You are on page 1of 11
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Jalan Pattimura No. 20, Kebayoran Banu - Jakarta Selatan 12110, Telp./Fax. : (021) : (021) 7221950 Nomor Um o1-03-Db/663 Jakarta, 16 Agustus 2017 Sifat Segera Lampiran : 1 (satu) Dokumen Hal : Persetujuan dan Penyampaian Spesifikasi Khusus Interim Campuran Beraspal Panas Menggunakan Limbah Plastik Kepada Yth.: 1. Para Direktur di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga; 2. Kepala Balai/Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional | s.d. XVIII di- Tempat 1. Bersama ini disampaikan Spesifikasi Khusus sebagai berikut No.| Nomor Seksi Judul Spesifikasi Khusus Interim Spesifikasi Khusus Interim Campuran Beraspal Panas Menggunakan Limbah Plastik 4. | SKh-1.6.10 disetujui untuk dipergunakan di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga. 2. Rancangan Spesifikasi Khusus Interim tersebut dimaksudkan untuk menjadi acuan bagi para pemangku Kepentingan di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga untuk pekerjaan campuran beraspal panas menggunakan limbah plastik. Demikian disampaikan untuk dapat dipergunakan dengan penuh tanggung jawab. (___-\ aa nen A \ rie‘Sétiadi|Moerwanto Tembusan Yth. 1, Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (sebagai laporan); 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 3. Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PUPR; 4. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian PUPR. -ESIFIKASI KHUSUS INTERIM ‘SEKSI SKh-1.6.10 CAMPURAN BERASPAL PANAS MENGGUNAKAN LIMBAH PLASTIK SKh-1.6.10.1 UMUM. 1) Uraian Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet berupa campuran beraspal panas yang terdiri dari agregat, limbah plastik dan aspal, yang dicampur secara panas di unit produk: ampuran aspal, serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut di atas lapis pondasi atau permukaan jalan lama yang beraspal dan telah disiapkan dan memenuhi garis, ketinggian dan potongan memanjang yang di tunjukkan dalam Gambar, Semua campuran dirancang dalam Spesifikasi khusus interim ini untuk menjamin bahwa asumsi rancangan yang berkenaan dengan kadar aspal, rongea udara, stabilitas, kelenturan dan keawetan sesuai dengan lalu-lintas rencana dibawah 10 juta ESA. 2) Jenis Campuran Beraspal Ketentuan pasal ini harus memenubi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.1.2), keouali campuran latasir dan lataston dengan gradasi senjang. 3) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi Ini Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.1.3). 4) Tebal Lapis Toleransi Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum. 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.1.4). SKh-1.6.10-1 SKh-1.6.10.2 5) Standar Rujukan Rujukan yang digunakan dalam Spesifikasi Khusus ini mengikuti ketentuan dalam Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.1.5). 6) Pengajuan Kesiapan Kerja Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.1.6). 7) Kondisi Cuaca Yang Dijinkan Untuk Bekerja Ketentuan pasal ini barus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.1.7). 8) Perbaikan Pada Campuran Beraspal_Yang Tidak Memenuhi Ketentuan Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.1.8). 9) Pengembalian Bentuk Pekerjaan Setelah Pengujian Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.1.9). 10) Lapisan Perata Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.1.10). BAHAN 1) Agregat Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.2.1), kecuali untuk penyarapan air oleh agregat maksimum 4%, SKh-1.6.10-2 2) Agregat Kasar Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.2.2). 3) Agregat Halus Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum. 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.2.3). 4) Bahan Limbah Plastik a) Jenis plastik yang dapat digunakan berupa limbah plastik dari jenis Low Density Polyethylene (LDPE). b) Limbah plastik yang digunakan harus hasil olahan yang telah dipilah, dicacah dan dicuci. ¢) Cacahan limbah plastik yang digunakan harus kering, bersih dan terbebas dari bahan organik atau bahan yang tidak dikehendaki. 4) Penggunaan limbah plastik dari 4 % sampai dengan 6% terhadap berat aspal, Penggunaan yang lebih dari 6% harus mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan. Limbah plastik harus memenuhi ketentuan seperti ditunjukan dalam Tabel 1.6.10.2.(1). Tabel 1.6.10.2.(1) Ketentuan Limbah Plastik Hasil Cacahan Pengujian Persyaratan ‘Ukuran butir lolos saringan 3/8 inch (9,5 mm) % 100 | Ukuran butir lolos saringan No 4 (4,75mm)% | 90 Ketebalan (am) Maks. 0,07 Kadar air (%) Maks. 5 Titik Teleh CC) 100- 120 5) Bahan Pengisi (Filler) Untuk Campuran Beraspal Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.2.4). SKh-1.6.10-3 SKh-1.6.10.3 6) Gradasi Agregat Gabungan Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan gradasi lataston (ARS) semi senjang dan laston pada Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.2.5). 7) Bahan Aspal Untuk Campuran Beraspal Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan aspal Tipe-I pada Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.2.6). 8) Bahan Anti Pengelupasan Campuran beraspal panas menggunakan limbah plastik, tidak memerlukan bahan anti pengelupasan. 9) Sumber Pasokan Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.2.9) CAMPURAN 1) Komposisi Umum Campuran Campuran beraspal terdiri dari agregat, limbah plastik, bahan pengi dan aspal. 2) Kadar Aspal dalam Campuran Prosentase aspal yang aktual ditambahkan ke dalam campuran ditentukan berdasarkan percobaan laboratorium dan lapangan sebagaimana tertuang dalam Rumusan Campuran Kerja (JMF) dengan memperhatikan penyerapan agregat yang digunakan, 3) Prosedur Rancangan Campuran Ketentuan prosedur rancangan campuran harus sesuai dengan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.3.3) dengan penambahan: SKh-1.6.10-4 a) Limbah plastik yang digunakan untuk campuran beraspal panas, penggunaanya dari 4% sampai dengan 6% terhadap berat aspal serta harus mempunyai sifat seperti yang dicantumkan pada Tabel 1.6.10.2.(1). b) Bilamana limbah plastik ditambahkan melalui lubang kontrol unit pengaduk (pugmil), harus dikemas sedemikian rupa dengan berat yang sesuai untuk satu batch pencampuran di AMP, Jumlah kemasan limbah plastik yang disiapkan sekurang-kurangnya cukup untuk satu hari produksi. ©) Penambahan limbah plastik dilakukan pada saat pencampuran kering (ary mix). d) Segera setelah pencampuran ering selesai dilakukan, aspal disemprotkan dengan jumlah yang sesuai rumusan campuran kerja (IMF) ke dalam unit pengaduk dan diaduk dengan wakta sesingkat mungkin yang telah ditentukan untuk menghasilkan campuran yang homogen dan semua butiran agregat terselimuti aspal dengan merata. ©) Lamanya waktu pencampuran harus ditentukan secara berkala atas perintah Direksi Pekerjaan melalui pengujian “derajat penyelimutan aspal tethadap butiran agregat kasar” (biasanya sekitar 45 detik). Ketentuan sifat campuran beraspal panas harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.3.3), kecuali untuk Tabel 1.6.10.3.(1) dan Tabel 1.6.10.3.(2) mengikuti ketentuan di bawah ini. SKh-1.6.10-5 ‘Tabel 1.6.10.3.(1) Ketentuan Sifat Campuran Beraspal Panas Lataston Limbah Plastik Lataston Limbah Plastik (ARSip) Sifat-sifat Campuran Lapis Aus__| Lapis Pondasi Semi senjang | Semi senjang Kadar aspal efektif Min 59 55 Penyerapan Maks L7 Jumlah tumbukan per bidang - 75 Rongga dalam campuran (%) 2 Min: 2 Maks. 5 Rongga dalam Agregat (VMA)(%) | Min. 18 17 Rongga terisi aspal (%) Min. 68 Stabilitas Marshall (kg) Min. 800 Min. a Pelelehan (mm) Maes Z Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah 5 perendaman selama 24 jam, 60 © Min. 0 SKh-1.6.10-6 Tabel 1.6.10.3,(2) Ketentuan Sifat Campuran Beraspal Panas Laston Limbah Plastik ‘ Laston Limbah Plastik (AC;p) Sifat-sifat Campuran Lapis | Lapis Lapi Aus_| Antara | Pondasi Jumish tumbukan per bidang B 112 Rasio partikel lolos ayakan 0,075 |_Min 06 mm dengan kadar aspal efektif [Maks 14 Rongga delam eamparan (%) a cod 7 | Rongga dalam Agregat (VMA)(%)| Min. | _15 14 13 Rongga terisi aspal (%) Min, [65 6 65 Stabilitas Marshall (ke) Min. 900 2000 Min, 2 3 | Pelelehan (mm) wae 7 7 Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah perendaman selama 24 jam, 60°C | Min, 90 Catatan ) Modifikasi Marshall sesuai ASTM D 5581-07a (diameter benda uji 15 cm) atau lihat lampiran 6.3.B pada Sepesifikasi Umum 2010 Revisi 3. Rongga dalam campuran dihitung berdasarkan pengujian Berat Jenis Maksimum Campuran (Pengujian GMM sesui SNI 03-6893-2002) ») Direksi Pekerjaan dapat atau menyetujui AASHTO 1283-89 sebagai altematif pengujian kepekaan terhadap kadar air. Pengkondisian beku cair (freeze thaw conditioning) tidak diperlukan. Nilai Indirect Tensile Strength Retained (ITSR) minimum 80% pada VIM (Rongga dalam Campuran) 7% + 0,5%. Untuk ‘mendapatkan VIM 7% + 0,5%, buatlah benda uji Marshall dengan variasi tumbukan pada kadar aspal optimum, misal 2x40, 2x50, 2x60, 2x75 tumbukan. Kemudian dari setiap benda uji tersebut hitung nilai VIM dan buat hubungan antara jumlah tumbukan dan VIM. Dari grafik tersebut dapat diketahui jumlah tumbukan yang memiliki nilai VIM 7% + 0,5%, kemudian lakukan pengujian /TSR untuk mendapatkan Indirect Tensile Strength Retained (ITSR) sesuai SNI 6753:2008 atau AASHTO T283-07 tanpa pengkondisian 18 + 3°C 2) 4) Rumus Campuran Rancangan (Design Mix Formula) Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.3.4). 5) Rumus Campuran Kerja (Job Mix Formula, IMF) Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 5). Revisi 3 Pasal 6. 6) Penerapan JMF dan Toleransi Yang kan SKh-1.6.10-7 Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.3.6). SKh-1.6.10.4 KETENTUAN INSTALASI PENCAMPUR ASPAL, Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.4 dengan penambahan: a) Di instalasi pencampur aspal harus tersedia tempat khusus untuk menyimpanan limbah plastik, terutama untuk menjaga kadar airnya, b) Harus tersedia fasilitas/lubang untuk memasukkan limbah plastik kedalam unit pencampur campuran beraspal (pugmil), sewaktu proses pencampuran ering sedang berlangsung dengan jumlah takaran sesuai yang direncanakan. SKh-1.6.10.5 PEMBUATAN DAN PRODUKSI CAMPURAN BERASPAL Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 revisi 3 Pasal 6.3.5. Penambahan limbah plastik dilakukan pada saat peneampuran kering (dry mix) dengan waktu pencampuran seperti ditunjukan pada Tabel 1.6.10.5.(1). Temperatur agregat di dalam pugmil (mixer) sebelum dicampur limbah plastik antara 160 °C dan 170 °C. Tabel 1.6.10.5.(1) Perkiraan Waktu Pencampuran Tahapan pencampuran Waktu pencampuran (detik) Pencampuran kering (dry mix), pencampuran agregat panas dengan 1042 plastik di pugmil (mixer) Pencampuran dengan aspal 3522 SKh-1.6.10-8 SKh-1.6.10.6 SKh-1.6.10.7 SKh-1.6.10.8 PENGHAMPARAN CAMPURAN Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.6. PENGENDALIAN MUTU DAN PEMERIKSAAN DI LAPANGAN Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.7. dengan penambahan: Harus dilakukan pengambilan contoh setiap kedatangan limbah plastik dengan frekuensi °/(umlah packing) yang meliputi pengujian kadar air dan analisa saringan. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran Pekerjaan Ketentuan pasal ini harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Pasal 6.3.8.1). 2) Dasar Pembavaran Kuantitas yang sebagaimana ditentukan di atas, harus dibayar menurut Harga Kontrak per satuan pengukuran, untuk Mata Pembayaran yang ditunjukkan di bawah ini dan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk mengadakan, memproduksi, menguji dan mencampur, serta menghampar dan memadatkan semua bahan, termasuk semua pekerjaan, peralatan, pengujian, perkakas dan pelengkapan Tainaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan dalam spesifikasi ini SKh-1.6.10-9 Nomor Mata i Satuan Pembayaran —— ‘Pengukuran SKh-...-6.3.1,(1a)| Lataston Lapis Aus (HRS-WCP) Ton (gradasi semi senjang) SKh-...-6.3.1,(1b)] Lataston Lapis Pondasi (HRS-BaseP) Ton (gradasi semi senjang) SKh-...-6.3.1,@a)| Campuran beraspal panas (Laston) Lapis Ton Aus (AC-WCP) SKh-...-6.3.1,2b)| Campuran beraspal panas ( Laston) Lapis Ton ‘Aus Perata (AC-WCP (L)) ‘Canmpuran beraspal panas (Laston) Lapis Ton Antara(AC-BCP) : SKh-...-63.1,24)| Campuran beraspal panas (Laston) Lapis Ton Antara Perata (AC-BCP (L)) SKh-...-6.3.1,@e)| Campuran beraspal panas (Laston) Lapis Ton Pondasi(AC-BaseP) SKh-...-6.3.1,(21)| Campuran beraspal panas (Laston) Lapis Ton Pondasi Perata (AC-BaseP (L)) SKh-1.6.10-10

You might also like