You are on page 1of 20
BAB 6 Prosedur Pengumpulan Data Secara rinci telah diuraikan beberapa tahap persiapan peneli- tian dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas, sekarang pembaca akan dibawa melangkah kepada kegiatan penelitian itu sendiri. Tujuan Setelah mempelajari bab ini diharapkan guru/dosen yang akan meneljti akan mampu: Memilih mitra untuk penelitian. Membuat perencanaan penelitian. Menyusun hipotesis kerja. Melaksanakan tahap/siklus 1 penelitian. Melakukan observasi. Membuat catatan lapangan (field notes). Melakukan diskusi dan refleksi pasca pelaksanaan siklus 1. Merencanakan pelaksanaan tahap/siklus 2, dan seterusnya. Merencanakan Langkah-Langkah Penelitian Pada subbab ini sebaiknya peneliti mulai memikirkan dengan hati-hati tindakan-tindakan apa yang akan diambil untuk 95 di kelas/ru, fmemberi kuliah ang esjar/memnadap permasalahan yant memperbaiki cara mene Klin, atau meneari dihadapi di kelas. Terl wks tama adalah mengajar di Kelas, day + Tugas pendidik yon daknya tidak mensxangeu tugas inj ig rn a za a= ‘menyita waktu. Ee ee andalkan vag aesrmtnen Homage monn a ane a “ee sens 5 ree eee er eae So ee oes ae Peranan Peneliti sebagai Instrumen Penelitian Tindakan Kelas Pegaias TIndakan Kelas ebagai penelitian, berradis Kualtaif dengan latar atau setting yang wajar dan alam yang 4i tei, memberikan peranan penting kepada penelitinya yas sebagai satusatunya instrumen karena manusialah yang dapat menghedapisituasi yang berubah-ubah dan tidak manent seperti halaya banyak tejadi di kelas atau ch ruang kuliahs Lincoln dan Guba (1985) merinci karakter yang harus dlimilk orang peneliti as the only human instrument, sebaga Derik. + Reponsif ethadap berbagai petunjuk baik yang besifet, Ferorangan maupun yang bersifat lingkungon % Abpif, dengan mampu mengumpulian Ferbagai informas seca nas ftnvak faktor pada tahap yang berbeda beds & Menckankan aspekholistit, arena manusialah yang mampt lengan segera menempatkan dan menyimpulkan kejadian eaarasen ft"#%*0 datas ke dalam ovicn yee embantan Berbasispenetahuon, boyy 4 Feat sckaligus berpikir yang tag diumg eens yang ingatedge) dalam menyusan propa etn art baba sss yang ihadap meio as da ngetahuan dan Proposisi Karena harus meni Yang diraalean subyck yang dita ay dan emp Yang tidak diungkapkan, Ravapen saa. at diucaphan Sn berbagskeblosan seharhan yng aime digrhatihen, yang justr menyumanghan grok ielayaon kept pneiian femproses dena sa, 280g pene lah yang amp, ® ere memrowes data empat me 2M ma dan menguji hipotesis di dalam situasi yang dengan sengaja diciptakan, 6. Klanftast dan kesimpulan, ia juga yang meme kemay, puan unik untuk membuat kesimpalen di waste Teogsung meminta Klarifkas, pembetulan tee nage Kepeda subyek yang ditelits 1. Kesempatan cksplorasi, terutama terhadap jamaban, jawaban dari subyek yang dite yang dat lean eens mengandung Kelainan (diosinkretiky. yang seponn eat herguna atau tidak bisa dikoding, sehingss dete yee Ginbaikan atau dibuang. Peneliti sebagai human manner justru bisa mengeksplorasi respons-respone dentin menguji validitasnya, bahkan mungkin mencapel rene: haman yang lebih tinggi dari pada yang dapat drops man Penelitian biasa (Lincoln dan Guba, 1985, 19% 195) Dari rincian di atas, jelaslah betapa pentingnya peran peneliti dalam Penelitian Tidak Kelas (PTK), yang konsek- Mentinya peneliti harus memahami betul tugasnye dan mempersiapkan diri untuk itu. gtéanisasi Penelitian Tindakan Kelas dan Peranan Anggota Tim Peneliti baiknya Sebelum pelaksanaan berlangsung mereka yang ‘evibat dalam ie i mengetahui dan mema- egiatan penelitian ini menge meme pat Beran masing-masing: Pertams tama, gurdoven se Melti harus memilih siapa yang akan menjadi mitra % ini. Apabila yang dipili ee ane feman gery ata aaa ae fakultas tempat Penelitian ee bertugas di sekolelijarmomungkinkan IaNearbya peneliget Foran ap yang akan Slaakan masig-masing Dee ding kan terlebih dahulu, Apakah peran guru/dosen menjag, pengelola penelitian dan gurwdosen mitra peneliti yang akay Pelsksanskan pembelajaran, atau sebaliknya apakah guce dosen yang akan menampilkan sendiri pembelajarsn sedans gurufdosen mitra peneliti akan berperan sebagai pengame iu dipikirkan efisiensinya P*"apabila guruldosen mitra peneliti yang akan berperas tamapit sebagai penyaji bahan pelajaran, maka perencanae hharus dengan seksama mempersiapkan bentul-bentul inovea spa youg dingiakan untuk pembelajaran, Pada saat peneliten mula berlangsung maka gurwdosen mitra peneliti bersaa para siswa dalam Kelas akan menjadi subjek yang dite, de Akan menjadi fokus pengamatan peneliti dan para pengma Tain di dalam segala gerak ~gerik langkahnya, Sedang apabis gurufdosen peneliti sendiri yang akan menyajikan bentak tentuk inovasi, maka perencanaan harus lebih banyak mem persiapkan guru/doten mitra peneliti dalam tugasnya sebaga pengamat dan pembuat eatatan lapanga Pada umumnya penyaji materi bahan pembelajaran adalst gurufdosen mitra penelitian, karena yang menjadi tujuss Penelitian Tindakan Kelas, seperti sudalt dijelaskan di bapian bapian terdahulu, adalah’ untuk meningkatkan kemampust praktek pembelajaran guru/dosen dengan cara menularkat kemampuan ini dengan melatih mereka dalam tugas Kest hariannya. Guru/dosen peneliti biasanya sudah terlebih dahuli mendapatkan kemampuan dan keterampilan yang dicobake? dalam Penelitian Tindakan Kelas, di samping bahwa merekals> yang mengetahui apa-apa yang perlu untuk data penelitia®. Sehingga pencatatan field notes disusun sesuai dengan Kebut™ han tersebut penelitian 98 in sit Icbih duane spat ee ea Peel yang mena eee fu ne tee sara doen tas wala ae Dasar, SLTP, SMA, atau bahkan di Perguruan Tinggi, ter- mata teraga fos pan ono eh kerja, dengan semangat kemitraan dengan tujuan mencapai seiaRtS Penelitian. Kolaborastdilakokan oleh gars atau sta {@awat sebagai pelaksana pembelajaran, dan melakukai aitakan intervensi yang inovatif dalam semangat kemitraan ‘engan Peneliti dan mitra peneliti lain kalau ada, yank Rilakukan penelitian untuk melihat bagaimana satu nova Yang direncanakan dalam pembelajaran itu berlangeung. ‘seperti mengambil foto, video jika diperluken’ tail di samping eatatan ia untuk diwawancarat ” berikut persiapan-persiapan yang diperlukan pelaksanagy snalitik dilakukan sesudah pelaksanaan tindakan, kemudian ‘a digambarkan secara visual, maky nya, Apabila kegiatan itu digambs " Tnngha lanka it akan berlangsung demskian BAGAN 11 i (Overs Perenanaan ~\ ane Pelaksanaan Tndskan NL? Menurut Lewis (dalam Elliott, 1991:69) langkah-langkab kegiatan penelitian itu akan meliputi: ‘Mengidentifikasi gagasan/permasalahan umum, Melakukan pengecckan di lapangan (reconnaissance). Membuat perencanaan umum, Mengembangkan langkah tindakan pertama, ‘Mengimplementasikan tindakan pertama, Mengevaluasi, dan. Merevisi pereneanaan umum, 100 tabukan ects perma ee ee Selanjutnya yang dimaksud dengan pengecekan untakukan terlebih dahulu pen, eee eda kala ose ores ng ea eden Ralee ae ae Fone a sekolah na Fane Anta Fe Nee emit ia ee a \efulnban a seolahoshga Janeen ke Peanjakan proposal pencitan aay meine nga Bj tmpat i Kopetan aint anaes seotnhan pencil dam ing epee Eckhart atc Sn Inula caebut dengan dirima see hageengan adi Pp Ucberapa hel yang patat mandapet perhatin peli, sent beret + Sckolah/jurusan/fakultas berhak untuk menarik kembali kesukarelaannya untuk berpartisipasi dalam penelitian setiap waktu, + Menjelaskan tujuan utama dan prosedur penelitian. Penjelasan mengenai proteksi terhadap subjek yang diteliti dan informasi yang diberikan secara konfidensial Penjelasan mengenai risiko keikutsertaan dalam penelitian Keuntungan yang diharapkan dari partisipasi dalam enelitian. lengisi dan menandatangani formulir kesediaan ber- Partisipasi dalam penelitian apabila diperlukan (Creswell, 1998:115-116), ‘alahan umum sudah dibahay lefongan udahulean tas, tempat lain bertemu, ickan, memper. alah satu kelas/ Pada bentuk penel litian seperti Penelitian Tindakan Kelas. satu mendapat sheet dan kepereayaan dan sla peo mempunyai perantara ata gatekeeper Creel 1817 Yaitu guru di sekolah tersebut yang sudah dikenal pene! pea ™enjadi mitra peneliti. Orang tersebut menjadi Kontak P= . f iti kepada kepala sek), akan peneli i ar ersebut. Perantara atau guys ermasi dari pihak pene), ‘mengenai a ao seme sien tit see rein + Ryuah kebadiran pene mengeanasu? a te an Cn gt i (Creswell, 1998118). jlakukan selama penelitian berlangsung i diperlukan dan waktu keberadaay Pada waktu melakukan identifikasi gagasan umum, hendal aya lungat bakwa apa yang akan dilakukan di dalam pene ialah menghabungkan gagasan tersebut dengan tindakan aps Jap perla dlambl. Gagasan hendaknya berada di dalam scope epagan kerja penelitian, dan yang ingin ditampilkan ialah perubahan ke arah perbaikan. Pengecekan di lapangan atau reconnaissance, ataupun kits sebut orientasi, perlu dilakukan untuk mengetahui hakikst permasalahan yang akan ditindak lanjuti, apakah bukan hal-hal Jang akan menghabiskan waktu saja tanpa hasil, atau mungkin juga merupakan kesempatan untuk mengubah atau memodif- ‘easi arah penelitian disesuaikan dengan kondisi lapangan yang sebenarnya. Bagaimana pun, pengecekan di lapangan akst ‘membantu kita dalam menyusun hipotesis. Dalam perencanaan umum, yang dilakukan di dalam disks dengan mitra peneliti, perubshan atau modifikasi fokus atat arah penelitian hendaknya dibicarakan; demikian juga langkalr langkah tindakan yang perlu dilakukan untuk mempe* baikinya. Mungkin perlu negosiasi dengan pihak-pihak vané ada Kaitannya dengan tindakan yang akan diambil, misalny* dengan teman sejawat atau Kepala Sekolah, atau bahka® orangtua murid. Negosiasi dengan pihak pimpinan sekolah jue perlu apabila mengenai sumber bahan, ruangan, peralats®. perizinan, dan lain-lain, Masalah etika penelitian juga Pet! disinggung dalam perencanaan umum ini, terutama Ya" menyangkut akses informasi, perlindungan terhadap #? 102 ene ieee We we Apt en paar rangkah-langkah tindakan adate 2th oath ae eo ep teaSfementasiinovast akan dlkakan heyy at proses setlent evan sang syn wae Sonn me fagaimana proses monitoring untok emule grapes Glakukan, juga teknik-teknik yang memunghen noes spelihat apa yang sedang terjadi dari beberap sonar see ‘Tidak selalu upaya perubahan dapat bake nae tindakan, selalu ada saja kendala, tau heeaaneas, tal fokurangan terjodi. Hal ini perla dremunghas seine got falom releksi atas seluruh hejadian yang boone nes cs tad, Modifikass perl diakulan atey tise ess yn diambil dalam diskusi pada ainir silos aerate any Mlanjutnya berkembang dalam perencanaan unter ane terikutnya, Siklus-sikdus yang dikembanglan selanjters Giakukan untuk melaksanakan tahap-tabay inovec, eboreee guru berhasil menguasai teknik pembelajoran baru teretat Stau untuk mempethalusnya, atau untuk menjaring leo tanyak date penelitian ‘Apabila perubahan yang bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran telah tereapai, atau apa pun yang ditelii telah enunjukkan Keberhasilan, stlus dapat daivirt Kapan sidus Penelitian dihentikan? Yaitu apabila apa yang direncanakan Sudah berjalan sebagaimana diharapkan, dan data yang Gitampilkan di kelas sudah jenuh, dalam ari tidak ada data aru yang ditampilkan dan dapat diamati, serta kondsi Kelas dalam pembelajaran sudah stabil di dalam arti antara lain, guru fudah mampu dan menguasai keterampilan mengajar Yang aru. Bicarakanlah hal ini dalam diskusi dengan para mitra, dan ambil keputusan apakah siklus akan diheatikan atau diteruskan satu siklus lagi untuk memantau Kondisi stabil Pembelajaran. Jadi banyaknya siklus dalam Penelitian Tinds kan Kelas tergantung pada kondisi yang stabil dan data yang {202h jenuh, kemungkinan dapat saja dicapai pade siklus ‘eempat atau siklus ketujuh, dan ditentukan pads satu siklus lum mengalkhiri spiral penelitian. 103, Behar Halt a alantnya lah ma spn gene And pt le dalam nga Sipin man a a el Ade et atau mengobser™ee harus Anda kuasai, Karena apabila Ang, keterampilan yang D@tja dan dengan demikian melakukan melaickannys #99) Stan ini tidak akan memberikan has esaahan mia Fa ata antaran ilah peasy ang emake, Salah 9 gu auras Pade mum Aivervasi adalah tindakan yang merupakan penafsiran dan siren a a ath Kant Papper Clann ion sepa ane diem he setaian in dellah deme ean i pia oe ae ng tml raangun helas dengan skied mngobervas emaeel roenge tn tcttowiny a Tue Nl da ma sbalge e Kalngiuan ustok menjustifkal esha cee Se ear aba, dalam peslian seperti 5a is aseh Sane cbt eit noted ate er a aaah ka tor pune tek apn ee nad Dolanyt (2000) mengemekelan cee ee eseldge’ morupsn semen vane somes cee eee cngmatul, ata “mene tht aaa ede tay bea ti lur homage ethan ita mentecepibannys Super kata: Wi agin of ely, oe that which may et inet) wont, Ipc the presence of en indtermiat real satan oy eng bearing on eli Buttes this ndrrminy oft psp, ost Bri ray ofan aon stu nate ta indeterminate inhe tense thats content canmot be expe sa olay, dlrs 15609 Mengapa demikian? Biasanya dalam melakukan observ sta cenderung melakukan penilaian, atau menafsirkan, #8 memberikan vonis (judgment) terlalu cepat. Hal ini ak# merupakan kesalahan umum dalam mengabservasi, dan #2 menghasilkan penafsiran yang salah. Untuk melakuk® 104 ‘ engamatan yang profesional, an jumum yang harus diobservasi berartisegeig wee etist@ ef Seer hepatanfencnte seta agaems Aha fokus observas bersifatutnum dan hue ase nt Yang scan re scbnurys a Ja ha Menentaan tere yang beer deen i ZSecnk acl n d n ara ts Sen dee amr eenet tee ano Se Sacmaaee aeat act cere ees eke eee ee cee pa peemporm eer Manfaat observasi dalam penelitian akan terwajud apabila masukan balik atau feedback dilakukan dengan cermat, yaits dengan eara: * Dilakukan dalam waktu 24 jam sesudah Reiatan tndsken dilakukan Berdasarkan catatan lapangan yang ditulis dengan siste ‘matis dan cermat. Berdasarkan data faktual. fata faktual ditafsirkan berdasarkan lisetuju Penafsiran diberikan pertama kali oleh gura keriteria yarg telah yang dioboeras 108 * Untuk selanjunya digandingken bersams mitra pent Jainaya dalam diskus 48a + Menghaslkan strategt slanjutnya dalam siklus berkutnyg (Hopkins, 1993:50). Tiga Fase Observasi Tiga fase esensial dalam mengobservasi kelas adalah pertemy an perencanaan, observasi Kelas, dan diskusi balikan. Dalam pertemuan perencanaan pihak guru yang menyajikan dan pihay pengamat mendiskusikan rencana pembelajaran. Yang perie didiskusikan ialah bagaimana penyajian langkah-langkah pembelajaran dilakukan dan bagaimana pengamat akan mula dengan pengumpulan data melalui observasi dilakukan Pengumpulan data objektif dari tindakan belajar mengajar gury seperti sudah disepakati bersama, selanjutnya akan dianalisis dalam diskusi balikan sesudah tampilan pembelajaran selesa, Gura dan pengamat akan mempelajari hersama hasil observas, menyepakati hasil pengamatan yang berbentuk kekurangan, atau Keberhasilan untuk dijadikan catatan lapangan, dan mendiskusikan langkah-langkah berikutnya. Perhatikanlah Dagan berikut ini BAGAN 12 [—Partem Diskus Bakar (Obeervai Kelas Hubungan antara guru yang melaksanakan pembelajarat dan pengamat atav observer harus dalam iklim saling perca! dan saling bantu, dan bukan yang satu merasa terancam ole yang lain. Jangan lupa bahwa fokus penelitian adalah wnttl 106 rmperbaiki pembelajaran di Kelas, dan gu eknctekask belajar mengajr, pagent rate ola peril Feru yang Kurang’ berhasll peeeeMik spelitian tergantung dari pengumpulan dan pence etbilan, ong dihaslkan dart pengamatan yang oer ReEwAsn dain eputusan yang tidak mendasar dan menghagsen °ue dan reomatan inilah Uy dapat mengem eat DA ba foreara mengoarnva, dan berdasarkan daa neat Bee hipotesis untuk Keperluan selanjutnya. Setiap atest matan merupakan bagian dari proses yang alee membenge, siklus selangutnya. Baik guru dan observer, Keduanye ee iit dalam proses pengembangan pests ee tenghasilkan peningkatan dalam mengajar dae and 2 Fimpilan untule mengamati atau obacnaa Beberapa Metode Observasi Di bideng antropoloi, terutama di ialangan para etnpate Geena toknik penguimpulan deta gong Sea ees peayerta ata portcipant abserses ase neath {ia obseroermomponyal banger sea age eeenat Sang diamatis Penelit yang Merpones yer tse penverta sta participant ober ike er ha a Fenatan pak yang damat Sen eaten et sea dalam satan lapanganaye Beara a ee Jaga Komentarckomentar yong menafarkes sve ne ea berasarkan peeps pons Gees ten taco ei Berikut ini sebuah contoh bagaimana ptngamatan penyerta dilakukan berikut catatan lapangan yang dibwat berdasarkan teknik tersebut di sebuah sekolah di Amerika Serikat: “Suatu pagi di awal musim semi. Para siswa masuk ke kelas Secara perorangan atau dalam kelompok-kelompok kecil. Tu guru sudah duduk di kursinya, dan menyalami para siswa, Karangan para siswa tentang sirkus dengan gambar tokoh-tokohnya berada di depannya. Setelah relakokan Penghormatan kepada bendera, yang terletak di sudst fepan kelas, kemudian para siswa reensanyiha las ‘rica the Beautiful’, dan kelas baru memulalpelisran, Beberapa saat lamanya yang dibicarakan adalah waktu sans 107 {etsisa sebelum liburan panjang musim panas datang, da ibu guru menjelaskan bahwa masih ada tersedia sepe Jadwal sekolah yang harus diselesaikan. Tbu guru kemudian menunjuk kepada tumpukan tugs sisyy mengenai laporan kunjungan ke sirkus, dan mengatake bahwa pada umumnya hasilnya sangat bagus. Akan tetap bu ura membert komentar; "Banvak di antara lian yon bogitu terpesona dengan gugasan mengenatsitkus sche banyak melakukan kesalahan menulis. Jadi kalian hares memerikea Kembali pekerjean kalian sendiei™ Kemudian ty guru bertanya; “Kalian mengerti apa arti memeriies fendiri?” Bu guru melihat ke sekeliling Kelas, terayna Barry, seorang siswa sibuk sendiri sedang membangea sebuah menara dari pensi-pensil dan penghapusnya ie, gura menegurnya, dan menyuruh Barry agar memperhar kan apa yang ditugaskan. Ibu guru melihat ke ara deoxy siswa lain yang mengangkat tangan dan menjawab, “Kant hharus membaca ulang karangan Kami, dan mencart di mara esalahan kami. “Bagus,” kata bu guru, "Lakakan itr das baca kembali bersama scorang teman, kemudian perbaik, kesalshannya!™ Tbu guru selanjutnya pergi ke depan papan tulis, dan mulai mengeja kata-kata yang sulit, yang pada kebanyakan sisws salah menulisnya, terutama kata-kata kerja yang ber akhiran -ing. Tiba-tiba bu guru melangkah ke bangku Bary, dan merampas pensil-pensilnya karena Barry mulai mengo- cok-ngocoknya. Hou guru kemudian kembali menuju papa tulis, dan menuliskan tugas siswa herikutnya: “Memeriksa Kembali tugas laporan sirkus. Mengeja kata-kata sulit, dan ‘menulis halus dengan contoh No.16 (= kertas keras untuk latihan menulis)!” (diringkas dari Goetz dan LeCompte, 1984: 114-117), Contoh selanjutnya adalah dari Indonesia, tepatnya pense matan penyerta yang dilakukan di sebuah Sekolah Dasar di Cirebon: “Kegiatan Siklus kedua, dilakukan pada hari Selasa, tanget! 13 Agustus 2002. Para peserta didik masuk pukul 07.0" 108 ipgan berbaris di depan kelas sa fig dan koko. Di dalam kelas ga aiperitsn keer a evcmmaaaam Kelas guru melakuies Re*Phan fin seperti mengucapkan salam, mesg? Ketan membuka pelajaran dengan menyamyaape®® F*htéiran, jaran, kemudian dilanjutkan dengay ut? tuan pela apersepsi de bertanya’ gan *Siapa yang sudah pernah nak kapal uty Seorang siswa mengacungkan tanga tug Grr embal ertanya Spe yon Pat trak gandengan?" Hampir semua siswa serempak menjawab, “Sadahp *Coba Kile untuk apa gunanyatruk genes guru lagi kepada seorang siswa bername Kile “Untuk mengangkut barang-barang berst® Kiki : “Baik,” jawab guru. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi kelompok disks seperti pois! minggu sebelumnya, Gare nace ae gambar berbagai macam slat transportas, Terjdl aay antara Guru-Siswa seperti berikut “Ape rnanya Bus” tanya guru “Biasanya untuk membawa orang pergi ke Band swab seorang ssw bernama Reva se “Bus adalah kendaraan untuk mengangkut orang dar jarak jauh,” jawab siswa bernama Danis, i “Bagus, jawaban Daris labih baik!” kata guru, Selanjutnya dalam kelompok terjadi diskusi, yang berlang- sung seperti ini: Fery : “Apa yang kamu lakukan apabila kamu melihat nenek-nenck menyeberang jalan?” Sandi: “Ditolong diseberangkan" pommy : ‘Memberi pertolongan” ERY + ‘Apa manfaat transportasi?® ‘ci: *Alat untuk menghubungkan antara tempat vyang satu ke tempat lainnya Tonya fasilita Jawab dalam kelompok diskusi kelas dengan Sr eer4 masih terus verlangsuae, untuk kemudian diskust ‘khiri dengan pembacaan laporan dari pencatat diskusi “Pernah* ah melihat menjawab 109 rengambilan kesimpulan pag kelas, dan gura mengarabkan pengamben KiSInbin p siswa dalam kelompok diskusi (dirint 2003:92-94) telah menyimak boberapa cont, sebelum meng ha at elas mena Made banya untuk terlbih dahl aera ee erape hal unto mengilarfkasanpek diperhatkan In prey axa observes dalam peneitas Peneian Tindalos Kel pet apa tujan eberes 2 Aba kur obeorvan ‘ 2 Aen Glee tesco yang penting untuk dsbservasi 2 eral gu mlm date maa yang paling teat dak iguana? «Buti data ini akan digunakan? Sekarang tentukanlah metode observasi mana yang akaz ‘Anda gunakan, apakah' © observasi terbuka ‘© observasi terfokus + observasi terstruktur, atau # observasi sistematik Yang disebut observasi terbuka ialah apabila sang pengamst atau observer melakukan pengamatannya dengan mengamtil kertas pensil, kemudian mencatatkan segala sesuatu yang terjadi di kelas. Sebagai contoh catatan itu akan berbentuk sebagai berikut (Hopkins, 1993:92): BAGAN 13 "Sant, cobalon bua halaran 49, berkan jan pata prtanyean noma Sant: “Perang Duna itera antraryaharen nfl yang tak ersten paca Pears Oona “Balls, sts jaan, Ano, cabaah bran jewaban aya ‘Tujuan membuat catatan demikian adalah untuk mene ‘gambarkan situasi kelas selengkapnya schingga urutan-ut 10 eee ee sein fru erlan dena FSAan da pengekan sefaktual mungkin dan tanpa peragent™a: deal Sitak oasis -nafsiran subjch engamat. Salah satu contoh ubyektit dar eae 1) pony hevtaicentob Pengamatan terbuke (Hopkins, 1993:61) yang bertujuan mencatathan heteney ak? catgeajar gure adalah sebagai berikut BAGAN 14 i ‘Mengaiar Tak Langsung (indirect teaching) 3) ene Leong (ae ach a ieee 5 sea tote 9) oon Bo fertat 2 raktoan tein Contoh lain dari pengamatan terbuka dengan memfokuskan observasi pada hal-hal yang merupakan sumber data yang diperlukan, adalah gambaran berikut. BAGAN 15 1) Penamplan gaeschorappewrance™ 2) apersopsirentry behavou 3) mater wehasan 4) "escher contre "vs student cated” 5) las yang kondust 8) thr betonye 2) _pembeanganiaran reward) (Sain macs! da Mutan, 2008-7 Observasi dari butir-butir di atas secara mendetail data Kan dalam catatan lavoneen atau ebagai sumber lam catatan lapangan atau field noves, “sta untuke kemudian didishusikan, dianaliss dan ditaferkan m Observasi Terfokus f — mie an oe rte ey ese Co ee ea oe ie eet quai nose 1998:96-97) BAGAN 16 TA Bonk Peinyaan 4) Atedor Fatal Janaban yang dea spe, Bera, ‘acer op snakat 2) NonatagemacPetanyaan pod posed. sin 8 Bernat awaban 1) Unk puranyzenpemkan iewa menbual esimpuan ai eabors 2) Una peranyaan fia sswa meng temba (allen) 3) Un pornyaan phan, sna manawa y, sau hak Selo sowa 1) Seout nama sows sebum baranya 2) Moma suxareawan 3) Meminiatukansdareawan (sesudah petanyaendkan) . Barnet egerak 1) Benen sopra sablum ment persanyaan 2) Lupe berber eenak 3) Gur menyetut rama siswa seblum berry Cara becanye 1) Paranyaan daphan sebogs suis! sta tantangan 2) Peranyaan dphan sacra kta basa sa, 3) Petanyaan best tes stu anceman ‘Ada hal lain yang perlu anda perhatikan dalam meninsist ean strategi bertanya guru, antara lain membuat kelas medi demokratis dengan membagikan pertanyaan kepada ‘sebanyak mungkin siswa secara merata, terutama untuk member! 12 fan dan dukungan (encouragement dorone® jam apabila tic ep Kepada dorgerong Siam apabila tidak Sitanya, sper ceea Wa yang BAGAN 17 +p aenan oun mengulenapefanjan eben manana nena sana 2 Reunion dua peranyon segue a ip oe eee Contoh berikut adalah pengamatan terfokus yang dilakskan dalam penelitian kelas untuk mengumpiilkan data tentang pola interaksi guru-siswa melalui teknik bertanya guru (Rochmad, 1997:46). BAGAN 18 @Q@Q@OO00® O0©GO@O OO@OOO QOOGO0® OQO@GO® @®©O00©O @O@QGO COCOC0e Keeanga: X Dah Gru ‘Soa Angkat Tangan don Dn Girt ns Observasi Terstruktur oe Sotesteg munghin anda ingin tau da memaem bashing, Seren tft aaken Sebonarnra cukup eden wash tertruktur at godah menyetujul kriteria yes Apabila para mitra pene nda tinggal menghitung Onenant Gamat male reraben, ndaken, atau SIKSD siswa yy” seihog dia ita dtampilkan, ng ital itu diary agatmana PengaMatan Yerstrukty dubitung opis, 1998: 103) BAGAN 19 Pvanyaan] Jawaban awabee en) Sonar: Tia Suxaree: Wengen Gambar bagan di atas menunjukkan bahwa observer sedast meneliti berapa jumlah siswa yang bersedia menjawab pet tanyaan guru dengan sukarela, atau disuruh guru nick menjawab (tidak sukarela). Juga dinilai secara kualite!! jawabannya, apakah benar, salah, atau tidak menjawit pertanyaan yang diajukan (tidak mengenai sasaran). Gur) kemudian menjumlahkan jawaban sukarela, jawaban 8th sukarela, jawaban yang benar, jawaban yang salah, dan jawab*? Yang tidak mengenai pertanyaan atau sasaran. : Cara lain untuk melakukan observasi terstruktur 420! Juga dilakukan oleh para peneliti, setelah mereka mendiske* 44 annya pada perencanaan, Misalnya, dengan Jape nghap denon posit dudalen Rb ey wets uidak. Pengamat Kemudian mencauaar gee" Memor Miia posisi duduk siswa tersebut, atau pad mates Sema Bafa isa, Seine julah javaban sya het Fs Rfabannya tereatat serempak pada pois dug) eis ingatnamor pois duduk sewa, ata observasi Sistematik Ts peta pnalit dapat sje merantng buss pace sens Realiikasinya dengan Free hema eas ‘anny vombicarakam pergematen tneeenk eee rion veleget save taal toe oat areeoai detail dalom skala intorcka dan FLAG en ant teraction Analysis Categories). Pengamatan dengan meng- tfoatan shale ane ainebut pogamaten dae Seats Si Honkins,1995°106) Fen Ce pas tle, Soles fore eget Pe geecpmnt yh pm orem rn ong’ menyasun skala torsebut,sedanghan peangan poo {nm poneliian int adalah bakwn ouetver son elafatan sernatu dalam pembelajerennya dalam upoye meningatan Kealitas yang sudah diteneanakan dan diphivian bese, dalam hubungan kemitraan guru-peneliti yang relevan dengan Udakan guns wreebat : Hal lain yang perlu dipikirkan adalah bahwa pengamatan dengan menggunakan skala ini akan sangat menekankan aspek Penelitian kuantitatif, yang akan mendahulukan perhitungan Jumlah dibandinghan dengan koalas ens yang 1 Pencatatan jumiah yang mengabsteaksan apa 3298 2 benarnya terjadi di kelas, cenderung menghilangkan Pe Manusia secara faktual (dehumanisasi) dan aspek refleks! lam penelitian ini. Padahal kekayaan dan kebermakné Pena elanjusra tela pal ha Simons (1978, dalam Elliott, 1991) mengemukakens O2'" 'u cenderung menggunakan daftar pertanyaan ner dalam mengumpulkan datanya karena menjaga agar 4, terjadi alibat yang mengrangsu apabila teknik observas; gat wawancara akan merusak hubungan-hubungan guru di sel) Gura juga tidak begitw merasa yakin akan keterampilangy sebagai peneliti kualitatif dalam mengamati dan meway, carai, dan karenanya mereka cenderung mengambil pen. Sebagal peneliti (kuantitati) saja. Jadi guru cenderung mex! bagi dua peranannya sebagai guru dan sebagai peneli, Padahal dalam budaya profesional yang reflektif sifatn, povan gura dan peran peneliti adalah dua aspek dari sot peran dalam pengertian bahwa mendidik mempunyai aspay Inenelit, dan meneliti adalah suatu bentuk mendidik juga, stay se teacher’ and ‘researcher’ are two aspects of a single role 4 which teaching constitutes a form of research and research eon stitutes @ form of teaching” (Elliott, 1991:64). Kendala di atas mungkin timbul dari nilai-nilai yang bertentangan, yaitu antara menggunakan hak untuk menge tahui dan hak untuk melindungi pribadi, atau the right to know dan the right to privacy. Antara lain ditampilkan oleh sikap Keongganan guru sebagai peneliti internal mengemukakay informasi yang dikumpulkan oleh seorang partisipan dale kehidupan sehari-hari di sekolah karena termasuk ke dalan kkualifikasi pengetahuan yang pribadi sifatnya atau privae Anouledge. Untuk mengatasi kendala tersebut, ada baiknya pengus pulan informasi yang konfidensial sifatnya dilakukan oth peneliti luar, yang tidak merasakan adanya obligasi untuk ‘melindungi hak-hak pibadi seseorang, Karena memang kaida- kaidah menghormati hak-hak pribadi termasuk ke dalam budaya profesional guru; atau guru tersebut benar-benst ‘memerankan peneliti sebagai peneliti luar sehingga ia met punyai kelugasan yang ditandai oleh teknik-teknik pengu™ pulan data yang tidak pribadi sifatnya atau impersonal, antat Jain dengan melindungi identitas pemberi informasi dens! nama yang bukan sebenarnya (Elliott, 1991:64). aa Lajcemrert data kuantitatif dipakai secara terbatas * lam penelitian tindakan kelas yang bertujuan memper mutu pendidiken, yaitu sifatnya ‘memperkaya ‘atau mendukust Shatu analisis. Sebagai contoh, daftar siswa dan jumlah ss¥™ ‘sftar nilai, daftar orangtua dengan pendidikan atau Pe 6 poe rede pn ang pelle ttt Pea dng ahentangan dengan Kebutuhan metodalogis att tidak reef ait yng mene men ata Jig bentuk penelitian tindakan Kelas a aap entuk Lain Teknik Pengumpulan Data Selain dengan melakukan pengamatan atau smemang merupakan tele pengumpulan da mem penelitian ini, Anda dapat memperkayan fe ert And ont Benga observasi i, yang a terkuat dalam v8 atau memper. Wawaneara Menurut Denzin dalam Goetz dan LeCompte (1984) wavancara rmerupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal epada orang-orang yang dianggap dapat memberikan infor rasi atau penjelasan halchal yang dipandang perla. Menuro. hye ada tiga macam wawrancara, yakni wawancara bait dan terjadwal, wawancara baku dan tidak terjadwal, serta wa, wancara tidak baku. Pertanyasan-pertanyaan yang same diajukan dalam uratan yang sama, apabila prtanysan lanjvtan atau probing diperlukan, maka hal itu juga harus baku. Wawancara yang tidak terjadvral adalah bentuk lain dari yang terjadwal, hanya saja uratannya yang berubah tergantung jawaban yang diberikan oleh informan, Namon demikia fleksibilitas dari pewawancara dianjurkan agar wawancare berlangsung wajar dan responsif. Wawancara yang tidak haku biasa disebut juga sebagai wawancara pedoman atau interview Suide, yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan unum dan ‘usus yang diantisipasi pewawancara secara informal dalam urutan dan kesempatan yang tersedia (Goetz dan LeCompte: 1984119) ca'tt@ng menurut Hopkins (1998: 125) wavan Suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di Ailihat dast sudut pandang yang lain. Orangwrang Y22E diwawancarai dapat termasuk beberapa orang ae Lary ‘elo, Beberapateman aeawa, peeve at wa el ia siswa, dll. Mereka disebut informan kun« He cara adalah dalam kelas punyai pengetahuan Khu, formant, yita mereka 3008 OP rikash (Gets is, een a aE betitea reara adalah mitra peneliti, Dal Ce Janganlah Anda menyatakan pendapat Anda sendiri tn. tang hal itu, atau mengomentari pendapat anak. Upayakas ee ee aan ees teas menurut Anda. Yakinkanlah anak, bahwa pendapatnya per tae eee ar ee ee ae ‘* Secara khusus perhatikan bahasa yang Anda gunakan untsk Se ee Sieg ae are eee eee ‘Ada beberapa bentuk wawaneara, antara lain wawancitt ferstruktur, wawancara setengah terstruktur, dan wawancs! tidak terstruktur. Yang disebut wawancara terstruktur, ialst fzabila Anda sebagai pewawancara sudah mempersiapk* aan wawancara terlebih dahulu, Sedangkan dalam wawancs? yang tidak terstruktur, prakarsa untuk memilih topik bahas®” diambil oleh analvatau orang yang Anda wawancerai. APabi! us awancara sudah belangsons, anda dapat meng Sang dunterview menerangkan, menge meet Pgikas awaban yang rang jl: Wayanene ee vetruktur adalah bentuk wawancara yang na = AEjehih dahul akan ttapr members eich span jerangkan agak panjang mungkin tidak le ee menerangkan ask panjang mun nese he ae anyon tng mene ek ref selama wawancara berlangrong (Eh ae ‘ita baiknya Anda mengguna bantu catatan lapangan Anda, juga sear oo sansa tpi bahar, ata pan stakes mettlengan memutar rekaman terdahule 2 “wan SFenranenralttnp brads nur pets 824 Gitak yang diwawancarai Berkut ini adalah contoh hasil wawancara sarang peel dengan dua orang guru yang diobservasl untuk renee Peoeltian ‘Tindakan Kelas mengenat ‘Mel Teka (ea? Bentuk Inkuiri dalam Pembelajaran IPS* (1999) Parone yang diajukan adalah apakah kedua gure tereea eae mmengenal bentuk evaluasi ini dan bagsiauane pendepec Jawaban mereka adalah sebagai berikut “SML dan SLIT (keduanya instal nama guru) setuju dengan penerapan teknik nontes bentuk inkuiti Kavos wenn hahwa ovaluasi teknike nontes bisa memberikan samberee kemampuan siswa secara lebih lengkap, Walaupses mereka belam pemah menerapkan teknik notes tetame monsekea manfaat evaluasi nontes sangat baik untuk mensetahur emajuan hasil belajar siswa, terutama pada kepiatan Pengisian angket maupun wawancara, sehingga guru dapat Mengetahui dengan langsung pendapat siswa atau sikap siswa techadap suatu pokok bahasan yang disampaikan Guru belum mencobakan teknik ini, karena merasa belum emahami langkah-langkahnya den belum pernah aia struksikan untuk menerapkan teknik nontes ini, Selain sta seal-soal tes yang sudah distandardisast suiah disedakan oleh Kandepdiknas. Jadi, soal-soal itulah yang digunakan ntuk mengevaluasi kemajuan hasil belajar siswa” (Subroto, 1997-164), x thkan agar kan alat rekaman untuk Berikut ini adalah contoh selanjutnya adalah transkripst hs ith P.) dengan wawancara antara peneliti (Goetz, Judith or TEUITEng) hte aga Seuolah Dasari Amerika Seng Swe Na di Kelasnya, dan karenanya sala searact informan kunci: Kamu suka sekolah? Goetz + Nancy: Kadang-kadang. Goetz : Apa yang kamu sukai? Nancy: Well, kadang-kadang saya suka sekolah Karena ag, wakta istirahat, pelajaran Kesenian, lain kali ada jugr ‘musik ~ tapi saya tidak suka musik. Goetz : Apa lagi yang tidak kamu sukai? Nancy: Kalau terlalu banyak tugas, seperti pada pelajaran bahasa Inggris, ada mengeja, menulis, pada wakin pagi, Kemodian menyelesaikan 42 soal matematika. Goetz : Kalau kama tidak sekolah, Kerugian apa yang kamu dapat! Naney: Kalau saja ada aturannya yang membolehkan kam tidak sekolah, atau mereka merobah aturan dengan membolehkan hari ini tidak ikut kesenian, besoknya tidak ileut yang lain yang tidak kusukai, sampai ale Tupa pada hari-hari apa pelajaran yang tidak aku sukai itu diberikan. Goetz: Kerugian pelajaran, bagaimana? Nancy: Pelajaran bagi membagi dalam matematika, kalau aku tidak sekolah maka aku tidak akan bisa menye lesaikan soal membagi, dan kawan-kawan tidak mau membantu, Kalau ada tes, aku akan menjawab salab Goetz: Apakah yang kamu pelajari di sekolah itu penting? Nancy: Ya. Karena kalau nanti sudah besar, dan anak-anaklu bertanya, aku tidak bisa menjawab, maka mereka just tidak akan bisa. Goetz : Jadi menurut kamu belajar itu penting agar bist + membantu anak sendiri kelak? Naney: Ya. Seperti Daddy. Abangku yang duduk di kel sembilan suka bertanya kepada bapak, dan bapt tidak bisa menjawab, karena hanya sekolah sam? kkelas enam saja. Nenek juga tidak dapat membaat arena sekolahnya berbeda. Goetz : Apa yang kamu pelajari di rumah? Nancy: Seperti memasak, membersihkan rumah, belsi¥’ berkuda, dan yang lainnya. 120 eee eee aaa wet ah Goetz © fan , Ns Kita bisa men. asi dari Goetz dag pokumen Sebagai Sumber Data m-macam dokume ‘Ada macat yang dapat membanty Adam genrumpulan data ponliian yee Ande dengan permasalahan dalam penelitan tndakan kan ey suisalnya a, 4 Silabi dan rencana pelajaran 2 Laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum Berbagai macam wan dan tes, ¢ Laporan rapat. ¢ Taporan tugas siswa, + Bagian-bagian dari buku teks yang digunakan becca digunakan dalam + Conioh essay yang ditulis siswa (Eliott, 190178) Menurut Goetz dan LeCompte (1984) dokumen yang Renyangkut para partisipan peneliian akan menyediakan rangka bagi data yang mendasar, Termasuk ke dalamnya ialah {Roles dan anaiss bu teks : ‘urikulum dan pedoman pelaksanaannya. Arsip penerimaan murid baru. Catatan rapat. Catatan tentang siswa, Rencana pelajaran dan catatan guru, Hasil karya siswa. Kampalan dokumen pemerintah. leksi arsip guru berupa buku harian, catatan peristiva Penting (logs), dan kenang-kenangan dari siswa angkatan ‘ama (Goetz dan LeCompte, 19842153). Rekaman Foto, Slide, Tape dan Video ana jAtda mempunyai alat pencatatan untuk mengeambarkan dang *E Sedang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran "™ rangka penelitian tindakan Kelas, maka untuk menan: a kap suasana kelas, detail tentang peristiwa-peristiwa pentin Khusus yang terjadi, atau ilustrasi dari episode tertentu, ajay alat elektronik ini dapat saja digunakan untuk membanty mendeskripsikan apa yang Anda catat di catatan lapangan apabila memungkinkan 7 Gambar-gambar foto, cuplikan rekaman tape atau slide, berguna juga dalam wawancara, baik untuk memulai tony Pembicaraan, maupun untuk mengingatkan agar Anda tiga, ‘menyimpang dari tujuan wawancara, Alat video, kalau diguns, kan, sebaiknya kamera dipegang bukan oleh yang berperey ‘menyajikan pembelajaran melainkan oleh mitra peneliti Isr atau sejawat lainnya, serta tidak mengganggu jalannys Pembelajaran di Kelas Karena siswa akan lebih terpikat kepose Kesibukan rekaman video daripada berpartisipasi dalan pembelajaran itu sendiri (Elliott, 1991:79; Hopkins, 1993: 142) Gambaran Umum tentang Pengumpulan Data Berbagai cara pengumpulan data untuk penelitian kualitati terus berkembang, namun demikian pada dasarnya ada empet cara yang mendasar untuk mengumpulkan informasi, yaitu observasi, wawancara, dokumen, dan materi audio-visual. Secara mendetail cobalah pelajari bagan berikut (Creswell, 1998:121) BAGAN 20 PengemataniObserasi + Kumpuloncasan iapangan dan beens eebapel paren “Kump entntanlapongen dn buenas sebappengomat * Kamps eit apangan dar les Banya eran sebaghpartipan rps sabapl pengamat + Kumpulncatsan apangan dor pean lb banyak sebagnipengamat dress ‘sebagpartsoan ‘Kumpuanctaan lapangan dan observas sebagsoreng haviour Ker beget ke pean sebaga ‘orang dliminser” Wiewancara ak ferstuktur dan trou, bust caatan engopye Wwancara ob stu can trou, buat rekaman ao can Abst catatantengkapnya Wiowarcara sen ests, drekam aude dan dual cata lenghton® 122 eis monbuatsnl sana peel trang ‘Sti miva penelo membvat alata tan Kosong pra Benksa bgt dan Df yang teleay NA #8. than a) ‘ueti f0 dor cokumen pening yang roaran anon Audios Rekamsn alu fn dar sts soil porrangen etal pertza foto dan tkaman lon yang teen umpkan ehaman sta nye an mk, ea nk cx Fanputen e-nal dn pean ost —— Pensa aga bend dan ebek ote an yang evan Catatan Harian Banyak manfaatnya guru mempunyai buku harian, Isinya antara lain adalah catatan pribadi tentang penpemanne Ferasaan, tanggapan, penafsiran, refleksi, fiasat, Fimseny, dan penjelasan (Kemmis dalam Eliott, 19:77), Catatse tidak 4Manya melaporkan kejadian lugas sehari-har, melainkan juga Ppspaae Perasaan bagaimana rasanya berpartisipasi di lam penelitian. Kejadian Khusus, percakapan,introspelst te aan otivasi, pemahaman waktu bereaksi terh ap Sesuatu, Kondisi, Kesemuanya akan membanta merekon. ‘rulsikan apa yang tejadi walt it nempnikian juga halnya dengan siswa, kalau mereka juga Tinpust catatan harian, Catatan mereka dapat juga mena Peneltiqe@ermasi tentang apa yang mereka alami dalam fukanti@®. Tentu saja catatan harian ini digunkan secara vont; tidak ada paksaan karena sifatnya pribadi Is eatatan fending wbsikenya dibacakan dengan disaksikan oleh penalisnya fan gig 2iskusi untuk membandingkan eatatan barian gurt Siswa sebaiknya diadakan, untuk mendukung suatu Pangan Yang dikemulakan, atau sebagai perabuktia nat#&m catatan harian (diaries hendakny sea dengan 'skan tanggal kejadian. Demikian juga dengan hal yang mendetail dari penelitian kelas, seperti waktu, Bahasan, Kelas di mans penchitian dilakukay sebatnet sins Slap nin tony ee atau panjangnya penulisan entry bermacam-macain, akan na akan Sanaa lenghap psa Waktu perenana don pas a memonitor stiap tahapan atau siklus penclitian Catatan harian guru dan siswa 1 sebagai pelengkap atau pembanding dari catatan lapaicdt (field notes) yang dat oleh para mitea penelit yang pers kan pengamatan atau observa, Berikut in adalah conuh tae hari seorang guru pnelit bernama Katherine Revels yt rmengajar di kelas tiga sekolah dacar Rabu, 6 Maret “Keruwetan di tempat parkir kendaraan menyebabkan hay yang indah ini menjadi suram, Scharian aku merasa tergen qu. Aku bertindak tidak sabar terhadap anak anak, dan ma itu membuatlcu tidak bahagia. Bukan Kesalahan mereka Akan tetapi aku menjadi jengkel, waktu mereka lambes sekali dalam menangkap maksud yang terkandung dala pelajaran bahasa dan tata bahasa, Hal ini menyebabkan ake tidak sempat mengawasi kelompok-kelompok yang belajt ‘membaca. Hal ini pun membuatku lebih jengkel lag. ‘Tiba-tiba aku merasa ada kekurangan dalam keterem pilan dan teknik mengajar. Apalagi Jude (Goetz, Judith P) mengomentari tentang kecenderungan tertentu dan cart cara aku dalam mengajar. Mungkinkah aku telah membut kesalahan? Apa? Tidak ada gunanya terus dipikirkas, arena althir tabun, baru akan ada penjelasan. Aku meas! berada dalam akuarium Hari ini aku tidak merasa yakin tentang perputara? ami. Aku meminta Jude menjelaskan hal itu. Ia melakt kanya dengan tenang dan jelas sekali, Anak-anak tidat ‘menunjulkan reaksi yang begini atau begitu, tetapi ak? tendit! merasa terkesan dengan cara mengajar Yatt terbeda, bagus. Aku sendiri merasa tidak begitu yaki™ (Goets dan LeCompte, 1984:157-188).” 14 perbagai Hal tentang Catatan Lapangan amber informasi Yang sangat penting data Silfah catatan lapangan (eld notes) yang a adtra peneliti yang melakukan pengansc: mitra Pe atau observan ‘bagai aspek pembelajaran di kelas, suacane wy Bert sbungan interaksi as, ene Pisan kelas, hubung: guru dengan siswa, nent, siswa denon sista, mangkin juga hubungn dengan eat ssw, iklim sckolah, leadership kepala sella demmie eat iegiatan In, dar penelitan ns seperti aspek onenta, saan, pelaksanaan, diskusi dan refleks,semuasye fee, ann, kun dan a Kekayaan data dalam catatan lapangan ii, yang memuat secara deskriptif berbagai kegiatan, suacana kela at Sekolah, kepemimpinan, berbagai bentuk interakst vat avansa-nuansa lainnya merupakan kekuatan tersendiy aay Peneliti Tindakan Kelas yang beriklim kualiteuh sor mendasar (grounded) dan mulai dari akar rumput (oss sant Ja merupakan internal validity dari penelitan in Catatan lapangan yang dibuat oleh seorang peneliti pada penelitian etnografis yang sejenis dengan yang dilaukan dalon Penelitian Tindakan Kelas, menunjukkan adanya keragamen dalam format, struktur, dan fokusnya, Tergantung pada masalah dan desain penelitian, serta keterampilan dan gaya peneli Walaupun demikian, ada beberapa kategori yang membedakan dalam pembuatan catatan lapangan. Pertama, yitu yang mene. funakan deskriptor inferensial rendah dengan catatan yang fongkrit dan tepat, termasuk catatan verbatim atau kata dem {a4 dari setiap pembicaraan, perilaku dan kegiatan. Kategori fadus adalah catatan yang menggunakan deskpor infernal anes. yaitu catatan yang dibuat berdasarkan Kombinasi skema jnalisis yang sudah disepakati termasuk komentar-komentar Eine dlucapkan. Catatan dari kategori pertama merupskan dasar Sti data pengamatan atau observa Karena it data seakurat “angkin, (Goetz dan LeCompte, 1984:160) " dan’ Nell (1898) memberikan contah eattan yang dbus cereenelitan etnografis mengenai pemilthan kepla seh engan menggunakan Kategori pertama sebagai ber aku selatu membawa buku eatatan untuk terus-menerat Mencatatkan berbagai aturan, Kejadian, dan kenatan Me ws 'M. Penelitian in, uat oleh peel ‘genai Kriteria pemilihan kepala sekolah disebutkan, Jain, bahwa calon harus memenuhi syarat. antany © laki-laki © menikah ‘© usia antara 35 dan 49 tahun + pengalaman 10 sampai 19 tahun ‘guru eckolah dasar sebelumnya. Mengikuti seorang kandidat di kantornya, sebclum men, ote pr canes is canara tril nee akan pulang lebih di (i, ternyata mendapat jawaban der isterinya sb. “Sedini itu? Mengapa ~ Apakah terjadi sesuaty (Creswell, 1998:328) bas Selanjutnya ada beberapa contoh bagan untuk menggan. kan bagaimana berbagai aspek kegiatan lapangan dicatat dalam catatan lapangan: BAGAN 21 “TengatPerelionSetclan SD Karang Paralng arg! 2 Apt 2002 Kegitin yong ahadniswawancaraliieatt Kepals Sekolah Kryngan yar ke 2 Petathan Catan yang paning ss. Thema cus dengan HURUF BESAR omental alam ands hut, 1. WAN ARH Kepiaskoiah melporan has rpat nae karior DN, ah] jan lth akan issanakan pelan Kedua Bulan Me Agar kegatan evel ‘deslesahaneeblum wast 2. PENELITIAN: Guin yang bert paca persian Kelas akan catia Po rapa, dan pene skon ckonak "Akan saya dorong agar sebaryak mut" ru ata 3. RUNWNGAN MUSEUM: Setelahujanjan selea, eeklah merencaratan a ‘maatokankurungan ke Museum Gece lain Diganegoro,Sanaurg Danke ‘sipsya penelt kt ogarmanghayst kimisuasana akon 44 RENCANA KEGIATAN AD. Batu akan bcarakan dalam rpat gu mene

You might also like