PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN
Jalan MT. Haryono. No. 09 Telp.(0234) 272125 Indramayu 45222
No, A442) HAL ryankes Indramayu, 14 Desember 2020
Sifat _: Segera
Lampiran : 1 (satu) Berkas
Hal Edaran Isoman di Rumah Kepada
Yth. Kepala UPTD Puskesmas
Dalam wilayah Kab, Indramayu
di-
Indramayu
Dalam upaya agar kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala (asyptomatic)
yang melakukan Isolasi Mandiri (Isoman) di rumah terpantau dengan baik oleh Puskesmas,
‘maka kami sampaikan sebagai berikut:
1. Acuan yang digunakan adalah Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona
Virus Disease (Covid-19) revisi ke-5 (Juli 2020) dari Kementrian Kesehatan RI
dan Pedoman Tatalaksana Covid-19 Edisi 2 (Agustus 2020) dari Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular
Indonesia (PERK), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
(PAPDD, Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan ‘Terapi_Intensif Indonesia
(PERDATIN), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
2, Alur Isoman, keterangan dan contoh lain yang disarankan terlampir.
Jika memerlukan informasi dan keterangan lanjut terkait hal tersebut dapat menghubungi
Tim Satgas Dinas Keschatan.
Demikian kami sampaikan untuk dapat ditindaklanjut. Terima kasih,‘ALR PENATALAKSANAAN ISOLAS! MANDIR! DI RUMAH
PUSKESMAS KABUPATEN INDRAMAYU
‘= Lihat Pedoman PP Covid-19 Rev 5 hal.107,179,190
PJ Monitor: Dokter/Perawat/Bidan += Lihat Pedoman Tatalaksana Covid-19 Ed 2Lampiran Surat nomor: 442-4 644 / F445
Tanga 14 Desember 2020
Pera Edaran Isoman i rumah
KETERANGAN ALUR
ISOLASI MANDIRI DI RUMAH BAGI KASUS COVID-19
PUSKESMAS KABUPATEN INDRAMAYU
1. SATGAS DINKES
Bertugas memberikan informasi jika ada Kasus terkonfirmasi (+) kepada Puskesmas melalui Kepala
Puskesmas
2. KEPALA PUSKESMAS.
Menerima informasi Kasus terkonfirmasi (+), meneruskan informasi, dan berkoordinasi dengan
Surveilans untuk pelacakan dan dengan Satgas Kecamatan untuk dapat memberikan Dukungan Sosial,
3. SURVEILANS.
‘Tugas utamanya melacak Kontak Erat dan menjadwalkan pemeriksaan PCR untuk Kontak Erat
(berkoordinasi dengan Tim Swaber Puskesmas dan Labkesda/Satgas Dinkes). Pada saat kontak per
telepon dengan Kasus/Pasien sekaligus juga mencari informasi kondisi terkini Pasien untuk bahan
pertimbangan tindak lanjut terhadap Pasien. Informasi biasanya meliputi Gejala, Penyakit Penyerta,
Kondisi Rumalvlingkungan (untuk pertimbangan tempat isolasi).
4, DOKTER
Menerima informasi tentang kondisi Pasien dan memberikan advis untuk Rujukan atau Isolasi Mandiri
(lsoman).
Jika dapat Isoman, maka bersama dengan Kepala Puskesmas dan Surveilans mempertimbangkan di mana
tempatnya. Apakah akan Isoman di Rumah/di Rumah Isolasi Desa atau Isoman di Pusat Isolast (misalnya,
diRS MIS).
Jika Isoman di Rumah/Desa maka penanggung jawab penatalaksanaan pasien tersebut adalah Dokter
Puskesmas, Dokter memberikan perintah terapi dan lainnya sesuai kondisi Pasien (lihat Pedoman
‘Tatalaksana Covid Ed 2)
Untuk pemantauan/monitoring arian, Dokter dapat menugaskar/mendelegasikan pada Tenaga
Kesehatan lainnya (Perawat/Bidar/Dokter) agar Pasien terpantau secara baik,
Jika harus dirujuk ke Rumah Sakit maka menggunakan prosedur Alur Rujukan.
5. PJ MONITOR/Penanggung Jawab Pemantavan
‘Menerima tugas/delegasi untuk memantau Pasien secara komprehensif.
Pada kontak awal per telepon dengan Pasien digunakan untuk memperkenalkan diri, mengkonfirmasi
‘gejala dan penyakit penyerta, memberikan petunjuk Isoman secara detil (dapat dengan bacaan, infografis,
dan Video), memberikan format monitoring harian, menjadwalkan pemberian obat untuk Pasien
Pada kunjungan rumah yang dilaksanakan tanpa kontak dengan Pasien, digunakan untuk memberikan
‘Obat dan mengkonfirmasi kondisi rumah/lingkungan (kelayakan untuk Isoman).
Pada pemantauan harian melalui telepow/WA, Pasien memberikan informasi kondisi terkini sesuai format
dan PJ Monitor mengisikan ke dalam Formulir Pemantauan Harian (sesuai Pedoman PP Covid Rev 5
hal. 179), Hal ini harus dilakukan setiap hari secara tertib
Jika ditemukan masalah, maka PJ Monitor berkonsultasi dengan Dokter dan ditatalaksane sesuai
pedoman,
Jika kondisi terkendali sempai saat selesai waktu pemantauan (ihat Pedoman hal 107), maka dapat
diberikan Surat Keterangan (sesuai Pedoman hal.190)
6. SATGAS KECAMATAN
Menerima informasi tentang adanya kasus dan memberikan Dukungan Sosial, misalnya memberikan
‘makanan, pengawasan keberadaan Pasien dan dukungan lainnya.Contoh Petunjuk Isoman Tulisan
‘Petunjuk Isolasi Mandiri di Rumah
+ Pasien
= Selalu menggunakan masker ka keluarkamar dan stat bernteraksi dengan angyota
keluarga,
- Cucitangan dengan air mengafr dan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin.
+ Saga jarak dengan keluarga (physical distancing)
+ Upayakankamartidur sendin /terpsah
~ Menerapkan etika batuk
~ Alat makan-minum segera dicuci dengan an/sabun
Berjemur matabari minimal sekitar 10-15 menit setap harinya (sebelum jam 9 pagi
dan setelah jam 3 sore).
- Pakaian yg telah dipakai sebaiknya dimasukkan dalam kantong plastik / wadah
tertutup yang terpisah dengan pakaian kotor keluarga yang lainnya sebelum dicuci dan
segera dimasakkan mesin cui |
= Uku dan catatsuhu tubuh 2 kali sehari (pagi dan malam Kari) |
= Segera.berinformasi ke petugas pemantawFKTP atau keluarga jika.terjadi
peningkatan suhu tubuh > 380C |
* Lingkungan/kamar:
- Perhatikan ventilasi, cahaya dan udara
= Membuika jendela kamar secara berkala
~ Bila memungkinkan menggunakan APD saat membersihkan kamar (setidaknya
‘masker, dan bila memungkinkan sarung tangan dan goggle.
~ Cuci tangan dengan air mengalir dan sabuon atau hand sanitizer sesering mungkit
+ Betsikan kamar setiap hari, bisa dengan air sabun atau bahan desinfektan lainnya
+ Keluarga
Bagi anggota keluarga yang berkontak erat dengan pasien sebaiknya memeriksakan
iri ke FKTP/Rumah Sakit
~ Anagota keluarga senanitaa pakai masker
Jaga jarak minimal 1 meter dari pasien
~ Senantiasa mencuci tangan
Jangan sentuh daerah wajah kalau tidak yakin tangan bersih
= Ingat senantiasa membuka jendela rumah agar srkulasi udaratertukar
+ Bersihkan sesering mungkin daerah yg mungkin tersentuh pasien misalnya gagang
pints ait
*(Sumber-Pedoman Tatalaksana Covid-19 Fas 2 halaman 8-9)Contoh Petunjuk Isoman Infografis dan Video (dishare lewat WA)
OM arene
Qe te
eam
eae
SS eS ee
EE Ein osContoh Format pemantauan arian (lewat WA) untuk Pasien
Data Pemantauan Harian
Nama:
Umur:
Alamat:
Tanggal
vyang dirasakan:
Demam: ya/tidak
Batuk: ya/tidak
Sesak Nafas: yatidak
Gejala tain
eee
Data Pemantauan Harian
Nama’
Umur
Alamat:
Tanggal
Gejala yang dirasakan:
Demam: ya/tidak
Batuk: ya/tidake
1
2.
3
4
Tambahan:*
Pagi: Suhu...C Gam...)
Saturasi....%6
Malar: Subu.... C Gam...)
Saturasi....%
*jika memungkinkan (ada alat ukur di
rumah) dan sesuai kondisi pasienLampiran 2. Formulir Pemantauan Harian (Digunakan Untuk Kontak Erat/Suspek/Probable)
‘Tempat Pemantauan : Rumah/KKP/Fasyankes/RS/Lainnya ..
KabikKota sia
Nama Kasus Konfirmasi (hanya diisi untuk pematauan kontak
erat)
No. ID Petugas
>) Isikan: Tol dan hasil pemantauan
X = sehat; D = Demam ; B = Batuk ; S =Sesak napas ; L = Gejala lain, sebutkan ;
= Aman (selesai dipantau) ;
= Rujuk RS
Keterangan: Form ini diisi oleh Petugas Kesehatan di tempat pemantauan dan dikirimkan kepada Dinas Kesehatan setempat
serta ditembuskan ke PHEOC
——<—<—<—<————$$$<——
OMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN 179
CORONAVIRUS DISE -It) REVISIKE-SLampiran 9. Contoh Surat Pernyataan Selesai Pemantauan
LOGO INSTANSI*
SURAT KETERANGAN PEMERIKSAAN
‘Yang bertanda tangan di bawah ini, dokter menerangkan
bahwa:
Nama
‘Tanggal lahir
Alamat
Pekerjaan
Selama masa observasi, tidak ditemukan gejala dan tanda
infeksi Coronavirus Disease (COVID- 19), dan selanjutnya pada
saat ini dinyatakan SEHAT.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenamya dan
mohon dipergunakan sebagaimana mestinya.
a DO
Mengetahui,
Dokter Pemeriksa, Pejabat instansi
(Fasyankes/Dinkes)....-.c0 ccs
Nama Nama
SIP NIP
* Surat Ini dikeluarkan oleh Instansi yang merawat atau melakukan pemantauan kasus
PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENOALIA 1905.7. Evaluasi Akhir Status Klinis Pasien COVID-19
Evaluasi status Klinis pasien yang dilakukan oleh FKTP atau rumah sakit antara lain
5.7.4.
5.7.2
Selesai Isolasi
Kriteria pasien konfirmasi yang dinyatakan selesai isolasi, sebagai berikut:
a)
b)
°)
Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)
Pasien konfirmasi asimptomatik tidak dilakukan pemeriksaan follow up
RT-PCR. Dinyatakan selesai isolasi apabila sudah menjalani isolasi
mandiri selama 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis
konfirmasi
Kasus konfimasi dengan gejala ringan dan gejala sedang
Pasien konfimasi dengan gejala ringan dan gejala sedang tidak
dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR. Dinyatakan selesal isolasi
harus dihitung 10 hari sejak tanggal onset dengan ditambah minimal 3
hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan
pemapasan
Kasus konfirmasi dengan gejala berat/kritis yang dirawat di rumah sakit
1) _ Kasus konfirmasi dengan gejala berat/kritis yang dirawat di rumah
sakit dinyatakan selesai isolasi apabila telah mendapatkan hasil
pemeriksaan follow up RT-PCR 1 kali negatif ditambah minimal 3
hari tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan
pemapasan.
2) Dalam hal pemeriksaan follow up RT-PCR tidak dapat dilakukan,
maka pasien kasus konfirmasi dengan gejala beratikritis yang
dirawat di rumah sakit yang sudah menjalani isolasi selama 10 hari
sejak onset dengan ditambah minimal 3 hari tidak lagi menunjukkan
gejala demam dan gangguan perapasan, dinyatakan selesai
Isolasi, dan dapat dialihrawat non isolasi atau dipulangkan.
Ali Rawat Non Isolasi
Proses alih rawat ke ruangan non isolasi diperuntukkan untuk pasien yang
sudah memenuhi kriteria selesai isolasi tetapi masin memerlukan perawatan
lanjutan untuk kondisi tertentu yang terkait dengan komorbid, co-insiden, dan
komplikasi. Proses alih rawat diputuskan berdasarkan hasil assessmen klinis
yang dilakukan oleh DPJP sesuai standar pelayanan dan/atau standar
107