Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan Vol X No X:XXX-XXX 2017
Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan Vol X No X:XXX-XXX 2017
http:/jtsl/ub.ac.id
1
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol x No x:xxx-xxx 2017
Abstract
The increases of production in sugar industry also increases the by product which is molasses.
Molasses is the main source for the production of alcohol. Utilization of molasses as alcohol
generates vinase. Vinase application adversely affect the physical, chemical and biological
characteristic of soil. This for its utilization on sugarcane, vinase need to be composted. The study
was evaluate the utilization of vinase compost as subsitution of potassium fertilizer on K content
and plant growth of sugarcane. Treatments tested in this study were application of B1 (control), B2
(50% vinase compost+ 50% KCl), B3 (100% vinase compost), B4 (150% vinase compost) and B5
(200% vinase compost). Treatment were arranged in a completely randomized design with five
replicates. The results showed a no significant effect of vinase compost application on availability
of potassium in soil and potassium content in sugarcane at 16 week after planting. Application
100% vinase compost show that increase availability of potassium in soil and potassium content is
2,3 and 17,9 % compared to contol. Application of 50% vinase compost + 50% KCl (1024 kg ha -1
vinase compost + 100 kg ha-1 KCl significantly increase the number of tillers at 12 week after
planting compared to control. Application of 50% vinase compost + 50% KCl (1024 kg ha-1 vinase
compost + 100 kg ha-1 KCl is can subtitute 50 % of potassium fertilizer (KCl) for sugarcane at 16
week after planting.
Keyword: vinase compost, potassium content, availability of potassium, plant growth
Pendahuluan
Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok kalium yang mahal dapat menyebabkan
masyarakat Indonesia. Bertambahnya jumlah penggunaan pupuk kalium tidak sesuai
penduduk mengakibatkan konsumsi gula kebutuhan, sehingga pemanfaatan vinase
semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan dapat mengefisiensikan penggunaan pupuk
gula mendorong peningkatan kapasitas anorganik. Akan tetapi, aplikasi vinase
produksi industri gula. Peningkatan produksi langsung di lahan maupun di perairan dapat
industri gula menyebabkan peningkatan hasil menimbulkan masalah terhadap tanaman
samping yaitu molase yang juga merupakan (Chandraju et al., 2010). Oleh karena itu,
sumber utama pembuatan alkohol. diperlukan pengelolahan vinase melalui
Pemanfaatan molase menjadi alkohol pengomposan agar dapat dimanfaatkan oleh
menghasilkan vinase. Vinase mempunyai tanaman tebu.
karakteristik temperatur tinggi (85–90°C), pH Pembuatan kompos vinase telah dilakukan
yang rendah (3,8–5) dan warna coklat oleh Triantarti et al. (2015). Komposisi
kehitaman (Kaushik et al., 2005). Menurut kompos vinase dibuat dari blotong, abu ketel
Tejada et al. (2007), pemberian vinase dan seresah dengan takaran masing-masing
langsung dapat memberikan pengaruh kurang sebesar 10:1:3 kg, serta tambahan vinase
baik terhadap sifat fisik, kimia dan biologi. 280% dari berat total bahan atau setara
Pemanfaatan vinase berpotensi sebagai dengan 39,2 liter. Kompos vinase
substitusi pupuk anorganik kalium. Hal ini memberikan hasil kandungan kalium sebesar
dikarenakan kandungan kalium pada vinase 5,86%. Berdasarkan uraian di atas, pemberian
yang tinggi. Sesuai dengan Vadivel et al. kompos vinase mempunyai manfaat baik bagi
(2014) vinase mempunyai kandungan tanah maupun tanaman tebu, selain itu
nitrogen, posfor dan kalium masing-masing mengandung unsur kalium yang tinggi.
sebesar 0,13; 0,02 dan 0,79 %. Unsur kalium Sehingga dari manfaat tersebut, kompos
mempunyai peran dalam proses fotosintesis, vinase berpotensi untuk sumber pengganti
metabolisme dan pertumbuhan tanaman pupuk kalium. Tujuan dari penelitian adalah
tebu. Akan tetapi harga pupuk anorganik untuk mengetahui (a) pengaruh aplikasi
http:/jtsl/ub.ac.id
2
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol x No x:xxx-xxx 2017
http:/jtsl/ub.ac.id
3
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol x No x:xxx-xxx 2017
Tabel 3. Hasil Kompos Vinase hingga tinggi, KTK dalam tanah tinggi, tekstur
Hasil Penelitian tanah dominan liat berpasir hingga liat.
Hasil
Lain Pengaruh Kompos Vinase terhadap
Parameter Penelit K
*) K **) K Ketersediaan Kalium dalam Tanah
ian
pH, H2O 8,7 A 8,4 A 8 A Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
C-Organik 25, S 21,3 S aplikasi kompos vinase tidak berpengaruh
33,20 T nyata terhadap parameter ketersediaan kalium
(%) 2 2
C/N 12 S 8,2 R 16,68 S dalam tanah. Hal ini berbeda dengan
N (%) 2,1 T 2,6 T 1,99 S penelitian Francisco et al. (2001) aplikasi
P2O5(%) 0,7 R 0,56 R kompos vinase dengan dosis 1500 kg ha-1
2,72 T memberikan pengaruh nyata terhadap sifat
0
K2O(%) 1,3 S 2,10 T 5,86 T kimia tanah tanaman tebu dan jagung pada
tanah liat berpasir di Brazil. Aplikasi kompos
vinase pada perlakuan B3 memberikan
Keterangan: *)= hasil penelitian Francisco et
peningkatan terhadap ketersedian kalium
al. (2001); **)= hasil penelitian Madejon et al. sebesar 2,3 % dibandingkan kontrol.
(1995); K= kategori Kompos menurut Sedangkan hasil ketersediaan kalium sebesar
Perhutani, 2003 (dalam Syekhfani, 2004); A= 0,39 sampai 0,42 me 100-1g. Hasil tersebut
alkalis; T= tinggi; S= sedang; R= rendah. dikategorikan sedang (Balai Penelitian Tanah,
2009). Rerata hasil kalium dalam tanah
Hasil Analisis Dasar Tanah disajikan pada Gambar 1.
Hasil analisis tanah menunjukkan nilai pH S S S
Kalium (me 100-1
0,41
Ketersdeiaan
http:/jtsl/ub.ac.id
4
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol x No x:xxx-xxx 2017
struktural (mineral), K-tidak dapat ditukar, K- tanah dan jenis mineral liat (Pawirosemandi,
dapat ditukarkan dan K-larut. Dinamika 2011).
bentuk kalium tersebut dapat mempengaruhi
Pengaruh Kompos Vinase terhadap
jumlah kadar K larutan dalam tanah.
Pertumbuhan Tanaman Tebu
Pengaruh kompos vinase terhadap Kadar (S. officinarum)
Kalium dalam Tanaman Tebu
(S. officinarum) Perkecambahan Tanaman Tebu
(S. officinarum)
Hasil anlisis ragam menunjukkan bahwa
aplikasi kompos vinase tidak berpengaruh Hasil anailisis ragam menunjukkan bahwa
nyata terhadap kadar kalium dalam tanaman aplikasi kompos vinase tidak berpengaruh
tebu 16 MST. Aplikasi kompos vinase pada nyata terhadap perkecembahan tanaman tebu
perlakuan B2, B3 dan B5 memberikan pada beberapa waktu pengamatan. Rerata
peningkatan terhadap hasil kadar kalium perkecambahan tanaman tebu disajikan pada
masing-masing sebesar 10,6; 17,8 dan 2,7 % Gambar 3.
dibandingkan kontrol. Sedangkan hasil analisis 80,0
kadar kalium dalam tanaman tebu berumur 16
Perkecambahan
2 MST
MST berkisar 2,35 sampai 3,06%. Hasil 60,0
tersebut menurut Pawirosemandi (2011)
(%)
dikategorikan sedang hingga tinggi. Hasil 40,0 4 MST
kadar kalium dalam tanaman tebu disajikan 20,0
pada Gambar 2.
4,00 0,0
T T
T B1 B2 B3 B4 B5
Kadar Kalium
3,00 T S Perlakuan
2,00 Gambar 3. Pengaruh Aplikasi Kompos Vinase
(%)
1,00
terhadap Perkecambahan Tanaman Tebu (S.
Officinarum)
0,00 Faktor yang mempengaruhi perkecambahan
B1 B2 B3 B4 B5 meliputi zat pengatur tumbuh, status hara,
Perlakuan gradien perkecambahan, panjang potongan
bagal, letak mata pada penanaman dan
Gambar 2. Pengaruh Kompos Vinase ketebalan tutupan tanah (Pawirosemandi,
terhadap Kadar Kalium dalam Tanaman 2011). Sesuai dengan hasil analisis dasar tanah
Tebu. T = tinggi; S= sedang. nilai nitrogen yang dikategorikan rendah
Kalium dimanfaatkan di dalam sel (Tabel 1), diduga dapat mempengaruhi
jaringan tanaman untuk membantu proses presentase perkecambahan. Pawirosemandi
struktur sel, asimilasi, sintesis protein, asam (2011) bahwa kandungan nitrogen yang tinggi
amino, gula, masuknya air ke tanaman, dapat memberikan perkecambahan tanaman
translokasi hasil karbohidrat yang diproses di tebu meningkat.
daun ke dalam batang dan aktivitas enzim Tinggi Tanaman Tebu (S. officinarum)
fotosintesis pada tebu (Husigi, 2011). Unsur
hara kalium berperan dalam tanaman Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
berkaitan dengan proses biofisika dan aplikasi kompos vinase tidak berpengaruh
biokimia. Dalam proses biofisika, K berperan nyata terhadap tinggi tanaman tebu pada
dalam mengatur tekanan osmosis dan tugor beberapa waktu pengamatan. Hal ini sejalan
yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan dengan Khosa (2002) menunjukkan bahwa
perkembangan sel membuka dan menutup aplikasi dosis kalium (0,100, 150 dan 200 kg
stomata. Proses biokimia berkaitan dengan ha-1) tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi
metabolisme karbohidrat dan protein tanaman, namun aplikasi dosis tersebut
(Subandi, 2013). Terdapat beberapa faktor mampu memberikan peningkatan terhadap
yang mempengaruhi kadar kalium dalam tinggi tanaman. Rerata tinggi tanaman hasil
tanaman yaitu faktor varietas tanaman serta penelitian disajikan pada Tabel 5.
faktor tanah dan iklim. Faktor tanah dan iklim Ketersediaan unsur hara dalam keseimbangan
meliputi kelembaban, suhu, curah hujan, pH berpengaruh pada proses pertumbuhan
tanaman. Menurut Gardner et al. (1985)
http:/jtsl/ub.ac.id
5
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol x No x:xxx-xxx 2017
http:/jtsl/ub.ac.id
6
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol x No x:xxx-xxx 2017
Perlakuan B5 (4096 kg ha-1 kompos vinase) tanaman. Hal ini sesuai dengan penelitian
memberikan rerata tertinggi sebesar 17,8. Hajjari et al. (2014) aplikasi penambahan unsur
Sedangkan rerata terendah terdapat pada kalium (0, 50, 100, 150 dan 200 kg ha-1) dapat
perlakuan B1 (kontrol) sebesar 1,60. meningkatkan nilai diameter batang. Namun,
Aplikasi kompos vinase sebagai substitusi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap
pupuk kalium mampu meningkatkan jumlah diameter batang. Rerata diameter batang pada
anakan dibandingkan perlakuan kontrol. pengamatan 12 hingga 16 MST disajikan pada
Adanya ketersediaan hara yang dapat Gambar 4.
membantu pertumbuhan tanaman. Rerata diameter batang pada umur 12 hingga
Ketersediaan unsur hara kalium berperan 16 MST memberikan peningkatan pada
dalam pembentukan dan penimbunan tanaman tebu. Peningkatan diameter batang
fotosintat. Menurut Kuntohartono, 1999 tebu tidak memberikan pengaruh nyata antar
(dalam Cahyani, 2016) pembentukan fotosintat perlakuan, tetapi cenderung meningkat seiring
akan menyebabkan pembentukan anakan yang beberapa waktu pengamatan. Sesuai dengan
lebih aktif. Hal ini sesuai dengan peran N, P, tinggi tanaman tebu tidak memberikan
dan K salah satunya proses pertumbuhan pengaruh nyata tetapi mengalami peningkatan.
tanaman. Menurut Guntoro et al. (2003) Adanya peningkatan nilai diameter batang
aplikasi kompos bagase yang mempunyai pada umur 12 hingga 16 MST salah satunya
kandungan unsur N, P dan K berpengaruh dapat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur
terhadap jumlah populasi tanaman tebu. kalium dalam tanah. Menurut Mulyadi (2006)
Penelitian ini menggunakan varietas unggul kandungan K pada tanaman tebu diserap
yaitu varietas BL. Menurut (P3GI, 2013) tanaman dari dalam tanah dimanfaatkan di
varietas BL memiliki ciri-ciri varietas yang dalam sel jaringan tanaman untuk membantu
tumbuh dengan munculnya tunas–tunas baru proses fotosintesis dan translokasi hasil
yang disebut dengan sogolan. Hal tersebut karbohidrat yang diproses di daun kedalam
sesuai dengan penelitian Rokhman et al. (2014) batang.
menjelaskan adanya pengaruh nyata varietas 3,0
Diameter Batang (cm)
http:/jtsl/ub.ac.id
7
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol x No x:xxx-xxx 2017
tanaman, serta faktor tanah dan iklim dan fotosintat yang dihasilkan semakin
(Pawirosemandi, 2011). Menurut Silahooy meningkat. Menurut Kuntohartono, 1999
(2008) semakin tinggi kosentrasi kalium dalam (dalam Cahyani, 2016) pembentukan fotosintat
larutan tanah maka semakin tinggi kadar akan menyebabkan pembentukan anakan yang
dalam tanaman. Sesuai dengan hasil lebih aktif. Aplikasi pupuk organik
ketersediaan kalium dan kadar kalium pada memberikan kebutuhan hara bagi tanaman.
perlakuan B3 mampu memberikan Selain itu aplikasi bahan organik yang berasal
peningkatan masing- masing sebesar 2,3 dan dari hasil samping dapat memberikan efisiensi
17,9 % dibandingkan kontrol. penggunaan pupuk anorganik, sehingga
Unsur hara kalium berperan dalam tanaman pemanfaatan kompos vinase dapat digunakan
berkaitan erat dengan proses biofisika dan sebagai substitusi pupuk kalium.
biokimia. Dalam proses biofisika, K berperan
Hubungan Antar Parameter Pengamatan
dalam mengatur tekanan osmosis dan tugor
yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan Berdasarkan Parameter yang diamati
perkembangan sel membuka dan menutup didapatkan 3 korelasi, yaitu ketersediaan
stomata. Proses biokimia berkaitan dengan kalium dengan jumlah anakan dan diameter,
metabolisme karbohidrat dan protein diameter dengan jumlah daun serta kadar
(Subandi, 2013). Kalium merupakan salah satu kalium dengan jumlah anakan (Tabel 8).
unsur hara diperlukan proses pertumbuhan Analisa korelasi parameter ketersediaan
tanaman tebu. Hal ini menunjukkan adanya Kalium dengan jumlah anakan (r=0,40) dan
aplikasi kompos vinase memberikan pengaruh diameter (r=0,32) menunjukkan korelasi
nyata terhadap pertumbuhan jumlah daun dan positif dan berhubungan sedang dengan
jumlah anakan. Aplikasi kompos vinase metode Pearson.
memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah Demikian pula hasil korelasi diameter dengan
daun tanaman tebu umur 16 MST. Perlakuan jumlah daun (r=-0,49) menunjukkan nilai yang
B4 (3072 kg ha-1 kompos vinase) memberikan negatif dan berhubungan sedang dengan
perbedaan nyata dengan perlakuan B1 metode Pearson. Hal ini menunjukkan
(kontrol). Perlakuan B4 (3072 kg ha-1 kompos ketersediaan kalium mempengaruhi
vinase) memberikan rerata yang tertinggi pertumbuhan jumlah daun dan diameter
sebesar 11,39 dan perlakuan B1 memberikan tanaman tebu. Pertumbuhan tanaman terjadi
rerata terendah sebesar 10,50. Sedangkan adanya pembesaran volume akibat
aplikasi kompos vinase memberikan pengaruh pembelahan sel tanaman. Pertumbuhan
nyata terhadap jumlah anakan tanaman tebu tanaman salah satunya dipengaruhi oleh
umur 10 dan 12 MST. Perlakuan B5 (4096 kg kebutuhan hara kalium di dalam tanah
ha-1 kompos vinase) memberikan perbedaan maupun tanaman. Peningkatan jumlah daun
nyata dengan perlakuan B1 (kontrol). Pada berkaitan dengan kemampuan tanaman untuk
pengamatan 12 MST perlakuan B5 (4096 kg fotosintesis (Pawirosemandi, 2011). Hal ini
ha-1 kompos vinase) memberikan rerata berkaitan dengan peran kalium pada tanaman
tertinggi sebesar 17,8. Sedangkan rerata tebu dimanfaatkan di dalam sel jaringan
terendah terdapat pada perlakuan B1 (kontrol) tanaman untuk membantu proses fotosintesis
sebesar 1,60. dan translokasi hasil karbohidrat yang diproses
Aplikasi kompos vinase sebagai substitusi di daun kedalam batang (Mulyadi, 2006).
pupuk kalium mampu meningkatkan jumlah Husigi (2011) peran kalium sebagai translokasi
daun dan jumlah anakan dibandingkan hasil karbohidrat yang diproses di daun ke
perlakuan kontrol. Hal ini dikarenakan dalam batang dan aktivitas enzim fotosintesis
kandungan kalium pada kompos vinase yaitu pada tebu.
5,86 % K2O yang dapat dikategorikan tinggi. Hasil korelasi kadar Kalium dengan jumlah
Selain itu berkaitan dengan ketersediaan unsur anakan (r=0,29) menunjukkan nilai positif dan
hara pada tanah. Menurut Mulyadi (2006) berhubungan sedang dengan metode Pearson.
kandungan K pada tanaman tebu diserap Hal ini menunjukkan bahwa penyerapan
tanaman dimanfaatkan di dalam sel jaringan kalium mempengaruhi munculnya tunas baru
tanaman untuk membantu proses fotosintesis pada tanaman tebu. Menurut Pawirosemandi
dan translokasi hasil karbohidrat yang diproses (2011) jumlah anakan pada tanaman tebu
di daun ke dalam batang. Menurut Pikukuh et dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara
al. (2015) semakin banyak jumlah daun nitrogen, posfor dan kalium. Ketersediaan
mengakibatkan tempat fotosintesis bertambah unsur hara kalium berperan dalam
http:/jtsl/ub.ac.id
8
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol x No x:xxx-xxx 2017
pembentukan dan penimbunan fotosintat. aktif. Selain itu Menurut Guntoro et al., (2003)
Menurut Kuntohartono, 1999 (dalam Cahyani, pemberian unsur N, P, dan K berpengaruh
2016) pembentukan fotosintat akan terhadap jumlah populasi tanaman tebu.
menyebabkan pembentukan anakan yang lebih
Tabel 8. Matriks Korelasi Antar Parameter Pengamatan
Ketersediaan Kadar Tinggi Jumlah Jumlah
Kalium Daun Anakan Diameter
Kalium Tanaman
Ketersediaan
1
Kalium
Kadar Kalium 0,198 1
Tinggi
0,140 0,031 1
Tanaman
Jumlah Daun 0,188 -0,246 -0,07 1
Jumlah Anakan 0,40 0,299 0,167 -0,223 1
Diameter 0,328 -0,094 -0,175 -0,49 -0,01 1
Keterangan *)= kriteria nilai korelasi metode Peason menurut Sarjono and Julianita (2013).
Kesimpulan Damanik, M.M.B., E.H. Bachtiar, Fauzi,
a) Aplikasi kompos vinase tidak memberikan Sarifuddin dan H. Hamidah. 2011.
pengaruh nyata terhadap ketersediaan kalium Kesuburan Tanah dan Pemupukan.
dalam tanah dan kadar kalium dalam tanaman USU Press. Medan
tebu 16 MST. Francisco, C., E. Madejon, R Lopez and M.M.
b) Aplikasi 100 % kompos vinase mampu Jose. 2001. Agriculture Use of Three
memberikan peningkatan terhadap (Sugar Beet) Vinnasse Composts:
ketersediaan kalium dan kadar kalium masing- Effect on Selected Soil Chemical
masing sebesar 2,3 dan 17,9% dibandingkan Properties. Cambisol Soil in the
kontrol. Aplikasi 50 % kompos vinase + 50 % Guadalquivir river Valley (SW Spain),
KCl (1024 kg ha-1 kompos vinase + 100 kg ha- Agric. Ecosyst. Environ. 84: 55-65.
1 KCl) nyata meningkatkan jumlah anakan 12 Gardner, F.P., B.R. Pearch and L.M. Roger.
MST dibandingkan perlakuan kontrol. 1985. Physiology of Crop Plant. The
Aplikasi 50 % kompos vinase + 50 % KCl Lowa State University Press. Lowa.
(1024 kg ha-1 kompos vinase + 100 kg ha-1 Guntoro, D., Purwono dan Sarwono. 2003.
KCl) mampu mensubstitusi 50% kebutuhan Pengaruh Pemberian Kompos Bagase
pupuk kalium (KCl) untuk tanaman tebu terhadap Serapan Hara dan
sampai dengan umur 16 MST. Pertumbuhan Tanamana Tebu
(Saccharum offlcinarum L). Bul. Agro 231:
DAFTAR PUSTAKA
112-119.
Balai Penelitian Tanah. 2009. Analisis Kimia Hajjari, B., E. Panahpour and A. Gholami.
Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. 2014. Effects of Potassium Sulfate
Petunjuk Teknis Edisi 2. Bogor. Fertilizer Application on Sugarcane
Cahyani, S., A. Sudirman dan A.Azis. 2016. (Cultivar CP 48-103) Qualitative-
Respon Pertumbuhan Vegetatif Quantitative Yield. Research on Crop
Tanaman Tebu (Saccharum officinarum) Ecophysiology. 10 (2): 33-40
Ratoon 1 terhadap Pemberian Hunsigi, G. 2011. Potassium Management
Kombinasi Pupuk Organik dan Pupuk Strategies To Realize High Yield And
Anorganik. Jurnal Agro Industri Quality Of Sugarcane. Karnataka J.
Perkebunaan. 4(2). Agric. Sci. 24 (1) : 45-47.
Chandraju, S., C. S. Chindankumar and R. Kaushik, K., R. Nisha, K. Jogjaeeta and C.P
Venkatachalapathy. 2010. Irrigation Kaushik. 2005. Impact of Long and
impact of Distillery Spentwash on Shot Term Irrigation of a Sodic Soil
Growth, Yield, and Nutrient of Leafy With Distilley Effluent in Combination
Vegetables. Bioresearch Bulletin. 2: 83- With Bio-amendments, J. Bioresource
90 Technology. 9: 1860-1866
Kristinawati, A. S. D. 2016. Karakteristik
Lahan Tebu (Saccharum officinarum L.) di
Kebun Pusat Penelitian Perkebunaan
http:/jtsl/ub.ac.id
9
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol x No x:xxx-xxx 2017
http:/jtsl/ub.ac.id