You are on page 1of 8

Kerangka horizotal

Poligon teruup

Poligon tertutup merupakan poligon yang titik awal dan titik akhir saling berimpit atau pada
posisi yang sama atau saling bertemu. Pada poligon tertutup ini secara geometris bentuk
rangkaian poligon tertutup bila memiliki dua titik tetap biasa dinamakan dengan poligon
tertutup terikat sempurna.

Gambar II.6. Poligon Tertutup

Keterangan:

1, 2, 3, ..., n                 : titik kontrol poligon


D12, D23,..., Dn1            : jarak pengukuran sisi poligon
S1, S2, S3, ..., Sn           : sudut
Syarat geometris dari poligon terturup sebagai berikut.
1.      ΣS + f(s) = (n-2) x 180°....................................................... (II.4)
2.      Σd Sin α + f(x) = 0 .............................................................. (II.5)
3.      Σd Cos α + f(y) = 0 ............................................................. (II.6)
Keterangan:
ΣS                    : jumlah sudut
Σd Sin α          : jumlah ∆x
Σd Cos α         : jumlah ∆y
f(s)                   : kesalahan sudut

f(x)                  : kesalahan koordinat X

f(y)                  : kesalahan koordinat Y


1.      Koordinat sementara semua titik poligon, persamaan yang digunakan:
Xn = Xn-1 + d Sin αn-1.n .......................................................... (II.7)
Yn = Yn-1 + d Cos αn-1.n ......................................................... (II.8)
Keterangan:
Xn, Yn              : koordinat titik n
Xn-1, Yn-1          : koordinat titil n-1
2.      Koordinat terkoreksi dari semua titik poligon dihitung dengan persamaan:
Xn = Xn-1.n + dn Sin αn-1.n + (dn / Σd) x f(x) .......................... (II.9)
Yn = Yn-1.n + d Cos αn-1.n + (dn / Σd) x f(y) ........................... (II.10)
Keterangan:
n                      : nomor titik
Xn, Yn              : koordinat terkoreksi titik n
Xn-1.n, Yn-1.n      : koordinat titik ke n-1
dn                     : jarak sisi titik n-1 ke n
αn-1.n                 : azimuth sisi n-1 ke n
3.      Ketelitian poligon dinyatakan dengan persamaan:
Kesalahan jarak
f(d) = [f(x)2 + f(y)2]1/2 ................................................ (II.11)
K = Σd / f(d) .............................................................. (II.12)
Keterangan:
f(d)         : kesalahan jarak
f(x)         :kesalahan linier absis
f(y)         : kesalahan linier ordinat
Σd          : jumlah jarak
K            : ketelitian linier
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyelesaian poligon:
1.        Besar sudut tiap titik hasil setelah koreksi
S’ = S + [f(s) / n] ..................................................................... (II.13)
dimana: S’            : sudut terkoreksi
              S             : sudut ukuran
2.        Azimuth semua sisi poligon dihitung berdasarkan azimuth awal dan semua sudut titik hasil
koreksi (S’):
a)      Jika urutan hitungan azimuth sisi poligon searah jarum jam, rumus yang digunakan:
αn.n+1 = (αn-1.n +180°) – S’ .............................................. (II.14)
αn.n+1 = (αn-1.n + S’) – 180° ............................................. (II.15)
b)      Jika urutan hitungan azimuth sisi oligon berlawanan arah jarum jam, rumus yang digunakan:
αn.n+1 = (αn-1.n + S’) – 180° ............................................. (II.16)
αn.n+1 = (αn-1.n +180°) – S’ .............................................. (II.17)
dimana:       n          : nomor titik
                    αn.n+1     : azimuth sisi n ke n+1
                        αn-1.n     : azimuth sisi n-1 ke n

 Land Surveying   2 comments


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Poligon terbuka

Poligon terbuka merupakan poligon dengan titik awal dan titik akhir tidak berhimpit atau tak
pada posisi yang sama. Dalam poligon terbuka terbagi menjadi tiga jenis poligon terbuka
yaitu:

1.      Poligon tebuka terikat sempurna


2.      Poligon terbuka terikat sepihak
3.      Poligon terbuka tidak terikat
  Poligon Terbuka Terikat Sempurna
Merupakan poligon terbuka dengan titik awal dan titik akhir berupa titik tetap.
Keterangan:
A, 1, B, T        : titik tetap
 2,3,..., n          : titik yang akan ditentuka koordinatnya
S1, S2,...,  Sn     : sudut
αA1, αBT            : azimuth awal dan azimuth akhir
Syarat yang harus dipenuhi untuk poligon tebuka terikat sempurna:
1.        ΣS + f (s)              = (αakhir – αawal) + (n-1) x 180° .................... (II.1)
2.        Σd Sin α + f(x)     = Xakhir - Xawal  .............................................. (II.2)
3.        Σd Cos α + f(y)    = Yakhir - Yawal .............................................. (II.3)
Keterangan:
ΣS        : jumlah sudut
Σd        : jumlah jarak
α          : azimuth
f(s)       : kesalahan sudut
f(x)      : kesalahan koordinat X
f(y)      : kesalahan koordinat Y
  Poligon Terbuka terikat Sepihak
Merupakan poligon terbuka yang titik awal atau titik akhirnya berada pada titik yang tetap.

Gambar II.2. Poligon Terbuka Terikat Sepihak

Keterangan:
A                     : titik tetap

1, 2, ..., n         : titik yang akan ditentukan koordinatnya

S1, S2, ..., Sn-1   : sudut

αA1                   : azimuth awal

  Poligon Terbuka tidak Terikat


Merupakan Poligon tanpa titik tetap/ Pada poligon ini tidak dapat dilakukan koreksi dan ada
pengikatan titik

Gambar II.3. Poligon Tidak Terikat

Keteranga:
1, 2, ..., n         : titik yang akan ditentukan koordinatnya
S1, S2, ..., Sn-1   : sudut
αA1                   : azimuth awal

  Poligon Terbuka Terikat Dua Azimuth


Pada prinsipnya poligon terbuka dua azimuth sama dengan poligon terbuka terikat sepihak
hanya saja titik awal dan titik akhir diadakan pengamatan azimuth sehingga koreksi sudutnya
sebagai berikut.
ΣS             = [(αakhir – αawal) + n] x 180°
Keterangan:
ΣS             : jumlah sudut
αakhir          : azimut akhir
       αawal      : azimuth awal
Gambar II.4. Poligon Terbuka Terikat Dua Azimuth

Keterangan:
A (XA, YA)      : koordinat awal
1, 2, ..., n         : titik-titik poligon
S1, S2, ...          : sudut
αA1                   : azimuth awal

  Poligon Terbuka terikat Dua Koordinat


Poligon terbuka terikat dua koordinat merupakan poligon yang titik awal dan titik akhirnya
berada pada titik tetap. Pada poligon ini hanya terdapat koreksi jarak sebagai berikut.
Σd Sinα    = Xakhir – Xawal
Σd Cos     = Yakhir - Yawal
Keterangan:
Σd Sinα dan Σd Cos    : jumlah ∆x dan ∆y

Gambar II.5. Poligon Terbuka Terikat Dua Koordinat

Keterangan:
A (XA, YA)      : koordinat awal
B (XB, YB)      : koordinat akhir
DA1, D12,...       : jarak pengukuran
S1, S2, ...          : sudut 

 Land Surveying   No comments


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

 Poligon adalah metode pengukuran dengan rangkaian segi banyak dalam menentukan suatu
posisi atau titik yang dapat diketahui koordinatnya dengan menghitung dari pengukuran arah,
sudut dan jarak. Hasil pengukuran ini digunakan sebagai kerangka dasar pemetaan.
Penentuaan koordinat dengan cara ini membutuhkan.
1.      1.  Koordinat awal
Bila diinginkan sistem koordinat terhadap suatu sistem tertentu maka dipilih koordinat titik
yang sudah diketahui. Bila dipakai sistem koordinat lokal maka pilih salah satu titik BM
kemudian beri harga koordinat tertentu dan titik tersebut dipakai sebagai acuan untuk titik-
titik yang lain.
k    2. Koordinat akhir

Koordinat titik ini dibutuhkan untuj memenuhi syarat geometri hitungan koordinat dan harus
dipilih titik yang mempunyai sistem koordinat yang sama dengan koordinat awal.
3.   3. Azimuth awal
Azimuth awal harus diketahui sehubungan dengan arah orientasi dari sistem koordinat yang
dihasilkan dan pengadaan datanya dapat dapat ditempuh dengan dua cara sebagai berikut:
a)      Hasil hitungan koordinat titik-titik yang telah diketahui dan akan dipakai sebagai titik acuan
sistem koordinatnya.
b)      Hasil pengamatan astronomis (matahari) pada salah satu titik poligon sehingga didapatkan
azimuth ke matahari dari tiitk  yang bersangkutan. Dan selanjutnya dihasilkan azimuth
kesalah satu poligon tersebut dengan ditambahkan ukuran sudut mendatar (azimuth
matahari).
4.    4.   Data ukuran sudut dan jarak
Sudut mendatar pada setiap stasiun dan jarak antar dua titik kontrol perlu diukur dilapangan.
Berdasarkan bentuknya poligon dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu:
1.      Poligon berdasarkan visualnya,yaitu:
a)      Poligon tertutup

b)      Poligon terbuka

c)      Poligon bercabang                                                                                                                 

You might also like