Professional Documents
Culture Documents
PROFIL DAERAH
Daratan propinsi Maluku seluas 85.728. Km² atau 8.572.800 Ha terdiri dari
3 bagian yakni :
Provinsi Maluku merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari 632 pulau
besar dan kecil. Pulau terbesar adalah Pulau Seram (18.625 Km²) disusul Pulau
Buru (9.000 Km²), pulau Yamdena (5.085 Km²) dan Pulau Wetar (3.624 Km²).
Pulau-pulau di daerah ini dapat digolongkan atas dua bagian utama yaitu
pulau vulkanis dan pulau karang yang terjadi dari pertemuan anatara system
orogenetik dan lingkar pasifik dengan system orogenetik sunda. Di pulau-pulau
ini terdapat empat gunung , 11 danau dan 113 sungai besar dan kecil, sekitar 83%
desa di provinsi ini berada pada ketinggian 0-100 m dari permukaan laut.
Propinsi Maluku dengan Ibukota Ambon, terletak diantara 3˚ Lintang Utara
8.30˚ Lintang Selatan dan 125˚ - 135˚ Bujur Timur dengan batasan sebagai
berikut:
Daerah ini juga memiliki potensi wisata yang bisa dikembangkan yang dapat
memberikan pemasukan bagi kas daerah ini, obyek wisata yang beragam mulai
dari pantai, goa, danau, air panas, taman laut, wisata budaya, hingga wisata
ssejarah berupa rumah yang dahulu pernah ditempati oleh para pahlawan nasional
dapat dikunjungi.
C. Keadaan Geografis
C.1. Provinsi Maluku
Maluku merupakan Provinsi di wilayah Timur Indonesia dengan posisi
strategis antara seluruh wilayah barat dan tengah Indonesia dengan Papua di
Bagian Timur. Demikian juga dapat menghubungkan wilayah selatan termasuk
Australia dan Timor Leste dengan wilayah utara seperti Maluku Utara dan
Sulawesi. Posisi ini menyebabkan Provinsi Maluku sebagai titik persilangan yang
memiliki peranan penting sebagai wilayah transit. Kondisi wilayah kepulauan ini
memberikan arti penting bagi prospek pengembangan ekonomi wilayah yang
tidak hanya bertumpu pada wilayah daratan tetapi sebagian besar akan mengarah
pada pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil.
Provinsi Maluku secara administrative terbagi atas 7 kabupaten dan 1 kota, yaitu :
Rata-rata kondisi topografi wilayah Kota Ambon agak datar mulai dari pesisir
pantai sampai dengan wilayah pemukiman. Morfologi daratan Kota Ambon
bervariasi dari datar, berombak, bergelombang dan berbukit serta bergunung
dengan lereng dominan agak landai sampai curam. Daerah datar memiliki
kemiringan lereng 0–3%, daerah berombak kemiringan lereng 3–8%, daerah
bergelombang 8–15 %, daerah berbukit 15–30% dan daerah bergunung
kemiringan lerengnya lebih besar dari 30%.
Keadaan topografi wilayah Maluku tengah, Seram Bagian barat dan seram
Bagian timur umumnya berbukit, disebabkan karena pertemuan dua buah lempeng
yang disebut dengan sirkum Pasifik dan Mediterania. Pembentukan ini
menyebabkan topografi wilayahnya merupakan dataran tinggi dengan tingkat
kemiringan diatas 40%. Wilayah dengan kategori kemiringan ini ini termasuk
dalam kategori sangat curam. Pembagian tingkat kelerengan sesuai RTRW
Maluku menunjukkan 4 kelas lereng, masing-masing : lereng datar 0-2%,
landai/bergelombang 3-15%, agak curam 15-40%, dan sangat curam 40%.
Kepulauan Banda terdiri dari sepuluh pulau vulkanis yang tersebar di Laut
Banda, ±140 km sebelah selatan Pulau Seram dan 2.000 km sebelah timur Pulau
Jawa. Kepulauan seluas 180 km² ini termasuk dalam wilayah Provinsi Maluku.
Kota terbesarnya, Bandanaira, terletak di pulau dengan nama yang sama. Sekitar
15.000 jiwa tinggal di kepulauan ini. Hingga pertengahan abad ke-19, Kepulauan
Banda merupakan satu-satunya sumber rempah-rempah pala. Kepulauan ini
populer bagi penggemar selam scuba dan snorkeling.
Kepulauan eksotik ini pernah didatangi para selebritis dunia seperti Princess of
York, Sarah Ferguson sampai Mick Jagger. Tidak begitu mudah mengatur
perjalanan ke Banda, penerbangan dari Ambon hanya dilakukan seminggu sekali
dengan pesawat perintis, sementara jadwal kapal Pelni tidak menentu, bisa setiap
sepuluh hari atau dua minggu sekali. Kesulitan transportasi seperti di atas
merupakan peristiwa yang biasa namun merupakan salah satu kendala utama
dunia pariwisata di Maluku atau daerah wisata di Indonesia Bagian Timur lainnya.
D. Keadaan Demografi
Data jumlah penduduk Provinsi Maluku tahun 2006 dari Bappeda Provinsi
Maluku tercatat sebanyak 1.368.220 orang. Dari total tersebut penduduk usia
kerja sebanyak 859.502 orang, angkatan kerja sebanyak 515.553 orang, bukan
angkatan kerja sebanyak 343.949 orang dan prosentase penduduk bekerja sebesar
85.55 dan pengangguran sebesar 14,5 %.
Tabulasi Penduduk
Jumlah Penduduk Tahun 2005 dan Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Maluku
per Kabupaten/Kota Tahun 2000-2005.
Berdasarkan data BPS 2005/2006, Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon
merupakan wilayah terpadat dengan penduduk diatas 200.000 jiwa namun atas
fungsinya, Ambon sebagai ibukota provinsi memiliki laju pertumbuhan penduduk
yang lebih besar dari seluruh kabupaten/kota.
Jumlah penduduk Maluku per kabupaten/kota
Kepadatan penduduk
2
Kabupaten/Kota Luas area (km )
per km2
Maluku Tenggara Barat 15.033,00 11
Buru 9.247,00 15
Kegiatan panas pela dan gandong misalnya, dewasa ini terus diupayakan
untuk dihidupkan kembali agar dapat berfungsi sebagai katup pengaman dalam
kerangka memelihara tertib kehidupan sosial di Maluku. Hubungan kekerabatan
adat dan budaya lain telah dibangun kembali baik oleh masyarakat sendiri
maupun yang difasilitasi pemerintah, sehingga tercipta sinergitas upaya
pemulihan di segala bidang.
Pola usaha pertanian “dusun” dan pola dagang “papalele” merupakan budaya
usaha tradisional yang masih berlangsung hingga saat ini. Untuk dapat
menciptakan daya saing, “dusun” dan “papalele” perlu dikaji lebih mendalam agar
masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan. Di samping itu, pola-
pola konservasi yang dikembangkan masyarakat adat untuk sumberdaya alam
darat maupun laut dengan pendekatan sistem “sasi”. Upaya-upaya ini diarahkan
secara tradisional untuk menjaga keseimbangan lingkungan.
Pendukung kebudayaan di Maluku terdiri dari ratusan sub suku, yang dapat
diindikasikan dari pengguna bahasa lokal yang diketahui masih aktif
dipergunakan sebanyak 117 dari jumlah bahasa lokal yang pernah ada kurang
lebih 130-an.
E. Spesifikasi Daerah
Banda Neira adalah gugusan pulau-pulau kecil yang terletak disebelah
Tenggara pulau Ambon propinsi Maluku dan termasuk dalam wilayah kabupaten
Maluku Tengah.
Banda Neira adalah kota tua yang penuh kenangan dan bagian dari sejarah dunia
internasional yang tidak terlupakan. Neira adalah ibu kota kecamatan Banda, kota
yang telah berumur lima abad, sebuah kota tua yang menyimpan misteri suka dan
duka bagi semua penduduknya, kota yang oleh sejarawan asing disebut sebagai
“een klein Europeesche Stad in Zuid-Oost Azie atau group dari kota-kota eropa
yang dimiliki Asia Tenggara.
Kalau saat ini, wilayah Timur Tengah menjadi rebut-rebutan negara-negara Barat
karena kandungan minyak diperut buminya, maka pada sekitar akhir tahun 1500-
an sampai dengan akhir tahun 1800-an, Banda Neira menjadi tempat rebut-
rebutan bangsa Barat karena buah palanya. Berabad-abad bangsa Portugis,
Belanda dan Inggris, secara bergantian atau bersama-sama menguasai Banda
Neira, sampai pada akhirnya Jepang datang untuk menghancurkan semua apa
yang ada di kota ini, kota yang memiliki bentuk sebagai een klein Europeesche
Stad in Zuid-Oost Azie itu.
Berikut ini merupakan daerah wisata dan kebudayaan khas di Banda Neira :
1. Tarian adat cakalele
http://siswa.univpancasila.ac.id/ratie/2010/11/03/keindahan-di-pulau-banda/
http://siswa.univpancasila.ac.id/ratie/2010/11/14/lebih-dekat-dengan-pulau-
banda/
http://profil-pulau.blogspot.com
http://beritadaerah.com
http://regionalinvestment.com
http://www.bkpmd-maluku.com