Professional Documents
Culture Documents
Efektivitas Penggunaan Video Dan Buku Bergambar Dalam Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, Dan Keterampilan Ibu Mencuci Tangan Memakai Sabun
Efektivitas Penggunaan Video Dan Buku Bergambar Dalam Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, Dan Keterampilan Ibu Mencuci Tangan Memakai Sabun
Abstract
Purpose: This study aimed to determine the effect of video and illustrated
Dikirim: 15 Mei 2015 book to mothers’ knowledge, attitude, and skill of handwashing with soap in
Diterbitkan: 1 Maret 2016
Air Terbit village and Sungai Putih village. Methods: This study used
quasi-experimental design, with a non-equivalent control group design.
Samples consisted of 21 respondents in each group, which were chosen with
predetermined inclusion criteria. Results: Bivariate analysis showed no
significant differences in knowledge, attitudes, and skills (p>0.05) between
illustrated book and video during the pretest. At the posttest, knowledge in
both groups were significantly different (p<0.05) which showed the
illustrated book was more effective to improve knowledge than video. For
attitude and skills during posttest, results were significantly different
showing the video was more effective to be used (p<0.05). Comparing
knowledge, attitude and skill in the pretest and posttest in both groups,
significant differences (p<0.05) were obtained. Conclusion: Illustrated books
effectively increased mothers' knowledge of handwashing with soap, while
video was more effective to improve mothers’ attitude and skill of
handwashing with soap.
1
Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada
(Email: tha2.free@gmail.com)
2
Departemen Gizi dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada
3
Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan
89
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 32 No. 3 Tahun 2016
90
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 32 No. 3 Tahun 2016
Tabel 1. Perbandingan rata-rata pengetahuan, sikap, 0,000 yang berarti peningkatan nilai sikap pada kedua
dan keterampilan antara kelompok buku bergambar kelompok tersebut signifikan. Jika dibandingkan nilai
dengan kelompok video saat pretest dan posttest posttest antara kelompok buku bergambar dan
Variabel Buku Bergambar Video P-value kelompok video setelah diberikan intervensi diperoleh
Pengetahuan
p-value 0,001, sehingga dapat dikatakan ada perbedaan
Pretest 78,10 73,65 0,091
Posttest 92,38 83,49 0,000 yang signifikan antara kelompok buku bergambar dan
Sikap kelompok video.
Pretest 48,38 49,81 0,101
Posttest 52,19 55,29 0,001 Penelitian ini menemukan sebelum intervensi, nilai
Keterampilan kelompok video lebih tinggi dari kelompok buku
Posttest 10,05 11,48 0,002
bergambar. Analisis statistik menunjukkan perbedaan
tidak signifikan antara keterampilan mencuci tangan
Penelitian saat pretest menunjukkan bahwa nilai
dengan sabun pada kedua kelompok sebelum
rata-rata pengetahuan pada kelompok buku
intervensi. Meskipun demikian, rata-rata keterampilan
bergambar adalah 78,10 dan 73,65 pada kelompok
video lebih tinggi 0,19 daripada kelompok buku
video, sehingga dapat dikatakan nilai pengetahuan
bergambar. Nilai posttest keterampilan kelompok buku
sebelum intervensi kelompok buku bergambar lebih
bergambar mengalami peningkatan sebesar 3 poin dari
tinggi dari kelompok buku video. Meskipun demikian,
nilai pretest menjadi 10,05, sedangkan kelompok video
perbedaan nilai pretest pengetahuan tentang CTPS
mengalami peningkatan 4,24 poin menjadi 11,48.
pada kedua kelompok tidak signifikan. Setelah
Penelitian ini menemukan perbedaan signifikan antara
intervensi, nilai rata-rata posttest pengetahuan
kelompok buku bergambar dan kelompok video.
kelompok buku bergambar lebih tinggi dari kelompok
video. Jika dilihat dari perbedaan media buku
bergambar dan video, nilai rata-rata pengetahuan BAHASAN
kedua kelompok menunjukkan perbedaan yang
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui
signifikan.
bahwa responden yang berusia lebih tua tidak
mempunyai pengalaman yang lebih baik tentang CTPS
Tabel 2. Perbandingan rata-rata keterampilan antara
kelompok buku bergambar dengan kelompok video dibandingkan responden yang muda. Kebiasaan cuci
saat pretest tangan yang dilakukan sebelumnya oleh responden
Variabel Pretest Posttest P-value
Pengetahuan masih berdasarkan pengetahuan responden secara
Buku bergambar 78,10 92,38 0,000 umum, tanpa menggunakan air mengalir ataupun
Video 73,65 83,49 0,000
sabun, karena informasi awal yang dimiliki oleh
Sikap
Buku bergambar 43,38 52,19 0,000 responden tua dan muda hanya berdasarkan
Video 49,81 55,29 0,000
kebiasaan mencuci tangan sehari-hari tanpa mengeta-
Keterampilan
Buku bergambar 7,05 10,05 0,001 hui bagaimana CTPS yang sesuai dengan standar
Video 7,24 11,48 0,000 kesehatan, maka usia tidak memengaruhi pengetahu-
an, sikap dan keterampilan CTPS pada responden. Pada
Penelitian pretest menunjukkan bahwa nilai
penelitian ini, tingkat pendidikan responden yang
rata-rata sikap responden adalah 48,38 pada kelompok
tinggi tidak selalu menyebabkan pengetahuan, sikap,
buku bergambar dan 49,81 pada kelompok video
dan keterampilan seseorang menjadi lebih baik dari
sehingga nilai pretest sikap kelompok video lebih tinggi
tingkat pendidikan yang lebih rendah. Hal ini karena
dari kelompok buku bergambar. Sedangkan pada
materi CTPS adalah materi tentang kesehatan yang
analisis statistik penelitian menunjukkan bahwa
spesifik, sehingga tidak tergantung pada pendidikan
perbedaan sikap responden mencuci tangan dengan
responden. Ibu rumah tangga bisa lebih berkonsentrasi
sabun pada pretest kedua kelompok tidak signifikan
dibandingkan dengan guru karena guru mempunyai
(p-value=0,101). Namun, rata-rata sikap kelompok
beban kerja yang dapat menyita perhatian. Hasil
video lebih tinggi 1,43 daripada kelompok buku
penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya,
bergambar. Nilai posttest sikap kelompok buku
bahwa tidak ada pengaruh usia terhadap pengetahuan,
bergambar mengalami peningkatan sebesar 3,81
sikap dan keterampilan responden, karena semakin
menjadi 52,19. Pada kelompok video nilai rata-rata
bertambah usia seseorang, tidak berarti semakin tinggi
sikap menjadi 55,29, naik 5,48 dari nilai sebelumnya.
pengetahuan, sikap dan keterampilan (13).
Uji statistik yang dilakukan pada kelompok buku
Perbedaan signifikan pada nilai pengetahuan
bergambar dan video sama-sama menghasilkan p-value
pretest dan posttest menunjukkan informasi CTPS yang
91
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 32 No. 3 Tahun 2016
disampaikan melalui media yang digunakan dapat kesehatan keluarga dan mempunyai peran kunci
diterima oleh responden (12). Pengetahuan sesorang dalam keputusan tentang masalah kesehatan, terutama
dapat mendasari sikap dan keterampilan sehingga yang berhubungan dengan anak. Selain itu, ibu juga
dapat bertahan lebih lama daripada yang tidak berperan sebagai model bagi anak dalam praktik
didasari oleh pengetahuan, sehingga perlu dilakukan perilaku sehat seperti halnya mencuci tangan, sehingga
peningkatan pengetahuan dengan harapan sikap dan sikap positif ibu sangat diperlukan dalam kegiatan
keterampilan bisa menjadi lebih baik (13). Oleh karena sehari-hari (20).
itu perlu dilakukan promosi kesehatan tentang Pemberian informasi dengan media yang menarik
mencuci tangan pada ibu dengan cara memberikan responden seperti video dapat mengubah sikap
informasi melalui media yang tepat, sehingga responden ke arah lebih baik, karena lebih mudah
pengetahuan ibu meningkat dan praktik mencuci untuk dipahami dengan adanya contoh yang dapat
tangan semakin membaik. Selain menyehatkan diri dilihat maupun didengar (21). Pada umumnya video
sendiri, pengetahuan kesehatan yang dikuasai ibu akan digunakan karena dianggap efisien, praktis, dapat
mendorong terciptanya kebiasaan hidup sehat memberikan tayangan yang sama, dan bisa diputar
keluarga secara konsisten (1,12). ulang, sehingga efektif untuk mengubah sikap
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan nilai responden (22). Penelitian sebelumnya mengenai uji
pengetahuan yang signifikan antara kelompok buku efektivitas video dalam mengubah sikap juga
bergambar dan video pada saat posttest dengan buku menunjukkan hasil perubahan signifikan pada sikap
bergambar lebih efektif dibandingkan video. Penelitian sebelum dan sesudah intervensi memiliki perbedaan
sebelumnya tentang efektivitas video untuk yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok
meningkatkan pengetahuan responden menyatakan intervensi dengan video (22). Hal ini menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara bahwa intervensi yang diberikan bermanfaat untuk
kelompok perlakuan dengan kontrol setelah dilakukan meningkatkan sikap individu yang biasanya akan
intervensi dengan video (14). Penelitian mengenai berubah setelah mendapatkan informasi (13). Dengan
media cetak sebelumnya menunjukkan pemberian pemberian materi melalui video, informasi yang
informasi melalui media cetak memang lebih efektif disampaikan menjadi lebih menarik sehingga mampu
untuk meningkatkan pengetahuan CTPS pada menarik minat responden untuk memperhatikan video
responden (15,16). Hal itu dapat terjadi karena pada dan membuat responden mengubah sikap menjadi
saat media video diputar, gambar yang berisi pesan lebih baik sesuai yang diharapkan. Pemberian
yang ingin disampaikan bergerak terus, sehingga tidak informasi melalui video lebih baik dan dapat
semua responden mampu menangkap informasi. Pada meningkatkan sikap responden dibandingkan dengan
buku bergambar, informasi diberikan melalui stimulus menggunakan media buku bergambar (12).
gambar dan kata, sehingga memberikan hasil yang Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa video
lebih baik untuk tugas mengingat informasi yang langkah-langkah CTPS efektif meningkatkan keteram-
berhubungan dengan fakta (17). Responden dapat pilan responden dalam melakukan CTPS (23).
memperhatikan materi CTPS dalam buku bergambar Penelitian lain mengenai peningkatan keterampilan
sesuai keinginan sehingga lebih mudah untuk CTPS juga menunjukkan bahwa responden dapat
menjawab pertanyaan seputar pengetahuan tentang mempraktikkan dengan benar cara CTPS sesuai
CTPS. dengan standar kesehatan setelah diberikan informasi
Selain sikap seseorang dapat terbentuk dari mengenai cara CTPS melalui video (15). Target media
pengalaman, sikap dapat berubah karena hasil video adalah agar responden dapat dengan mudah
pengamatan terhadap sesuatu atau perilaku orang lain meniru isi video yang disampaikan, dengan tujuan
(18). Kebiasaan hidup sehat sebaiknya dikenalkan responden dapat mengingat dan belajar melakukan
sejak dini kepada anak agar menjadi kebiasaan saat tindakan sesuai dengan isi video, sehingga video lebih
dewasa. Begitu juga kebiasaan mencuci tangan cocok digunakan untuk mengajarkan keterampilan
merupakan prioritas utama yang harus dikembangkan tertentu kepada sasaran karena video merupakan
sejak dini pada anak sehingga orangtua, khususnya ibu media yang tepat untuk mengajarkan prosedur suatu
juga perlu membangun kebiasaan tersebut (19). Selama kegiatan secara berurutan (17). Materi di dalam video
ini, ibu dianggap memainkan peran kunci dalam juga menampilkan langkah-langkah CTPS yang sesuai
memengaruhi kesehatan bagi anggota keluarga. standar kesehatan mulai dari awal hingga akhir
Beberapa penelitian mengatakan bahwa ibu sering sehingga responden lebih mudah meniru cara CTPS
diasumsikan sebagai pemegang tanggung jawab untuk yang benar.
92
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 32 No. 3 Tahun 2016
93
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 32 No. 3 Tahun 2016
19. Wilson S, Jacob CJ, Powell D. Behavior-change 22. Kaplan, S.A. 2009. Changing perceptions of seeking
interventions to improve hand-hygiene practice: a help: A test of the effectiveness of an intervention
review of alternatives to education. Critical Public video. Graduate Theses and Dissertations.
Health. 2011 Mar 1;21(1):119-27. Denham. 1999. 23. Lee, R.L.T. & Lee, P.H. 2014. To Evaluate the
Family Health Model. Effects of a Simplified Hand Washing
20. Denham. 1999. Family Health Model. Improvement Program in Schoolchildren with
21. Matthews, C. et al. 1999. Can audiovisual Mild Intellectual Disability: A Pilot Study. Journal:
presentations be used to provide health education Research in Developmental Disabilities.
at primary health care facilities in South Africa?
Health Education Journal 1999 58: 146.
94