Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
PENDIDIKAN MATEMATIKA
MEDAN
T.A 2018/2019
قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ان االسالم بدا غريبا وسيعود كما بدا فطوبي للغربا
حدثنا ابو كريب اخبرنا حفص بن غباث عن ابي االعش عن ابي احوص عن عبد هللا قال قال
رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ان اسالم بدا غريبا وسيعود كما بدا فطوبي للغرباء
حدثني محمد بن رافع والفضل ابن سهل االعرج قاال حدثنا شبابة بن ورار حدثناعاصم هو ابن
محمد العمري عن ابيه عن ابي عمر عن نبي صلى هللا عليه وسلم قال ان اسالم بدا غريبا وسيعود
كما وهو با رز بين
حدثنا عبدالرحمن بن ابرهيم ويعقوب بن حميم بن كاسب سويد بن سيعود غريبا قالو حدثنا مروان
بن معاوية الفراري حدثنا يزيد بن كبسان عن ابي حازم عن ابي هريرة قال قال رسول هللا صلى
هللا عليه وسلم ان اسالم بدا غريبا وسيعود غريبا فطوني للغرباء
حدثنا
B. Skema sanad
Rasulullah Saw
Abu hasim
Sinan b. Sa’d Abdul Ahwas
Al-Tirmizi
Nama lengkap adalah Abdullah bin Mas’ud beliau adalah sahabat nabi yang
lahir pada dan wafat pada 23 H di madinah al-munawarah, pada masa
kekhalifahannya Ali b. Abi Thalib. Beliau dikenal sebagai pakar tapsir dan qiraat
dikalangan sahabat nabi. Sebagaimana lainnya sahabat nabi yang lain, beliau juga
aktif mengikuti pengajian yang diasuh langsung oleh rasullulah Saw. Disamping itu,
beliau juga banyak meriwayatkan hadist dari sahabat lain seperti Umar bin Khattab,
Sa’d bin Mu’adz al-Anshari, dan Shafwan bin A ssal al-Muradi.
Sepeninggalan rasulullah Saw beliau tidak hanya tinggal diam. Beliau memiliki
tanggung jawab menyebarkan islam dan mengajarkan ilmu dan meriwayatkan hadist-
hadist yang didengar dari rasulullah. Karenanya, banyak sekali sahabat dan tab’in
yang belajar kepada beliau. Dari kalangan sahabat, diantaranya adalah Abdullah bin
al-Zubayr, Ibnu Umar, Abdullah bin fairuz al-daylami, dll. Sedangkan dri tingkat
tabi’in diantaranya adalah imran bin hushain, Abu al-Ahwash Auf bin Malik, dll.
Mengigat posisinya sebagai sahabat, para ulama sepakat bahwa sahabat tidak perlu
dikritik dan apalagi di ragukan kredilibitasnya.
2. Abul Ahwash
Di antara guru-guru Abdul Ahwash adalah Abdullah bin mas’ud, Uwah bin
Mughirah bin Syua’bah, Ali bin Ali Thalib, Malik bin Nadlah al-jusyami
(babapaknya), Masruq bin al-Ajda; Abu Musa al-Asy’ari, Abu Hurairah. Murit-
muritnya, diantaranya adalah Ibrahim bin Muhajir, Asy’ats bin Abu al-Sya’tsa, al-
Hasan, al-Bashri, Abu Ishaq, Subaj, al- Hakam bin Utbah .
3. Abu Ishaq
Nama lengkapnya adalah ‘Amr bin Abdullah bin Ubayd al-Hamadani Abu
Ishaq al-Sbi’iy al-Kufi. Dia lahir dua tahun menjelang berakhirnya khalifah Utsman
bin affan ra, dan wafat pada 129 H. Selisih dua tahun dengan gurunya di kuffah dalam
usia 96 tahun.
Diantara guru-guru beliau adalah : Abu burdah bin Abu Musa al-Asy’ari
Abdul Aswahs al-jusyami, Anas bin Malik, al-Bara’bin Azib,Jabir bin Samurah al-
Asyats bin Qaiys al-kindi. Murit-murid beliau adalah di antaranya: Sufyan bin
Uyainah, Sulaiman al-A’masy, Abu sinan said bin sinan al- Syaibani, Sufyan al-
Tsauri, Sulaiman al-Taymiy.
4. al-A’masy
Nama lengkapnya adalah Sulaiman bin Mihran al-Asadi al- Khalili, Abu
Muhammad al-Kufi al-‘Amasy, dia lahir pada 61 H dan wafatnya pada 147 H (18
tahun setelah gurunya). Menurut Abu Nu’aim, al- A’masy wafat pada rabiul awal
diusia yang ke 88 tahun. Sebenarnya, al- A’masy berkebangsaan Tabaristan, namun
diajak ayahnya berhijrah ke Kufah.
Al- A’masy mendapat hadist dari beberapa guru, yang diantaranya adalah Abu
Ishaq, Amr bin Abdullah al- Sabi’iy, Amr bin Marroh. Ibrahim al-Taymi, Ibrahim al-
nakha’i, Ismail bin Abi Khalid, ‘Amarah bin Umair.
Nama lengkapnya adalah Hafsh bin Ghiyash bin Thalq bin Mu’awiyah bin
Malik bin al-Hrits al-Nakhol, Abu Umar al-Kufi. Dia lahir pada 117 H dan wafatnta
pada 194 H ketika menjadi Ammir bin Kufah.
6. Abu Kurayb
Nama aslinya adalah Muhammad bin al-‘Ala bin Kuraib bin Hamdani al-Kufi.
Menurut al-Bukhori, Abu Kuraib lahir pada 160 H, dan wafat pada jumadil ahir 248
H. Abu Kuraib banyak belajar dari guru-guru yang pernah meriwayatkan hadist
kepadanya, seperti Hafis bin Ghiyats, Hafis bin Bughail, Abu Bakr bin Ayyasy, Abu
Khalid al-Ahmar, Abu muawiyah al-Dlarir.
Dari sanat hadist tersebut diatas, dapat kita jumpai bahwa mukharij (al-
Tirmidzi)gurunya (Abu Kuraib) saja yang mengunakan bentuk pertama (baddatsana)
sedangkan 4 rawi lainnya menggunakan shighat an anah.
Berdasarkan data biografi rawi diatas, dapat kita simpulkan bahwa antara Ibnu
Mas’ud dengan Abul Ahwash terpaut 95 tahun. Hal ini berarti antara Abul Ahwash
berusia seratus tahun, maka pada saat menerima hadist dari Ibnu Mas’ud ia masih
kana-kanak, yaitu pada usia lima tahun. N amun, sejauh ini belum ditemukan
informasi usia Abul Ahwash.
Sedangkan Abul Ishaq dengan gurunya terpaut dua tahun. Bahkan bisa jadi ini
adalah riwayat al-aqrain. Kemudian antara Abu Iahaq dengan muritnya, al-A’masy
terpaut 18 tahun. Selanjutnya selisih antara l-A’masy dengan Hafs 47 tahun. Dan
terakhir adalah selisih tahun wafat Hafs dengan Abu Kuraib yaitu 54 tahun.
Meskipun ada satu rawi yang memungkinkan adanya tadlis dalam sanad,
berdasarkan para ulama rijal, seluruh rawi dalam sanad ini adalah bersambung dengan
dasar terjadi hubungan guru-murid, dengan demikian krtika berguru kepada Ibnu
Mas’ud, Abul Ahwash berusia sekitar lima tahun. Jika tidak, maka usia Abu Ahwash
harus lebih dari seratus tahun.
Berdasarkan data kualitas rawi sanad hadis ini di atas, tak satupon rawi yang
memiliki kepribadian dan keredibilitasnya kontroversial dikalangan ulam.Seluruh
kritikus menyatakan seluruh rawi dalam sanad ini adalah baik. Sehingga dapat
disimpulkan syarat kedua dalam kesahihan hadist juga terpenuhi.
Berdasarkan hasil penelusuran diatas, hadist ini memiliki banyak tan’Abi; hal
ini menunjukan bahwa didalam sanad hadist tersebut tidak terdpat syudzudz.