FKL 26-300 line Je-2,
gpleny
BADAN KEVEGAWAIAN NEGARA.
Nomor
Sifat
Lampiran
Perihal
K.26-30/7. 148-8747 Jakarta,05 Desember 2003
: Penting/Segera .
: Kepada
: Pegawai Negeri Sipil yang th. Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum
menjadi Anggota Komisi di
Pemilihan Umum Jakarta
1. Sehubungan dengan Surat Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum
Nomor 663/15/VIIV/2003 tanggal 29 Agustus 2003 dan banyaknya pertanyaan
mengenai Pegawai Negeri Sipil yang menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum.
(KPU) serta.sambil menunggu ditetapkannya peraturan pemerintah tentang hak
keuangan pimpinan dan anggota KPU, dengan ini kami sampaikan bahwa
sesuai Pasal 18 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan
Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah disebutkan bahwa syarat untuk dapat
menjadi anggota KPU, KPU Propinsi, dan KPU Kabupaten/Kota antara lain,
adalah :
a. tidak sedang menduduki jabatan politik, jabatan struktural, dan jabatan
fungsional dalam jabatan negeri;
b. bersedia bekerja sepenuh waktu.
2. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka apabila terdapat Pegawal Negeri Sipil yang
menjadi anggota KPU, KPU Propinsi, atau KPU Kabupaten/Kota, maka berlaku.
ketentuan sebagal beriku
a. Pegawal Negeri Sipil tersebut harus diberhentikan dari jabatan organiknya
selama menjadi anggota KPU, KPU Propinsi, atau KPU Kabupaten/Kota,
tanpa kehilangan statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil.
b. Pemberhentian dari jabatan organik tersebut berlaku terhitung mulai tanggal
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan diangkat menjadi anggota KPU,
KPU Propinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
Jalan Let.Jen, Sutoyo No. 122
c. Pegawai Negeri Sipil yang diangkat menjadi anggota KPU, KPU Propinsi,
atau KPU Kabupaten/Kota dapat diberikan kenaikan pangkat reguler
berdasarkan jjazah yang dimiliki dan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang diangkat menjadi anggota
KPU, KPU Propinsi, atau KPU Kabupaten/Kota ditetapkan dengan
keputusan pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, setelah mendapat persetujuan/pertimbangan teknis
dari Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara.
@. Penilaian prestasi kerja (DP-3) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat menjadi
anggota KPU, KPU Propinsi, atau KPU Kabupaten/Kota dibuat oleh
Pimpinan Instansi Induknya atau pejabat lain yang ditunjuk berdasarkan
bahan-bahan dari Ketua KPU, KPU Propinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
{. Masa bekerja selama menjadi anggota KPU, KPU Propinsi, atau KPU
Kabupaten/Kota, diperhitungkan penuh sebagai masa kerja Pegawai Negeri
ipil yang bersangkutan. :
9. Pegawai Negeri Sipil yang diangkat menjadi anggota KPU, KPU Propinsi,
atau KPU Kabupaten/Kota, gaji dan penghasilan sebagai Pegawal Negeri
Sipil dihentikan terhitung mulai yang bersangkutan dilantik menjadi anggota
KPU, KPU Propinsi, atau KPU Kabupaten/Kota. Kepada yang bersangkutan
diberikan penghasilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi anggota
KPU, KPU Propinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
. Pegawai Negeri Sipil yang d iangkat menjadi anggota K PU, KPU Propinsi,
atau KPU Kabupaten/Kota, tetap dikenakan iuran wajib sesuai ketentuan
yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil. Besamya iuran wajib dihitung
berdasarkan penghasilannya sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil yang diangkat menjadi anggota
KPU, KPU Propinsi, atau KPU Kabupaten/Kota adalah 56 tahun,
j. Pegawai Negeri Sipil yang berhenti sebagai anggota KPU, KPU Propinsi,
atau KPU Kabupaten/Kota, diaktikan kembali dalam jabatan organiknya
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian instansi induknya sesuai ketentuan
Peraturan perundang-undangan apabila belum mencapai batas usia
pensiun.3. Demikian, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Kepala
Badan gawaian Negara,
es
Hbrdijanto
Tembusan, Yth :
1, Presiden Republik Indonesia, sebagai laporan;
2. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.