Bab 3 Statemen Rugi-Laba dan Laba Ditahan
‘Tujuan mempelajari bab ini adalah:
(1) Menjelaskan pentingnya pengukuran dan pelaporan penghasilan, serta komponen-
komponennya.
(2) Menjelaskan pendekatan capital maintenance (economic) dan pendekatan transaksi
dalam penentuan laba.
(3) Menjelaskan dan mengilustrasikan isi dan bentuk statemen rugi-laba.
(4) Menjelaskan dan mengilustrasikan statemen laba ditahan.
STATEMEN RUGI-LABA
Karakteristik
‘Statemen rugi-laba sefing disebut juga sebagai statemen penghasilan adalah statemen
keuangan yang menyajikan informasi tentang pengukuran kesuksesan operasi perusahaan
selama periode tertentu, Statemen ini disusun dengan berbagai asumsi, misalnya asumsi
periodisiasi, prinsip pengakuan pendapatan, dan prinsip penandingan.
PENTINGNYA STATEMEN RUGILABA
‘Alasan utama yang menyebabkan statemen rugi-laba menjadi salah satu statemen yang
ssangat penting adalah statemen ini memberikan informasi kepada kreditor dan investor untuk
‘memprediksijumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa yang akan datang. Statemen
rugi-laba dapat membantu para pemakai dengan beberapa cara. Pertama, investor dan
kkreditor dapat menggunakan informasi dalam statemen rugi-laba untuk mengevaluasi
prestasi perusahaan di masa lalu, Kedua, membantu kreditor dan investor menentukan
tingkat risiko ketidakpastian pencapaian arus kas tertentu. Sclain bermanfaat bagi kreditor
dan investor, statemen rugi-laba juga bermanfaat bagi pelanggan, organisasi buruh, dan
pemerintah.
BATASAN-BATASAN STATEMEN RUGI-LABA
‘Ada beberapa batasan yang terdapat dalam statemen rugi-laba, yaitu:
(1) Statemen rugi-laba tidak memasukkan semua item-item yang mengkontribusi
23pertumbuhan dan perkembangan perusahaan, Misalnya statemen rugi-laba hanya
mengukur laba dari sesuatu yang dapat diukur dengan satuan moneter (monetary
income), tetapi tidak mengukur faktor-faktor kualitatif yang mengkontribusi laba
perusahaan (psychic income) atau well-offness, misalnya nilai pengalaman pendidikan
karyawan dan keablian yang dimiliki karyawan.
(2) Besarnya laba sangat dipengaruhi oleh metode akuntansi yang diterapkan, Misalnya
penggunaan metode depresiasi yang berbeda antara perusahaan yang serupa akan
menghasilkan penilaian yang berbeda terhadap hasil operasi perusahaan. Dengan
demikian kualitas earning (earnings quality) yang ditetapkan perusahaan
‘merupakan hal yang penting, dan menjadi seswatu yang dapat dikendalikan menurut
xualitas laba yang ingin dicapai perusahaan, Penggunaan metode-metode akuntansi
tentu saja diterapkan dengan asumsi bahwa kondisi lain tidak berubah.
PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PENGHITUNGAN LABA-RUGI
PERUSAHAAN
‘Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur laba perusahaan, yaitu (1)
pendekatan pemupukan modal (capital maintenance approach), dan (2)pendekatan transaksi
(transaction approach). Berdasarkan capital maintenance approach, laba diukur dengan
‘mengurangkan aktiva bersih (aktiva dikurangi kewajiban) awal période dari aktiva bersi
(net asset) pada akhir periode, dan penyesuaian atas tambahan investasi dan distribusi selama
periode tertentu, Sebagai ilustrasi, PT Melly memiliki aktiva bersih tanggal 1 Januari 1990
sebesar Rp15.000 dan akhir periode sebesar Rp25.000. Selain itu, selama tahun 1990,
diperoleh investasi tambahan dari investor Rp8.000, dan diumumkan pembayaran dividen
sebesar Rp2.500. Berdasarkan datadi atasjika laba ditentukan dengan pendekatan pemupukan
‘modal, maka perhitungannya akan nampak sebagai berikut
‘Aktiva Bersih, 31/12/1990, Rp25.000
Aktiva Bersih, 1/1//1990, 15,000
Rp10.000
ditambahkan:
Pengumuman pembagian dividen 2.500
Rp12.500
dikurangi:
Investasi dari pemilik (8.000)
Laba tahun 1990 Rp4.500
Berdasarkan pendekatan di atas, laba yang dihasilkan perusahaan tidak menunjukkan
hasil yang dicapai dari transaksi yang terjadi selama periode kini. Untuk itu dibutuhkan
suatu pendekatan yang disebut dengan pendekatan transaksi (transaction approach).
Pendekatan ini memfokuskan pada kegiatan yang terjadi selama periode tertentu
Pendekatan ini menjadi dasar pembahasan pengukuran taba. Pendekatan transaksi
‘merupakan pendekatan yang paling terkenal dibandingkan dengan pendekatan pemupukan
26‘modal, sebab dapat memberikan informasi berdasarkan elemen-elemen yang membentuk
laba. Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya, elemen-elemen yang termasuk
dalam statemen rugi-laba adalah:
Pendapatan, Aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu entitas atau penyelesaian kewajiban
(atau kombinasi keduanya) selama periode tertentu, yang timbul dari penjualan barang,
penyerahan jasa, dan atau kegiatan pokok suatu entitas.
Biaya. Aliran keluar atau penggunaan sumber ekonomik atau terjadinya kewajiban (atau
kombinasi keduanya) selama periode tertentu, yang timbul dari penjualan barang, penyerahan
{jasa, dan atau kegiatan pokok suatu entitas,
Keuntungan, Kenaikan dalam ekuitas (aktiva bersih) yang timbul dari transaksi insindetal
suatu entitas dan transaksi-transaksi atau kejadian lain dan kondisi tertentu yang
‘mempengaruhi entitas selama periode tertentu, kecuali yang dihasilkan dari pendapatan
atau investasi oleh pemili
Kerugian. Penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) yang timbul dari transaksi insindetal
suatu entitas dan transaksi-transaksi ata kejadian lain dan kondisitertentu yang mempengaruhi
centitas selama periode tertentu, kecuali yang dihasilkan dari biaya-biaya atau distribusi
kepada pemilik.
Pendapatan dapat berupa, pendapatan penjualan, pendapatan fee, pendapatan bunga,
pendapatan dividen, dan.pendapatan sewa. Biaya dapat berbentuk, kos barang terjual,
depresiasi, bunga, sewa, gaji dan upah, dan pajak. Keuntungan dan Kerugian dapat
berasal dari penjualan investasi, penjualan aktiva tetap, penyelesaian kewajiban,
penghapusan aktiva tetap sebagai akibat keusangan atau kerusakan yang timbul dari
bencana alam, dan pencurian.
Pengakuan sebagai pendapatan atau keuntungan oleh suatu perusahiaan dipengaruhioleh
karakteristik kegiatan perusahaan tersebut. Misal, penjualan tanah atau gedung oleh sebuah
perusahaan real-estate. diklasifikasikan sebagai pendapatan. Sedangkan, nilai penjualan
‘gedung dikurangi dengannilai bukugedung, diakui perusahaan pabrikasi sebagai keuntungan
atau kerugian
FORMAT STATEMEN RUGI-LABA
‘Ada dua metode penyusunan statemen rugi-laba, yaitu: (1) metode satu tahap (single
step), (2) metode bertahap (multiple step).
Metode Satu Tahap (single step)
Berdasarkan metode single step, statemen rugi-lababerisi duakelompok, yaitu pendapatan
dan biaya, Berikut ilustrasi statemen rugi-laba yang disusun dengan metode single step.
25PT Melly
STATEMEN RUGI-LABA
Untuk Periode yang Berakhir tanggal 31 Desember 1992
Pendapatan:
Penjualan Bersih p2.900.000
Pendapatan Dividen 200.000
Pendapatan Bunga 4 50.000
Pendapatan Sewa —150.000
Total Pendapatan Rp4.700.000
Biaya-Biaya:
Kos Barang Terjual p1.800.000
Biaya Penjualan 1.000.000
Biaya Administrasi 1 500.000
Biaya Bunga 80.000
Biaya Pajak 70.000
Total Biaya ‘Rp4.450,000
Laba Bersih Bp_ 250,000
Keuntungan utama metode single step adalah sederhana penyajiannya, dan tidak
menerapkan pola klasifikasi pendapatan dan biaya menurut urutan prioritas. Berdasarkan
metode ini masalah pengklasifikasian penyajian dihilangkan.
Metode Bertahap (multiple step)
Berdasarkan metode ini, item-item pendapatan dan biaya disajikan menurut hubungan
antara pendapatan dan biaya. Oleh karena itu statemen rugi-laba menjadi semakin informatif
ddan lebih bermanfaat. Klasifikasi dan hubungan data dalam statemen rugi-laba dilakukan
sebagai berikut:
(1) pendapatan yang berasal dari kegiatan operasi selama periode tertentu dilaporkan
terpisah dari pendapatan yang diperoleh dari kegiatan nonoperasi. Pemisahaan ini sangat
‘membantu dalam pengevaluasian baik terhadap pendapatan dari kegiatan operasi,
‘maupun dari kegiatan nonoperasi.
(2) biaya-biaya diklasifikasikan menurutfungsi, misalnyakos barang terjual,biayapenjualan,