You are on page 1of 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

MALALUI PRINSIP-PRINSIP SUGESTOLOGI


SISWA KELAS VII.1 SMP N 4 VII KOTO SUNGAI SARIK
KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Sufia Retti, Atmazaki, Novia Juita


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Negeri Padang

Abstract: This research aimed: (1) to describe the process of student’s improvement
in writing a poem Through Sugestology Principles at class VII. I SMP N 4 VII Koto
Sungai Sarik of Padang Pariaman Regency, (2) to describe some influential factor to
student’s improvement in writing a poem Through Sugestology Principles at class VII.
I SMP N 4 VII Koto Sungai Sarik of Padang Pariaman Regency. The type of this
research was class room action. It was conducted in two cycles with four meetings.
Each cycle used four stages, were planning, action, observation or evaluation and
reflection. The data of this research was obtained in the form of qualitative and
quantitative data. Qualitative data was collected from the observation and field notes.
Other was obtained from students’ performance test and questionnaire of student’s
response toward the teaching-learning process. Based on the research result showed
that the implementation of suggestology principles in teaching writing a poem in fact
can improve their skill in writing a poem. It can be seen from their result
performance of average in a class in pre cycles, the average skill of writing in a class
was 63.6%, after take an action, have happened the increase of their writing skill
average was 72.6%, in the second cycles, their writing skill increased become 82.0%.
some influential factor of student’s skill improvement in writing a poem were
teacher’s actions or treatment in teaching learning process of writing a poem, an
appropriately a teaching model used in teaching writing a poem, and comfortable
condition was created by teacher.

Kata kunci: keterampilan menulis, puisi, prinsip-prinsip sugestologi

PENDAHULUAN upayakan secara maksimal karena


Pembelajaran menulis merupakan pem- belajaran menulis puisi
sesuatu yang cenderung dianggap paling merupakan kegia- tan apresiasi
sulit oleh siswa termasuk menulis puisi. sastra yang memerlukan ke-
Menulis puisi merupakan salah satu mampuan khusus.
bentuk apresiasi sastra yang harus Berdasarkan pengalaman
dikuasai siswa. Pembelajaran apresiasi di la- pangan, ditemukan berbagai
sastra merupakan proses pengenalan, masalah yang dihadapi siswa
pemahaman, dan penghayatan siswa. dalam menulis puisi. Hal ini
Pembelajaran sastra khususnya puisi dibuktikan dengan masih ren-
dalam kegiatan pembelajaran belum di- dahnya nilai menulis puisi siswa
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 2, Juni 2013

berda- sarkan data perolehan nilai. Hal ini pada semua bentuk puisi terlebih
dika- renakan menurut mereka menulis lagi pada puisi modern. Puisi lama
puisi merupakan pekerjaan yang sulit, yang statis cenderung mematuhi
mereka merasa kalau puisi yang mereka konvensi puisi, sedangkan puisi
tulis tidak menarik dan tidak indah. sekarang cenderung di- ciptakan
Mereka sulit untuk mengembangkan ide, pengarang sesuai dengan tatanan
merasa sulit dalam penggunaan diksi, yang diinginkannya dalam
majas atau citraan serta memanfaatkan berkreativitas selama karangan
bunyi. Ini terbukti ketika siswa tersebut tidak lari dari ciri atau
ditugaskan mem- buat karangan berupa bentuk dari sebuah puisi.
puisi, banyak siswa yang tampak Menurut Djojosuroto
kebingungan, ada yang mu- lai menulis (2006:15), mengatakan puisi terdiri
dan mencoretnya kembali. Setelah tulisan atas dua bagian besar, yakni struktur
dikumpulkan, beberapa siswa ada yang fisik dan struktur batin puisi. Struktur
tidak bisa menyelesai- kan tulisannya. fisik puisi dibangun oleh diksi, bahasa
Setelah dinilai ternyata hanya beberapa kias, pencitraan, dan persaja- kan,
orang yang di- nyatakan tuntas dengan sedangkan struktur batin dibangun
angka Kriteria Ketuntasan Minimal oleh pokok pikiran, tema, nada,
(KKM) 75. suasana, dan amanat. Selanjutnya,
Untuk mewujudkan apresiasi Siswanto (2008:113) mengemukakan
puisi secara optimal, guru perlu meng- struktur fisik puisi mencakup
kondisikan pembelajaran yang menye- perwajahan puisi, diksi,
nangkan dengan berbagai cara yang pengimajinasian, kata konkret, majas
mampu merangsang minat siswa dalam atau bahasa figuratif dan verifikasi,
menulis puisi. Salah satu cara yang dapat sedangkan struktur batin puisi terdiri
digunakan adalah dengan menerapkan dari tema, rasa, nada, dan amanat.
prinsip-prinsip sugestologi. Konsep peng- Atmazaki (2006:17-18)
gunaan sugestologi dalam pembelajaran menge- mukakan bahwa penulisan
apresiasi puisi adalah dengan memberi- puisi meliputi beberapa hal.
kan sugesti positif kepada siswa agar Pertama, adalah mencari kata-kata
siswa dapat menulis puisi tanpa adanya yang bersamaan bunyi baik
tekanan dalam diri mereka sendiri bahwa asonansi maupun aliterasi, kata
mereka tidak bisa menulis puisi, menulis yang besinonim, kata yang
puisi itu sukar, hasil puisi yang mereka berantonim, dan kata yang
tulis tidak bagus, dan lain sebagainya. berhiponim. Kegiatan lain ada- lah
Selain itu ruangan kelas ditata dengan mendaftarkan frase-frase metaforis
menarik dan nyaman dengan cara mema- atau majas. Kegiatan ini lebih
sukan tanaman, memasang musik, me- terfokus pada penguasaaan bahasa
nempel poster-poster agar siswa merasa karena bahasa adalah alat dan
nyaman dan termotivasi untuk mengikuti modal dasar penulisan puisi. Kedua,
pembelajaran menulis puisi. untuk menulis puisi diper- lukan
Atmazaki (1993:4) mengemuka- memperkenalkan bentuk-bentuk
kan bahwa puisi adalah karangan yang atau tipografi puisi. Pengenalan ini
terikat oleh baris, rima, irama, jumlah ka- mem- bentuk suasana kelas menjadi
ta, dan suku kata dalam tiap baris. Defi- ‘demam puisi’. Ada puisi yang
nisi ini tidak mungkin lagi diterapkan susu- nannya rapi teratur, ada yang

2
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 2, Juni 2013

tidak rapi. Ada yang berbait-bait dengan bersama. Tindakan tersebut


rima yang baik, adapula yang tersusun diberikan oleh guru atau arahan dari
dalam bentuk paragraf. Ketiga, guru yang dilakukan oleh siswa.
pembacaan puisi, guru membacakan Subjek penelitian ini adalah
beberapa puisi atau siswa itu sendiri yang siswa kelas VII.1 SMP Negeri 4 VII
membacakan puisi hasil ciptaannya. Koto Sungai Sarik yang berjumlah
Dengan mendengarkan pem- bacaan puisi, 20 orang dan guru sebagai peneliti.
siswa memahami posisi irama, Sumber data dalam penelitian ini
persamaan bunyi dan pilihan kata. berasal dari: (1) siswa, sumber data
Dari segi permasalahan tersebut, yang diambil dari siswa terdiri atas
maka peneliti merasa perlu untuk melak- tiga, yaitu skor pembe- lajaran
sanakan penelitian tindakan kelas untuk menulis melalui prinsip-prinsip
meningkatan keterampilan menulis puisi sugestologi pada tes awal, siklus I,
siswa kelas VII.1 SMP N 4 VII Koto dan siklus II, pendapat siswa
Sungai Sarik Kabupaten Padang paria- tentang pembe- lajaran, dan
man. Untuk mewujudkan hal itu, diper- aktivitas siswa dalam proses belajar
lukan minat dan motivasi siswa. Dalam mengajar; (2) guru, sumber data
hal ini peneliti mengambil alternatif yang diambil dari guru adalah untuk
dengan menggunakan Prinsip-prinsip su- melihat tingkat keberhasilan
gestologi. Prinsip-prinsip sugestologi ini pembela- jaran menulis melalui
memiliki kelebihan, yaitu (1) memberi- prinsip-prinsip sugestologi baik dari
kan ketenangan dan kenyamanan, (2) siswa maupun guru; (3) Kolaborator,
menyenangkan dan menggembirakan, sumber data yang di- ambil dari
dan (3) mempercepat proses pembelaran. kolaborator adalah hal-hal khusus
Berdasarkan kelebihan ini diyakini selama penelitian, yakni untuk
keterampilan menulis puisi siswa kelas melihat implementasi PTK secara
VII.1 SMP N 4 VII Koto Sungai Sarik kom- prehensif, baik dari siswa
dapat ditingkatkan. maupun guru.
Validasi instrumen untuk tes
METODE yang akan dilakukan validator
Penelitian mengenai peningkatan adalah membe- rikan
keterampilan menulis puisi melalui prin- masukan-masukan, antara lain: (a)
sip-prinsip sugestologi tergolong dalam kelengkapan indikator dan (b)
penelitian tindakan kelas. Penelitian tin- penggu- naan
tdakan kelas ini merupakan penelitian bahasa pada soal uraian, yakni kete-
yang mengacu pada tindakan yang dapat ketepatan bahasa, ketepatan
dilakukan guru secara langsung, praktis petunjuk soal, kejelasan perintah
dan relevan dengan situasi yang aktual pada soal, dan ke- tepatan materi
dalam kelas tertentu sehingga dapat dengan soal yang dibe- rikan.
dijadikan alternatif untuk usaha mem- Penganalisisan data pada
perbaiki proses pembelajaran. Arikunto peneli- tian ini dibagi menjadi data
(2006:3) menjelaskan Penelitian tindakan kualitatif dan data kuantitatif.
kelas merupakan suatu pencermatan Langkah-langkah yang akan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah dilakukan peneliti dalam menga-
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan nalisis data tersebut adalah sebagi
terjadi dalam sebuah kelas secara berikut. Data Kualitatif dianalisis

3
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 2, Juni 2013

dengan meng- gunakan Analisis interktif Februari 2013.


yang terdiri dari tiga komponen, yaitu: (1) c. Hasil Observasi/Evaluasi
reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) a) Aktivitas guru dalam
pengam- bilan kesimpulan. Data pembelajaran menulis puisi
kuantitatif diana- lisis seperti menggunakan prinsip- prinsip
langkah-langkah berikut ini. (a) sugestologi
Pengelompokan data, (b) Pemberian skor, Walaupun pelaksanaan
(c) pengolahan nilai, (d) Mencari rata-rata, sudah se- suai dengan RPP, namun
(e) menganalisis data yang su- dah ada beberapa hal yang terjadi di luar
disimpulkan, dan (f) menyimpulkan hasil perkiraan guru. Dari catatan
pembahasan. lapangn dapat diketahui bahwa guru
kurang persiapan, sehingga terjadi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBA- hal-hal yang kurang mengenakan
HASAN terjadi dalam pembelajaran. Hal
1. Hasil Penelitian Siklus 1 yang kurang bermanfaat tersebut
a. Perencanaan ialah, guru hanya menyediakan satu
Berdasarkan hasil pretes dan teks puisi atau bahan ajar untuk
refleksi, kemampuan siswa menulis puisi setiap kelompok, se- hingga siswa
berkenaan dengan keindahan alam masih berebutan membaca bahan ajar yang
rendah. Guru dan kolaborator perlu men- diberikan guru, kelaspun men- jadi
diskusikan RPP, yang disusun adalah (1) ribut. Apabila setiap siswa mempe-
RPP yang menggambarkan langkah- roleh bahan ajar kelas akan tenang
langkah pembelajaran menulis puisi dan siswa akan aktif dalam bertanya
menggunakan prinsip-prinsip sugestologi. dan mengajukan pendapat. Selain
(2) mempersiapkan materi pelajaran yang itu ketika memberikan materi suara
sesuai dengan judul penelitian. (3) mem- guru terlalu kecil sehingga siswa
bagi siswa menjadi beberapa kelompok. kurang paham terha- dap
(4) mempersiapkan alat dan media yang penyampaian guru.
dibutuhkan, berupa rekaman musik, ba- b) Aktivitas siswa dalam proses
han ajar, gambar/foto yang akan dibagi- pembe- lajaran menulis puisi
kan kapada siswa. (5) menyiapkan ins- menggunakan prinsip-prinsip
trumen penelitian, berupa: (a) lembar ob- sugestologi.
servasi, (b) catatan lapangan, (c) angket, Pengamatan terhadap
(d) tes unjuk kerja siswa, (e) dokumentasi aktivitas siswa selama pembelajaran
berupa foto. Selanjutnya, sebelum melak- dilakukan oleh guru dan kolaborator.
sanakan tindakan terlebih dahulu guru Aktivitas sis- wa selama
dan kolaborator menata kelas. pemelajaran berdasarkan as- pek
b. Tindakan yang diamati dapat dilihat pada
Setelah menyusun perencanaan tabel berikut.
untuk meteri pelajaran menulis kreatif
puisi, Mulailah guru melakukan tindakan Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas
yang telah direncanakan. Tindakan sis- wa dalam Pembelajaran
tersebut dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan 18 feb- ruari 2013, dan
pertemuan kedua dilak- sanakan 22

4
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 2, Juni 2013

Suklus I lakuakn guru berupa memberikan


Klasi moti- tivasi visual dengan
N Ju
Kategori fi memperlihatkan gambar atau foto,
o m- %
kasi memberikan penguatan kepada
lah
1 Menunjukan 11 55 Hmpi siswa, menciptakan suasana yang
kesiapan r menyenangkan dengan memutar
dalam cukup musik selama kegiatan menulis,
memulai memberikan latihan kelompok dan
pelajaran individu, dan guru menyediakan
2 Menunjukan 15 75 Lebih gambar-gambar peman- dangan,
perhatian pada dari dan kerjasama atau bimbingan yang
penjelasan cukup diberikan guru kepada siswa.
guru c) Hasil Tes Unjuk Kerja Siklus I
3 Merespon 8 40 Kuran Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Tes
dengan g menulis Puisi Siswa Perindikator
mengajukan
pertanyaan N Indikator Jumlah Nilai
4 Merespon 13 65 Cuku o Skor
dengan cepat p 1 Diksi 405 81
instruksi yang 2 Majas 340 68
diberikan guru 3 Citraan 345 69
5 Aktif dalam 9 45 Kuran 4 Bunyi 405 81
mengajukan g 5 Isi 320 64
pertanyaan/pen Jumlah 1815 363
dapat Rata-rata 363 72,6
6 Aktif 13 65 Cuku Berdasarkan tabel 2 tersebut,
melakukan p da- pat diketahui bahwa
kegiatan kemampuan siswa menulis puisi
menulis puisi memperoleh nilai rata-rata 72,6.
7 Mengerjakan 16 80 Baik Dari keempat indikator, nilai
tugas dengan tertinggi yang diperoleh siswa
antusias terdapat pada indikator penggunaan
diksi dengan jumlah skor 405
Jum 85 425 dengan jumlah nilai 81. selanjutnya
lah untuk indikator persamaan bunyi
Rata 12.1 60, Cukup dengan jumlah skor 405 dengan
- 71 jumlah nilai 81. Indikator
rata penggunaaan citraan memperoleh
jumlah skor 345 dengan jumlah
nilai 69, dan untuk indikator
Berdasarkan uraian di atas, dapat penggunaaan majas mempero- leh
disimpulkan bahwa penerapan prinsip- jumlah skor 340 dengan jumlah
prinsip sugestologi dinilai cukup untuk nilai 68. indikator kesesuaian isi
membangkitkan aktivitas siswa dalam dengan tema memperoleh skor 320
pembelajaran menulis. Hal-hal yang di- dengan nilai 64. Dengan demikian,

5
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 2, Juni 2013

setelah melakukan tes hasil belajar pada harus dilaksanakan adalah dengan
siklus I nilai siswa belum mencapai meng- analisis beberapa faktor,
KKM yang ditentukan sebesar 75. baik faktor yang berhubungan
Secara klasikal, persentase ketun- dengan guru, siswa dan media.
tasan yang berhasil diperoleh oleh 20 Berikut ini dipaparkan hal-hal
siswa yang hadir pada siklus I adalah
K Item Pernyataan %
seperti berikut ini.
u 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
= 11/20 x 100%
al 0
= 55 %
i-
d) Hasil Angket
Fi
Pada akhir siklus I, siswa
k
diberi- rikan angket untuk
as
mengetahui persepsi persepsi siswa
i
tentang sejauh mana prin- sip-prinsip
S 4
sugestologi dapat meningkat- kan 3 5 6 6 3 3 7 6 2 6
S 9
keterampilan menulis puisi. Hasil 5 0 4 5 0 5 5 0 5 0
,
persentase persepsi siswa mengenai % % % % % % %% % %
5
prinsip-prinsip sugestologi dapat
S 4
mening- katkan keterampilan 5 3 4 3 7 6 2 2 5 2
2
menulis terlihat pada tabel di bawah 0 5 0 5 0 5 5 5 5 5
,
ini. % % % % % % %% % %
5
Tabel 3. Persentase Akumulasi
Hasil Angket Setelah Perlakuan K 1 1 1 2 1
S 5 5 5 0 5 8
pada Siklus I
% % % % %
Berdasarkan tabel 3 tersebut, T
da- pat disimpulkan bahwa hasil S
tindakan pada siklus I, penggunaan yang mempengaruhi
prinsip-prinsip sugestologi dipandang keterampilan siswa menulis puisi
cukup efektif dalam pembelajaran serta hal-hal yang diper- lukan
menulis puisi, (49,5%) dari jumlah dalam mengatasi permasalahan
responden memiliki persepsi sangat tersebut.
setuju terhadap peng- gunaan Pertama, siswa kurang aktif
prinsip-prinsip sugestologi guna belajar. Hal yang sangat jelas
meningkatkan keterampilan menulis puisi terlihat adalah siswa masih banyak
siswa. yang tidak merespon perintah guru
d. Refleksi seperti menga- jukan pertanyaan
Berdasarkan hasil pembelajaran dan menjawab perta- nyaaan guru.
yang diperoleh pada siklus I dapat Padahal dalam pelaksanaan siklus I
disimpulkan bahwa kemampuan siswa sudah menggunakan prinsip- prinsip
menulis puisi belum sesuai dengan yang sugestologi. Keaktifan siswa yang
diharapkan. Oleh karena itu diperlukan tergambar pada siklus I dengan
siklus II agar keterampilan siswa sema- menggu- nakan prinsip-prinsip
kin meningkat. Ada beberapa hal yan sugestologi tidak seperti yang
perlu diperhatikan untuk meningkatkan diharapkan. Siswa yang terlihat
kemampuan menulis siswa. Hal yang aktif hanya siswa yang juga aktif

6
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 2, Juni 2013

pada hari-hari biasanya, setidaknya hanya sung, (c) angket yang bertujuan
ditambah beberapa siswa yang mulai untuk mengetahui pendapat siswa
berani berbicara. Penyebab dari keadaan tentang peelaksanaan pembelajaran
ini diperkirakan karena kurangnya moti- menulis puisi melalui
vasi dari guru. Akhirnya untuk pertemuan prinsip-prinsip sugestologi, dan (d)
siklus II guru merencanakan untuk tes unjuk kerja siswa.
memberikan hadiah bagi siswa yang hasil b. Tindakan
tulisan terbaik. Tindakan juga
Penyebab kedua, bahan ajar yang dilaksanakan dalam dua kali
disediakan guru pada siklus I belum men- pertemuan. Pertemuan pertama
cukupi sebanyak jumlah siswa. Belum dilaksanaka pada 25 Februari 2013
cukup maksudnya, dalam kelompok dan pertemuan kedua dilaksanakan
hanya ada satu bahan ajar, jadi siswa 1 Maret 2013.
yang lain tidak berkesempatan membaca
materi tersebut sehingga mereka kurang c. Hasil Observasi/Evaluasi
aktif dalam kegiatan diskusi, siswa yang a) Aktivitas guru dalam
tidak memegang bahan ajar hanya seba- pembelajaran menulis puisi
gai pendengar tanpa memberikan masu- menggunakan prinsip- prinsip
kan pada kelompoknya. Meskipun tidak sugestologi
semua siswa yang tidak memiliki bahan Pada siklus II kegiatan
tersebut tidak aktif, masih terdapat peneliti semua telah terlaksana.
beberapa siswa yang meskipun dalam Semua kegiatan sudah terlaksana
kedaan seperti itu tetap berusaha terlibat dengan baik, mulai dari kegiatan
dalam diskusi. Dengan keadaan demikian, awal hingga kegiatan akhir. Hal ini
untuk pelaksanaan siklus berikutnya guru terlaksana karena peneliti telah
akan mempersiapkan bahan ajar yang mempersiapkan semuanya dengan
cukup untuk setiap siswa. Jadi, diharap- baik dan terencna.
kan seluruh siswa dapat terlibat aktif Kendala-kaendala yang dihadapi
dalam proses pembelajaran menulis puisi guru pada iklus I sudah dapat diatasi
melalui prinsip-prinsip sugestologi. oleh guru. Pada siklus II guru
2. Hasil Penelitian Siklus II menyediakan bahan ajar untuk
a. Perencanaan setiap siswa.
Pada kegiatan siklus I siswa b) Aktivitas siswa dalam proses
kurang aktif di dalam kelas dengan pembelajaran menulis puisi
demikian guru dan kolaborator menggu- menggu- nakan prinsip-prinsip
nakan prinsip-prinsip sugestologi dan sugestologi
dilengkapi dengan persiapan ataupun Pengamatan terhadapa
cara-cara yang memotivasi siswa. Mem- aktivitas siswa selama pembelajaran
persiapkan alat dan media yang dibutuh- dilakukan oleh guru dan kolaboratot.
kan, yaitu rekaman musik dan gambar Aktivitaas siswa selama
atau poster, menyiapkan instrument pene- pembelajaran berdasarkan aspek
litian, berupa: (a) lembar observasi untuk yang diamati dapat pada tabel
melihat aktivitas siswa dan guru dalam berikut
pelaksanaan pembelajaran, (b) catatan
lapangan untuk memantau kegiatan guru
dan siswa selama pembelajaran berlang-

7
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 2, Juni 2013

Tabel 4. Hasil Observasi Aktivitas


sis- wa dalam Pembelajaran No Indikator Jumlah Nila
Skor i
Suklus II 1 diksi 445 89
Klas
N Ju 2 majas 370 74
Kategori ifi
o m % 3 citraan 400 79
kasi
lah 4 bunyi 450 91
Menunjukan 5 Isi 385 77
kesiapan dalam jumlah 2050 410
1 18 85 Baik
memulai Rata-rata 410 82
pelajaran musikalitas puisi, guru memberikan
Menunjukan Baik lati- han kelompok dan individu,
2 perhatian pada 18 90 Seka menampil- kan hasil puisi terbaik
penjelasan guru li siswa untuk dijadikan model dalam
Merespon dengan pembelajaran, memutar musik
3 mengajukan 16 80 Baik selama kegiatan menulis,
pertanyaan memberikan penguatan kepada
Merespon dengan Lebi siswa, memberikan hadiah kepada
cepat instruksi h siswa,
4 15 75
yang diberikan dari menyediakan
guru Baik gambar-gambar peman- dangan,
Aktif dalam Lebi dan memberikan bimbingan dan
mengajukan h arahan kepada siswa tentang
5 pertanyaan/penda 14 70 dari pentingnya pembelajarn sastra.
pat Baik Penerapan prinsip sugestologi
merupakan menciptakan suasana
Aktif melakukan Lebi belajar yang menyenangkan dan
kegiatan menulis h menggembirakan yang bertujuan
6 15 75
puisi dari untuk menghilangkan anggapan
Baik negatif siswa terhadapa
Mengerjakan pembelajaran sastra terutama puisi.
Baik
tugas dengan c) Hasil Tes Unjuk Kerja Siklus II
7 19 95 Seka
antusias Tindakan pada siklus I
li
dilaksana- kan dua kali pertemuan
Jumlah 114 57 sesuai dengan rencana yang telah
0 dibuat. Data hasil tindakan pada
Rata-rata 16,3 81, Baik siklus I berupa hasil tes unjuk kerja
4 terlihat pada tabel berikut.

Berdasarkan tabel 4 tersebut dapat


disimpulkan bahwa penerapan prinsip-
prinsip sigestologi dinilai baik untuk Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Tes
meningkatkan aktivitas siswa selama kete- rampilan Menulis Puisi
pembelajaran menulis. Hal-hal yang Siklus II Perindikator
dilakukan oleh guru untuk meningkatkan
aktivitas siswa, berupa mendengarkan

8
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 2, Juni 2013

Berdasarkan tabel 5 tersebut, da- pilan menulis terlihat pada tabel di


pat diketahui bahwa kemampuan siswa bawa ini.
menulis puisi memperoleh nilai rata-rata Tabel 6. Persentase Akumulasi
82. Dari kelima indikator, nilai
tertinggi yang diperoleh siswa Ku Item Pernyataan %
terdapat pada indikator persamaan ali 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
bunyi dengan jum- lah skor 450 - 0
dengan jumlah nilai 91. Selanjutnya, Fi
untuk indikator penggunaan diksi ka
memperoleh jumlah skor 445 de- si
ngan jumlah nilai 89. Indikator SS 6 7 7 8 5 6 8 7 6 7
7
penggu- naan citraan memperoleh 0
5 0 5 0 5 5 5 5 0 5
jumlah skor 400 dengan jumlah nilai ,
%% % % % % %% % %
79. Indikator kesesuaian isi dengan 5
tema puisi mepe- roleh jumlah skor S 2
3 2 2 2 4 3 1 2 4 2
385 dengan jumlah nilai 77, dan 8
5 5 5 0 5 5 5 0 0 5
untuk indikator penggu- naaan majas ,
%% % % % % %% % %
memperoleh jumlah skor 370 dengan 5
jumlah nilai 74. Dengan demikian KS 5 5
1
setelah melakukan tes hasil belajar % %
pada siklus II siswa telah menca- pai TS
KKM yang ditentukan sebesar 75. Hasil Angket Setelah
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa Perlakuan pada Siklus II
hasil penilaian menulis puisi melalui
prinsip-prinsip sugestologi mengalami
peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan Berdasarkan tabel 6 tersebut,
perolehan nilai 82. Secara klasikal, perse- dapat disimpulkan bahwa hasil
tase ketuntasan yang berhasil diperoleh tindakan pada siklus II, penggunaan
oleh 20 siswa yang hadir pada siklus II prinsip- prinsip sugestologi
adalah seperti berikut ini. dipandang cukup efektif dalam
= 18/20 x 100% pembelajaran menulis puisi, (70,5%)
= 90 % dari jumlah responden memiliki
Dari penelitain yang dilakukam persepsi sangat setuju terhadap
ternyata penerapan prinsip-prinsip suges- penggu- naan prinsip-prinsip
tologi mampu meningkatkan nilai siswa sugestologi guna meningkatkan
dalam menulis. hasil tes menulis puisi keterampilan menulis puisi siswa.
pada siklus II, menunjukan semua indi- d. Refleksi
kator sudah tuntas. Berdasarkan pelaksanaan
d) Hasil Angket hasil siklus II, penerapan menulis
Pada akhir siklus II, siswa diberi- puisi melalui prinsip-prinsip
kan angket untuk mengetahui persepsi sugestologi mampu me- ningkatkan
siswa tentang sejauh mana prinsip-prinsip pembelajarn siswa menulis puisi
sugestologi dapat meningkatkan keteram- dibandingkan dengan pembelajaran
pilan menulis puisi. Hasil persentase menulis puisi pada siklus I. selain
persepsi siswa mengenai prinsip-prinsip itu pembelajaran menulis puisi
sugestologi dapat meningkatkan keteram- melalui prinsip-prinsip sugestologi

9
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 2, Juni 2013

diminati oleh siswa. Hal ini dibuktikan dapat disimpulkan bahwa


dari hasil observasi aktivitas siswa dan penggunaan prinsip-prinsip
guru, angket, catatan lapangan, angket, sugestologi sangat tepat digunakan
dan hasil tes unjuk kerja siswa. Oleh dalam pembelajaran sastra
karena itu tidak diperlukan lagi siklus khususnnya puisi. Hal ini dapat
berikutnya untuk meningkatkan dibuk- tikan dari hasil pengamatan
keterampilan siswa. Faktor yang kolaborator maupun peneliti yang
dianggap penyebab tidak mendukung menyatakan bahwa pembelajaran
ketercapaian tes pada siklus sebelumnya, menulis puisi melalui prin-
pada siklus II ini tidak ditemukan lagi. sip-prinsip sugestologi menunjukan
Faktor-faktor yang tidak dijumpai lagi ada- nya peningkatan aktivitas yang
pada siklus ini yaitu siswa kurang aktif signifikan. Pernyataan tersebut
belajar. Faktor ini berhasil diatasi guru sesuai dengan pernyataan yang
dengan memotivasi setiap siswa. Dengan dikemukan oleh Porter dan
motivasi ini ternyata siswa lebih Henarcki (1994:166), menyatakan
bersungguh-sungguh dalam proses bahwa lingkungan dapat menjadi
pembelajaran. sarana yang bernilai dalam
Faktor kedua ialah materi ajar membangun dan mempertahankan
yang disediakan oleh guru dalam sikap positif. Terjadinya
kegiatan siklus II sudah cukup. Siklus I peningkatan tersebut merupakan
guru hanya menyediakan teks puisi atau dampak positif terhadap hasil
materi ajar satu untuk satu kelompok. belajar siswa.
Maka pada siklus II guru menyediakan Dengan keadaan aktivitas
teks puisi atau materi ajar untuk belajar siswa pada siklus I dan
masing-masing siswa. Dengan keadaan siklus II dapat disimpulkan bahwa
ini siswa tidak ada lagi alasan untuk tidak penerapan prinsip- prinsip
aktif dalam proses pembelajaran. Mereka sugestologi merupakan langkah dan
dengan sendirinya juga terlibat dan cara yang tepat untuk meningkatkan
memberikan masukan dan pendapat kemampuan belajar siswa.
tentang tugas mereka masing-masing. Peningkatan kemampuan belajar
Dengan demikian kendala-kenda- siswa belum dilihat dari hasil tes
la yang dihadapi guru pada siklus I, telah yang mereka peroleh, peningkat
dapat diatasi guru pada siklus II. Ini kemampuan belajar siswa baru
berarti tidak perlu dilanjutkan pada siklus dilihat dari segi aktivitas belajar
berikutnya. Hal ini dibuktikan dengan siswa. Aktivitaas belajar siswa
meningkatnya hasil tes menulis puisi terjadi perubahan dan peningkatan.
yang diperoleh siswa telah melebihi Namun perlu digaris bawahi bahwa
KKM yang telah ditentukan. penerapan prinsip-prinsip
sugestologi tidak akan dapat
C. Pembahasan Hasil Penelitian berhasil se- perti yang diharapkan
1. Hasil pengamatan dan tanggapan tanpa adanya ke- sungguhan,
siswa terhadap pembelajaran me- keseriusan dan persiapan dari guru
nulis puisi melalui prinsip-prinsip dan dibantu oleh kolaboratornya.
sugestologi. 2. Proses Pembelajaran Menulis
Berdasarkan hasil analisis data Puisi melalui Prinsip-prinsip
dan pembahasan yang telah dilakukan, Sugestologi

10
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 2, Juni 2013

Berdasarkan hasil penelitain yang tegambar dari lembar observasi


diperoleh, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa. Kedua,
pembelajaran menulis puisi melalui prin- meningkatnya proses pem-
sip-prinsip sugestologi mampu mening- belajaran dan aktivitas siswa dalam
kan keterampuilan menulis puisi siswa. belajar, maka semakin meningkat
Pernyataan tersebut sesuai dengan panda- pula hasil belajar siswa. Dengan
pat yang dikemukan oleh Lozanof (dalam model pembelajaran melalui
Porter dan Henarcki, 1994:14), menyata- prinsip-prinsip su- gestologi
kan bahwa prinsip sugestologi dapat rata-rata kelas yang awalnya pada
mempengaruhi hasil belajar, dan setiap prasiklus hanya mencapai 63,6,
detail apapun memberikan sugesti positif pada siklus I meningkat menjadi
ataupun negatif. Sugesti yang penilis 72,6 setelah dilakukan siklus II,
gunakan dalam penelitian ini dengan maka nilai siswa menjadi lebih
mengaturan atau penataan kelas dan meningkat lagi menjadi rata-rata 82.
penggunaan musik. Ketiga, peningkatan keterampilan
3. Hasil Belajar Menulis Puisi mela- menulis puisi melalui
lui Prinsip-prinsip Sugestologi prinsip-prinsip sugestologi siswa
Berdasarkan nilai pada prasiklus, kelas VII.I SMP N 4 VII Koto
pembelajaran menulis puisi siswa memi- Sungai Sariak dapat tercapai karena
liki nilai rata-rata berada pada klasifikasi berbagai faktor. Faktor yang paling
cukup. Secara klasikal nilai rata-rata ini utama ialah dari guru yang berhasil
sangat rendah dan jauh dibawah kriteria memotivasi siswa dalam belajar dan
ketuntasan minimal 75. Namun, setelah memanfaatkan model pembelajaran
pelaksanaan dengan menerapkan prinsip- yang diterapkan. Faktor kedua
prinsip sugestologi terjadi peningkatan adalah model pembelajaran yang
terhadap pembelajaran menulis puisi digunakan, siswa merasa
siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan termotivasi dan lebih semangat
hasil tes pembelajaran menulis puisi dalam proses belajar dengan
siswa pada siklus I hingga siklus II yang menerapka prinsip-prinsip suges-
mengalami peningkatan. Pada hasil tes tologi. Faktor lainnya ialah siswa itu
pembelajaran menulis melalui prinsip- sendiri. Meskipun dalam
prinsip sugestologi siklus I nilai rata- rata pembelajaran guru pintar dan model
siswa adalah 72,6 berada pada klasifikasi pembelajaran yang diterapkan
lebih dari cukup. Kemudian hasil tes bagus, semuanya tidak dapat
pembelajaran menulis puisi melalui meningkatkan keterampilan belajar
prinsip-prinsip sugestologi lebih mening- siswa jika siswa tidak bisa
kat pada siklus II dengan nilai rata-rata bekerjasama.
82 yang berada pada klasifikasi baik.
SARAN
SIMPULAN Berdasarkan temuan
Berdasarkan hasil penelitian dan penelitian, untuk meningkatkan
pembahasan dapat disimpulkan, pertama, keterampilan menu- lis siswa pada
pembelajaran menulis puisi melalui mata pelajaran bahasa Indonesia
prinsip-prinsip sugestologi dapat mening- atau mata pelajaran lain yang
katkan aktivitas siswa dalam proses menuntut siswa untuk menulis
pembelajan. Keaktifan siswa tersebut khususnya sastra dikemukakan

11
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 2, Juni 2013

saran-saran berikut ini.


1. Guru perlu merancang program
pembelajaran secara sistematik dan
komprehensif agar memberikan
kesempatan belajar yang cukup
kepada siswa untuk mengembangkan
potensi dirinya.
2. para guru bahasa Indonesia
hendaknya lebih bervariasi dalam
memilih metode pelajaran agar siswa
menjadi lebih berminat mengikuti
proses pembelajaran dan tidak Deporter, Bobi dan Mike
merasa jenuh. Prnggunaan prinsip- Henarcki.1999. Quantum
prinsip sugestologi dapat menjadi Learning:Membiasa-
salah satu model pmbelajaran yang kan Belajar Nyaman dan
telah terbukti dapat meningkatkan Me- nyenangkan. Bandung:
keterampilan siswa menulis puisi Kaifa.
secara aktif dan menyenangkakan.
3. Perlu tindak lanjut untuk penelitian Djojosuroto, Kinayati. 2006.
sejenis terhadap bidang studi lain Pengajaran Puisi analisis
yang bahan ajarnya menuntut siswa dan pemahaman.
menulis. Bandung: Nuansa.

Catatan: Artikel ini ditulis dari tesis Iskandarwassid dan Dadang


penulis di Pascasarjana Universitas Sunendar. 2008. Strategi
Negeri Padang dengan tim Pembelajaran Bahasa.
pembimbing, Prof. Dr. Atmazaki M. Bandung: Remaja
Pd. dan Dr. Novia Juita, M.Hum. Rosdakarya.

Siswanto, Wahyudi. 2008.


DAFTAR RUJUKAN Pengantar-teo- ri Sastra.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Pene- Jakarta. Grasindo.
litian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.

Atmazaki. 2006. Kiat-Kiat Mengarang


dan Menyunting. Padang: Yaya-
san Citra Budaya Indonesia.

. 2006. ‘Pembelajaran Menulis


Kreatif’ dalam Makalah Menu-
“lis Kreatif.” Padang: FBSS
UNP.

12

You might also like