You are on page 1of 9

Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171

Vol 4, Number 1, Januari 2020 E-ISSN: 2580-5819

ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, NIM, BOPO, LDR TERHADAP ROA


(Studi Pada Bank Pembangunan Daerah Di Indonesia Periode 2015-2018)

Adhista Setyarini

ABSTRACT
This research is performed on order to test the influence of the variable Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Biaya
Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) toward
Return On Asset (ROA).Methodology research as the sample used purposive sampling,
sample was accrued 26 Bank Pembangunan Daerah in Indonesia. Data analysis with
multi linear regression of ordinary least square and hypotheses test used t-statistic and
F-statistic at level of significance 5%, a classic assumption examination which consist of
data normality test, multicolinearity test, hetersoskedasticity test and autocorrelation test
is also being done to test the hypotheses.
During research period show as variabel and data research was normal distributed.
Based on test, multicolinearity test, hetersoskedasticity test and autocorrelation test
classic assumption deviation has no founded, this indicate that the available data has
fulfill the condition to use multi linear regression model. This result of research show that
variable NPL did not influence ROA. Variable CAR, NIM, and LDR positive significant
influence toward ROA. Variable BOPO negative significant influence toward ROA.
Prediction capability from these five variable toward ROA is 63,6% where the balance
36,4% is affected to other factor which was not to be entered to research model.
Key Words : Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional/Pendapatan
Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR).

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR),
Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional/Pendapatan
Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset (ROA).
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Diperoleh jumlah sampel
sebanyak 26 Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. Teknik analisis data yang
digunakan adalah regresi linier berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji
hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta F-statistik
untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan tingkat signifikansi
5%. Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi
normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi tidak ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik. Hal ini
menunjukkan data yang tersedia telah memenuhi syarat menggunakan model persamaan
regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel NPL tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA. Variabel CAR, NIM, dan LDR berpengaruh
positif dan signifikan terhadap ROA. Variabel BOPO berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap ROA. Kemampuan prediksi dari kelima variabel tersebut terhadap ROA dalam
penelitian ini sebesar 63,6%, sedangkan sisanya 36,4% dipengarui oleh faktor lain yang
tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.
Kata Kunci : Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional/Pendapatan Operasional
(BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR).

282
Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171
Vol 4, Number 1, Januari 2020 E-ISSN: 2580-5819

PENDAHULUAN berpengaruh signifikan negatif terhadap


ROA. Hasil ini berbeda dengan
Keterlibatan sektor moneter dan penelitian Avrita dan Pangestuti (2016)
perbankan merupakan unsur penting yang menyatakan NPL tidak
dalam keberhasilan pembangunan. berpengaruh signifikan terhadap ROA
Adanya keterlibatan sektor moneter dan pada bank non go public. Penelitian
perbankan maka akan mempercepat Almilia dan Hedyningtyas (2005)
pertumbuhan ekonomi (Dahlan Siamat, menunjukkan NIM berpengaruh
2001). Masyarakat pada dasarnya signifikan positif terhadap ROA.
mengukur keberhasilan perusahaan Berbeda dengan hasil penelitian
berdasarkan kemampuan perusahaan Yogianta (2013) yang menyatakan NIM
yang terlihat dari kinerja manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap
(Sarifudin, 2005). Secara umum, kinerja ROA. Hasil penelitian Yogianta (2013)
perusahaan dapat dilihat dari menyatakan BOPO berpegaruh
kemampuan manajemen dalam signifikan negatif terhadap ROA
memperoleh laba (SFAC No. 1). Salah sedangkan penelitian Ariyanto (2004)
satu rasio yang bisa dijadikan indikator menyatakan BOPO tidak berpengaruh
tingkat profitabilitas pada perusahaan signifikan terhadap ROA. Penelitian
perbankan adalah Return On Asset Yogianta (2013) menujukkan LDR
(ROA) dimana rasio ini melihat berpengaruh signifikan positif terhadap
kemampuan perusahaan dalam ROA. Hal ini berbeda dengan hasil
menghasilkan laba dengan penelitian Avrita dan Pangestuti (2016)
memanfaatkan aset yang dimilikinya yang menyatakan LDR tidak
(Muljono, 1999). Penilaian ROA lebih berpengaruh signifikan terhadap ROA
dipentingkan daripada ROE oleh Bank pada bank go public. Adanya perbedaan
Indonesia karena Bank Indonesia lebih hasil penelitian tersebut maka perlu
mengutamakan nilai profitabilitas suatu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang
bank yang diukur dengan asset yang pengaruh CAR, NPL, NIM, BOPO, dan
dananya sebagian besar berasal dari LDR terhadap ROA
dana simpanan masyarakat sehingga 1.1 Rumusan Masalah
ROA lebih mewakili dalam mengukur 1. Bagaimanakah pengaruh CAR
tingkat profitabilitas perbankan terhadap ROA?
(Dendawijaya, 2001). Kinerja keuangan 2. Bagaimanakah pengaruh NPL
bank juga dapat dinilai dari rasio-rasio terhadap ROA?
keuangan perbankan seperti Capital 3. Bagaimanakah pengaruh NIM
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing terhadap ROA?
Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), 4. Bagaimanakah pengaruh BOPO
Biaya Operasional/Pendapatan terhadap ROA?
Operasional (BOPO), Loan to Deposit 5. Bagaimanakah pengaruh LDR
Ratio (LDR). terhadap ROA?
Beberapa hasil penelitian
tentang pengaruh CAR, NPL, NIM, 1.2 Tujuan Penelitian
BOPO, dan LDR terhadap ROA 1. Untuk Mengetahui Pengaruh CAR
menunjukkan hasil yang berbeda-beda. terhadap ROA
Hasil penelitian Almilia dan 2. Untuk Mengetahui Pengaruh NPL
Hedyningtyas (2005) menunjukkan terhadap ROA
CAR berpengaruh signifikan positif 3. Untuk Mengetahui Pengaruh NIM
terhadap ROA sedangkan hasil terhadap ROA
penelitian Yogianta (2013) 4. Untuk Mengetahui Pengaruh BOPO
menunjukkan CAR tidak berpengaruh terhadap ROA
signifikan terhadap ROA. Penelitian 5. Untuk Mengetahui Pengaruh LDR
yang dilakukan Yogianta (2013) terhadap ROA
menunjukkan hasil bahwa NPL

283
Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171
Vol 4, Number 1, Januari 2020 E-ISSN: 2580-5819

KERANGKA PEMIKIRAN Pengaruh Net Interest Margin (NIM)


TEORITIS DAN PERUMUSAN terhadap Return On Asset (ROA)
HIPOTESIS NIM merupakan rasio yang digunakan
Pengaruh Capital Adequacy Ratio untuk mengukur jumlah pendapatan
(CAR) terhadap Return On Asset bunga bersih yang diperoleh dalam
(ROA) menggunakan aktiva produktif (Achmad
CAR merupakan indikator terhadap dan Kusuno, 2003). Semakin tinggi NIM
kemampuan bank untuk menutupi menunjukkan semakin efektif bank
penurunan aktivanya sebagai akibat dari dalam penempatan aktiva produktif
kerugian-kerugian bank yang dalam bentuk kredit (Sarifudin, 2005).
disebabkan oleh aktiva yang beresiko Semakin meningkat rasio ini maka
dengan kecukupan modal yang semakin meningkat pendapatan bunga
dimilikinya (Dendawijaya, 2005). CAR atas aktiva produktif yang dikelola bank
menunjukkan sejauh mana penurunan sehingga kemungkinan suatu bank
aset bank masih dapat ditutup oleh dalam kondisi bermasalah semakin kecil
Equity bank yang tersedia, semakin (Almilia dan Herdiningtyas, 2005).
tinggi CAR semakin baik kondisi sebuah Sehingga hipotesis ketiga dirumuskan
bank (Tarmidzi Achmad, 2003). sebagai berikut :
Manajemen bank perlu untuk H3 : NIM berpengaruh positif dan
mempertahankan atau meningkatkan signifikan terhadap ROA
nilai CAR sesuai dengan ketentuan BI Pengaruh Biaya
karena dengan modal yang cukup maka Operasional/Pendapatan Operasional
bank dapat melakukan ekspansi usaha (BOPO) terhadap Return On Asset
dengan aman (Kuncoro dan Suhardjono, (ROA)
2002). Sehingga hipotesis pertama BOPO merupakan rasio perbandingan
dirumuskan sebagai berikut : antara biaya operasional terhadap
H1 : CAR berpengaruh positif dan pendapatan operasional (Dendawijaya,
signifikan terhadap ROA 2005). BOPO digunakan untuk
Pengaruh Non Performing Loan mengukur tingkat efisiensi dan
(NPL) terhadap Return On Asset kemampuan bank dalam melakukan
(ROA) kegiatan operasinya. Rasio ini
Non Performing loan (NPL) merupakan digunakan untuk mengukur kemampuan
rasio yang memperlihatkan kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan
bank dalam mengelola kredit yang biaya operasional terhadap pendapatan
mengalami masalah. NPL menunjukkan operasional. Semakin kecil rasio ini
rasio pinjaman yang bermasalah berarti semakin efisien biaya operasional
terhadap total pinjamannya. Semakin yang dikeluarkan bank yang
tinggi rasio ini, maka akan semakin bersangkutan (Almilia dan
buruk kualitas kredit bank yang Herdiningtyas, 2005). Sehingga
menyebabkan jumlah kredit bermasalah hipotesis keempat dirumuskan sebagai
semakin besar dan menyebabkan berikut :
kerugian, sebaliknya jika semakin H4 : BOPO berpengaruh negatif dan
rendah NPL maka laba atau signifikan terhadap ROA
profitabilitas bank tersebut akan Pengaruh Loan to Deposit Ratio
semakin meningkat (Puspitasari, 2009). (LDR) terhadap Return On Asset
Semakin tinggi NPL mengakibatkan (ROA)
semakin tinggi kredit macet bank LDR menunjukkan perbandingan antara
sehingga dana bank menjadi iddle volume kredit dibandingkan volume
money dan berpotensi menurunkan ROA deposit yang dimiliki oleh bank
(Muljono, 1999). Sehingga hipotesis (Muljono, 1999). LDR memberikan
kedua dirumuskan sebagai berikut : indikasi mengenai jumlah dana pihak
H2 : NPL berpengaruh negatif dan ketiga yang disalurkan dalam bentuk
signifikan terhadap ROA kredit (Dahlan Siamat, 2001). Menurut

284
Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171
Vol 4, Number 1, Januari 2020 E-ISSN: 2580-5819

BI, LDR merupakan rasio perbandingan Berdasarkan kriteria yang ditetapkan


antara jumlah kredit yang diberikan maka diperoleh sampel sebanyak 26
dengan jumlah dana pihak ketiga. bank.
Menurut Kusumaningrum (2011), Definisi Operasional Variabel
apabila suatu bank mampu menyalurkan 1. Variabel Dependen
kreditnya dalam batas toleransi yang Variabel Dependen dalam penelitian ini
telah ditentukan, menandakan bahwa adalah Return On Asset (ROA). Rasio
bank tersebut dapat menyalurkan ini digunakan untuk mengukur
dananya secara efisien. Jika rasio LDR kemampuan manajemen bank dalam
bank berada pada standar yang memperoleh laba (laba sebelum pajak)
ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka yang dihasilkan dari rata-rata aset bank
laba yang diperoleh oleh bank tersebut yang bersangkutan. Laba sebelum pajak
akan meningkat (dengan asumsi bank adalah laba bersih dari kegiatan
tersebut mampu menyalurkan kreditnya operasional sebelum pajak. Sedangkan
dengan efektif) (Mahardian, 2008). rata-rata aset total aset adalah rata-rata
Dengan meningkatnya laba, maka ROA volume usaha atau aset. Perhitungan
akan meningkat pula. Sehingga hipotesis ROA adalah sebagai berikut (SE BI No.
kelima dirumuskan sebagai berikut : 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001):
H5 : LDR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA Laba Sebelum Pajak
METODE PENELITIAN ROA =  100 %
Total Asset
Jenis Dan Sumber Data
Data penelitian ini adalah data sekunder
yang berupa data laporan keuangan 2. Variabel Independen
Bank Pembangunan Daerah yang ada di 1. CAR Merupakan rasio antara
Indonesia selama tahun 2015 – tahun modal sendiri terhadap aktiva
2018 yang diperoleh dari tertimbang menurut resiko
www.ojk.go.id. Data penelitian ini (ATMR) (Dendawijaya, 2005).
merupakan pooling data yaitu gabungan Perhitungan Capital Adequacy
antara deret waktu (time series) dan Ratio (CAR) adalah sebagai
cross section selama tahun 2015 - 2018. berikut (SE BI No. 3/30/DPNP
Dengan data time series yang diamati 4 tanggal 14 Desember 2001):
periode dan data cross section 26 bank Modal Sendiri
sehingga diperoleh jumlah observasi CAR =  100 %
ATMR
sebanyak 104
Populasi Dan Sampel
2. NPL adalah rasio yang
1. Populasi
membandingkan antara total
Populasi dalam penelitian ini adalah
kredit bermasalah dengan total
seluruh Bank Pembangunan Daerah
kredit yang diberikan.
yang ada Di Indonesia selama Tahun
Perhitungan Non Performing
2015 – Tahun 2018.
Loan (NPL) adalah sebagai
2. Sampel
berikut (SE BI No. 3/30/DPNP
Sampel bank yang digunakan dalam
tanggal 14 Desember 2001):
penelitian ini dipilih secara purposive
NPL = Total Kredit Bermasalah  100 %
sampling dengan kriteria sebagai berikut Total Kredit
a. Bank Pembangunan Daerah yang
mempublikasikan laporan keuangan 3. NIM Merupakan rasio yang
yang lengkap selama periode penelitian digunakan untuk mengukur
yaitu Tahun 2015- Tahun 2018. jumlah pendapatan bunga bersih
b. Bank Pembangunan Daerah yang yang diperoleh bank dalam
tidak melakukan merger dan akuisisi menggunakan aktiva produktif
selama periode penelitian. (Achmad dan Kusuno, 2003).

285
Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171
Vol 4, Number 1, Januari 2020 E-ISSN: 2580-5819

Perhitungan Net Interest HASIL PENELITIAN DAN


Margin (NIM) adalah sebagai PEMBAHASAN
berikut (SE BI No. 3/30/DPNP 1. Uji Asumsi Klasik
2001 tanggal 14 Desember 1.1 Uji Normalitas
2001): Menguji apakah dalam model
NIM = Pendapatan Bunga Bersih  100 % regresi, variabel residu memiliki
Aktiva Produktif distribusi normal atau tidak. Dasar
4. BOPO Merupakan rasio antara Pengambilan Keputusan Uji Normalitas
biaya operasional terhadap : a. Data berdistribusi normal, jika nilai
pendapatan operasional sig (signifikansi) >0,05. b.Data
(Dendawijaya, 2005). berdistribusi tidak normal, jika nilai sig
Perhitungan BOPO adalah (signifikansi) <0,05. Berdasarkan uji
sebagai berikut (SE BI No. normalitas dengan Kolmogorov-
3/30/DPNP tanggal 14 Smirnov Test diperoleh nilai KSZ
Desember 2001): sebesar 0,880 dan Asymp.sig. sebesar
BOPO = Biaya Operasional 0,640 lebih besar dari 0,05 maka dapat
 100 %
Pendapatan Operasional
disimpulkan data berdistribusi normal.
1.2 Uji Multikolinearitas
5. LDR Merupakan rasio antara Model regresi yang baik
seluruh jumlah kredit yang seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
diberikan bank dengan dana variabel bebas (tidak terjadi
yang diterima oleh bank multikonieritas). Dasar Pengambilan
(Dendawijaya, 2005). keputusan diambil dapat dengan cara :
Perhitungan LDR adalah Melihat nilai Tolerance. Tidak terjadi
sebagai berikut (SE BI No. Multikolinearitas , jika nilai Tolerance
3/30/DPNP tanggal 14 lebih besar 0,10.Terjadi
Desember 2001): Multikolinearitas, jika nilai Tolerance
LDR = Kredit yang diberikan  100 % lebih kecil atau sama dengan 0,10.
Dana Pihak Ketiga
Melihat nilai VIF (Variance Inflation
Teknik Analisis Data Factor). Tidak terjadi Multikonieritas,
Teknik analisis yang digunakan dalam jika nilai VIF lebih kecil 10,00. Terjadi
penelitian ini adalah teknik analisis Multikonieritas, jika nilai VIF lebih
regresi linier berganda. Analisis regresi besar atau sama dengan 10,00. Hasil uji
linier berganda adalah suatu model linier multikolinearitas menunjukkan nilai
regresi yang variabel dependennya Tolerance pada CAR sebesar 0,963,
merupakan fungsi linier dari beberapa NPL sebesar 0,988, NIM sebesar 0,997,
variabel bebas (Ghozali, 2011). BOPO sebesar 0,964, dan LDR sebesar
Persamaan regresi linier berganda dalam 0,947. Nilai Tolerance semua variabel
penelitian ini adalah sebagai berikut: independen lebih besar dari 0,10.
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
+b5X5 + e variabel gaya kepemimpinan dan budaya
Dimana: organisasi dan Motivasi terjadi tidak
Y = Return On Asset (ROA) terjadi multikolinearitas.
a = Konstanta 1.3 Uji Heteroskedastisitas
X1 = Capital Adequacy Ratio (CAR) Uji Heteroskedastisitas dengan
X2 = Non Performing Loan (NPL) Uji Glejser bertujuan untuk menguji
X3 = Net Interest Margin (NIM) apakah dalam model regresi terjadi
X4 = Biaya Operasional/Pendapatan ketidaksamaan variance dari residual
Operasional (BOPO) satu pengamatan ke pengamatan yang
X5 = Loan to Deposit Ratio (LDR) lain. Model regresi yang baik maka tidak
b1, b2, b3, b4, b5 = koefisien regresi terjadi heteroskedastisitas. Dasar
e = error Pengambilan Keputusan pada uji
heteroskedastisitas adalah : Tidak terjadi

286
Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171
Vol 4, Number 1, Januari 2020 E-ISSN: 2580-5819

heteroskedastisitas, jika nilai thitung kepercayaan 95% ( = 5% ) dan n =


lebih kecil dari t tabel dan nilai 104, k = 5 diperoleh :
signifikansi lebih besar dari 0,05.
dL = 1,57 dU = 1,78
Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai
thitung lebih besar dari tabel dan nilai (4 – dL) = 4 – 1,57 = 2,43 (4 – dU) =
signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hasil 4 – 1,78 = 2,22
uji heteroskedastisitas (Glejzer) Terlihat bahwa :
menunjukkan nilai signifikansi pada 1,78 < 1,912 < 2,22
pada CAR sebesar 0,492, NPL sebesar Berdasarkan perhitungan diatas maka
0,725, NIM sebesar 0,645, BOPO hal ini berarti tidak ada gejala
sebesar 0,379, dan LDR sebesar 0,542. autokorelasi dalam model regresi.
Dari hasil tersebut berarti semua 2. Uji Kelayakan Model (Uji f)
variabel mempunyai nilai signifikansi Untuk menguji dan
lebih dari 0,05 sehingga tidak terjadi membuktikan apakah secara bersama-
heteroskedastisitas. sama variabel bebas yang diuji ke dalam
1.4 Uji Autokolerasi model memiliki pengaruh yang
Uji autokorelasi bertujuan untuk signifikan terhadap Return On Asset
menguji apakah terdapat korelasi antara (ROA), maka dilakukan Uji F. Untuk
kesalahan pengganggu pada periode t menguji dan membuktikan apakah
terhadap kesalahan pengganggu pada secara bersama-sama variabel bebas
periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang diuji ke dalam model memiliki
yang baik adalah regresi yang bebas dari pengaruh yang signifikan terhadap
autokorelasi. Pengujian terhadap adanya kinerja organisasi, maka dilakukan Uji
fenomena autokorelasi dalam data yang F. Berdasarkan analisis, maka dapat
dianalisis dapat dilakukan dengan diketahui bahwa nilai F = 37,642 dengan
menggunakan Durbin-Watson Test. sig. 0,000 sehingga hasil uji tersebut
Syarat tidak terjadinya autokorelasi menunjukkan tingkat signifikansinya
adalah DU < DW < 4 – DU. 0,05 atau lebih kecil atau sama dengan
Dari perhitungan SPSS 0,05, maka dapat disimpulkan model
diperoleh DW = 1,912. Sedangkan yang digunakan memenuhi persyaratan
berdasarkan tabel DW dengan tingkat Goodness of Fit

3. Uji Hipotesis (Uji t)

Tabel Hasil Uji Hipotesis Penelitian


Variabel B Std. Error thitung Sig.
Konstanta 2,942 1,422 2,069 0,043
CAR 0,380 0,083 3,364 0,003
NPL -0,164 0,069 -1,573 0,150
NIM 0,362 0,077 4,955 0,000
BOPO -0,046 0,016 -3,012 0,002
LDR 0,643 0,276 2,330 0,022
R 0,864 FHitung 36,722
R Square 0,674 Probabilitas F 0,000
Adjusted R2 0,636
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2019

4. Pembahasan Hasil uji t menunjukkan koefisien


4.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio regresi untuk variabel CAR sebesar
(CAR) terhadap Return On Asset 0,380 dengan nilai signifikansi
(ROA) sebesar 0,003 di mana nilai ini

287
Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171
Vol 4, Number 1, Januari 2020 E-ISSN: 2580-5819

signifikan pada tingkat signifikansi positif dan signifikan terhadap


0,05 karena lebih kecil dari 0,05. perubahan laba dapat diterima.
Koefisien regresi variabel CAR 4.4 Pengaruh Biaya
bertanda positif menunjukkan bahwa Operasional/Pendapatan Operasional
CAR mempunyai pengaruh positif (BOPO) terhadap Return On Asset
terhadap ROA. Dengan demikian (ROA)
hipotesis pertama yang menyatakan Berdasarkan hasil uji t menunjukkan
bahwa CAR berpengaruh positif dan koefisien regresi untuk variabel
signifikan terhadap perubahan laba BOPO sebesar -0,046 dengan nilai
dapat diterima. signifikansi sebesar 0,002 di mana
4.2 Pengaruh Non Performing Loan nilai ini signifikan pada tingkat
(NPL) terhadap Return On Asset signifikansi 0,05 karena lebih kecil
(ROA) dari 0,05. Koefisien regresi variabel
Hasil uji t menunjukkan koefisien BOPO bertanda negatif menunjukkan
regresi untuk variabel NPL sebesar - bahwa BOPO mempunyai pengaruh
0,164 dengan nilai signifikansi negatif terhadap ROA. Dengan
sebesar 0,150 di mana nilai ini tidak demikian hipotesis keempat yang
signifikan pada tingkat signifikansi menyatakan bahwa BOPO
0,05 karena lebih besar dari 0,05. berpengaruh negatif dan signifikan
Koefisien regresi variabel NPL terhadap perubahan laba dapat
bertanda negatif menunjukkan bahwa diterima.
NPL mempunyai pengaruh negatif 4.5 Pengaruh Loan to Deposit Ratio
terhadap ROA. Dengan demikian (LDR) terhadap Return On Asset
hipotesis kedua yang menyatakan (ROA)
bahwa NPL berpengaruh negatif dan Hasil uji t menunjukkan koefisien
signifikan terhadap perubahan laba regresi untuk variabel LDR sebesar
dapat ditolak. 0,643 dengan nilai signifikansi
Alasan mendasar tidak diperoleh sebesar 0,022 di mana nilai ini
pengaruh yang signifikan dari NPL signifikan pada tingkat signifikansi
terhadap ROA dikarenakan standar 0,05 karena lebih kecil dari 0,05.
deviasi NPL sebesar 1,07535 lebih Koefisien regresi variabel LDR
kecil dari nilai rata-rata NPL sebesar bertanda positif menunjukkan bahwa
2,0642. Hal tersebut menunjukkan BOPO mempunyai pengaruh positif
bahwa fluktuasi NPL yang sangat terhadap ROA. Dengan demikian
kecil sehingga tidak mampu hipotesis kelima yang menyatakan
mempengaruhi ROA secara bahwa LDR berpengaruh positif dan
signifikan. signifikan terhadap perubahan laba
4.3 Pengaruh Net Interest Margin dapat diterima.
(NIM) terhadap Return On Asset KESIMPULAN
(ROA) Berdasarkan hasil analisis data
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan yang telah dilakukan maka dapat ditarik
koefisien regresi untuk variabel NIM kesimpulan bahwa CAR, NIM, LDR
sebesar 0,362 dengan nilai berpengaruh positif dan signifikan
signifikansi sebesar 0,000 di mana terhadap ROA. Sedangkan BOPO
nilai ini signifikan pada tingkat berpengaruh negatif dan signifikan
signifikansi 0,05 karena lebih kecil terhadap ROA. Untuk NPL tidak
dari 0,05. Koefisien regresi variabel berpengaruh signifikan terhadap ROA.
NIM bertanda positif menunjukkan Penelitian ini memiliki beberapa
bahwa NIM mempunyai pengaruh keterbatasan. Pertama, Terbatasnya
positif terhadap ROA. Dengan lingkup perusahaan perbankan yang
demikian hipotesis ketiga yang dijadikan sampel, tidak semua
menyatakan bahwa NIM berpengaruh perusahaan perbankan yang beroperasi
di Indonesia. Kedua, Periode penelitian

288
Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171
Vol 4, Number 1, Januari 2020 E-ISSN: 2580-5819

yang digunakan hanya meliputi 4 tahun, SPSS, Badan Penerbit Universitas


yaitu tahun 2015 sampai 2018. Diponegoro, Semarang.
Dengan memperhatikan Hasibuan, Drs.H.Malayu, 2006, Dasar –
keterbatasan yang ada maka saran untuk Dasar Perbankan, Penerbit Bumi
penelitian selanjutnya yaitu agar Aksara, Jakarta.
menambah ruang lingkup sampel Hartono, Jogiyanto dan Zainuddin,
penelitian dan menambah periode 1999, Manfaat Rasio Keuangan
penelitian dengan tahun yang lebih dalam Memprediksi Pertumbuhan
panjang. Selain itu juga disarankan Laba : Suatu Studi Empiris pada
untuk menambah variabel independen Perusahaan Perbankan yang
yang belum dimasukkan dalam Terdaftar di Bursa Efek Jakarta,
penelitian ini. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
REFERENSI Vol. 2, No. 1, Januari 1999.
Ali, Masyud, 2004, Asset Liability Husnan, Suad, 1996, Manajemen
Management : Menyiasati Risiko Keuangan Teori Dan Penerapan
Pasar Dan Risiko Operasional, PT. (Keputusan Jangka Pendek), Edisi
Gramedia Jakarta. Ketiga, BPFE Yogyakarta.
Almilia, Luciana Spica dan Winny http://www.bi.go.id/
Herdiningtyas, 2005, Analisis Rasio http://www.ojk.go.id/
CAMEL Terhadap Prediksi Kondisi Ikatan Akuntan Indonesia, 2004,
Bermasalah Pada Lembaga Standar Akuntansi Keuangan,
Perbankan Periode 2000-2002, Penerbit Salemba Empat, Jakarta .
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Kasmir, 2004, Manajemen Perbankan,
Vol. 7, NO. 2 PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Ariyanto, Taufik, (2004), “Profil Khemaies Bougatef ,
persaingan usaha dalam industri (2017),"Determinants of bank
perbankan Indonesia,” Perbanas profitability in Tunisia: does
Finance and Banking Journal corruption matter? ",Journal of
Avrita, Risky Diba dan Irene Dwi Money Laundering Control, Vol.
Pangestuti, 2016, Analisis Pengaruh 20 Iss 1 pp. 70 - 78
CAR, NPL, LDR, NIM, dan BOPO Kuncoro M, Suhardono, 2002,
Terhadap Profitabilitas Bank Manajemen Perbankan : Teori dan
(Perbandingan Bank Umum Go Aplikasi, Cetakan Pertama, BPFE
Public dan Bank Umum Non Go Yogyakarta.
Public Periode Tahun 2011-2014), Kusumaningrum, Candra, 2011, Analisis
Diponegoro Journal Of Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Management Vol 2 NO 2 Return On Assets Pada Bank
Brigham, Houston, 2006, Dasar – Dasar Daerah Di Indonesia,Universitas
Manajemen keuangan Buku 2, Indonesi,. Jakarta
Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Kusuno, Willyanto Kartiko dan Tarmizi
Budisantoso, Totok dan Sigit Triandu, Achmad, 2003, Analisis Rasio-
2006, Bank dan Lembaga rasio Keuangan sebagai indikator
Keuangan Lain, Edisi Kedua, dalam Memprediksi Potensi
Salemba Empat, Jakarta. Kebangkrutan Perbankan di
Dendawijaya, Lukman, 2005, Indonesia, Media Ekonomi dan
Manajemen Perbankan, Penerbit Bisnis, Vol. XV, No.5, Juni 2003.
Ghalia Indonesia, Jakarta. Mahardian, Pandu. 2008. “Analisis
FASB, 2000, Statement of Financial Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL,
Accounting Concept No. 1, John NIM Dan LDR Terhadap Kinerja
Willey dan Sons, New York. Keuangan Perbankan (Studi Kasus
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Perusahaan Perbankan yang
Multivariate Dengan Program Tercatat di BEJ Periode Juni 2002
– Juni 2007)”. Tesis Program

289
Research Fair Unisri 2019 P- ISSN: 2550-0171
Vol 4, Number 1, Januari 2020 E-ISSN: 2580-5819

Pascasarjana Studi Magister Dalam Memprediksi Perubahan


Manajemen Universitas Laba Emiten dan Industri
Diponegoro. Perbankan di PT BES, Simposium
Muljono, Teguh Pudjo, 1999, Aplikasi Nasional Akuntansi III, Hal 600-
Akuntansi Manajemen Dalam 618 .
Praktek Perbankan, edisi 3, BPFE Surifah, 2002, Kinerja Keuangan
Yogyakarta. Perbankan Swasta Nasional
Munawir, 2002, Analisis Laporan Indonesia Sebelum dan Setelah
Keuangan, Liberty, Yogyakarta. Krisis Ekonomi, JAAI, Vol. 6, No.
Petria, Nicholae dkk. 2015. 2.
Determinants of banks’ Susilo, Sri Y et al, 2000, Bank dan
profitability: Evidence from EU 27 Lembaga Keuangan Lain, Penerbit
banking systems. Elsevier Procedia : Salemba Empat Jakarta.
Economic and Finance 20 (2012) Taswan, 2006, Manajemen Perbankan,
518-524. UPP STIM YKPN Yogyakarta.
Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty, 2002, Tumirin, 2004, Analisis Rasio Leverage,
Analisis Laporan Keuangan, Edisi Rasio Profitabilitas, Dan Rasio
Revisi, AMP YKPN, Yogyakarta. Likuiditas Dalam Memprediksi
Puspitasari, Diana, 2009, Analisis Perubahan Laba, Jurnal Ekonomi
Pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM, Manajemen Dan Akuntansi, Vol. 2,
BOPO, LDR, Dan Suku Bunga Sbi No. 3.
Terhadap ROA, Tesis, Magister Usman, Bahtiar, 2003, Analisis Rasio
Manajemen, Universitas Keuangan dalam Memprediksi
Diponegoro Semarang. Perubahan Laba pada Bank-Bank
Sarifudin, Muhamad, 2005, Analisis di Indonesia, Media Riset Bisnis
Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan dan Manajemen, Vol. 3, No. 1,
Terhadap Perubahan Laba: Suatu April 2003.
Studi Empiris Pada Industri Yogianta, Catur Wahyu Endra, 2013,
Perbankan Yang Listed di BEJ, Analisis Pengaruh CAR, NIM,
TESIS Program Pascasarjana LDR, NPL, dan BOPO Terhadap
Magister manajemen UNDIP, Profitabilitas (Studi Pada Bank
Semarang (Tidak Dipublikasikan). Umum Yang Go Publik di Bursa
Scott, JR et al, 2002, Manajemen Efek Indonesia Periode 2002-
Keuangan, Edisi Kesembilan Jilid 2010), Jurnal Bisnis Strategi Vol 2
1, PT. Intermasa, Jakarta. No 2
Siamat, Dahlan, 2001, Manajemen Zulfadin, Rahadian dan Anita Febryani,
Lembaga Keuangan, Edisi Ketiga, 2003, Analisis Kinerja Bank Devisa
Badan Penerbit Fakultas Ekonomi dan Non Devisa di Indonesia,
Universitas Indonesia, Jakarta. Kajian Ekonomi dan Keuangan,
Suhardito et al , 2000, Analisis Vol. 7, No. 4.
Kegunaan Rasio-Rasio Keuangan

290

You might also like