You are on page 1of 8

PENYULUHAN PENTINGNYA SAYURAN BAGI ANAK-ANAK DI TK

AISYIYAH KWADUNGAN, TROWANGSAN, MALANGJIWAN, COLOMADU,


KARANGANYAR, JAWA TENGAH

Burhannudin Ichsan1, Bayu Hendro Wibowo2, dan M. Nur Sidiq2

1
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: Burhannudin.Ichsan@ums.ac.id

ABSTRACT

Kindergarten children is a phase of school children. School children phase


generally have better condition than children under five years, because many
government programs can be targeted at these groups, that one of them is the UKS
programs (Program Usaha Kesehatan Sekolah), but the program has not been
prevalent at kindergarten school generally. A frequent problem faced by the
children of this phase is difficult to eat, especially vegetables because they do not
have a sweet taste. There are a variety of nutritional conditions that are
unsatisfactory at school children, for example, less weight, iron deficiency anemia,
a deficiency of vitamin C, and in certain areas also lack of jodium. Lack of
vegetables are things that can cause vitamin and mineral deficiencies. Authors do
counseling about the importance of vegetables for children in kindergarten
Aisyiyah, Kwadungan, Trowangsan, Malangjiwan, Colomadu to convey the
importance of vegetables so that the parents have a stronger effort to encourage
their children to consume vegetables. Counseling is done by the power point media
and done interactively. Authors gave pre-test and post-test regarding knowledge
about the importance of vegetables. There were prizes for the highest score of the
post-test to attract participants. Paired samples t test was performed with the
result that there was a significant increase in knowledge (p = 0.000) in the parents.

Kata kunci: penyuluhan, sayuran, orang tua siswa taman kanak-kanak


PENDAHULUAN terjadi di tempat-tempat lain. Walaupun
TK Aisyiyah Kwadungan, tidak semua makanan yang dijual baik
Trowangsan, Malangjiwan, Colomadu, dan aman untuk kesehatan, namun
Karanganyar merupakan salah satu TK umumnya ibu-ibu mereka tidak berani
yang ada di kecamatan Colomadu, untuk menegur perilaku jajan anak-
Karanganyar. Menurut pengetahuan anak tersebut dengan berbagai alasan.
penulis, apabila istirahat, anak-anak Sebaliknya, ibu-ibu mereka juga
tersebut banyak yang jajan makanan- umumnya kurang berani dan kurang
makanan yang dijual oleh penjual- sungguh-sungguh mendorong anaknya
penjual jalanan sebagaimana juga

WARTA, Vol .18, No.1, Maret 2015: 29 - 35 ISSN 1410-9344 29


supaya mau dengan sayuran yang jelas- khusus yang menyediakan
jelas penting bagi anaknya. bermacammacam hidangan dari buah dan
Berdasarkan analisis sitiuasi sayur. Di restoran, baik itu restoran kecil
tersebut, maka permasalahan yang internasional, bahkan di hotel berbintang
dihadapi adalah sebagai berikut. lima banyak tersedia aneka hidangan buah
1. Anak-anak TK Aisyiyah Kwadungan, dan sayuran seperti juice, es buah, salad,
Trowangsan, Malangjiwan, Colomadu, asinan, manisan, gado-gado, pecel,
Karanganyar sebagaimana anak-anak berbagai racikan buah atau sayur dan lain-
lain sulit makan sayur. lain (Wirakusumah, 2002).
2. Ibu-ibu atau para orang tua mereka Kemajuan teknologi yang
kurang memiliki motivasi dan mempermudah proses pengolahan
pengetahuan yang cukup untuk pangan serta cepat tanggapnya para
memperbaiki pola makan anaknya pedagang untuk memanfaatkan
khususnya untuk menyukai sayuran. momentum back to nature yang
3. Diperlukan penyuluhan untuk didukung makin mengertinya
meningkatkan pengetahuan ibu-ibu masyarakat akan kesehatan
atau para orang tua anak tersebut menyebabkan pemanfaatan buah-
terhadap pentingnya sayuran terutama buahan dan sayuran sebagai suatu
bagi anakanak. hidangan semakin digemari. Tubuh
Secara garis besar komponen kimia manusia yang terdiri dari
buah dan sayur terdiri dari: air, jaringanjaringan, otot, darah, dan
karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, organ-organ sebenarnya terdiri dari air,
serta sedikit lipid. Buah dan sayur karbohidrat, protein, lemak, mineral,
mengandung air yyang cukup tinggi, dan vitamin. Dengan demikian untuk
berkisar antara 80-90%. Karbohidrat mempertahankan hidupnya, zat-zat
dalam bentuk fruktosa dan glukosa banyak tersebut diperlukan sesuai dengan
dijumpai pada kelompok buah, sedangkan kebutuhan. Bila makanan yang
pati dijumpai pada sayuran yang berasal dikonsumsi terus-menerus kekurangan
dari umbi. Buah dan sayur mengandung atau kelebihan zat-zat dari yang
protein dan asam amino yang relatif cukup dibutuhkan, maka akan menyebabkan
rendah sehingga tidak diposisikan sebagai kesehatan tubuh menjadi terganggu
sumber protein bagi manusia. Umumnya karena terjadi ketidakseimbangan
buah dan sayur dijadikan sebagai sumber antara kebutuhan dan pemasukan. Zat-
vitamin dan mineral (Pardede, 2013). zat yang diperoleh melalui makanan
Besarnya manfaat buah-buahan dan terdiri dari enam kelompok zat gizi. Zat
sayuran segar sebagai sumber vitamin dan tersebut dapat didefinisikan sebagai zat
mineral telah banyak diketahui. Bahkan atau unsur kimia yang terkandung
serat kasarnya yang sama sekali tidak dalam makanan yang diperlukan untuk
mengandung zat gizi sedikit pun ternyata metabolisme dalam tubuh secara
sudah terbukti sangat berguna untuk normal. Pada prinsipnya fungsi zat gizi
melancarkan pencernaan sehingga zat-zat tersebut adalah untuk pengadaan tenaga
racun yang membahayakan kesehatan dalam menjalankan berbagai aktivitas
dapat langsung keluar dari tubuh. Di pusat fisik, memelihara dan mengganti
pertokoan atau pusat jajan yang banyak jaringan-jaringan yang rusak, serta
bermunculan saat ini, pasti ada tempat menunjang pertumbuhan baik sebelum

30 WARTA ... Burhannudin Ichsan,, dkk.


maupun setelah dewasa (Wirakusumah, vitamin dan mineral. Untuk vitamin,
2002). buah-buahan dan sayuran terutama
Dalam setiap tubuh manusia mengandung banyak vitamin C dan A,
senantiasa berlangsung proses di samping sejumlah kecil vitamin
kehidupan yang terjadi berkat lainnya. Meskipun buah-buahan dan
tersedianya zat-zat gizi dari makanan sayuran bukan merupakan sumber
yang dikonsumsi. Zat-zat gizi yang mineral utama, beberapa jenis buah dan
digunakan dalam fungsi-fungsi itu sayur ada yang mengandung zat besi,
harus senatiasa diganti dengan zat gizi kalium, fosfor dan lain-lain (Surahman
baru melalui konsumsi makanan dan & Darmajana, 2004).
minuman yang terus menerus setiap Sayuran adalah sumber vitamin,
hari. Dengan kata lain terjadilah siklus mineral dan serat pangan. Menurut
zat gizi dalam tubuh manusia selama Santoso (2011), sayuran dan buah-
proses kehidupan berlangsung buahan merupakan sumber serat
(Wirakusumah, 2002). Ditinjau dari pangan yang sangat mudah ditemukan
segi nutrisi, buah dan sayur lebih dalam bahan makanan. Sayuran
banyak dihubungkan dengan merupakan menu yang hampir selalu
peranannya sebagai sumber vitamin, terdapat dalam hidangan sehari-hari
mineral-mineral baik makro dan mikro, masyarakat Indonesia, baik dalam
serta sumber serat. Banyak reaksi keadaan mentah sebagai lalapan atau
dalam tubuh membutuhkan vitamin, dalam berbagai bentuk masakan.
sehingga kekurangan atau kelebihan Akhir-akhir ini, karena perubahan pola
vitamin dapat mengganggu reaksi- konsumsi pangan di Indonesia
reaksi tersebut. Karena vitamin tidak menyebabkan berkurangnya konsumsi
dapat disintesis tubuh maka vitamin sayuran dan buah-buahan di hampir
harus diasup setipa hari (Pardede, seluruh provinsi Indonesia. Keadaan
2013). tersebut diikuti pergeseran pola
Buah dan sayur merupakan penyakitpenyakit infeksi menjadi
bahan pangan utama dalam kehidupan penyakit-penyakit degeneratif dan
kita seharihari, selain ikan, daging, metabolik.
kacang-kacangan, dan sumber Beberapa manfaat serat pangan yaitu:
karbohidrat seperti nasi, kentang, roti, 1) mengontrol berat badan/kegemukan
dan lain-lain. Sejak tahun 80-an, badan (obesitas). Serat larut air seperti pektin
kesehatan dunia WHO sudah serta beberapa hemiselulosa mempunyai
mengingatkan untuk back to nature kemampuan menahan air dan dapat
karena buah dan sayur merupakan membentuk cairan kental dalam saluran
sumber vitamin, mineral dan zat non- pencernaan, sehingga makanan yang kaya
gizi lain yang sangat ideal untuk akan serat memiliki waktu yang lebih lama
menjaga kebugaran dan untuk dicerna di lambung. Kemudian serat
penanggulangan penyakit. Besarnya akan menarik air dan memberi rasa
manfaat buah-buahan dan sayuran kenyang lebih lama sehingga mencegah
segar sebagai sumber vitamin dan untuk mengkonsumsi makanan lebih
mineral telah banyak diketahui. banyak. Makanan dengan kandungan serat
Kandungan gizi yang cukup menonjol kasar lebih tinggi biasanya mengandung
pada buah-buahan dan sayuran adalah kalori rendah, kadar gula dan lemak

WARTA, Vol .18, No.1, Maret 2015: 29 - 35 ISSN 1410-9344 31


rendah yang dapat membantu mengurangi Masa anak sekolah di taman
terjadinya obesitas; 2) penanggulangan kanakkanak termasuk dalam fase anak-
penyakit diabetes. Serat pangan mampu anak sekolah. Dalam setiap fase
menyerap air dan mengikat glukosa, pertumbuhan dan perkembangan anak-
sehingga mengurangi ketersediaan anak menuju dewasa terdapat masa-masa
glukosa. Diet cukup serat juga tertentu yang membutuhkan perhatian
menyebabkan terjadinya kompleks tertentu pula. Kelompok anak sekolah
karbohidrat dan serat, sehingga daya cerna umumnya mempunyai kondisi yang lebih
karbohidrat berkurang. Keadaan tersebut baik dari anak balita, sebab mereka sudah
mampu meredam kenaikan glukosa darah lebih mudah dijangkau oleh berbagai upya
dan menjadikannya tetap terkontrol; 3) perbaikan gizi oleh pemerintah salah
mencegah gangguan gastrointestinal. satunya melalui UKS (Usaha Kesehatan
Konsumsi serat pangan yang cukup akan Sekolah) maupun oleh program lain
memberi bentuk, meningkatkan air dalam (Sediaoetama 2012). Akan tetapi, biasanya
feses, menghasilkan feses yang lembut di Indonesia, lingkungan sekolah taman
dan tidak keras sehingga hanya dengan kanak-kanak belum secara lazim
kontraksi otot yang rendah feses dapat terstruktur keberadaan UKS tersebut.
dikeluarkan dengan lancar. Hal ini Kebutuhan gizi adalah banyaknya
berdampak pada fungsi gastrointestinal zat gizi minimal yang dipelukan oleh
lebih baik dan sehat; 4) mencegah kanker setiap orang untuk mempertahankan
kolon (usus besar). Penyakit kanker usus hidupnya serta melakukan kegiatan.
besar diduga karena adanya kontak antara Kebutuhan masingmasing individu akan
sel-sel dalam usus besar dengan senyawa zat gizi ini berbedabeda tergantung dari
karsinogen dalam konsentrasi tinggi serta berbagai faktor antara lain tahap
dalam waktu yang lebih lama. Beberapa perkembangan kehidupan manusia,
hipotesis dikemukakan mengenai kecuali fisiologis (kehamilan, menyusui),
mekanisme serat pangan dalam mencegah keadaan sakit, penyembuhan, jenis
kanker usus besar yaitu konsumsi serat kegiatan fisik, umur, ukuran tubuh, dan
pangan tinggi akan mengurangi waktu mutu gizi konsumsi pangan. Pertumbuhan
transit makanan dalam usus lebih pendek, dan perkembangan manusia terdiri dari
serat pangan mempengaruhi mikroflora serangkaian tahapan yang kompleks
usus sehingga senyawa karsinogen tidak dimulai dari masa sel telur dibuahi dan
terbentuk, serat pangan bersifat mengikat berlanjut sepanjang hidupnya.
air sehingga konsentrasi senyawa Petumbuhan menyangkut perubahan fisik
karsinogen menjadi lebih rendah; 5) dalam proporsi tubuh dan selanjutnya akan
mengurangi tingkat kolesterol dan berpengaruh terhadap kemampuan dan
penyakit kardiovaskuler. Serat larut air perkembangan otot. Adapun
menjerat lemak di dalam usus halus, perkembangan menyangkut perubahan
dengan begitu serat dapat menurunkan mental yang meliputi perubahan
tingkat kolesterol dalam darah sampai 5% psikologis serta kognitif. Kecukupan gizi
atau lebih. Karena dapat mengurangi yang dianjurkan mempunyai arti agak
kadar kolesterol dalam darah sehingga berbeda dibanding kebutuhan gizi.
diduga akan mengurangi dan mencegah Kecukupan gizi yang dianjurkan adalah
risiko penyakit kardiovaskuler (Santoso, banyaknya masing-masing zat gizi yang
2011). harus dikonsumsi untuk mencakup hampir

32 WARTA ... Burhannudin Ichsan,, dkk.


semua orang sehat. Dengan demikian, Hal ini tidak berarti tubuh akan
angka kecukupan gizi yang dianjurkan meningkat status kesehatannya, tetapi
sudah memperhitungkan faktor variasi justru akan mengakibatkan penurunan
kebutuhan individual sehingga angka status kesehatan. Tubuh akan kelebihan
tersebut setingkat dengan kebutuhan rata- berat badan yang biasa disebut
rata ditambah dua kali simpangan baku kegemukan atau pada tingkat yang
(Wirakusumah, 2002). lebih berat lagi disebut obesitas.
Masalah gizi dapat terjadi pada Sebaliknya pada kondisi tubuh
seluruh kelompok umur, bahkan kekurangan konsumsi maka berat
masalah gizi pada suatu kelompok badan akan menurun dan tingkat
umur tertentu akan mempengaruhi kesehatan tubuh juga menurun. Kondisi
status gizi pada periode siklus kelebihan atau kekurangan gizi akan
kehidupan berikutnya. Pada tahun menimbulkan gangguan kesehatan atau
1990-an berkembang perubahan penyakit yang akan mengganggu
paradigma menuju pada pemahaman aktivitas dan kegiatan hidup. Reaksi-
bahwa untuk hidup sehat tubuh kita reaksi metabolik menjadi terhambat
tidak saja memerlukan protein dan dan mengalami perubahan yang
kalori, tetapi juga vitamin dan mineral abnormal. Dengan demikian, akan
yang kaya terkandung dalam sayuran disimpulkan bahwa menjaga kondisi
dan buah-buahan. Tetapi sampai tahun tubuh yang baik sangat diperlukan
2007, konsumsi sayur-sayuran dan untuk menjaga tingkat kesehatan yang
buah-buahan penduduk Indonesia baru optimal.
sebesar 95 kkal/ kapita/hari atau 79% Untuk mempertahankan hidup,
dari anjuran kebutuhan minimum manusia membutuhkan makanan,
sebesar 120 kkal/kapita/hari. Konsumsi terutama yang kaya akan zat gizi. Zat-
ini dipengaruhi oleh berbagai faktor zat gizi utama yang terkandung pada
diantaranya kemampuan ekonomi, bahan makanan yaitu protein,
ketersediaan dan pengetahuan tentang karbohidrat, asam lemak esensial,
manfaat mengkonsumsi sayur-sayuran vitamin, mineral, dan air. Selain
dan buah-buahan yang sangat mengandung zat gizi, makanan juga
berpengaruh terhadap pola dan perilaku mengandung senyawa lain yang
konsumsi (Sriwahyuni, Indriasari, & dikenal sebagai zat non-gizi atau zat-
Salam, 2013). zat minor makanan seperti serat, enzim,
Tingkat kesehatan gizi pigmen, dan sejumlah senyawa
tergantung dari tingkat konsumsi yang bermanfaat lainnya (Wirakusumah
akan menghasilkan output berupa 2002). Masih terdapat berbagai kondisi
tercapainya kesehatan. Tingkat gizi anak sekolah yang kurang
kesehatan gizi yang terbaik disebut memuaskan, misalnya berat badan
kesehatan gizi optimum. Dalam kondisi kurang, anemia defisiensi Fe, defisiensi
ini jaringan terisi oleh semua zat gizi. vitamin C, dan di daerah-daerah
Tubuh terbebas dari penyakit dan tertentu juga kekurangan jodium.
mempunyai daya tahan yang tinggi Keluhan yang sering disampaikan ibu-
serta daya kerja yang efisien. Konsumsi ibu mereka yaitu kurangnya nafsu
yang tidak seimbang (berlebihan) akan makan, sehinggga sulit sekali disuruh
menghasilkan keadaan gizi berlebih.

WARTA, Vol .18, No.1, Maret 2015: 29 - 35 ISSN 1410-9344 33


makan yang cukup dan teratur pentingnya sayuran bagi anak-anak
(Sediaoetama 2012). mereka sehingga meningkatan motivasi
Pada tahun 1998, Kementerian ibu/bapak/wali murid kepada anak untuk
Kesehatan Republik Indonesia mau mengkonsumsi sayuran.
mengenal 4 jenis penyakit defisiensi Setelah mendapatkan penyuluhan
gizi yang diangggap telah mencapai tentang pentingnya sayuran pada anak-
kegawatan nasional, yaitu: (1) penyakit anak, maka tujuan yang diharapkan
kekurangan kalori dan protein (KKP), adalah:
(2) defisiensi vitamin A, (3) defisiensi 1. pemahamanan ibu-ibu atau orang tua
yodium, dan (4) anemia defisien si zat tentang pentingnya sayuran bagi
besi (Fe) (Sediaoetama, 2010). anakanak menjadi lebih baik.
Menurut Almatsier (2010), masalah 2. ibu-ibu atau para orang tua menjadi
gizi di Indonesia yaitu gizi kurang dan lebih memiliki motivasi dan
gizi lebih. Keberhasilan pemerintah pengetahuan yang baik untuk
dalam peningkatan produksi pangan mengarahkan anaknya sehingga
dalam Pembangunan Jangka Panjang menyukai sayuran.
Tahap I (PJP I) belum menghilangkan
empat masalah gizi kurang, walaupun METODE PELAKSANAAN
dalam secara kuantitas sudah jauh Penyuluhan dilakukan di dalam
berkurang. Empat gizi kurang tersebut masjid yang kebetulan bersebelahan
yaitu: (1) kurang energi protein (KEP), dengan TK tersebut. Sebelum penyuluhan,
(2) anemia gizi besi (AGB), (3) penulis memberikan soal pre-test untuk
gangguan akibat kekurangan Iodium mengetahui tingkat pengetahuan mereka
(GAKI), dan (4) kurang vitamin A tentang sayuran.
(KVA). Soal terdiri dari 10 item, dengan
Anemia gizi besi, kekurangan bentuk soal benar-salah. Jika semua
Iodium, dan kekurangan vitamin A jawaban benar maka mendapat nilai 10
tersebut menunjukkan kurangnya kosumsi dan jika semua salah maka mendapat nilai
vitamin dan mineral dalam makanannya. 0. Soal tersebut dibuat dengan memenuhi
Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk kaidah validitas isi. Validitas isi dilakukan
mengadakan penyuluhan pentingnya sayur dengan cara membuat soal dari sumber
yang merupakan salah satu sumber utama buku gizi yang valid, di samping itu soal
vitamin dan mineral di samping buah. diambilkan dari materimateri yang
Apalagi, anakanak kecil seusia taman disampaikan lewat power point. Ibu-
kanak-kanak cukup banyak kita dengar ibu/bapak-bapak/wali murid juga diberi
lazimnya tidak menyukai makanan jenis foto kopi dari power point tersebut,
ini, sebab bukan termasuk makanan yang dengan harapan supaya dapat menjadi
manis dan atau enak sebagaimana disukai bacaan dan pengingat di rumah. Supaya
anak-anak. suasana terkendali, anak-anak mereka
Tujuan dari penyuluhan ini yaitu tidak diikutkan dalam penyuluhan, yaitu
untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu/ mereka diajar oleh guruguru mereka.
bapak-bapak/wali murid dari anak-anak Setelah penyuluhan, penulis memberikan
yang sekolah di TK Aisyiyah Kwadungan, soal post-test kepada mereka. Nilai
Trowangsan, Malangjiwan, Colomadu, sebelum dan setelah penyuluhan dilihat
Karanganyar terhadap posisi dan perbedaannya.

34 WARTA ... Burhannudin Ichsan,, dkk.


Jika pengetahuan meningkat dengan antusias. Adapau hasil dari pre-
dengan bermakna, maka diharapkan test dan posttest yaitu sebagai berikut.
mengubah sikap dan perilaku yang lebih Penulis mencoba dengan
baik. Perilaku yang baik di sini yaitu lebih menguji distribusi data kedua set data
sungguh-sungguh dalam mendorong anak dengan menggunakan kolmogorove
untuk mengkonsumsi sayuran, dan tidak smirnove ternyata normal, lalu penulis
mudah putus asa. menguji dengan paired-samples t test,
ternyata p=0,000, sehingga terdapat
HASIL DAN PEMBAHASAN peningkatan pengetahuan dan terdapat
Penyuluhan dengan tema perbedaan yang bermakna antara
pentingnya sayuran bagi anak-anak pengetahuan sebelum dan setelah
diadakan pada hari: Kamis, tanggal: 12 penyuluhan tentang pentingnya sayuran
Juni 2014, bertempat di Masjid Al pada anak-anak.
Huda Kwadungan, Trowangsan, Meningkatnya pengetahuan ini
Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar. diharapkan dapat mengubah sikap dan
Dipilihnya tempat di masjid tersebut, tindakan yang lebih baik dalam
karena letak masjid yang bersebelahan mendorong anak-anaknya untuk
dengan sekolah, dan belum tersedianya mengkonsumsi sayuran dalam menu
ruang sekolah untuk khusus tempat sehari-hari.
pertemuan sejenis penyuluhan. Kelemahan dari penyuluhan ini,
Dari sekitar 70 undangan yang yaitu tanpa sengaja peserta dapat
penulis sebar, ternyata hanya 17 peserta melihat catatan yang diberikan oleh
yang hadir, namun acara penyuluhan penulis ketika menjawab soal post test.
tetap penulis adakan. Sedikitnya peserta Akan tetapi kelebihannya, setelah
yang hadir mungkin disebabkan banyak peserta mengikuti sesi ceramah dengan
wali murid yang masuk untuk bekerja power point, peserta dapat mengulang
dan pemilihan jam yang kurang tepat. untuk membaca di rumah.
Penulis memilih penyuluhan dilakukan
pada jam 08.00-09.00. Peserta yang SIMPULAN DAN
hadir mungkin lebih banyak jika SARAN 1. Simpulan
diadakan sekitar jam 09.30. Hal ini Simpulannya yaitu
dapat menjadi evaluasi penulis pada terdapat peningkatan pengetahuan
kesempatan yang akan datang. Dari 17 tentang pentingnya sayuran bagi anak-
peserta yang hadir, terdapat seorang anak yang bermakna setelah mengikuti
bapak yang bukan merupakan wali sesi penyuluhan.
murid dari TK yang menjadi tempat
penyuluhan ini, akan tetapi dia juga 2. Saran
memiliki anak yang masih relevan Sarannya yaitu terdapatnya tindak
dengan penyuluhan ini. lanjut berupa pendataan lagi dengan
Acara berlangsung dengan baik, semacam kuesioner untuk mengetahui
terbukti peserta mengikuti acara perubahan tindakan nyata sebagai akibat
dari pengetahuan yang meningkat.
Tabel 1.
Distribusi Subjek Berdasarkan Skor Pengetahuan tentang Sayur Serta Nilai p
dari Uji paired-samples t test
Kepesertaa N Rerata P
Median
n
WARTA, pengetahuan
Vol .18, No.1, Maret 2015: 29 - 35 ISSN 1410-9344 ± sd 35
Pre-test 15 5,80 8 0,000
Post-test 17 8,24 9
PERSANTUNAN dapat berjalan dengan baik. Terima kasih
Dalam pelaksanaan kegiatan kepada pimpinan FK UMS yang ikut
pengabdian kolaboratif ini, kami tidak memperlancar kegiatan ini. Ucapan
lepas dari bantuan dan bimbingan tterima kasih kami sampaikan pula kepada
beberapa pihak. Ucapan terima kasih kami ibu kepala sekolah dan segenap ibu guru
sampaikan kpeada bapak Rektor UMS TK ‘Aisyiyah Malangjiwan, Colomadu
melalui program RPPS yang telah yang telah banyak membantu suksesnya
memberikan dana sehingga keguiatan ini acara ini.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama.
Pardede, E. 2013. Tinjauan Komposisi Kimia Buah dan Sayur: Peranan Sebagai Nutrisi
dan Kaitannya dengan Teknologi Pengawetan dan Pengolahan. Jurnal Visi, Vol 21,
No. 3.
Santoso, A. 2011. Serat Pangan (Dietary Fiber) dan Manfaatnya Bagi Kesehatan.
Magistra No. 75 Th. XXIII, Maret.
Sediaoetama, AD. 2010. IlmuGizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid II. Jakarta: Dian
Rakyat. Sediaoetama, AD. 2012. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarta:
Dian Rakyat.
Sriwahyuni. Indriasari, R. & Salam. A. 2013. Pola Konsumsi Buah dan Sayur Serta
Asupan Zat Gizi Mikro dan Serat pada Ibu Hamil di Kabupaten Gowa 2013.
Diunduh dari : http:
//repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5457/Jurnal%20MKMI. pdf?
sequence= 1 diakses 28 November 2014.
Surahman, D.N. Darmajana, D.A. 2004. Kajian Analisa Kandungan Vitamin dan Mineral
pada Buah-Buahan Tropis dan Sayur-Sayuran di Toyama Prefecture Jepang.
Wirakusumah, E.S. 2002. Buah dan Sayur Untuk Terapi. Jakarta: Penebar Swadaya.

36 WARTA ... Burhannudin Ichsan,, dkk.

You might also like