Jurusan Teknik Elektro, Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta Jl. Kalisahak 28 Kompleks Balapan Tromol Pos 45 Yogyakarta 55222

You might also like

You are on page 1of 12

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911X

Yogyakarta, 15 September 2018

PERANCANGAN SISTEM DOORLOCK MENGGUNAKAN


RFID DAN ANDROID BERBASIS ARDUINO NANO

Gatot Santoso1, Slamet Hani2


1,2
Jurusan Teknik Elektro, Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta
Jl. Kalisahak 28 Kompleks Balapan Tromol Pos 45 Yogyakarta 55222
gatsan@akprind.ac.id, shan.akprind@gmail.com2

ABSTRACT
The more modern the technology turns out to be followed by the higher criminals in an area. The crime
rate in Indonesia has increased from year to year. The types of crime found are also increasing, for example the
rate of theft from year to year continues to increase. Therefore, the technology needed to avoid the theft, such as
theft at home then use the automatic door locks.
The use of RFID technology (Radio Frequency Identification) to automate the system of open-door
muscle. With the solution then it is possible made a software using Arduino Nano program. Arduino Nano
program is applied to create a security system that can work automatically, which can open the door by
automatically using Android and RFID as inputs and also as a control. In the operation of this automatic door,
not only rely on controls that use the backup system, but on the side of the control using servo and selenoid
motors. So it will produce motor servo motion output becomes smooth.
From the measurement of the input components, it can be seen in the standby RFID voltage condition
of 3.3 V. While for the servo motor of 10.87 V and bluetooth of 3.3V - 5 V. The distance obtained from RFID
measurements based on the tags made on RFID is 5 cm - 10 cm. As for bluetooth also based on the maximum
distance bluetooth with android is 1 m - 12 m. The output of the buzzer will be active when the applied voltage is
between 3.3 V - 5 V, if the voltage is less or exceeded then the buzzer does not work.
Keywords: doorlock system, RFID, android, arduino nano

INTISARI
Semakin modern teknologi ternyata akan diikuti oleh semakin tinggi kriminal di suatu daerah.
Tingkat kejahatan di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jenis kejahatan yang ditemukan
juga semakin bertambah, misalnya tingkat pencurian dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Oleh
karena itu dibutuhkan teknologi untuk menghindari pencurian tersebut, misalnya pencurian di rumah maka
menggunakan kunci pintu rumah otomatis.
Penggunaan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) untuk mengotomatisasi sistem buka pintu
ototmatis. Dengan adanya solusi tersebut maka dimungkinkan dibuatnya suatu perangkat lunak dengan
menggunakan program Arduino Nano. Program Arduino Nano tersebut diaplikasikan untuk membuat suatu
sistem keamanan yang dapat bekerja secara otomatis, yaitu dapat membuka pintu dengan otomatis menggunkan
Android dan RFID sebagai input dan juga sebagai kontrolnya. Dalam pengoperasian pintu otomatis ini, tidak
hanya mengandalkan kontrol yang menggunakan sistim backup, namun disisi kendalinya menggunakan motor
servo dan selenoid. Sehingga akan menghasilkan output gerak motor servo menjadi halus.
Dari hasil pengukuran komponen input, dapat diketahui pada kondisi standby RFID tegangannya
sebesar 3,3 V. Sementara untuk motor servo sebesar 10,87 V dan bluetooth sebesar 3,3V - 5 V. Jarak yang
didapat dari pengukuran RFID berdasarkan tag yang dilakukan terhadap RFID adalah 5 cm - 10 cm.
Sedangkan untuk bluetooth juga berdasarkan jarak maksimum bluetooth dengan android adalah 1 m - 12 m.
Output berupa buzzer akan aktif apabila tegangan yang diberikan antara 3,3 V - 5 V, apabila tegangan kurang
atau melebihi maka buzzer tidak berfungsi.
Kata kunci : sistem doorlock, RFID, android, arduino nano

1. PENDAHULUAN
Dunia industri memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan teknologi, disatu sisi sebagai
produsen teknologi baru dan di sisi lain sebagai konsumen yang membutuhkan teknologi dalam proses
produksi. Penelitian terus dilakukan untuk menghasilkan teknologi baru dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan manusia. Oleh karena itu manusia terus berinovasi untuk menciptakan teknologi tepat guna.

B-19
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 September 2018

Semakin modern teknologi ternyata diikuti oleh semakin tinggi tingkat kriminal di suatu daerah.
Tingkat kejahatan di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jenis kejahatan yang ditemukan
juga semakin bertambah, misalnya tingkat pencurian dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
Jenisnya pun semakin beragam dan di dukung dengan keahlian masing – masing seperti spesialis pencurian
kendaraan, pencurian di toko, pencurian di rumah dan lain sebagainya. Masing-masing mempunyai keahlian
tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan teknologi untuk menghindari pencurian tersebut, misalnya pencurian di
rumah, diperlukan teknologi pengaman rumah salah satunya adalah kunci pintu rumah otomatis.
Android adalah OS (Operating System) berbasis kernel linux dan saat ini dikembangkan oleh Google
(Javale, 2013). Dengan user interface berbasis manipulasi langsung, OS menggunakan input sentuh yang secara
longgar sesuai dengan tindakan dunia nyata, seperti menggesek, mengetuk, membuka, dan mundur untuk
memanipulasi objek di layar, dan keyboard virtual. Kami telah menggunakan Android platform karena pasarnya
yang besar secara global dan itu mudah digunakan user interface. Dalam apliaksinya android dapat digunakan
untuk mengontrol sistem keamanan rumah maupun dalam industri (Mitali, 2004).
RFID (Radio Frequency Identification) adalah teknologi nirkabel yang bisa digunakan untuk
mengembangkan kontrol akses sistem. Literatur telah mengungkapkan penggunaan teknologi ini untuk
mengotomatisasi berbagai proses mulai dari sektor industri hingga kontrol rumah. Penggunaan teknologi RFID
untuk mengotomatisasi sistem buka pintu ototmatis. Perangkat keras sistem terdiri dari elektronik, RFID reader,
terminal komputer, jaringan optik, server komputer, kontrol relay ataupun otomatisasi industri (Yan B, 2009).
Dengan adanya solusi tersebut maka dimungkinkan untuk dibuat suatu perangkat lunak untuk dapat dibuat
dengan program Arduino Nano . Program tersebut diaplikasikan untuk membuat suatu sistem keamanan yang
dapat bekerja secara otomatis, yaitu dapat membuka pintu dengan otomatis dengan menggunkan Android dan
RFID sebagai input dan juga sebagai kontrolnya. Dalam pengoperasian pintu otomatis ini, penulis tidak hanya
mengandalkan kontrol yang menggunakan sistim backup, namun disisi kendalinya menggunakan motor servo
dan selenoid. Dalam proses yang menghasilkan output gerak motor servo akan menjadi halus.
Tujuan penelitian ini adalah merancang suatu prototype seistem keamanan pintu ruangan penyimpanan
barang dengan mengaplikasikan Arduino Uno sebagai basis pemrogramannya. Mengaplikasikan perangkat
tambahan seperti RFID, relay, motor servo dan menggunakan sistim Arduino sebagai kendali rangkaian.
RFID adalah terminologi umum untuk teknologi non kontak yang menggunakan gelombang radio untuk
meng-identifikasi orang atau objek secara otomatis. Ada sejumlah metoda identifikasi, namun yang paling umum
adalah menyimpan nomor seri yang meng-identifikasi orang atau objek, dalam sebuah microchip yang
dihubungkan dengan sebuah antena. Kombinasi antena dan microchip disebut RFID transponder atau RFID tag,
dan bekerja bersama sebuah RFID reader.
RFID mendeteksi seseorang atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan
frekuensi radio untuk membaca informasi dari sebuah device kecil yang disebut tag atau transponder
(transmitter dan responder). Tag RFID akan mengenali diri sendiri ketika mendeteksi sinyal dari device yang
kompatibel, yaitu pembaca RFID reader. RFID adalah teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan,
dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia pada
teknologi identifikasi yang lain. RFID dapat disediakan dalam device yang hanya dapat dibaca saja (read only)
atau dapat dibaca dan ditulis (read atau write), tidak memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk

B-20
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 September 2018

dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas
data yang tinggi. Sebagai tambahan, karena teknologi ini sulit untuk dipalsukan, maka RFID dapat menyediakan
tingkat keamanan yang tinggi
Pada sistem RFID umumnya, tag atau transponder ditempelkan pada suatu objek. Setiap tag dapat
membawa informasi yang unik, di antaranya: serial number, model, warna, tempat perakitan, dan data lain dari
objek tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh pembaca RFID yang kompatibel, tag akan
mentransmisikan informasi yang ada pada tag kepada pembaca RFID, sehingga proses identifikasi dapat
dilakukan dengan baik dan benar. Teknologi RFID didasarkan pada prinsip kerja elektromagnetik, dimana
komponen utama dari RFID tag adalah chip dan tag antena, dimana chip berisi informasi dan terhubung dengan
tag antena. Informasi yang berada atau tersimpan dalam chip ini akan dikirim atau terbaca melalui gelombang
elektromagnetik setelah tag antena menerima pancaran gelombang elektromagnetik dari reader antena. RFID
reader ini yang sekaligus akan meneruskan informasi pada aplication server (Wu, D.L, 2009)
ESP8266 merupakan modul wifi yang berfungsi sebagai perangkat tambahan mikrokontroler seperti
Arduino agar dapat terhubung langsung dengan wifi dan membuat koneksi TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol). Modul ini membutuhkan daya sekitar 3.3 V dengan memiliki tiga mode wifi yaitu
station, access point dan both (keduanya). Modul ini juga dilengkapi dengan prosesor, memori dan GPIO
dimana jumlah pin bergantung dengan jenis ESP8266 yang digunakan. Sehingga modul ini bisa berdiri sendiri
tanpa menggunakan mikrokontroler apapun karena sudah memiliki perlengkapan layaknya mikrokontroler.
Perangkat ini dapat diporgram menggunakan Arduino IDE. Dengan menambahkan library ESP8266 pada board
manager kita dapat dengan mudah memprogram dengan basic program arduino.
Solenoid adalah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau linier. Solenoid ini
tegangan yang digunakan 12 V merupakan yang paling umum biasanya menggunakan medan magnet yang
dibuat dari arus listrik yang trigger sebagai aksi kerja dorong atau tarik pada sebuah objek sebagai strarter,
valve, switch dan latches.
Arduino Nano adalah salah satu papan pengembangan mikrokontroler yang berukuran kecil, lengkap dan
mendukung penggunaan breadboard. Arduino Nano diciptakan dengan basis mikrokontroler ATmega328 (untuk
Arduino Nano versi 3.x) atau ATmega 168 (untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih memiliki
fungsi yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda. Arduino Nano tidak
menyertakan konektor DC berjenis Barrel Jack, dan dihubungkan ke komputer menggunakan port USB Mini-B.
Arduino Nano dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Gravitech.

2. METODE PENELITIAN
Perancangan merupakan suatu tahap yang paling penting dalam pembuatan alat. Karena dengan
merancang kita dapat mengetahui komponen apa saja yang akan kita gunakan, sehingga alat yang kita buat dapat
bekerja seperti apa yang diharapkan. Petunjuk penggunaan komponen, spesifikasi serta karakteristik dari
komponen yang akan kita gunakan dapat kita lihat pada data sheet yang telah tersedia.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, haruslah terlebih dahulu membuat rancangan yang baik dengan
memperhatikan sifat dan karakteristik dari komponen yang digunakan serta suku cadang dipasaran, sehingga

B-21
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 September 2018

dapat memudahkan kita dalam pengerjaan dan memudahkan kita mencari komponen tersebut apabila terjadi
kerusakan.
Pada langkah perancangan, dimulai dengan menentukan diagram blok, gambar rangkaian dari
keseluruhan system, kemudian memilih dan menentukan komponen-komponen yang akan digunakan sebagai
penyusun dari masing-masing blok rangkaian. Secara garis besar keseluruhan proses pembuatan alat ini terbagi
dalam dua tahap utama, yaitu:
a. Perancangan sistem
Perancangan sistem dilakukan dengan pembuatan diagram blok rangkaian, pembuatan skema rangkaian
lengkap, serta pembuatan program dan juga perencanaan kontruksi dari alat tersebut.
b. Perancangan hardware
Pada perancangan hardware, ada beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu perancangan mekanik dan
perancangan elektrik. Pada perancangan mekanik dilakukan dengan tata driver relay dan lampunya.
Rangkaian elektrik dilakukan dengan pembuatan bagian minimum sistem, power supply, dan RFID.

Perencanaan skema rangkaian dibuat berdasarkan blok diagram kemudian dilanjutkan dengan pemilihan
rangkaian yang tepat dan sesuai dengan alat yang akan dibuat dan juga menyesuaikan dengan komponen -
komponen yang tersedia di pasaran dan mudah diperoleh sesuai dengan konsep kerja dari alat yang akan dibuat.
Blok diagram alat ditunjukan pada Gambar 1:

Smartphone
Power Suplly

Arduino Nano Wirelless

Selenoid
RFID

Motor Servo
Gambar 1. Blok Diagram Rangkaian dan Alur Kerja Sistem

Bagian wireless pada arduino nano terdiri dari sebuah wireless HC-05. Sebuah wireless akan
mengirimkan sinyal dan akan diterima oleh pin Tx pada arduino nano. Setelah sinyal diterima maka proses
selanjutnya data akan diolah sehingga dapat dibaca oleh aplikasi yang sudah terpasang pada smartphone. Sumber
tegangan yang digunakan 5,5 V. Rangkaian ini hanya bekerja pada tegangan tersebut. Dimana Tx pada port
arduino nano di sambungkan pada kaki Rx HC-05 agar nantinya dapat saling berkomunikasi dan bertukar data.
Rangkaian wireless pada arduino nano dapat dilihat pada Gambar 2.

B-22
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 September 2018

Gambar 2. Rangkaian Skematik Wireless dengan Arduino Nano

RFID merupakan suatu teknologi yang memanfaatkan frekuensi radio sebagai identifikasi terhadap suatu
objek. RFID dapat dipandang sebagai salah satu cara dalam pelabelan suatu objek. Pelabelan dalam hal ini
menggunakan sebuah kartu RFID atau tag yg ditempatkan pada objek yg diindentifikasi. Fungsi tag sama
dengan fungsi barcode label akan tetapi RFID mempunyai kelebihan dari pada label barcode. Untuk
menghubungkan RFID terhadap arduino nano menggunakan kaki / pin 10,11,12,13,VCC ,RST dan GND. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Rangkaian Skematik RFID dengan Arduino Nano

Relay adalah saklar yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen electromechanical yang
terdiri dari 2 bagian utama yakni elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak saklar/switch). Relay
menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang
kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Dalam arduino nano relay berperan
sebagai switch yang dapat di kontrol melalui pin/kaki D9,GND dan Vcc (5 V). Output relay yang digunakan
pada rangkaian ini 2 outputan/2 channel output. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.

B-23
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 September 2018

Gambar 4. Rangkaian Skematik Relay 12 V pada Arduino Nano

Motor servo adalah sebuah motor DC dengan sistem umpan balik tertutup di mana posisi rotor-nya akan
diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor
DC, serangkaian gear, potensiometer, dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas
sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim
melalui kaki sinyal dari kabel motor servo. Untuk menghubungkan kaki input pada motor servo terhadap arduino
nano menggunakan port D7, GND, dan Vcc (3,3 V). Motor servo hanya bekerja pada tegangan 3,3 V apabila
lebih maka dapat merusak putaran dan dinamo pada motor servo. Gambar 5 menjelaskan skematik motor servo
pada arduino nano:

Gambar 5. Rangkaian Skematik Motor Servo pada Arduino Nano

Rangkaian LED ini hanya sebagai indikator apakah rangkaian berjalan dengan baik atau ada yang eror.
LED berwarna hijau sebagai simbol bahwa rangkaian benar dan bekerja, sebaliknya jika yang menyala warna
merah maka rangkaian terjadi eror. Dibutuhkan resistor dikarenakan sebagai hambatan sementara sehingga
ketika tegangan dari sumber masuk tidak langsung menuju LED namun melewati resistor agar LED tidak
terbakar atau kelebihan beban. Gambar 6 menjelaskan skematik dasar rangkaian LED:

Gambar 6. Rangkaian Skematik LED pada Arduino Nano

B-24
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 September 2018

Setelah menegatahui rangkaian secara terpisah, maka untuk rangkaian keseluruhan dapat dilihat pada
Gambar 7.

Gambar 7. Rangkaian Skematik Door Lock RFID

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Tujuan Pengambilan Data
Tujuan pengambilan data disini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan perancangan dari sistem
yang dibuat, agar dari karakteristik data yang dikumpulkan dapat diambil kesimpulan hasil beserta analisisnya.
Selain itu diharapkan pula dari hasil akhir dan analisis ini bisa menjadi bahan, jika suatu saat ada penelitian lebih
lanjut tentang pengembangan alat ini.
Pengambilan data dilakukan melalui serangkaian pengujian, yaitu pada proses pembuatannya dilakukan
pengujian pada setiap bagian sistem, namun dalam pembahasan ini hanya disajikan pengujian dan pembahasan
pada bagian yang menentukan kinerja sistem. Pengujian alat dilakukan jika semua sistem sudah terbentuk dan
selesai dirancang, dan pengujian ini bertujuan antara lain:
1. Mengetahui referensi atau mencari nilai batas yang harus diberikan pada setiap sensor.
2. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem, dengan harapan dapat segera diperbaiki.
3. Mengetahui apakah program yang dibuat dapat menampilkan output sesuai dengan yang diinginkan.

3.2 Tahap Pengujian Alat


Pengujian alat dilakukan melalui dua tahap, yaitu:
1. Uji Fungsional
Pengujian dilakukan dengan cara menguji setiap bagian alat berdasarkan karakteristik dan fungsi masing-
masing. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah alat sudah berkerja sesuai dengan fungsinya.
2. Uji Sistem Kerja
Pengujian dilakukan dengan mengamati sistem kerja alat. Pengujian yang perlu diamati adalah bagian input
sistem berupa rangkaian sensor yang digunakan dan indikator rangkaian output pada rangkaian. Pengujian ini
akan diketahui kinerja dari alat yang akan dibuat.

B-25
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 September 2018

3.3 Pengujian Fungsional Alat


Pengujian fungsi alat dilakukan untuk mengetahui alat pada tugas akhir ini berjalan sesuai dengan
fungsinya. Dari pengujian alat tersebut diketahui bahwa apabila kartu RFID dikenali oleh reader maka buzzer
akan menyala 1 kali, kemudian LED berwarna hijau akan menyala dan pintu dapat terbuka. Sebaliknya apabila
kartu RFID tidak dikenali oleh reader maka buzzer akan menyala 1 kali, kemudian LED berwarna merah akan
menyala dan pintu tidak dapat terbuka.

Tabel 1. Pengujian Fungsional Alat Doorlock menggunakan RFID dan Android


No Alat Fungsi Cara Kerja Hasil Pengujian
1 Modul RFID Untuk Membaca tag Menempelkan kartu dekat dengan Jarak maksimum
pada RFID RFID 10cm
2 Motor Servo Sebagai output Saat kartu terbaca maka motor servo Saat input diberikan
membuka pintu aktif 00 - 1800 motor akan berputar
3 Bluetooth HC-05 Sebagai input untuk Ketika bluetooth sudah tersambung Saat bluetooth
motor servo dengan android maka saat tombol tersambung baik di
ditekan motor servo akan bergeser arduino atauun
android maka motor
servo akan aktif
4 LED merah dan Untuk memberikan Saat kartu RFID dikenali maka led Led Merah menyala
hijau tanda apakah RFID berwarna hijau on saat input tidak ada
terbaca atau tidak
5 Buzzer Untuk memberikan Saat kartu RFID dikenali maka Buzzer berbunyi 1
tanda apabila kartu buzzer akan berbunyi sebanyak 1 kali saat kartu
RFID dikenali atau kali, apabila kartu RFID tidak dikenali dan
tidak dikenali maka buzzer akan berbunyi berbunyi sebanyak 1
sebanyak 1 kali kali saat kartu tidak
dikenali

3.3.1 Pengujian RFID


Modul reader RFID yang digunakan adalah MFRC-522. Tujuan pengujian dari pembacaan RFID
reader ini berfungsi untuk mengetahui sensitifitas dari pembacaan RFID dengan kartu tag dengan menggunakan
program yang telat dibuat di arduino. Pengujian dilakukan dengan cara melakukan pembacaan ID dari jarak
tertentu dari kartu yang digunakan dengan RFID reader. RFID reader MFRC-522 bekerja pada frekuensi 125
KHz dan jarak pembacaan 60mm (6cm) begitu juga dengan kartunya berfrekuensi 125 KHz. Jika kartu yang
berbeda frekuensi dengan RFID reader maka seharusnya kartu atau tag tidak akan dapat terbaca oleh RFID.

Tabel 2. Hasil Pengujian Modul Reader RFID


No Jarak Pengujian Hasil
1 5 cm Terbaca
2 10 cm Terbaca
3 15 cm Tidak
4 20 cm Tidak
5 30 cm Tidak

B-26
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 September 2018

Dari hasil pengujian didapatkan kesimpulan bahwa RFID reader maksimum membaca kartu RFID
sejauh 10cm, pengujian tersebut dialakukan beberapa kali untuk memastikan sensitifitas RFID reader tersebut.
Tabel hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2.

3.3.2 Pengujian motor servo


Pengujian motor servo ini dilakukan untuk mengetahui apakah motor servo bekerja dengan baik atau
tidak, karena membutuhkan tegangan 12 V maka pengujian ini dilakukan dengan bantuan power supply.
Pengujian dilakukan pada saat motor servo mati dan hidup.

Tabel 3. Pengujian Motor Servo dengan RFID


No Pengujian Hasil Tegangan
1 Pengujian tag 1x Motor servo bergeser 10,87 V
2 Pengujian tag 2x Motor servo bergeser 10,88 V
3 Pengujian tag 3x Motor servo bergeser 10,86 V
4 Pengujian tag 3x Motor servo berhenti 0V

Dari 4x pengujian tersebut didapatkan kesimpulan bahwa hasil pengujian motor servo tersebut memiliki
ketepatan 100% karena pada pengujian tersebut menggunakan 1 kartu yang sudah didaftarkan pada program dan
hasilnya motor servo bergeser dan 1 kartu yang tidak di daftarkan pada program dan hasilnya motor servo tidak
bergeser.

3.3.3 Pengujian buzzer


Buzzer berfungsi sebagai penanda jika kartu RFID terbaca. Buzzer akan aktif 1 kali apabila kartu RFID
dikenali dan akan aktif 2 kali apabila kartu tidak dikenali. Tegangan Vcc pada buzzer adalah 3,18 V. Buzzer
akan berbunyi jika diberi tegangan input sebesar 3,3 V sampai dengan 5 V. percobaan dilakukan sebanyak 2 kali
karena kartu RFID yang digunakan sebanyak 2. Tabel 4 menunjukkan pengujian buzzer.

Tabel 4. Pengujian Buzzer


No Kartu Dikenali/Tidak Status Buzzer Tegangan
1 Kartu 1 Beep 1x 3,18 V
2 Kartu 2 Beep 2x 3,20 V

3.3.4 Pengujian bluetooth


Bluetooth HC-05 merupakan komponen yang digunakan untuk mengirim data dari android ke arduino.
Tujuan pengujian bluetooth adalah untuk mengetahui tegangan yang masuk ke bluetooth dan mengetahui
koneksi bluetooth. Pengujian awal dilakukan dengan menguji tegangan bluetooth dan yang kedua dengan
menguji konektifitas bluetooth.

B-27
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2018 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 September 2018

Tabel 4. Pengujian Bluetooth HC-05


Point Vout Indikator Terkoneksi/Tidak Status
Tegangan 4,92 Led berkedip Tidak Ok
Koneksi 4,92 Led menyala tidak berkedip Terkoneksi Ok

Tegangan yang dibutuhkan oleh bluetooth adalah 3,6 - 6 V, pada pengujian terukur tegangan yang masuk
ke bluetooth adalah 4,9 V sehingga hal ini telah memenuhi syarat untuk menyalakan bluetooh. Kemudian dilihat
dari lampu indikator diketahui bahwa bluetooth ketika belum dikoneksikan led indikator akan berkedip,
kemudian setelah terkoneksi akan menyala tetapi tidak berkedip. Tabel 6 menunjukkan bahwa jarak terjauh dari
bluetooth adalah 12 m sehingga on off tidak dapat bekerja jika jarak antara arduino dengan android lebih dari 12
m.
Tabel 5. Pengujian Jarak Bluetooth HC-05
Jarak (meter) Terkoneksi/Tidak Status (OK/Gagal)

1-5 Terkoneksi OK
5 - 12 Terkoneksi OK
13 - 20 Tidak Gagal

KESIMPULAN
Dari hasil pengukuran komponen input, dapat diketahui pada kondisi standby RFID tegangan sebesar
3,3 V. Sementara untuk motor servo sebesar 10,87 V dan bluetooth sebesar 3,3 V - 5 V. Frekuensi dan jarak
yang didapat dari jarak pengukuran RFID berdasarkan tag yang di lakukan terhadap RFID (5 cm - 10 cm).
Sedangkan untuk bluetooth juga berdasarkan jarak maksimum bluetooth dengan android (1 m - 12 m). Output
berupa buzzer akan aktif apabila tegangan yang diberikan antara 3,3 V - 5 V. Jika tegangan kurang atau melebihi
maka buzzer tidak berfungsi.

DAFTAR PUSTAKA
Javale, D., Mohsin, M., Nandanwar, S., dan Shingate, M., 2013, Home Automation and Security System Using
Android ADK.International Journal of Electronics Communication and Computer Technology (IJECCT).
3: 382 - 385.
Mitali, P.A.P.V.B., 2004, Computer engineering.University of pune. The Design and Implementation of
Voice Controlled Wireless Intelligent Home Automation System. 134 - 140.
Wu, D.L; Wing, W. Y. NG, Yeung D.S., dan Ding H.L., 2009, A brief survey on current RFID applications in
International Conference on Machine Learning and Cybernatics, Baoding, 2330 - 2334.
Yan, B., dan Lee,D.Y., 2009, Design of spot ticket management system based on RFID in International
Conference on Networks Security. Wireless Communications and Trusted Computing, 50 (2), 496 - 499.
http://www.nxp.com/documents/data_sheet/MFRC522.pdf
http://www.nxp.com/documents/data_sheet/Bluetooth-HC-05.pdf

B-28

You might also like