WALI KOTA PADANG
PROVINSI SUMATERA BARAT
PERATURAN WALI KOTA PADANG
NOMOR 64 TAHUN 2020
TENTANG
INOVASI AYO CEGAH STUNTING
UNTUK SELURUH FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
‘SEKOTA PADANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALI KOTA PADANG,
rangka meningkatkan pemberdayaan
nan kesehatan, peningkatan
ibu bayi dan balita serta
‘ota Padang maka perlu
yo cegah
Menimbang : a.bahwa dalam
masyarakat di bidang pelayal
pelayanan keschatan bagi
penurunan angka stunting di K
dilaksanakan upaya yang menerapkan inovasi a}
stunting
b. bahwa berdasarkan per'
pada huruf a, perlu_menetap
Padang tentang Inovasi Ayo Cegah Stunting u)
n Tingkat pertama Sekota Padang;
timbangan sebagaimana dimaksud
kan Peraturan Wali kota
tuk seluruh
Fasilitas Keschatas
.g Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan
im Lingkangan Daerah
Negara Tahun 1956
Mengingat : 1. Undang-Undanj
Daerah Otonom Kota Besar Dalai
Provinsi Sumatera Tengah (Lembaran
Nomor 20);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5038);
3, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 114, Tambahan
Lembaran negara Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5234 sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2019, Lembaran Negara Tahun
2019 Nomor 83 Tambahn Lembaran Negara Nomor 6398);
5, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Dacrah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) scbagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 ‘Tahun 1980 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Padang (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3164);
Scanned with CamScanner7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 30 Tahun
2014 tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97
Tahun 2014 tentang Pelayanan Keschatan Masa sebelum
Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan masa sesudah
melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta
Pelayanan Keschatan Seksual.
9, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
10.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2019 tentang Penanggulangen Masalah Gizi Bagi
Anak Akibat Penyakit;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
12. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Padang
(Lembaran Daerah Tahun 2016 Nomor 6);
13.Peraturan Wali Kota Padang Nomor 30 Tahun 2019 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Inovasi Daerah (Berita Daerah Tahun
2019 Nomor 30).
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN WALI KOTA TENTANG INOVASI AYO CEGAH
STUNTING UNTUK SELURUH FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA SEKOTA PADANG
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Wali kota ini yang dimaksud dengan :
1, Daerah adalah Kota Padang,
2. Pemerintah Daerah adalah Wali kota dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahanan Daerah yang memimpin pelaksanaan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan
DPRD dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah.
3. Wali Kota adalah Wali Kota Padang.
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Wali kota dalam
menyelenggarakan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat
Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis daerah, Satuan
Polisi Pamong Praja, Kecamatan, Kelurahan dan Lembaga Lainnya.
5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kota Padang.
6. Pusat Keschatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Puskesmas
adalah sarana pelayanan keschatan fungsional yang memberikan
pelayanan yang menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat.
7. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama selanjutnya disingkat FKTP adalah
adalah fasilitas kesehatan tingkat pertama yang berperan sebagai garda
terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Scanned with CamScanner8. Definisi Operasional adalah uraian yang dimaksudkan untuk menjelaskan
pengertian dari Inovasi Ayo Cegah Stunting.
9. Inovasi Ayo Cegah Stunting merupakan kolaborasi aplikasi dan
pemberdayaan masyarakat, dengan sasaran prioritas ibu hamil, bayi dan
balita, terdiri dari tiga kegiatan yaitu : pembentukan grup whatsapp ibu
hamil, pembentukan rumah gizi dan digital edukasi yang diberi nama ayo
cegah stunting.
10. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil adalah pelayanan yang diberikan kepada
ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali pada
trisemester pertama, satu kali pada trisemester kedua dan dua kali pada
trisemester ketiga yang dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau
Dokter Spesialis kebidanan baik yang bekerja di fasilitas pelayanan
Kesehatan pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat Tanda
Register.
11, Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin adalah persalinan yang dilakukan ole!
Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan yang bekerj
di fasilitas pelayanan kesehatan Pemerintah maupun swasta yang memilik
Surat Tanda Register baik persalinan normal dan atau persalinan dengai
komplikasi.
12.Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir adalah pelayanan yang diberikan
pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu kepada Pelayanan Neonatal
Esensial sesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, dilakukan oleh
Bidan dan atau perawat dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Anak
yang memiliki Surat Tanda Register.
13.Pelayanan Kesehatan Balita adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada anak berusia 0-59 bulan dan dilakukan oleh Bidan dan atau
Perawat dan atau Dokter/DLP dan atau Dokter Spesialis Anak yang
memiliki Surat tanda Register dan diberikan di fasilitas keschatan
maupun swasta, dan Upaya Keschatan Bersumberdaya Masyarakat.
14.Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan
tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.
Schingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal
seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
15.Rumah gizi merupakan suatu tempat untuk melakukan kegiatan
perbaikan gizi, baik berupa edukasi, kegiatan memasak dan pemberian
makanan pada balita dengan gizi buruk dan gizi kurang untuk
mengurangi stunting.
16.Digital edukasi ayo cegah stunting merupakan aplikasi pada smartphone
yang dapat diunduh sehingga memudahkan dalam memantau tumbuh
kembang balita dimana saja dan kapan saja.
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Maksud Peratuwan Wali Kota ini adalah agar semua fasilitas keschatan
tingkat pertama memanfaatkan aplikasi Ayo Cegah Stunting dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada ibu hamil, serta memantau
tumbuh kembang bayi dan balita yang datang berobat dan atau yang
berada di wilayah kerjanya.
(2) Tujuan Peraturan Wali Kota ini untuk mencegah kejadian Stunting melalui
peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai stunting dan
pencegahannya, meningkatkan kualitas gizi serta meningkatkan akses
layanan gizi ibu hamil, bayi dan balita.
Scanned with CamScannerPasal 3
LATAR BELAKANG
Latar belakang inovasi ayo cegah stunting yaitu :
[a Masih tingginya angka stunting,
b. Masih rendahnya akses layanan gizi dan ibu hamil; dan
c. Pola makan dan pola asuh yang salah.
BAB II
PROGRAM
Pasal 4
Program Ayo Cegah Stunting meliputi :
a. Grup Whatsapp Ibu hamil
b. Rumah Gizi
c. Digital Education : Aplikasi Ayo Cegah Stunting,
Pasal 5
dan mengenai
(1)Grup whatsapp ibu hamil sebagai media komunikasi
‘keschatan dan gizi selama kehamilan,
2\Grup whatsapp setiap minggunya diberi materi kehamilan oleh dokter
Puskeemas. Dan setiap bulannya diskusi dengandokter spesialis dengan
topik diskusi berasal dari voting anggota grup.
(g) Sumber daya yang terlibat dalam kegiatan ini adalah masy
bidan penanggungjawab wilayah didukung oleh petugas gi
dokter spesialis Kandungan dan Spesialis Anak.
arakat, kader,
dokter umum,
Pasal 6
(1) Rumah Gizi dibangun secara swadaya masyarakat untuk mengintervensi
bayi balita dengan gizi kurang dan buruk agar tidak berkelanjutan menjadi
stunting.
(2) Rumah gizi juga memanfaatkan sumber pangan yang ada di rumah gizi dan
masyarakat serta sumbangan atau donasi yang sifatnya tidak mengikat.
(@) Kegiatan rumah gizi meliputi praktek pengolahan makanan dan edukasi
pola asuh pada bayi dan balita.
(4) Sumber daya yang terlibat adalah masyarakat, tokoh masyarakat dan
kader, didukung oleh dokter, ali gizi dan psikolog.
Pasal 7
(1) Aplikasi Ayo Cegah Stunting, merupakan media edukasi digital mengenai
pencegahan Stunting, didukung fitur pencatatan dan pemantauan gizi
ibu hamil, bayi dan balita.
(2) Aplikasi Ayo Cegah Stunting menyajikan Jayanan pendaftaran dan
konsultasi online langsung dengan dokter yang dapat diunduh
masyarakat dengan mudah di playstore Android.
(3) Aplikasi Ayo Cegah Stunting mudah diakses kapan saja, dimana saja dan
oleh siapa saja yang memberikan kemudahan bagi masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan terutama di masa pandemi,
Scanned with CamScannerBAB Il
PENERAPAN
Pasal 8
Setiap Puskesmas agar :
(a) Menerapkan program inovasi ini dan melakukan sosialisasi serta
mengajakc semua sasarannya untuk mengakses digital edukasi.
(0) Pelayanan rumah gizi dilaksanakan pada setiap puskesmas setiap
bulannya sesuai dengan kebutuhan.
(c) Agar Puskesmas melakcukan koordinasi degan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama yang ada di wilayah kerjanya dalam pemanfaatan inovasi ini.
Pasal 9
Bagi FKP selain Puskesmas yang ada di Kota Padang agar :
(a) Memanfaatkan aplikasi ayo cegah stunting dalam memantau tumbuh
kembang bayi dan balita serta pelayanan ibu hamil.
(b) Mengkoordinasikan dengan Puskesmas yang ada di wilayah ker}
pelaporan dan kendala dalam pemanfaatan aplikast ini.
(1) Satuan Kerja Perangkat Daerah atau lintas sektor yang terlibat agar
membantw kelancaran kegiatan berupa bantuan bibit pangan dan edukasi
dari tenaga penyuluh serta peralatan rumah gizi di setiap kecamatan yang
ada,
janya untuk
BAB IV
PEMBINAAN
Pasal 10
(2) Pelaksanaan pembinaan kegialan inovasi dapat mengikutsertakan SKPD
terkait,
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui
adalah
a. Monitoring dan pemantauan pelaksanaan kegiatan
, Koordinasi penyusunan rencana kerja dan anggaran
c. Evaluasi kegiatan
4. Penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
BABV
PEMBIAYAAN
Pasal 11
(1) Pembiayan kegiatan bersumber dari
(a) Swadaya masyarakat
(b) APBD/APBN
(c) Sumber lain yang tidak mengikat.
2) Pembiayaan bertujuan untuk keberlany i
gsungan kegiatan dengan meny
pada aturan yang yang telah ditetapkan. 8
Scanned with CamScannerBAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada saat diundangkan.
Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan, pengundangan Peraturan
Walikota ini dengan Penempatannya dalam berita daerah Kota Padang.
Diundangkan di Padang
pada tanggal 2020
SEKRETARIS DAERAH KOTA PADANG,
MASRUL
BERITA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2020 NOMOR
Scanned with CamScannerBAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada saat diundangkan.
‘Agar setiap orang mengelahui, memerintahkan, pengundangan Peraturan
‘Walikota ini dengan penempatannya dalam berita daerah Kota Padang.
Ditetapkan di Padang
pada tanggal 10 Juli 2020
BS
f WALJKOTA PADANG,
a ve
MAHYELDI
Diundangkan di Padang
2020
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KOTA PADANG,
MASRUL
BERITA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2020 NOMOR
Scanned with CamScanner