, Researchers from the Undana Faculty
of Animal Husbandry, and 5 (five) farmer who are members of the organization
Himpuli (Himpunan Pengusaha Unggas Lokal Indonesia). The types of data used
are primary data and secondary data. The data analysis used is descriptive which
is described in a narrative. The results showed that NTT Province has the potential
to establish broiler breeding companies with a concentration of development in
Kupang City or Kupang Regency for Timor Island, Nagekeo Regency for Flores
Island, and Southwest Sumba Regency for Sumba Island. The existence of broiler
breeding companies in NTT will increase the effectiveness of the broiler
marketing chain, stimulate new jobs, increase income supported by policies,
socio-culture, economy, and distribution. This of course has been well studied
from the aspect of overcoming environmental damage caused by the presence of
broiler breeding companies in NTT.
ABSTRAK
141
Riwukore et al. Faktor Penentu dan Dampak Keberadaan Perusahaan Ayam Ras Pedaging
142
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), September 2020, hal. 141 – 152 Vol. 10 No. 2
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X
143
Riwukore et al. Faktor Penentu dan Dampak Keberadaan Perusahaan Ayam Ras Pedaging
144
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), September 2020, hal. 141 – 152 Vol. 10 No. 2
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X
145
Riwukore et al. Faktor Penentu dan Dampak Keberadaan Perusahaan Ayam Ras Pedaging
Sementara itu keuntungan dari adanya ekonomi, gaya hidup, perilaku keruangan,
usaha peternakan ayam ras pada sentral persepsi nilai lahan, perubahan luas lahan,
produksi di beberapa wilayah kabupaten/kota perubahan status pemilikian lahan, perubahan
yang ada di Provinsi NTT berpotensi terhadap fungsi lahan, dan kelestarian lingkungan.
peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), Faktor Kebijakan (Politik-Hukum).
mengurangi pengangguran karena adanya Pembangunan/pendirian perusahaan
lapangan pekerjaan, meningkatkan peternakan ayam ras pedaging di NTT sangat
produktivitas usia kerja masyarakat, semakin ditentukan oleh faktor kebijakan yang sangat
tersedianya sumber protein hewani murah di terkait dengan mekanisme perizinan. Ketentuan
masyarakat. Selain itu, limbah ayam ras dapat perizinan pendirian suatu perusahaan
bermanfaat ekonomi lain seperti feses sebagai tergantung dari produk politik-hukum di
pupuk dan bulu ayam sebagai bahan kerajinan wilayah berupa derivasi Undang-Undang,
tangan. Peraturan Menteri, Peraturan Daerah dan atau
Peraturan Kepala Daerah. Salah satu ketentuan
pembangunan atau pendirian perusahaan
peternakan ayam ras pedaging diatur dalam
Defenisi perusahaan peternakan sesuai
Keputusan Menteri Pertanian Nomor
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun
362/Kpts/TN.120/5/1990.
1977 Tentang Usaha Peternakan, Pasal 1 ayat
Izin perusahaan peternakan dapat
(3) adalah suatu usaha yang dijalankan secara
diberikan kepada perorangan atau badan hukum
teratur dan terus menerus pada suatu tempat dan
(perseroan terbatas atau koperasi, dan lain
dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan
sebagainya) yang telah siap melakukan
komersil yang meliputi kegiatan menghasilkan
kegiatan produksi, termasuk memasukkan
ternak (ternak bibit atau ternak potong), telur,
ternak atau pembibitan ternak. Beberapa
susu, atau usaha penggemukan suatu jenis
produk politik hukum aspek pendirian
ternak, termasuk mengumpulkan,
perusahaan peternakan memiliki konsekuensi
mengedarkan, dan memasarkannya, dan setiap
perubahan saat diimplementasikan oleh daerah-
jenis ternak yang diusahakan melebihi dari
daerah melalui Peraturan Daerah dan atau
jumlah yang ditetapkan untuk jenis pada
Keputusan Kepala Daerah. Sebagai contoh
peternakan rakyat. Undang-Undang Nomor 18
Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 10
Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan
Tahun 2003 Tentang Pengaturan, Penertiban,
Hewan, Pasal 1 ayat (5) menyatakan
dan Ijin Pemeliharaan Ternak di Kota Kupang
perusahaan peternakan adalah orang
mewajibkan perseorangan maupun perusahaan
perorangan atau korporasi yang berbentuk
yang memiliki jumlah ternak lebih dari 201
badan hukum ataupun bukan berbadan hukum
ekor untuk tujuan komersil harus memiliki izin
yang didirikan dan berkedudukan dalam
Walikota. Ketentuan tersebut diatur dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pasal 7 Perda Kota Kupang Nomor 10 Tahun
yang mengelola usaha peternakan dengan
2003.
kriteria dan skala tertentu.
Penerbitan perizinan perusahaan
Berdasarkan uraian di atas, dapat
peternakan selain berdasarkan mekanisme
dikelompokkan bahwa faktor-faktor penentu
produk hukum yang berlaku, dipengaruhi juga
pembangunan perusahaan ayam ras pedaging di
oleh kondisi usaha di daerah setempat.
NTT diantaranya adalah kebijakan (politik dan
Subsektor peternakan perunggasan di NTT
hukum), sosial budaya, ekonomi, ketersediaan
tidak dapat dipaksakan pada daerah-daerah
lahan, pertumbuhan penduduk, dan distribusi.
yang memiliki persebaran perunggasan ayam
Purwaningsih (2008) menyatakan bahwa
ras pedaging yang relatif kecil seperti
permasalahan sehubungan dengan ketahanan
Kabupaten Sumba Barat maupun Kabupaten
pangan adalah penyediaan, distribusi, dan
Belu (Tabel 1). Sementara itu, perizinan
konsumsi pangan. Fadjarajani (2008)
perusahaan peternakan dipengaruhi oleh
menyatakan dinamika masyarakat dan konversi
kebijakan politik kepala daerah yang
lahan pertanian dipengaruhi oleh tekanan
bersangkutan. Kebijakan politik Gubernur
penduduk terhadap lahan, status sosial, status
Frans Leburaya (Periode 2007-2018), sub
146
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), September 2020, hal. 141 – 152 Vol. 10 No. 2
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X
sektor peternakan memiliki peran dominan broiler dipengaruhi oleh volatilitas dan varian
sebagai provinsi ternak untuk mencapai cita- harga DOC periode sebelumnya yang berarti
cita politik sebagai gudang ternak yang sangat bahwa jika terjadi peningkatan resiko harga
berbeda dengan kebijakan politik Gubernur DOC periode sebelumnya maka akan
Viktor Bungtilu Laiskodat (Periode 2018-2023) meningkatkan risiko harga DOC periode
yang meletakkan subsektor kehutanan seperti berikutnya.
kelornisasi (Moringa oleifera) untuk mencapai Adanya perusahaan pembibitan ayam ras
cita-cita politik sebagai integrasi ketahanan yang memproduksi DOC sesuai kebutuhan
pangan di provinsi NTT. Meskipun demikian, daerah maka nilai jual DOC di NTT menjadi
cita-cita politik Gubernur Viktor Laiskodat lebih rendah dibandingkan dengan nilai jual
menginisiasi pertumbuhan subsektor penyaluran yang diimpor dari Jawa selama ini,
peternakan salah satunya adalah sapi dan ayam margin selisih yang diterima peternak jelas
potong melalui dukungan program kelornisasi. lebih murah dari setiap boks DOC, dan
Faktor Sosial-Budaya. Keberadaan mempermudah pendistribusi DOC ke daerah
perusahaan ayam ras pedaging relatif tidak kabupaten/kota di NTT, dan memudahkan
bertentangan dengan keadaan sosial pengawasan kesehatan terpadu terhadap
masyarakat karena ternak ayam ras pedaging pendistribusian DOC. Dengan demikian akan
hampir dipelihara oleh semua penduduk dan meningkatkan kualitas ekonomi dan kesehatan
secara tradisi dapat diterima secara adat-istiadat masyarakat NTT.
dan agama. Hal ini telah ditentukan pula dalam Adanya perusahaan pembibitan ayam ras
Peraturan Menteri Pertanian Nomor di NTT mampu mengurangi angka
35/Permentan/OT.140/8/2006, huruf (c), yaitu pengangguran di provinsi NTT yang telah
memperhatikan dan menghormati adat-istiadat mencapai 78.548 orang dari berbagai jenjang
serta budaya masyarakat setempat. Subkhie et pendidikan. Bahkan penyerapan tenaga kerja
al.. (2012) menyatakan bahwa seluruh tersebut mampu mengurangi dampak
komoditas ternak unggas mempunyai prospek kesenjangan ekonomi lainnya seperti
pasar yang sangat baik, karena didukung oleh kemiskinan, kriminalitas, kekerasan, dan
karakteristik produk unggas yang mudah konflik. Pengaruh positif terhadap pemerintah
diterima oleh masyarakat Indonesia. Hani dan maupun pemerintah daerah adalah adanya
Rokhmani (2018) menyatakan bahwa ciri pertambahan pendapatan negara maupun
perusahaan yang bermanfaat adalah daerah dari hasil pajak dan atau retribusi dari
menawarkan sesuatu yang berguna untuk orang perusahaan peternakan pembibitan ayam ras
lain. Semakin besar kebutuhan orang akan yang berdampak pada peningkatan anggaran
produk dan jasa yang ditawarkan berdampak untuk kesejahteraan rakyat. Adanya pendapatan
pada imbalan yang didapat semakin besar juga. baru dibidang perunggasan ini diharapkan
Ekonomi. Aspek pendirian usaha mampu mengurangi angka kemiskinan di NTT
pembibitan ayam ras di Provinsi Nusa Tenggara yang telah mencapai 21,38% atau sebanyak
Timur secara teoritik memberikan dampak 1,13 juta orang dengan garis kemiskinan
positif dan negatif. Dampak positif seperti sebesar Rp343.396 per kapita per bulan
memperpendek jarak transportasi dalam (Riwukore dan Habaora, 2019b; Riwukore et
pengadaan bibit day old chicken (DOC), al., 2019b).
membuka lapangan pekerjaan baru sehingga Sementara itu, adanya perusahaan
mengurangi angka pengangguran kerja, dan peternakan pembibitan ayam ras di NTT
mendatangkan pendapatan bagi daerah. berpotensi adanya monopoli harga DOC yang
Dampak positif adanya perusahaan diproduksi karena terjadi pemusatan kekuatan
pembibitan ayam ras pedaging di provinsi NTT ekonomi oleh satu pelaku usaha/penjual yang
adalah peternak tidak lagi mengimpor DOC menyebabkan dikuasainya produksi dan atau
dari luar NTT dan mengurangi kerugian yang pemasaran atas barang dan jasa tertentu
selama ini dialami oleh peternak ayam ras, sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak
seperti: DOC yang mati, transportasi yang sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
mahal, dan harga yang relatif mahal. Siregar Demikian juga efisiensi dalam jarak
(2009) menyatakan bahwa risiko harga DOC transportasi antara daerah stock terhadap
147
Riwukore et al. Faktor Penentu dan Dampak Keberadaan Perusahaan Ayam Ras Pedaging
daerah importir tidak menjamin adanya kualitas sebagai ternak mitra dari perusahaan
yang baik. Kemungkinan hal ini terjadi secara pembibitan ayam ras relatif rendah. Kondisi ini
kasuistik pada pola pendistribusi dengan bisa menyebabkan perusahaan pembibitan
manajemen yang buruk. Asumsi kualitas bibit ayam ras kesulitan dalam menyalurkan
yang jelek tidak serta merta dapat dibenarkan kelebihan produksi dari kapasitas minimal
jika manajemen penyaluran mulai DOC keluar produksi DOC.
dari pabrik sampai kepada peternak baik. Sementara itu, perusahaan pembibitan
Kondisi ini untuk mencermati asumsi bibit ayam ras cukup sulit untuk membuka jalur
yang didatangkan dari luar NTT adalah jelek penyaluran dan pengiriman kelebihan produksi
karena prevalensi kematian DOC tiba di DOC ke daerah-daerah berpotensi seperti
bandara sangat tinggi. provinsi Maluku, Papua dan Nusa Tenggara
Ketersediaan lahan terhadap laju Barat. Menurut Kepala Dinas Peternakan
pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan Kabupaten Kupang, hal ini disebabkan pusat
permintaan dan kebutuhan protein hewani transit penerbangan dari NTT menuju 3 (tiga)
dipengaruhi oleh laju peningkatan jumlah provinsi tersebut memiliki rantai tataniaga yang
penduduk, peningkatan pendapatan, dan gaya semakin panjang karena pusat transit
hidup. Persentase pertumbuhan penduduk penerbangan domestik dari NTT adalah
provinsi NTT rata-rata sebesar 6,44% dengan Bandara Djuanda (Surabaya) dan Bandara
rasio peningkatan rumah tangga baru 1,96% Ngurah Rai (Bali). Penyaluran kelebihan stok
(Riwukore et al., 2019b). Adanya peningkatan ke daerah kabupaten dalam NTT masih
jumlah populasi (penduduk dan rumah tangga) terhambat dengan jadwal penerbangan satu kali
semakin mempersempit lahan yang tersedia. sehari dengan kapasitas pengiriman yang
Penyempitan lahan akan semakin meningkat terbatas pula pada cargo pesawat sesuai juknis
dengan adanya pembangunan infrastruktur dan juklak Balai Karantina Hewan Bandara.
yang cepat. Dampak dari penyempitan lahan Pengiriman kelebihan stok DOC ke daerah-
pada titik tertentu akan menciptakan konflik daerah menggunakan jalur perhubungan laut
dan persaingan perluasan usaha dari perusahaan akan menambah tingkat mortalitas DOC
pembibitan ayam ras dengan kecepatan sampai ke peternak-peternak daerah. Meskipun
pembangunan infrastuktur dan pemukiman demikian NTT memiliki potensi penyaluran
penduduk. Oleh karena itu pengaturan lahan DOC dari jalur darat ke negara Timor Leste.
harus dimulai sejak dini dengan aturan yang Perbaikan manajemen transportasi dan
berlaku ketat dan tegas. penyaluran bibit ternak perlu diperbaiki.
Penyaluran dan pendistribusian. Pertimbangan terhadap kelebihan produksi
Transportasi berperan penting dalam DOC dengan peningkatan pembukaan usaha
pendistribusian suatu komoditi produk yang baru bagi peternak sekitar menggunakan
akan ditawarkan dalam niaga suatu perusahaan. prinsip inti-plasma dapat dipertimbangkan.
Sebagai contoh perusahaan pembibitan ayam Yulfita dan Aini (2015) menyatakan bahwa
ras umumnya memiliki kapasitas produksi dalam ekonomi pertanian antara jarak usaha
minimal 800 boks DOC (setara 80 ribu ekor terhadap pasar maka usaha yang lebih dekat
DOC per minggu) untuk memenuhi kebutuhan dengan pasar memiliki nilai lebih tinggi karena
DOC di Kota Kupang 100.000 DOC per bulan, produktivitas ekonominya lebih besar.
maka produksi perusahaan sebulan (±4 Sementara itu, biaya transportasi dan
minggu) adalah 320.000 DOC/bulan untuk penyaluran tergantung pada banyak faktor,
kebutuhan 100.000 DOC di Kota Kupang. diantaranya adalah sifat barang (berat dan
Artinya terjadi kelebihan stock yang harus besar), memerlukan kehati-hatian dan
didistribusikan ke kabupaten lain di luar Kota perlakuan khusus, dan barang mudah rusak atau
Kupang. BPS (2020) melaporkan bahwa bertahan lama (Riwukore dan Habaora, 2018).
pendapatan perkapita setiap daerah berbeda- Dengan demikian pertimbangan terhadap rantai
beda dengan tingkat konsumsi dan kebutuhan distribusi perlu dipertimbangkan karena
permintaan daging yang bervariasi cenderung semakin pendek rantai pasar maka margin yang
kecil. Index usaha kreatif di NTT masih rendah diperoleh semakin besar, dan semakin panjang
sehingga peluang menciptakan usaha baru
148
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), September 2020, hal. 141 – 152 Vol. 10 No. 2
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X
Psiko-efek penyebaran virus flu burung Desember 2013 mencapai 228 orang dan 181
atau avian influenza (H5N1). Avian influeza orang (79,39%) berakhir dengan kematian.
adalah penyakit menular berbahaya dan Periode Juni 2007, dari 310 kasus flu burung
mematikan (High Pathogenic Avian yang teridentifikasi sesuai laporan WHO,
Influenza/HPAI) yang disebabkan oleh virus Indonesia merupakan negara yang tertinggi
influenza tipe A (H5N1), termasuk family persentase penyebarannya (31,94%) dengan
Orthomyxoviridae dari genus influenza yang jumlah mati 79 orang (79,80%), diikuti
umumnya menjakiti burung dan manusia. Vietnam sebanyak 93 kasus (30%) dengan
Secara umum gejala terinfeksi flu burung pada jumlah mati 42 orang (45,16%). Psikoefek
manusia adalah demam tinggi, keluhan kejadian flu burung menyebabka perizinan
pernafasan dan perut, nyeri otot, sakit perusahaan peternakan ayam ras mendapat
tenggorokan, batuk dan sesak napas. Apabila resistensi dari masyarakat, dan berdampak pada
dalam 7 hari terakhir ada kontak dengan unggas penurunan konsumsi protein hewani dari
yang sakit atau mati, kemudian kondisi tubuh sumber unggas. Peternak dan masyarakat perlu
menurun drastis maka segera harus ditolong diberikan pengarahan mengenai pedoman,
karena bisa meninggal akibat komplikasi (gagal pencegahan, pengendalian dan pemberantasan
napas dan gangguan fungsi tubuh lainnya) penyakit flu burung, dan jika ditemukan gejala-
(Garjito, 2013; Lu et al., 2019). Virus H5N1 gejala flu burung segera diambil tindakan dini
pertama kali teridentifikasi terjadi di Italia dan dilaporkan ke petugas yang berwenang.
sekitar 100-an tahun yang lalu, kemudian
menyebar ke seluruh dunia. WHO mencatat
jumlah kasus manusia yang terinfeksi virus Hasil penelitian menunjukkan bahwa
H5N1 sejak awal 2004 sampai dengan 31 Provinsi NTT berpotensi untuk didirikan
150
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), September 2020, hal. 141 – 152 Vol. 10 No. 2
e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X
perusahaan pembibitan ayam ras pedaging muricata) sebagai bahan pengawet telur.
dengan konsentrasi pembangunan di Kota Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur,
Kupang atau Kabupaten Kupang untuk wilayah Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Pulau Timor, Kabupaten Nagekeo untuk Pulau Nusa Cendana: 42-54.
Flores, dan Kabupaten Sumba Barat Daya Hani E. A. dan Rokhmani L. 2018. Analisis
untuk kawasan Pulau Sumba. Adanya pengetahuan kewirausahaan dan jiwa
perusahaan pembibitas ayam ras pedaging di wirausaha pada siswa SMA Negeri 2
NTT akan meningkatkan efektifitas rantai Malang. Jurnal Pendidikan Ekonomi,
pemasaran ayam ras pedaging, menstimulasi 11(1):20-28.
lapangan pekerjaan baru, meningkatkan Jaelani A., Widaningsih N. dan Rahmadi. 2016.
pendapatan yang didukung oleh kebijakan, Pengaruh umur induk terhadap produksi
sosial budaya, ekonomi, dan distribusi. Hal telur ayam parent stock. Jurnal Media
tersebut tentu telah dikaji secara baik dari aspek Sains, 9(2):198-209.
penanggulangan kerusakan lingkungan yang Lewokeda A. 2019. Pengembangan industri
ditimbulkan oleh adanya perusahaan ternak ayam di NTT masih sulit. [Online]
pembibitan ayam ras pedaging di NTT. Available at:
https://kupang.antaranews.com/berita/179
21/pengembangan-industri-ternak-ayam-
BPS. 2020. NTT Dalam Angka Tahun 2006- di-ntt-masih-sulit
2019. Kupang: Badan Pusat Statistik Nusa [Accessed 7 Juni 2019].
Tenggara Timur. Liza C. 2019. Produksi daging ayam di NTT
Daud M., Fuadi Z. dan Mulyadi. 2017. baru mencapai 40% dari kebutuhan.
Performance and carcass percentage of [Online]
male chicken layers with differen density. Available at:
Agripet, 17(1):67-74. https://www.lintasntt.com/produksi-
Ekapriyatna I. D. G. B. 2016. Analisis strategi daging-ayam-di-ntt-baru-40-dari-
pengembangan usaha peternakan ayam kebutuhan/
pedaging (broiler) Ananta Guna di desa [Accessed 9 Juni 2020].
Sidan, kecamatan Gianyar, kabupaten Lu Y., Landreth S., Gaba A., Hlasny M., Liu G.,
Gianyar. Jurnal Program Studi Pendidikan Huang Y., Zhou Y. 2019. In Vivo
Ekonomi, 7(2):1-13. Characterization of Avian Influenza A
Fadjarajani S. 2008. Dinamika masyarakat dan (H5N1) and (H7N9) Viruses Isolated from
konversi lahan pertanian serta Canadian Travelers. Viruses, 11(2):193.
pengaruhnya terhadap pengetahuan Masri R. M. 2016. Environmental impact
tentang lingkungan di kawasan Bandung assesment evaluation of 10 floors building
Utara. Majalah Geografi Indonesia, 22(2): in center of Bandung. Media Teknis Sipil,
102-123. 14(2):191-196.
Fitrah H. 2013. Analisis break event point Mulyantini N. G. A. 2019. Bisnis peternakan
usaha peternakan ayam broiler (pedaging) ayam di NTT. [Online]
di desa Ujung Baru, kecamatan Bati-Bati, Available at:
kabupaten Tanah Laut, provinsi http://troboslivestock.com/detail-
Kalimantan Selatan. Jurnal Enviro berita/2019/01/01/73/11111/nga-
Scienteae, 2(9):72-80. mulyantini-ss--bisnis-peternakan-ayam-di-
Garjito T. A. 2013. Avian influenza virus ntt--
H5N1: Molecular biology and its [Accessed 3 September 2019].
transmission potential from poultry to Palulungan J. A. 2012. Pengaruh penggunaan
human. Jurnal Vektora, 5(2):85-97. tepung singkong dan tepung ulat limbah
Habaora F. 2015. Struktur dan komponen telur. kelapa sawit terhadap penampilan ayam
Yogyakarta: Penerbit Deepublish. pedaging fase starter. Jurnal Ilmu
Habaora F., Bale-Therik J. dan Lalel H. 2014. Peternakan dan Veteriner Tropis, 7(1):16-
Efektifitas rebusan daun graviola (Annona 19.
151
Riwukore et al. Faktor Penentu dan Dampak Keberadaan Perusahaan Ayam Ras Pedaging
152