You are on page 1of 3
a {3} BRJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nomor (47 ui.20219 Jakarta, (2 Februari 2019 Perihal Penegasan Manfaat yang Tidak Dijamnin ‘Akibat Kejadian Luar Biasa dan Wabah Yth. Deputi Direksi Wilayah BPUS Kesehatan di Seluruh Indonesia ‘Sehubungan dengan penyamaan persepsi terkait manfaat yang tidak dijamin dalam program Jaminan Kesehatan, khususnya mengenai pelayanan kesehatan akibat Kejadian Luar Biasa dan Wabah, bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut 1. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular, dijelaskan bahwa: a. Kejadian Luar Biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan kejadian yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. b. Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka, 2. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/MENKESIPER/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan, dijelaskan bahwa’ ‘a. Jenis-jenis penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah adalah ‘sebagai berikut: 4) Kolera 2) Pes 3) Demam Berdarah Dengue 4) Campak 5) Polio 8) Ditteri 7) Pertusis 8) Rabies 9) Mataria 10) Avian Influenza HBN1 41) Antraks 12) Leptospirosis 13) Hepatitis 44) Influenza A baru (H1N1)/Pandemi 2009 15) Meningitis 16) Yellow Fever 17) Chikungunya b. Penyakit menular tertentu lainnya yang dapat menimbulkan wabah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan c. Sualu daerah dapat ditetapkan dalam keadaan Kejadian Luar Biasa, apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut: 1) Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah. Kantor Pusat J. Letjen Suprapto Kav. 20 No. 14, PO BOX 1391/JKT, Jakarta Pusat 2) Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya. 3) Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menurut jenis, penyakitnya 4) Jumiah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya. 5) Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata- rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya 6) Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode ‘sebelumnya dalam krun waktu yang sama. 7) Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu periode menunjukkan kengikan dua kali atau lebin dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama d. Penetapan Kejadian Luar Biasa dilakukan oleh Kepela Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/Provinsi di masing-masing wilayah kerjanya atau Menteri Kesehatan. fe. Suatu daerah dapat ditetapkan dalam keadaan Wabah, dengan pertimbangan sebagai berik 1) Situasi Kejadian Luar Biase berkembang atau meningkat dan berpotensi menimbulkan malapetaka. 2) Secara epidemiologis data penyakit menunjukkan peningkatan angka kesakitan dar/atau angka kematian. 3) Terganggunya keadaan masyarakat berdasarkan aspek sosial budaya, ‘ekonomi dan pertimbangan keamanan. f. Penetapan Wabah dilakukan oleh Menteri Kesehatan, 9. Pendanaan yang timbul dalam upaya penanggulangan Kejadian Luar Biasa dan Wabab dibebankan pada anggaran pemerintah daerah. fh. Dalam kondisi pemerintah daerah tidak mampu menanggulangi Kejadian luar Biasa dan Wabah, maka dimungkinkan untuk mengajukan permintaan bantuan kepada Pemerintah atau pemerintah daerah lainnya. ‘Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, khususnya Pasal 52 dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan yang tidak dijamin salah satunya meliputi pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasaiwabah. Sehubungan dengan regulasi diatas dan memperhatikan prinsip tata kelola yang balk, maka BPJS Kesehatan menegaskan penjaminan pelayanan kesehatan akibat Kejadian Luar Biasa dan Wabah di FKTP dan FKRTL adalah sebagai berikut ‘a. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa dan Wabah sudah diatur dalam mekanisme pendanaan penanggulangan yang komprehensif sesuai ketentuan perundangan, b. Kejadian Luar Biasa dan Wabah merupakan salah satu kondisi yang menyebabkan peserta dirawat di Fasilitas Kesehatan dan berkesinambungan tergantung dari jenis penyakitnya (tidak terbatas hanya satu episode pelayanan kesehatan dan dapat melewati masa penetapan yang telah ditentukan) c. BPJS Kesehatan akan melakukan verifkasi bagi setiap klaim untuk ditentukan penyebab penyakitnya berdasarkan informasi yang ada di resume medik/keterangan dokter/konfirmasi pasien. kasus tersebut termasuk sebagai akibat Kejadian Luar Biasa dan Wabah yang telah mendapatkan penetapan sesuai ketentuan, maka episode pertama pelayanan kesehatan tersebut dan termasuk pelayanan kesehatan lanjutannya tidak dapat dijamin olen BPJS Kesehatan e. Dalam hal peserta yang sakit sebagai akibat Kejadian Luar Biasa dan Wabah dirujuk ke luar daerah asalnya, maka penjaminan peserta tersebut tetap tidak dapat diberikan oleh BPJS Kesehatan. 5. Kedeputian Wilayah memastikan Kantor Cabang untuk melakukan a. Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Dinas Kesehatan setempat terkait penetapan Kejadian Luar Biasa dan Wabah b. Pendataan dan pemetaan terhadap FKTP dan FKRTL di wilayan kerjanya yang terdampak Kejadian Luar Biasa dan Wabah. c. Pemberian informasi kepada peserta maupun pihak terkait tentang informasi Penjaminan Kejadian Luar Biasa dan Wabah Demikian kami sampaikan untuk dapat ditindaklanjuti. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasin. jaminan Pelayanan Kesehatan Tembusan: Sekretaris Utama Deputi Direksi Bidang Pelayanan Peserta BamerPK.00

You might also like