You are on page 1of 25
BAB 6 a ORGANISASI DAN KODE ETIK PROFESI Setelah mempelajari bagian ini, diharapkan pembaca memahami: Pembentukan organisasi profesi Fungsi pokok organisasi profesi Organisasi profesi di bidang TI di Indonesia Manfaat kode etik profesi Kode etik dan tanggung jawab 1--oral eoo000 agian awal buku ini telah membahas bahwa untuk meningkatkan nilai profesional suatu profesi, coi untuk membentuk suatu standardisasi profesi, perlu dibentuk Organisasi-or Dipindai dengan CamScanner i Flika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Tl 6.1 Pembentukan Organisasi Profesi Tujuan umum sebuah profesi adalah memenuhi tangqung jawabnya dengan standar profesionalisme tinggi sesuai bidangnya, mencapai tingkat kinerja yang tinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat 4 (empat) kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh sebuah profesi yaitu: a. Kredibilitas. Bahwa masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi yang dimiliki sebuah profesi. b. Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengen jelas dapat diidentifikasikan oleh pamakai jasa sebuah profesi sebagai profesional di bidangnya. c. Kualitas Jasa. Adanya keyakinan bahwa semua pelayanan yang diberikan pelaku sebuah profesi memenuhi standar kinerja yang tinggi d. Kepercayaan. Pemakai jasa sebuah profesi harus merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa tersebut sehingga menimbulkan keperceyaan yang * tinggi pada profesi yang bersangkutan. Untuk memenuhi keempat hal tersebut di atas dalam rangka menetapkan standar kualitas, menetapkan_ prinsip-prinsip profesionalisme, dan menciptakan kepercayaan atas hasil kerja 106 Dipindai dengan CamScanner Organisasi dan Kode Etik Profe si profesi di mata masyarakat maka diperlukan sebuah organisasi yan g mengatur dan melakukan standardisasi terhadapnya. Organisasi itula h gang disebut organisasi profesi Organisasi profesi ini juga merupakan bagian dari perkembangan sebuah profesi dalam proses profesionalnya untuk mengembangkan profesi ke arah status profesional yang diakui oleh pemerintah dan masyarakat pengguna jasa profesi tersebut. Proses profesional yang dimaksud adalah proses evolusi yang menggunakan pendekatan organisasi dan sistemastis. Perkembangan sebuah profesi menekankan pada langkah awal, yaitu adanya asosiasi informal di antara individu-individu yang memiliki minat yang sama terhadap suatu profesi, serta melakukan identifikasi dan adopsi terhadap ilmu pengetahuan tertentu untuk mendukung profesi yang dijalani. Terakhir, para praktisi_ tersebut akan terorganisasi secara formal pada suatu lembaga yang disebut organisasi profesi. Kembali mengutip pendapat Gilley dan Eggland (1989), mengenai profesionalisme dilihat dari sudut pandang perkembangan, proses Profesional adalah proses evolusi yang menggunakan pendekatan organisasi dan sistemastis untuk mengembangkan profesi ke arah status profesional. Berikut adalah penjelasan tiga dari enam langkah Proses profesional sebuah profesi sebagai berikut: * Munculnya asosiasi informal Asosiasi informal merupakan temp minat sama ‘osiasi ters inden yang belum seca! at berkumpulnya orang- terhadap suatu profesi ebut biasanya berupa a formal orang yang memiliki atau pekerjaan tertentu. As komunitas-komunitas indepe! 107 Dipindai dengan CamScanner a Bi Tl _Etiko Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di 8idang 7 smi diakui oleh pemerintat menjadi suatu organisasi yang resmi diakui oleh pemerintah dan masyarakat Identifikasi dan adopsi terhadap ilmu pengetahuan tertentu Oleh karena memiliki kepentingan yang sama maka untuk mendukung pekerjaan yang dijalani, komunitas tersebut akan mengadopsi ilmu pengetahuan tertentu di bidangnya. Para praktisi akan terorganisasi secara formal pada suatu lembaga Selanjutnya, seiring dengan berkembangnya lingkup pekerjaan atau profesi yang dijalani baik dari sisi jumlah pelaku, profesi maupun perkembangan ilmu dan teknologi yang jadi lingkup pekerjaannya, maka dirasa perlu untuk memformalkan komunitas tersebut menjadi suatu organisasi resmi yang diakui oleh pemerintah dan masyarakat. Hal itulah yang menjadi titik munculnya organisasi profesi. Setelah terorganisasi secara formal dalam suatu lembaga. anggota-anggota dalam organisasi__tersebut akan = rmembuat kesepakatan mengenai Persyaratan profesi berdasarkan pengalaman atau kualifikasi tertentu. Mereka juga menentukan kode etik profesi yang menjadi aturan main dalam menjalankan sebuah profesi. Kode etik tersebut, seperti halnya pesyaratan keanggotaan, harus ditaati oleh semua anggota profesi yang bersangkutan, ‘ Beberapa profesi pentin: SI yang secara formal di: @ di Indonesia telah memiliki organisasi Pengguna jasa a eka oleh pemerintah Mmaupun masyarakat < ers apenas: di antaranya adalah nt O*danisasi-organisasi profesi tersebut WE Dipindai dengan CamScanner & Organisasi dan Kode Etik Profesi —— + Tkatan Dokter Indonesia (IDI) Merupakan organisasi_ profesi_ yang mengatur_ standar profesionalisme dan aturan etika bagi profesi dokter di Indonesia. + Tkatan Akuntan Indonesia (IAI) Merupakan organisasi_ profesi yang mengatur standar profesionalisme dan aturan etika bagi profesi akuntan di Indonesia. Keanggotaan dalam IAI bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota, seorang akuntan mempunyai kewajiban menjaga disiplin diri di atas dan melebihi yang disyaratkan. hukum dan peraturan. Gambar 6.1 Logo Persatuan Insinyur Indonesia Sumber: www.pii.or.id Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Merupakan Organisasi profesi insinyur Indonesia yang terdiri ae @nggota-anggota yang memiliki latar belakang pendidikan y bidang teknik seperti teknik mesin, teknik elektro, teknik 'mia dan lain sebagainya. 109 Dipindai dengan CamScanner fi Gika Komputer dan Tangguag Jawab Profesional di Bidang TL 6.2 Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) Metupakan organisasi- profesi_ yang mengatur standar profesionalisme dan aturan etika satjana farmast atau apoteker di Indonesia. Dan lain-lain. Fungsi Pokok Organisasi Profesi Pada dasarnya, organisasi profesi memiliki empat fungsi pokok dalam kerangka peningkatan profesicnalisme sebuah profesi, yaitu: a. Mengatur keanggotaan organisasi. Dalam hal ini, organisasi profesi menentukan kebijakan tentang keanggotaan, struktur organisasi, syarat-syarat keanggotaan sebuah profesi dan kemudian lebih lanjut iagi menentukan aturan-aturan yang lebih jelas dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Membantu anggota untuk dapat terus memperbaharui pengetahuannya sesuai perkembangan teknologi. Organisasi profesi melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi anggotanya untuk meningkatkan Pengetahuan sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat yang membutuhkan pelayanan profesi tersebut. Organisasi Profesi merupakan jembatan antara perkembangan yang terjadi di masyarakat dengan para pelaku profesi yang menjadi anggotanya, Sebagai contoh, jika muncul sebuah teknologi atau tren baru di kalangan masy; . arakat yang berkait profesi tersebut, ‘maka organi yang berkaitan dengan Sasi profesi perlu mengadakan Sl Dipindai dengan CamScanner Bi Organisasi dan Kode Etik Profesi suatu kegiatan, baik berupa seminar, workshop atau sarasehan sebagai ajang pertemuan para anggota dalam menyikapi perkembangan baru tersebut secara bersama-sama, c. Menentukan standardisasi pelaksanaan sertifikasi profesi bagi anggotanya. Sertifikasi merupakan salah satu lambang dari sebuah profesionalisme. Dengan kepemilikan sertifikasi yang diakui secara nasional maupun internasional maka orang akan melihat tingkat profesionalisme yang tinggi dari pemegang sertifikasi_tersebut. Organisasi profesi berperan dalam mengatur pelaksanaan sertifikasi profesi_ bagi anggotanya, termasuk mengatur syarat-syarat sertifikasi, teknis pelaksanaan sertfikasi dan sebagainya. d. Membuat kebijakan etika profesi yang harus diikuti oleh semua anggota. Etika profesi merupakan aturan yang diberlakukan untuk seluruh anggota organisasi profesi. Aturan tersebut menyangkut hal-hal yang boleh dilakukan maupun tidak serta pedoman keprofesionalan yang digariskan bagi sebuah profesi. e. Memberi sanksi bagi anggota yang melanggar etika profesi. Sanksi yang diterapkan bagi pelanggaran kode etik profesi fentunya mengikat semua anggota. Sanksinya bervariasi, tergantung jenis pelanggaran, dan bisa _bersifat internal organisasi seperti misalnya black list atau bahkan sampai dikeluarkan dari organisasi profesi tersebut. see Dipindai dengan CamScanner Etika Komputer dan Tenggung Jowab Profesional di Bidang Tl 6.3 Organisasi Profesi TI di Indonesia Di Indonesia sudah berdiri sebuah organisasi profesi di bidang komputer sejak tahun 1974 yang bernama IPKIN. Pada awal berdirinya, IPKIN memang bukan merupakan organisasi profesi. IPKIN saat itu merupakan singkatan dari Ikatan Pengguna Komputer Indonesia, yang beranggotakan para praktisi pengguna komputer di Indonesia. Namun seiring perkembangannya, IPKIN berganti nama menjadi Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia (Indonesian Computer Society - ICS). IPKIN berkedudukan di ibukota Indonesia, Jakarta, dan diditikan tepatnya pada 18 April 1974. Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya, disebutkan bahwa IPKIN merupakan organisasi masyarakat profesional dalam bidang komputer dan informatika serta merupakan suatu organisasi yang berstatus independen. Disebutkan juga bahwa IPKIN tidak mengejar keuntungan dan semua pendapatan dalam bentuk apa pun adalah untuk menunjang program kerja dan pengembangan kegiatan. 6.3.1 Azas, Tujuan dan Fungsi Pada bagian azas, tujuan dan fungsi, dikatakan bahwa IPKIN berazaskan Pancasila. IPKIN bertujuan ikut meningkatkan pemanfaatkan dan Pengembangan teknologi komputer dan informatika di Indonesia guna menunjang pembangunan nasional serta berperan sebagai wadah komunikasi, konsultasi dan koordinasi antara anggota. Hal itu dicapai dengan melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut. Menyelenggarakan dan atau kegiatan ilmiah seperti pendidik; ikut serta dalam kegiatan- an, latihan, seminar, ceramah, 112 Dipindai dengan CamScanner dengan bidang komputer dan informatike + Menghimpun, mengelola dan Mengembangkan kepustakaan sesuai kemampuan yang ada. bahan + Menerbitkan Buletin IPKIN, buku, Makalah Konferensi Komputer Nasional, jurnal profesi, maupun dokumen lainnya, baik untuk kepentingan anggota maupun masyarakat umum. * Mengadakan kerja sama dengan organisasi sejenis, baik di dalam maupun luar negeri, selama maksud dan tujuan organisasi tersebut tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan IPKIN. * Menyelenggarakan usaha-usaha lain yang dianggap perlu oleh IPKIN sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 6.3.2 Keanggotaan Pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IPKIN disebutkan bahwa keanggotaan IPKIN terdiri dari 4 jenis, yaitu anggota biasa, anggota muda, anggota kehormatan dan anggota perusahaan. Empat Jenis keanggotaan tersebut dapat dijelaskan masing-masing sebagai berikut: 1. Anggota Biasa. i forangan Yang dapat diterima menjadi anggota biasa adalah per gen cane wakili dirinya sendiri maup! i me' i warga negara Indonesia, yan3 ee yang disponsori oleh instasiperusehaan temp setelah memenuhi syarat-syarat berikut: 113 Dipindai dengan CamScanner ta Etfka Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Tl * telah menyelesaikan program pendidikan tingkat tinggi baik yang bersifat gelar maupun non-gelar dalam bidang komputer dan informatika, atau * berpengalaman kerja dalam bidang komputer dan informatika yang dianggap memenuhi syarat oleh Dewan Pengurus Pusat/Cabang IPKIN untuk menjadi anggota biasa. 2. Anggota Muda. Yang masuk sebagai anggota muda adalah anggota masyarakat yang tidak dapat memenuhi syarat salah satu kategori anggota, tetapi pekerjaan atau kesenangan (hobi) yang dimilikinya berhubungan dengan bidang komputer dan informatika, atau pemuda/pelajar/siswa yang berminat mengembangkan pengetahuannya dalam bidang komputer dan informatika. 3. Anggota Kehormatan. Anggota. kehormatan adalah anggota masyarakat yang dinyatakan berhak menjadi anggota kehormatan IPKIN oleh pengurus karena peranannya yang luar biasa dalam bidang kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan-tuiuan IPKIN. Anggota kehormatan ditetapkan melalui prosedur penunjukan sebagai berikut: Calon anggota kehormatan harus disponsori oleh salah Seorang pengurus IPKIN, baik di cabang maupun di Pusat. Usulan Penunjukan oleh sponsor harus diajukan secara tertulis atau dengan mengisi formulir yang disediakan, 114 Dipindai dengan CamScanner i Organisasi dan Kode Etik Profesi dilengkapi dengan alasan-alasan yang memperkuat usulan tersebut + Penerimaan sebagai anggota kehormatan ditentukan dan disetujui melalui Rapat Pleno Dewan Pengurus, baik di pusa! maupun di cabang-cabang. * Keiua IPKIN atau Anggota Dewan Pengurus yang ditunjuk oleh sidang pleno menyampaikan keputusan tersebut kepada yang bersangkutan untuk mendapatkan Penegasan atas kesediaan calon tersebut menjadi anggota kehormaitan. * Pemberitahuan secara resmiltertulis dikirimkan kepada calon selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sesudah pernyataan kesediaan calon tersebut diperoleh. 4. Anggota Perusahaan. denis anggota yang terakhir yaitu anggota perusahaan adalah suatu perusahaan/organisasi yang bergerak di bidang komputer dan informatika yang mendukung kegiatan IPKIN. 6.3.3 Tata Oganisasi Selanjutnya di dalam tata organisasinya, IPKIN dilengkapi dengan forum, institusi, badan sebagai berikut: 1. Rapat Anggota IPKIN, merupakan pemegang kekuasaan tertinggi pada organisasi. vy “ bina, 2. Dewan Pengurus IPKIN yang terdiri dari Dewan Per! Harian. Dewan Pengurus Pusat/Cabang dan Dewan Pengurus 115 Dipindai dengan CamScanner fz Elika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Tl a. Dewan Pembina merupakan badan yang terdiri dari orang- orang yang dipilih dan diangkat oleh IPKIN dan berfungsi sebagai badan pelindung dan penasihat Dewan Pengurus Pusal/Cabang IPKIN. b. Pengurus IPKIN secara umum disebut Dewan Pengurus yang terdiri dari: * Pengurus !PKIN Pusat disebut Dewan Pengurus Pusat. * Pengurus IPKIN Cabang disebut Dewan Pengurus Cabang. Dewan Pengurus Pusat maupun Cabang merupakan Lembaga Eksekutif tertinggi IPKIN. c. Dewan Pengurus Pusat maupun Cabang bertugas mengelola kegiatan organisasi dan melaksanakan kebijaksanaan dan program-program yang telah ditetapkan. d. Dewan Pengurus Harian adalah sebagian dari Dewan Pengurus Pusat/Cabang yang melaksanakan kegiatan dan kepemimpinan IPKIN sehari-hari. e. Susunan tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Pengurus Pusat/Cabang diuraikan dalam Anggaran Rumah Tangga IPKIN. 3. Dewan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi IPKIN yang bertugas melaksanakan kebijaksanaan dan ketetapan” ketetapan yang dihasilkan Rapat Anggota atau Rapat Pleno IPKIN, bertanggung jawab terhadap jalannya organisasi serta mewakili IPKIN baik ke luar maupun ke dalam, dalam lingkuP oe aa Dipindai dengan CamScanner Organisasi dan Kode Fik Profesi nasional atau internasional, Menyangkut masalah masalahy yang berhubungan dengan tujuan dan kegiatan IPKIN 4, Ketua memimpin IPKIN dan Merupakan penanggungjawab umum atas pelaksanaan kebijaksanaan IPKIN serta jalannya organisasi IPKIN sesuai dengan Anggaran Dasat/Anggaran Rumah Tangga. Ketua berfungsi sebagai pimpinan di dalam setiap Rapat Anggota dan Rapat Pleno Dewan Pengurus IPKIN, Ketua mewakili IPKIN dalam hubungan dengan organisasi regional dan internasional maupun instansi pemerintah pusat/ daerah. Ketua Dewan Pengurus Pusat IPKIN merupakan pusat koordinasi dalam mengupayakan terlaksananya_program- Program IPKIN dalam hubungan internasional (IFIP SEARCC, dan sebagainya). 5. Sekretaris jendral (sekjen) merupakan pusat koordinasi dalam pengaturan ketatausahaan dan ketatalaksanaan serta kegiatan sekretaria/administrasi_ organisasi, termasuk — perawatan file anggota. Sekjen atau staf sekjen yang ditunjuk harus menghadiri setiap rapat pleno, menyiapkan penyelenggaraan rapat dan membuat notulen rapat. 6. Ketua bidang merupakan pusat koordinasi pelaksanaan Program sesuai dengan tanggung-jawab masing-masing bidang sebagai berrikut : Bidang Teknologi: Peningkatan pengetahuan/ketrampilan di bidang teknologi enin: heoes bagi umum maupun anggota IPKIN. onganisasi —regional/internasional in Hop" * Hubungan dene ical committee”. terutama dengan kegiatan “techni ee, Dipindai dengan CamScanner Ftika Komputer don Tanggung Jawab Profesional di Bidang Tl - a ika Bidang Pembinaan: + Pengembangan organisas! IPKIN serta kegiatan rutin operasional, mengadakan komunikasi dan membina cabang-cabang IPKIN, dan upaya peningkatan anggota secara kuantitas maupun kualitas. Bidang Program: * Menyusun program IPKIN pada Tingkat Umum Strategis termasuk program kerja dari hasil masukan bidang- bidang lainnya, mengawasi pelaksanaan serta mencatat simpangan-simpangannya. duga merencanakan dan menggiatkan program konferensi, seminar dan sejenisnya. Bidang Pendidikan dan Latihan: * Merencanakan dan menggiatkan aktivitas yang berkaitan dengan masalah pendidikan dan latihan, termasuk yang berkaitan dengan sertifikasi, akreditasi serta pelaksanaannya, juga yang berhubungan dengan pusat- pusat pendidikan dan latihan. Ketua Komisariat Kelompok Peminat Khusus (Special Interest Group) mengendalikan kelompok-kelompok peminat khusus yang lahir karena kebutuhan lingkungan. Lahirnya kelompok ini berdasarkan ketentuan atau keputusan Dewan Pengurus. Selain organisasi profesi tersebut di atas, di Indonesia berkembang pula berbagai komunitas tempat berkumpulnya para profesional di bidang komputer dan informatika, meskipun belum secara formal menjadi sebuah lembaga yang diakui oleh pemerintah. Beberapa eed dan organisasi independen yang banyak berkembang di lunia teknologi informasi tersebut antara lain adalah 18 Dipindai dengan CamScanner B Organisasi dan Kode Etik Profes i + Indonesia Internet Society - Organisasi Non-profit dan non-pemerintah untuk hubungan antara infrastruktur informasi dan industri teknologi internet * Indonesian Oracle Application User s Group - Organisasi dari Para pengguna dan pencinta Oracle. * Indonesian Oracle Fans Site - Untuk pengguna Oracle di Indonesia, tersedia tip dan trik serta milis mengenai Oracle, * KIOSS - Informasi seputar komunitas out sourcing Indonesia. * Kesini - Kumpulan networker jaringan, instalatur jaringan. * Komunitas Postnuke Indonesia - Komunitas untuk para web designer, web programmer ataupun para Pemerhati web dalam alunan ilmu PHP pada umumnya dan pembelajaran terhadap PostNuke pada khususnya. * Apache Software - Organisasi untuk ikut berpartisipasi dalam proyek-proyek software, dan lain-lain. * Delphi Indonesia - Komunitas pengguna bahasa Pemrograman Delphi di Indonesia. i untuk * Indonesia Cisco Study Group - eens para pengguna/profesional pada alat inter , khususnya Cisco. * Linux User Group Ujung Pandang - Diperuntukkan ux si bagi para Linuxer kota Makasar. Nee ae Dipindai dengan CamScanner & Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang TI + Perlmongers - Kelompok pengguna Perl di Indonesia, untuk pemula sampai manager IT. * Programmer Online - Komunitas untuk para Programmer Indonesia. * ToekangWeb - Komunitas para web designer Indonesia, berisi tip-tip, berita, revisi site pilihan dan profil web designer Indonesia. 6.4 Kode Etik Profesi Kode (Inggris: code, dan Latin : codex) diartikan sebagai kumpulan sandi, buku, undang-undang, dan kata yang disepakati dalam lalu lintas telegrafi serta susunan prinsip hidup dalam masyarakat. Etik atau etika (Prancis:ethique, Latin:ethica, Yunanitethos) merupakan moral fiiosofi, filsafat praktis, dan ajaran kesusilaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Depdikbud (1988), etika mengandung pengertian sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang hak dan kewajiban moral {akhlak). Dengan demikian, kode etik adalah sistem norm, profesional tertulis yang secara tegas menyatakan ay baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi Profesional menjadi anggota dari sebuah organisasi profesi, Kode etik eee perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang hi; ” dilakukan dan apa yang harus dihindari. $ harus @, nilai dan aturan 'Pa yang benar dan Teujuan kode etikadalah pelakuprofesitersebut dapat menja tugas dan kewajiban serta memberikan pelayanan a kepada pemakai jasa profesi tersebut. Adanya kode eon A melindungi perbuatan-perbuatan yang tidak profesiongy “tk akan 120 Se Dipindai dengan CamScanner B Organisasi dan Kode Lik Professi 6.4.1 Prinsip Dasar Kode Etik Profesi Pada dasatnva, Kode eli profesi menyatakan prinsip pengak profesi akan tanggung jawabnya kepada publike pemalk fersebul serta wkan kerja profesi, Prinsip ini memint kuan ai jasa profesi a komitmen untuk beiperilaku terhormal, bahkan dengan pengorbanan. keuntungan pribadi sekalipun, dan’ memandu anggolanya dalam memenuhi tangqung-jawab profesionalnya seria merupakan landasan dasar perilaku etila dan perilaku profesionalnya. Prinsip-prinsip dasar di dalam etika profesi tersebut antara lain dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Prinsip Standar Teknis. Setiap anggota profesi harus melaksanakan jasa profesional yang relevan dengan bidang profesinya. Profesi dilakukan sesuai keahliannya dan dengan hati-hati, Anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. = Prinsip Kompetensi. Setiap anggota profesi harus melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan. Setiap anggota juga mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional Pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh men yang kompeten berdasarkan perke dan teknik yang paling mutakhir, faat dari jasa profesional mbangan praktik, legislasi Dipindai dengan CamScanner Profesional di Bidang Tl fm Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang T c. Prinsip Tanggung Jawab profesi Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegialan yang dilakulan Pelaku profesi harus bertanggung jawab penuh terhadap setiap pekerjaan atau jasa profesional yang dilakukannya. d. Prinsip Kepentingan Publik. Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak memberikan jasa profesionalnya dalam kerangka pelayanan kepada publik, ~menghormati kepecayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme e. Prinsip Integritas. Pelaku profesi_ harus menjunjung nilai tanggung jawab profesional dengan integritas setinggi mungkin uniuk memelihara dan meningkatkan kepecayaan publik yang menggunakan jasa profesionalnya, f. Prinsip Obyektivitas. Setiap anggota harus menjaga obyektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam Pemenuhan kewajiban Profesionalnya. Dalam hal ini, pelaku_ profesional harus mengesampingkan kepentingan pribadi dalam menjalankan tugas. §- Prinsip Kerahasiaan, Setiap anggota harus me yang diperoleh selama mel; boleh memakai atau meng Persetujuan, kecuali bila atau hukum untuk meng nghormati kerahasiaan informasi lakukan jasa Profesional! dan tidak ungkapkan informasi tersebut tanpa ada hak atau kewajiban profesional jungkapkannya, 122 Dipindai dengan CamScanner —_——.T 41 Organisasi dan Kode Etik Profesi h. Prinsip Perilaku Profesional, Setiap anggota harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi yang diembannya. 6.4.2 Kode Etik Profesi Subbagian ini akan membahas contoh poin-poin penting dalam kode etik profesi yang diambilkan dari Kode Etik IImuwan Indonesia yang dapat diakses naskahnya secara lengkap di situs resmi RISTEK (www.ristek.or.id). Pada bagian pembukaan, kode etik tersebut menjelaskan bahwa pada hakikatnya manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung perikehidupan dan peningkatan kesejahteraan kehidupan sesama umat manusia serta kelestarian lingkungan hidup. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi adalah salah. satu alat untuk mencapai cita-cita kebahagian umat manusia sehingga jangan sampai digunakan untuk tujuan-tujuan yang bertentangan dengan hakikat pengabdian ‘ilmu pengetahuan dan teknoiogi itu sendiri. Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, setiap ilmuwan Indonesia selalu sadar akan kedudukannya sebagai warga Negara Indonesia yang berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945 dan berasaskan Pancasila. Menyadari tanggung jawab serta keterbatasan kemampuan yang dimilikinya, para pengemban organisasi profesi ilmiah Indonesia menyusun Kode Etik IImuwan Indonesia. Beberapa poin penting dari kode etik ilmuwan Indonesia tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: ae 123 Dipindai dengan CamScanner & — Ftika Komputer dan Tanggung Jor olesional di Bidang Tl a. Kewajiban pelaku profesi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi + Setiap ilmuwan Indonesia berkewajiban mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan keahliannya sesuai dengan bidang yang ditentukan dan diminatinya. Setiap ilmuwan Indonesia harus jujur dan bersikap terbuka, terhadap adanya kaitan serta interaksi antara bidang ilmu pengetahuan yang satu dengan lainnya. Setiap hasil yang dicapai dari upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus diumumkan secara terbuka sehingga hasil tersebut dapat dikaji kembali dan dimanfaatkan, baik oleh ilmuwan lainnya maupun masyarakat. * Setiap —ilmuwan Indonesia wajib__ mengarahkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi_ untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia pada khususnya, umat manusia pada umumnya, dan kelestarian lingkungan hidup b. Kewajiban pelaku profesi terhadap masyarakat. * Dalam mengembangkan —ilmu Pengetahuan dan teknologi, setiap ilmuwan Indonesia wajib mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau kelompok sendiri. Dalam melaksanakan suatu penelitiar,, setiap ilmuwan Indonesia harus mempertimbangkan _kesesuaian Penelitian itu dengan tanggung jawab, kewenangan dan kemampuannya 124 Dipindai dengan CamScanner Bi Organisasi dan Kode Etik Professi Ek Profs c. Kewajiban pelaku profe: Si terhadap sesama Pengemban profes; ilmiah. Setiap ilmuwan Indonesia wajib menghargai hasil, namun harus tanggap terhadap Pengembangan ilmu Pengetahuan dan teknologi ilmuwan lain. Setiap ilmuwan Indonesia harus bersikap terbuka terhadap tanggapan, pendapat, dan kritik yang diberikan oleh ilmuwan lainnya terhadap hasil yang dicapainya. Setiap ilmuwan Indonesia wajib saling membantu dalam menggali, mengembangkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai bidang yang ditekuni atau diminatinya. Setiap ilmuwan Indonesia hendaknya tidak menghalangi atau menghambat upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan oleh ilmuwan lainnya. Setiap ilmuwan Indonesia yang terlibat dalam kegiatan Pendidikan dan pengajaranwajibmemberikanpengetahuan yang terbaik dan selalu berusaha meningkatkan prestasi akademis peserta didik sebagai generasi ‘enerus, dan meningkatkan hubungan dengan peserta didik atas dasar keakraban, kejujuran, rasa keadilan, serta menghargai pengabdian mereka. 4. Kewajiban pelaku profesi terhadap sesama umat manusia dan lingkungan hidup. 125 Dipindai dengan CamScanner pe tthe Komputer dan langaung Jawab Profesional di tidang TT © Setiap ilmuwan Indonesta| yang menjadikean manuste sebagai obyek penelitian harus berpedoman dan menaati Deklarasi Helsinki tahun 1964 + Dalam setiap pelaksanaan penelitian, untuk diurmumbkarn atau diterbitkan hasilnya, seliap imuwan Indonesia waji menghormati hak narasumber untuk tidak disebutkan atau diumumkan identitasnya kecuali bila ada persetujuan, bail, lisan maupun tulisan, dari yang bersangkutan. + Setiap ilmuwan Indonesia wajib memperhatikan bahwa uji_coba_hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap makhluk hidup hanya dilakukan jika tujuannya adalah untuk mendukung perikehidupan dan peningkatan kesejahteraan manusia, * Setiap ilmuwan Indonesia dalam melakukan uji coba terhadap makhluk hidup hendaknya jangan bertindak sewenang-wenang dan wajib memperhatikan kelestarian makhluk hidup jenis binatang yang bersangkutan. * Dalam menerapkan ilmu Pengetahuan dan teknologi, setiap ilmuwan Indonesia wajib selalu memikirkan dampaknya terhadap umat manusia, masyarakat dan lingkungan hidup. tether tone pein dalam kode etik ilmuwan Indonesia di atas, ie sn satu tujuan diberlakukan kode etik profesi adalah seria a tersebul dapat menjalankan tugas dan kewajiban Profesi tersebut Feasiean ie aubalkoye kepada pemaka jasa eel - Pada kode etik’ tersebut dengan jelas disebutkan Prinsip keprofesionalan yang harye dilakukan agar pelaku —— 726 ae a Dipindai dengan CamScanner ® Organisasi dan Kode Etik Profe si profesi dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik, bagi dirinya sendiri, sesama pengemban profesi, masyarakat maupun sesama umat manusia dan lingkungan hidup 6.5 Tanggung Jawab Moral Titik penekanan dari profesionalisme adalah penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya. Maister (1997) mengemukakan bahwa profesionalisme bukan sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen, tetapi lebih merupakan sikap. Pengembangan profesionalisme lebih dari sekedar keahlian seorang teknisi yang tidak hanya memiliki keterampilan yang tinggi, tetapi juga memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan. Sikap etis di dalam penggunaan teknologi modern, dalam rangka menunjang pekerjaan dengan profesi tertentu, diturunkan dari Prinsip dasar tanggung jawab moral dari masing-masing pelakunya. Pemahaman mendasar akan teknologi sebagai sebuah sistem dan dampak serta implikasi etisnya, haruslah menjadi dasar pemahaman sebelum menentukan sikap sebagai etis pengguna. ae ini bisa dijawab, sekalipun tidak cukup, dengan Posisi, ee jawab peran; yaitu tanggung jawab karena peran, Perempuan ea yang kita pegang. Tanggung jawab seorang @taupun ibu, ia agai sebagai sekretaris, bendahara organisasi, eSeorang bi: Jelas berbeda dan bisa jadi tidak saling berhubungan. sa saja bukan penyebab langsung atas terjadinya sebuah '$ Merugikan pihak lain, tetapi harus tetap bertanggung a peristi Peristiwa tersebut terjadi akibat kelalalaiannya dalam N Peran. Peristiva yan 2¥ab haren Menjalanka, a 197 Dipindai dengan CamScanner EX Elika Kompuler dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang TI Setiap orang yang menghormati diri dan profesinya, akan bertanggung jawab terhadap peran/profesinya. Profesional selaly mengacu ke satu bidang penguasaan tertentu sebagai pekerjaan utama seseorang. Profesi adalah sebuah institusi sosial yang memiliki standar dan kode etik sendiri-sendiri. Sekarang ini, ada citra tersendiri mengenai seseorang yang profesional. Sekretaris, misalnya. la pasti pekerja keras, tenang, mantap dalam menjalankan pekerjaannya, percaya diri, kepala dingin, menguasai state of the art pekerjaannya, pragmatis dalam arti tidak menjalankan profesinya dengan dipengaruhi pandangan religius ataupun ideologi. Ta tidak terganggu oleh hubungan-hubungan dengan keluarga ataupun teman di luar pekerjaannya. Masalah pribadi tidak bersinggungan dengan pekerjaan. Kata profesional seperti memberikan janji bahwa seakan-akan tidak ada masalah yang tidak dapat dipecahkan. Profesionalitas berbicara tentang kualitas, bukan sekedar keahlian. Bagaimanapun, tanggung jawab profesional tidak dapat memupus fanggung jawab moral dan_ irtegritas seseorang sebagai person. Integritas adalah suatu sifat dasar yang dimiliki seseorang sebagai suatu keutuhan. Pribadinya tidak terkotak-kotak. Ia konsekuen dan sama dalam berbagai dimensi kehidupan. la bertindak selalu sebagai dirinya sendiri. la jujur dan tidak menyembunyikan wajah aslinya, Ke mana pun pergi, ia adalah orang yang sama dari segi kepribadian. la mandiri, siap setiap saat mengambil sikap independen dan lepas dari kelompok atau lingkungannya. Manusia modern memang cenderung mengotak-kotakan hidupnya sendiri, tetapi integritas moral menuntut Seseorang di dalam menjalankan profesinya untuk tidak main kotor dan mengkhianati teman, fa memiliki sikap adil dan jujur, sekalipun erannya. la tidak akan di setiap kesalahan yang 128 Dipindai dengan CamScanner #1 Organisasi dan Kode Etik Profesi memang menjadi tanggung jawabnya. Sekalipun tidak dikontrol, ia akan tetap menjalankan pekerjaan sesuai kewajibannya karena pada dasarnya ia mencintai mutu. Dengan pengetahuan dan keahliannya, seorang profesional sedikit banyak memegang sebuah “kekuasaan”, tetapi bagaimana dengan integritasnya ia tidak akan membiarkan pencapaian kepentingan profesional mengalahkan tanggung jawab moral untuk tidak merugikan orang lain atau kelompok lain. Bagaimanapun, ada tiga prinsip dasar untuk sebuah tanggung jawab moral yang terkait dengan profesi seseorang, a. Bertanggung jawab untuk setiap kerugian jika itu adalah konsekuensi dari sesuatu yang kita lakukan atau jika itu terjadi dalam rangka intervensi kita terhadap suatu proses; b. Bertanggung jawab jika kerugian terjadi karena kelalaian; c. Bertanggung jawab untuk kerugian yang timbul jika kita mengetahui bahwa ada orang yang akan melakukan sesuatu yang menimbulkan kerugian dan kita membiarkan itu terjadi. Jika kerugian terjadi, kesalahan mereka yang bertanggung jawab tetap harus dilandasi pertimbangan dasar, yaitu apakah itu terjadi karena kesengajaan, kecerobohan, atau kelalaian. Prinsip-prinsip dasar inilah yang melandasi setiap tindakan seseorang terkait dengan Profesinya. Dipindai dengan CamScanner

You might also like