You are on page 1of 9

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK

Febriani Huntojungo
Roy Ferdinand Runtuwene
Dantje Keles

Abstrack
Summary. The performance of the company's financial statements stable financial
condition is seen in 2014 sales increased from year to year, ranging from 65% in 2012 to
66.8% in 2013 and reached 68% in 2014. While in 2015 Sales decreased Each by 0.5% to
60.9 billion cigarettes. The main question in this study is "How Financial Performance
Analysis at PT Gudang Garam?". This study aims to determine the financial
performance at PT. Gudang Garam Tbk period of 2011 to 2015. According Munawir
(2002), financial statements is one of the financial information sourced from internal
companies concerned. Financial statements. Company performance is a description of
the financial position of a company that is analyzed with the tools of financial analysis, so
it can be known about the good financial situation of a company. To analyze the financial
statements, then one method. The visual ratio of a relationship or balance (mathematical
relationship) between a certain amount to another amount. The types of financial ratios
used are: Liquidity Ratio, Solvency Ratio, Rentability Ratio. Based on the results of
financial ratio analysis. Ratios, ratios and ratios of profitability indicate the company's
financial performance is in good condition. Fluctuate. The results of the company's
performance. On ratio. Solvency ratios and ratios. When the profitability ratio shows a
result that has not been maximized. Then it can be concluded the financial condition of
the company PT. Gudang Garam Tbk is in good condition. In this case the company must
be able to maintain good financial performance that is liquidity, solvency and
profitability.
Keywords: Performance Analysis, Liquidity, Solvency, Profitability.
PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan pendapatan komprehensif naik 23,1%
sumber informasi sehubungan dengan menjadi Rp 5,4 triliun atau setara Rp 2.790
posisi keuangan dan kinerja keuangan per lembar saham.
perusahaan. Data keuangan tersebut
Penjualan pada tahun 2014 naik dari
dianalisis lebih lanjut sehingga akan
17,6% menjadi Rp 65,2 triliun (2013:
diperoleh informasi yang dapat mendukung
13,1% menjadi Rp 55,4%) didukung oleh
keputusan yang dibuat. Laporan keuangan
pertumbuhan volume penjualan sebesar
ini harus menggambarkan semua data
5,3% dan peningkatan harga jual rata-rata
keuangan yang relevan dan telah ditetapkan
tertimbang per batang sebesar 11,6% untuk
prosedurnya sehingga dapat
produk SKM dan 10,1% untuk produk SKT
diperbandingkan agar tingkat akurasi
(2013:9.3% untuk SKM dan 9,5% untuk
analisis dapat dipertanggungjawabkan.
SKT). Penjualan ekspor menyumbang
Untuk menganalisis laporan keuangan,
4,5% dari total pendapatan tidak banyak
maka salah satu metode pengukuran kinerja
berubah dari tahun sebelumnya.
keuangan suatu perusahaan adalah analisis
rasio keuangan. Analisis ratio keuangan Kinerja perseroan sepanjang 2015

adalah analisis laporan keuangan menunjukan bahwa perseroan mampu

perusahaan untuk mengatahui tingkat untuk terus bertahan melalui kondisi

profitabilitas (keuntungan) dan tingkat ekonomi yang sulit dengan membukukan

risiko atau tingkat kesehatan suatu peningkatan penjualan dan laba.

perusahaan. Rasio keuangan dibedakan Pendapatan tahun 2015 meningkat 7,9%

menjadi : Rasio Profitabilitas, Rasio menjadi Rp 70,4 triliun sementara laba naik

Aktivitas, Rasio Likuiditas, dan Rasio 18,8% menjadi Rp 6,5 triliun atau setara Rp

Solvabilitas. 3,345 per lembar saham.

Pada tahun 2014 PT. Gudang Tujuan Penelitian

Garam Tbk, diraih kinerja yang bagus Tujuan diadakan penelitian ini

berkat peningkatan volume penjualan, adalah untuk menganalisis Kinerja

brand strength (kekuatan brand) dan Keuangan PT. Gudang Garam Tbk Ditinjau

keberhasilan strategi harga. Gudang Garam dari Liquiditas, Solvabilitas Dan

berhasil membukukan kenaikan penjualan Rentabilitas.

dan laba. Pendapatan meningkat 17,6%


menjadi Rp 65,2 triliun sementara laba/total
Tinjauan Pustaka 1. Current Ratio (Rasio Lancar)

Akuntansi adalah seni daripada 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟


Current Ratio = 𝑥 100 %
pencatatan, penggolongan dan peringkasan 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

daripada pristiwa-peristiwa dan kejadian- 2. Quick Ratio (Rasio Cepat)

kejadian yang setidak-tidaknya sebagian 𝐾𝑎𝑠 + 𝑆𝑒𝑘𝑢𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘 + 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔


Quick Ratio = x 100%
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
bersifat keuangan dengan cara yang
3. Cash Ratio (Ratio Kas)
setepat-tepatnya dan dengan penunjuk atau
dinyatakan dalam uang, serta penafsiran 𝐾𝑎𝑠 + 𝑆𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑎𝑠
Cash Ratio = 𝑥 100%
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
terrhadap hal-hal yang timbul daripadanya
b. Ratio Solvabilitas
(Munawir, Ak : 2014)
1. Total Debt to Total Assets Ratio (Ratio
Laporan keuangan Hutang Terhadap Aktiva)

menggambarkan dampak keuangan dari 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔


Debt Ratio = 𝑥 100%
transaksi-transaksi dan peristiwa lain yang 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

diklasifikasikan dalam beberapa kelompok 2. Debt to Equity Ratio (Ratio Hutang

besar menurut karakteristik ekonominya. Terhadap Ekuitas)

Kelompok besar ini merupakan unsur 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔


Debt to Equity Ratio = 𝑥 100%
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
laporan keuangan. Unsur yangn berkaitan
langsung dengan pengukuran posisi 3. Long Term Debt to Equity Ratio
(Rasio Utang Jangka Panjang
keuangan adalah aktiva, kewajiban dan
Terhadap Modal
ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
𝐿𝐷𝑡𝐸𝑅 = 𝑋 100 %
dengan pengukuran kinerja dalam laporan 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
c. Ratio Rentabilitas
laba rugi adalah penghasilan dan beban.
1. Gross Profit Margin (Margin Laba
(Harmono, SE : 2014)
Kotor)

(Irham Fahmi : 2012) Tujuan 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟


Gross Profit Margin = 𝑥 100 %
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
laporan keuangan adalah untuk
memberikan informasi kepada pihak yang 2. Net Profit Margin (Margin Laba

membutuhkan tentang kondisi suatu Bersih)

perusahaan dari sudut angka-angka dalam 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


Net Profit Margin = 𝑥 100 %
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
suatu moneter.
3. Return on Equity (ROE)
Adapun jenis-jenis ratio keuangan
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
REO = 𝑥 100%
yang digunakan adalah : 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

a. Ratio Liquiditas 4. Return on Asset (ROA)


𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ a. Current Ratio
𝑅𝑂𝐴 = 𝑋 100 %
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
Rasio lancar PT. Gudang Garam
METODE PENELITIAN
Tbk periode tahun 2011 sampai dengan
Penelitian ini dikategorikan dalam
2015 mengalami fluktuasi, dengan
penelitian deskriptif pendekatan kuantitatif.
pembuktian rasio lancar tahun 2011
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur
(2,24%) jauh lebih baik jika dibandingkan
kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari
dengan rasio lancar 2012 (2,17%), 2013
ratio liquiditas, solvabilitas dan rentabilitas.
(1,72%), 2014 (1,62%), dan 2015 (1,77%).
Jenis Dan Sumber Data Sebagai pembanding lainnya, jika rata-rata
Jenis data yang digunakan dalam industry untuk rasio lancar 200 maka
penelitian ini adalah data sekunder, yaitu tingkat likuiditas perusahaan di tahun 2012
berupa gambaran umum PT. Gudang berjalan dapat disimpulkan cenderung
Garam Tbk, struktur organisasi, neraca dari kurang baik jika dibandingkan dengan
data yang diterbitkan atau digunakan perusahaan sejenis lainnya karena besaran
kemudian diolah dan dianalisis dengan rasio pada tahun 2012 berjalan masih
menggunakan alat-alat analisis yang ada. berada dibawah rata-rata industry 1,91.

Teknik Analisis Data Sedangkan tingkat likuiditas perusahaan

Data yang telah terkumpul peneliti untuk tahun 2011 dapat disimpulkan

analisis menggunakan alat analisis berupa cenderung lebih baik jika dibandingkan

ratio keuangan yang meliputi: dengan perusahaan sejenis lainnya karena


besaran rasionya 2,24% berada diatas rata-
1. Rasio likuiditas
rata industry 1,91.
2. Rasio solvabilitas
3. Rasio rentabilitas b. Quick Ratio

DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN Rasio sangat lancar PT. Gudang


PEMBAHASAN Garam Tbk pada tahun 2012 (0,19%), 2013
Dalam bagian ini akan disajikan (0,18%), dan 2015 (0,18%) cenderung baik
hasil dari rasio keuangan dan analisis data jika dibandingkan dengan rasio sangat
berdasarkan laporan keuangan PT. Gudang lancar pada tahun 2011 (0,14%) dan 2014
Garam Tbk. (0,13%). Di tahun 2012, 2013 dan 2015
Berdasarkan hasil analisis dapat posisi total kewajiban lancar dapat ditutup
disimpulkan sebagai berikut : sepenuhnya oleh asset sangat lancar 0,55%,
sedangkan di tahun 2011 dan 2014
1. Rasio likuiditas
kemampuan asetsangat lancar hanya Rasio utang tahun 2014 (0,43%)
sebesar 0,27%. jauh lebih baik jika dibandingkan dengan
rasio utang tahun 2012 (0,36%). Sebagai
Jika rata-rata industry untuk rasio
pembanding lainnya, jika rata-rata industry
sangat lancar adalah 0,16 maka dapat
untuk rasio utang adalah 0,60% maka dapat
disimpulkan bahwa kemampuan
disimpulkan bahwa rasio utang perusahaan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban
untuk lima tahun terakhir masih berada
jangka pendeknya yang segera jatuh tempo
dibawah rata-rata industry, atau termasuk
dengan menggunakan asset sangat lancar
dalam kategori cukup baik.
adalah cukup baik.
Di samping itu, masing-masing
c. Cash Ratio
besaran rasio utang di atas juga
Rasio kas pada tahun 2015 (0,11%) menunjukan bahwa lebih dari separu asset
cenderung baik jika dibandingkan dengan perusahaan dibayari oleh utang.
rasio kas pada tahun 2011 (0,08%), 2012
b. Debt to Equity Ratio
(0,10%), 2013 (0,07%), 2014 (0,07%).
Sebagai pembanding lainnya, jika rata-rata Debt to ekuity ratio dalam lima
industry untuk rasio kas adalah 0,09 maka tahun terakhir bisa dibilang baik.
kemampuan perusahaan dalam melunasi Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat
kewajiban lancarnya yang akan segera jatuh di simpulkan bahwa struktur pembiayaan
tempo dengan menggunakan uang kas atau perusahaan lebih banyak menggunakan
setara kas yang tersedia pada tahun 2011 modal daripada menggunakan pinjaman.
sampai tahun 2014 dapat disimpulkan
c. Long Term Debt to Equity Ratio
cukup baik.
Berdasarkan hasil perhitungan di
Sedangkan kemampuan perusahaan
atas, serta yang digambarkan oleh kurva
dalam melunasi kewajiban lancarnya yang
Long term debt to equitu ratio dapat
akan segera jatuh tempo dengan
disimpulkan bahwa struktur pembiayaan
menggunakan uang kas atau setara kas yang
perusahaan lebih banyak menggunakan
tersedia di tahun 2015 dapat disimpulkan
modal disbanding pinjaman jangka
sangat baik.
panjang. Dengan kondisi seperti ini dapat
2. Solvabilitas disimpulkan bahwa perusahaan PT.
a. Debt to Asset Ratio Gudang Garam Tbk mampu menjamin
utang jangka panjang terhadap modal.
3. Rentabilitas bersih terhadap laba bersih selang lima
a. Gross Profit Margin tahun berjalan cenderuing kurang baik.

Marjin laba kotor tahun 2011 lebih c. Return to Equity


baik jika dibandingkan dengan marjin laba
Ekuitas tahun 2011 jauh lebih baik
kotor empat tahun berjalan (2012-2015)
jika dibandingkan dengan hasil
karena kontribusi penjualan bersih terhadap
pengembalian atas ekuitas pada tahun
laba kotor tahun 2011 adalah lebih besar
berjalan (2012-2015) karena kontribusi
jika dibandingkan dengan kontribusi
total ekuitas terhadap laba bersih di tahun
penjualan bersih terhadap laba kotor tahun
2011 lebih besar jika dibandingkan dengan
berjalan (2012-2015). Dengan demikian
kontribusi total ekuitas terhadap laba bersih
terjadi sedikit penurunan dari kinerja
di tahun berjalan (2011-2015). Dengan
manajemen dalam menghasilkan laba bagi
demikian telah terjadi penurunan kinerja
perusahaan. Sebagai pembanding lainnya,
manajemen dalam menghasilkan laba
jika rata-rata industry untuk marjin laba
perusahaan. Sebagai pembanding lainnya,
kotor adalah 21% maka dapat disimpulkan
jika rata-rata industry untuk hasil
bahwa penjualan bersih terhadap laba kotor
pengembalian atas ekuitas adalah 17%
selama lima tahun terakhir termasuk dalam
maka dapat disimpulkan maka kontribusi
kategori baik
ekuitas terhadap laba bersih pada lima
b. Net Profit Margin tahun terakhir cenderung kurang baik.

Dalam hal ini marjin laba bersih d. Return on Asset


selang lima tahun terakhir mengalami
Gambar kurva hasil pengembalian
fluktuasi dimana marjin laba bersih tahun
atas asset di atas menunjukan bahwa
2011 lebih baik jika dibandingkan dengan
perusahaan selang lima tahun berjalan
marjin laba bersih empat tahun berjalan
mengalami fluktuasi, dimana hasil
(2012-2015). Dengan demikian dapat
pengembalian atas asset tahun 2011
disimpulkan kinerja manajemen dalam
(0,13%) bisa dibilang baik jika
menghasilkan laba bagi perusahaan
dibandingkan dengan tahun 2013 (0,09%).
dibilang cukup baik. Sebagai pembanding
Dengan demikian kinerja manajemen
lainnya, jika rata-rata industry untuk marjin
dalam menghasilkan laba bagi perusahaan
laba bersih adalah 9% maka dapat
terjadi penurunan.
disimpulkan bahwa kontribusi penjualan
Sebagai pembanding lainnya, jika
rata-rata industry adalah 10% maka dapat
disimpulkan bahwa kontribusi total asset berada dalam kondisi “kurang baik”
terhadap laba bersih selama lima tahun bila dibandingkan dengan rata-rata
terakhir cenderung kurang baik. standar industry.
B. Saran
KESIMPULAN DAN SARAN
Mengacu pada kesimpulan tentang
A. Kesimpulan
kinerja keuangan perusahaan maka dalam
Berdasarkan hasil penelitian dan
hal ini dapat memberikan saran, sebagai
pembahasan yang sudah dilakukan
berikut :
mengenai analisis kinerja keuangan pada
PT. Gudang Garam Tbk dapat disimpulkan 1. PT. Gudang Garam Tbk, sebaiknya
bahwa : mempertahankan tingkat
likuiditasnya, dengan demikian
1. Perhitungan rasio keuangan PT.
perusahaan mampu melunasi
Gudang Garam Tbk periode tahun
kewajiban-kewajiban jangka
2011 smpai tahun 2015 dengan
pendek yang akan jatuh tempo.
menggunakan rasio likuiditas, dapat
2. PT. Gudang Garam Tbk, perlu
diketahui bahwa hasil kinerja
meningkatkan kinerja keuangan
keuangan perusahaan berada pada
perusahaan, agar perusahaan
rata-rata standar industry atau
mampu mengukur seberapa besar
dengan kata lain perusahaan berada
hutang yang harus ditanggung
dalam kondisi “baik”.
perusahaan dalam rangka
2. Perhitungan rasio keuangan PT.
pemenuhan asset.
Gudang Garam Tbk periode tahun
3. PT. Gudang Garam Tbk, sebaiknya
2011 sampai tahun 2015 dengan
lebih meningkatkan kinerja
menggunakan rasio solvabilitas,
keuangan perusahaan, perusahaan
kinerja keuangan perusahaan
harus berusaha meningkatkan
berada pada rata-rata standar
tingkat rentabilitasnya/profitabilitas
industry atau dengan kata lain
terutama pada net profit margin,
perusahaan berada dalam kondisi
return on equity, dan return on asset
“cukup baik”.
yaitu dengan jalan menekankan
3. Perhitungan ratio keuangan PT.
biaya usaha dan pengolaan modal
Gudang Garam Tbk periode tahun
secara efisien
2011 sampai tahun 2015 dengan
menggunakan rasio rentabilitas,
kinerja keuangan perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Harmono. 2014. Manajemen Keuangan
Berbasis Balanced Scorecard
Pendekatan Teori, Kasus, dan
Riset Bisnis. Jakarta: PT. Bumi
Aksara

Irham Fahmi, S.E, M.Si. 2012. Analisis


Kinerja Keuangan. Bandung:
ALVBETA CV.

Munawir. 2002. Akuntansi Keuangan dan


Manajemen, Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE

You might also like