You are on page 1of 11
MAKALAH PENGENALAN FARMAKOLOGI a Disusun Oleh Prodi : 1 FarmasiA Semester 23 (tiga) Nama Kelompok : 1. Devy Ratnawati (10113039) 2. Dherilia Nasta N.A (10113044) 3. Dinana Aprilia S.R (10113002) 4, Dina Prahastiwi (10113003) FAKULTAS FARMASI INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI 2014 PEMBAHASAN A. PENGERTIAN FARMAKOLOGI Farmakologi berasal dari kata “pharmacon” (obat) dan logos (im pengtahuan), schingga secara harpiah farmakologi berarti imu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada system biologi. Disamping it juga mempeljari asal usul (umber ) obat , sifat fisika kimia, cara pembuatan , efek biokimiawi dan fisiologi yang di timbuikan , nasib obat dalam tubuhdan kegunaan obat dalam terapi, Obat adalah zat kimia yang dapat mempengarubi jaringan biologi, dan menurut WHO , obat adalah yang dapat mempengaruhiaktifitas fisik atau psikis.sedangkan menurut kebi an obat nasional (konas) obat adalah aban atau sediaan yang digunakan untuk mempengarubi atau _menyelidiki system fisilogi atau kondlisi patologi dakim rangka penentapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan.pemulihan dari rasa sakit gejala sakit dan /atau penyakituntuk meningkatkan Kesehatan, dan kontrasepsi Farmakologimedis adalah ima mengenai_ zat-zat ia (obat) yang berinteraksi dengan tubuh manusia, Interaksi-interaksi lua dibagi: menja jenis : a, Farmakodinamik : efek obat terhadap tubuh b, Farmakokinetik — bagaimana tubuh mempengaruhi obat dengan proses ADME (adsorbsi distribusi, metabolisme dan ekskresi). B. RUTE PEMBERIAN OBAT ATAU JALUR PEMBERIAN OBAT Terdapat dua rate pemberian obat yang utama yaitu enteral dan parental. Selin enteral dan parental juga ada rute pemberian obat dengan jar lain, 1, Enteral Berarti pemberian obat melalui saluran gustrointestinal (GI), Kerugian dari pemberian melalui jalur ini adalah absorpsinya lambat, tidak dapat diberikan pada pasien yang tidak sadar atau tidak dapat menelan, Berkut ini_merupakan macamemacam rute pemberian obat secara enteral, yaitu a. Oral yaitu pemberian suatu obat melalui mult, pemberian melalui oral merupakan jalur pemberian obat paling banyak digunakan karena paling murah paling mudah, dan paling aman, Beberapa obat diabsorbsi di lambung, tetapi_ duodenum (usu Guabelasjari) merupakan jalan masuk utama ke sirkulasi_sistemik dikarenakan permukaan absorbsinya lebih besar. Minum obat bersamaan dengan makanan dapat mempengaruhi absorbsi, adanya makanan dakm lambung memperlambat waktu pengosongan kmbung sehingga obat dihancukan oleh asam b. Sublingual adalah pemberian obat dengan penempatan dibawah lidah, sehingga memamgkinkan obat tersebut berdifiisikedalam anyaman Kapiler dan secara langsung masuk ke dalam. sirkuksi_ sistemik. Keuntungan dari pemberian obat secara sublingual adalah obat tidak dinaktivasi oleh metabolisme. c. Rektal adakh pemberian obat melahii dubur (anus). Kelebian pemberian obat ini iakh mencegah penghancuran obat oleh enzim uusus atau pH rendah di lambung. Pada rute ini juga berguna jika obat menginduksi muntah ketika diberikan secara oral atau jika penderita sedang muntah-muntah, 2. Parental Pemberian parental digunakan untuk obat yang absorbsinya buruk melalui saluran cerna, pemberian obat ini juga digunakan untuk pasien yang tidak sadar. Tiga nite parental yang utama yaitu a. Tntravaskular ; suntan intravena (IV) adalah cara pemberian parental yang paling sering dilakukan, Dengan difakukan TV menghindari first pass oleh hati Pada rute ini digunakan untuk : - Pemberian suatu efek yang cepat - Pemberian yang kontinu - Volume besar - Obat-obat yang menyebabkan kerusakan jaringan lokal bila diberikan melalui eara lain. b. Intramuskular UM): pemberian obat secara intramuscular berupa Jamutan dalam air dan dalam bentuk ester (preparat depo). Absorbsi obat-obat dalam bentuk larutan air (aquacous) berlangsung cepat, sedangkan absorbsi preparat-preparat depo berlangsung secara lambat, ¢. Subkutan (SC) : mite pemberian obat ini seperti suntikan intramuskul, memerlikan absorbsi eb lambat_dibandingkan intravena, 3. Jalur Lain a. Inhalasi Inhalasi- memberikan pengiriman obat yang cepat melewati permikaan was dari saluran nafas dan epitel paru-paru, Cara pengobatan ini digunakan untuk obat-obatberupa gas, Rute pengobatan ini efektif bagi penderita dengan keluhan-keluhan pemafasan, b. Intranasal Intranasal ini biasa dgunakan dengan cara mengisap. c. Topikal Pemberian obat secara topikal digunakan bila suatu efek lokal oba dinginkan untuk pengobatan. Selain pemberian topikal untuk mendapatkan efek Jokal pada Kult atau membran—-mukosa, penggunaan suatu obat hampir seliky meibatkan transfer obat kedalam aliran darah, Tetapi, meskipun tempat kerja obat tersebut berbeda-beda, namun bisa saja terjadi adsorbsi kedalam aliran darah, dan dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan.Absorbsi Kedalam darah dipengaruhi.secara bermakna okth cara pemberian. d. Transdemal Rute pemberian obat ini mencapai efek sistemik dengan pemakaian obat pada kulit, Kecepatan absorbsi tergantung. pa fisik Kult, Cara pemberian ini paling pengiriman hmbat ‘Tabel keuntungan dari macam-mac: Keuntungan dan kerugian dari jalur pemberian obat sering digunakan untuk n rute pemberian obat = Deskripsi Keuntungan Kerugian ‘Aerosol Partikel halus atau tetesan yang di hirup Tangsing masuk ke pane paru Tiiast pada mukosa pan pau atau saluran pemapasan, — memerlikan lat Khusus.pasien harus sadar Bukal Obat —diletakan — diantar Pipi dengan gusi_ obat Tidak sukar , tak perk steril dan eféknya cepat Tidak dapat untuk obat yang rasanya tidak enak, dapat terjadi iitasi di diabsorpsi_——_- menermbus mulut 5 pasienharus ‘membrane sadar dan hanya bermanfaat untuk —obat yang sangat_ nonpolar Tnhalast Penberan dapat _terus-| Hanya berguna untuk Obat —bentuk gas ddiinhaasi menerus walaupun pasien tidak sadar obat yang dapat berbentuk gas pada suhu Kamar dapat terjadi irtasi pada saluran pemafasan Tntramuskular Obat — diinjekskan ke dalam otot ‘Absorpsi cepat, dapat diberikan pada —_pasien sadar Peru prosedur ster, sakit, dapat terjadiirtasi di tempat injeksi Tntravena Obat —dimasukkan ke dalam vena Obat cepat mask dan’ biovaiabilitas 100% Peru prosedur —_ steril, sakit, dapat terjadi_irasi ditempat injeksi, reso terjadi kadar obat yang tinggi kalau diberikan terlalu cepat Oral Mudah, ekonomis, tidak |Rasanya tidak enak dapat Obat —diteln——dan| perl steril mengurangi —kepatuhan, diabsorpsi_ di lambung kemungkinan dapat atau usus halus menimbulkan initasi lambung = dan_—_usus, menginduksi- mul, dan pasien —harus dalam keadaan sadar obat_ ini dapat mengalami metabolism lintas pertama dan absorpsi dapat terganggu dengan C. MEKANISME OBAT Mekanisme obat meliputi 3 fase yaitu fase farmasetik fase farmakokinetik , dan fase farmakodinamik. L. Fase Farmasetik Pada fase fi umasetik ini sediaan yang sering dipakai adalah sediaan Padat atau cai. Untuk dapat diabsorpsikan harus dapat mekirutkan dakam tempat absorpsinya, Jadi obat bentuk tabkt untuk dapat diabsorpsikan harus mengalami proses-proses seperti pecah (lerdegradasi) menjadi granu, lala granul-granul terpecahkan menjadi partikel-partikel yang kebih kecil, berikutnya terjadi pelepasan zat aktif dari zat pembawa (lambahan), berikutnya zat aktif terdisolusi (aru) dan diabsorpsi. Sediaan obat yang cepat larut, secara teoritis akan kebi cepat diabsompsi_ dan cepat menimbulkan relative, Unutan kecepatan melarutkan atau kecepatan absorsi dari beberapa sediaan obat adakth sebagai berikut LARUTAN > SUSPENSI > SERBUK > KAPSUL >TABLET > TABLET SALUT. 2. Fase Farmakokinetik Farmakokinetik adalah iim yang mempelajari absorpsi distibusimetabolisme, dan ekskresi/ADME) obat dari dalam tubuh, Atau mempelajari pengaruh tubuh terhadapa obat a. Absorbsi Absorpsi adalah proses masuknya obat dari tempat obat kedakam sirkulasi sistem (pembuluh darah). kecepatan bat tergantung dari kecepatan obat melanutkan pada tempat absorpsi , derajad ionisasi, pH tempa absorpsi dan sitkulasi darah di tempat obat melarutkan a. Transpor obat dari saluran cera Obat-obat dapat diabsorbsi dari saluran cema dengan cara difusi pasif dan transpor aktif 1) Difusi_pasif Tenaga dari penggerak difusi pasif dari suatu obat adalah perbedaan konsentrasi yang mekwati suatu membran yang memisahkan dua kompartemen tubuh, obat tersebut bergerak dari suatu bagian yang Konsentrasinya tinggi ke Konsentrasinya yang rendah. Sebagian besar obat masuk kedalam tbuh dengan mekanisme ini 2) Transpor aktif Cara masuk obat ini melibatkan protein-protein karier terutama yang terentang pada membran sel. ‘Transpor aktif mampu membawa obat melawan suatu concentration- gradient, yaitu dari bagian yang konsentrasi rendah ke bagian yang Konsentrasinya tinggi. Pada proses menunjukkan titik jenuh suatu kecepatan maksimum pada kadar substrat_ yang tinggi Ketika ikatan ke enzin tersebut sudah maksimal Kecepatan obat tergantung dari kecepatan obat_mekarutkan pada tempat absorpsi , derajad ionisasi, pH tempat absorpsi dan sirkulasi darah di tempat obat melarutkan, a Kelarutan Untuk dapat di absorpsi, obat dapat melarut atau dalam bentuk , yang sudah terlarut. Sehingga kecepatan melarut dari suatu obat akan sangat_menentukan kecepatan absorpsiuntuk ity, sediaan obat, obat pa sebaiknya di minum dengan cairan yang cukup untuk membantu mempercepat Kelarutan obat . pH PH adalah derajad keasaman atau kebasaan jika zat berada dalam bentuk larutan, Obat yang terlrut dapat berupa ion atau non ion, Bentuk non ion relative lebih mudah larut dakim lemak sehingga lebih mudah menembus membrane , karena sebagian besar_ membrane sel tersusun dari kmakkelrutan obat _ menembus membrane dipengaruhi oleh pH obat dali karutan dan pH dari fingkungan obat berada. Obat yang. bersifat asam Jemah akan mudah menembus membrane sel pada suasana asam. Karena dalam suasana asam , obat relative tidak terionisasi atau bentuk ionnya sedikit sehingga lebih mudah menembus membrane sel. Sebagai contoh aspirin (suatu bat yang. bersifat asam) akan Kein mudah menembus membrane lambung yang. relative asam_jika dibandingkan dengan pH usus halus. Jika pH obat berubah (i tambah buffer) atau pH lambung beruban kama pemberian antasida (basa) absorpsi aspirin akan melambat Sebaiknya obat yang bersifat basa Jemah akan mudah di absorpsi di usus halus Karena juga relative tilak ter ionisasi ‘Tempat absorpsi Obat dapat diabsorpsi pada berbagai tempat , risainya dikulit ,membrane mukosa, lambung , dan usus hakis, Namun demikian , untuk obat oral absorpsi banyak berkngsung di usushalus. karena— paling luas permukaannya. Begitu. pula obat yang diberikan melalui nhakisi di absorpsi sangat cepat Karena epithelium paru- paru juga sangat lias. Absorpsi obat yang menembus lapisan sel tunggal (tis), seperti pada epithelium intestinal akan lebih cepat jika dibandingkan kalau menembus membrane kul yang berkapis-lapis. Karena kecepatan absorpsi_berbanding Jus dengan luas membrane dan berbanding terbalik dengan tebal membrane. d. Sirkulasi darah Obat_umumnya diberikan pada daerah yang kaya akan sitkuksi dara (vaskularisasi). Misalnya pemberian melalui sublingual akan kebih cepat di absorp: banding Karena sirkulasi darah di subkutan lebih sedikit dibandingkan disublingual jika di an dengan kaku diberikan melalui sub kutan, Sehin itu aliran darah secara keseluruhan juga berpengaruh pada absorpsi obat. Sebagai contoh , obat yang diberikan pada pasien yang syok , absorpsinya akan mekimbat atau tidak konstan. Distrbusi Distrbusi adakh penyebaran bat dari pembulu darah kejaringan atau tempat kerjanya. Kecepatan distribusi di pengaruhi oleh permeabiitas membrane kapilerterhadap —molekulobat. Karena membrane kapiler kebanyakan terdiri dari kmak, obat yang madah larut dakm mak juga akan mudah terdistibusi. Factor lain yang mempengaruhi distribusi adalah fimgsi kardiovaskuler , ikatan obat dengan protein plasma , dan adanya hambatan fisiologi tertentu, Volume distrbusi obat adalah suatu volume cairan, yang secara hifotesis, tempat obat tersebar didalamnya, Metabolisme Metabolisme atau biotransformasi ialah reaksi perubahan zat kimia dalam jaringan biologi yang di katalisis oleh enzim menjadi metabolitaya. Proses metabolisme mengubah obat-obat lipofilik mejadi produk yang bersifat lebih polar dan madah diekresi. Lokasi utama pada proses metabolisme adalah hati tetapi pada obat-obat_tertentu dapat mengalami biotransformasidakam jaringan hain seperti pada ginjal dan usus. Beberapa obat yang pada awalnya berbentuk senyawa tidak aktif harus dimetabolisme menjadi bentuk akti. DAFTAR PUSTAKA Mycek,Mery J. 2001 Farmakologi Ulasan Bergambar Jakatta:W idyamedika. Neal MJ. 2006.Ar a Glance Farmakologi Madis edisi kelima, Jakarta Erlangga. Priyanto,dkk.2010.Farmakologi dasar. Depok:Leskonti

You might also like