PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Website : www. bihd.kutaikartanegarakab.go.id /E-mail : blhdkukar@yahoo.co.id
Jin. H. Ahmad Dahlan, Tenggarong Telp/Fax. (0541) 661169, Fax (0541) 662567
Kode Pos 75515
REKOMENDAS!
Nomor: 904 /REKOM/UKL-UPL/DLHK/2019
Sebagai implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.26/Menihk/Setjen/Kum.1/7/2018 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penilaian Serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Dalam
Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, PT. Onasis
Indonesia dengan Nomor Induk Berusaha 9120100111055 telah mengajukan Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
rencana usaha dan/atau kegiatan Operasional Workshop Fabrikasi Baja Dan Pipa dan
Operasional Terminal Khusus Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Dermaga Tambat Kapal
sebagai pemenuhan atas komitmen Izin Lingkungan yang telah diterbitkan lembaga OSS
tanggal 15 Januari 2019 kepada PT. Onasis Indonesia, dengan ini :
1. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara:
Setelah memperhatikan hasil pemeriksaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), rencana usaha dan/atau kegiatan Operasional
Workshop Fabrikasi Baja Dan Pipa dan Operasional Terminal Khusus Untuk Kepentingan
Sendiri (TUKS) Dermaga Tambat Kapal:
a. Kesesuaian lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan telah sesuai dengan tata ruang adalah
sebagai berikut:
Lokasi kegiatan telah memiliki Izin Lokasi Untuk Keperiuan Pembangunan Mess Karyawan,
Bengkel/Workshop Tambora Base Camp PT. Onasis Indonesia dari Badan Pertanahan
Nasional (BPN) Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor : 12/PKT/BPN-16.3/UM-12/IV-1999,
tertanggal 03 April 1999 dan diperpanjang berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kutai
Kartanegara Nomor: 78/DPN.K/IL-78/XI-2007 Tanggal 15 Nopember 2007.
Sedangkan berdasarkan Lampiran Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Kalimantan Timur tahun 2016 — 2036, lokasi workshop fabrikasi baja, TUKS Dermaga
Tambat Kapal dan fasilitas penunjang workshop PT. Onasis Indonesia masuk dalam
Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK) dengan fungsi Hutan Produksi tetap terkait Iuas
tersebut, berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan status kawasannya guna
memastikan perlu atau tidaknya dilengkapi dengan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
(IPPKH) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Berdasarkan uraian rencana usaha dan/atau kegiatan, usaha dan/atau kegiatan PT. Onasis
Indonesia:
1) Tidak mengganggu kepentingan kepentingan pertahanan keamanan;
2) Pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung jawab dalam
menanggulanggi dampak penting negatif yang akan ditimbulkan dari usaha
dan/atau kegiatan yang direncanakan dengan pendekatan teknologi, sosial,
dan kelembagaan;
3) Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak mengganggu nilai-nilai sosial atau
. _ pandangan masyarakat (emic view);
4) Tidak menimbulkan gangguan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang telah
berada di sekitar rencana lokasi usaha dar/atau kegiatan.
c. Memberikan persetujuan rekomendasi UKL dan UPL sebagai tahapan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik, kepada:
a. Nama Pemrakarsa : PT. Onasis Indonesia
b. Jenis Usaha/Kegiatan Operasional Workshop Fabrikasi Baja Dan Pipa dan
Operasional Terminal Khusus Untuk Kepentingan
Sendiri (TUKS) Dermaga Tambat Kapal
s
c. Penahggung Jawab : Ir Imam Suharyadi, M.M. (Direktur Utama)
d. Alamat Kantor Jalan KH. Abdullah Syafei No. 2RT/RW 008/002
Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Kota
Administrasi Jakarta Selatan
e. Lokasi Usaha/Kegiatan : Tambora, Desa Handil Terusan, Kecamatan
Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi
Kalimantan Timur.2. Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan oleh PT. Onasis
Indonesia adalah sebagai berikut:
‘a. Operasional Workshop Fabrikasi Baja Tambora Base Camp dan Operasional Terminal
Khusus Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PT. Onasis Indonesia sebelumnya telah
mendapatkan izin lingkungan hasil kajian UKL-UPL pada tahun 2008 dibawah tanggung
jawab PT. Sanggar Kaltim Jaya. Selanjutnya PT. Onasis Indonesia menyusun dokumen
UKL-UPL baru dalam rangka perubahan kepemilikan lahan, perubahan nama perusahaan
dari PT. Sanggar Kaltim Jaya menjadi PT. Onasis Indonesia, perubahan kapasitas
produksi dari 1.500 ton/tahun menjadi 600 ton/tahun, operasional tuks dermaga tambat
kapal.
b. Skala/Besaran Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
4) Luasan lahan yang digunakan sebagai lokasi workshop dan fasilitas pendukungnya
sekitar 10,58 Ha, dengan rincian penggunaan lahan:
No Jenis Penggunaan Lahan Luas Areal
1._| Lahan Tertutup Banguan/Material (mn) ),
a. __Bangunan Kantor 798 0,755
b.__Bangunan Mushollah_ 170 0,161
._ Bangunan Store OXY dan LPG 168 0.188
‘@.__Bangunan Klinik 70 0,066
e.__Painting/Blasting Store 304 0,287
{Rest Room 190 0.188
@._ Fire Pump Engine Room 6 0,043
Generator Engine Room 108, 0.102
i.___Bangunan Kantin 325, 0,307
j.___Bangunan Mess 822 0,777
k.__ Bangunan Mess Karyawan 3.586 3,301
I. Gudang 65,33 0,062
m. _Bangunan Sand Blasting 320 0,303
n.__ Areal Penumpukan 4.552 4,304
0. _Bangunan Workshop 743 0,703
P.__Bangunan Warehouse 424,56 0,401
g.__Bangunan Mechanic/Electric WS 424,56 0,401
fr Pelabuhan/Dermaga 214,62 0,203
2. | Tanah Kosong 92.412,930 87,385
Total Luas Lahan 105. 752,00 700,00
2) Jenis dan Kapasitas Produksi Workshop Fabrikasi Baja Tambora Base Camp PT. Onasis
indonesia:
Kapasitas Produksi
: (VolumerTahun) ee Jenis Alat
baring Bahan Baku % Angkut
lin (Ton) Rill (Ton) ne Jad
. See 600 ‘600 : G Barge
3) Jenis dan Kapasitas Bahan Baku dan Bahan Penolong dalam Operasional Workshop Fabrikasi
Baja Tambora Base Camp PT. Onasis Indonesia:
Necraca Bahan
Kapasitas Cara
Nama Bentuk Fisik | Sifat Bahan om |
(tons) simpan | o
Bahan baku baja
ee 250 Padat | Takber- | Terbuka | too | -
eS Bahaya
Pipa APLSL-OR-BA- Tak ber-
200 Padat ahaya | Terbuka | 100
Bahan Penolong
Oksigen 20 Gos Mudanh | Tertutup’ | 100
terbakar Rak‘Argon Gas Wudah | Tertutupy | 100
terbakar Rak
LPG Gas ‘Mudah =| Tertutupy | 100
terbakar Rak
Kawat las Eshab 0,648 Padat Mudah | Terbukay 99 1
Kawat las Lincoln terbakar | Wirehouse
Pasir! Vulkano
Cat prime 86 0,452 Padat ‘Mudah 99 1
Cat penguard 100 terbakar | Terbuka/
‘Wirehouse
Cat kuning hardtop 400 Padat Tak ber- 100
xP bahaya | Terbuka/
Pipeline 1000 itr Cair ‘Mudah Sacked 100
terbaker | Tertutup
2000 ttr Cair ‘Mudah 100 .
terbakar | Tertutup
2000 ttr Cair ‘Mudah 100
terbakar | Tertutup
300 Padat Tak ber 100
bahaya | Terbuka
. Data teknis TUKS Dermaga Tambat Kapal PT. Onasis Indonseia adalah sebagai berikut
1) Fasilitas sandar dan tambat
- Type : Breasthing dolphin
- Ukuran anjang 60 m, lebar 1,5
-Konstruksi _: Pipa beton diameter 16 inc
- Fender karet : 8 buah
-Bolar baja: 8 buah
-Walk way _: Konstruksi pipa siku lantai ulin (30 m x 1,5 m)
2) Kedalaman
- kolam pelabuhan 1,00 sid 5,00 m LWS
-Pada alur pelayaran : 8 sid 10m LWS
3) Posisi koordinat 00°34'34,86" LS dan 117°22'31,44" BT
00°34'31,23" LS dan 117°22'28,88" BT
00°34'41,66" LS dan 117°22'24,15" BT
4) Lebar sungai: + 500m
PT. Onasis Indonesia dalam melaksanakan usaha dan/atau kegiatan wajib memenuhi
persyaratan:
a. Melakukan pengelolaan dampak sebagaimana tercantum dalam UKL dan UPL
b. Mematuhi ketentuan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berupa
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, maka :
4) Wajid memiliki bangunan penyimpnanan sesuai jenis, jumlah dan karakteristik limbah
bahan berbahaya dan beracun pada lokasi PT. Onasis Indonesia
2) Wajib mematuhi jenis limbah yang disimpan sesuai dengan jenis limbah berupa hasil
kegiatan dari kegiatan PT. Onasis Indonesia.
3) Wajib mengikuti persyaratan yang tercantum dalam Keputusan Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor: Kep-01/Bapeda/09/1995 tentang Tata
Cara Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpul Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun.
4) Wajib melakukan pencatatan setiap perpindahan limbah B3 baik yang masuk maupun
yang keluar dari tempat penyimpanan limbah, sesuai jenis dan jumlahnya
menggunakan Formulir Kegiatan Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (LB3).
5) Wajib memberikan simbol dan label pada kemasan disesuaikan dengan. jeni
karakteristik limbah Bahan Berbahaya dan Beracun berdasarkan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahunn 2013 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.7) Wajib melengkapi lokasi tempat penyimpanan limbah B3 dengan plang nama dan titik
koordinat lokasi serta papan informasi yang berisikan, jenis limbah yang disimpan,
SOP pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, SOP tanggap darurat
kecelakaan dalam pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun.
8) Wajib mematuhi ketentuan lama penyimpanan limbah bahan berbahaya dan beracun
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
9) Dilarang melakukan perubahan desain tempat penyimpanan limbah B3 dan/atau letak
posisi lokasi tempat penyimpanan limbah B3 tanpa izin.
c. Memenuhi persyaratan, standar, dan baku mutu lingkungan dan/atau kriteria baku
kerusakan lingkungan sesuai dengan UKL-UPL dan peraturan perundang-undangan;
d. Menyampaikan laporan pelaksanaan persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam
rekomendasi persetujuan UKL-UPL setiap 6 (enam) bulan sekali;
@. Mengajukan permohonan perubahan izin Lingkungan apabila direncanakan untuk
melakukan perubahan Usaha dan/atau Kegiatannya;
4. Apabila lokasi masuk dalam Kawasan Budidaya Kehutanan, maka wajib mengajukan Izin
Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
5. PT. Onasis Indonesia akan dikenakan sanksi administratif apabila ditemukan pelanggaran
sebagaimana tercantum dalam pasal 71 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012
tentang Izin Lingkungar
6. PT. Onasis Indonesia selaku pemegang Izin Lingkungan wajib memberikan akses kepada
Pejabat Pengawas.Lingkungan Hidup untuk melakukan pengawasan sesuai dengan
kewenangan sebagaimana tercantum dalam pasal 74 Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
7. Masa berlaku rekomendasi persetujuan UKL- UPL ini berlaku selama usaha dan/atau
kegiatan berlangsung sepanjang tidak ada perubahan atas usaha dan/atau kegiatan
dimaksud.
8. Apabila dalam pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan, timbul dampak lingkungan hidup di luar
dari dampak yang dikelola sebagaimana UKL-UPL, penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan wajib melaporkan kepada instansi terkait.
9. Rekomendasi ini merupakan :
a. Pemenuhan komitmen Izin Lingkungan;
b. Bagian yang tidak terpisahkan dari Izin Lingkungan yang telah diterbitkan oleh Lembaga
OSS; dan
c. Persyaratan dan kewajiban rinci terkait dengan aspek perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dari izin Lingkungan yang telah diterbitkan oleh Lembaga OSS
Demikian rekomendasi diberikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.