Professional Documents
Culture Documents
3999-Article Text-12785-1-10-20150331 PDF
3999-Article Text-12785-1-10-20150331 PDF
Maret 2015
ABSTRACT
Fatty acid esters of vegetable oils and animal fats have been used in various chemical
industries, such as cosmetics industry, textile industry, the manufacture of food addictive
substances, substance intermediates pharmaceutical industry, for the manufacture of fatty
alcohols, amides polyester and as a diesel fuel substitute. Methyl laurate is one potential fatty
acid esters are used in the manufacture of liquid soap as a surfactant. The increase in the
population of Indonesia led to an increase in demand for daily needs, including cleaning
products. Surfactants are generally synthesized from petroleum (petrochemicals) but, due to
the ever increasing needs, the study of surfactant made from vegetable oils has been
developed. Methyl esters can be synthesized by the esterification reaction is the reaction of
fatty acids with alcohols using an acid catalyst. This study aimed to obtain a molar ratio of
lauric acid-methanol and the esterification reaction time that produces a high degree of
esterification. Variables observed that the molar ratio of lauric acid-methanol (1: 2, 1: 3, 1: 4,
1: 5, 1: 6) and esterification reaction time (1.5 hours, 2 hours, 2.5 hours , 3 hours, 3.5
hours). The results of this study indicate that, the degree of esterification is best obtained at
treatment ratio of 1: 6 and the reaction time of 3.5 hours is 87,20 %.
Keywords: Esterification, lauric acid, methyl laurate
ABSTRAK
Ester asam lemak dari berbagai minyak nabati dan lemak hewani telah dimanfaatkan dalam
berbagai industri kimia, seperti industri kosmetika, industri tekstil, pembuatan zat adiktif
makanan, bahan zat antara industri farmasi, untuk pembuatan lemak alkohol, amida poliester
dan sebagai subtitusi bahan bakar diesel. Metil laurat merupakan salah satu ester asam lemak
yang potensial digunakan dalam pembuatan sabun cair sebagai surfaktan. Peningkatan jumlah
penduduk Indonesia menyebabkan peningkatan permintaan akan kebutuhan sehari-hari,
termasuk produk pembersih. Surfaktan umumnya disintesis dari minyak bumi (petrokimia)
namun, karena kebutuhannya yang semakin meningkat, maka penelitian tentang surfaktan
berbahan baku minyak nabati telah banyak dikembangkan. Metil ester dapat disintesis
melalui reaksi esterifikasi yaitu dengan mereaksikan asam lemak dengan alkohol
menggunakan katalis asam. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rasio molar asam
Coresponding Author : Arfah balangcell@gmail.com (ph/fax: +62-857-5627-6311)
46
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :46-55 ISSN: 2338-0950
Maret 2015
laurat-metanol, waktu reaksi esterifikasi dan volume katalis yang menghasilkan derajat
esterifikasi yang tinggi. Variabel-variabel yang diamati yaitu rasio molar asam laurat-metanol
(1:2, 1:3, 1:4, 1:5, 1:6), waktu reaksi esterifikasi (1,5 jam, 2 jam, 2,5 jam, 3 jam, 3,5 jam) dan
volume katalis H2SO4 (2 mL, 2,5 mL, 3 mL, 3,5 mL dan 4 mL). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa, derajat esterifikasi terbaik diperoleh pada perlakuan rasio 1:6, waktu
reaksi 3,5 jam dan volume katalis H2SO4 2 mL yaitu 87,20 %.
Kata Kunci : Asam Laurat, Esterifikasi,
menghasilkan air. Metil ester asam lemak terhidrolisis oleh air membentuk asam
komersil disintesis melalui reaksi lemak kembali. Waktu reaksi yang tepat
esterifikasi trigliserida murni, asam lemak, akan menghemat waktu dan mengurangi
lemak atau minyak alami dengan metanol biaya produksi. Dalam reaksi esterifikasi
menggunakan katalis asam atau basa maupun transesterifikasi dibutuhkan suatu
(APAG, 2005). katalis untuk mempercepat reaksi. Tanpa
adanya katalis, konversi produk yang
Faktor – faktor yang mempengaruhi
dihasilkan bisa mencapai maksimum tetapi
produk metil ester yang dihasilkan dari
reaksi berjalan lambat (Mittlebach dan
proses esterifikasi, diantaranya adalah
Claudia, 2004 dalam Purwaningsih dkk,
perbandingan (rasio) molar reaktan, dan
2012).
waktu reaksi esterifikasi yang digunakan.
Reaksi esterifikasi asam laurat menjadi Russiana (2006) telah melakukan
metil esternya merupakan reaksi yang sintesis metil laurat menggunakan metode
bersifat reversibel sehingga hasil reaksi AOAC (1999) yaitu mereaksikan asam
tidak selalu mengikuti perhitungan laurat dengan metanol menggunakan katalis
stoikiometrinya. Rasio molar yang tepat basa NaOH, diperoleh rendemen hasil
akan memberikan kondisi optimum dalam sintesis sebesar 78,98 %. Reaksi
reaksi esterifikasi sehingga perolehan transesterifikasi campuran minyak kelapa
produk dalam jumlah maksimum dan menghasilkan metil ester asam lemak
mengurangi kemungkinan bahan berlebih menggunakan katalis asam juga telah
yang tidak bereaksi (Rasidi, 2004 dalam dilakukan oleh Aritonang (1996) dalam
Usman dkk, 2009). Reaksi yang Aritonang dan Surbakti (2004),
berlangsung lama memerlukan energi dan menghasilkan rendemen produk yang tinggi
biaya yang lebih besar. Darnoko et al sebesar 96,53 %.Berdasarkan informasi
(2002) dalam Arbianti dkk (2008) tersebut, diharapkan reaksi esterifikasi
menyimpulkan bahwa waktu reaksi asam laurat dengan metanol menggunakan
berbanding lurus dengan konsentrasi metil katalis H2SO4 dapat dilakukan dalam
ester yang dihasilkan. Namun menurut kondisi optimum menghasilkan rendemen
Arbianti dkk (2008), setelah waktu yang lebih lebih tinggi.Penelitian ini
optimum tercapai, semakin lama waktu bertujuan untuk mendapatkan rasio molar
reaksi berlangsung tidak menambah produk asam laurat/metanol dan waktu reaksi
bahkan terjadi penurunan konsentrasi metil esterifikasi yang menghasilkan derajat
laurat akibat metil ester yang terbentuk esterifikasi tertinggi.Hasil penelitian ini
Optimasi Reaksi Esterifikasi Asam Laurat dengan Metanol Menggunakan Katalis
Asam Sulfat Pekat
(Arfah dkk)
48
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :46-55 ISSN: 2338-0950
Maret 2015
Bahan lain sebagai bahan penunjang antara dengan metanol yang menghasilkan derajat
hidroksida pa, asam sulfat pa (E Merck) menerapkan lima tingkatan waktu reaksi
dan natrium sulfat anhidrat. Sedangkan masing-masing 1,5 jam; 2 jam; 2,5 jam; 3
peralatan yang digunakan antara lain mesin jam dan 3,5 jam. Setiap perlakuan diulang
kocok, labu Erlenmeyer, buret, statif, klem, dua kali sehingga terdapat sepuluh unit
serta alat-alat gelas yang umum digunakan percobaan. Rasio asam laurat/metanol
tidak teresterkan. Keadaan tersebut diduga katalis agar dapat menjadi bahan baku
terjadi karena reaksi sudah mulai jenuh utama dalam produksi berbagai jenis
sehingga pertambahan waktu reaksi tidak produk.
akan memberikan pertambahan produk
IV. UCAPAN TERIMAKASIH
secara berarti, dengan kata lain telah mulai
Penulis mengucapkan terima kasih
mencapai kesetimbangan. Hasil penelitian
kepada Prof. Mappiratu, ibu Nurhaeni dan
Darnoko et al(2002) dalam Arbianti dkk
bapak Syamsuddin yang telah berupaya
(2008) menyimpulkan bahwa waktu reaksi
keras membantu mendapatkan bahan baku
berbanding lurus dengan konsentrasi metil
utama penelitian ini. Penulis juga
ester yang dihasilkan. Waktu reaksi 2,5 jam
memberikan apresiasi kepada Pimpinan dan
secara analisis statistik tidak berbeda nyata
Staf Laboran Jurusan Kimia serta
dengan waktu reaksi 3 jam dan 3,5 jam
Koordinator, Sekretaris dan Staf Laboran
namun memberikan nilai derajat esterifiksi
Prodi Farmasi atas bantuan penggunaan
yang berbeda. Derajat esterifikasi waktu
fasilitas laboratorium selama pengerjaan
reaksi 2,5 jam (84,27 %) lebih kecil dari
penelitian.
waktu reaksi 3 jam (86,22 %), tetapi waktu
reaksi 3 jam tidak berbeda jauh dari waktu V. DAFTAR PUSTAKA
reaksi 3,5 jam (87,20 %). AOAC, 1999,Official Methods of Analysis
of AOAC International, 5th
Kesimpulan Revision, Vol. 2 Cunnif P, editor.
Berdasarkan hasil penelitian yang Maryland: AOAC International
telah dilakukan, rasio molar asam APAG, 2005,The Safety of Fatty Acid
Methyl Esters,http://www.apag.org
laurat/metanol yang menghasilkan derajat diakses 13 Mei 2005
esterifikasi tertinggi diperoleh pada
Arbianti, R., Utami, T.S., dan N. Astri,
penggunaan 1 : 6 (m/v) yaitu sebesar 73,96 2008,Isolasi Metil Laurat Dari
%. Sedangkan waktu reaksi yang Minyak Kelapa Sebagai Bahan
Baku Surfaktan Fatty Alcohol
menghasilkan derajat esterifikasi tertinggi Sulfate (FAS), Makara, Teknologi,
diperoleh pada perlakuan selama 3,5 jam Vol. 12, No. 2, Nopember 2008: 61
– 64
yaitu sebesar 87,20 %.
Aritonang, H.F., and M. Br. Surbakti,
Saran 2004,Separation of Lauric Acid
From Coconut Oil Using
Penelitian lanjutan disarankan Crystalization Method With Acetone
mencari kondisi reaksi esterifikasi untuk Solvent,Eugenia 10 (2): 195 – 204
pengaruh suhu dan variasi konsentrasi Darnoko, D., and Cheryan Munir,
2002,Kinetics of Palm Oil
Optimasi Reaksi Esterifikasi Asam Laurat dengan Metanol Menggunakan Katalis
Asam Sulfat Pekat
(Arfah dkk)
52
Online Jurnal of Natural Science Vol 4(1) :46-55 ISSN: 2338-0950
Maret 2015
Rasio Derajat
Volume
Molar Esterifikasi (%)
Rata-
Asam
rata
Laurat/
NaOH
Metanol
3N (mL)
(m/v)
1:2 37,65 59.21
1:3 35,20 62.20
1:4 31,25 67.01
1:5 27,95 71.04
1:6 25,55 73.96
Tabel 1. Hasil Pengamatan dan Perhitungan Derajat Esterifikasi Tahap Pengaruh Rasio Molar
Asam Laurat/Metanol (m/v)
Volume Derajat
Waktu
Rata-rata Esterifikasi (%)
Reaksi
NaOH 3N
(Jam)
(mL)
1,5 29,90 68,66
2,0 20,00 80,73
2,5 17,10 84,27
3,0 15,50 86,22
3,5 14,70 87,20
Tabel 2. Hasil Pengamatan dan Perhitungan Derajat Esterifikasi Tahap Pengaruh Waktu
Reaksi
80.00
20.00
0.00
1:2 1:3 1:4 1:5 1:6
Rasio Molar Asam Laurat/Metanol (m/v)
Gambar 1. Grafik hubungan derajat esterifikasi terhadap rasio molar asam laurat/metanol
(m/v)
100.00
90.00
Derajat Esterifikasi (%)