ANALISA STRUKTUR RANGKA BATANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE
ELEMEN HINGGA
Program Stud Tok Sip, Fata Teknik, Universitas Muhammdiyah Sumatera Utara, Medan 20238, Indonesia
Abstrak
Metode elemen hingga diaplikasikan pada analisis struktur rangka batang. Setiap elemen batang pada struktur
rangka batang diasumsikan hanya mengalami gaya tekan dan gaya tarik pada sumbu aksialnya, Beban dan
reaksi hanya bekerja pada simpul-simpul batang. Elemenelemen rangka batang dihubungkan oleh simpul-
simpul yang berperilaku seperti sendi. Pada dasarnya analisis dapat dilakukan dengan menggunakan metode-
metode konvensional seperti metode keseimbangan titik simpul dan metode potongan. Persoalan menjadi cukup
rumit apabila metodemetode tersebut diaplikasikan pada struktur rangka batang statis tak tentu yang kompleks.
Perpindahan titik simpul struktur setelah berdeformasi dan tegangan yang terjadi cukup sulit untuk diperoleh.
Kata kunci : elemen hingga, rangka batang, deformasi, tegangan.
1, LATAR BELAKANG
Bangunan dengan struktur rangka batang banyak
kita dijumpai dalam berbagai bentuk Konstruksi
modern dewasa ini, antara lain jembatan rangka,
kuda-kuda baja, gudang, hanggar dan sebagainya
Konstruksi rangka batang sangat menguntungkan
terutama untuk bangunan-bangunan yang,
berbentang panjang. Selain dapat meminimalkan
berat struktur, juga cukup menarik dari segi
arsitektur apabila didisain untuk itu.
Untuk mendapatkan desain struktur yang optimal
diperlukan metode analisis dan disain struktur yang
tepat dan mudah, Tulisan ini membahas analisis
elemen hingga untuk analisis struktur rangka
batang. Setiap elemen batang pada struktur rangka
batang bidang diasumsikan hanya mengalami gaya
tekan dan gaya tarik yang bekerja pada sumbu
aksial batang. (Anonim, 1998)
Pada struktur rangka batang bidang, semua beban
dan reaksi hanya bekerja pada sambungan-
sambungan batang yang disebut simpul. Elemen-
elemen dihubungkan oleh simpul-simpul pada
ujung-ujungnya yang berperilaku seperti sendi
Struktur rangka batang yang sederhana dapat
dianalisis dengan menggunakan beberapa metode
statika dasar yang sudah dikenal, antara lain metode
keseimbangan titik simpul dan metode potongan.
Persoalan menjadi cukup rumit apabila metode-
metode tersebut diterapkan untuk menganalisis
struktur rangka batang statis tak tentu. yang lebih
kompleks. Perpindahan-perpindahan titik simpul
struktur setelah berdeformasi cukup sulit untuk
diperoleh.
Dilain pihak metode elemen hingga (Program
RB2D) dapat dengan mudah diaplikasikan untuk
menganalisis struktur statis tertentu: maupun statis
tak tentu, termasuk menghitung _perpindahan-
perpindahan titik simpulnya, pengaruh perubahan
temperatur dan penurunan tumpuan.
Metode Elemen Hingga pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1950, Perkembangan Metode Elemen
Hingga didukung —secara.angsung oleh
perkembangan teknologiterutama _teknologi
komputer yang sangat cepat. (H.Binsar, 1996)
2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
perpindahan, gaya dan momen, gambar kurva, serta
gambar diagram bidang momen, lintang, dan
normal pada balok.3. BATASAN MASALAH
Untuk menentukan arah penelitian yang. baik,
ditentukanbatasan masalah yang meliputi
perpindahan node 2 dan 3, gaya dan reaksi pada
tunpuan serta momen pada node 2, penggambaran
kurva pergeseran sepanjang balok, _serta
penggambaran diagram bidang momen, lintang, dan
normal pada balok.
4, TEORL
4,L.Perancangan
Perancangan adalah penentuan akhir ukuran yang
dibutuhkan untuk membentuk struktur “atau
Komponen sebagai suatu keseluruhan dalam
‘menentukan konstruksi sesungguhnya yang dapat
dikerjakan, Masalah utama dalam __ proses
perancangan struktur adalah masalah beban yang
dapat ditahan oleh struktur tersebut, Oleh karena
itu, suatu struktur atau Komponen harus dirancang
sedemikian rupa sehingga mampu menahan
tegangan maksimum yang ditimbulkan oleh beban
baik dalam bentuk tegangan aksial, lentur maupun
geser. Beberapa sifat yang menentukan kualitas
bahan struktur antara lain:
a. Kekuatan ( strength ) adalah kemampuan bahan
untuk menahan tegangan tanpa terjadi kerusakan.
b. Blastisitas ( elasticity ) adalah kemampuan bahan
untuk Kembali ke ukuran dan bentuk asalnya,
setelah gaya luar dilepas. Sifat ini sangat penting
pada semua struktur yang mengalami beban
berubah-ubah.
c. Kekakuan (stiffness ) adalah sifat yang
didasarkan pada sejauh mana bahan- mampu
menahan perubahan bentuk.
4d. Keuletan ( ductility ) adalah sifat dari bahan yang,
memungkinkan bisa dibentuk secara permanen
melalui perubahan bentuk yang besar tanpa terjadi
kerusakan. Sifat ulet sangat diperlukan untuk bahan,
yang mengalami beban secara tiba — tiba.
42.Beban
Beban yang bekerja pada batang dibedakan
‘menjadi 2 macam yaitu:
a, Beban terpusat Beban terpusat adalah beban
yang bekerja pada luasan yang relarif kecil,
sehingga untuk memudahkan_perhitungan
Juasan ini dianggap sebagai titik
b. Beban terbagi merata Beban terbagi merata
adalah beban yang bekerja merata pada
Juasan yang lebih besar.
43,Gaya
Gaya Gaya dibasitkan dari beban yang bekerja
pada suatu batang atau struktur. Gaya dapat
dirumuskan sebagai berikut : Dimana : F
Gaya ( Newton ) m = Massa ( kg ) a =
Percepatan grafitasi (m/s ) Setiap komponen
gaya merefleksikan pengaruh beban terpasang
yang berbeda pada struktur dan diberikan nama
Khusus sebagai berikut:
a. Gaya Aksial ( Aksial Force )
, Gaya geser ( Shear force )
¢. Momen lentur ( Bending momen )
5. METODE PENELITIAN
Metode penelitian kali ini menggunakan soal UTS.
sebagai objek penelitian dan dikerjakan dengan
‘menggunakan metode elemen hingga.
Gambar 1. Sistem elemen rangka balok dengan
penampang balok reneanaElemen rangka adalah clemen dimana gaya aksial,
gaya transversal dan momen dapat terjadi pada dik:
elemen. tee
Dari elemen diatas terdapat nilai x dan y. Dimana 38 =
nilai dari x dan y tersebut adalah NPM dari masing- “ al =
masing mahasiswa yang telah mengikuti mata Tass [KN
kuliah dasar-dasar metode elemen hingga ini
“ ~ Ww 1,5298374 KNim
See a Miz __| -1647568,00 | KNm
, oe uy) | 1647568,00_|_KNm
oF; FT 8, My 20 Kg
eS me 4118793 KN
oor i) wy
oF Fa 7 Kesetimbangan: = FI+F2=RI
=FI=RI-4,119
AE 4106
2EUL, 0,00
4EVL. 0.00
EVL/2 0,00
EWS 0,00
sumbu ulx wl
fix x__| 396776961 | 0
Gambar 3. Gaya dan momen pada rangka ne ; a aa
ML = 0 0.00
6. HASIL ANALISA 2x x_| 396776961 |_ 0
6.1.Elemen | ‘fy 0 0.00
m2 0 0,00
oxy cm
I wk wy 2
0 3967769,61 0 0 ulx
0,00 0 0,00 0,00 [uly_|
0,00 0 0,00 0.00_|- at
0 a067769,61| 0 0 [wx
Zaye 0,00 0 0,00 0,00__|-u2y
- 0,00 0 0,00) 0,00 [a2
Gambar 4. Elemen satu6.2.Elemen 2
Tay cm
Gambar 5. Elemen dua
4 Tem
0,04 | m
0,00596944 | m3
4.118793 | KN
1647568,00 | KNm_
‘ey
3
0,00 u2x
0,00 | wy
0.00 a
0,00 | u3x.
0,00 u3y
0,007 eB
sora
tay
Gambar 6, Balok penampang
ABM 4E+03 Dimens! 1 | 500 | mm | 05 | m
2EVL. 0,00 i
4EVL 0,00 mi} 12s | mm | O27) m
SEVLA2 0,00 ‘Agi | 0,065 _| m*>
TEV 0,00
Bo | 156 | mm | °°) m
sumbu [wx ok
x x_| 3967.77 mo | 556 | mm | °°) m
a na [Ts
13x x_| 396777
By y 0.00
m3 0.00
Sigma Ag eel
way. 2 uk, ua 0149236 | _mr2
0,00 0.00 | -3967,77_|__ 0.00
0,00 0.00 0,00 0.00
0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 3967.77 __[_0,00
0,00 0.00 0.00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00TX [1/1263 >
0 0 | 3967769,61
0,00__[_0,00 0
0.00 | 0.00 0
0 0 [397173738
TY _ [712 @ywsnib3) 0,00 | 0.00 0
#ERROR! md 0,00 0,00 0
0 0 | 3967.77
0 0 0,00
0 0 0,00
=[4
y 4 0 0 0
0,00 0,00 0
x 40 0,00 0,00 0
y 4 0 0 -3967.77
0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 3967.77
0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00)
350_[ mm= | 055
669_[ mm= | 0,669 0 0 ulx
428,35 | mm= [04283 0 0 uly
275_[ mm= | 0,275 0 0 a
125_|-mm= | 0,125 0,00 0,00 2x
144 mm= | 0,144 0,00 (0,000 wy |
0,00 0,00 @
0,00 0,00) 3x,
X= [0.0061 0,00 0,00 u3y
0,007 0,00" B
Assembling Matriks Elemen
7. KESIMPULAN
fix 3967769,61
fly 0 Metode elemen hingga sangat baik untuk
mi 0 diaplikasikan pada analisis struktur rangka batang
2x. -3967769,61 sederhana maupun yang lebih kompleks. Metode ini
Ry = 0 dapat diaplikasikan pada struktur rangka batang
m2 0 statis tertentu maupun statis tak tentu, Metode ini
Bx a dapat digunakan untuk analisis struktur rangka
a 0 batang, Karena hasil yang ditunjukkan pada contoh
y
= a numerik sangat sesuai dengan hasil analitis.DAFTAR PUSTAKA.
Anonim, 1998. Annual Book ASTM Standart,
USA.
Binsar Hariandja, 1996. Mekanika Teknik. Penerbit
Erlangga, Jakarta
Badan Standarisasi_ Nasional, SNI 2847:2013
Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan
Gedung, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta, 2013
Agus Choiron Dr Eng Moch, Dr Eng Anindito
Purnowidodo, dan Khairul Anam MSc 2014 “
METODE ELEMEN HINGGA” — Malang:
Universitas Brawijaya.