ural Timah Universiias Batanghari Jambi Vol. No.3 Tibuon 2011
EFEKTIFITAS METODE TEPID SPONGE DAN KOMPRES DINGIN DALAM
-MENURUNKAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM.
Aguspaii!
ABSTRACT
‘Compress is one of the methods of physics in lowering body temperature. Compress is one way of
removing heat from the body by direct contact between one object with another object, or better known.
kendukst process. How to compress 10 lower fever, such as by providing a warm compress, compress
cold water, using ie cubes, alcohol, cold blanket (blanket hypothermi), the use of air conditioner and.
ceiling fan as well as methods of tepid sponge. This study was quasi experimental with two group
pretest-post test only design the form of Pre and Post Design. The population in this study were all
under five with fever and number of sample of 20 respondents,
“The mean deerease in body temperature of infants after a given method of tepid sponges of 127°
, while the decrease in body temperature of infants after being given a eold compress by 0.63 oC.
‘Tepid sponges compress method is more effective in lowering body temperature under five with fever,
Statistical test results obtained value p-value ~ 0.000, smaller than 0.05 in other words, there were
significant differences between the toddler's body temperature drop of tepid sponges compress method
and cold compresses,
Keyword: Sick, Tepid Sponge
PENDAHULUAN
emai sebenamya merupakan akibat dari
perubahan ser point hypotalamus, Pirogen
seperti bakteri dan virus menyebabkan
ppeningkatan suhu tubuh, Saat bakteri dan virus
Tersebut masuk ke dalam tubuh, pirogen bekerja
sebagai antigen, mempengaruhi sistem imun
(Sherwood, 2005), Demam merupakan tanda
adanya masalah yang menjadi penyebab, bukan
suatu penyakit, dan tidak terjadi dengan
sendirinya, Menurut Muscari (2005), demam
adalah peningkatan abnormal suhu badan ektel
‘minimal 38°C.
Demam dapat mengakibatkan peningkatan
enyut jantung dan respirasi, yasodilatasi
pembuluh darah, berkeringat, " nyesi send,
‘malaise, kurang nafsu makan, geisah dan susah
tidur. Demam tings dapat membahayakan bagi
panderita, terutama anak, Karena bila subu >
4C akan mengakibatkan kerusaken otak
ppermaen, sedangkan bila suhu tubuh > 43°C
akan menimbullan sengatan panas dan
Jazimaya meningyel (Ganong. 1995, Widjaja
200144), anak balite yang mengalami demam
‘memerlukan perawatan lebih lanjut, Perawatan
yang dimaksud adalah minimal menjaga agar
demam yang terjadi tidak meningkat lebih
tings, sehingya Kemungkinan balita mengalam
Kejang demam dapat dikindsri, Demam
membutuhkan penenganan yang segerabaik
‘melalui penekatan farmakologik maypun non
farmakologi,
Penatalaksanaan — demam =——_secara
farmakologik sudah maju pesat saat ini dan
“Dosen STIKES Harapan Ibu Jambi
banyak sekaltjenis obat antipiretik yang dijual
ddiapotik maupun yang dijual bebas dipasar
‘Namun tidak berarti tindakan non farmakologik,
IkbususnyatindakanKeperawatan —udak
dipertukan, Menurat_ Petry dan Potter
(2006:1890) untuk menurunkan panas dapat
dliberikan terapi kompres hangat.
Kompres merupakan salah satu metode
fisika dalam menurunkan sufu tubuh, Kompres
‘merupakan salah satu cara menghilangkan
ppanas dari tubuh dengan cara kontak langsung
antara satu obyek dengan obyek lainnya atau
lebih dikenal dengan proses kenduksi, Berbagai
cara telah digunakan sejak dulu Kala dalam
memberikan kempres untuk menurunkan
demam, diantaranya dengan memberikan
‘kompres hangat, kompres air biase, kompres
dengan menggunakan es batu, kompres dengan
alkohol, selimut dingin (selimut_hipotermi),
penggunaan air conditioner dan kipas angin
serta metode tepid sponge (Marks, 1998).
Berbagai penelitian telah dilakukan
‘ethadap upaya-upaya dalam penurun suhu
tubuh. Hiasil penelitian Dendra (2006), pada 20
anak yang dirawat di Ruang Anak Rumah Sakit
Umum DR. H. Abdul Moeloek Lampung
diketahui bahwa dari 10 anak yang dilakwkan
tindakan tepid sponge rala-rata_ derajat
Penurunan suhw tubuhnya yaitu 1,65°C dengan
Standar deviasi 0,59V°C sedangkan 10. anak
yang lain diberikan kompres dingin dengan rata-
‘aia derajat penurunan suhu mbhnya yaity
092°C. Berdasarkan hasil penelitian wal
{erlihat behwa metode repid sponge lebih efektif
dalam menurunkan suhu tubuh balite yang
rmengslami demam yaitu sebesar 0,73°C, Hasil
Efekifitas Metode Tepid Sponge dan Kompres Dingin dalam Menurankan Suh: Tubuh Anak Demam 70sturnal Iimioh Universiias Batanghart Jambi Vol.11 No.3 Tabur 2011
penelitian Tripolte (2007) di Ruang Anak
RSUD Raden Mattaher Jambi, rala-rata
penurman suhu tubub balita setelah 30 menit
Giberikan kompres hangat vaitu 1,58 °C
sedangkan rat-rata suhu tubub balita setelah 30,
‘menit diberikan kompres dingin vaitu 1,00 °C.
Hal ini meounjukken bahwa kompres’dingin
dapat menurunkan suhu twbuh anak demam
lebih sedikit dibandingkan dengan kompres
hangat
Tepid sponge adalah satu cara untuk
‘menurunkan suka tubuh pada Klien demam
dengan cara meningkatkan kehilangan panas
‘ubuh dengan cara Konduksi dan ovaporasi
(Korier, 1995). Proses konduksi tejadi Karena
adsnya Kontak kulit' dari benda dengan
perbedaan sub, sedangkan —_evavorasi
‘menyebabkan hilangnya panas vang disebabkan
Perabahan cairan menjadi gas. Pada teknik ini
ddiyakini panas hilang melalui proses radiasi,
‘arena leasnya permuksan tubub yang montak
dengan atmosfir, Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Whina dkk (2003) di Rumah
Sakit Hasan Sadikin Bandung, Metode tepid
sponge dan kompres dingin dengan kombinasi
antipietik dapat menurunkan subu tubuh pasien
pada jam pertama, —Penalitian ini akan
‘mengarahkan pembuktian secara teliti tentang
efektiitas metode iepid sponge dan kompres
ddingin terhadap penurunan suhw tubuh anak
demam di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi
tahun 2008,
BAHAN DAN CARA
Pads desain penelitian ini yang dlgunakan
adalah so group pretest-pow test only design
yaitw penelitian dilakukan untuk mengetabui
perubahan-perubahan yang terjadi_setelah
Gilakukan periakuan, ~ dimana pengukuran
Gilakukan sebanyak 2 kali, sebolum pamberian
kompres (0)) disebut. pre test dan sesudah
pemberian kompres (02) di sobut post rest
Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak
balita (1-5 tahun) yang mengalami demam
dengan suim 37,82C atau lebih vang berada di
Poskesmas Put! Ayu Kola Jambi tahun 2009,
Jumilah sampel dalam penelitian ini sebanyak 20
anak yang mendecita demam dan berobat di
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi, dengan
Jarvena sampel = Anak berusia 2-14 tahun baik
Jakiclki-maupun perempuan yang ada_di
wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Mengalami
demam dengan suhu 37,8 °C atau lebih Tidak
‘mendapat amtipireik Tidak ada koniraindikasi
mtuk intervensi metode tepid sponge dan
Kompres dingin. (menggigi), Anak dapat
bbekerja sama dalam pelaksanizan penelitn dan
borsedia menjadi responden atas persetujuan
ang tua Awa
Pengukuran suhu, dilakukan sebelum dan
sesudahdilakukan—tindskan —kompres.
Pongukuran awal (pretest) dilakukan setelal
‘mendapat persetujuan dari orang tus responden,
sedang pengukuran akhir (postest) dilakukan
setelah —dilakukan—tindakan—kompres.
Pengukuran —subu —dilskukan dengan
menggunakan termometer sir raksa sedangkan
‘tempat pengukuran suhu dilakukan pada ketiak
(aaila) responden. Prosedur penelitian tindakan
Kompres, menggunakan handuk lembut- yang
telah direndam ke dalam air ledeng, sedangkan
kompres teknik epi sponge menggunakon
suhu kompres 37,0 °C. Pemelihan tindakan
‘kompres dilskukan secara bergiliran, ortinya
responden pertama dilakukan kompres dingin
‘maka responden berikuinya diberikan tindakan
kompres teknik repid sponge.
Pada penelitan ini kompres dingin hanya
dilakukandaerah ahi dan lipatan ketiak
(Axila) tesponden, Sebelum ain kompres
diletakkan dikening dan lipatan ketiak
Fesponden, handuk terlebih dehulu. direndamn
dalam air ledeng, kemudian diperas dengan
Keknatan sedang hingge air tidak menotes lagi.
‘Kain kompres (handuk) digantisetiap 10 ment,
dengan pertimbangan agar perbedaan suf
antara Kain kompres dan subw pasien terdapat
pperbedaan yang bermakna Setiap responden
dilakukan Kompres selama 30 menit atau 3 kali
anti Kain kompres, kemudian diukur suk
‘buh responden,
Tindakan kompres dengan ehnik repic
sponge dilakukan sebanyak 3 Kali kompres
dalam rentang wakiu 30 menit, yang diawali
dengan usapan mulai dari daerah Kapala sampai
uyjuang Kaki responden, kemudian diukur subs
tubuh responden, Peadokumentasian — dibuat
‘untuk masing-masing responden, vane. betisi
ode responden, nama, jenis Kelamin, usia,
diagnosa medis, suhu sebslum Kompres, sub
‘ubuh setelah Lompres dan perubaban sub yang,
terjadi
HASIL PENELITIAN
Setelah diberikan metode tepid sponges,
shu fubuh balita mengalami penurunan, Dari
10. orang anak yang mengalami demam,
iketahui penurunan suhu tubuh setelah 30
imenit diberikan metode repid sponges yaitu
sebanyak T orang dengan sub tubuh 37,4°C, 1
orang dengan suhu tubuh 37,8 °C, sebanyak 1
‘orang dengan suu 37,3 °C, sebanyak 2 orang
-folifitas Metode Tepid Sponge sian Kompres Dingin dalam Menurunkan Stitt Tubuh Anak Demart 71hurnal limialt Universitas Batanghari Jambi Vol! No 3 Talun 2011
dengan suhu 37,1 °C, sebanyak 1 orang dengan
37,6°C dan sebanyak 2 orang dengan subu 37,5
suhu 37,2 °C, sebanyak 2 orang dengan suha °C
Tabet 1
Distribusi Suhu Tubuh Anok Sebelum dan Selah diberikan
Metode Kompres Tepid Sponges
Xo ‘Sunn Sebelu det Sulu Sesual ibe ‘Saath
eee Sponges Metode Tepid Sponges (°C)
‘cy
1 385 a8
z 395 ane
3 386 a3 |
4 382 ahi [
5 383 a
6 384 3.2
7 387 376.
3 355 9s
3 39.0 35
10 349 316
Tabel 2
Distibus recta perubahansubu Tubul Anak Sebelum dan Selah diberikan
‘Kompres Dingin
Xe Sul Sebslam dbo Suu Sead aber Seiki
-Kompres Dingin i
co.
Lp 4
2 383
a 38.0 as
4 30 oF
3 a2 316 06
6 a8 a5. 06
7 383 3n7 06
% 380 a7 07
9 38.6 377 a9
fae 385 i a8 07
Dari 10 orang anak yang mengslami
ddemam, diketahui perurunan suf tubub setelnh
30 menit diberikan kompres dingin _yaitu
sebanyak 1 orang dengan sub tubuh 37,9°C,
sebanyak 2 orang dengan subu tubuh 37.8°C.
sebanyak 2 orang dengan suhu tubuh 37.5%,
sebanyak 1 orang dengan sub tubuh 37:3°C,
sebamyak 1 orang dengan subu tubuh 37,6%C
dan_sebonyak 3 orang dengan suhu tubuh
37.7.
‘Table 3
‘sil Analisis Perubahan Subu Tubuh Anak Sebelum dan Setelah
diberikan Metode Tepid Sponges
Sci Taha Mean | Median | Standar Devas | Minimum Maksim |
Shu tubuh —sebelan] 387 | 386 , aos
dibeiian Metode Tap] | | |
5
Suhutubub salah) 374 | 3S wae
dibertan " Metode “Tep
Sponges
-Efektiftes Metode Tepid Sponge dan Kompres Dingin dalam Menurunkan Siu Tubuh Anak Demam 72.Bernal stmiats Universitas Batarghari Jambi Vol} No.3 Tahun 2011
Rerata_penurunan suu tubuh balita
sebelum diberikan metode tepid sponges
sobanyak 38,7°C dengan standar deviasi 038°C
den subu minimum 38,2°C dan -maksimum
395°C. Sedangkan rata-rata penurunan suhu
tubuib balita setelah diberikan metode tepid
sponges sebanyak 374°C dengan standar
deviasi 0,23 sera suhu minimum 37,1°C dan
‘maksimum 37,8°C
Table 4
Distribusi erata Sulu Tubuh Anak Sebelum dan Setelah
dliberikan Kompres Dingin
SihaTubai Mean | Median | Sadar Mima
| Deva Maksim.
Suku tabu ebelum 382 38,3 1120 38.0386
| diberikan Kompres Dingin |
Sie tuba see 346 7 or ssa79
‘diberikan Kompres Dingin | |
Reraia penurunas suhu tubuli bolita setelah
diberikan Kompres dingin. sebanvak 38,2°C
dengan standar deviesi 0,20 dan suba minimum
38,0°C dan maksimum 38,6°C, Sedangen rata:
ala penurunan sulutubuht bafta setlah
diberikan Kkompres.dingin sebanyak 37,6°C
dengan standar deviasi 0,18 serta subu
‘minimum 37.3°C dan maksimum 37,9°C.
Tabel.s
Hasil Analisis Perbedaan Perabahan Subu Tubuh Anak Setelah diberiken
Metode Tepid Sponges dan Kompres Dingin di Puskesmas Putri Ayu
‘Kota Jambi Tahun 2009
Mean | _Sumdar Deviasi | _N paalve
Tepid Sponges 1a 023 10
‘Rompres Dingin Ory ae See
DISKUST balita seelah diberikan Kompes ingin sebesar
Penelitian ini tak luput dari Keterbatasan,
yakni pada teknik pelaksanaan pengumpulan
‘data menggunakan lembar observasi yang
dilakukan dengan melakukan quasi eksperimen,
schingga kebenaran dan kualitas data sangat
bergantung pada Keadaan seat penelitian
dilakukan. Selain itu pembesian kompres hanya
diletekkan di kepala bagian frontal dan lipat
ketiak untuk Kompres dingin dengan durasi
‘waktu 30 meni, sehingga perkembangen su
Jebih lanjut tidak termonitor. Pada penelitan in,
ferdapat banyak variabel pensganggu yang tidak
‘dapat dihindari dan dapat mempengaruhi hasit
penelitian misalnys perbodaan berat badan dan
‘umur balita seria jenis penvakit.
Berdasatkan hastl penelitian diketahui
bahwa suhu tuba alta setetah dliberikan
kompres dingin dan repid sponges mengalamni
ppenurunan. Dari hasil penelitian dapat dilihat
‘bahwa penurunan suhu tubuh balita mengalam
enurunan baik setelah 30 menit dilakukan
Hasil penelitian diketahw) ratarata, penurunan
suhu tubuh balita setelah diberikan metode tepid
sponges sebesar 1,27°C dengan standar deviasi
0,23, sedangkan rata-rata penurunan Suh tubuh
(0,63°C dengan standar doviasi 0,12.
Dari hasil peneltian diketahui bahwa rata-
sata suhu sebelum dibarikan kompres. dingin
38,2°C, sedangkan rata-tata suhu tubub balita
setelah dibesikan kompres dingin 37.6°C. Hal
ini meraperlnatkan terdapet rata-rala penurunan
suhu tubuh talita setelah diberikan kompres
dingin sebesar 06°C. Kompres —dingit
‘merupakan salah asatu cara hilangnya panas
ari tubub melalui proses. konduksi,Menurut
Lumenta (1996:33) pemberian kompres dingin
bertyuan agar suhu badan trun. Pemberian
kkompres dingin akan menvebabkan panas
Derpindah mengikuti penurunan gradien termal
dani benda yang lebih panas ke yang lebih
ddingin arena dipindahkan dari molekul ke
‘molekul, Selama proses ini, moiekul yang
semula lebih panas akan Kehilangan sebagian
fermalnys sewaktu molekul tersebut melambat
ddan menjadi lebih dingin (Sherwood, 2005:599)
Rerata suk sebelum diberikan tepid
Sponges 38,7°C, sedangkan rata-rata suhu tubuh
balita setelah diberikan wpid sponges 374°C.
Hal ini memperlihatkan terdapat rata-rata
‘penurunan suhu tubuh Balita setelah diberikan
‘Efektftas Metode Tepld Sponge dan Kompres Dingin dalam Menurunikan Suds Tubuh Anak Demam 73Jurmal timiah Universias Basanghari Jombi Vol Lt No.3 Talos 2011,
ompres dingin sebesar 1.3°C. Penurusen subu
pada metode ‘epid sponges karena pada metode
‘ni dapat menyebabkan hilengnya panas melalui
lebih dari satu proses cara hilang panas dari
tubuh, Tepid sponge adalah satu. cara. untuk
rmemurunkan suhu tubuh pads Klien demam
dengan cara moningkatkan Kehilangan panas
tubuh dengan cara Konduksi_ dan evapora
(Rozier, 1995) Proses konduks! terjd Karena
‘adanya” Kontak uit dengan waslap sat
penyekaan, sehingga terjadi perpindahan panas
daci tubal ke wastap, disamping itu terjadi
perpindahan suhu tubuh ke udara sekitar Karena
perubahan air menjadi uap yang mengusp pada
tubuh yang terpaparke lingkungansekitae
Rerata-rata penoruoan subu tubub balita
setelah diberikan motode tepid sponges sebesar
1,27 dengan standar deviasi 0,23, sedangkan
rata-rata penurunan su tubub balitasetelah
diberikan Kompres dingin sebesar_0,63°C
dengan standar deviasi 0,12, Sika dilbat dari
rata-rata penurunan suhu, terdapat_perbedaan
yang signiikan penurunan subu tubub antara
Kompres dingin dengan tepid sponges
Besarnya penurunan suhu pads metode tepid
sponges arena paia metode ini dapat
mmenyebabkan filangnya panas melalui lebih
dar satu proses cara hilang, panas dari tbuh,
sedangkankompres dingin hanyan tera
proses Konduksihilangnys panes dari tubuf
Tepid sponge adalsh satu cara _unluk
‘menurankan suhu tubuh pada. lien demam
dengan cara meningkatkan_kehilangan panos
fubuk dengan cara -Konduksi dan evaporasi
(Kozier, 1985). Proses konduksi terjadi Karena
dana” Kontak kulit dengan waslap saat
penyekaan, sehingen terjadi perpindahan panas
ari tubuh ke wastap, disamping itu terjadi
perpindahan suhu tubub ke dara sekitar arena
perubahan air menjadi wap yang menguap pada
‘buh yang terpapar ke lingkungan seta.
‘Berdasarkan yi statistik didapatkan P-value
6,000, yang. beratri bahwa secara_ statistik
(erdapat perbedaan yang betmaknaantara
‘metodo Kompres dengin dengan metode tepid
sponges. Hasil penelitan ini sejalan dengan
ponelisan ang dilakukan oleh Whina ck
(003) di Rumah Sakit Hasan Sacikin Bandung,
metods pid sponge dan kompees dingin
dengan korbinesi antipietk dapat menurunkan
suhw tubub pasien pada jam pertama, Hail
poneliian ini juga. sejalan dengan peneliiaa
Dendra, M (2006), di Ruang Anak Rumah Sekit
Umum’ DR. H. Abdul Mosicek Lampung
diketahui bahwa dari 10 anak yang diskukan
tindakan tepid sponge ratacrataderajat
penurunan sub tubuhnya vaita 1,65°C dengan
standar deviasi 0,591°C sedangkan 10 anak
yang lin diberikan kompresdingin dengan rata-
fata detaiat penurunan sub tububaya yaily
0.92C. Berdasarkan has! peneltian awal
terlihat bahia metode tepid sponge lebih efektit
dalam menurunkan suhu tubuh balita” yang
rmengalam demam yaitu sebesar0,73°.
Pada dasamya peuliian ini menggunakan
onsep fsike dimana bila dus benda atau lebih
tesadi Kontak temmal maka akan, teradi
perpindahan aliran Kalor dari benda yang
Dertemperanr lebih tinggi, hingga tereapes
Keseimbangan tema. Poses perpindahan kalor
secara Konduksi bila diihat seeara anatomik
rmerupakan pertukan enersi kinetik antar
‘olka (atom), dimana patkel yang energinya
rendah dapat meningkat dengan menumbuk
partkel dengan energ yang lebih ‘ing
Berdasarkan peneitian ini, taka akan
‘muneul beborapa inspira terhadap manfaat
melode tepid sponge dalam menurunkan suk
tubuh, Pada —penelitian bedkutnya — dapat
dilakukan penggunaan air “bangat", air “dingin”
sora larutan daun Kembang sepatu dalam
‘pemiberian kompres metode tpt sponge.
KESIMPULAN
Reratajenurunan suhu tubuh bait stelah
diberikan kompres dingin sebesar 0,63°C
ddonganstandar deviasi 0,12. Rata-aia
penuranan sub tububalitasetelah diberkan
Ietode tepid sponges sebesar 127°C dengan
Stondar deviasi 0,23 dan terdapat perbedaan
yang bermakna penurunan subu tubuh pada
balita yang demam yang diberikan.hompres
dingin ‘dengan motode tekaik sepi@ sponge
dengan p-value = 0,000
DAFTAR PUSTAKA,
Ganong, WF (1995), Ayu Alar Fisiologs
Kedolseran, Saharia; EGC
Korier (1995). Funda mental Of Nursing:
CConsept, Process, and Practise
Califvenia 5 Addison — Wesley
Company
Lumeota, N (2008), Ketrampilan dan prosedur
asar indakan eperawatan, jakarta;
EGCMuscar,E Mary (2005)
Keperawaion Pediarik. BAisi ko-3,
Joker; EGC.
Marks, GM (1998), Rradhihb's Iroiuetory
Pediatrie Nursing. Philadephia
Lippincot
Muscari, E, Mary (2005). Keperawatan
“Pediarik. Eiisi Ke-3,Sokarta; BGC.
‘Hfektfitas Metode Tepid Sponge dan Kompres Dingin dalam Menurantaan Suku Tubuh Anak Demam 74formal Timiah Universitas Batanghart Jamb! Vol! No.3 Tahun 2011
Pry & Potter (2008). Fundamental OF Nursing
Conseps, Process, And Practise.
California ; Addison- Wesley Company
seen, 2006, Fundamental —Keperawetan,
Konsep. Proses dan Prakeik, Edisi 4
Volume 2. Jakacta, EGC
‘Whina, dik (2003) Gambaran
Suhu tubuh pada anak Tifoid Melalui
Metode Tepid Sponge dan Kompres
Dingin dengan Kombinasi Antiseptik
«di rumah sakit Hasan sadikin Bandung.
Jamal Bulanan Universitas Padjajaran
Bandung.
Ffekiftas Metode Tepid Sponge dan Kompres Dingin dalam Menuruntamn Sulu Tubuh Anak Demam 75