Professional Documents
Culture Documents
A. JUDUL
Aplikasi Kondensasi Untuk Pengolahan Air Minum Dengan Variabel Titik Embun
dan Suhu Ambien
Terdapat satu sumber air yang masih jarang digunakan, sumber itu adalah udara di sekitar
kita. Air dapat berubah wujud menjadi gas bila mendapat kalor, disebut uap air. Uap air
ini bila mengalami pendinginan akan mengalami kondesasi sehingga berubah wujud
menjadi cair kembali. Hal inilah yang akan dikembangkan. Dengan prinsip kondensasi
sederhana, akan dapat dihasilkan air dari udara sekitar. Syarat dari teknologi ini adalah
kelembaban udara, temperature ambien, volume udara yang memasuki mesin dan
kemampuan mesin pendingin. Cara kerja alat ini yaitu, udara lembab memasuki koil
tembaga yang dingin karena adanya refrigerant yang disirkulasi menggunakan kondensor
dan kompressor. Udara ini akan mengalami kondensasi / pengembunan berubah wujud
menjadi cair berupa tetesan air. Tetesan – tetesan air ini kemudian ditampung dalam
suatu wadah untuk kemudian dilakukan penyaringan dan desinfektan dengan
menggunakan sinar UV dan. Air ini dapat langsung dikonsumsi.
Indonesia sebagai negara tropis memiliki rata – rata kelembaban yang cukup tinggi, maka
dapat dipastikan kadar air dalam udara sekitar cukup besar untuk dapat memproduksi air
embun.
C. PERUMUSAN MASALAH
2
1. Berapa titik embun yang optimum agar dapat menghasilkan air embun secara
maksimal?
2. Berapa suhu ambient yang diperlukan agar terjadi proses pengembunan?
3. Berapa liter air yang dapat dihasilkan oleh reactor kondensasi?
D. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan PKMP ini adalah
1. Mengetahui titik embun optimum untuk menghasilkan air embun.
2. Mengetahui suhu ambient yang diperlukan agar terjadi proses pengembunan
3. Mengetahui kapasitas produksi air embun yang dihasilkan oleh reaktor.
F. KEGUNAAN
Kegiatan ini dapat memberikan informasi mengenai adanya titik embun optimum dan
suhu ambient yang diperlukan dalam memproduksi air embun.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Kondensasi
Kondensasi adalah perubahan wujud benda ke wujud padat, misalnya gas menjadi cair.
Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan. Uap air di udara terkondensasi
secara alami pada permukaan secara alami pada permukaan yang dingin. Uap air hanya
akan terkondensasi pada suatu permukaan ketika permukaan tersebut lebih dingin dari
titik embunnya, atau uap air telah mencapai kesetimbangan di udara. Titik embun udara
3
adalah temperatur yang harus dicapai agar mulai terjadi kondensasi udara.
(Kulshrestha.1989)
2. Titik Embun
Jika udara lembab atau udara jenuh dengan uap air didinginkan, tekanan upa air turun,
demikian pula kemampuan untuk menyerap kandungan air akan berkurang. Akibatnya
uap air akan mengembun, dan berbentuk tetes air. Suhu pada saat kandungan uap air di
udara mulai mengembun di sebut titik embun (dpt). Tekanan parsial uap air sama dengan
tekananuap air. Pada keadaan jenuh:
Pada diagram T-s (Gambar 1) dpt dinyatakan dengan T0. Pada titk 1 kandungan uap air di
1
T sup 1
0
Ts
Suatu contoh sederhana dari suhu titik embun ialah pengembunan kandungan uap air
yang terjadi di permukaan luar gelas yang berisi air dingin. Prinsip ini dipakai pada
pengondisian udara untuk penghilangan kelembapan udara. Misalnya permukaan koil
digunakan untuk mendinginkan udara dibawah suhu titik embunnya, akibatnya uap air
yang ada di udara akan mengembun dan ini akan menurunkan kandungan uap air udara
tersebut. Suhu koil dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan kelembapan yang
diinginkan. (Kulshrestha.1989)
Pada suhu normal, tekanan parsial uap air di dalam atmosfer kurang dari 0,07 kgf/cm2,
pada tekanan tersebut suhu jenuhnya 38,7oC. Di atas 38,7oC uap air berada dalam
keadaan panas lanjut. Tekanan uap air yang rendah ini dianggap sebagai gas sempurna
dan mengikuti hukum:
pv = RT
sesuai dengan simbol yang umum dipakai, yaitu;
R=
Rv = 47,11 kgf-m/kg K
(Kulshrestha.1989)
H. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Dalam peneltian ini akan dirancang variabel embun dan suhu ambien. Berikut ini
merupakan gambaran rancangan penelitian yang akan dilakukan. Pada penelitian ini
metodologi yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.a. Umum
Pada penelitian ini dilakuakan penelitian ,mengenai alat pengembun udara dengan coil
tembaga yang dialiri refrigerant menggunakan compressor dan condenser dilakukan pada
satu system ruangan. Pada penelitian ini menggunakan dua variable yaitu variasi dari
suhu (titik embun) dan variasi dari temperature ambient. Untuk analisa kinerja dari model
ini dilakukan beberapa parameter yaitu volume air produk kondensasi dan kualitas air
embun.
Ide Penelitian
Studi Literatur
Persiapan Penelitian
Uji reaktor
Penelitian Pendahuluan :
-
Analisa Kelembapan Udara
Analisa suhu coil
Analisa kualitas air
Pelaksanaan Penelitian
Variasi titik
embun Variasi suhu ambien
Pengoperasian alat
Pemantauan Parameter
:
Volume produk air kondensasi
Analisa kualitas air
2. Tahapan Penelitian
2.a. Ide Studi
Ide studi adalah mencari suatu model alat desalinasi surya yang tepat guna serta memiliki
effisiensi destiasi yang tinggi yaitu dengan cara menoptimalkan proses kondensasi.
Model alat yang digunakan yaitu dengan cara membuat proses kondensasi, sedangkan
proses pengaturan kelembapan, terjadi pada tempat yang terpisah (kotak sample) dengan
7
proses pemanasan. Selain itu ide penelitian ini juga menganalisa pengaruh dari adanya
variasi dalam titik embun dan variasi suhu ambien.
2. Pembuatan Reaktor.
Reaktor yang digunakan pada penelitian ini secara garis besar terbagi menjadi lima
bagian yaitu, condenser, 2 buah fan sebagai pemasok udara dan pengeluaran, compressor,
coil tembaga,tangki refrigerant, selang, sinar UV serta gallon penampung air hasil
kondensasi.
Berikut ini merupakan desain dan tahapan pembuatan reaktor:
A. Pembuatan mesin pengembun / reaktor :
Membuat kotak mesin dengan menggunakan fiber dengan ukuran 40 cm x 50 cm x 40
cm
Merangkai compressor, tangki refrigerant,compressor dan coil tembaga.
Merangkai fan sebagai pemasok uap air yang diarahkan pada coil tembaga.
Membuat bak penampung air hasil kondensasi / galon penampung yang digabungkan
dengan sinar UV.
8
Higrometer
UV
Air
Hasil
Selang Air Embun
Air
Compressor
Selang Karet
pemanas
3. Uji reaktor
Uji reaktor dilakukan untuk mengetahui apakah reaktor dapat berjalan dengan
baik. Uji reaktor ini berupa pengecekan ada atau tidaknya kebocoran yang
mengakibatkan udara yang tidak diinginkan masuk ke raktor. Serta pengecekan
pada gallon penampung untuk menghindari kebocoran
3. Penelitian Pendahuluan
Analisa kelembapan udara. Analisan ini bertujuan untuk mengetahui kelembapan
minimal yang dapat menghasilkan embun.
Analisa suhu coil. Analisa ini dilakukan untuk mendapatkan suhu optimum pada
coil tembaga agar menghasilkan air embun.
Analisa kualitas air. Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kualitas akhir dari air
yang dihasilkan dari kondensasi.
4. Pelaksanaan Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan dengan pengaturan kelembaban pada kotak sample.
2. Penyerapan uap air dari kotak sample oleh raktor selama 2 jam. Akan dilihat
volume air embun yang dihasilkan.
3. Variasi pengaturan suhu pada coil.
4. Penelitian dilakukan duplo untuk setiap parameternya.
5. Dilakukan pemantauan kondensasi di udara terbuka (tidak menggunakan kotak
sample).
5. Pengoperasian Alat
Pada tahapan ini reaktor untuk kondensasi atau pengembunan dilakukan.
Pengoperasian alat kondensasi adalah sebagai berikut:
1. Mengisi air pada kotak sample yang kemudian diatur suhu untuk mendapat
kelembapan yang diinginkan.
2. Menyalakan reaktor selama beberapa menit agar coil tembaga dapat
didinginkan oleh refrigerant yang dialirkan melalui pipa tembaga.
3. Mengatur suhu pada termostat sebagai variasi suhu optimum kondensasi
4. Memastikan seluruh reaktor dapat berjalan dengan baik.
10
6. Pemantauan Parameter
Pada penelitian ini dilakukan beberapa uji parameter, yaitu:
1. Pengukuran volume air produk dari pengembunan secara berkala ( setiap hari ).
2. Analisa kualitas air produk kondensasi. Analisa ini dilakukan pada setiap akhir
pengoperasian alat untuk untuk mengetahui kualitas air dari produk
kondensasi.
I. JADWAL KEGIATAN
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Program
Bulan
No Kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi literatur
2 Persiapan alat dan bahan
3 Pembuatan reaktor
4 Penkondisian sampel
5 Uji coba alat
6 Pengoperasian alat
7 Analisa laboratorium
Analisa data dan
8
pembahasan
Penyusunan laporan dan
9
poster
J. RANCANGAN BIAYA
Harga
No Uraian Satuan Volume Satuan Harga
Bahan Habis
1 Aquaprof Kaleng 1 Rp50.000 Rp50.000
2 Lem kaca Tube 2 Rp50.000 Rp100.000
3 Gas Elpiji Tabung 1 Rp20.000 Rp20.000
Sub Total Rp170.000
Peralatan Penunjang
Kotak Sampel
1 Kotak Kaca Cm3 900 Rp200 Rp180.000
2 Pipa PVC 8" m 1 Rp200.000 Rp200.000
3 Pipa PVC Bend 90 8" Unit 1 Rp150.000 Rp150.000
4 Higrometer Unit 1 Rp450.000 Rp450.000
5 Kompor gas Unit 1 Rp150.000 Rp150.000
Sub Total Rp1.130.000
Reactor
1 Filter Udara 40 um Unit 1 Rp125.000 Rp125.000
2 Selang karet 2 1/2 inch m 5 Rp15.000 Rp75.000
3 Kompressor hermetic 48rps Unit 1 Rp800.000 Rp800.000
4 Pipa tembaga 2 1/2 inch m 5 Rp30.000 Rp150.000
5 Kondenser 3/16" unit 1 Rp835.000 Rp835.000
6 Termostat Unit 1 Rp450.000 Rp450.000
7 Coil Tembaga 2 1/2 Inch m 2 Rp450.000 Rp900.000
8 Botol L 10 Rp5.000 Rp50.000
9 Pompa Unit 1 Rp350.000 Rp350.000
10 Filter air Unit 1 Rp300.000 Rp300.000
11 Sinar Ultra Violet Unit 1 Rp1.000.000 Rp1.000.000
12 Faucet 1/2" Unit 1 Rp35.000 Rp35.000
13 Fan udara Unit 1 Rp700.000 Rp700.000
14 Fiber 2m x 3m m2 6 Rp150.000 Rp900.000
15 Refrigerant R-22 L 4 Rp20.000 Rp80.000
Sub Total Rp6.750.000
ATK
1 Kertas A4 Rim 2 Rp30.000 Rp60.000
2 Tinta ml 300 Rp300 Rp90.000
3 Penjilidan dan Penggandaan Jilid 4 Rp20.000 Rp80.000
4 Pembuatan Poster Unit 1 Rp150.000 Rp150.000
Sub Total Rp380.000
Harga
No Uraian Satuan Volume Satuan Harga
3 Transport (untuk pengadaan alat) L 20 Rp6.300 Rp126.000
Sub Total Rp1.726.000
TOTAL Rp9.986.000
K. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Kondensasi Air di Alam,www.wikipedia.com (20 Oktober 2010)
Kulshrestha, S.K. 1989.Buku Teks Termodinamika Terpakai, Teknik Uap dan
Panas. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)
14
L. LAMPIRAN
1) Biodata Kelompok
KETUA KELOMPOK
RIWAYAT PENDIDIKAN
Penulis,
ANGGOTA KELOMPOK 1
RIWAYAT PENDIDIKAN
Penulis,
ANGGOTA KELOMPOK 2
RIWAYAT PENDIDIKAN
Penulis,
(Lancur Setoaji)
NRP: 3309 100 084
17
ANGGOTA KELOMPOK 3
RIWAYAT PENDIDIKAN
Penulis,
(Reza Rizki M)
NRP: 3308 100 052
18
Dosen Pendamping,