You are on page 1of 6

HUBUNGAN GRAVIDA IBU DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA

Sri Sumarni, Program Studi Ilmu Keperawatan UNIJA Sumenep,


e-mail;sri.sumarni73@yahoo.co.id
Syaifurrahman Hidayat, Program Studi Ilmu Keperawatan UNIJA Sumenep,
e-mail; sr.hidayat@yahoo.com
Eko Mulyadi, Program Studi Ilmu Keperawatan UNIJA Sumenep,
e-mail; eko.wiraraja@gmail.com

ABSTRACT

Background: Pre-eclampsia and eclampsia is hypertension caused by pregnancy characterized


by hypertension, edema, and Proteinuri after the 20th week, and if accompanied by seizures is
called eclampsia. Cause of pre-eclampsia risk factors, namely: the reproductive status, health
status, and health behaviors Immunologic theory explains clearly about the relationship or gravida,
gravida with preeclampsia incidence. The theory states blocking antibodies against placental
antigens formed at first to be the cause of preeclampsia pregnancy
Subject: to determine the relationship gravida mothers with preeclampsia in dr. H. Moh. Anwar
Sumenep
Methods: This study is a type of analytical study using a retrospective cross-sectional approach.
Most of the samples in this study women with preeclampsia in dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Total
number in January and February 2014 is 33 mothers, with the inclusion and exclusion criteria
sampling technique using purposive sampling technique For processing the data using the
completed questionnaires are then processed by stages including Editing, Coding, Scoring and
Tabulating. Analysis of the data using the Chi-square
Results: The majority of respondents in the category gravida at risk as much as 54.5%, and the
majority of respondents experienced preeclampsia 51.5% where the results of this study in
accordance with the theory which states that a woman who had become a mother with a new
partner at risk of six to eight times more susceptible to preeclampsia than multigravida.
Conclusion: The results of the data analysis statistical test Chi Square with the results sig: 0.001
(<0.05) which indicates that there is a relationship Gravida Mothers with Preeclampsia Genesis

Keywords: Mother Gravida, Preeclampsia

PENDAHULUAN yang umum terjadi di dunia adalah pendarahan,


Menurut WHO (World Health infeksi, eklampsia, persalinan macet, dan
Organization), setiap tahun di seluruh dunia aborsi tidak aman. Di Indonesia penyebab
358.000 ibu meninggal saat hamil atau bersalin utama kematian ibu dikenal dengan trias klasik
di mana 355.000 ibu (99%) berasal dari negara yakni pendarahan, preeklampsia/eklampsia,
berkembang. Rasio kematian ibu di negara- dan infeksi.
negara berkembang merupakan grade tertinggi Preeklampsia dan eklampsia merupakan
dengan 290 kematian ibu per 100.000 kelahiran penyakit hipertensi yang disebabkan oleh
bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kehamilan yang ditandai dengan hipertensi,
kematian ibu di negara maju, yaitu 14 kematian edema, dan proteinuri setelah minggu ke-20,
ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup. dan jika disertai kejang disebut eklampsia
Indonesia merupakan negara dengan (Yusniar, 2004). Negara maju seperti di
angka kematian ibu dan perinatal tertinggi. Australia dan Inggris, preeklampsia merupakan
Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh penyebab utama kematian maternal. Angka
WHO, diketahui di Indonesia kasus kematian kejadian preekalmpsia di Australia sebesar 10-
ibu sebanyak 240 per 100.000 kelahiran hidup 25%, di Inggris sebesar 100 per 1 juta
pada tahun 2008 (WHO,2011). Menurut SDKI kehamilan, sedangkan di Indonesia sepanjang
(2009), Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2012 terdapat 30 kematian akibat
berada pada peringkat ke 12 dari 18 negara preeklampsia (Rozikhan, 2011).
anggota ASEAN dan SEARO (South East Pre Eklampsia di RSUD dr. H. Moh. Anwar
Asian Nation Regional Organization). Menurut Sumenep selama periode tahun 2010-2012
WHO (2005), penyebab kematian maternal terus mengalami peningkatan. Jadi masalah

3
4 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

dalam penelitian ini adalah tingginya dan dengan kejadian preeklampsia di RSUD dr. H.
peningkatan selama tiga tahun kejadian Moh. Anwar Sumenep tahun 2014.
preeklampsia di RSUD dr. H. Moh. Anwar
Sumenep. METODE PENELITIAN
Penyebab preeklampsia dan eklampsia Jenis penelitian ini adalah penelitian
masih menjadi tanda tanya dan sampai saat ini analitik dengan menggunakan pendekatan
preeklampsia masih disebut disease of theory cross sectional restropektif, Populasi dalam
(Haryono, 2011). Penelusuran penyebab penelitian adalah Seluruh ibu yang mengalami
preeklampsia hanya dapat dilakukan dari faktor preeklampsia di RSUD dr. H. Moh. Anwar
resiko. Menurut Rozikhan (2007) dan Manuaba Sumenep pada bulan Januari-Februari 2014
(2007) faktor resiko penyebab preeklampsia, sebanyak 41 ibu, Sampel dalam penelitian ini
yaitu: status reproduksi, status kesehatan, dan Sebagian ibu yang mengalami preeklampsia di
perilaku kesehatan. Dari ketiga faktor resiko RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep pada bulan
tersebut status reproduksi diduga merupakan Januari-Februari 2014, dengan kriteria inklusi
faktor dominan penyebab preeklampsia. dan ekslusi, teknik sampling menggunakan
Terdapat sinkronisasi status reproduksi ibu tehnik purposive sampling sebanyak 33 ibu.
dengan teori yang dikemukakan ahli terkait Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
penyebab preeklampsia. Salah satu penyebab adalah lembar observasi. Lembar observasi
preeklampsia dari faktor resiko status berupa tabel rekapitulasi hasil pengamatan
reproduksi adalah gravida ibu. Wanita yang rekam medic. analisa data menggunakan uji
baru menjadi ibu dengan pasangan mempunyai statistik menggunakan Chi square secara
resiko enam sampai delapan kali lebih mudah komputerisasi (SPSS) dengan tingkat
terkena preeklampsia daripada multigravida kemaknaan 5% 0,05.
(Angsar, 2004).
Teori imunologik menjelaskan secara jelas HASIL PENELITIAN
perihal hubungan gravida atau gravida dengan 1. Umur Responden
insiden preeklampsia. Teori tersebut Tabel 1 Karakteristik Responden
menyebutkan blocking antibodies terhadap Berdasarkan Umur
antigen plasenta yang terbentuk pada Umur Jumlah Prosentase
kehamilan pertama menjadi penyebab 19-27 tahun 11 33,3%
preeklampsia. Teori ini juga menyebutkan 28-35 tahun 19 57,6%
karena penurunan human antigen protein G 36-43 tahun 3 9,1%
(HLA) yang berperan penting dalam modulasi Total 33 100%
respon imun sehingga ibu menolak hasil Tabel 1 menunjukkan sebagian besar
konsepsi (Angsar, 2004). responden berumur 28-35 tahun sebanyak
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh 57,6% dan sebagian kecil responden
Kurniawati Artikasari (2008) di RSUD DR. berumur 36-43 tahun sebanyak 9,1%
Moewardi Surakarta, didapatkan insidensi 2. Pendidikan Responden
preeklamsia pada gravida 1 sebanyak 29,2% Tabel 2 Karakteristik Responden
dan (OR = 1,458) yang berarti ibu hamil gravida Berdasarkan Tingkat Pendidikan
1 memiliki faktor risiko 1,458 kali lebih besar Pendidikan Jumlah Prosentase
untuk terkena preeklamsia/eklamsia dibanding SD/MI 2 6,1%
ibu hamil multigravida (Gravida > 3). SMP/MTs 17 51,5%
Upaya untuk mengatasi preeklampsia SMA/MA 10 30,3%
karena gravida ibu dengan pendekatan ilmu Perguruan 4 12,1%
keperawatan dapat dilakukan dengan three Tinggi
levels of prevention terutama melalui promosi Total 33 100%
kesehatan intensif bahwa kehamilan dan Tabel 2 menunjukkan sebagian besar
persalinan pertama pada ibu lebih beresiko responden dengan tingkat pendidikan
menyebabkan preeklampsia terakhir pada jenjang SMP/MTs sebanyak
daripada kehamilan dan persalinan 51,5% dan sebagian kecil responden tingkat
berulang (multigravida). Upaya nyata yang pendidikan terakhir pada jenjang SD/MI
dapat dilakukan adalah menyiapkan diri sebaik sebanyak 6,1%.
mungkin dengan melakukan pemeriksaan ANC
instensif untuk mengenali keadaan aktual dan
potensial kesehatan ibu. Tujuan Penelitian ini
adalah untuk megetahui hubungan gravida ibu
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 5

3. Pekerjaan Responden preeklamsia sebanyak 51,5%. Berdasarkan


Tabel 3 Karakteristik Responden hasil analisa data uji statistik Chi Square
Berdasarkan Pekerjaan dengan hasil sig: 0,001 (<0,05) yang
Pekerjaan Jumlah Prosentase menunjukkan bahwa ada Hubungan Gravida
IRT 11 33,3% Ibu Dengan Kejadian Preeklampsia.
Wiraswasta 7 21,2%
PNS 5 15,2% PEMBAHASAN
Petani 10 30,3% Gravida Ibu
Total 33 100% Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Tabel 3 menunjukkan sebagian besar sebagian besar sebagian besar responden
responden dengan status pekerjaan sebagai pada kategori gravida beresiko sebanyak
Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 33,3% 54,5%. Dimana gravida adalah jumlah
dan sebagian kecil responden dengan status kehamilan yang diakhiri dengan kelahiran janin
pekerjaan PNS sebanyak 15,2% yang memenuhi syarat untuk melangsungkan
4. Pre eklamsia Responden kehidupan (28 minggu atau 1000 gram)
Tabel 4 Kejadian pre eklamsia pada (Varney, 2002). Dan menurut BKKBN (2007)
responden gravida ibu dapat ditentukan secara relatif oleh
Kejadian pre usia pernikahan dan penggunaan alat
Jumlah Prosentase kontrasepsi.
eklamsia
Ibu pre 17 51,5% Gravida responden bersifat dinamis
eklamsia mengikuti perkembangan kehidupan responden
Ibu tidak 16 48,5% yang telah melakukan pernikahan. Perubahan
preeklamsia dan perkembangan gravida responden selaras
Total 33 100% dengan alur waktu yang kontekstualnya selalu
Tabel 4 menunjukkan sebagian besar maju (prospektif). Gravida responden juga hasil
responden mengalami preeklamsia dari akumulasi usia pernikahan dan
sebanyak 51,5% dan sebagian kecil penggunaan alat kontrasepsi yang
responden tidak mengalami pre eklamsia memungkinkan kehamilan dan persalinan.
sebanyak 48,5% Kehamilan dan persalinan dapat segera terjadi
5. Gravida Responden apabila responden menikah pada usia muda
Tabel 5 Gravida pada responden dan tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Gravida Jumlah Prosentase Responden yang menikah pada usia muda
Gravida 18 54,5% memberikan kesempatan dan potensi lebih
beresiko menentukan status gravida. semakin banyak
Gravida tidak 15 45,5% proporsi kehamilan dan persalinan responden
beresiko semakin bertambah status gravida responden.
Total 33 100% Preeklamsi
Tabel 5 menunjukkan sebagian besar Hasil penelitian menunjukkan bahwa
responden pada kategori gravida beresiko sebagian besar sebagian besar responden
sebanyak 54,5% dan sebagian kecil mengalami preeklamsia sebanyak 51,5%.
responden dengan gravida tidak beresiko Menurut Wiknjosastro (2006) umur dan umur
sebanyak 45,5% kehamilan adalah salah satu faktor predisposisi
6. Tabulasi Silang Hubungan Gravida Ibu preeklampsia. Berdasarkan teori tersebut,
Dengan Kejadian Preeklampsia faktor predisposisi preeklampsia dalam
Tabel 6 Hubungan Gravida Ibu Dengan penelitian ini dapat ditelusuri dari deskripsi data
Kejadian Preeklampsia umum tentang karakteristik usia dan gravida
Gravida Ibu ibu. Penelusuran penyebab preeklampsia
Preeklamsia Jml %
Beresiko Tidak dilakukan melalui uji statistik deskriptif..
beresiko
Ibu pre 14 3 17 51,5%
Hasil penelitian menunjukkan sebagian
eklamsia besar responden berumur 28-35 tahun
Ibu tidak
4 12 16 48,5% sebanyak 57,6%. Hasil penelitian ini didukung
preeklamsia
Total 18 15 33 100%
sesuai dengan teori yang didapat bahwa usia
Uji Chi Square pada Hubungan Gravida Ibu Dengan yang beresiko terkena preeklampsia adalah
Kejadian Preeklampsia dengan nilai sig: 0,001 (<0,05) usia < 20 tahun dan > 35 tahun (Bobak, 2004).
Tabel 6 menunjukkan sebagian besar Hal ini dikarenakan pada usia tersebut
responden pada kategori gravida beresiko termasuk usia reproduksi sehat. Pada
sebanyak 54,5% dan mengalami kehamilan < 20 tahun, keadaan reproduksi
6 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

yang belum siap untuk menerima kehamilan besar responden pada kategori gravida
akan meningkatkan keracunan kehamilan beresiko sebanyak 54,5% dan mengalami
dalam bentuk preeklampsia atau toksemia preeklamsia sebanyak 51,5%. Berdasarkan
gravidarum (Manuaba, 2007). hasil analisa data uji statistik Chi Square
Pada usia 35 tahun atau lebih akan terjadi dengan hasil sig: 0,001 (<0,05) yang
perubahan pada jaringan dan alat reproduksi menunjukkan bahwa ada Hubungan Gravida
serta jalan lahir tidak lentur lagi. Pada usia Ibu Dengan Kejadian Preeklampsia.
tersebut cenderung didapatkan penyakit lain Hasil penelitian sebelumnya yang
dalam tubuh ibu, salah satunya hipertensi dan dilakukan Tsania, Qurrata (2010) yang berjudul
preeclampsia (Rochjati, 2003). Hubungan antara Primigravida Muda dengan
Penelitian yang dilakukan Justita Bahari Kejadian Preeklamsia di RSUD dr. Adjidarmo
(2009) di RSU dr. Soetomo Surabaya Kabupaten Lebak Tahun 2010 diperoleh hasil
menunjukkan bahwa sebagian besar penelitian p value = 0,000 < (0,05) yang berarti
preeklampsia dialami oleh ibu bersalin dengan ada hubungan antara primigravida muda
usia < 20 tahun (81,82%) dan (66,15%) dialami dengan kejadian preeklamsia di RSUD dr.
ibu bersalin pada usia > 35 tahun dengan p = Adjidarmo Kabupaten Lebak Tahun 2010.
0,01. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
oleh Kurniawati Artikasari (2008) di RSUD DR. yang menyatakan bahwa wanita yang baru
Moewardi Surakarta, didapatkan insidensi menjadi ibu dengan pasangan baru mempunyai
preeklamsia pada paritas 1 sebanyak 29,2% resiko enam sampai delapan kali lebih mudah
dan (OR = 1,458) yang berarti ibu hamil paritas terkena preeklampsia dari pada multigravida.
1 memiliki faktor risiko 1,458 kali lebih besar Teori imunologik menjelaskan secara jelas
untuk terkena preeklamsia/eklamsia dibanding perihal hubungan gravida atau paritas dengan
ibu hamil multiparitas (Paritas > 3). Sedangkan insiden preeklampsia. Teori tersebut
Angka Kematian Maternal (AKM) di Rumah menyebutkan blocking antibodies terhadap
Sakit seluruh Indonesia akibat preeklamsia dan antigen plasenta yang terbentuk pada
eklamsia sebesar 4,91% (8.397 dari 170.725) kehamilan pertama menjadi penyebab
(Wati, 2009). preeklampsia. Teori ini juga menyebutkan
Usia ibu yang terlalu muda saat hamil akan karena penurunan human antigen protein G
memicu resiko kegawatan perinatal karena (HLA) yang berperan penting dalam modulasi
ketidaksiapan anatomi, fisiologi, dan status respon imun sehingga ibu menolak hasil
mental ibu dalam menerima kehamilan. Usia konsepsi (Angsar, 2004).
ibu yang terlalu tua saat hamil mengakibatkan Gravida pada ibu adalah keadaan yang
gangguan fungsi organ general karena proses tidak dapat dirubah secara aktual namun dapat
degenerasi salah satunya organ reproduksi. direncanakan untuk ekspekatasi mendatang.
Proses degenerasi organ reproduksi karena Primigravida adalah status kehamilan pertama
usia akan berdampak langsung pada kondisi ibu sedangkan multigravida adalah status
ibu saat menjalani proses kehamilan dan kehamilan ibu yang berulang. Proses pertama
persalinan yang salah satunya dalah menuju respon adaptif tubuh seorang ibu
preeklampsia. terhadap keadaan berbeda akan terjadi pada
Upaya untuk mengatasi preeklampsia kehamilan pertama (teori imunologik). Hal ini
karena usia ibu dengan pendekatan ilmu terjadi karena kehamilan pertama akan menjadi
keperawatan dapat dilakukan dengan three pembeda antara keadaan ibu yang sebelumnya
levels of prevention terutama melalui promosi tidak hamil menjadi hamil. Intoleransi benda
kesehatan intensif bahwa kehamilan kurang asing (plasenta dan janin) kehamilan pertama
dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun akan mendekatkan ibu pada resiko kegawatan
mempunyai resiko yang besar untuk terjadi obstetri (preeklampsia). Pada multigravida
preeklampsia. Upaya nyata yang dapat proses menuju adaptif justru terjadi karena ibu
dilakukan adalah sebisa mungkin tidak menikah harus menghadapi proses pelemahan organ
pada usia dini dan pada usia yang terlalu tua reproduksi akibat kehamilan dan persalinan
agar tidak mengalami kehamilan pada keadaan berulang sehingga beresiko preeklampsia.
tersebut sehingga resiko preeklampsia dapat Upaya untuk mengatasi preeklampsia
dicegah. karena gravida ibu dengan pendekatan ilmu
Hubungan Gravida Ibu Dengan Kejadian keperawatan dapat dilakukan dengan three
Preeklampsia levels of prevention terutama melalui promosi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kesehatan intensif bahwa ibu hamil pertama
gravida ibu beresiko (G I dan G >III), sebagian (gravida I) dan gravida lebih III mempunyai
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 7

resiko yang besar untuk terjadi preeklampsia. Terlalu”. Jakarta : Badan Koordinasi
Upaya nyata yang dapat dilakukan adalah Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
sebisa mungkin mengatur jumlah anak Aru W. dkk,. (2006). Ilmu Penyakit Dalam.
berdasarkan tingkatan aman tanpa resiko yaitu Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen
gravida II-III. Penyakit Dalam FKUI.
Haryono. (2011). Upaya Menurunkan Angka
KESIMPULAN Kesakitan dan Angka Kematian Ibu pada
Sebagian besar responden pada kategori Penderita Preeklampsia dan Eklampsia.
gravida beresiko, sebagian besar responden Jakarta : Salemba Medika.
mengalami preeklamsia dan hasil analisa data Manuaba, Ida Bagus Gde., Ida Ayu
uji statistik Chi Square dengan hasil sig: 0,001 Chandranita Manuaba & ida Bagus Gde
(<0,05) yang menunjukkan bahwa ada Fajar Manuaba. (2007). Pengantar Kuliah
Hubungan Gravida Ibu Dengan Kejadian Obstetri. Jakarta : EGC.
Preeklampsia SDKI. Profil Kesehatan Indonesia 2008.
Departemen Kesehatan Republik
SARAN Indonesia Tahun 2009. Diakses dari :
1. Bagi Instansi terkait http://www.depkes.go.id/downloads/publika
a. Pelayanan kesehatan (asuhan si/Profil%20Kesehatan%20Indonesia%202
keperawatan) kepada ibu hamil harus 008.pdf. Tanggal 26 Februari 2013
berorientasi faktual yang disinergiskan Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset
dengan konseptual ilmu sehingga Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
hasilnya dapat dirasa baik sesuai dengan Varney, Helen, Et ail. 2002. Buku Saku Bidan.
kepuasan klien dalam mengatasi Jakarta : Widya Medika.
preeklampsia. Winkjosastro, Hanifa. 2002. Ilmu Kandungan.
b. Instansi kesehatan harus menjadi Yayasan Bina Pustaka Jakarta : Sarwono
fasilitator pendidikan dan penelitian dalam Prawirohardjo.
mengembangkan kualitas pelayanan WHO, (2005). The World Health Report 2005
kesehatan. Pembaharuan referensi MakeEvery Mother and Child Count. World
pendidikan dan hasil penelitian secara Health Report. Geneva: WHO.
berkelanjutan dijadikan dasar dalam WHO, (2011). Maternal and Reproductive
merencanakan atau melakukan program Health. Diakses dari :
aktif promosi kesehatan perinatal (ibu dan http://www.who.int/gho/maternal_health/en/
bayi) khususnya untuk mengatasi ind ex.html. Tanggal 03 Maret 2013.
preeklampsia. Yusniar, (2004). Faktor Risiko Kejadian
2. Bagi masyarakat/Ibu hamil Preeklampsiadan Eklampsia di RSUD
Masyarakat dalam lingkup individu dan Labuang Baji Makassar. Makassar:
keluarga harus berperan aktif mencari Universitas Hasanuddin
pemahaman hingga berbuah perubahan
dalam bentuk pengetahuan, kemauan, dan
kemampuan mewujudkan kesehatan secara
mandiri. Masyarakat bukan sebagai objek
(namun subjek) kesehatan dengan
melakukan pencegahan, perawatan, dan
pengobatan masalah kesehatan (kecemasan
selama hamil dan persalinan) secara
bersama (memvisi-misikan sama).

DAFTAR PUSTAKA
Angsar MD, (2004). Pathogenesis
Preeclampsia. Malang : PIT XIII POGI.
Arikunto, (2003). Prosedur Penelitian : Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka
Cipta.
Direktorat Kelangsungan Hidup Ibu, Bayi, dan
Anak, (2007). Ingin Memiliki Kesehatan
Reproduksi Prima Hindari Kehamilan “4

You might also like